Anda di halaman 1dari 6

Judul buku : Teka-Teki Rasa

Penulis : Ahimsa azaleav

Penerbit : lampudjalan

Kota terbit :

Tahun terbit : 2016

Cetakan : cetakan pertama 2016

Jumlah halaman : 208 halaman

Harga : 30.000
Prolog
Dalam bait aksara yang kamu reka
Aku menerka-nerka
Apakah kamu yang tak peka,
Atau aku yang salah sangka?
 
Dalam buaian rindu yang aku rasa
Aku menganalisa
Jugakah kamu menyimpan asa,
Atau semua hanya diagnosa?
Aku seperti mendengar rindumu
Tapi aku takut salah mengartikannya
Akukah yang terlalu perasa?
Semua aksaramu bagai pertanda
Tapi aku takut salah membacanya
Benarkah kamu meyimpan rasa?
Semua masih diagnosa…
Karena semua masih dalam Tanya
Dan kepastian belum ada
Jadi biarlah kumenunggu
Mengharap ikhlas dalam berdoa
 
Hati ini rasanya langsung jleb banget waktu baca kalimat di halaman paling awal novel ini,
"Memperjuangkanmu atau mengikhlaskanmu?" Pastinya yang pernah jatuh cinta pernah
merasakan dilema dan kegalauan ini. Ketika kamu jatuh cinta pada seseorang tapi belum bisa
mendapat kepastian, ada rasa harap tapi ingin melepas semua rasa. Ingin sekali mendapatkan
cinta yang terindah darinya tapi ada perasaan yang masih tertahan di dalam hati.

Novel Teka-Teki Rasa merupakan novel pertama Ahimsa Azaleav, mengisahkan tentang dua
remaja SMA yang menyimpan asa dalam diam. Hasna Mentari sering dipanggil Hasna oleh
teman-temannya adalah seorang gadis yang ceria, penurut, hangat dan peduli terhadap orang
lain, serta terkadang heboh dan lebay. Sedangkan Hafiz Farras memiliki sifat 360 derajat
berbeda dari Hasna, ia seorang tipe laki-laki pintar kebanyakan yang pendiam dan dingin
sekaligus menyebalkan bagi teman-temannya.  Pembawaan keduanya terbilang cukup
bertolak belakang. Hafiz punya sikap yang kesannya dingin dan cukup menyebalkan.
Sementara Hasna punya kepribadian yang supel dan kadang suka bertingkah konyol.
Pertemuan mereka berawal dari kelas XI SMA, dimana mereka sekelas dan menjadi teman
untuk pertama kalinya hingga berlanjut ke kelas XII. Pertemanan mereka berhasil membuat
Hafiz perlahan-lahan mau menerima keberadaan orang lain dan cap “menyebalkan” dari
temannya hilang tetapi tidak bagi Hasna, Hafiz sang “virus” tetaplah menyebalkan.

Berawal dari SMS iseng, Hafiz dan Hasna mulai saling mengenal. Kedekatan mereka
terbentuk dengan sendirinya. Ketika kuliah pun, mereka masih saling berkirim kabar. Hanya
saja seiring dengan makin padat dan sibuknya kuliah, komunikasi mereka makin jarang. Ada
rasa yang berbeda di hati mereka, tetapi hanya teka-teki yang selalu menyelimuti
kebimbangan mereka. Hasna ingin mendapat kepastian tapi Hafiz juga merasa kesulitan
menyatakan rasa itu.

Ketika Hafiz berniat untuk meminang Hasna, ia melihat ada cincin yang sudah melingkar di
jari Hasna. Sulit untuk menerima kenyataan tersebut. Tapi ternyata Hasna pun mengalami
masalah pelik sendiri. Tetap memperjuangkan cinta? Melepas dan mengikhlaskan cinta? Atau
harus bagaimana? Sungguh banyak teka-teki yang muncul dalam sebentuk rasa cinta.

Menata hati dan perasaan saat jatuh cinta memang tak mudah. Kadang dilema yang dirasa
sangat berat. Ada harap tapi juga takut. Ada rasa ingin mendekat tapi juga ada dorongan
untuk menjauh. Ada rasa takut kehilangan tapi belum percaya diri untuk mempertahankan.

Ada sebuah pepatah menyatakan bahwa pertemuan sepaket dengan perpisahan. Hal itu juga
yang terjadi pada Hasna dan Hafiz, setelah tamat SMA mereka harus terpisah oleh jarak
karena Hasna kuliah Sekolah Kedinasan di Jakarta sedangkan Hafiz kuliah Fakultas
Kedokteran di Yogyakarta. Sejak saat itulah mereka menjadi orang asing dan tidak pernah
berkomunikasi hingga beberapa tahun. Namun, sebenarnya jauh sebelum itu Hasna menjauhi
Hafiz, ia tidak mau mengganggu Hafiz karena beberapa alasan, sehingga setelah tamat SMA
hubungan mereka kian renggang. Ternyata jarak tak memadamkan rasa yang mereka miliki,
malah diam-diam semakin tampak wujudnya menjadi sebuah rindu. Tak ada yang berani
memulai hingga suatu hari Hasna menyatakan perasaannya lewat Rani, sahabatnya. Hafiz
yang tahu Hasna memiliki rasa yang sama sangat bahagia, namun belum dapat membalasnya
dalam sebuah ikatan pernikahan.
Cara terbaik untuk menjawab teka-teki rasa adalah dengan berhenti mencari jawabannya.
Berhentilah mencari tahu apa dan bagaimana sebenarnya perasaannya. Berhentilah menerka-
nerka setiap huruf yang ia reka. Berhentilah menghubung-hubungkan keadaannya dengan
keadaanmu. Berhentilah mencari tahu semua jawaban teka-teki itu. Karena ini teka-teki rasa,
semakin kamu menebak, semakin hilang kemurnian rasanya. Semakin banyak rasa-rasa lain
yang turut larut.""Jadi, tak usah kamu terus menerka. Bila dia memang memiliki perasaan
terhadapmu, maka ia akan memperjuangkanmu dengan cara yang dicintai-Nya. Jika tidak,
mungkin rasa itu tidak murni karena-Nya. Atau, mungkin saja Allah masih belum
mengizinkan waktu itu tiba. Tidak usah larut dalam penantian. Karena setiap teka-teki, jika
sudah waktunya terjawab, pasti akan terjawab dengan benar. Tidak bisa di satu sisi saja. Ia
saling terhubung satu sama lain. Jadi, jika kamu bukan jawaban dari teka-teki perasaannya,
atau jika dia bukan jawaban dari teka-teki perasaanmu, itu sesederhana memang bukan begitu
jawaban teka-tekinya. Tidak akan bisa. Dan tidak usah disesali. Allah sudah mengaturnya.
Ikuti saja cara-Nya."

Nasehat itu tak pernah salah. Cara terbaik untuk menjawab teka-teki rasa adalah dengan
berhenti mencari jawabannya. Tidak usah disesali. Allah sudah mengaturnya. Ikuti saja cara-
Nya.

Memperjuangkan dan mengikhlaskan bukanlah pilihan. Ini adalah dua sisi yang tak bisa
dipisahkan. Karena perjuangan tanpa keikhlasan hanya akan menyisakan sakit hati jika apa
yang diharapkan tak sampai. Atau kebahagiaan semu jika harapan itu sampai. Sedang
keikhlasan tanpa perjuangan bukanlah keikhlasan, tapi menyerah. Tanpa usaha untuk meraih
apa yang diharap.

Novel Teka-Teki Rasa memberi kita pemahaman soal menata hati. Juga memperlihatkan


sudut pandang baru tentang menerima rasa cinta dan memperjuangkannya meski sulit. Meski
cinta memiliki teka-tekinya sendiri, selalu ada kekuatan dan keindahan yang bisa kita dapat
dari perasaan ini. Sedangkan mengikat Hasna dalam sebuah ketidakpastian adalah sebuah
keegoisan. Akhirnya ia harus mengikhlaskan Hasna taaruf dengan Mas Bintang. Apakah
Hasna akan menikah dengan Mas Bintang? Atau takdir akan mempertemukan doa-doa

mereka? Silahkan di beli dan baca bukunya, biar ga penasaran .


Kekurangan :

Novel yang cetakan pertamanya September 2016  ini  bercerita tentang


remaja, tentunya topik yang paling menarik, CINTA. Tokoh didalamnya ada banyak,
seperti Hasna, Hafiz, Yoga, Gio. Ceritanya anak muda banget dan dialami sebagian
besar anak muda “baik-baik”. Cerita dalam novel ini cukup ringan dan seperti
berkaitan dnegan kehidupan sehari-hari. Membacanya pun tidak perlu mikir banyak
jadi kalau saya kurang dari 4 jam saja selesai baca karena halamannya hanya 212.

Tokoh utama dalam novel ini Hasna dan Hafiz. Hasna punya sahabat
namanya Rani. Bercerita dari masa SMA hingga kerja. Hasna bersekolah di STAN,
saya simpulkan dari ceritanya, yaitu perguruan tinggi kedinasan, pajak, ditempatkan
setelah kerja, di Jakarta. Sebenarnya salah sih STAN itu adanya di Bintaro which is
bukan Jakarta. But it is okay lah yaa hehe.. Sedangkan hafiz kuliah di kedokteran
negri di Jogja, kalau ku tebak sih di UGM.

Hmm, dibawah ini ada amanat yang dapat diambil dari novel ini. Overall,
novel ini recommended banget dibaca, didalamnya banyak cerita-cerita unik. Maaf
kepada kak Ahimsa jika spoiler ceritanya. Saya hanya berniat membagikan manfaat
dari apa yang saya baca kepada teman-teman. Jika berniat membeli novelnya Stop
baca sampai sini saja, nanti kurang penasaran dengan cerita akhirnya.

Well, langsung aja ke tema. Jadi amanat dari novel ini adalah......

Ikuti semua aturan agama

Hasna dan Rani mengenakan jilbab sejak mulai awal masuk kuliah, mereka
mantap berhijrah bersama-sama. Mereka juga meninggalkan orang yang di
suka(tidak chatingan, tidak pacaran) walaupun mereka punya orang yang disukai
dan menyukai mereka juga. Rani mantap menjalankan proses taaruf dalam islam,
begitupun juga Hasna.

Jodoh tidak akan kemana, yakinlah jodohmu ada

Setelah jatuh bangun Hasna meikhlaskan Hafiz dan juga sempat taaruf
dengan orang lain, tapi akhirnya Hasna dan Hafiz menikah. Hasna sudah bekerja di
luar jawa, Hafiz juga sudah selesai pengabdian menjadi calon dokter, mereka tidak
disangka bertemu di suatu tempat, dan dari situ mereka menjalani proses menuju
pernikahan dalam islam. Mereka lost kontak sejak lulus SMA hingga dipertemukan
lagi dengan cara Allah yang indah.

Kejarlah cita-citamu dan fokuslah, jika saatnya tiba kamu akan menemukan
cinta sejati juga

Hafiz yang pintarnya luar biasa selalu cumlaude IP nya. Dia adalah sosok
pekerja keras dan tidak pantnag menyerah. Menjalani pendidikan kedokteran
memang berat, dan dia berhasil melewati setiap tahap, mulai dari kuliah, praktikum,
koas, dan pengabdian. Hafiz sebenarnya adalah orang kaya yang orang tuanya
punya usaha, dan sebetulnya bisa saja hafiz melanjutkan usaha orang tuanya
tersebut. Namun, hafiz tetap berjuang sendiri. Saat dia merintis usahapun tidak
minta modal dari orang tuanya. Hasna juga keren berhasil menjalani kuliah di
kedinasan dan menjadi PNS yang baik buktinya dia dipromosikan naik jabatan tidak
lama setelah penempatanya, artinya dia mempunyai integritas dan loyaltas yang
tinggi terhadap institusi.

Iklaskanlah dia, jika jodoh pasti akan disatukan Allah

Seperti Rani mengikhlaskan cinta masa SMA, juga Hasna dan Hafiz sama-
sama mengiklaskan, mereka akhirnya dipertemukan lagi. Rani yang bertemu dengan
orang lain yang berbeda dengan cinta masa SMA, nyatanya mereka tetap saling
mencintai dalam pernikahan. Hafiz yang merelakan Hasna untuk bertaaruf dengan
yang lain karena dia belum siap dan takut membuat dosa dengan memberi harapan
dan menyuruh menunggu. Hasna juga mengikhlaskan Hafiz dengan bukti dia rela
menjalani taaruf dengan anak temen ibunya. Yang mereka cari hanya ridhonya.
Hasna akhirnya menikah dengan hafiz.

Wanita menanyakan perasaan duluan gakpapa lo!

Seperti khadijah menanyakan Rasul melalui utusannya apakah mau menikah


dengannya, Hasna pun begitu, dia menyuruh Rani untuk bertanya kepada Hafiz
apakah mau menikah dengannya. Hafiz saat itu belum siap dan bilang bahwa dia
menikhlaskan Hasna jika mau berproses dengan laki-laki lain. Walaupun di tolak
Hasna tetap tegar dan tidak pernah menyalahkan keadaan.

            Okay, sekian dulu amanat dari novel kali ini.. Tunggu pelajaran pelajaran lain
dari apa yang saya baca... Happy reading and growing!

Anda mungkin juga menyukai