Anda di halaman 1dari 30

DEFINISI

• Demam berdarah dengue merupakan penyakit


infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan oleh nyamuk Ades.
• Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan
penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh 4
serotipe virus dengue (DEN-1, DEN-2, DEN3, DEN-
4) dengan daya infeksi tinggi pada manusia
DEFINISI

“THE SECONDARY INFECTION”


DHF terjadi jika seseorang telah mendapat infeksi
virus dengue pertama  mendapat infeksi
berulang dengan tipe virus berlainan dalam jangka
waktu tertentu.
DEFINISI

• Trombositopenia merupakan salah satu kriteria


laboratorium non spesifik untuk menegakkan
diagnosis DBD yang ditetapkan oleh WHO. Hasil
penelitian Shah GS dkk 4 tahun 2006 di
Bangladesh, menunjukkan dari 100 penderita anak-
anak yang positif infeksi dengue, 52 (61,7%)
menunjukkan trombositopenia pada penderita
DBD dan DSS (Dengue Syock Syndrome).
Demam Berdarah Penyakit menular berbahaya yang dapat
Dengue (DBD) menyebabkan kematian dalam waktu singkat
dan sering menimbulkan wabah

Virus dengue
Terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009,
World Health Organization (WHO) mencatat negara
Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD
Indonesia
tertinggi di Asia Tenggara.

Kasus ini tersebar di seluruh 33 propinsi di


Indonesia; di 357 dari total 480 kabupaten
PREVALENSI
• Penyakit dengue dilaporkan telah menyebar ke lebih dari
100 negara di dunia.1 Kasus dengue ditemukan sekitar 20
juta di seluruh dunia setiap tahunnya, dan sekitar 500
ribu merupakan kasus berat yaitu demam berdarah
dengue/DBD dan sindrom syok dengue/SSD yang
memerlukan perawatan. Case fatality rate (CFR) penyakit
dengue bila diobati bervariasi antara 1%-5% dan bila
tidak diobati 40%. Kebanyakan penderita DBD adalah
anak-anak
PREVALENSI

• World Health Organization(WHO) tahun 2011


menyatakan 2,5 milyar penduduk (sekitar Data dari 2/5
dari populasi penduduk dunia di negara tropis dan
subtopis) sangat berisiko terinfeksi DBD. Diperkirakan
500.000 penduduk tiap tahunnya menjalani rawat inap
dan sekitar 90% adalah anak-anak
Vektor penyakit

Siklus hidup nyamuk aedes aegypti


Cara Penularan

Nyamuk Aedes aegypti

Penderita

Virus dengue masuk lambung Aedes

Menyebar ke jaringan nyamuk tmsk liur

Menularkan ke orang lain.

Virus dengue berada dlm tubuh nyamuk sepanjang hidup


PENEGAKAN DIAGNOSA DBD
(2 KRITERIA KLINIS + 2 KRITERIA LABORATORIS)
KLINIS 1. DEMAM TINGGI MENDADAK, TERUS MENERUS SELAMA 2-7 HARI
2. TERDAPAT MANIFESTASI PENDARAHAN SEPERTI TORNIQUET (+),
PETECHIAE, ECHIMOSIS, PURPURA, PERDARAHAN MUKOSA, EPITAKSIS,
PERDARAHAN GUSI, DAN HEMATEMESIS DAN ATAU MELENA
3. PEMBESARAN HATI
4. SYOK DITANDAI DENGAN NADI LEMAH DAN CEPAT, TEKANAN NADI
TURUN, TEKANAN DARAH TURUN, KULIT DINGIN,
LABORATORIS 1. TROMBOSITOPENIA (100.000µL ATAU KURANG)
2. HEMOKONSENTRASI, PENINGKATAN HEMATOKRIT 20% ATAU LEBIH
Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue

DD/ DBD Derajat* Gejala Laboratorium


DD Demam disertai 2 atau lebih tanda :  Leukopenia
sakit kepala, nyeri retro-orbital,  Trombositopenia, tidak
myalgia, arthralgia ditemukan bukti kebocoran
plasma
 Serologi dengue positif

DBD I Gejala diatas ditambah uji bendung Trombositopenia, bukti ada


positif kebocoran plasma
DBD II Gejala diatas ditambah perdarahan Trombositopenia, bukti ada
spontan kebocoran plasma
DBD III Gejala diatas ditambah kegagalan Trombositopenia, bukti ada
sirkulasi (kulit dingin dan lembab serta kebocoran plasma
gelisah)
DBD IV Syok berat disertai dengan tekanan Trombositopenia, bukti ada
darah dan nadi tidak terukur kebocoran plasma

KETERANGAN: TROMBOSITOPENIA (<100.000µL) (Suhendro et al, 2009)


MANIFESTASI
KLINIK
1. Demam mendadak disertai gejala klinik yang tidak spesifik :
anoreksia, nyeri punggung, nyeri perut (karena pembesaran hati),
nyeri sendi, nyeri kepala. Demam terjadi 2 - 7 hari.
2. Manifestasi perdarahan muncul pada hari ke 2 atau ke 3.
- Uji torniqet (+).
- Petechie.
- Epitaksis, perdarahan gusi.
- Hematomisis, melena.
3. Hepatomegali.
4. Trombocytopeni  nilai trombosit < 100.000/mm
MANIFESTASI
KLINIK
5. Kenaikan nilai hematrokit 20%.
6. Manifestasi lain : nyeri epigastrium dan muntah.
7. Renjatan  berat (DSS).
- nadi lemah dan cepat.
- TD menurun.
- Kulit teraba dingin dan lembab ujung hidung, jari tangan dan
kaki
- Gelisah  kesadaran menurun.
- Sianosis disekitar mulut.
- Oliguri sampai anuri.
PATOFISIOLOGI
Komplikasi yang sering terjadi

 Ensepalopati.
• Demam tinggi.
• Gangguan kesadaran disertai atau tanpa kejang.
• Disorientasi  Prognosanya buruk.
 Renjatan / Syok Hipovolemik
PENATALAKSANAAN

A. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue (DBD) Tanpa Syok


1. Penggantian volume cairan pada DBD
 Penggantian cairan awal dihitung untuk 2–3 jam pertama,
sedangkan pada kasus syok lebih sering sekitar 30–60 menit.
Tetesan 24–48 jam berikutnya harus selalu disesuaikan dengan
tanda vital, kadar hematokrit dan jumlah volume urin. Apabila
terdapat kenaikan hemokonsentrasi 20% atau lebih maka
komposisi jenis cairan yang diberikan harus sama dengan plasma.
 Volume dan komposisi cairan yang diperlukan sesuai seperti cairan
dehidrasi untuk diare ringan sampai sedang yaitu cairan rumatan
ditambah defisit 6% (5-8%) seperti tertera tabel 2 di bawah ini.
PENATALAKSANAAN

Kebutuhan cairan pada rehidrasi ringan-sedang

Berat Badan (Kg) Jumlah Cairan (ml/kg BB/hari)


<7 220
7 – 11 165
12 – 18 132
> 18 88
PENATALAKSANAAN

Kebutuhan cairan rumatan

Berat Badan (Kg) Jumlah Cairan (ml/kg BB/hari)


10 100 per Kg BB
10 – 20 1000 + 50 x BB (untuk BB diatas 10 kg)
> 20 1500 + 20 x BB (untuk BB diatas 20 kg)
PENATALAKSANAAN
2. ANTIPIRETIKA
 Antipiretikum yang diberikan ialah parasetamol, tidak disarankan
diberikan golongan salisilat karena dapat menyebabkan
bertambahnya pendarahan (Rampengan, 2007). Dosis parasetamol
dapat dikelompokkan menurut umur tiap kali pemberian
 Dosis parasetamol menurut kelompok umur pada tiap kali
pemberian
Umur (tahun) Dosis (mg) Tablet (500mg)
<1 60 1/8
1–3 60 – 125 1/8-1/4
4-6 125 – 250 1/4-1/2
6 - 12 250 – 500 1/2-1
PENATALAKSANAAN

3. Antikonvulsan
Apabila timbul kejang – kejang diatasi dengan pemberian
antikonvulsan
 Diazepam: diberikan dengan dosis 0,5 mg/KgBB/kali secara
intravena dan dapat diulang apabila diperlukan.
 Phenobarbital: diberikan dengan dosis, pada anak berumur lebih
dari satu tahun diberikan luminal 75 mg dan dibawah satu tahun
50 mg secara intramuscular.
 Bila dalam waktu 15 menit kejang tidak berhenti dapat diulangi
dengan dosis 3mg/Kg BB secara intramuskular
PENATALAKSANAAN

4. Observasi
 Observasi dilakukan terhadap tanda–tanda dini syok
 Pengamatan ini meliputi: keadaan umum, denyut nadi, tekanan
darah, suhu, pernafasan, dan monitoring Hb, HCT dan trombosit
Asuhan keperawatan
1. Riwayat penyakit,
2. Pemeriksaan fisik.
- Tingkat kesadaran.
- TTV : suhu, nadi, RR, Td.
- Tes rumple leede.
- Palpasi nyeri tekan dan pembesaran hepar.
- Perdarahan : kulit, gusi, hematemisis, melena.
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Laboratorium : Hb, Ht, Leukosit, trombosit.
- Foto Thorax.
4. Faktor psikososial dan perkembangan.
5. Tingkat pengetahuan klien dan keluarga.
Masalah Keperawatan

1. Hipovolemia
2. Nyeri akut
3. Defisit nutrisi
4. Intoleransi aktivitas
5. Kecemasan anak dan orang tua.
6. Defisit Perawatan Diri
7. Risiko syok
RENCANA KEPERAWATAN

• Dx : Hipovolemia
• Tujuan : Balance cairan seimbang
Kriteria hasil :
• Turgor kembali cepat,
• rasa haus hilang,
• Trombosit Normal(150.000 – 350.000/mm)
• TTv dalam batas normal
• Produksi urine 0,5 – 2 cc/jam
Intervensi Keperawatan
• Pada pasien tampak perdarahan/tanpa syok.
• Penggantian cairan  beri pasien minum sebanyak 1 ½ - 2 liter/24
jam.
• Indikasi pemasangan infus :
• Jika pasien muntah terus menerus.
• Hematokrit terus meningkat.
• Observasi tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda syok.
• Observasi tanda-tanda vital setiap jam.
• Kompres dingin sesuai suhu tubuh.
• Catat intake dan out-put.
• Periksa Hb, Ht, L, Tromb setiap 4 - 6 jam.
Intervensi Keperawatan
Pada Pasien dengan syok.
• Infus Rl 20 ml/kg BB/jam
• Pemberian O2 2 liter/menit.
• Observasi tanda-tanda vital tiap lima belas menit.
Jika syok belum teratasi  Rawat diruang ICU
Thank for Your Attention

Anda mungkin juga menyukai