Virus dengue
Terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009,
World Health Organization (WHO) mencatat negara
Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD
Indonesia
tertinggi di Asia Tenggara.
Penderita
Ensepalopati.
• Demam tinggi.
• Gangguan kesadaran disertai atau tanpa kejang.
• Disorientasi Prognosanya buruk.
Renjatan / Syok Hipovolemik
PENATALAKSANAAN
3. Antikonvulsan
Apabila timbul kejang – kejang diatasi dengan pemberian
antikonvulsan
Diazepam: diberikan dengan dosis 0,5 mg/KgBB/kali secara
intravena dan dapat diulang apabila diperlukan.
Phenobarbital: diberikan dengan dosis, pada anak berumur lebih
dari satu tahun diberikan luminal 75 mg dan dibawah satu tahun
50 mg secara intramuscular.
Bila dalam waktu 15 menit kejang tidak berhenti dapat diulangi
dengan dosis 3mg/Kg BB secara intramuskular
PENATALAKSANAAN
4. Observasi
Observasi dilakukan terhadap tanda–tanda dini syok
Pengamatan ini meliputi: keadaan umum, denyut nadi, tekanan
darah, suhu, pernafasan, dan monitoring Hb, HCT dan trombosit
Asuhan keperawatan
1. Riwayat penyakit,
2. Pemeriksaan fisik.
- Tingkat kesadaran.
- TTV : suhu, nadi, RR, Td.
- Tes rumple leede.
- Palpasi nyeri tekan dan pembesaran hepar.
- Perdarahan : kulit, gusi, hematemisis, melena.
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Laboratorium : Hb, Ht, Leukosit, trombosit.
- Foto Thorax.
4. Faktor psikososial dan perkembangan.
5. Tingkat pengetahuan klien dan keluarga.
Masalah Keperawatan
1. Hipovolemia
2. Nyeri akut
3. Defisit nutrisi
4. Intoleransi aktivitas
5. Kecemasan anak dan orang tua.
6. Defisit Perawatan Diri
7. Risiko syok
RENCANA KEPERAWATAN
• Dx : Hipovolemia
• Tujuan : Balance cairan seimbang
Kriteria hasil :
• Turgor kembali cepat,
• rasa haus hilang,
• Trombosit Normal(150.000 – 350.000/mm)
• TTv dalam batas normal
• Produksi urine 0,5 – 2 cc/jam
Intervensi Keperawatan
• Pada pasien tampak perdarahan/tanpa syok.
• Penggantian cairan beri pasien minum sebanyak 1 ½ - 2 liter/24
jam.
• Indikasi pemasangan infus :
• Jika pasien muntah terus menerus.
• Hematokrit terus meningkat.
• Observasi tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda syok.
• Observasi tanda-tanda vital setiap jam.
• Kompres dingin sesuai suhu tubuh.
• Catat intake dan out-put.
• Periksa Hb, Ht, L, Tromb setiap 4 - 6 jam.
Intervensi Keperawatan
Pada Pasien dengan syok.
• Infus Rl 20 ml/kg BB/jam
• Pemberian O2 2 liter/menit.
• Observasi tanda-tanda vital tiap lima belas menit.
Jika syok belum teratasi Rawat diruang ICU
Thank for Your Attention