DI SUSUN
OLEH KELOMPOK 8 :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
DESAIN DAN PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH
MESIN PERKAKAS
ABSTRAK
-- Sayatan geram tidak beraturan diruang lingkup perusahaan jasa permesinan dapat membahayakan
para operator dan karyawan yang ada diruang lingkup perusahaan jasa permesinan, peralatan yang
dirancang membantu proses mengepresan geram sampah mesin perkakas sehingga geram sampah
mesin perkakas setelah di press terlihat rapih, tidak perlu mennggunakan tempat luas dan
memudahkan pada saat dipindahkan atau pengangkutan lebih lanjut. Perancangan ini menggunakan
solidworks dengan spesifikasi Kapasitas maksimal 2 ton Perancangan alat pengepres geram ini
berukuran 24,4 cm × 24,4 cm × 61,9 cm untuk blok ruang pengepresan 24,4 cm × 24,4 cm × 30 cm.
Tinggi kaki penyangga atau kaki rangka 6 cm, hal ini bertujuan agar pada saat dioperasikan alat lebih
kokoh tidak bergoyang. Tinngi sampah geram sebelum di pres 30 cm, maka volume awal 331,89 m3
dan tinggi sampah geram setelah di pres 13 cm, maka volume akhir menjadi 68,77 m3, Dengan
penurunan sampah geram pada alat pengepres perubahan bentuk sampai 14,64 %.
1. PENDAHULUAN
alat yang dirancang, hasil output sayatan geram
bubut yang sudah dipress dengan ukuran lebar
Dalam rangka memenuhi kebutuhan peralatan 23 cm dan tinggi 13 cm, geram yang sudah
untuk menunjang pekerjaan produksi, khususnya dipadatkan akan berbentuk kotak (blok) yang
pada pekerjaan permesinan yang menggunakan sederhana sehingga geram yang tidak beraturan
mesin-mesin perkakas, maka perlu adanya suatu dapat menjadi suatu bentuk, menghemat tempat,
alat bantu produksi untuk mempermudah tidak berbahaya dan memudahkan dalam hal
pekerjaan yang dilakukan. Pada proses pengangkutan ke tempat pengolahan daur ulang
pengerjaan konvensional dengan mesin atau peleburan sampah geram lebih lanjut.
perkakas meliputi proses bubut proses milling
dan proses sekrap, pada proses
permesinan tersebut merupakan
suatu proses yang digunakan untuk mengubah
bentuk suatu produk (benda kerja komponen
mesin) dari logam dan pengerjaan benda kerja
pada permesinan selalu akan menghasilkan
geram hasil dari proses penyayatan benda kerja
oleh alat potong atau pahat mesin perkakas,
geram hasil sayatan ini merupakan sampah Gambar 1.1 Sampah Geram di Ruang Lingkup
produksi yang tidak dilakukan Perusahaan Jasa Permesinan.
penanganan dengan benar akan dapat
menimbulkan masalah karena bentuk geram 2. TINJAUAN PUSTAKA
yang tidak beraturan, ada yang berbentuk
serbuk, serpiah-serpiah kecil, bentuk sprial 2.1 Geram
memanjang, bentuk kawat memanjang ataupun
berbentuk ulir. Untuk menangani sampah hasil Dalam proses pembubutan geram merupakan
pekerjaan mesin bubut, miling, sekrap perlu bagian dari material yang terbuang yang
adanya suatu peralatan yang dapat digunakan dihasilkan dari proses permesinan. Selama
untuk mengepres geram hasil proses proses pembubutan berlangsung bahan dibuang
permesinan tersebut, sehingga akan akibat perputaran benda kerja sebagai suatu
terlihat rapih, tidak berbahaya dan tidak geram tunggal, tergantung pada parameter
menggunakan tempat luas diruang lingkup kerja mesin (Adriansyah, 2007).
perusahaan jasa permesinan ataupun dilap
proses produksi Teknik Mesin UMB. a) Proses pembentukan geram
Maka dari itu pada tugas akhir ini sayah Geram yang dihasilkan berupa suatu tali
merencanakan membuat suatu peralatan bantu berkelanjutan atau berupa potongan-potongan,
produksi yaitu “Perancangan Alat Pengepres dalam banyak kasus formasi geram yang
Geram Sampah Mesin Perkakas” alat tersebut menunjukkan bahwa pemotongan adalah proses
berfungsi untuk mengepres geram sampah hasil
mesin-mesin, input dari alat maka sampah
geram sayatan bubut bisa langsung dimasukan
ke dalam
diskontinu dan gaya antara geram dan alat
potong tidak Konstan (Ibnu, 2016).
Formasi geram yang dihasilkan juga dapat
dilakukan dengan pendekatan model
permesinan Orthogonal sebagaimana yang
dikemukakan oleh Merchant, model ini
mengasumsikan formasi geram dengan dua
dimensi.
Teori tentang terjadinya geram dapat dilihat
pada gambar. Logam yang biasanya bersifat
ulet, apabila mendapat tekanan akan timbul Gambar 2.3 Continous Chip
tegangan (stress) didaerah sekitar konsentrasi (Sumber: Colton, 2007)
gaya penekanan dari mata potong pahat,
tegangan pada benda kerja tersebut mempunyai 3) Geram Kontinu dengan Tepi Yang
orientasi yang kompleks dan pada salah satu Terbangun (continous with a built up edge)
arah akan terjadi tegangan geser (shear stess)
yang maksimum. Apabila tegangan geser itu
melebihi kekuatan logam yang bersangkutan,
maka akan terjadi perubahan bentuk yang
menggeser dan memutuskan logam atau benda
kerja diujung pahat pada suatu bidang geser.
Bidang mempunyai lokasi tertentu yang
membuat sudut terhadap vektor kecepatan dan
dinamakan sudut gese (shear angle) (Ibnu,
2016).
Gambar. 2.4 Gram Continous Tepi Yang
Terbangun (Sumber: Ibnu, 2016)
DAFTAR PUSTAKA
Geram.
http://kedepankanpena.blogspot.co.id/201
6/0 1/mekanisme-pembentukan-
geram.html
[12]. Pedoman Penulisan Proposal Dan
Laporan Skripsi. 2016. Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana.
[13]. Putra, Iriansah. 2011. Bantalan
dan Pengertian.
http://irianpo.blogspot.co.id/2011/04/bantala
n
-dan-pengertian.html
[14]. Rakesh Y. Suryawanshi, N. P. 2015.
Design and Fabrication of Hydraulic jack
Bearing
.IJIRST –International Journal for
Innovative Research in Science &
Technology, 10.
[15]. Ribback, E. 2006. Hydraulic Press. US
3358493 A, 8.
[16]. Rahmi, F. 2015. mesin press mengunakan
tenaga hydraulic
jack.
hhtp://mesinpressku.blogspot.co.id/2015/12/
p engertian-mesin-press.html
[17]. Sebayang, Darwin. Hendi, S. 2016. Proses
Desain Elemen Mesin Menggunakan
SolidWorks. Jakarta: Andi, Universitas
Mercu Buana.
[18]. Schneider, George. 2007. Cutting Tool
Aplications. Pdf.
[19]. Sudibjo, I. 2015. Gaya dan Tekanan Pada
Sistem
Hidrolik.
http://www.otopos.net/2015/03/gaya-
dan- tekanan-pada-sistem-
hidrolik.html
[20]. Teknik, Jaya. A. 20016. Hydraulic Jack.
Jakarta.
[21]. Varadarajan, et. al. 2008. Different
mechanisms of oxidative stress and.
[22]. Wikipedia, 2007. http :// id. wikipedia.org/
neurotoxicity for Alzheimer’s Ab(1–42)
and Ab(25–35).
[23]. Wahyudi, D. 2015. Komponen
Gaya Mekanisme