Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang pertama adalah harus menentukan tema
penelitian. Penentuan topik ini sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Sebab topik
adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan kepada pembaca.
Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan atau
lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian.
Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik
yang akan ditulis.
Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema. Hal-hal yang
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik karya ilmiah adalah:
Outline tulisan ilmiah disusun secara hierarki untuk menunjukkan garis besar cakupan dan
haluan tulisan yang berupa topik utama (judul dan bab) serta poin-poin pentingnya yang
disusun dalam Sub BAB hingga anak Sub BAB. Langkah ini penting dilakukan supaya karya
tulis ilmiah memiliki haluan/pedoman yang jelas.
Pada dasarnya tujuan outline ini kan mempermudah proses penulisan alur dan
mengembangkan tulisan hingga terperinci, maka jika ada ide yang muncul, bisa langsung
tahu dimana letak penambahan maupun pengurangan muatan isi tulisan.
Dengan adanya outline ini tandanya tulisan ilmiah yang sedang buat ini ditulis dengan
perencanaan yang matang.
3. Mengumpulkan Bahan
Setelah poin-poin outline tersusun dengan rapi, penulis dapat mulai mengumpulkan bahan.
Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika.
Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang
akan ditulis.
Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan
secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan.
Anda dapat mencari bahan referensi bahan dari jurnal, disertasi, manuskrip, atau karya
terpercaya dan berkualitas lainnya.
Pada prinsipnya mencari bahan literatur jangan hanya terpaku pada satu sumber rujukan
saja. Harus membuka diri untuk mencari referensi di tempat lain dengan metode berbeda
agar sumber rujukan tulisan semakin beragam.
4. Survei Lapangan
Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah
dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan
dalam proses penulisan atau penelitian.
5. Membangun Bibliografi
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau
pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut
aturan yang dikehendaki.
Dengan demikian tujuan bibliografi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka
atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
6. Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari objek penelitian.
Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika mengamati obyek penelitian.
Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun rancangan penelitian
sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka
kerja bagi penelitian yang dilakukan.
Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan
terkait penelitian yang dilakukan. Lakukan percobaan yang signifikan dengan objek
penelitian.
Langkah ini menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan.
Coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan.
Di langkah inilah coba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan
dan pengumpulan data.
Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama
percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data.
Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses
percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.