NIM : 1802111985
KEBIJAKSANAAN MONETER
Dalam ekonomi Keynes, tingkat bunga merupakan penghubung utama antara sektor
moneter dengan sektor riil. perubahan jumlah uang misalnya, akan mempengaruhi
tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi investasi atau bahkan
mungkin juga konsumsi. Investasi merupakanbagian dari pengeluaran total (agregate
expendinure).
bahan dalam pengeluaran total pada gilirannya akan mempunyai efek ganda
terhadap keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian, tingkat bunga yang
merupakan biaya modal dapat dipandang sebagai indikator pengaruh kebijaksanaan
moneter/sektor moneter terhadap keseimbangan pendapatan (sektor riil).
Pengaruh perubahan jumlah uang terhadap pendapatan nasional dapat juga melalui
jalur kekayaan. Pengertian kekayaan biasanya meliputi:
Hubungan antara kekayaan dengan pengeluaran total (dalamhal ini konsumsi) telah
dijelaskan oleh Pigou (yang sering disebut dengan Pigou effect atau real balance
effect). Real balance effect dapat dijelaskan sebagai berikut: perubahan nilai uang kas
riil (real cash balance) baik disebabkan oleh karena turunnya harga (dengan jumlah
uang tetap) ataupunnaiknya jumlah uang (dengan harga tetap) akan mempengauhi
tingkat konsumsi. Konsumsi merupakan bagian darn pengeluaran total. Dengan
perubahan pengeluaran total maka Keseimbangan pendapatan akan berubah. Dengan
demikian
Kebijaksanaan moneter akan mempengaruhi jumlah uang (dimana uang merupakan
bagian dari kekayaan). Perubahan salah satu komponen kekayaan ini (dalam hal ini
uang kas riil) akan mempenganuhi konsumsi (melalui real balance Pigore salah satu
dari pengeluaran effect). Konsumsi merupakan bagian dari total Perubahan
pengeluaran total akan mengakibatkan perubahan pendapatan
Teori portfolio merupakan dasar yang rasional mengapa seseorang memegang sesuatu
(beberapa) kekayaan tertentu termasuk dalam bentuk uang. Beberapa anggapan teori
ini
antara lain;
3. Individu tersebut akan menukarkan bentuk kekaya-an yang harganya turun tersebut
dengan bentuk kekayaan lain yang harganya lebih tinggi.
Individu akan menukarkan kelebihan uang kas iní dengan kekayaan yang lain.
Harga kekayaan lain akan naik bentuk uang kas ini dengan (atau retumnya turun).
Produksi (dan yaan dengan lain demikian investasi) pada bentuk kekayaan lain akan
naik. Investasi naik ini akan mengakibatkan pendapatan juga bertambah.
Jalur Langsung (Teori Monetarist)
Menurut teori ini pengaruh kebijaksanaan moneter terhadap GNP secara langsung.
Jalur mekanisme langsung, ini sifatnya lebih sederhana. Menurut pendapatnya,
karena sebenarnya mekanisme transmisi itu begitu kompleks sehingga sukar untuk
digambarkan, maka tidak bisa dinyatakan secara spesifik. Oleh karena itu tidak bisa
digambarkan secara terperinci.
Kebijaksanaan ini ada tenggang waktu, maka baru terasa Justru terasa pada waktu
perekonomian membaik, dan bahkan kegiatan ekonomi dapat lebih melonjak (titik c )
Dalam kaitannya dengan masalah ini Milton Fnedman menyarankan aturan bahwa
penambahan jumlah uang beredar dilakukan secara tetap setiap waktu (bulan atau
tahun) tidak tergantung pada kegiatan ekonomi. Tentukan tingkat pertambahan
jumlah uang tertentu dan biarkan tanpa dirubah. Sebab kalau pertambahan jumlah
uang ini sesuai dengan kegiatan ekonomi (ditambah pada masa resesi dan dikurangi
pada masa boom) maka yang timbul adalah ketidakstabilan dalam perekonomian,
seperti pada gambar di atas. Dengan aturan seperti yang disarankan Friedman ini
maka dapat dihindarkan adanya masalah lag serta kesalahan dalam memperkirakan
efek kebijaksanaan moneter.
Karena tidakpastian ini selalu dihadapi oleh penguasa moneter, kan suatu strategi
kebijaksanaan moneter yang sesuai dengan sumber atau jenis ketidakpastian tersebut.
Ketidakpastian ini berasal dari sektor riil atau pun dari sektor moneter. Sedang
instrument kebijakan moneter sepertí misalnya
3.4.1. Pengertian
Permintaan uang itu tidak elastis terhadap bunga karena dominan rasa
memegang uang dan bukan spekulasi
a) Jumlah modal yang ada relatip jauh lebih besar bila dibandingkan dengan
tambahan modal (Al relatip kecil sekali bila dibandingkan dengan total investasi),
sehingga tambahan investasi ini tidak akan memberikan hasil yang besar.
Target operasional adalah variabel ekonomi/moneter yang selalu diawasi tiap hari
oleh penguasa moneter (Bank Sentral) dalam menjalankan kebijaksanaan jual-beli
surat berharga (open market operation). Beberapa syarat harus dipenuhi agar supaya
sesuatu variabel dapat dipakai sebagai target operasional, antara lain:
b) Bank Sentral harus dapat mengatur volume target operasional ini dengan cara
merubah instrumen kebijaksanaanerasional
Menurut hipotesa ini variabel indikatornya adalah pertumbuhan jumlah uang beredar,
sedangkan uang inti (monetary base ) sebagai target operasionalnya. Pengaruh
kebijak-
sanaan moneter pertama mempengaruhi uang inti, kemudian Jumlah uang beredar.
Perubahan jumlah uang beredar langsung mempengaruhi permintaan agregat.
(1) Hipotesa tingkat bunga mengukur aliran bahan baku(terlalu banyak atau terlalu
sedikit) dengan dana perbankan. Sedangkan hipotesa jumlah uang dengan meng
(2) Hipotesa jumlah uang mengatakan bahwa kenaikan jumlah uang inti akan
menaikan jumlah uang beredar yang pada gilirannya akan menaikkan
pengeluaran total yang akan menaikkan output, employment dan harga. Sedang
hipotesa tingkat bunga mengatakan kenaikan dalam dana perbankan akan
menurunkan tingkat bunga. Dengan
turunnya tingkat bunga, pengeluaran total akan naik sehingga output dan
employment akan naik. Dengan demikian kedua hipotesa tersebut melihat
implimentasi kebijaksanaan moneter dengan ukuran/indikator yang berbeda.
Karena ukurannya berbeda, kadangkala resep yang diberikan dapat berbeda.
Misalnya mengenai perubahan tingkat bunga menurut hipotesa tingkat bunga,
Bank Sentralah yang Sangat dominan dalam mempenganuhi tingkat bunga.
Sedangkan hipotesa jumlah uang mengatakan bahwa faktor dominan yang
mempengaruhi tingkat bunga adalah perubahan dalam permintaan kredit oleh
masyarakat, bukanlah Bank Sentral