Semua orang berhak untuk mendapatkan rasa aman dari tindakan kekerasan oleh karena itu Pemprov DKI Jakarta punya komitmen yang tinggi untutk mengetes di Jakarta SS3 50% fans perempuan 30% pesan dari dua kelompok itu yang memiliki pernanan penting bagi masyarakat tetapi juga merupakan kelompok yang rentan untuk menjadi korban kekerasan yang berbasis gender sering sekali pelanggaran hak mereka berawal dari peranaan keluarga yang belum optimal sebenarnya kita menyadari hal itu bahwa menjadi tugas kita atau kami keluarga untuk dapat memberikan pelindungan. Pada tanggal 25 November diperingati sebagai hari Internasional penghapusan kekerasan terhadap perempuan lalu pada tanggal 10 Desember juga dicatat sebagai hari hak asasi manusia Internasional selama enam belas hari diantaranya di seluruh dunia dan diajak untuk dapat memanfaatkan momentum ini. Lembaga Pendidikan Provinsi Jakarta mengajak kepada seluruh warga mulai dari pelajar mahasiswa kaum muda ibu bapak pelaku usaha seluruh komponen masyarakat di Jakarta untuk berkolaborasi dalam memitigasi dalam mencegah kekerasan dalam bentuk apapun apalagi yang berbasis gender. Tunjukan kepedulian kita untuk melindungi semua pandanglah setiap perempuan sebagaimana kita memandang ibu kita sendiri yang selalu kita hormati yang selalu kita lindung yang selalu kita jaga kita sama-sama lindungi perempuan dan anak di Jakarta tidak hanya tenang Bastari hari ini memang merupakan peringatan tapi juga seterusnya agar terwujud penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak khususnya di DKI Jakarta. Pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan dari berbagai macam ancaman dan merendahkan harkat martabat manusia. Kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat terjadi jika seseorang melakukan tindak kekerasan berbasis gender dan tidak adanya tanggungjawab yang mengakibatkan penderitaan dan membahayakan kesehatan dan perkembangan anak baik dalam ranah publik maupun kehidupan pribadi faktanya satu dari tiga perempuan pernah mengalami kekerasan selama hidupnya dan satu dari 10 perempuan pernah mengalami kekerasan dalam 12 bulan terakhir sedangkan dua dari tiga anak Indonesia berumur 13-17 tahun mengaku pernah mengalami kekerasan, yaitu : Kekerasan seksual, kekerasan emosional, dan kekerasan fisik. Ada hal dari dampak kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat kompleks, yaitu dapat berupa penelantaran ancaman kemerdekaan, luka fisik, trauma psikologis, kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual ataupun itu berbagai upaya pencegahan. Perbuatan perbuatan yang dapat dikenakan tindak pidana atau yang lazim dikenal dengan perbuatan pidana termasuk tindakan kekerasan berbasis gender yang dilakukan, melalui dunia maya maupun dunia real, yaitu yang merupakan kekerasan langsung pada seseorang yang didasarkan atas seks dan gender ini termasuk tindakan yang mengakibatkan bahaya dan penderitaan fisik mental maupun fisik serta tekanan-tekanan psikologis lainnya.