Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKODIAGNOSTIK

TES INVENTORY DAN TES KERJA

Disusun Oleh :

Nama : Aula Khoirunnisa’


NBI : 1511800003
Hari Praktikum : Sabtu
Jam : 07.30 – 10.00
Dosen Praktikum : Karolin Rista., S.Psi., M.Psi., Psikolog
Asisten Praktikum : Nur Ajeng Irma H., A.Md., S.Psi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2021
LAPORAN PRAKTIKUM
EPPS
( Edward Personal Preference Schedule )
Saat tes berlangsung, subjek tampak sedikit gelisah hal itu terlihat
dari sesekali subjek menggerakkan badannya dan beberapa kali melihat
jam tangan yang dikenakan, namun hal itu bukan masalah besar tidak ada
hambatan yang berarti, subjek mengerjakan tes dengan tenang namun
sesekali menanyakan maksud dari beberapa kalimat yang tidak dimengerti
dan tester membantu menjelaskan maksud dari kalimat tersebut. Subjek
juga tampak kelelahan, hal ini dapat terlihat dari subjek yang yang
meregangkan badannya.
Setelah tes berlangsung, subjek tampak bosan hal ini terlihat dari
subjek yang meilhat jam tangannya sambil menguap. Subjek juga tampak
lega, hal ini terlihat dari raut wajah subjek yang tersenyum puas karena
telah menyelesaikan tes yang menurutnya begitu banyak. Kemudian tes
berakhir dan subjek bergegas menuju pintu keluar.

VI. HASIL TES


No. Needs Raw Percentil Kategori
Score
1. Order (ord) 18 96 Sangat Tinggi
2. Nurturance (nur) 21 94 Sangat Tinggi
3. Abasement (aba) 18 88 Tinggi
4. Change (chg) 20 84 Tinggi
5. Aggression (agg) 13 57 Rata – Rata
6. Affiliation (aff) 15 54 Rata – Rata
7. Deference (def) 11 52 Rata – Rata
8. Endurance (end) 12 51 Rata – Rata
9. Succorance (suc) 10 50 Rata – Rata
10. Achievement (ach) 14 40 Rata – Rata
11. Dominance (dom) 16 38 Rendah
12. Heterosexuality (het) 13 23 Rendah
13. Exhibition (exh) 11 21 Rendah
14. Intraception (int) 11 19 Rendah
15. Autonomy (aut) 7 6 Sangat Rendah

VII DESKRIPSI
1. Order (Kategori : Sangat Tinggi)
Kebutuhan untuk perencanaan yang baik dan terorganisasi
Subjek merupakan individu yang memiliki keteraturan yang
tinggi dalam mengerjakan pekerjaan sehari - hari, selain itu subjek
juga termasuk individu yang terorganisir dalam menyelesaikan
pekerjaannya dan terbiasa rapi dalam aktivitasnya.

2. Nurturance (Kategori : Tinggi)


Kebutuhan membantu individu lain
Subjek adalah individu yang mudah bersimpati kepada orang
disekitarnya, selain itu subjek juga termasuk individu yang mudah
terbuka dengan orang - orang disekitarnya serta senang membantu
orang lain yang membutukuhkan pertolongan.

3. Abasement (kategori : tinggi)


Kebutuhan untuk mengakui dan menerima kesalahan
Subjek merupakan individu yang mudah merasa bersalah
terhadap tindakan yang telah dilakukannya, selain itu subjek juga
termasuk individu yang mudah menyesali diri serta merasa layak
untuk dihukum akibat tindakannya.

4. Change (kategori : tinggi)


Kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
Subjek merupakan individu yang mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru, selain itu subjek juga termasuk individu yang
cenderung tertarikuntuk mencoba hal baru.
5. Dominance (kategori : rendah)
Kebutuhan untuk memengaruhi individu lain
Subjek merupakan individu yang patuh pada peraturan,
selain itu subjek merupakan individu yang menjadi tipe pengikut
dalam kelompok karena individu cenderung sulit untuk berkata
tidak.

6. Heterosexuality (kategori : rendah)


Kebutuhan untuk tertarik dengan lawan jenis
Subjek merupakan individu yang tidak mudah tertarik
dengan lawan jenis, selain itu subjek juga termasuk individu yang
tidak mudah terpengaruh oleh lawan jenis.

7. Exhibition (kategori : rendah)


Kebutuhan untuk menjadi pusat perhatiandalam kelompok
Subjek merupakan individu yang kurang tertarik dengan
situasi sosial, cenderung tidak perduli dengan apa yang ada
disekitarnya selain itu subjek termasuk individu yang acuh terhadap
apa yang dialami orang lain di lingkungan sekitarnya.

8. Intraception (kategori : rendah)


Kebutuhan untuk menganalisa prilaku dan perasaan individu
lain
Subjek termasuk individu yang tidak terlalu memikirkan
perasan lawan jika sedang bertindak selain itu subjek juga termasuk
individu yang memiliki sikap cenderung lebih di dominasi dengan
logika atau kognitif.

9. Autonomy (Kategori : Sangat Rendah)


Kebutuhan untuk merasa bebas dalam melaksanakan tanggung
jawab
Subjek merupakan individu dengan sikap ketergantungan
tinggi terhadap figur lain, harus mencari persetujuan orang lain
untuk bertindak, menghindari tindakan yang dapat menjadi
perhatian sosial dan cenderung mencari figur perlindungan sebelum
bertindak.

Surabaya, 14 Desember 2021

Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
LAPORAN PRAKTIKUM
PAPI KOSTICK
(Personality and Preference Inventory Test)
I. IDENTITAS

Nama : A. N. K

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 06 November 1996

Umur : 25 Tahun
Pendidikan Terakhir : SMA

Alamat : Dsn. Palang, Tuban

Tester : Aula Khoirunnisa’

NBI : 1511800003

II. TANGGAL TES

Sabtu , 27 November 2021

III. TUJUAN TES

Untuk mengungkap sikap kerja dalam diri individu

IV. ALAT TES YANG DIGUNAKAN

PAPI KOSTICK (Personality And Preference Inventory Test)

V. OBSERVASI

Sebelum tes berlangsung, subjek meminta waktu istirahat


sejenak kepada tester. Saat istirahat subjek melakukan peregangan
dan beberapa kali menguap serta memeriksa telepon genggam
miliknya. Setelah selesai istirahat subjek bersiap untuk melanjutkan
tes dengan tenang.

Saat tes berlangsung subjek terlihat memahami penjelasan


yang di jelaskan oleh tester dilihat dari subjek yang memperhatikan
instruksi dari tester dengan seksama dan sesekali menganggukan
kepala. kemudian subjekmulai mengerjakan tes dengan tenang dan
fokus , hal tersebut terlihat dari mata subjek yang hanya tertuju pada
soal tes dan lembar jawaban.
Setelah tes berlangsung, subjek merasa lega hal itu dapat
dilihat dari sikap subjek yang menghela nafas. Selanjutnya subjek
meminta izin kepada tester agar diberikan waktu istirahat sejenak.
Setelah selesai istirahat subjek bersiap untuk mengerjakan tes
selanjutnya.

VI. HASIL TES


No. Faktor Score Deskripsi

Mampu menyelesaikan tugas yang


1. N 3 diberikan namun akan lebih senang jika
melimpahkan tugasnya kepada orang lain

Penghindaran beban kerja jika hal itu


2. G 4
memungkinkan

Tahu apa yang ingin dicapai dan


3. A 5
berusahamewujudkannya

4. L 1 Tidak berminat untuk meraih kesuksesan

Tidak memiliki kemampuan untuk


5. P 5
memimpinorang lain

Cenderung menghindari peran


6. I 3
pengambilankeputusan

7. T 3 Memiliki sifat suka membuang buang


waktu
8. V 6 Menikmati aktivitas yang dilakukannya

Tidak memiliki dorongan untuk tampil,


9. X 4
senangmenjadi sorotan dan dikenal

10. S 8 Gemar menjalin kedekatan sosial

Selektif dalam bergabung dengan


11. B 5 kelompok danbergaul dengan kelompok di
tempat kerja jika memiliki manfaat dan
minat
12. O 4 Cenderung membatasi diri dengan orang
lain
Dapat menyeimbangkan pengalaman
13. R 5
masa laludengan pengalaman baru

14. D 4 Peduli dengan detail

15. C 5 Lebih mementingkan fleksibelitas

Mudah beradaptasi, menikmati perubahan


16. Z 6
untukkebutuhan tertentu.

17. E 6 Dapat mengontrol emosi dengan baik

18. K 7 Subjek adalah individu yang jujur dan


terbuka
19. F 0 Loyal jika terdapat kepentingan pribadi

Patuh pada kebijakan, peraturan, dan


20. W 5
strukturorganisasi
VII. INTEGRASI FAKTOR

1. Work Direction : N.G.A

Subjek tahu apa yang ingin dicapai dan subjek akan berusaha
untukmewujudkannya, namun subjek lebih senang mengalihkan
tanggung jawab pekerjaan alih – alih melakukannya sendiri.

2. Leadership : L.P.I

Subjek merupakan individu yang tidak begitu berambisi


dengan kesuksesan dan subjek tidak tertarik untuk mengambil
peran dalam suatukelompok

3. Activity : T.V

Subjek merupakan individu yang gemar menunda pekerjaan


karenasubjek menikmati aktivitas yang dilakukan

4. Social Nature : X.S.B.O

Subjek adalah individu yang gemar menjalin kedekatan sosial


dengan individu lain, namun tidak suka menjadi pusat perhatian.
Subjekakan bergabung dengan kelompok jika ia tertarik.

5. Work Style : R.D.C

Subjek adalah individu yang bekerja secara detail namun tidak


suka terikat dengan peraturan dan senantiasa berimprovisasi.

6. Temperament : Z.E.K

Subjek adalah individu yang jujur dan terbuka serta dapat


mengontrol emosinya dengan baik, selain itu subjek juga
termasuk individu yang mudah beradaptasi
7. Followeship : F.W

Subjek merupakan individu yang rela melakukan apa saja demi


mencapai tujuannya namun subjek juga merupakan individu yang
patuhpada kebijakan, peraturan dan struktur organisasi.

VIII. INTERPRETASI
WORK PEOPLE NATURE
L + (S) X, S, B, O Z, E, K
F+W
A+G+N Subjek merupakan Subjek adalah
I + R(A) + T individu yang gemar individu yang jujur
R+D+C+V+T menjalin kedekatan dan terbuka serta
sosial engan individu dapat mengontrol
Subjek merupakan lain, namun tidak emosinya dengan
individu yang tidak suka menjadi pusat baik, selain itu
berambisi pada perhatian. subjek subjek juga
kesusksesan dan juga merupakan termasuk individu
gemar menjalin individu yang akan yang mudah
kedekatan sosial bergabung dengan beradaptasi dan
selain itu subjek juga kelompok tertentu bergaul dengan
merupakan individu jika ia tertarik di lain lingkungan
yang loyal dan patuh sisi subjek akan disekitarnya. Namun
dengan kebijakan berusaha keras untuk subjek juga
serta peraturan, disisi mendapatkan termasuk individu
lain subjek merupakan tujuannya namun hal yang dapat
individu yang itu terkesan pamrih melakukan apa saja
memiliki tujuan jelas bagi orang lain. demi mencapai
dalam hidupnya serta tujuannya.
fleksibel namun suka
menunda – nunda dan
membuang waktu,
subjek juga cenderung
mengabaikan tugas
dan suka
melimpahkannya pada
orang lain. Namun di
lain sisi subjek
merupakan individu
yang gemar bekerja
dengan detail.

IX. SUMMARY
STRENGHT DIFFICULTIES OVERALL
Kekuatan subjek Kekurangan subjek Subjek merupakan

adalah gemar menjalin yaitu rela berusaha individu yang mudah


kedekatan sosial. keras untuk bergaul namun subjek
Subjek juga individu mendapatkan juga termasuk
tujuannya
yang mudah atau terkesan pamrih individu yang dapat
beradaptasi dengan melakukan apapun
lingkungan sekitarnya demi mencapai
tujuannya

Surabaya, 14 Desember 2021

Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
LAPORAN PRAKTIKUM
MMPI
(The Minnesotaa Multhiphasic Personality Inventory)
Saat tes berlangsung, subjek mengerjakan tes dengan tenang hal
itu dapat terlihat dari sikap subjek yang mengerjakan tes dengan fokus dan
seksama serta tidak banyak bergerak. Namun ditengah – tengah tes subjek
mulai lelah dan jenuh, hal itu dapat dilihat dari sikap subjek yang sering
menguap dan mualai tidak fokus mengerjakan tes.
Setelah tes berlangsung, subjek tampak lega, hal ini terlihat dari
sikap subjek yang menarik tangan keatas dan kesamping untuk melakukan
peregangan kecil. Subjek tampak lelah hal itu terlihat dari sikap subjek
yang enggan meninggalkan ruangan setelah diminta oleh tester karena tes
telah berakhir.

VI. HASIL TES


a. Skala Validitas

No. Skala RawScore T-Score Kategori

Skala F
1. 14 74 Tinggi
(Keliru Isi/Frequency)
2. Skala K (Koreksi) 9 41 Rendah

3. Skala L (Lie) 1 41 Rendah

b. Skala Klinis
Raw
No. Skala T-Score Kategori
Score
1. Skala 1 (Hypocondriasis) 18 77 Tinggi
2. Skala 6 (Paranoid) 15 68 Sedang
3. Skala 9 (Hypomania) 18 64 Sedang
4. Skala 2 (Depresi) 18 62 Sedang
5. Skala 8 (Scizophrenia) 28 61 Sedang
6. Skala 7 (Psychastenia) 25 56 Sedang

7. Skala 4 (Deviasi 17 55
Sedang
Pshycopath)

8. Skala 3 (Histeria) 19 51 Sedang

9. Skala 0 (Introversi Sosial) 20 46 Rendah


Skala 5 (Minat Orientasi
10. Sexsual) 19 46 Rendah

VII. DESKRIPSI
a. Skala Validitas
i. Skala F (Keliru Isi/Frequency) (Kategori : Tinggi)
Subjek termasuk individu yang sedang dalam keadaan bingung
yg serius. Subjek cenderung melakukan tindakan yang menyimpang
dari norma sosialnya. Subjek cenderung menekankan pada imajinasi
yang didapatnya dan meyakini sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Subjek juga menunjukkan dirinya sangat menderita dan kurang
mampu kooperatif terhadap orang lain.

ii. Skala K (Koreksi) (Kategori : Rendah)


Sampai berapa jauh seseorang memiliki trait defensif
Subjek termasuk individu yang cenderung suka pada sikap oto-
kritik. Subjek adalah tipe orang yang selalu ingin meningkatkan
sesuatu keadaan dan juga ingin memperbaiki apa yang ada dalam
dirinya sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.

iii. Skala L (Lie) (Kategori : Rendah)


Sampai berapa jauh seseorang mempunyai trait untuk
berbohong dan rela mengakui keurangan kecil pada dirinya.
Subjek merupakan individu yang mampu berdiri sendiri,
memiliki sifat yang responsif pada lingkungan sosialnya, subjek juga
tidak terlalu merasa bersalah jika telah melakukan suatu kesalahan.

b. Skala Klinis
i. Skala 1 (hypocondriasis) (Kategori : Tinggi)
Untuk mengukur kepribadian neurotik
Subjek memiliki banyak keluhan somatik seperti susah tidur
dan berbagai macam gangguan organ dari ujung kepala hingga kaki.
Subjek juga merupakan individu yang egosentrik atau enggan untuk
melihat sesuatu dari perspektif orang lain. Subjek termasuk orang
yang banyak mengeluh, sering merasa tidak puas dengan apa yang
didapatkannya serta mudah menggurutu.

ii. Skala 0 (Kategori : Rendah)


Menjabarkan dimensi minat berpartisipasi soaial
Subjek merupakan indivdu yang mudah bergaul dengan orang
disekitarnya, selain itu subjek juga termasuk individu yang gemar
membangun kedekatan dengan orang lain.

iii. Skala 5 (Minat Orientasi Sexsual) (Kategori : Rendah)


Menjabarkan minat dan perhatian terhadap orang denganjenis
kelamin yang berlawanan.
Subjek termasuk individu yang memiliki minat yangfeminin
atau menunjukkan sifat kewanitaan. Sifat-sifat yang dimaksud
biasanya adalah kelembutan, kesabaran, kebaikan yang dimiliki oleh
wanita pada umunya. Subjek cenderung mengambil peran feminim
dan cenderung untuk menerima apa saja yang dilakukan oleh lawan
jenisnya.
Surabaya, 14 Desember 2021

Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
LAPORAN PRAKTIKUM
PAULI
Saat tes berlangsung, subjek sangat fokus hal ini terlihat saat tester
membaca intruksi Subjek langsung paham tanpa mengajukan pertanyaan.
Subjek mengerjakan tes dengan sedikit gugup hal ini terlihat dari sikap subjek
yang sedikit tergesa – gesa saat tester memberikan instruksi berhenti dan
meminta subjek untuk membuat garis.
Setelah tes berlangsung, Subjek terlihat telah menyelesaikan tes dengan
waktu cukup cepat subjek terlihat sangat menguasai tes hal ini terlihat dari
hasil kerja Subjek sesuai dengan intruksi yang di berikan. Subjek tampak teliti
saat menyelesaikan test hal ini terlihat dari subjek mengecek kembali kolom
identitas pada lembar jawaban. Subjek tampak lega setelah mengerjakan tes
hal tersebut terlihat dari sikap subjek yang bergegas meraih air minum
kemasan yang ada di depannya kemudian meminumnya dan menghela nafas
panjang.

VI. HASIL TES

A. Kuantitas (𝚺)
Σ : 1356
Kategori : Rendah
Arti : Menunjukan kemampuan atau kemauan sumber tenaga
yang dimiliki Subjek.

B. Hasil Awal (Ha)


Ha : 84
Kategori : Rendah
Arti : Menunjukan kesigapan kerja atau daya dobrak,
kecepatan reaksi terhadap pekerjaan

C. Penurunan Awal (Pa)


Pa : 34
Kategori : Tinggi
Arti : Melihat taraf kesulitan yang di hadapi Subjek dalam
mengerjakan tugas.

D. Titik Terendah (Tr)


Tr : 21 ( Menit ke- 0 )
Kategori : Tinggi
Arti : Tempo ( cepat dan lambat dalam mengahadapi kesulitan
)

E. Salah (Sa)
Sa 2
: × 100% = 0
400

Kategori : Tinggi
Arti : Menunjukan ketelitian dan konsentrasi kerja

F. Dibetulkan (Dib)
Dib 0
: 400 × 100% = 0

Kategori : Tinggi
Arti : Kemampuan koreksi diri

G. Tinggi (Ti)
Ti : 173 – 21 = 152
Kategori : Tinggi
Arti : Melihat usaha kemauan dan daya tahan kerja dalam
menghadapi tugas

H. Titik Puncak (Tp)


Tp : 9
Kategori : Sedang
Arti : Melihat kemampuan individu dalam mengatur tenaga
nya

I. Simpangan (Si)
∑1356
a) Mean / Rerata = = 67,8
20

b) Kuadran I Kuadran II
Menit 3 = 7 Menit 7 = 5
Menit 4 = 6 Menit 8 = 16
Menit 5 = 3 Menit 9 = 48
Menit 6 = 1 + Menit 10 = 32 +
17 101

Kuadran III Kuadran IV


Menit 11 = 18 Menit 15 = 27
Menit 12 = 20 Menit 16 = 30
Menit 13 = 24 Menit 17 = 11
Menit 14 = 28 + Menit 18 = 8 +
90 76

c) Mencari Simpangan
17 100 % 17%
• Si kuadran I = × = 271,2 = 6,2 %
4 67,8
101 100 % 55,3
• Si kuadran II = × = = 37,2 %
4 67,8 271,2
90 100 % 78,3
• Si kuadran III = × = 271,2 = 33,1%
4 67,8
76 100 % 44,4
• Si kuadran IV = × = 271,2 = 28%
4 67,8
d) Mencari Simpangan Total
Si Total 17+101+90+76 100 %
: × = 1084 =
16 67,8

=%
Kategori :Sedang
Arti :Menunjukan kemampuan Subjek dalam
mengendalikan dan mengatur emosi atau perasaan

VII. TABEL RINGKASAN


No. Hasil Kerja Skor Kategori
Tinggi Sedang Rendah
1. Kuantitas (𝚺) 1356 ✓
2. Hasil Awal (Ha) 84 ✓
3. Penurunan Awal 34 ✓
(Pa)
4. Titik Rendah (Tr) 21 ✓
5. Salah (Sa) 0 ✓
6. Dibetulkan (Dib) 0 ✓
7. Tinggi (Ti) 152 ✓
8. Titik Puncak (Tp) 9 ✓
9. Simpangan (Si) 26,19 ✓

VIII. DESKRIPSI
1. Penuruan awal / Pa ( Kategori : Tinggi )
subjek merupakan individu yang memiliki penyesuaian diri yang
baik, subjek juga merupakan individu yang mudah menghadapi atau
merespon beben tugas atau pekerjaannya. Subjek juga percaya diri
sehingga subjek mudah beradaptasi pada situasi apapun

2. Titik rendah / Tr ( Kategori : Tinggi )


Subjek termasuk individu yang mampu mengatasi kesulitan yang
sedang terjadi selain itu subjek juga termasuk individu yang mampu
melakukan penyesuaian diri dengan hal baru, subjek tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan barunya.
3. Salah / Sa ( Kategori : Tinggi )
Subjek merupakan individu yang memiliki tingkat ketekunan
tinggi, selain itu subjek juga termasuk individu yang memiliki kualitas
kerja cukup baik dengan konsentrasi pada kerja yang tinggi

4. Dibetulkan / Dib ( Kategori : Tinggi )


Subjek cukup memahami kemampuan dan kelemahan yang
dimilikinya, sehingga Subjek mampu menempatkan diri sesuai
kapasitasnya, selain itu Subjek memiliki sensitifitas diri jika ada
ungkapan tentang dirinya, sehingga Subjek tanggap dalam intropeksi
diri.
5. Tinggi / Ti ( Kategori : Tinggi )
Subjek memiliki usaha dan loyalitas cukup tinggi dalam menjalani
suatu pekerjaan serta dapat konsisten menjalaninya tanggung jawab dan
tugas yang dimilikinya, serta memiliki daya tahan tinggi dalam
melakukan suatu pekerjaan ataupun hal yang sedang di laksanakan nya,
serta jika memiliki kemauan Subjek mampu mempenuhinya.
6. . Kuantitas / ∑ ( Kategori : Rendah )
Subjek memiliki kemampuan dan sumber tenaga yang kurang atau
kurang giat dalam menghadapi lingkungan pekerjaan, serta kurang gigih
dalam melakukan pekerjaan. Subjek cenderung kurang bersemangat
dalam melakukan aktivitas dan menjalaninya.

7. Hasil awal / Ha ( Kategori : Rendah )


Subjek belum memiliki kesigapan sikap kerja seperti belum
mempunyai kematangan fisik, kematangan mental dan pengalaman,
serta Subjek belum mempunyai daya dobrak atau kemajuan dalam
pekerjaan, Subjek masih kurang tanggap terhadap pekerjaan.

4. Titik rendah / Tr ( Kategori : Sedang )


Subjek cukup mampu mengatasi kesulitan yang sedang terjadi serta
lumayan mampu melakukan penyesuaian diri terhadap hal baru
meskipun Subjek tidak terlalu menyukainya, Subjek mampu beradaptasi
meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama dan perlu nya
penyesuaian diri pada situasi tersebut.

Surabaya, 14 Desember 2021

Aula Khoirunnisa’
( 1511800003 )
LAPORAN PRAKTIKUM
16 PF
(Sixteen Personality Factors Questionare)
Saat tes berlangsung, subjek sempat menghabiskan cukup
banyak waktu untuk menjawab beberapa butir soal karena takut
jawabannya tidak sesuai namun kembali tester mengingatkan bahwa
dalam tes ini hendaknyadi isi sesuai dengan keadaan subjek.
Setelah tes berlangsung, terlihat raut wajah lega dari subjek
karena telah mampu menyelesaikan soal yang ada hal ini dibuktikan
dengan hembusan napas panjang dari subjek dan selanjutnya subjek
melanjutkan tes EPPS.

VI. HASIL TES


No Skala Raw Sten Kategori
Score Score
1. Skala C 11 8 Tinggi
2. Skala H 11 8 Tinggi
3. Skala Q2 6 8 Tinggi
4. Skala Q4 7 7 Tinggi
5. Skala L 6 7 Tinggi
6. Skala F 7 6 Sedang
7. Skala O 5 6 Sedang
8. Skala N 4 6 Sedang
9. Skala G 7 5 Sedang
10. Skala Q1 6 5 Sedang
11. Skala M 5 5 Sedang
12. Skala B 4 4 Rendah
13. Skala E 4 4 Rendah
14. Skala I 4 4 Rendah
15. Skala A 7 3 Rendah
16. Skala Q3 6 3 Rendah

I. DESKRIPSI
1. Skala C (kategori : tinggi)
Mengukur kekuatan Ego
Subjek termasuk individu yang telah mampu mencapai tingkat
kedewasaan perkembangan emosional, selain itu subjek juga memiliki
kontrol diri yang baik dan tahu bagaimana cara yang tepat dalam
menyikapi suatu keadaan.

2. Skala H (kategori : tinggi)


Mengukur kemampuan sosial
Subjek merupakan individu yang kurang bisa merasakan adanya
tanda - tanda bahaya dari lingkungan sekitarnya, subjek jugamerupakan
individu yang kurang bisa memahami situasi orang lain di sekitarnya
sehingga subjek tampak terkesan sebagai individu yangacuh.

3. Skala Q2 ( kategori : cukup tinggi)


Mengukur kecukupan diri
Subjek merupakan individu yang memiliki kecukupan diri,artinya
subjek memiliki perasaan bahwa subjek dapat mencapai sasaran yang
di inginkan dalam hidupnya selain itu subjek juga termasuk individu
yang memiliki banyak akal serta mampu mengambil keputusan secara
mandiri.

4. Skala L (kategori : cukup tinggi)


Mengukur Taraf kecurigaan seseorang
Subjek merupakan individu yang tidak dapat menikmati
kehidupan kesehariannya karena selalu memiliki prasangka terhadap
orang lain dan sering bertindak bodoh.

5. Skala Q4 (kategori : cukup tinggi)


Mengukur taraf ketegangan individu (tension)
Subjek merupakan individu yang mudah tegang, frustasi, mudah
terangsang serta mudah merasa lelah dalam menjalankan aktivitas
kesehariannya.

6. Skala B (kategoi : rendah)


Mengukur Mecerdikan individu
Subjek memiliki daya konsentrasi yang rendah, dan memiliki
pola pikir yang konkrit atau teratur, rapi dan menyukai hal hal yang
sudah terprediksi.

7. Skala E (kategori : rendah)


Mengukur dominasi
Subjek merupakan individu yang menunjukkan sifat pasif yang
artinya subjek akan menerima apa saja yang dikatakan oleh orang lain
selain itu subjek juga termasuk individu yang cenderung
menggantungkan dirinya pada orang lain.

8. Skala I (kategori : rendah)


Mengukur sensitivitas
Subjek merupakan individu yang memiliki sifat keras hati atau
tidak mudah menyerah jika keinginannya belum tercapai, selain itu
subjek juga termasuk individu yang cenderung percaya diri serta
memandang sesuatu secara realistik.

9. Skala A (kategori : rendah)


Mengukur kehangatan (taraf hubungan social)
Subjek merupakan individu yang tidak menyukai kontak dengan
orang lain atau cenderung tidak perduli dengan urusan orang lainselain
itu subjek juga termasuk individu yang cenderung memiliki sifat
tertutup.

10. Skala Q3 (kategori : rendah)


Mengukur kemampuan untuk mengatasi kecemasan
Subjek merupakan individu yang tidak mampu mengendalikan
emosionalnya selain itu subjek juga termasuk individu yang memiliki
sifat yang sembrono atau kurang berhati – hati dan gegabah dalam
melakukan aktifitas maupun mengambil suatu keputusan.

Surabaya, 14 Desember 2021

Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
LAPORAN PRAKTIKUM
SOV
(Study of Value)
Saat tes berlangsung, pada awal test pengisian nomor soal 5 subjek
memiliki sikap yang cukup tenang dan santai Hal ini terlihat dari perilaku
subjek yang cenderung diam. Subjek beberapa kali memainkan bolpoin
sambil membaca soal. Memasuki pertengahan tes subyek terlihat sedikit
kelelahan. Hal ini terlihat dari perilaku subjek yang menandakan kondisi
fisik mulai berkeringat, pada saat mengerjakan tes no 53 subjek
membungkukkan badan dari yang semula tegak, terkadang subjek berhenti
sebentar dan memainkan bolpoin lalu subjek mengerjakan tes kembali.
Subjek mendapatkan peringatan waktu akan habis tapi subjek tetap tenang.
Hal ini terlihat dari perilaku Subjek yang tetap mengerjakan secara
perlahan.
Setelah tes berlangsung, subjek tampak teliti. Hal tersebut dilihat
dari subjek mengoreksi ulang lembar jawaban. Subjek tampak kelelahan
dalam mengerjakan test hal ini terlihat dari setelah test subjek meluruskan
kaki. Subjek juga tetap tenang saat selesai mengerjakan test hal ini di lihat
dari dari Subjek lain yang bergegas pulang sementara Subjek tetap duduk
di bangku selama kurang lebih 45 detik.

VI. HASIL TES


No Tipe Skor Kategori
1. Estetik 51 Tinggi
2. Sosial 45 Tinggi
3. Teoritis 41 Sedang
4. Ekonomi 38 Sedang
6. Religi 32 Sedang
7. Politik 33 Rendah

VII. DESKRIPSI
1. Estetetik (Kategori : Tinggi)
Subjek merupakan individu yang melihat nilai tertinggi dalam
bentuk dan harmoni. Individu dalam tipe ini belum tentu adalah
seorang seniman namun minat utama individu tersebut adalah
artistik kehidupan. Subjek merupakan individu yang bebas dan tidak
menyukai aktivitas tentang politik yang menekan pemikiran

2. sosial (Kategori : Tinggi)


Subjek merupakan individu yang baik hati, menghargai orang
lain, mudah merasa simpatik dan tidak egois. Bagi subjek, cinta
kasih adalah nilai tertinggi dalam hidupnya.

3. Politik (Kategori : Rendah)


Subjek merupakan individu yang tidak tertarik pada kekuasaan,
individu dalam kategori ini lebih suka bekerjasama dengan orang –
orang di lingkungannya daripada memimpin mereka.

Surabaya, 14 Desember 2021

Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
SUSUNAN TRANSKRIPSI
TEORI EKONOMI ESTETIK SOSIAL POLITIK RELIGI TOTAL
8 Item
6 2 3 3 5 5 24
Pertama
B
8 Item
A 5 6 2 2 3 6 24
Kedua
G
7 Item
3 6 4 2 4 2 21
Ketiga
I
7 Item
4 3 6 6 0 2 21
Keempat
6 Item
B 11 8 13 13 8 7 60
Pertama
A
5 Item
G 5 7 10 15 6 7 50
Pertama
4 Item
II 5 7 9 6 5 8 40
Ketiga
JUMLAH 39 39 47 47 31 37 240
ANGKA-
ANGKA +2 -1 +4 -2 +2 -5
KOREKSI
JUMLAH 41 38 51 45 33 32 240
Series 1
60

50

40

30

20

10

0
Religi Sosial Teoritis Estetika Politik Ekonomi

Series 1
LAPORAN PRAKTIKUM
KRAEPLIN
Aspek selanjutnya adalah keajegan kerja, pada aspek ini subjek termasuk
dalam kategori kurang. Artinya subjek memiliki stabilitas emosi yang
kurang, dalam hal ini menyebabkan subjek cenderung kurang bisa
mengontrol emosinya dengan baik.
Aspek yang terakhir adalah ketahanan kerja, subjek termasuk dalam
kategori kurang. Artinya subjek memiliki daya tahan yang rendah dalam
menjalankan tugas dan pekerjaannya dalam situasi yang menekan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek termasuk individu yang
memiliki kecepatan kerja yang tergolong baik atau cepat dalam bekerja.
serta memiliki ketelitian kerja yang tinggi. Keajegan subjek dalam bekerja
tergolong kurang. Namun demikian subjek juga memiliki ketahanan kerja
yang kurang sehingga jika subjek diberikan banyak tugas atau banyak
pekerjaan yang harus dikerjakan subjek akan merasa keberatan dan
tertekan.

IV. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka subjek sebaiknya
memilih pekerjaan yang bebas dan tidak menuntut target. Subjek
disarankan memilih pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan sosial
seperti, guru, tenaga kesehatan, pemadam kebakaran dan lain-lain.
Individu dikatakan memiliki performa kerja yang baik jika dalam
rentag waktu yang lama dan dalam situasi yang menekan subjek mampu
menunjukan kerja yang cepat, teliti dan stabil. Berdasarkan hasil
kesimpulan diatas subjek memiliki hasil keajegan kerja yang kurang. Hal
ini menunjukkan bahwa subjek memiliki stabilisasi emosi yang kurang,
sehingga subjek disarankan belajar untuk bisa mengontrol emosinya
dengan lebih mengarahkan fokus perhatian pada hal lainnya atau lebih
mengendalikan respon. Subjek juga bisa mencoba tarik nafas dalam dan
menutup mata sebentar untuk menenangkan diri. Sedangkan untuk
kecepatan kerja subjek memiliki hasil yang baik, sehingga subjek
disarankan untuk tetap mempertahankan nilai tersebut dengan cara lebih
mengatur management waktu dan mendahulukan tugas yang sudah dekat
dengan deadline nya. Subjek juga memiliki hasil ketelitian kerja yang baik,
sehingga subjek dipertahankan untuk mempertahankan nilai tersebut
dengan cara lebih fokus lagi terhadap tugas yang dikerjakan dan tidak
menghiraukan distraksi yang dapat menghambat pekerjaan. Untuk
ketahanan kerja subjek memiliki nilai yang kurang, sehingga subjek
disarankan untuk meningkatkan ketahanan kerja dengan cara tetap tenang
dan jadikan tekanan sebagai tantangan yang menyenangkan.

Surabaya, 14 Desember 2021

Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
V. LAMPIRAN
1. Tabel Janker
Y F fy d Fd
20 1 20 6,96 6,96
18 3 54 4,96 14,88
15 4 60 1,96 7,84
14 9 126 0,96 8,64
13 12 156 0,04 0,48
12 7 84 1,04 7,28
11 9 99 2,04 18,36
10 4 40 3,04 12,16
y = 113 f = 49 fy = 639 d = 76,6 fd = 76,6

fd
a. Skor Janker (Average of Deviation) = f
76,6
= 50

= 1,53

b. Skor Janker (Range) = T.Tinggi – T.Rendah


= 20 - 10
= 10

2. Skor Panker
∑𝑓𝑦
Mean = ∑𝑓
639
= 49

= 13,4

3. Skor Tianker
Skor Tianker = Sum of Errors + Sum of Skippeds
=4+0=4
4. Tabel Hanker
X X2 Y XY
1 1 11 13
2 4 7 20
3 9 9 39
4 6 6 48
5 25 9 60
6 36 7 84
7 49 7 77
8 64 9 112
9 81 10 117
10 100 7 200
11 121 8 120
12 144 4 120
13 169 5 234
14 196 9 182
15 225 7 225
16 256 8 240
17 289 8 187
18 324 7 225
19 361 7 240
20 400 8 187
21 441 7 234
22 484 8 266
23 529 10 280
24 576 5 294
25 625 7 286
26 676 7 276
27 729 6 288
28 784 6 325
29 841 9 338
30 900 8 297
31 961 9 308
32 1.024 8 290
33 1.089 9 330
34 1.156 6 465
35 1.225 5 320
36 1.296 9 363
37 1.369 8 476
38 1.444 9 385
39 1.521 9 629
40 1.600 9 684
41 1.681 7 390
42 1.764 8 520
43 1.849 9 574
44 1.936 9 580
45 2.025 7 680
46 2.116 10 528
47 2.209 10 630
48 2.304 9 506
49 2.401 5 611
50 2.500 6 750
X = 1.275 X2 = 42.925 Y = 387 XY = 16.841
∑𝑥 ∑𝑦
Mx = My =
𝑁 𝑁
1.275 387
= =
50 50

= 25,5 = 7,74

𝑁 . ∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
b = 𝑁 . ∑𝑋 2 – (∑𝑋)2
50 . 9.935−(1.275)(387)
= 50 . 42.925 − 1,275 . 1,275
496.750−493.425
= 2.146.250−1.625.625
3.325
= 520,625

=0,001

a = My – b. Mx
= 7,74 – 0,001 . 25,5
=7,714

X50 …… Y = a + b . 50 = 7,714 + 0,001 . 50 = 7,764


X0 …….. Y = a + b .0 = 7,714 + 0,001 . 0 = 7,714
= 0,05

Anda mungkin juga menyukai