Modul 13 Kendali Proses 2021
Modul 13 Kendali Proses 2021
MODUL PERKULIAHAN
W142100051
Kendali Proses
Analisis Sistem Pengendalian
Abstrak Sub-CPMK
13
Triyanto Pangaribowo,ST,MT
Fakultas Teknik Teknik Elektro
Pendahuluan
Analisis sistem pengendalian dengan menggunakan transformasi Laplace adalah hal
yang umum dilakukan para ahli khususnya jalur akademik. Dengan perangkat
transformasi Laplace, penyelesaian persamaan diferensial dan integral menjadi lebih
sederhana. Ini sangat membantu memahami hubungan antara masukan dan
keluaran sistem. Sayangnya transformasi Laplace hanya dapat diterapkan pada sistem
linier yang tak berubah (time invariant) dan kurang populer di aplikasi industri. Selain
terasa abstrak, transformasi Laplace terasa sangat teoritis. Pemakaian transformasi
Laplace ditujukan untuk menambah wawasan dan untuk menghindari pembahasan terlalu
banyak teoritis sehingga perlu memakai bantuan program MATLAB.
Transformasi Laplace adalah pengubahan bentuk fungsi waktu, f(t), menjadi bentuk
dalam ranah frekuensi (frequuency domain), F(s), yang memenuhi hubungan,
dengan L adalah operator Laplace. Transformasi Laplace hanya berlaku untuk waktu
lebih besar atau sama dengan nol dan f(t) kontinyu dalam rentang tersebut. Transformasi
Laplace pada dasarnya merupakan perangkat (tools) untuk menyelesaikan
persamaan diferensial dan integral. Bentuk persamaan diferensial atau integral lebih
dulu diubah ke dalam bentuk Laplace,F(s), untuk diselesaikan secara aljabar biasa.
Hasilnya kemudian diubah kembali ke bentuk f(t) yang merupakan penyelesaian
persamaan semula melalui inversi Laplace.
a. Transformasi Derivatif
Transformasi
b. Transformasi Integral
Transformasi dari,
Inversi Laplace adalah mengembalikan bentuk fungsi F(s) menjadi fungsi waktu, f(t).
Penyelesaian inversi relatif lebih sulit dibandingkan dengan tranformasi ke bentuk
F(s). Inversi fungsi, F(s), adalah,
dengan
L -1 = inversi Laplace.
Contoh Akan dicari inversi Laplace dari,
maka diperoleh
Fungsi Transfer
Fungsi transfer sistem linier tak berubah waktu adalah perbandingan antara bentuk
Laplace variabel keluaran dan bentuk Laplace variabel masukan, dengan kondisi awal
sama dengan nol. Meskipun fungsi transfer hanya dapat digunakan pada sistem
linier, tetapi lebih informatif dari pada bentuk persamaan diferensial. Bentuk umum
fungsi transfer adalah polinomial dalam variabel Laplace (s),
atau
dengan m ≤ n
Contoh . Fungsi Transfer Sistem proses yang dilengkapi control valve dan transmiter
memiliki persamaan sebagai berikut.
Sistem proses
Transmiter
Control valve
Transmiter
Akar-Akar Polinomial
Akar-akar dari sebuah polinomial dapat dihitung dengan memakai perintah
roots(p)dengan p adalah vektor baris yang berisi koefisien polinomial. Jika r adalah vektor
kolom yang berisi akar-akar polinomial, maka dengan perintah poly(r), akan
diperoleh kembali harga koefisien polinomial.
Contoh . Tentukan akar-akar polinomial
Perhitungan harga nol dan harga kutub dapat dilihat pada prgram berikut
% FILE : polezero.m
% Menentukan harga nol dan harga kutub
num = [1 -1 -7 1 6 0];
den = [1 -3 -19 43 18 -40];% z = harga nol
% p = harga kutub
% k = steady-state gain
Dengan mengetahui harga nol, harga kutub, dan steady-state gain dapat ditentukan
fungsi transfer dalam bentuk polinomialnya dengan perintah zp2tf
Contoh. Sebuah sistem memiliki harga nol pada -5, -4, 1, harga kutub pada-3, -2, -1, 4,
dan steady-state gain
Program : Menentukan fungsi transfer
% FILE : zpkfalih.m
% Menentukan fungsi alih
z = [-5; -4; 1];
p = [-3; -2; -1; 4];
k = 5;
[num, den] = zp2tf(z,p,k)
Ekspansi fungsi transfer menjadi bentuk fraksi parsial dapat dilakukan dengan memakai
perintah [r, p ,k] = residue(b,a). Vektor b dan a adalah vektor baris dari koefisien
polinomial.
Residu diperoleh sebagai vektor kolom,r, lokasi harga kutub sebagai vektor kolom,p, dan
harga konstanta dalam vektor baris,k.
Contoh. Tentukan ekspansi ke dalam fraksi parsial untuk
Analisis sistem pengendalian memerlukan informasi fungsi transfer seluruh elemen yang
terlibat dalam lingkar pengendalian
Sistem proses memiliki masukan manipulated variable (MV) dan gangguan.
Sedangkankeluarannya adalah variabel proses terkendali (controlled variable). Hubungan
antara manipulated variable, M (s), dan variabel proses terkendali,C (s), digambarkan
dalamdiagram blok berikut
Tujuan pengendalian adalah membawa variabel proses (c) dengan memakai sinyal
kendali(u) ke nilai yang dikehendaki. Jika dengan sinyal kendali terbatas dihasilkan nilai
variabelproses yang terbatas pula, sistem disebut stabil. Tanggapan variabel proses akan
terbatas, jika seluruh harga kutub ( pole) dari persamaan karakteristik berada di sebelah kiri
sumbuimajiner dalam bidang-s. Dengan kata lain sistem akan stabil jika seluruh akar-
akarpersamaan karakteristik dari fungsi transfer bernilai negatif.Salah satu teknik untuk
menentukan kestabilan sistem pengendalian adalah dengan kriteria Routh-Hurwitz yang
berdasar atas persamaan karakteristik fungsi transfer
Gambar Bidang-s
Jika salah satu koefisien polinomial berharga negatif, maka sistem adalah stabil, dan
tidakperlu melakukan tes Routh. Tetapi jika seluruh koefisien berharga positif, maka
sistem dapat stabil atau tak stabil. Untuk kasus ini, maka dibuat tabel Routh sebagai berikut
dengan
Seluruh elemen dalam kolom pertama berharga positif, maka sesuai teorema-1, sistem
adalah stabil.
Daftar Pustaka
[1] Iwan Setiawan , KONTROL PID UNTUK PROSES INDUSTRI (Beragam Struktur
dan Metode Tuning PID praktis), Penerbit PT Elex Media Komputindo, Tahun 2008
[2] Ir. Heriyanto, M.T,”Pengendalian Proses,” Bahan Ajar dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi (Kurikulum 2007). 2010
https://www.academia.edu/6306719/Pengendalian_Proses_1_PENGENDALIAN_PR
OSES
[12] http://share.its.ac.id/pluginfile.php/40619/mod_resource/content/6/5.1%20Diagram
%20Bode.pdf
[13] Ogata, Katsuhiko. “Modern Control Engineering”, 3rd Edition, Prentice Hall
International Inc. 1997.
[14] Smith, Carlos A & Carripio, Armando B. “Principles And Practice Of Automatic
Process Control”, 2nd Edition, John Wiley & Sons, Inc.
[15] Andrew W.G & Willams H.B,”Applied Instrumentation In The Process Industries”,
Volume II Practical Guideines, 2nd Edition, Gulfpublishing Company
[16] Fisher, “Control Valve Handbook”, Emerson Process Management.
[17] Gunterus, Frans. Falsafah Dasar: Sistem Pengendalian Proses. ElexMedia
Komputindo.
[18] Parura, Samuel LB, “Modul DCS Yokogawa Centum-XL”, Proyek Enjiniring.
Pertamina UP VI Balongan