Anda di halaman 1dari 15

Pemetaan dan

Validasi Teori
Sosiologi Klasik
dalam Kehidupan
Nyata
OLEH MUHAMMAD MAKRO MAARIF SULAIMAN,
S.SOS., M.A.

Y O G YA K A R TA , 2 7 A P R I L 2 0 2 2
Alur Berpikir

KEKUATAN-KEKUATAN
SOSIAL DALAM MAZHAB PEMIKIRAN VALIDASI DALAM
PERKEMBANGAN TEORI PARA TOKOH KEHIDUPAN SOSIAL
SOSIOLOGI KLASIK SOSIOLOGI KLASIK
Kekuatan-kekuatan Sosial dalam Perkembangan Teori
Sosiologi Klasik
• Revolusi Politik

Faktor ini disebabkan oleh Revolusi Prancis tahun 1789 yang berdampak pada perubahan sosial positif dan negatif hingga abad ke-19. Dampak negatif mendorong
teoretisi sosiologi seperti Auguste Comte dan Emile Durkheim untuk merumuskan ulang konsep tatanan sosial.

• Revolusi Industri dan Kelahiran Kapitalisme

Munculnya Revolusi Industri berdampak signifikan pada masyarakat Barat pada abad ke-19 dan ke-20 mengakibatkan banyaknya tenaga kerja terserap ke pabrik-
pabrik dan ditinggalkannya sistem pertanian. Dampak lain ialah terjadinya eksploitasi tenaga kerja dengan upah murah dan berkembangnya pasar kapitalis. Hal itu
memicu perhatian Karl Marx, Max Weber, Emile Durkheim, dan Georg Simmel.

• Kelahiran Sosialisme

Sosialisme merupakan gagasan Karl Marx yang merupakan kritik terhadap sistem kapitalisme. Hal itu mendorong munculnya perkembangan teori-teori sosiologi yang
mengkritik pemikiran Marx yang cenderung radikal dan revolusioner.

• Feminisme

Perkembangan feminisme muncul seiring dengan perkembangan sejarah Barat modern dan ditandai dengan banyaknya karya-karya feminisme tahun 1780-an dan
1790-an, gerakan hak-hak politik kelas menengah dan menentang perbudakan tahun 1850-an, dan gerakan perempuan dalam perjuangan politik, sipil, dan industri di
Amerika awal abad ke-20. Namun, pemikiran para feminis kurang mendapat tempat dalam ranah teori sosiologi karena didominasi oleh teoretisi pria.
Lanjutan
• Urbanisasi
Sebagai salah satu dampak Revolusi Industri ialah terjadi migrasi besar-besaran pada abad ke-19 dan 20 dan
mendorong perhatian teoretisi sosiologi seperti Max Weber dan Georg Simmel.

• Perubahan di Wilayah Agama

Dampak adanya Revolusi Politik Prancis, Revolusi Industri Inggris, dan urbanisasi mengubah persepsi teoretisi
terhadap agama seperti pada Comte, Marx, Durkheim, dan Weber.

• Tumbuhnya Ilmu Pengetahuan

Perkembangan ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia, dan biologi mendorong beberapa teoretisi sosiologi untuk
menyusun sosiologi sebagai ilmu berdasarkan prinsip-prinsip eksakta sehingga bernilai ilmiah dan mendorong
perdebatan dengan banyak kalangan ilmuwan sosial.
Pembagian Mazhab Teori Sosiologi Klasik (TSK)
• Munculnya mazhab-mazhab dalam TSK karena dua hal : Abad Pencerahan dan reaksi kaum
Konservatif terhadap Pencerahan. Kedua hal itu juga yang melahirkan berbagai kekuatan sosial
yang mewujudkan teori-teori sosiologi di awal-awal perubahan dunia secara global karena
perkembangan industrialisasi, politik, dan masyarakat modern. Pemikiran teoritik yang bukan
berasal dari Eropa kurang mendapat tempat karena dominannya pengaruh Eropa.
Mazhab Asia sebagai Muqaddimah
• Pada abad ke-14, atau sekitar 400 tahun sebelum Comte, dalam dunia Arab ada seorang yang merumuskan
dasar-dasar kehidupan sosial bernama Ibnu Khaldun (1332-1406). Karyanya yang termahsyur Muqaddimah
memaparkan mengenai jati diri manusia yang selalu berorganisasi dan bermasyarakat untuk bertahan hidup.
Organisasi sosial dibedakan ke dalam badawah yang artinya masyarakat pedalaman yang hidup sederhana dan
memiliki solidaritas yang kuat, dan masyarakat hadharah yakni masyarakat yang tinggal di kota-kota yang
identik dengan hidup mewah, mengikuti hawa nafsu, dan solidaritas sosial yang lemah. Ada naluri dari kehidupan
masyarakat badawah untuk pindah ke kota demi memperbaiki nasib dan setelah nasib berubah menjadi lebih baik
kemudian menjadi serakah dan mengikuti hawa nafsu yang berakibat runtuhnya solidaritas sosial seperti pada era
masyarakat kota sebelumnya, kemudian digantikan lagi oleh kelompok badawah, begitu seterusnya.
Mazhab Prancis Aliran Konservatif
• Auguste Comte (1798-1857) memiliki pemikiran bahwa dunia yang sedang “gonjang-ganjing” karena industrialisasi
dan gejolak politik dan dampak-dampaknya memerlukan reformasi, bukan revolusi sehingga yang dibutuhkan adalah
perubahan intelektual, bukan tindakan radikal. Belajar dari gurunya, Saint-Simon, Comte mengklaim bahawa masyarakat
membutuhkan keteraturan sosial untuk berubah dan berkembang. Dari hal itu, Comte menawarkan ide positivisme di
mana pengetahuan intelektual harus melakukan observasi, eksperimentasi, dan analisis historis komparatif untuk
mereorganisasi masyarakat. Hal tersebut berpengaruh pada pemikiran Comte mengenai tiga tahap perkembangan
masyarakat : teologis (<1300 M), metafisis (1300-1800 M), positivistik (1800 M).
• Emile Durkheim (1858-1917) : seperti Comte, secara intelektual Durkheim berada pada ranah konservatif namun di
luar intelektual dia berhaluan liberalisme. Karya-karyanya lebih tersusun akademik dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan sosial di Pracis sebagai akibat Revolusi Industri dan Revolusi Politik seperti pemogokan buruh industri,
kehancuran kelas berkuasa, perselisihan antara negara dan gereja, politik anti-Semitisme. Karya-karya Durkheim antara
lain : The Rules of Sociological Method (1895/1982) tentang fakta sosial, Suicide (1897/1951) tentang angka bunuh diri
yang diakibatkan oleh perubahan fakta sosial, The Division of Labor in Society (1893/1964) mengenai kesadaran kolektif
pada masyarakat klasik dan pembagian kerja yang kompleks pada masyarakat modern, The Elementary Forms of
Religious Life (1912/1965) mengenai masyarakat sebagai sumber agama.
Mazhab Jerman Aliran Radikal
• Karl Marx (1818-1883) : konsep utama pemikiran Marx adalah materialisme dialektis yakni
hubungan-hubungan sosial, proses sosial, konflik, dan kontradiksi dalam dunia material
khususnya praktik kerja ekonomi yang menjadi basis dari suprastruktur (struktur sosial). Salah
satu fase materialisme dialektis yang paling mendapatkan perhatian dari Marx ialah sistem
kapitalisme yang menjadi penghalang antara individu dengan proses produksi, proses produk,
orang lain, dan dirinya sendiri (alienasi). Hal itu menunjukkan sebuah relasi yang timpang di
mana terdapat dua kelas yakni kelas kapitalis dan kelas yang dikuasai kapitalis di mana kelas
kapitalis yang berjumlah sedikit menguasai proses produksi, produk, dan waktu kerja bagi orang
yang bekerja untuknya. Maka dari itu, sebagai aktualisasi materialisme dialektis terhadap sistem
kapitalis, Marx menyerukan tindakan revolusi (radikal) untuk menggantikan sistem kapitalisme
dengan sosialisme.
Mazhab Jerman Aliran Neo-Konservatif
• Max Weber (1864-1920) : Pemikiran dan karya-karya Weber dipengaruhi oleh ideologi Kantian yang berasal dari Immanuel Kant bahwa
segala peristiwa sosial terjadi karena sebab akibat, bukan karena dialektika. Disebut neo-konservatif karena dalam hal ini Weber sebagai
penganut Kantian tidak menolak pemikiran Marx secara keseluruhan tetapi tidak pula menerima pemikiran Marx secara total. Sebagian
gagasan Weber melengkapi gagasan Marx mengenai ekonomi sebagai pusat ide. Weber menyatakan bahwa ide mempengaruhi ekonomi
seperti gagasan keagamaan pada ekonomi melahirkan Etika Protestan yang berpengaruh terhadap perkembangan kapitalisme di Eropa
Barat. Pandangan lain dari Weber yang mengoreksi dan melengkapi Marx ialah bahwa dasar stratifikasi sosial tidak hanya ekonomi, namun
juga pada sisi prestise (status) dan kekuasaan. Perkembangan kapitalisme karena gagasan agama sebagai salah satu faktor mendorong
lahirnya rasionalisasi kehidupan yang mengkategorikan tindakan sosial ke dalam tindakan instrumental, berorientasi nilai, afeksi, dan
tradisional. Menurut Weber, gagasan agama dalam pertumbuhan kapitalisme awalnya berlangsung di Eropa Barat, sedangkan di belahan
dunia lain kapitalisme terhalangi oleh tradisi agama-agama, akan tetapi pada akhirnya terjadi penyesuaian antara sistem agama dan
rasionalitas sehingga tak mengherankan agama mengkapitalisasi relasi dan agama yang terkapitalisasi.

• Georg Simmel (1858-1918) : Simmel berpegang pada ideologi Kantian mengenai bentuk-bentuk masyarakat dalam dunia sosial dan
mempengaruhi pembentukan gagasan Simmel mengenai bentuk-bentuk interaksi. Menurut Simmel, bentuk interaksi terdiri dari diad dan
triad. Diad berarti hubungan dua orang, sedangkan triad hubungan tiga orang. Hubungan diad bersifat lebih intim dan emosional, dan ketika
ada pihak ketiga (triad) hubungan menjadi lebih rumit, kurang intim, rasional, dan mengedepankan kebutuhan, bukan perasaan karena lebih
banyaknya perbedaan tuntutan dan pengetahuan. Perkembangan triad menjadi komunitas dan bangsa menyebabkan kebudayaan semakin
kompleks dan kemudian menurut Simmel lahirlah Philosophy of Money di mana relasi menjadi lebih didasarkan kepentingan pragmatis
yang dapat diuangkan dan menghilangkan signifikansi individu.
Mazhab Inggris Aliran Evolusi
• Herbert Spencer (1820-1903) : Spencer merupakan aliran liberal namun pada dasarnya konservatif.
Karena hal itu, Spencer terkenal dengan teori evolusi sosialnya di mana masyarakat sedang bergerak
menuju suatu keadaan moral yang ideal dan sempurna tanpa terlalu diintervensi oleh negara. Dalam hal
tersebut, masyarakat yang adaptiflah yang mampu bertahan melalui perkembangan sosial secara
evolutif. Spencer menggambarkan contoh pada perkembangan masyarakat militan menuju masyarakat
di mana awalnya perang bersifat fungsional pada masyarakat namun lambat laun perang dinilai sebagai
penghambat kemajuan evolusi menuju masyarakat industri. Ketika masyarakat menjadi industrialis,
maka perang tidak lagi berlaku dan yang berlaku ialah spesialisasi kompleks, kerja sama, prestasi, dan
kedisiplinan. Ketika masyarakat berevolusi, tidak hanya pada perkembangan tahap kemajuan, namun
juga perkembangan jumlah berbagai kelompok menjadi satu masyarakat kompleks. Hal itu diawali
perilaku individu yang bebas mengekspresikan kegiatan sosial ekonominya dan lambat laun diikuti
oleh berbagai individu lain membentuk masyarakat maju yang evolutif disertai dengan kemampuan
adaptif sebagai prasyarat walaupun disertai pula dengan regresi periodik. Hal itu dapat mengeliminasi
perilaku individu yang malas.
Mazhab Italia Non-Rasional
• Vilfredo Pareto (1848-1923) : Pareto menenkankan peran faktor nonrasional seperti naluri
manusia. Menurut Pareto, hal itu terlihat pada kemampuan elite kecil mendominasi massa rakyat
berdasarkan kekuatan nonrasional. Karena hal itu, maka sangat kecil kemungkinan terjadi
revolusi karena masyarakat juga didominasi pilihan nonrasional. Perubahan hanya terjadi
manakala terjadi pergantian kepemimpinan oleh elite yang juga nonrasional. Sisi positifnya, elite
kecil mampu memelihara unsur-unsur subsistem sosial yang saling berfungsi dalam tatanan
masyarakat dan anggota-anggota masyarakat mampu memelihara fungsi-fungsi subsistem sosial.
Validasi TSK dalam Kehidupan Sosial
Validasi berarti mengkontekstualisasikan TSK dalam kehidupan nyata. Cara memvalidasi yakni
memahami kata-kata kunci dalam setiap TSK, dan mencoba mengaktualisasikan kata-kata kunci
tersebut dalam kehidupan nyata, atau sesuatu dalam kehidupan nyata dicari kata-kata kuncinya
dan dicari TSK mana yang mengakomodasi kata-kata kunci tersebut.
Lanjutan
Contoh : Mudik menjelang lebaran menjadi kebiasaan turun-temurun bagi masyarakat muslim di Indonesia di mana sudah
menjadi semacam kewajiban bagi orang yang merantau untuk pulang kampung dengan tujuan berkumpul bersama sanak
saudara di Hari Raya Idul Fitri. Covid-19 yang melanda dunia di akhir tahun 2019 tak terkecuali Indonesia menyebabkan
pemerintah melarang mudik pada lebaran tahun 2020 dan 2021 untuk mengurangi penyebaran pandemi. Salah satu
praktiknya yakni dilakukan penyekatan di beberapa titik lintas mudik. Namun, di tahun 2022 pemerintah mulai
memperbolehkan mudik dengan beberapa syarat antara lain : pemudik sudah divaksin dosis ketiga (booster) sebagai
pengganti tes Antigen dan PCR, atau bagi yang baru divaksin dosis dua wajib menyertakan hasil tes Antigen atau PCR, atau
bagi yang baru divaksin dosis satu wajib menyertakan hasil tes PCR. Bagi anak di bawah usia 6 tahun, tidak diberlakukan
syarat vaksin maupun tes Antigen atau PCR, akan tetapi wajib mendapat pendampingan dari orang yang sudah divaksin dan
melakukan tes Antigen atau PCR. Adapun bagi orang dengan penyakit komorbid atau kondisi kesehatan tertentu, wajib
menyertakan hasil tes PCR dan surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum dan/tidak
dapat mengikuti vaksinasi Covid-19. Protokol kesehatan juga wajib diterapkan selama perjalanan mudik. Dengan demikian
masyarakat dengan tenang dapat melakukan perjalanan mudik berdasarkan norma kebiasaan, agama, dan kebijakan
pemerintah.
Lanjutan
• Contoh validasi atau kontekstualisasi : jika berangkat dari kata-kata kunci pada bacaan, terdapat kata-kata kunci penting seperti kebiasaan, kewajiban,
agama, mudik, syarat, vaksin, kebijakan, Antigen, PCR, lebaran, berkumpul, protokol, kesehatan, perjalanan.

• Apabila ditelaah secara teliti dan logis, beberapa memenuhi unsur teori fakta sosial non-material Durkheim seperti kewajiban, agama, mudik, vaksin,
dan kebijakan sehingga terbentuk sebuah analisis fakta sosial non-material bahwa mudik merupakan semacam kewajiban bagi orang yang beragama
Islam menjelang lebaran dan di tahun 2022 kewajiban mudik ditambah dengan kewajiban vaksin atau tes Antigen atau PCR selama perjalanan mudik.

• Apabila ditelaah terdapat unsur teori agama sebagai integrasi sosial menurut Durkheim terdapat kata-kata kunci yang memenuhi seperti berkumpul,
lebaran, dan agama sehingga terbentuk sebuah analisis teori bahwa berkumpul dengan sanak saudara di hari Raya Idul Fitri merupakan perwujudan
rasa persaudaraan karena ikatan agama yang sama dan agama terlihat bentuk konkretnya melalui bentuk silaturahmi (integrasi) antar sanak famili.

• Apabila ditelaah terdapat unsur teori Weber mengenai tipe tindakan sosial seperti mudik, kebiasaan, vaksin, Antigen, PCR, syarat, protokol,
kesehatan, dan perjalanan. Tipe tindakan sosial tersebut yakni tindakan sosial berorientasi nilai dan tindakan tradisional. Tindakan berorientasi nilai
berarti orang melakukan perjalanan mudik karena suatu nilai ingin berkumpul dengan kerabatnya, sedangkan persyaratan vaksin, Antigen/PCR, dan
protokol kesehatan sekadar sebagai sarana dan syarat untuk mempermudah perjalanan tersebut. Tindakan tradisional berarti kebiasaan mudik
merupakan sebuah tradisi turun-temurun setiap lebaran untuk berkumpul antar sanak famili dan berziarah ke kerabat yang sudah meninggal dunia.
Daftar Pustaka
1. George Ritzer dan Douglas J. Goodman. 2009. Teori Sosiologi dari Klasik Sampai Perkembangan
Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta : Kreasi Wacana.

2. Martono, Nanang. 2016. Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan
Poskolonial. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

3. Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta : PT Gramedia Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai