Nim : 1403622063
Prodi : Pendidikan Sejarah
Kelas :A
Mata Kuliah : Teori Sosial Budaya
Dosen : Dra. Ratu Husmiati M. Hum
Tugas : Rangkuman Materi Kelompok 2
B. Aliran Chicago
Jurusan Sosiologi Universitas Chicago didirikan tahun 1892 oleh Albion Small. Ia
adalah tokoh penting dalam menciptakan jurusan Sosiologi di Universitas
Chicago yang menjadi pusat kajian sosiologi di AS selama beberapa tahun.
Pada 1905 Small ikut membentuk The American Sociological Society, asosiasi
profesional ulama sosiolog Amerika hingga sekarang (Rhoades,1981). Rasa malu
yang diakibatkan oleh singkatan American Sociological Society (ASS) membuat
nama itu diubah menjadi American Sociological Association (ASA) pada 1954.
Kemudian menjadilah awal dari Sosiologi Aliran Chicago. Namun, karena
banyaknya tokoh-tokoh yang mengikuti aliran Chicago ini sehingga ada juga
sosiolog di luar aliran Chicago yang makin membenci dominasi aliran Chicago
atas American Sociological Society dan American Journal of Sociology. Dan
pertumbuhan sosiologi makin ilmiah-menggunakan metode canggih dan analisis
statistik. Akan tetap,i aliran Chicago masih menekankan pada studi deskriptif,
etnografis (Prus, 1996), yang sering memusatkan perhatian pada orientasi
personal dari sasaran studi mereka.
Integrasi Agen-Struktur
Sejalan dengan pertumbuhan minat terhadap analisis integrasi mikro-makro di
Amerika, di Eropa orang memusatkan perhatian pada analisis integrasi agen
struktur. Sebagaimana Ritzer melihat masalah mikro-makro sebagai masalah
sentral dalam teori di Amerika, Margaret Archer melihat topik agen-struktur
sebagai sasaran perhatian utama dalam teori sosial Eropa. Meski banyak
kesamaan antara literatur mikro-makro dan agen-struktur, namun ada juga
perbedaan substansialnya.
Sintesis Teoritis
Gerakan ke arah integrasi mikro-makro dan agen-struktur berawal pada 1980-
an dan menguat pada 1990-an. Mereka membuka jalan untuk gerakan lebih luas
menuju sintesis teoritis yang dimulai sekitar awal tahun 1990-an. Lewis
menyatakan bahwa status sosiologi yang relatif rendah mungkin akibat
fragmentasi berlebihan, dan gerakan menuju integrasi yang lebih kompak dapat
meningkatkan status sosiologi.
J. Teori Modernitas Dan Post-Modernitas
Pembela Modernitas
Giddens menggunakan istilah seperti modernitas “radikal" atau "tinggi” , untuk
melukiskan masyarakat dewasa ini dan untuk menandai bahwa ineski
masyarakat modern kini tak persis sama dengan masyarakat modern seperti
yang dilukiskan teoritisi klasik, namun ciri-ciri mendasarnya masih berlanjul.
Giddens melihat modernitas sekarang sebagai “juggernaut" yang lepas kontrol.
Teori Konsumsi
Teori sosial post-modern cenderung mendefinisikan masyarakat postmodern
sebagai masyarakat konsumen,dengan akibat bahwa konsumsi memainkan
peran penting dalam teori konsumen. Yang paling menonjol adalah karya Jean
Baurilliard (1970/1998), The Consumer Society. Karya postmodern Lipovetsky
tentang fashion mencerminkan berkembangnya minat terhadap teori konsumsi
dalam teori sosial post-modern. Karena konsumsi kemungkinan akan semakin
penting, khususnya di Barat, dan produksi menurun, maka kiita bisa
mengasumsikan bahwa akan ada peningkatan dramatis dalam karta teoritis
(empiris) tentang konsumsi (Ritzer, Goodman, dan Wiedenhoft, 2001; untuk
tinjauan teori konsumsi yang sudah ada, Slater,1997)
L. Teori Lainnya
Teori yang telah dibahas diantaranya seperti feminis, multikultural, pilihan
rasional akan meningkat arti pentingnya sedangkan yang lainnya seperti
neofungsionalisme akan mengalami penurunan. Lanskap teori sosial akan
dipenuhi oleh lebih banyak teori dan tak satupun yang akan memegang hegemoni.
Post-modernis telah mengkritik ide "totalisasi" atau kerangka teoritis yang
mencakup semuanya. Perkembangan baru dalam teori akan terus berlanjut.
Misalnya, kita telah menyebutkan kemunculan Marxisme spasial. Perkembangan
lainnya adalah teori aktor-jaringan (Law dan Hetherington, 2002) yang sangat
dipengaruhi oleh strukturalisme dan post-strukturalisme. Mungkin perkembangan
baru yang paling penting adalah munculnya teori globalisasi, dengan pemikir-
pemikir kontemporer terkemuka (Giddens, 2000; Bauman, 1998; Beck, 2000) kini
memberi kontribusi pada literatur (Ritzer, 2004) Alasan utama untuk
meningkatnya minat ini adalah semakin mengglobalnya dunia sosial.
PERTANYAAN
1. Apa saja teori-teori yang perlu diperhatikan di awal abad 21 ?
2. Apa saja unsur liberalisme sosiologi Amerika awal ?
JAWABAN
1. Teori Sosial Multikultural
Kemunculan teori ini pernah dibayangkan oleh kemunculan teori sosiologi feminis di
tahun 1970-an. Kaum feminis mengeluhkan bahwa teori sosiologi umumnya telah
membungkam suara wanita. Di tahun-tahun berikutnya banyak kelompok minoritas
yang menggemakan keluhan kaum feminis. Contoh positif dari peningkatan
kenaekagaman teori sosiologi adalah kemunvulan teori sosiologi tentang homo.
Seidman (1994) mendokumentasikan teori sosiologi klasik seksualitas pada umumnya
dan homo seksualitas pada khususnya.
Teori Konsumsi
Teori sosial post-modern cenderung mendefinisikan masyarakat postmodern sebagai
masyarakat konsumen,dengan akibat bahwa konsumsi memainkan peran penting
dalam teori konsumen. Yang paling menonjol adalah karya Jean Baurilliard
(1970/1998), The Consumer Society. Karya postmodern Lipovetsky tentang fashion
mencerminkan berkembangnya minat terhadap teori konsumsi dalam teori sosial post-
modern. Karena konsumsi kemungkinan akan semakin penting, khususnya di Barat,
dan produksi menurun, maka kiita bisa mengasumsikan bahwa akan ada peningkatan
dramatis dalam karta teoritis (empiris) tentang konsumsi (Ritzer, Goodman, dan
Wiedenhoft, 2001; untuk tinjauan teori konsumsi yang sudah ada, Slater,1997)