Anda di halaman 1dari 2

Struktur Teks Anekdot

a. Abstraksi
Abtraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu
teks.
Contoh :
Suatu Ketika orang-orang di kota mengundang Nasruddin untuk menyampaikan khutbah di sebuah majelis.
Bagian itu berfungsi sebagai pembuka cerita dengan menceritakan latar terjadinya peristiwa dalam anekdot
itu.
b. Orientasi
Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik atau peristiwa utama.
Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.
Contoh :
Ketika tiba di mimbar, dia mendapati bahwa sebagian hadirin dalam majelis itu tidak terlampau bersemangat
untuk mendengarkan khorbahnya. 
Keadaan majelis yang tidak terlampau bersemangat mendengarkan khutbah Nasruddin merupakan pemicu
bagi timbulnya krisis bagi anekdot itu selanjutnya.
c. Krisis
Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian itulah adanya
kekonyolan yang menggelitik dan mengudang tawa.
Contoh :
Kemudian, ia turun dari mimbar dan berjalan pulang. Kali ini orang-orang benar-benar dibuat
bingung dan mereka memutuskan untuk mencoba sekali lagi mengundangnya agar datang lagi pada minggu
depan untuk meyampaikan pidato.
Minggu depannya, ketika naik mimbar, Nasrudin lagi-lagi bertanya hal yang sama, “apakah kalian
tahu materi yang akan saya sampaikan dalam khutbah ini’?
Kali ini hadirin sudah bersiap-siap untuk pertanyaan itu. Sebagian dari mereka menjawab “Tidak”, dan
sebagian lagi menjawab “Ya”.
Cuplikan tersebut merupakan bagian yang paling menggelitik; sebagai focus masalah sekaligus berisi kritik
atau pemicu terjadiya peristiwa (dalam orientasi).
d. Reaksi
Reaksi merupakan tanggapan atau respon atas kritik yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi tersebut dapat
berupa sikap mencela atau menertawakan. Bagian ini sering mengejutkan, sesuatu yang tidak terduga,
mencengangkan.
Contoh :
Nasrudin pun berkata lagi, “Baiklah, kalau begitu sebagia yang sudah tahu bisa menceritakan kepada sebagian
lainnya yang belum tahu” dan ia pun lagi-lagi kembali turun meninggalkan mimbar.
Respons yang mengejutkan ditunjukan Nasruddin : sekaligus sebagai petunjuk cerita dalam anekdot itu
berakhir.
e. Koda
Koda merupakan penutup atau kesimpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Didalamnya terdapat berupa
persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini
biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah, akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional;
bisa ada ataupun tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai