Samuel Vlanotti Pakpak 21010119130081 Faishal Fahmi V 21010117120052 Peraturan yang terkait : 1. PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG DRAINASE KOTA PONTIANAK
Penyebab Terjadinya Banjir di Pontianak :
• Kondisi topografi Kota Pontianak terletak di Delta Sungai Kapuas dengan kontur topografis yang relatif datar dengan ketinggian permukaan tanah antara berkisar antara 0.1 s/d 1.5 meter diatas permukaan laut. Dengan ketinggian permukaan wilayah tersebut, maka kota Pontianak sangat dipengaruhi oleh pasang surut air sungai sehingga mudah tergenang. Dan apabila air pasang tinggi, bersamaan terjadi hujan dengan intensitas tinggi, sehingga air menjadi lamban turun atau bahkan tertahan turunnya karena tingginya air pasang di Sungai Kapuas. • Kurangnya daerah resapan air Makin banyaknya infrastruktur bangunan yang embuat kota Pontianak makin sempit dan kurangnya saluran air atau parit sehingga menyebabkan kurangnya daerah resapan air. Pemecahan Masalah Banjir di Pontianak menurut PERDA Kota Pontianak No. 5 tahun 2016 tentang Drainase Kota Pontianak : Pembangunan Fasilitas Resapan Air pada Bangunan Gedung
Peran Masyarakat : Peran Swasta :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan :
Pada tahun 2021, sejumlah daerah Pontianak terendam banjir kawasan Jalan Purnama di Kecamatan Pontianak Selatan. Saat musim hujan, daerah yang berada di lembah Kota Pontianak ini akan tergenang banjir karena paling rendah di sepanjang Parit Tokaya. Untuk menangani kawasan rawan banjir ini menurut Wakil Walikota Pontianak perlu dilakukan penurapan dari hulu hingga hilir di sepanjang Parit Tokaya. Kemudian seluruh bangunan yang terdampak akan dibebaskan. Wakil Walikota Pontianak mengatakan penanganan ini membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi. Sebab ada beberapa jembatan yang harus dibongkar dan dibangun kembali. Kemudian dibangun konektivitas antara satu parit dengan parit lainnya. Tujuannya agar saluran drainase lancar karena saling terhubung.