Isoterm Adsorbsi
Isoterm Adsorbsi
ISOTERM ADSORBSI
I. TUJUAN
Menentukan isoterm adsorbsi menurut Freundlich bagi proses adsorbsi asam
asetat pada arang
B. Bahan
1. Larutan asam asetat 0,5 N
2. Adsorben arang atau karbon
3. Larutan standar NaOH 0,1 N
4. Indikator Phenolptalin (pp)
IV. CARA KERJA
Menyiapkan masing-masing
125 ml larutan CH3COOH
masuk
0,5 N ; 0,25N ; 0,125 N ;
0,0625 N ; 0,0313 N dan
0,0156N
NaOH
NaOH
CH3COOH
Grafik C vs x/m
0.3
y = 5.981x + 6E-05
0.25 R² = 1
0.2
0.15
C
0.1
0.05
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05
x/m
0
-3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -0.5 0 0.5
y = 1.000x - 0.776 -1
R² = 1 -1.5
-2
-2.5
-3
-3.5
-4
log c
Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum isoterm adsorbsi ini
adalah melakukan pemanasan arang terlebih dahulu. Pemanasan dihentikan pada
saat timbul asap, bukan pada saat arang menjadi berwarna merah (membara).
Ketika arang dipanaskan, pori-pori pada permukaan arang akan membuka
sehingga nantinya arang menjadi aktif dan dapat digunakan untuk mengabsorbsi
asam asetat secara maksimal. Apabila pemanasan arang terlalu lama, akibatnya
arang akan berubah menjadi abu dan tidak lagi dapat digunakan sebagai absorben
lagi.
Adapun sifat karbon aktif yang paling penting adalah daya serap. Berikut
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi daya serap adsorbsi.
1. Sifat Serapan
Adsorpsi akan bertambah besar sesuai dengan bertambahnya ukuran molekul
serapan dari sturktur yang sama, seperti dalam deret homolog. Adsorbsi juga
dipengaruhi oleh gugus fungsi, posisi gugus fungsi, ikatan rangkap, struktur
rantai dari senyawa serapan.
2. Temperatur/ suhu
Faktor yang mempengaruhi suhu proses adsoprsi adalah viskositas dan
stabilitas thermal senyawa serapan. Jika pemanasan tidak mempengaruhi sifat-
sifat senyawa serapan, seperti terjadi perubahan warna mau dekomposisi,
maka perlakuan dilakukan pada titik didihnya.
3. pH (Derajat Keasaman)
Untuk asam-asam organik, adsorpsi akan meningkat bila pH diturunkan, yaitu
dengan penambahan asam-asam mineral. Ini disebabkan karena kemampuan
asam mineral untuk mengurangi ionisasi asam organik tersebut. Sebaliknya bila
pH asam organik dinaikkan yaitu dengan menambahkan alkali, adsorpsi akan
berkurang sebagai akibat terbentuknya garam.
4. Waktu Singgung
Bila karbon aktif ditambahkan dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu untuk
mencapai kesetimbangan. Waktu yang dibutuhkan berbanding terbalik dengan
jumlah arang yang digunakan. Selisih ditentukan oleh dosis karbon aktif,
pengadukan juga mempengaruhi waktu singgung.
Larutan asam asetat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki beberapa
variasi konsentrasi, yakni 0,5 N ; 0,25 N ; 0,125 N ; 0,0625 N ; 0,0313 N ; 0,0156 N.
Selain adanya variasi konsentrasi, ke-enam macam larutan asam asetat tersebut
juga mendapatkan dua perlakuan yang berbeda, yakni : (1) tidak mendapat
perlakuan apa-apa dan (2) ditambah dengan arang aktif, ditutup rapat, dikocok
setiap jangka waktu 10 menit dalam 30 menit pertama, dan kemudian disaring.
Selanjutnya, semua larutan tersebut dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N untuk
mendapatkan konsentrasi awal (larutan asam asetat murni) dan konsentrasi akhir
(larutan asam asetat + arang). Penentuan konsentrasi awal dak akhir larutan asam
asetat disini menggunakan rumus pengenceran, yakni V 1.M1 = V2.M2
Konsentrasi awal dan akhir yang didapat berdasarkan hasil praktikum
kemudian dikurangkan untuk mengetahui harga ∆C larutan asam asetat. Selain itu,
data konsentrasi tersebut juga dapat digunakan untuk menghitung harga X (gram)
dengan rumus X = massa x Mr x 100/1000. Akhirnya, berdasarkan analisis data
yang telah dilakukan, dihasilkan 2 grafik yang berbentuk linier, yakni grafik C vs
X/m dan grafik log X/m vs log C. Terbentuknya grafik linier dalam praktikum ini
menunjukkan bahwa isotherm adsorbsi yang berlangsung disini memang benar
merupakan isotherm adsorbsi Freundlich.
Berdasarkan persamaan grafik Isoterm Adsorpsi Freundlich (log x/m vs log
c) jika dianalogikan dengan persamaan Freundlich maka akan didapat nilai k dan n.
Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dapat dituliskan sebagai berikut.
Log (x/m) = log k + 1/n log c
sedangkan persamaan grafik Isotherm Adsorpsi Freundlich adalah
y = 1,000x – 0,776
Jadi, didapat nilai Log k = -0,776 dan 1/n = 1,000. Maka nilai k adalah 0,1675 dan
nilai n adalah 1.
Mengenai gambar grafik log x/m vs log C yang dihasilkan sudah sesuai
dengan teori isotherm adsorpsi Freundlich yaitu grafik berupa garis linear
sedangkan grafik C vs x/m belum sesuai dengan teori isotherm adsobsi Langmuir
karena seharusnya grafik seperti setengah trapezium mengalami kenaikan dan
selanjutnya terjadi kekonstanan. Namun dari hasil percobaan ini grafik mengalami
terus mengalami kenaikan. Hal ini mungkin terjadi karena kekurang cermatan
praktikan dalam mengencerkan larutan asam asetat yang akan digunakan, atau
ketidaktepatan praktikan dalam memanaskan arang sehingga arang yang
digunakan bukan merupakan absorben yang baik (bisa bekerja secara maksimal).
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Percobaan ini tergolong isotherm adsorpsi Freundlich. Oleh karenanya,
didapatkan kurva antara log x/m dengan Log C berbentuk linier.
2. Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dalam percobaan ini dapat
dituliskan y = 1,000x – 0,776. Dengan K = 0,1675 dan n = 1,000
Saran
1. Praktikan lebih baik menyiapkan langkah kerja dan pembagian tugas
anggota kelompok terlebih dahulu sehingga waktu praktikum dapat
digunakan seefektif dan seefisien mungkin
2. Praktikan harus cermat dalam melaksanakan praktikum ini, terlebih lagi
dalam penggunaan buret pada saat titrasi.
IX. LAMPIRAN
Tabel Pengamatan
Konsentrasi Awal Akhir
CH3COOH CH3COOH (ml) NaOH 0,1 N (ml) CH3COOH (ml) NaOH 0,1 N (ml)
0,5 N 10 47,7 5 21,5
0,25 N 10 24,2 5 11,2
0,125 N 10 12,1 10 10,3
0,0625 N 10 6,1 25 13,0
0,0313 N 10 3,0 25 7,4
0,0156 N 10 1,5 25 3,0
Analisis Data
Massa
N Konsentrasi asam (N) X Log
X/m Log C
No (gram) Awal Sisa ∆C (gram) x/m
1 1,0031 0,477 0,430 0,047 0,282 0,2811 -0,551 -1,328
2 1,0026 0,242 0,224 0,018 0,108 0,1077 -0,967 -1,744
3 1,0011 0,121 0,103 0,018 0,108 0,1078 -0,967 -1,744
4 1,0022 0,061 0,052 0,009 0,054 0,0539 -1,269 -2,046
5 1,0014 0,030 0,0296 0,0004 0,0024 0,0024 -2,620 -3,398
6 1,0023 0,015 0,012 0,003 0,018 0,0179 -1,745 -2,523
Perhitungan
Diketahui [NaOH] = 0,1 N
Asam asetat (CH3COOH) yang diadsorpsi = 100 mL