Naskah Drama Bawang Merah Dan Bawang Putih
Naskah Drama Bawang Merah Dan Bawang Putih
Disusun Oleh :
ROIYAH
ASTUTI
NOVI
ROBI
JAYADI
UHI
2013
Naskah Drama Bawang Merah dan Bawang Putih.
Pemain ada 6 orang, yaitu: Bawang Putih, Ibu Bawang Putih, Ayah Bawang Putih, Ibu Bawang
Merah, Bawang Merah, Pangeran.
BABAK 1:
[Ibu Bawang Putih dalam keadaan sekarat. Ia berpesan kepada putri semata wayangnya itu ]
[Setelah berpesan seperti itu, Ibu Bawang Putih meninggal dunia diiringi isak tangis Bawang
Putih dan Ayah Bawang Putih.]
BABAK 2:
[Setelah Ibu Bawang Putih meninggal, Ayah Bawang Putih menikah dengan Ibu Bawang Merah.
Hal ini menjadikan hidup Bawang Putih tidak bahagia. Bersama anaknya yang bernama Bawang
Merah, wanita tua itu memperlakukan Bawang Putih seenak hatinya.]
Bawang Putih: [Menatap bintang di langit dengan sedih.] "Oh, Tuhan, kenapa hidupku seperti
ini? Orang-orang terdekatku kini sudah tiada semuanya. Tak ada orang yang mengasihiku kini."
[Bawang Putih berdoa, semoga ada seseorang laki-laki baik hati yang datang dan menjadi
kekasihnya. Doa tersebut dicatat oleh malaikat dan diperdengarkan kepada Tuhan.]
BABAK 3:
[Bawang Putih hendak pulang setelah mencuci baju di sungai, saat ia bertemu dengan Pangeran
tampan.]
Pangeran : [Duduk di atas kudanya.] "Wahai, gadis cantik, bolehkah saya bertanya
kepadamu?"
Bawang Putih : [Menoleh ke asal suara. Dan mundur beberapa langkah karena tatapan
tajam Pangeran. Kemudian, ia menunduk.] "Silakan, Tuan. Apa yang
hendak Tuan tanyakan kepada hamba?"\
Pangeran : "Saya sedang berburu bersama para pengawalku. Tapi, saking
semangatnya, saya pergi terlampau cepat daripada mereka. Ketika saya
ingin kembali, saya kehilangan jejak mereka. Jika tidak keberatan
maukah kamu memberi saya petunjuk jalan manakah yang baik untuk
pulang ke istana saya?"
Bawang Putih : [Menunjuk ke jalan yang dimaui oleh Pangeran.]
Pangeran : "Oiya, sebelum saya pergi, bolehkah saya bertanya siapakah nama
kamu?"
Bawang Putih : "Nama hamba, Bawang Putih, Pangeran."
[Begitulah pertemuan pertama antara Pangeran dan Bawang Putih. Pertemuan tersebut
membekas di hati Pangeran. Sehingga, diam-diam, Pangeran memperhatikan Bawang Putih.
Karena ia sudah jatuh cinta.]
BABAK 4:
[Bawang Putih berlari ketakutan. Ia dikejar ibu tiri dan kakak tirinya, karena telah
menghilangkan pakaiannya. Pangeran menolong Bawang Putih.]
[Akhirnya, selamatlah Bawang Putih dari kejaran ibu tiri dan kakak tirinya. Pangeran membawa
Bawang Putih ke tempat yang aman. Lalu, bercerita-cerita. Pangeran simpati dengan kisah hidup
Bawang Putih langsung melamarnya. Ia ingin menyelamatkan hidup Bawang Putih.]
Pangeran : "Kisah hidupmu sungguh dramatis. Tapi, terlepas dari semua itu, sejak
saya melihatmu, saya telah jatuh cinta. Bawang Putih maukah menikah
denganku?"
[Maka, menikahlah mereka. Setelah menikah, Pangeran membereskan masalah antara Bawang
Putih dengan ibu tiri dan kakak tirinya.]
BABAK 5:
[Ibu Bawang Merah dan Bawang Merah bersimpuh di hadapan Bawang Putih dan Pangeran. Ibu
anak itu menghadapi sidang atas perbuatan mereka sebelumnya.]
[Setelah kepergian ibu tiri dan kakak tirinya, Bawang Putih hidup bahagia bersama Pangeran.]