Nim : 1403622063
Prodi : Pendidikan Sejarah
Kelas :A
Mata Kuliah : Teori Sosial Budaya
Dosen : Dra. Ratu Husmiati M. Hum
Tugas : Rangkuman Materi Kelompok 1
Kemunculan Sosialisme
Sosialisme bertujuan untuk menanggulangi ekses sistem industri dan
kapitalisme. Sosialisme memiliki makna solusi atas masalah industri oleh
sebagian besar sosiolog, walaupun ada yang menentang pengertian ini. Marx
merupakan pendukung penghancuran kapitalisme dan menggantinya dengan
sosialisme, namun Marx tak mengembangkan teori sosialisme, ia mengkritik
berbagai aspek masyarakat kapitalis. Weber dan Durkheim menentang sosialisme
yang diimpikan Marx. Walaupun terdapat masalah pada masyrakat kapitalis,
Melakukan reformasi kapitalis lebih baik dari pada revolusi sosial yang didesak
Mark.
Feminisme
Feminisme awal terlacak pada 1630-an, aktivitas dan tulisan mencapai
puncaknya pada gerakan liberalis di sejarah Barat modern. Gelombang
pertamanya pada 1780 dan 1790 dengan munculnya perdebatan revolusi Prancis
dan Amerika. Gerakan yang lebih terorganisir muncul pada 1850-an mobilisasi
menentang perbudakan dan mendukung hak politik kelas menengah; dan
mobilisasi masif untuk hak pilih perempuan dan reformasi undang-undang
kewargaan dan industrial di awal abad 20, khususnya di Era Progesif di Amerika
Serikat. Semua gerakan ini mempengaruhi sosiologi. Namun karya-karya di
bidang ini ,seperti Harriet Martineau, Charlotte Perkins Gilman, Jane Adams, dll.
Karya mereka seringkali terdesak ke pinggiran, dan diserobot, diabaikan, atau
diremehkan oleh lelaki yang menyusun sosiologi sebagai basis kekuatan
profesional.
Urbanisasi
Revolusi Industri membuat orang di abad ke 19 dan 20 migrasi dari
perdesaan ke lingkungan urban karena lapangan pekerjaan. Hal ini menimbulkan
persoalan bagi sebagian orang untuk menyesuaikan diri, serta perluasann kota
yang menyebabkan berbagai masalah. Kondisi kehidupan urban dan masalah
yang dihadapi menarik perhatian sosiolog awal, Weber dan Georg Simmel.
Perubahan Keagamaan
Perubahan sosial yang diakibat revolusi politik, revolusi industri, dan
urbanisasi berpengaruh terhadap religiositas. Banyak sosiolog awal yang berlatar
religius, membawa cara berpikir dalam keagamaan mereka ke dalam sosiologi.
Untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Menurut Comte sosiologi
ditransformasikan ke dalam agama, adapun yang lain teori sosiologi mereka
mengandung nilai keagamaan yang tak keliru. Durkheim menulis satu karya besar
tentang agama; Moralitas memainkan peran kunci bukan hanya dalam karya
Durkheim, tetapi juga dalam karya Talcott Parsons. Karya Weber banyak
membahas agama-agama di dunia. Marx pun mempunyai perhatian terhadap
masalah keagamaan, tetapi orientasinya jauh lebih kritis.
Abad Pencerahan
Pencerahan adalah sebuah periode perkembangan intelektual dan
pembahasan pemikiran filsafat yang luar biasa. Sejumlah gagasan dan keyakinan
lama kebanyakan berkaitan dengan kehidupan sosial dibuang dan diganti selama
periode pencerahan. Pemikir paling terkemuka di zaman Pencerahan ini adalah
dua orang filsuf Perancis: Charles Montesquieu (1689-1755) dan Jean Jacques
Rousseau (1712-1778). Pengaruh Abad Pencerahan terhadap teori sosiologi lebih
banyak bersifat tak langsung dan negatif ketimbang bersifat langsung dan positif.
Secara keseluruhan, Abad Pencerahan ditandai oleh keyakinan bahwa
manusia mampu memahami dan mengontrol alam semesta dengan menggunakan
akal (nalar) dan riset empiris. Mereka berpendapat bahwa karena alam fisik
didominasi oleh hukum alam, maka dunia sosial pun ditentukan oleh suatu hukum
tertentu. Karena itu hakikat dunia sosial dapat diketahui baik dengan
menggunakan akal ataupun dengan riset.
Dengan menekankan pada nalar, filsuf Pencerahan cenderung menolak
keyakinan terhadap otoritas tradisional. Ketika para pemikir ini meneliti nilai dan
institusi tradisional, mereka menemukan ketidakrasionalan berlawanan dengan
kodrat manusia serta menghambat pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Teoritisi yang sangat dipengaruhi secara langsung dan positif oleh pemikiran
Pencerahan adalah Karl Marx.
I. Marxisme Ortodoks
Setelah kematian Marx, teori Marxian didominasi oleh orang yang melihat
adanya determinisme ekonomi dan ilmiah di dalam teorinya, sehingga Wallerstein
menyebutkan era ini sebagai era “Marxisme ortodoks" Pada dasarnya Marxisme
ortodoks ini adalah teori ilmiah Marx yang telah membuka kedok hukum
ekonomi yang menguasai dunia kapitalis.Pemikir Marxian awal seperti Karl
Kautsky berupaya mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai cara
berperannya hukum ekonomi itu.
J. Marxisme Hegelian
Dinamakan Marxis Hegelian karena mencoba menyatukan pemikiran
Hegel tentang kesadaran dengan determinisme ekonomi Marx yang memusatkan
perhatian pada struktur ekonomi masyarakat.Tokoh utama pandangan ini adalah
Georg Lukács. Lukács telah mulai menggabungkan Marxisme dengan sosiologi
sejak awal 1900-an (khususnya menggabungkan teori Weberian dan Simmelian).
Pertanyaan :
1. Bagaimana mulanya asal - usul sosiologi Inggris ?
2. Mengapa aksi kapitalisme ditolak ?
Jawaban
1. sosiologi Inggris dibentuk melalui tiga sumber yang sering berbenturan ekonomi
politik, ameliorisme, dan evolusi sosial.
Ekonomi Politik : Pasar dilihat sebagai sebuah realitas independen yang
berdiri di atas individu dan mengendalikan perilaku individu.
Ameliorisme : keinginan untuk menyelesaikan masalah sosial melalui
reformasi individu.
Evolusi Sosia : perkembangan masyarakat dan kebudayaan dari tiap bangsa
di dunia itu akan melalui tingkat-tingkat evolusi yang sama.