Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Pembaca yang budiman.


Alhamdulillah Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-
Nya Jurnal Dinamika Penelitian Industri (JDPI) Volume 30, Nomor 2, Tahun 2019 dapat
diterbitkan. JDPI adalah terbitan berkala 2 kali dalam setahun dan telah terakreditasi sesuai
keputusan Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemeterian Riset dan
Pendidikan Tinggi dengan Nomor 21/E/KPT/2018 tentang Hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode
I tahun 2018 tanggal 9 Juli 2018. JDPI mempunyai ruang lingkup fokus yaitu teknologi dan
rekayasa proses dalam industri karet, teknologi pangan, perekayasaan dan pengembangan
energi, teknik dan teknologi lingkungan.
Semua tulisan dimuat JDPI telah diseleksi, ditelaah dan di-review oleh tim editor ilmiah
dan mitra bestari yang kompeten di bidangnya. Hanya tulisan - tulisan yang berkualitas baik
dan sesuai dengan ruang lingkup JDPI yang dapat diterbitkan. JDPI pada penerbitan volume ini
menyajikan 10 artikel yang terdiri dari 5 KTI tentang teknologi industri hilir barang jadi karet, 1
KTI tentang perekayasaan alat pengolah pangan, 3 KTI tentang teknologi pangan dan 1 KTI
tentang pengolahan limbah plastik.
JDPI diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata untuk pengembangan industri
nasional, khususnya di bidang agroindustri. JDPI diharapkan juga mampu menjadi motivasi bagi
para peneliti, perekayasa, dosen, mahasiswa program magister dan doktor baik di dalam
maupun di luar lingkungan Kementerian Perindustrian untuk mengembangkan penelitian
sebagai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dewan redaksi menyampaikan terima kasih kepada penulis, mitra bestari dan semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang terlibat dalam penerbitan JDPI pada
volume ini. Akhirnya, kami mengundang peneliti, perekayasa, praktisi agroindustri dan
mahasiswa mengirimkan naskah untuk diterbitkan di JDPI. Kami menerima saran dan kritik
yang membangun dari pembaca, pelanggan dan para pihak lain demi peningkatan kualitas
JDPI.
Selamat membaca.

Palembang, Desember 2019


Ketua Tim Editor Ilmiah

iii
p-ISSN 2088-8996
(Journal of The Dynamics of Industrial Research) e-ISSN 2477-4456
Vol. 30 No. 2 Tahun 2019

TIM EDITOR ILMIAH

Penanggung Jawab
Kepala Baristand Industri Palembang

Ketua Tim Editor Ilmiah


Kepala Seksi Teknologi Industri Baristand Industri Palembang

Anggota Tim Editor Ilmiah


1. Dr-Ing. Teguh Ariyanto,ST, M.Eng (Teknik Kimia; Universitas Gadjah Mada)
2. Dr. Mochamad Chalid, S.Si, M.Sc (Kimia Polimer, Universitas Indonesia)
3. Dr. Ir. Abu Hasan, M.Si (Teknik Kimia; Politeknik Sriwijaya)
4. Dr. Aries Mukimin, S.Si, MT (Kimia, Balai Besar Teknologi Pencegahanan Pencemaran Industri )
5. Dr. Handoko Setyo Kuncoro, ST, MT, M.Eng, Ph.D (Polimer; Balai Besar Keramik)
6. Dr. Drs. Bambang Yudono, M.Sc (Kimia; Universitas Sriwijaya
7. Ir. Isananto Winursito, M.Eng, Ph.D (Kimia Polimer, Balai Besar Kerajinan Batik)
8. Dr. Ir. Hari Adi Prasetya, M.Si (Teknologi Karet, Baristand Industri Palembang)
9. Ir Patoni A Gafar, MT (Teknologi Pangan, Baristand Industri Palembang)
10. Dr. Ir. Sri Agustini, M.Si (Teknologi Pangan, Baristand Industri Palembang)
11. Dr. Nasruddin, ST, M.Si (Teknologi Karet, Baristand Industri Palembang)
12. Dr. Rahmaniar, ST, M.Si (Teknologi Karet, Baristand Industri Palembang)
13. Dr. Popy Marlina, S.Si, M.Si (Teknologi Karet, Baristand Industri Palembang)
14. Tri Susanto, S.Si, M.Si, M.AIE (Biomaterial; Baristand Industri Palembang)
15. Bambang Sugiyono, S.T., M.Si (Teknik Material; Baristand Industri Palembang)
16. Nesi Susilawati, ST, MT (Teknologi Lingkungan; Baristand Industri Palembang)

Copy & Layout Editors, Proof Readers


1. Prima Namira A, ST, M.Si (Desain Grafis; Baristand Industri Palembang)
2. Dwi Meylitasari Br. Tarigan, A.Md (Teknik Komputer ; Baristand Industri Palembang)

Sekretariat
1. Febri Guswandi, SE, MM (Ekonomi; Baristand Industri Palembang)
2. Ade Faradilla, S.E. (Ekonomi; Baristand Industri Palembang)
3. Muchammad Mutho, ST (Komputer; Baristand Industri Palembang)

Diterbitkan 2 (dua) kali per tahun oleh Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang
Alamat Redaksi : Jalan Perindustrian II No. 12 KM. 9 Palembang 30152, Telp/Fax (0711)412482, e-mail:
jurnaldpi@gmail.com
p-ISSN 2088-8996
(Journal of The Dynamics of Industrial Research) e-ISSN 2477-4456
Vol. 30 No. 2 Tahun 2019

DAFTAR ISI
hal
Dewan Redaksi ................................................................................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................................................................. iii

The Effect Of Carbon Black Composition In Styrene Butadiene Rubber And Natural Rubber
Blending Towards Its Ageing And Organic Solvent Resistance Properties
Tri Susanto dan Popy Marlina .......................................................................................................93-100

Pengaruh Sumber Daya Alam Lokal Terhadap Sifat Fisik Kompon Karet Sol Sepatu Kanvas Untuk
Umum
Rahmaniar dan Hari Adi Prasetya …………………………………………………………….101-107

Pengaruh Komposit SBR Dan Karet Alam Dengan Pengisi Karbon Hitam Terhadap Sifat Fisik Dan
Ketahanan Usang Vulkanisat
Nesi Susilawati, Frima Roza, Rifki dan Tri Susanto .............................................................. 108-116

Skrinning Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Teh Herbal Daun Buas–Buas (Premna cordifolia
ROXB.)
Rika Wulandari …………………………………….........................................................................117-122

Pengaruh Waktu Dan Temperatur Terhadap Sifat Fisik Cairan Hasil Proses Perengkahan Limbah
Plastik Jenis Expanded Polystyrene
Selpiana, Prahady Susmanto, Lia Cundari, Rizka Wulandari Putri, Omar Ibrahim, Dedek
Oktari……………………………..…………………………….…………………………………..123-130

Pemodelan Karakteristik Penyerapan Air Pada Jagung (Zea Mays L.), Sorgum (Sorghum Bicolor
L.), Dan Hanjeli (Coix Lacyma-Jobi L.) Selama Perendaman
Dwi Dian Novita, Asropi, Sapto Kuncoro, dan Winda Rahmawati ...............................131-138

Kinetika Dan Efektifitas Pengeringan Lapis Tipis Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis)
Menggunakan Pengering Surya Tipe Evacuated Tube
Sari Farah Dina, Marisa Naufa, Harry Parulian Limbong, Edwin H. Sipahutar, Zupri A.I.
Tanjung................................................................................................................................................139-147

Penentuan Masa Simpan Kopi Bubuk Dalam Kemasan Aluminium Laminated Polyetilen (ALP)
dan Poly Etilen Ptalat (PET)
Sri Agustini dan Oktavia Andayani ............................................................................................ 148-153

Penggunaan Zat Warna Tekstil Pada Lateks Karet Alam Sebagai Bahan Pelapis Kain Kanvas
Water Repellent
Luftinor ............................................................................................................................................... 154-164

Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Sawit Dan Limbah Crumb Rubber Terhadap Sifat Fisik
Dan Mikanik Vulkanisat Hand Grip Rubber
Eni Effendri, Epidia, Dian Kharismadewi, Hari Adi Prasetya ............................................. 165-176

ii
p-ISSN 2088-8996
(Journal of The Dynamics of Industrial Research) e-ISSN 2477-4456
Vol. 30 No. 2 Tahun 2019

ACKNOWLEDGEMENT

Tim Editor Ilmiah menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


editor dan mitra bestari/ peer reviewers yang telah berkenan menelaah, me-review dan
memberikan masukan serta saran untuk pengembangan dan peningkatan kualitas ilmiah
karya tulis ilmiah di JDPI. Pada penerbitan JDPI Vol. 30 No 2, Desember 2019,
disampaikan terima kasih kepada:

- Dr. Ir Hari Adi Prasetya, M.Si (Baristand Industri Palembang)


- Dr. Ir. Sri Agustini, M.Si (Baristand Industri Palembang)
- Ir. Isananto Winursito, M.Eng, Ph.D (Akademi Teknologi Kulit).
- Dr. Aris Mukimin, S.Si, MT (Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran
Industri)
- Dr-Ing. Teguh Ariyanto,ST, M.Eng (Teknik Kimia; Universitas Gadjah Mada)
- Dr. Mochamad Chalid, S.Si, M.Sc (Kimia Polimer, Universitas Indonesia)
- Dr. Ir. Abu Hasan, M.Si (Teknik Kimia; Politeknik Sriwijaya)
- Dr. Nasruddin, ST, M.Si (Baristand Industri Palembang)
- Dr. Rahmaniar, ST, M.Si (Baristand Industri Palembang)
- Dr. Drs. Bambang Yudono, M.Sc (Universitas Sriwijaya)
- Tri Susanto, S.Si, M.Si, M.AIE (Baristand Industri Palembang)
- Dr. Handoko Setyo Kuncoro, ST, MT, M.Eng, PhD (Balai Besar Keramik)
- Dr. Popy Marlina, S.Si, M.Si (Baristand Industri Palembang)
Rika Wulandari Skrinning Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Teh Herbal Daun Buas–Buas (Premna
Pramono Putro Utomo cordifolia ROXB.)

SKRINNING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HERBAL


DAUN BUAS–BUAS (PREMNA CORDIFOLIA ROXB.)

SCREENNING AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF BUAS–BUAS LEAVES


HERBAL TEA (PREMNA CORDIFOLIA ROXB.)
Rika Wulandari1* dan Pramono Putro Utomo1
*main contributor and corresponding author
1
Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak
Jl. Budi Utomo No 41 Pontianak
e-mail : wuland_tata@yahoo.co.id

Diterima: 20 Agustus 2019; Direvisi: 11 September – 26 November 2019; Disetujui: 16 Desember 2019

Abstrak

Daun buas–buas (Premna cordifolia ROXB.) Kalimantan Barat telah dimanfaatkan masyarakat sebagai sayuran/lalapan
dan pengobatan tradisional sebagai obat cacingan dan masuk angin, membantu pembekuan darah, meningkatkan
selera makan pada anak, pengawet makanan, dan dapat memperlancar ASI. Salah satu cara terbaik dan praktis untuk
mengambil manfaat dan khasiatnya bagi kesehatan yaitu melalui pembuatan produk minuman teh herbal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia, fenol total, dan aktivitas antioksidan teh herbal daun buas-buas.
Proses pembuatan teh herbal dilakukan dengan menyortir dan membersihkan daun buas-buas dan pengeringan pada
suhu 43  C selama 30 jam. Teh herbal dibuat dari simplisia kering daun buas-buas yang diseduh dengan 100 mL air
dengan suhu 80 – 90  C selama 10 menit. Seduhan teh herbal daun buas-buas (SB) kemudian dianalisis secara
organoleptik menggunakan kontrol teh hijau, kandungan fitokimia, fenol total, aktivitas antioksidan, dan parameter uji lain
sesuai SNI 8386:2013 megenai teh kering dalam kemasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa simplisia daun buas-
buas memiliki kadar air sebesar 5,09 % dengan rendemen 35 %. Uji fitokimia secara kualitatif menunjukkan SB memiliki
beberapa senyawa metabolit sekunder diantaranya steroid, terpenoid, fenolik, flavonoid, tanin, dan saponin.
Kandungan fenol total (TPC), dan aktivitas antioksidan (IC50) dari SB secara berturut-turut adalah sebesar 88,29% dan
1,73 x 10-4  g/mL. Tingginya aktivitas antioksidan SB menunjukkan bahwa SB mampu menghambat DPPH dengan
sangat kuat.

Kata kunci: Premna cordifolia ROXB., teh herbal, antioksidan, total fenol, fitokimia

Abstract

Buas-buas leaves (Premna cordifolia ROXB.) in West Kalimantan have been used by the community as vegetables and
traditional medicine as intestinal worms and colds, help blood clotting, improve appetite particularly in the children, food
preservatives, and it used to increase breast milk production. One of the best and practical ways to get the benefits of
this leaves for human body is through the manufacture of herbal tea. The aim of this study to determine the
phytochemical content, total phenol, and antioxidant activity of buas-buas leaves herbal tea.The preparation of sample
(herbal tea extract) was carried out firstly by sorting and cleaning the buas-buas leaves and then drying it at a
temperature of 43 C for 30 hours.The herbal tea extract from buas-buas leaves was prepared from dry leaves using 100
mL of water at a temperature 80 – 90 C for 10 minutes. The herbal tea extract (SB) was analysed by organoleptically by
using green tea as a control, phytochemical content, total phenol, antioxidant activity, and other test parameters
according to SNI 8386: 2013 regarding dry tea in the packaging. The results showed that buas-buas leaves extract had a
water content of 5.09% with a yield of 35%. Phytochemical tests qualitatively indicate SB has several secondary
metabolite compounds including steroids, terpenoids, phenolics, flavonoids, tannins, and saponins. The total phenol
content (TPC) and antioxidant activity (IC50) of SB were 88.29% and 1.73 x 10-4 g/mL, respectively. The high antioxidant
activity of SB shows that SB is able to inhibit DPPH very strongly.

Keywords: Premna cordifolia ROXB., herbal tea, antioxidant, phenol total, phytochemical

117
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 30 No 2. Tahun 2019 Hal. 117 - 122

PENDAHULUAN aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 101,20


µg/mL dan sitotoksisitas yang tinggi sehingga
Tumbuhan buas-buas merupakan
berpotensi sebagai antikanker. Hasil dari
tanaman yang banyak terdapat di Kalimantan
beberapa penelitian yang telah dilakukan
Barat dengan berbagai spesies dan daunnya
terhadap spesies Premna seratifolia Linn
sering dimanfaatkan oleh masyarakat Melayu
menunjukkan bahwa buas-buas memiliki
Kalimantan Barat sebagai sayuran/lalapan.
aktivitas dominan sebagai antioksidan.
Daun buas–buas dipercaya memiliki khasiat
Klasifikasi kemampuan antioksidan
sebagai obat dan telah digunakan dalam
berdasarkan nilai IC50 dirangkum dalam Tabel
pengobatan tradisional sebagai obat
1 (Jun et al., 2003).
cacingan, masuk angin, membantu
pembekuan darah, meningkatkan selera
makan pada anak, memperlancar ASI, dan Tabel 1. Klasifikasi aktivitas antioksidan
sebagai pengawet makanan (Kurniati, 2013). berdasarkan nilai IC50
Salah satu spesies daun buas-buas adalah
Nilai IC50 Aktivitas
Premna cordifolia ROXB.. Berdasarkan Antioksidan
(μg/mL)
taksonomi, buas–buas termasuk ke dalam
< 50 Sangat kuat
famili Verbenaceae dan genus Premna
50 – 100 Kuat
(Vavidu et al., 2009). 101 – 250 Sedang
250 – 500 Lemah
>500 Tidak aktif

Manfaat yang dimiliki daun buas-buas


berkaitan erat dengan senyawa metabolit
sekunder yang dikandungnya. Salah satu cara
praktis untuk mengambil manfaat dan
khasiatnya bagi kesehatan yaitu melalui
pembuatan minuman teh herbal daun buas-
Gambar 1. Premna cordifolia ROXB. buas. Teh herbal merupakan produk minuman
(Wulandari, 2018) teh dari tanaman herbal yang memiliki khasiat
dalam membantu pengobatan suatu penyakit
atau sebagai penyegar (Hambali, 2005).
Beberapa penelitian terhadap spesies
Langkah awal yang dapat dilakukan untuk
Premna seratifolia Linn menunjukkan bahwa
mengetahui kandungan metabolit sekunder
ekstrak akar buas-buas mengandung
teh herbal daun buas-buas yaitu melalui
flavonoid, steroid, alkaloid, glikosida, dan
screening fitokimia.
senyawa polifenol (Bose et al., 2013).
Penelitian ini bertujuan untuk
Golongan senyawa yang terdapat di dalam
melakukan screening fitokimia, menentukan
daun buas-buas yaitu flavonoid, saponin,
kadar fenol total, dan aktivitas antioksidan teh
polifenol, terpenoid, dan alkaloid (Kurniati,
herbal daun buas-buas spesies Premna
2013 dan Vadivu et al., 2009). Berdasarkan
cordifolia ROXB..
penelitian Muthukumaran et al., (2013),
diketahui ekstrak batang buas-buas memiliki
bioaktivitas sebagai antioksidan (IC50) BAHAN DAN METODE
menggunakan DPPH sebesar 155 µg/mL.
Bahan dan Alat
Namun, nilai IC50 pada ekstrak akar buas-
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
buas 4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
adalah daun buas-buas (Premna cordifolia
ekstrak batang buas-buas (Bose et al., 2013).
ROXB.) Kalimantan Barat, etanol 96%, dan
Penelitian yang dilakukan Selvam et al.,
DPPH (2,2–difenil–1–pikrilhidrazil) 40 g/mL.
(2012), pada ekstrak alkohol daun buas-buas
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini
terhadap beberapa sel kanker menghasilkan
118
Rika Wulandari Skrinning Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Teh Herbal Daun Buas–Buas (Premna
Pramono Putro Utomo cordifolia ROXB.)

adalah peralatan gelas laboratorium, cm. Penambahan 1 tetes HCl 2 M, buih tidak
timbangan analitik, oven, dan spektrometer hilang.
UV–Vis.
d. Triterpenoid–Steroid
SB ditambahkan pereaksi Liberman-Burchard
Metode Penelitian (asam asetat anhidrida 10 tetes dan H2SO4
Pembuatan teh herbal pekat sebanyak 2 tetes). Larutan dikocok
Pembuatan simplisia dilakukan dengan perlahan dan dibiarkan beberapa menit.
menyortir dan membersihkan daun buas-buas Kandungan senyawa triterpenoid akan
hasil panen. Kemudian dilakukan pemotongan menimbulkan warna merah atau ungu,
daun selebar 2 cm dan dikeringkan pada suhu sedangkan steroid memberikan warna biru
43C selama 30 jam. Simplisia daun buas-buas atau hijau.
selanjutnya ditentukan kadar airnya.Teh herbal e. Polifenol–Tanin
dibuat dari simplisia kering daun buas-buas SB ditambahkan 2 tetes pereaksi FeCl3 1%
yang diseduh dengan 100 mL air dengan suhu (b/v). Ekstrak yang mengandung polifenol akan
80 – 90  C selama 10 menit. Seduhan teh memberikan warna biru kehitaman dan tanin
herbal disaring dan diambil filtratnya. Filtrat teh memberikan warna hijau kehitaman.
herbal kemudian dianalisis secara organoleptik
menggunakan kontrol teh hijau, kandungan f. Kuinon
fitokimia, total fenol, aktivitas antioksidan, dan SB ditambahkan metanol, dipanaskan, dan
parameter uji lain sesuai SNI 8386:2013 disaring kemudian filtratnya ditambahkan 3
megenai teh kering dalam kemasan. tetes NaOH 10%. Kandungan kuinon akan
menghasilkan warna merah (Harborne, 1987).
Skrinning fitokimia
Skrinning fitokimia dilakukan secara Fenol Total
kualitatif untuk mengidentifikasi kandungan Kandungan senyawa fenol total dalam
senyawa metabolit sekunder air seduhan teh SB ditentukan dengan metoda Follin–Ciocalteu
herbal daun buas-buas (SB). Metode yang (Singleton et.al., 1999) menggunakan asam galat
digunakan yaitu sebagai berikut : sebagai standar dan dinyatakan sebagai asam
galat equivalen (mg/g sampel). Larutan sampel
a. Alkaloid (1000 μl), larutan standar asam galat (50, 100,
SB sampel ditambahkan dengan 5 mL etil 200, 300, dan 400 μL) dipipet kedalam tabung
asetat dan 5 mL amoniak kemudian reaksi, kemudian ditambahkankan menjadi 4
dipanaskan dan dikocok. Hasil campuran mL dengan menambahkan aquades, 250 μl
tersebut disaring dan dimasukan dalam tabung Folin-Ciocalteau dan dikocok. Setelah
reaksi. Masing-masing filtrat ditambahkan 5 didiamkan selama 8 menit, 750 μl Na2CO3 20%
tetes H2SO4 1 M, kemudian dikocok dan ditambahkan dan dikocok homogen. Campuran
didiamkan. Bagian atas dari masing-masing kemudian didiamkan selama 2 jam pada suhu
filtrat diambil dan diuji dengan pereaksi Meyer, kamar. Serapan diukur pada panjang
Wagner, dan Dragendorff sehingga masing- gelombang 765 nm. Pengukuran dilakukan 2
masing terbentuk endapan putih, coklat, dan kali pengulangan sehingga kadar fenol total
jingga. (TPC) yang diperoleh hasilnya didapat sebagai
b. Flavonoid asam galat equivalen (mg/gram sampel)
SB ditambah dengan sedikit serbuk dengan faktor pengenceran 2 kali.
magnesium (Mg) dan 2 ml HCl 2 M. Senyawa
flavonoid akan menimbulkan warna jingga, ݅ ݊ ‫ݐ‬ ݊ xf
TPC % x %
kuning hingga merah.
c. Saponin Aktivitas antioksidan dengan metode DPPH
SB ditambahkan 10 ml aquades dan dikocok Aktivitas antioksidan dari ekstrak
selama 10 menit. Hasil dinyatakan positif seduhan teh herbal terhadap radikal bebas
apabila buih yang terbentuk stabil selama DPPH diukur menurut metoda Yen & Chen
kurang dari 10 menit, setinggi 1 cm hingga 10 (1995). Simplisia sebanyak 0,5455 g diseduh

119
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 30 No 2. Tahun 2019 Hal. 117 - 122

dengan air panas 80 – 90 C selama 10 menit.


Larutan ekstrak (10 – 200 g/mL) dalam 2 mL
metanol ditambahkan larutan 0,5 mL DPPH (1
mM dalam metanol). Campuran dikocok dan
didiamkan pada suhu ruang selama 30 menit.
Serapan yang dihasilkan diukur pada panjang
gelombang 515 nm. Persen inhibisi sampel
dihitung berdasarkan perbedaan serapan
antara blanko (Ao) dan sampel (As). Gambar 2 Simplisia (a) dan serbuk
simplisia (b) daun buas-buas
Efek peredaman DPPH ܿ ܽ ݅ %
% Selain tanin, saponin juga berkontribusi
terhadap rasa pahit di dalam teh. Saponin
merupakan senyawa fenolik yang memiliki
5 ݅ ݊ ‫ݐ‬ ݊
IC5 aktivitas yang luas seperti antibakteri, antifungi,
kemampuan menurunkan kolesterol dalam
darah, dan menghambat pertumbuhan sel
tumor (Vinarova et al,. 2015). Berbeda dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN tanin, terpenoid umumnya larut dalam lemak
dan terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan.
Skrinning fitokimia Terpenoid tersusun atas unit isoprena yang
Simplisia daun buas-buas (Premna bersifat aromatis.
cordifolia ROXB.) yang dihasilkan melalui
pengeringan selama 30 jam pada suhu 43  C Tabel 1. Hasil uji fitokimia kualitatif SB
memiliki kadar air sebesar 5,09 % dengan
rendemen 35 %. Hasil uji fitokimia secara Parameter Fitokimia Hasil Uji
kualitatif menunjukkan SB memiliki beberapa Alkaloid -
kandungan senyawa metabolit sekunder Flavonoid +
diantaranya steroid, terpenoid, fenolik, Fenolik +
flavonoid, tanin, dan saponin. Golongan Tanin +
Saponin +
senyawa steroid pada umumnya terdiri dari 17
Steroid +
atom C yang membentuk 3 cincin sikloheksana Terpenoid +
dan 1 cincin siklopentana. Senyawa yang Kuinon -
termasuk steroid diantaranya adalah kolesterol,
progesteron, ergosterol, dan estrogen yang
berfungsi sebagai hormon. Kandungan Total fenol dan aktivitas antioksidan
flavonoid berfungsi sebagai antioksidan untuk Senyawa polifenol yang terkandung
penyakit kanker, antimikroba, dan antivirus. dalam SB bertanggung jawab terhadap
Selain itu, khasiat antioksidan juga bisa aktivitas antioksidan (Sánchez–Rangel et.al.,
diperoleh dari golongan senyawa fenol. Tanin 2013). Suzuki et. al., 2003 menyatakan bahwa
merupakan senyawa fenol yang larut dalam air, polifenol merupakan komponen kimia yang
memiliki berat molekul 500 – 3000, dan mempunyai aktivitas antioksidan karena
menimbulkan rasa pahit/sepat di dalam teh. memiliki atom hidrogen yang dapat didonorkan
kepada radikal bebas. Pemberian elektron dari
gugus hidroksil ke radikal bebas dimaksudkan
untuk menstabilkan radikal bebas yang bersifat
reaktif. Semakin banyak kandungan polifenol
dalam SB maka akan semakin banyak elektron
yang didonorkan kepada radikal bebas
sehingga aktivitas ekstrak sebagai antioksidan
120
Rika Wulandari Skrinning Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Teh Herbal Daun Buas–Buas (Premna
Pramono Putro Utomo cordifolia ROXB.)

semakin tinggi. Aktivitas antioksidan memiliki menunjukkan bahwa SB mampu menghambat


korelasi dengan kadar polifenol (Rohdiana, DPPH dengan sangat kuat.
2013). Kandungan total fenol (TPC) dan Hasil uji kualitas teh herbal
aktivitas antioksidan (IC50) dari SB secara menunjukkan bahwa produk teh herbal daun
berturut-turut adalah sebesar 88,29% dan 1,73 buas-buas memenuhi syarat mutu yang
x 10-4g/mL. Tingginya aktivitas antioksidan SB ditetapkan dalam SNI 8386: 2013 dan aman
untuk dikonsumsi (Tabel 3).

Tabel 2. Nilai IC50 SB


Peredaman Radikal DPPH (%)
Sampel pada konsentrasi (µg/mL) IC50 (µg/mL)
6 12 23 46
SB 79,0216 81,5890 83,2229 84,8567 1,73 x 10-4

Tabel 3. Mutu teh kering daun buas-buas


Parameter uji Satuan Syarat mutu Hasil uji
Keadaan air seduhan :
- Warna - Khas produk teh Khas produk teh
- Bau - Khas produk teh Khas produk teh
- Rasa - Khas produk teh Khas produk teh
Kadar polifenol (b/b) % Min. 5,2 88,29
Kadar air (b/b) % Maks. 8 5,09
Kadar abu total (b/b) % Maks.8 7,49
Kadar abu larut dalam air dari abu total (b/b) % Min.45 64,37
Kadar abu tak larut dalam asam (b/b) % Maks. 1,0 1,04
Alkalinitas abu larut dalam air (b/b) % 1–3 1,70
Serat kasar % Maks. 16,5 3,43
Cemaran logam :
- Cd mg/kg Maks. 0,2 < 0,01
- Pb mg/kg Maks. 2 < 0,02
- Sn mg/kg Maks. 40 < 0,005
- Hg mg/kg Maks. 0,03 < 0,002
Cemaran arsen mg/kg Maks. 1,0 < 0,005
Cemaran mikroba :
- Angka lempeng total (ALT) koloni/g Maks. 3 x 103 < 25
- Bakteri coliform APM/g <3 <3
- Kapang koloni/g Maks. 5 x 102 1 x 101

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

SB mengandung senyawa metabolit Bose, L. V., Varghese, G. K., & Habtemariam, S.


sekunder diantaranya steroid, terpenoid, (2013). Identification of acteoside as the
fenolik, flavonoid, tanin, dan saponin. active antioxidant principle of Premna
Kandungan total fenol (TPC) dan aktivitas serratifolia root wood tissues.
Phytopharmacology, 4(1), 228–236.
antioksidan (IC50) dari SB secara berturut-
Hambali, E., Nasution, M. Z., & Herliana, E.
turut adalah sebesar 88,29% dan 1,73 x 10- (2006). Membuat aneka herbal tea.
4
 g/mL. Tingginya aktivitas antioksidan SB Penebar Swadaya.
menunjukkan bahwa SB mampu Harborne, J. B., & Fitokimia, M. (1987).
menghambat DPPH dengan sangat kuat. Penuntun cara modern menganalisis
tumbuhan. Terjemahan Kosasih

121
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 30 No 2. Tahun 2019 Hal. 117 - 122

Padmawinata dan Iwang Soediro), agricultural and food chemistry, 51(2),


Penerbit ITB, Bandung. 510–514.
Jun, M., Fu, H. Y., Hong, J., Wan, X., Yang, C. Vadivu, R., Suresh, A. J., Girinath, K., Kannan,
S., & Ho, C. T. (2003). Comparison of P. B., Vimala, R., & Kumar, N. S. (2009).
antioxidant activities of isoflavones from Evaluation of hepatoprotective and in-
kudzu root (Pueraria lobata Ohwi). vitro cytotoxic activity of leaves of
Journal of food science, 68(6), 2117– Premna serratifolia Linn. Journal of
2122. Scientific Research, 1(1), 145 –152.
Kurniati, R. I. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan Vinarova, L., Vinarov, Z., Atanasov, V.,
Fraksi Etanol Daun Buas-Buas (Premna Pantcheva, I., Tcholakova, S., Denkov,
cordifolia Linn.) dengan Metode DPPH N., & Stoyanov, S. (2015). Lowering of
(2,2–difenil–1–pikrilhidrazil). Jurnal cholesterol bioaccessibility and serum
Mahasiswa Farmasi Fakultas concentrations by saponins: in vitro and
Kedokteran UNTAN, 3(1). in vivo studies. Food & function, 6(2),
Marbun, E. M. A., & Restuati, M. (2015). 501–512.
Pengaruh Ektrak Etanol Daun Buas- Wulandari, R., 2018. Pengembangan sediaan
Buas (Premna pubescens Blume) ekstrak daun buas-buas (Premna
Sebagai Antiinflamasi Pada Edema Kaki cordifolia ROXB..) Kalimantan Barat
Tikus Putih (Rattus novergicus). Jurnal untuk memperbanyak jumlah produksi
Biosains, 1(3), 107–122. ASI, Laporan Penelitian Baristand
Nasional, B. S. (2013). SNI 3836: 2013. SNI teh Industri Pontianak.
kering dalam kemasan. Yen, G.-C., & Chen, H.-Y. (1995). Antioxidant
Rohdiana, D., Arief, D. Z., & Soemantri, M. activity of various teaextracts in relation
(2013). Aktivitas penangkapan radikal to their antimutagenecity.Journal of
bebas DPPH (1.1-Diphenyl-2-picryl– Agriculturaland Food Chemistry, 43, 27–
hydrazyl) oleh teh putih berdasarkan 32.
suhu dan lama penyeduhan. Jurnal
Penelitian Teh dan Kina, 16(1), 45–50.
Sánchez-Rangel, J. C., Benavides, J., Heredia,
J. B., Cisneros-Zevallos, L., & Jacobo-
Velázquez, D. A. (2013). The Folin–
Ciocalteu assay revisited: improvement
of its specificity for total phenolic content
determination. Analytical Methods, 5(21),
5990–5999.
Selvam, T. N., Venkatakrishnan, V., Damodar, K.
S., & Elumalai, P. (2012). Antioxidant
and tumor cell suppression potential of
Premna serratifolia Linn leaf. Toxicology
international, 19(1), 31.
Singleton, V.L., R. Orthofer, and R.M. Lamuela-
raventos. 1999. Analysis of total phenols
and other oxidation substrates and
antioxidants by means of Folin-Ciocalteu
reagent. In P. Lester (ed). Methods in
Enzymology. Academic Press. p.152–
178.
Suzuki, M., Sano, M., Yoshida, R., Degawa, M.,
Miyase, T., & Maeda-Yamamoto, M.
(2003). Epimerization of tea catechins
and O-methylated derivatives of (−)-
epigallocatechin-3-O-gallate:
relationship between epimerization and
chemical structure. Journal of

122

Anda mungkin juga menyukai