ARTIKEL
Oleh:
NPM : 12.1.01.02.0001
Dibimbing oleh :
TAHUN 2018
Simki-Pedagogia Vol. 02 No. 04 Tahun 2018 ISSN : 2599-073X
Artikel Skripsi
SURAT PERNYATAAN
NPM : 12.1.01.02.0001
Telepun/HP : +62838-4671-6000
Alamat Perguruan Tinggi : Jl.K.H. Ahmad Dahlan No.76, Mojoroto, Kediri, 64112
a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
12.1.01.02.0001
Email:
ABSTRAK
Candi identik dengan suatu kisah tidak terlepas dari cerita dalam sebuah kerajaan dan
latar belakang pembangunan candi tersebut. setiap candi memiliki ciri khas tersendiri
karena suatu kerajaan memiliki cerita, kepercayaan serta kebudayaan yang berbeda, oleh
sebab itu akan mempengaruhi bentuk bangunan candi serta cerita dalam candi. Cerita
dalam sebuah candi dituangkan dalam bentuk relief pada sebuah candi. Salah satunya
adalah candi Mirigambar. Candi Mirigambar adalah salah satu bentuk peninggalan zaman
kerajaan yang berada di Desa mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten
Tulungagung.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana sejarah penemuan Candi
Mirigambar Di Tulungagung? (2) Bagaimana arsitektur Candi Mirigambar Di
Tulungagung? (3) Apa fungsi Candi Mirigambar di masa sekarang?
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Candi Mirigambar ditemukan oleh Mbah
Josari ketika membuka lahan baru pada era Kolonial Belanda. (2) Candi Mirigambar
memiliki latar keagamaan Hindu, memiliki cerita relief Tantri Kamandaka dan Cerita
Panji Waseng Sari. (3) Fungsi saat ini yakni alkulturasi fungsi, yaitu sebagai sarana
pemujaan, bertapa dan sesaji.
AH. WILDAN ZUHRY | 12.1.01.02.0001 simki.unpkediri.ac.id
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, di harapkan (1) Mengetahui lebih detai
tentang Candi mirigambar. (2) Kesadaran semua pihak tentang pentingnya merawat dan
melestarikan peninggalan sejarah. (3) Sebagai tambahan pengetahuan dalam bidang
pendidikan. (4) Sebagai sarana wisata edukasi bagi pelajar atau komunitas tertentu.
candi serta cerita dalam candi. Cerita 3. Apa fungsi Candi Mirigambar di masa
dalam sebuah candi dituangkan dalam sekarang ?
bentuk relief pada sebuah candi. Salah
Dengan dilakukannya studi observasi dan
satunya adalah candi Mirigambar. Candi
penelitian tentang Candi Mirigambar
Mirigambar adalah salah satu bentuk
diharapkan mampu memberikan tambahan
peninggalan zaman kerajaan yang berada
informasi mengenai seputar Candi
di Desa mirigambar, Sumbergempol,
Mirigambar.
Tulungagung.
II. METODE
Sebagai tambahan informasi dan
Penelitian merupakan serangkaian
referensi dari Candi Mirigambar tersebut.
upaya pencarian sesuatu secara sistematis.
Maka diadakannya suatu pendalaman
Dalam penelitian ini pendekatan yang
materi tentang peninggalan-peninggalan
dilakukan peneliti adalah pendekatan
masa lalu guna untuk pembelajaran di
Penelitian Kualitatif, yaitu dengan cara
masa sekarang dan sebagai tambahan
pengumpulan data melalui naskah
referensi tentang candi tersebut. oleh
wawancara, media elektrik dan buku.
karena itu penulis mencoba menggali lebih
Sehingga dapat menjadi kesimpulan atau
jauh tentang salah satu peninggalan candi
tujuan dari penelitian kualitatif yaitu dapat
di indonesia yaitu Candi Mirigambar guna
menggambarkan realita empiris dibalik
untuk mengetahui secara lebih detail
fenomena secara lebih mendalam, rinci dan
tentang peninggalan candi tersebut dengan
akurat.
menggunakan metode penelitian Kualitatif.
Peneliti membahas tentang seputar Candi “Dengan demikian juga menurut
Mirigambar meliputi Moleong sumber data penelitian
kualitatif adalah tampilan yang
1. Bagaimana Sejarah penemuan Candi berupa kata lisan atau tertulis
yang di cermati oleh peneliti, dan
Mirigambar Di Tulungagung ? benda- benda yang diamati
sampai detailnya agar dapat
2. Bagaimana arsitektur Candi ditangkap makna yang tersirat
Mirigambar Di Tulungagung ? dalam dokumen atau bendanya.”
(Aritkunto, 2013: 22).
Jenis penelitian yang digunakan lisan dan sumber benda serta obyek Candi
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Mirigambar itu sendiri.
Deskriptif karena dalam hal ini peneliti
Penulisan laporan sebagai hasil penelitian
menceritakan tentang Candi Mirigambar.
sejarah tentang sejarah berdirinya Candi
“Penelitian deskriptif adalah Simping di Desa Sumberjati dengan
penelitian yang memaparkan atau mengacu pada sistematika sebagai berikut:
menggambarkan suatu hal tanpa
Bab I, Pendahuluan berisikan tentang Latar
menambah, mengubah, atau mengadakan
belakang penelitian, ruang lingkup
manipulasi data terhadap obyek atau
penelitian, pertanyaan penelitan, tujuan
wilayah pcneliti” (Aritkunto, 2013: 3).
penelitian, dan kegunaan penelitian
misalnya keadaan, kondisi, situasi, pristiwa
dan lain-lain yang hasilnya di tulis dalam Bab II, Landasan teori berisikan tentang
Angka tahun 1322 saka juga disebut dalam potongan kepala arca yang kemudian di
Pararaton sebagai berikut : simpan di rumah pak Suyoto selaku
jurukunci.
“Bhra Hyang Wigesa mendladi
pendeta tahun saka netra paksagni Menurut narasumber sendiri ia
satangsu, 1322.” (R.Pitono, 1965: berkata bahwa kurang lebih 100 meter ke
56)
barat dari pusat candi tepatnya dibawah
pararaton adalah salah satu latar Dahulu salah satu angka pahatan dulunya
mengenai cerita pada relief tersebut. dari tim Balai Pelestarian Cagar Budaya
Kondisi Candi Mirigambar pun tidak (BPCB) mengadakan studi teknis Di Candi
sepenuhnya utuh. Setidaknya kondisi Mirigambar dan ada prioritas pemugaraan
Candi mirigambar sekarang yakni kaki setelah Candi Sangrahaan selesai di pugar.
candi dan tubuh candi dalam kondisi cukup
Berikut ini kondisi dan
baik sisanya adalah reruntuhan yang belum
bentuk serta reruntuhan di sekitar Candi
jelas wujudnya.
Mirigambar.
1. Bentuk dan Kondisi Candi
Pada bagian barat candi di sebelah
Mirigambar
kiri dan kanan candi terdapat semacam
Kondisi dan Bentuk Candi patung penjaga.
Mirigambar saat ini hanya tersisa kaki
Pada bagian depan candi tepatnya
candi (Bhurloka) dan tubuh candi
pada dinding tangga terdapat semacam
(Bhuwarloka) dengan ukuran keseluruhan
ukiran tidak terlalu Nampak jelas
Panjang ukuran candi 8,50 meter, lebar
wujudnya.
7,70 meter dan tinggi 2,35 meter dan
memiliki pintu masuk tangga di sebelah Pada bagian sudut kaki candi
barat. Untuk atap candi (Swarloka) masil terdapat pula ukiran yang tidak begitu jelas
belum tertata atau belum ada bentuk wujudnya. Bila di lihat dari sudut
wujudnya. Pada bagian dinding lantai miripsemacam ukiran kepala burung
sekitar candi terdapat batu bata merah yang dengan paruh runcing.
tertata.
Pada bagian timur candi tidak begitu
Keadaan Candi Mirigambar sendiri terlihat bentuk serta ukiran candi, hanya
belum ada proses pemugaran yang besar Nampak semacam tumpukan batu bata.
hanya sekali pemugaran untuk
Pada bagian selatan candi, tepatnya bagian
mengantisipasi akar beringin , hal tersebut
sudut timur terdapat lempengan terbuat
di ucapkan oleh pak suyoto selaku
dari batu dengan ukuran panjang sekitar 90
jurukunci Candi Mirigambar. Pada bulan
cm, lebar 40 cm dan tebal 5 cm.
September 2016 kemarin dari studi teknis
AH. WILDAN ZUHRY | 12.1.01.02.0001 simki.unpkediri.ac.id
Terdapat beberapa rerutuhan batu serta kilometer terdapat semacam miniatur candi
batu bata merah pada sekitar Candi dengan tinggi kurang lebih 157 cm.
Mirigambar. Namun pada bagian sudut
2. Relief Candi Mirigambar
utara bagian timur terdapat reruntuhan batu
terdapat ukiran. Menurut pak Suyoyo Relief adalah ukiran yang berada
ukiran tersebut menggambarkan burung pada sebuah candi dan mewakili sebuah
mliwis putih yang dimana menceritakan cerita pada tiap-tiap candi. Berikut ini
tentang Angkling Dharma yang di kutuk beberapa ukiran relief Candi Mirigambar.
menjadi burung mliwis putih, sedangkan
Menurut pak Suyoto selaku
menurut Drs. Sigit Widiatmoko. M.pd
narasumber gambar 4.16 adalah relief yang
selaku dosen sejarah UN PGRI Kediri
menceritakan kisah Tantri atau Tantri
ukiran tersebut merupakan sebuah
Kamandaka. Relief tersebut menceritakan
medallion yaitu penyekat antara batu yang
tentang adegan burung bangau, ikan dan
satu dengan batu yang lain.
kepiting.
Pada bagian selatan candi Mirigambar
Keyakinan itu diperteguh hasil
dengan jarak sekitar 20 meter tedapat dua identifikasi Maria J. Klokke,
arkeolog Belanda, pada 1990,
batu berbentuk melingkar serta terdapat
terhadap tiga panel relief dinding
semacam batu yang berlubang mirip II yang menggambarkan adegan
hewan: burung bangau, ikan, dan
penumbuk
kepiting. Menurutnya dalam The
Tantri Relief on Ancient Javanese
Menurut pak Suyoto dulu di sekitar area Candi, adegan itu mungkin
tersebut terdapat banyak bekas gigi sapi berasal dari cerita Tantri
Kamandaka. (Tersedia:
pada saat digali. http://historia.id/kuno/cerita-
panji-di-candi-miri-gambar Di
Pada bagian barat candi kurang unduh Selasa, 19 Desember 2017)
lebih 120 meter dulu ditemukan pondasi Berdasarkan informasi dari
petirtaan dibawah salah seorang rumah narasumber bahwa cerita pada dinding
warga. Lalu pada utara candi sedikit ke kaki Candi Mirigambar tersebut memiliki
timur dengan jarak kurang lebih 1 beberapa versi cerita. Yang pertama
menurut Dinas Kebudayaan, pariwisata,
AH. WILDAN ZUHRY | 12.1.01.02.0001 simki.unpkediri.ac.id
Waseng Sari” (Lidya Keaven, 2014: 323) + panel-panel yang hanya dketahui dari foto OD
yang berperang dengan Raja Magadha. C panel-panel dengan penggambaran figure bertopi
Karena “Raja Magadha” (Lidya keaven,
(7) panel yang pada tahun 1908 sudah hilang
2014: 323) juga menginginkan Putri
Galuh Candra kirana untuk di nikahinya. Menurut Lidya Keaven (2014:339)
kisah dalam relief di sebutkan sebagai
Terdapat beberapa panel relief candi berikut :
yang hilang pada sisi Timur candi. Belum
ada keterangan tentang penyebab “Cerita Panji yang digambarkan
di Candi Mirigambar agaknya
hilangnya panel relief candi tersebut. mengiustrasikan kisah Waseng
Sari, yang menampilkan
Berikut ini bagan relief dalam buku perpisahan antara Panji dan
kekasihnya, pencarian mereka
Lidya Keaven yang berjudul Bertopi Pada satu sama lain, perjuangan Panji
Relief Candi Zaman Kuno Majapahit memerangi dan mengalahkan
lawan, serta penyatuan akhir dua
tokoh tersebut. Unsur utama cerita
Panji Perpisahan, pencarian,
Penyatuan akhir digambarkan,
tapi tidak demikian halnya dengan
dua unsur lain yang sering
dilukiskan ditempat lain, yakni
bertemu pertapa dan menyebrangi
perairan. Namun unsur
AH. WILDAN ZUHRY | 12.1.01.02.0001 simki.unpkediri.ac.id
DAFTAR PUSTAKA