Anda di halaman 1dari 8

HISTORIOGRAFI AMERIKA MODERN DAN

PERKEMBANGANNYA1

Jamiludin2
Basrin Melamba2

Abstrak
Perkembangan historiografi Amerika di mulai dari tahap puritan, pada tahap ini sejarah Amerika merupakan alat legitimasi
bagi para migran, dengan ciri menjelaskan proses awal terbentuknya Negara Amerika. Tahap kedua disebut patrician
merupakanawal kebangkitan historiografi Amerika, dan tahap profesional. Pada tahap ketiga ini memiliki ciri objektivitas
dan bidang kajian lebih terspesialisasikan, dengan pendekatan berbagai disiplin dikenal dengan Amerika studies, dengan
persfektif konsenses. Dalam historiografi Amerika banyak dipengaruhi oleh pemikir di Eropa seperti Karl Max Weber,
Lamprecht, dan sebagainya, dengan orientasi dari politic history menuju social history atau sejarah masyarakat.

A. Pendahuluan
Pembicaraan mengenai historiografi Amerika tentu merupakan sebuah topik
pembicaraan yang menarik dan komplek, karena bentuk dari historiografi Amerika tidak
pernah jelas dan tegas, serta kuatnya pengaruh kekuatan politik dan kekuasaan dalam
menentukan arus penulisan sejarah negara-bangsa Amerika, yang amat terkenal sebagai
kampiun demokrasi di dunia. Apalagi sebelum masuknya pengaruh pemikiran Eropa (Barat),
atau yang popular disebut dengan masa pra-modern. Sebelum masuk ke masa Historiografi
Amerika Modern yang diproduk oleh “Profesional Historians”, dikenal beberapa istilah dan
pembagian fase historiografi Amerika diantaranya adalah fase Puritan, fase Patrician, dan
Profesional3 Dalam tulisan ini akan dilaksanakan pada pembahasan pada fase ketiga, yaitu
fase profesional atau yang disebut juga fase Historiografi Amerika Modern. Sedangkan pada
fase purian dan patrician hanya akan disinggung selayang pandang saja.
Historiografi Purian, merupakan penulisan sejarah Amerika yang dihiasi oleh deskripsi
tentang proses sejarah awal terbentuknya Negara Amerika. Istilah purian merupakan
sebuah kelompok gerakan sosial keagamaan yang memiliki peran yang amat penting dalam
sejarah bangsa Amerika pada umumnya, bagi Amerika Serikat pada khususnya. Puritan
menggambarkan sebuah kelompok yang digerakkan oleh kaum laki-laki dan permpuan yang
bertujuan untuk merubah Geraja Negara Inggris dari dalam. Pada dasarnya mereka
menuntut pada Katolik Roma diganti dengan membentuk kepercayaan dan ibadah
Protestan yang lebih sederhana. Ide reformis kelompok ini berupa penghancuran kesatuan
Negara telah telah mengancam dan memecah belah masyarakat serta merongrong
kekuasaan kerajaan Inggris awal abad 16. Kelompok ini mendapat tekanan dari gereja
Negara Inggris, sehingga mereka memisahkan diri dan migrasi ke Leiden Belanda tahun
1607. Tidak tahan diberlakukan sebagai buruh kasar dengan upah murah tahun 1620
kelompok puritan yang berjumlah 101 orang yang ini mendapat paten lahan dari Virginia
Company, dan mereka berlayar ke Virginia dengan kapal Mayflower, yang akhirnya
berlabuh di pelabuhan Plymouth, dan hidup berdampingan secara damai dengan suku
Indian Wampanoag, Mereka ini kemudian menyebut dirinya dengan kaum Pilgrim
(penziarah). Gelombang puritan berikutnya datang dari Inggris menuju Teluk Massaschusets
tahun 1630. Kelompok puritan yang mendapat mandat dari Raja Charles 1 ini membentuk
koloni baru dibawah komando John Winthrop, dan secara terbuka menyatakan ingin
mendirikan sebuah kota di Turki di “Dunia Baru”.Koloni teluk Massachusetts inilah yang
---------------------------------------------
3Pembagian fase Historiografi Amerika ini merupakan pendapat yang dilontarkan
oleh NN, dalam judul tulisannya “Historiografi Amerika” yang diambil melalui internet.
Amat berperan penting dalam perkembangan di seluruh kawasan New England, dan itu
tidak dapat dilepaskan dari peranan Winthrop dan mitranya sesama Kaum Puritan. 4
Jadi dengan demikian Historiografi Puritan merupakan penulisan sejarah Amerika
yang berfungsi sebagai alat legitimasi tentang keberadaan para pendatang di dunia baru dan
apa yang harus mereka lakukan berikutnya menurut Tuhan dan pengalaman mereka sendiri.
Historiografi puritan ini amat mendominasi penulisan sejarah pada abad ke 17. Salah satu
bentuk tulisan Historiografi fase awal ini adalah tulisan dari Michel Guillaume Jean de
Creveoceur seorang imigran Prancis yang berjudul “Letters from on American Farmer (1782).
Tulisan ini menceritakan tentang asal-usul bangsa Amerika yang amat beragam, mulai dari
bangsa Eropa, Irlandia, Puerto Rico, sampai pada penduduk asli seperti suku Indian. Kedua,
adalah Historiografi Patrician. Historiografi Patrician mendominasi penulisan sejarah di
Amerika pada abad ke-18. Pemikiran mereka sudah lebih sekuler. Sejarah tidak hanya lagi
ditulis oleh elit agama atau politik dan petualang saja. Akan tetapi juga ditulis oleh orang-
orang dari profesi lain.
B. Historiografi Amerika Modern dan Perkembangan
Historiografi Modern, atau dapat juga disebut sebagai Historiografi Profesional yang
amat menitikberatkan pada keilmiahan. Historiografi Modern nulai tumbuh dan
berkembang pada awal abad 19, Tepatnya semenjak tahun 1930-an. Pada masa ini terjadi
peningkatan obiektifitas dan spesialisasi. Hal itu ditandai munculnya sebuah gerakan yang
dimotori oleh kelompok terdidik yang tergabung dalam sebuah pendekatan yang disebut
dengan “American Studies”5, yang didalamnya terdapat beragam multidisiplin keilmuan,
mulai dari sastra, sosiologi, psikologi, social ekonomi, yang kemudian juga berlaku dalam
penulisan sejarah Amerika, dengan menggunakan sebuah pandangan “Conssensus”.
Beberapa tulisan yang lahir menggunakan pendekatan ini adalah Richard Hofstadter yang
berjudul The American Political Tradition and the Men Who Made It, yang terbit tahun 1948.
Kemudian disusul oleh Daniel Boorstin tahun 1958 dengan judul tulisannya The Genius of
American Politics. Disusul kemudian oleh David M.Potter’s dengan judul tulisan People of
Plenty tahun 1954. Ketiga tulisan ini menggunakan pendekatan ilmu politik dalam
menjelaskan dinamika masyarakat Amerika. Sumber utama tuliasan ini berasal dari laporan-
laporan tertulis.
Perubahan mendasar itu terjadi terutama disebabkan oleh adanya kebangkitan dari
universitas pada tahun 1870-an, yang memungkinkan timbulnya penulis sejarah yang telah
melalui pendidikan universitas di Amerika dan Eropa. Selain itu, the American Historical
Association berhasil didirikan pada tahun 1884. Sejarah tidak lagi hanya sebagai tulisan hasil
pengisi waktu luang tetapi tulisan yang disusun secara ilmiah dengan penelitian penyeluruh
dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Pada masa profesional, subjek dari
penulisan sejarah juga mulai berubah. Sejarah yang tadinya hanya menceritakan tentang
tokoh-tokoh besar saja mulai berubah fokus dan mulai menceritakan tentang kehidupan
dari masyarakat biasa (tema sosial) atau lingkungan di sekitarnya.
Tahun 1982, Charles Strozier menggunakan pendekatan psikoanalisis dalam menjelaskan
dan memahami karakter Abraham Lincoln. Kemudian tahun 1976, Herbert Gurman dengan
tulisannya Black Family in Slovery and Freedom 1750-1942 menggunakan konsep dan
pendekatan antropologi bahwa dalam melakukan analisis terhadap keluarga kulit hitam di
--------------------------------------------------------------
4Howard Cincotta (ed), Garis Besar Sejarah Amerika Terj.Yusi A. Pareanom, Badan
Penerangan Amerika Serikat (United States Information Agency), 1949-1950, Hlm 18-19
Amerika. Faktor inilah yang kemudian, tahun 1960 dan 1970-an, lahirnya beberapa jurnal
ilmiah yang dapat dipergunakan sebagai salah satu media pendorong perkembangan dan
sosialisasi terhadap penulisan sejarah diantaranya Historical Methods Newsletter (1967)
Journal of Interdisciplinary History (1970) dan Social Science History (1976).
Selanjut beberapa tulisan yang terkait dengan immigrant dalam panggung politik
Amerika, ditulis oleh Samuel Lubelis dengan judul tulisannya Future of American Politics
tahun 1952. Kemudian Frederick C. Luebke, seorang sejarawan immigrant Jerman menulis
tentang Germans in the New World Tahun 1990. Luebke, menggunakan interpretasi etno-
budaya dari sejarah politik immigrant Jerman di Amerika. Pendekatan etno-budaya pada
sejarah politik juga digunakan oleh Paul Klepponer dengan judul tulisannya The Cross of
Culture; A Social Analysis of Midwester Politics 1850-1900 yang dilakukan tahun 1970 dan
Ronald P. Formisano dengan judul tulisan The Birth of Mass Political Parties;Michigan 1827-
1861 tahun 1971.
Beberapa penulis tentang buruh dan tenaga kerja juga muncul dengan menggunakan
berbagai pendekatan, mulai dari pendekatan social-ekonomi, politik, ideologi. David
Montgomery, salah seorang profesor dari Yale University menulis tentang Fall of the House
of Labor Activism 1865-1925 (1987). David menggunakan pendekatan idiologi dan social
untuk menjelaskan tentang kelompok kehidupan mereka dan bentuk kerja mereka.
Bagitupun dengan tulisan yang dilontarkan oleh Alan Dawley Class and Community; The
Industrial Revolution in Lynn (1976), serta tulisan dari Sean Wilentz tentang Chants
Democratic; New York City and the Rise of the American Working Class 1788-1850 (1984)
Tulisan terakhir ini menjelaskan dengan detail mengenai comunitas individu atau kota dari
Negara, kawasan dan bangsa.
Tentang beberapa tulisan sejarah mengenai orang afrika dan atau orang-orang kulit
hitam (negro) yang menjadi buruh kasar (budak) di Amerika serikat ditulis oleh sejarawan
yang berasal dari bagnsa Afrika sendiri yaitu John Blassingame menulis The Slave Community
: Plantation Life in the Antebellum South (1972). Kemudian tulisan dari Winthrop Jordan
dengan judul tulisan White Over Black : American Attitudes Toward The Negro (1968).
Tulisan dari Lawrence W. Levines yang berjudul Black Culture and Black Consciousness : Afro
American Falk Thought From Slovery to Freedom (1977). Tulisan ini memberikan penjelasan
tentang spritualitas kaum budak, ritual keagamaannya dan cerita tentang dewa-dewa.
C. Pengaruh Eropa dalam Historiografi Amerika Modern
Ketika Marx dan Weber memakai issu dengan prasangka idelis sejarah klasik Jerman
dan keterlibatan mereka pada studi sejarah dan ilmu-ilmu sosial, mereka menjaga
kepercayaan kesejarahan bahwa ilmu-ilmu sosial mesti berproses sejarah, dan sejarah itu
meskipun terpecah-pecah, proses kelembagaan yang terus berlangsung tingkat koherensi
yang tinggi. Konsep evolusioner sejarah dan masyarakat juga didominasi banyak pemikiran
dalam bahasa Inggris sebagai percakapan dunia. Akan tetapi studi-studi kesejarahan tertarik
merefleksikan tradisi-tradisi intelektual dari urutan perbedaan sosial dibandingkan dengan
Negara-negara Eropa Kontinental. Meskipun tingginya tingkat industrialisasi di Inggris, dan
Amerika, terdapat sedikit dalam sektor publik, birokrasi yang sedikit banyaknya telah
mengalami perkembangan dibandingkan di benua Eropa. “Civil Society” sebagai sebuah
istilah sejak pengikut Filosof-filosof moral Scoot, telah sangat bebas berpikir di Inggris dan
Amerika dibandingkan dengan konsep-konsepHegel atau Rangke mengenai tubuh social.
5
Lihat pada tulisan Carl N.Degler, Modern American Historiografi
Keterbukaan ini terefleksikan pada keengganan yang besar untuk mencari ukuran-skala
penjelasan peristiwa-peristiwa pada sejarawan bagian Inggris dan Amerika dan Ilmuan sosial
dibandingkan antar kolega mereka di Prancis dan Jerman.
Seperti yang dikatakan, di Amerika seperti di Prancis, dan pada kasus Lamprecht di
Jerman, diakui seputar metode pada pergantian abad diisyaratkan bahwa Ilmu sejarah
tradisional di perguruan tinggi tidak menerangkan secara lengkap keilmiahan dan
pernyataan-pernyataan sosial dari sebuah modern, demokrasi, masyarakat industry. Dari
peserta diskusi ini sepakat bahwa studi sejarah di Amerika juga setelah 1870 focus pada
politik, harus dikembangkan untuk melebar dasar sejarah-kemasyarakatan. Di Jerman
dimulai dengan Wilhelm Riehi pada pertengahan abad 19. Sebuah etnografi berorientasi
Kulturgeachichte, diikuti oleh sebahagian besar di luar sejarah profesional dalam sejarah
masyarakat lokal, focus pada kehidupan sehari-hari, dan aktivitas umum masyarakat. Tapi
meskipun memiliki persamaan yang tipis, “New History” di Amerika berbeda secara
mendasar dari sejarah kebudayaan bentukan Riehi. Ketika bernostalgia jauh kebelakang
pada kondisi yang terjadi pada pra-modern masyarakat agraris pada kondisi tidak adanya
konflik social yang berarti. Terlebih menyatakan modern dan seiring dengan tawaran
demokrasi social. Ketika Amerika lebih tua “Scientific School” dalam ketakjuban sekolah
Jerman, dicari akar dari Anglo-Saxon Amerika di Jerman masa jaman purba. Sejarawan baru
menekankan penembusan Eropa setelah masa pra-modern. Bagi mereka Amerika adalah
negara para pendatang (immigrants), yang menentukan karakter dari pedalaman
“perbatasan” di Barat sebagai hal yang baik dibahagian kota yang padat di Timur. Hampir
Saja sejarah politik tidak lebih dari cukup. Keilmuan menarik Sejarawan Baru bersepakat
dengan masyarakat modern, utamanya ekonomi dan sosiologi, tetapi juga psychology.
Percaya pada konsensus Amaerika, menjadi penting untuk kematangan historiografi,
sekarang telah digantikan oleh pandangan yang baru, lebih sadra dari perbedaan-perbedaan
pembagian penduduk Amerika tanpa menyangkal unsur-unsur yang berkontribusi untuk
rasa komunitas nasional.
Sulit untuk mengurangi Sejarah Baru untuk sebutan persamaan yang biasa. Charles
Beard mengatakan konflik sosial ekonomi sebagai faktor yang menentukan dalam sejarah
Amerika James H.Robinson, Vernon Parrington, dan Carl Becker menekankan aturan dari
ide-ide, Perry Miller tentang Agama. Tidak terefleksikan secara mendalam. Pada satu sisi,
Turner dalam pidatonya pada American Historical Association tahun 1893, Slonificunce of
the Frontier in America History, and Beard, dalam “Economic Interpretation of the American
Constitution (1913), kesadaran perumusan masalah sejarah mensyaratkan kerangka kerja
teori (theoretical framework). Pada sisi yang lain, walaupun Sejarawan Baru hati-hati
meminjam bermacam variasi ilmu sosial, mereka tidak ingin melakukan perubahan sejarah
menjadi ilmu sosial yang sistematis seperti Durkheim, dan Simiand in France dan Marx,
Lamprecht, dan Max Weber di Jerman ingin untuk dilaksanakan. Hubungan mereka pada
ilmu sosial telah berjalan dan beragam (eclectic), seperti halnya Henri Berin Prancis, atau
Henri Pirenni di Belgia. Sejarawan Baru telah diisi dengan sikap optimis mengenai evolusi
terhadap tujuan dari demokrasi, akan tetapi mereka bersama dengan Berr dan Firenne,
tidak mencari penemuan hukum dari proses yang tidak dapat dirubah-ubah.
Dalam dan dekade pertama setelah perang dunia kedua politik praktis menjadi
anggapan (assamption) ilmiah dari “sejarawan progresif” seperti “sejarawan baru” begitu
mereka menemaninya, menimbulkan pertanyaan konsensus nasional baru telah ditemukan
oleh sejarawan Amerika pada perang dingin. Bagi mereka Amerika telah muncul, berbeda
pada di Eropa, seperti benar-benar masyarakat berkelas (classless), divisi kebebasan
idiologi, dengan pengecualian perang sipil telah menjadi bebas dan konflik yang serius. Dan
perang sipil, mereka pegang, menjadi pencegah terhadap anggota gerakan penghapusan
dan mereka melawan secara radikal tidak memperkenalkan semangat idiologi.mereka
percaya bahwa pasar ekonomi kapitalis yang luas dapat menghapuskan unsur akhir dari
knflik kelas, Daniel Bell pada tahun 1960 mengumandangkan “The End Ideology”. Pada awal
tahun perang dingin, sejarah Amerka dan masyarakat Amerika telah semakin kuat
menancap sebagai model untuk kebebasan dunia. Mereka membuka masa, masyarakat
telah berhasil mencapai efisiensi industri dan menciptakan pasar massa konsumen
mengharapkan sejarah dan ilmu sosial mampu untuk realities pada dunia modern. Untuk itu
komputer berada pada waktu yang tepat. Makin bertambah metode mengukur/menghitung
telah diperkenalkan dalam penelitian sejarah tidak hanya di Amerika, akan tetapi juga di
Inggris, Prancis, Skandinavia, dan seterusnya, tetap di Negara-Negara sosialis. Hitungan
memperkuat tuntutan dari ilmu sosial menjadi disiplin keilmuan.
Penerapan dari metode quantitative tidak hanya untuk fenomena sosial,
bagaimanapun metode ini menandakan transisi analisis yang sistematis ilmu sosial. Sering
penghitungan menolong hanya pada penunjang argument bukti statistik. Dengan
perkembangan teknologi computer, studi kuantitatif telah mulai melibatgandakan sekitar
lemapuluhan di Amerika, tapi di tempat lain juga ada dilokasi penelitian beberapa orang.
Dalam sejarah politik perilaku pemilih mulai untuk menghubungkan dengan variable sosial.
Kemapanan sejarah demografi sebagai sebuah disiplin kuantitative, utamanya di Prancis,
dan Inggris. Di Amerika mobilitas sosial telah diuji dengan bantuan pencacahan bahwa telah
menjadi perlakuan setiap sepuluh tahun sejak 1790, Terakhir, metode kunatitatif makin
berkembang digunakan dalam proses analisis ekonomi, mereka dapat juga berfikir
menggunakan penjelasan aspek budaya, pandangan, sikap, dan pola tingkah laku. Terutama
sekali di Prancis dan Inggris, jejak jemaah gereja dianalisis dengan dibantu computer untuk
mengungkapkan informasi tentang lembaga kekerabatan, kelahiran, perkawinan, dan
kepemilikan, metode ini menjadi dasar dari sejarah demografi. Data pada usia perkawinan
dan ketidaksyahan memberikan wawasan pada perilaku seksual, dan kemudian informasi
tentang ide moral dari masyarakat dimasukkan dalam daftar. Di Prancis ujian dari seribuan
dari sumber informasi mengenai perubahan tingkah laku terhadap kematian dan agama dan
kemudian tentang pelarangan terhadap desekularisasi.
Pembiaran terhadap studi kuantitatif ini menjadi benar-benar sangat mapan dalam
sejarah ekonomi. Both Marx dan Weber telah bekerja dengan sebuah pemahaman dari ilmu
sosial bahwa pada satu sisi dituntut menggunakan pengertian konsep yang jelas dan pada
posisi yang lain ditempatkan menjadi bahan pertimbangan, dalam ilmu social perbedaan
pada ilmu alam, konsep ini harus mengambil menjadi laporan yang menarik (unik) sebagai
suatu yang baik membandingkan masyarakat dan menetapkan alur untuk menjelaskan
maksud dari jaringan dan nilai yang diberikan dari hubungan masyarakat itu. Mereka selain
itu mengakui bahwa ilmu alam juga hasil dari budaya kemanusiaan dan dapat dipahami
secara tidak langsung. Dengan memaknai kategori tidak sosial. Pada analisis akhir, ilmu
sosial sepaham dengan hubungan kemanusiaan, yang mana harus dimengerti secara
kualitatif, meskipun data kualitatif berguna dalam bentuk definisi dari hubungan ini.
Penelitian kuantitatif yang tinggi itu telah memainkan ketentuan yang penting dalam
studi sejarah tahun 1970-an. Khususnya di Amerika, Prancis, Bagaimanapun sering dianggap
konsep keilmuan studi sejarah itu dapat memuaskan jika merekam mampu
memformulasikan penemuan mereka dalam bahasa kuantitable. Emmanuel Le Roy Ladurie
berkomentar tahun 1973 bahwa “History that is not quantifiable cannot to be scientific”.
Pandangan ini cukup menguntungkan dalam tahun 1960-an dan 1970-an dengan kemajuan
dalam teknologi computer dan hasil perubahan ekonomi. Dalam survey yang ditulis tahun
1979 oleh UNESCO kecenderungan studi sejarah akhir-akhir ini, Geoffrey Barraclough
berkementar bahwa pencarian untuk jumlah melebihi semua keragaman atau kesangsian
banyak kekuatan dari kecenderungan baru dalam sejarah, faktor utama dari semua itu
membedakan sikap sejarah tahun 1970-an dari sikap kesejarahan dalam tahun 1930-an.
Sebagai sebuah dorongan, kita harus membedakan ini, pada satu sisi, sesekali penerapan
metode kuantitative menjadi kebiasaan mereka dalam ilmu social dan khususnya sejarah
economy untuk banyak dekade, pada bagian yang lain konsep sejarah seperti ilmu pasti
(hard science) bekerja dengan model matematika. Antara dua kutub ini muncul pandangan
di Amerika, dan juga Prancis dan Scandinavia, bahwa disebutlah dengan nama “Sejarah ilmu
Sosial” (social science history). Sebuah contoh dari proses electronic data masa yang dasyat
(gigeantic). Philadelphia History Project mengemukakan studi tentang seluruh penduduk
Philadelphia pada beberapa sensus dasar abad 19 dalam memperoleh ringkasan informasi
lain yang berlaku tentang mobilitas social. Tidak semuanya pendekatan terlaksana untuk
sejarah social seperti the histore serielle di Prancis, dengan maksud semua data dengan
periode waktu yang panjang dari waktu pengujian dan perubahan yang berlangsung tidak
hanya dalam ekonomi, dan hubungan social tetapi juga, semua kita bisa melihat, dalam
studi mentalitas.
Barangkali amat penting disokong sebuah historiografi bahwa mengambil ilmu alam
(hard science) sebagai sebuah model pelaksanaan dari “New Economic History” di Amerika
Serikat. Prosesnya di mulai dari asumsi ekonomi klasik, Sejarawan ekonomi baru bekerja
dengan model pertumbuhan ekonomi dijauhkan dari politik, dan social. Kemudian
ketenaran mereka dalam studi kontrafaktual “Railroads and American Economic Growth,
Robert Fogel dan Douglass North, menggunakan semata-mata data ekonomi, menampilkan
pertanyaan bagaimana ekonomi Amerika Serikat bisa berbeda ditimbulkan oleh rel
perkerataapian yang tidak berkembang. Sejarah ekonomi baru bekerja dengan 4 asumsi
dasar : Pertama, Pada umumnya hukum pasti mengungkung perilaku ekonomi, penjelasan
utama untuk ini diformulasikan oleh Adam Smith dan David Ricardo. Hukum tidak pernah
merintangi pelaksanaannya, karena politik, idiologi, agama, dan kekuatan yang lain
mencegah mereka dari pelaksanaannya. Meskipun mereka mewakili sebuah model teori
dari bagaimana ekonomi dapat berfungsi dibawah kondisi pasar bebas yang sesungguhnya.
Kedua, Ekonomi kapitalis adalah berkarakter pertumbuhan yang lurus (tetap) seperti yang
ditunjukkan Walt Rostow dalam Stage of Economic Growth; A Non-Communist Manisfesto,
mengambil pada bentuk kecocokan dalam semua kemodernan dan masyarakat modern.
Kemudian Marx memformulasikan, The country which is industrially more developed only
shows the less developed one the picture of its own future”, juga digang oleh Rostow. (sesuai
dengan asumsi Alexander Gershenkron membuktikan bahwa Negara lain memulai industri
di mana lalu dan di bawah perbedaan politik dan kondisi sosiologi dibandingkan Inggris dan
untuk itu tidak membandingkannya secara setara. Ketiga, Proses modernisasi ekonomi
perlu menjalani padamodernisasi politik pada masyarakat pasar bebas dan liberal,
parlemen, demokrasi, seperti yang telah ditunjukkan setelah perang dunia kedua oleh
industri bangsa Barat. Keempat, Metode kuantitatif menjadi applikatif tidak hanya untuk
ekonomi tetapi juga untuk proses social.
Tahun 1974, Fogel dan Stanley Engermen menggunakan computer studi dasar
perbudakan di Amerika Timur. Sebagai pengarang tulisan dalam pengantar, mereka tidak
hanya ingin menjawab tentang keuntungan dari perbudakan, tapi pada dasar sumber daya
quantiable untuk tawaran informasi yang sulit dibantah tentang kualitas materil hidup dari
budak dan itu melebihi kebutuhan hidup mereka dan etika kerja mereka. Buku pertama
yang luas didatangkan dari percetakan Amerika sebagai sesuatu yang meyakinkan kerja
ilmiah, selanjutnya memunculkan banyak kecaman yang menghancurkan kritik oleh kedua
kebiasaan sejarawan social dan sejarawan ekonomi, yang memahami bagaimana sulitnya
untuk melakukan peruhan bukti kualitatif menjadi pernyataan kuantitatif. Ini tidak
menghalangi Fogel dari perkataan untuk pada kursi pemberkatan pada Universitas Harvard
tahun 1994. Bersama dengan Douglas North untuk menerima hadiah Nobel untuk bidang
ekonomi, Buah pikiran ilmu sejarah oleh Nobel adalah sesuatu pikiran yang berbeda dari
ilmu social yang lain dalam proses keberlanjutan kepecayaan pada bentuk kebebasan diskusi
yang lebih luas dari teknik bahasa dan kemudian dapat diambil untuk bacaan pendidikan
umum. Untuk Fogel ini dapat tidak dapat dirujuk dengan kebenaran ilmu; sejarah, sebagai
keilmiahan total, harus menjadi pembelajaran khusus yang komunikatif dalam bahasa resmi
keilmuan dengan kekhususan yang lain. Fogel, meskipun tuntutannya pada keobjektifitasan,
karakter kebebasan nilai dari ilmu sejarah tidak disukai Ranke, yang juga menekankan pada
kejujuran (netralitas) dan objektifitas sejarawan, melalui proses dari anggapan yang tidak
bermakna bebas nilai. Dalam kasus Fogel, identifikasinya dengan adanya pertumbuhan dan
asumsi orientasi ekonomi berperan penting baginya pada ketidakcukupan pertimbangan
yang berbahaya yang melekat dalam ekonomi itu.
D. Kesimpulan
Tahap perkembangan historiografi Amerika terdiri dari tahap yaitu di mulai dari
tahap puritan pada tahap ini sejarah penulisan atau telaah mengenai sejarah Amerika
merupakan atau dijadikan sebagai alat legitimasi bagi para migrant yang datang dari Eropa,
dengan ciri menjelaskan proses awal terbentuknya Negara Amerika dan perkembangan
kehidupan bangsa migran.
Tahap kedua disebut Patrician merupakan awal kebangkitan historiografi Amerika,
menuju tahap profesional. Pada tahap ketiga ini memiliki ciri objektivitas dan bidang kajian
lebih terspesialisasikan, dengan pendekatan berbagai disiplin dikenal dengan American
studies, dengan persfektif konsenses. Perkembangan historiografi tahap ini biasa disebut
historiografi Amerika Modern yang diproduk oleh “Profesional Historians” atau para
sejarawan profesional.
Dalam historiografi Amerika banyak dipengaruhi oleh pemikir di Eropa seperti Karl
Max, Max Weber, Lamprecht, dan lain-lain, dengan orientasi dari Politic History menuju
sejarah sosial atau social history atau sejarah masyarakat. Dengan kata lain bahwa
perkembangan historiografi Amerika ini berawal dari konfrontasi menuju alokasi lebih
kepada sejarah masyarakat Amerika yang merdeka.
Daftar Pustaka

Abdullah, Taufik dan Surjomihardjo, Abdurrahman, Ilmu Sejarah dan Historiografi :


Arah dan Perspektif, Jakarta; Kerjasama Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial (YIIS) dan LEKNAS-
LIPI, 1985

Barzan, Jacques and Graff, Henry F, The Modern Pesearcher, Universitas Colombia, 1957

Burke, Peter, Sejarah dan Teori Sosial, Ter. Mestika Zed dan Zulfahmi, Jakarta; Yayasan Obor
Indonesia, 2003

Breisach, Errst, Historiograpfy Ancient, Medieval and Modern, Chicago; University of


Chicago Press, 1983

Cincotta, Howard (ed), Garis Besar Sejarah Amerika, Terj. Yusi A. Pareanom, Badan
Penerangan Amerika Serikat (United States Information Agency), 1949-1950.

Degler Carl N., Modern American Historiografy, Iggers, Georg. G. Historiograpfy In the
Twentienth Century; From Sclentific Objektivity to Postmodern Challenge.
Middletown; Wesleyan University Press, 1997

Kuntowidjoyo, Metodologi Sejarah . Yogyakarta ; Kerjasama Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu


Budaya Universitas Gadjah Mada dan PT. Tiara Wacana, 2003

Sowell, Thomas, Masaik Amerika; Sejarah Etnis Sebuah Bangsa, Terj. Nin Bakdisoemanto,
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1989.

Anda mungkin juga menyukai