Anda di halaman 1dari 22

Kajian Struktur Sosial

Masyarakat Lokal

Pengelolaan
Sumberdaya
Hutan
Anggota
Kelompok

Wita Shinthya S-11517007

Arfathia Maulani M-11517032

Gabriel Batistuta H.-11517035

Fadhilah Raihanah- 11518054

Friska Dinarta A.-11518056


Outline

Penjelasan Studi kasus 1


struktur sosial

Studi kasus 2
Struktur Sosial
Struktur sosial diartikan sebagai hubungan suatu masyarakat merupakan proses sosial
timbal balik antarposisi sosial dan dan alamiah yang berlangsung dalam
antarperan. Dengan demikian, pengertian waktu yang panjang dan berfungsi sebagai
struktur sosial dapat didefinisikan sebagai rantai sistem dalam penyelenggaraan
suatu tatanan sosial dalam kehidupan setiap aspek kehidupan sehingga menjadi
masyarakat yang di dalamnya terkandung teratur dan harmonis
hubungan timbal balik antara status dan
peranan dengan batas-batas perangkat
unsur-unsur sosial yang menunjuk pada
suatu keteraturan perilaku, sehingga dapat
memberikan bentuk sebagai suatu
masyarakat.
Istilah Struktur Sosial
Istilah struktur juga dapat diterapkan pada interaksi sosial. Jadi,
struktur sosial dapat diartikan sebagai jalinan unsur-unsur sosial
yang pokok. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara
individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan
kelompoknya.
struktur sosial tersusun atas
sepuluh unsur penting

1 2 3 4
Adanya pengetahuan Adanya perasaan Adanya tujuan dan cita- Adanya nilai-nilai dan
dan keyakinan yang solidaritas dari cita yang sama dari norma-norma sosial
dimiliki oleh para anggota-anggota warga masyarakat. yang dijadikan sebagai
anggota masyarakat masyarakat. patokan dan pedoman
yang berfungsi sebagai bagi anggota
alat analisis dari masyarakat dalam
anggota masyarakat. bertingkah laku.

5 6 7 8
Adanya kedudukan dan Adanya kekuasaan, Adanya tingkatan dalam
berupa kemampuan Adanya sistem sanksi
peranan sosial yang
memerintah dari sistem sosial yang
yang berisikan ganjaran
mengarahkan pola-pola anggota masyarakat ditentukan oleh status
yang memegang dan hukuman dalam
tindakan atau perilaku
kekuasaan, sehingga dan peranan anggota
sistem sosial, sehingga
warga masyarakat. sistem sosial dapat masyarakat.
norma tetap
berlanjut.
terpelihara.
9 10
Adanya sarana atau alat-alat Adanya sistem
perlengkapan sistem sosial, ketegangan, konflik, dan
seperti pranata sosial dan penyimpangan yang
lembaga.
menyertai adanya
perbedaan kemampuan
dan persepsi warga
masyarakat.
1. Diferensiasi Sosial
Perbedaan-perbedaan tindakan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok
Bentuk dalam struktur sosial, perbedaan ini
meliputi sikap yang bersifat horizontal
ataupun vertikal.

Struktur 2. Stratifikasi Sosial


Stratifikasi sosial merupakan pembedaan
masyarakat dalam kelas-kelas sosial secara

Sosial bertingkat (hierarkis). Akibatnya, muncul


kelas sosial atas, menengah, dan bawah.
Aji,
2015
Kedua bentuk struktur sosial
diatas, kedua pembentuk struktur
sosial sebagai pembeda manusia
yang paling menonjol adalah
STRATIFIKASI SOSIAL
Dua Unsur Utama dalam Stratifikasi Sosial

Status
Peran
(Kedudukan)
Wahyuni, 2014 mengemukakan 3
Tingkah laku seseorang
macam status/kedudukan di
yang memiliki kedudukan
masyarakat :
tertentu
1. ascribed status,
2. achieved status
3. assigned status
Fungsi Struktur
Sosial

Fungsi Identitas Fungsi Kontrol Fungsi Pembelajaran

● Mengontrol individu agar


● Sebagai penegas identitas ● Untuk mempelajari struktur
tidak melanggar norma,
yang ada di dalam sebuah sosial yang berlaku di
nilai maupun peraturan
kelompok masyarakat masyarakat
yang berlaku di masyarakat
Status
Sosial Kelompok
Pada dasarnya, struktur
sosial memiliki empat
Struktur komponen atau elemen
Sosial
dasar, yaitu status sosial,
peranan, kelompok, dan
Peranan
Institusi institusi.
Sosial
01.
Relasi Agen dan Struktur : Ruang
Negosiasi Dalam Pengelolaan
Sumberdaya Hutan di Kabupaten
Lebong
Latar Belakang

Pengelolaan sumberdaya hutan selalu Umumnya, konflik terjadi akibat adanya


berkaitan erat dengan konflik antara perbedaan kepentingan antara individu dengan
pemegang kekuasaan dan masyarakat lokal kelompok ataupun sebaliknnya

Umumnya, konflik yang terjadi menghasilkan


berbagai pranata ataupun institusi seperti nilai Dalam suatu konflik, tentunya terdapat beberapa pelaku
bersama (shared values), norma dan sanksi, arena yang memiliki relasi cukup menarik untuk dibahas
sosial, dan berbagai produk interaksi yang dengan pertimbangan peran maupun kedudukan dalam
bertujuan untuk memfasilitasi kepentingan para struktur sosial
pelaku
Pembahasan
Konflik yang terjadi pada pengelolaan sumberdaya hutan di Kabupaten Lebong,
khususnya Kecamatan Lebong Utara Desa Ladang Palembang adalah adanya tindakan
masyarakat yang merambah lahan hutan untuk kegiatan budidaya akibat semakin
bertambahnya penduduk dan berkurangnya sumberdaya lahan. Selain itu, adanya
tindakan pengrusakan hutan dalam perambahan tersebut membuat para elite lokal
membentuk suatu peraturan. Salah satu contoh peraturan yang dibuat adalah
peraturan desa nomor 5 tahun 2009 yang mengatur tentang pemanfataan hasi hutan
non-kayu tanpa merusak tanaman keras yang ada.
Dengan adanya peraturan ini dapat disimpulkan jika struktur sosial sangat
berpengaruh pada peran dan kemampuan yang dapat dilakukan seseorang. Dalam hal
ini, seseorang yang termasuk elite lokal dalam kasus mampu membuat peraturan yang
dipatuhi oleh orang lain yang memiliki status sosial yang sama maupun berada
dibawah.
Peran Struktur Sosial Masyarakat
Sekitar Hutan dalam Pengelolaan
HKm di Kabupaten Sidenreng
Rappang

02.
Latar Belakang
Pengelolaan hutan di Kabupaten Sidenreng
Lalu terjadi deforestrasi yang tinggi akibat
Rappang berupa agroforestry, silvopasture,
dan penebangan kayu secara ilegal yang
pemanfaatan jasa lingkungan seperti menimbulkan kerusakan terhadap hutan yang ada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayau (PLTB). disana.

Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini


dilakukan untuk melihat bagaimana peran struktur
Akan tetapi beberapa tahun terakhir ini tingkat
sosial dalam pengelolaan hutan di Desa Betao Riase
kerusakan hutan sudah mengalami penurunan dan
sehingga pengelolaan hutan dapat berjalan
hutan sudah dikelola untuk meningkatkan
dengan baik, tanpa harus merusak hutan itu sendiri. perekonomian masyarakat setempat.
Penelitian ini juga ingin melihat faktor struktur sosial

yang paling berpengaruh dalam pengelolaan hutan


di Desa Betao Riase.
Pembahasan
Faktor Pembentuk Struktur Sosial

Tabel 1. Faktor pembentuk struktur sosial

Menurut pendapat Nursafitri (2017) dan Maunah (2015), ukuran atau kriteria yang biasa dipakai
untuk menggolongkan masyarakat kedalam suatu pelapisan sosial yakni kekayaan, pendidikan,
pekerjaan dan kehormatan.
Pembahasan
Peran Struktur Sosial Masyarakat Sekitar Hutan Dalam Pengelolaan HKm di Desa Betao Riase

Penyusunan struktur sosial di HKm Betao Riase dilakukan secara musyawarah dengan masyarakat
setempat. Proses pembuatan RK-IUPHHK hanya dilakukan oleh pengurus inti kelompok tani, hal ini
dikarenakan pengetahuan mengenai penyusunan RK-IUPHHK hanya diketahui oleh Pengurus inti KTH
saja.

Tabel 2. Status dan peran sosial dalam perencanaan HKm


Pembahasan
Tabel 3. Status dan peran sosial dalam penanaman dan pemeliharaan
Daftar Pustaka
Aji, R.H.S. 2015. Stratifikasi Sosial dan Kesadaran Sosial. Sosial dan Budaya Syari’1. Vol 2(1) Hal: 32-48
Skripsi Strata I. Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.
Basir, Nur Basran. 2020.Peran Struktur Sosial sekitar Masyarakat sekitar hutan dalam pengolahan
hutan kemasyarakatan di desa Betao Riase. 12(1). Hassanudin University.
Nurfitriani. 2017. Stratifikasi Sosial di Desa Massaile Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sinjai.
Fakultas ushuluddin, filsafat dan politik. Makassar
Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafmdo Persada. 2002.
Suminar, Panji. 2020. Relasi Agen Dan Struktur : Ruang Negosiasi Dalam Pengelolaan Sumberdaya
Hutan Di Kabupaten Lebong. Jurnal Sosiologi Nusantara, Vol. 6, No. 1, Hal. 55-76.
Wahyuni. 2014. Sosiologi Bugis Makassar. Makassar : Alauddin University Press.

Anda mungkin juga menyukai