Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2021
LAPORAN PRAKTIKUM
EPPS
( Edward Personal Preference Schedule )
Saat tes berlangsung, subjek tampak sedikit gelisah hal itu terlihat
dari sesekali subjek menggerakkan badannya dan beberapa kali melihat
jam tangan yang dikenakan, namun hal itu bukan masalah besar tidak ada
hambatan yang berarti, subjek mengerjakan tes dengan tenang namun
sesekali menanyakan maksud dari beberapa kalimat yang tidak dimengerti
dan tester membantu menjelaskan maksud dari kalimat tersebut. Subjek
juga tampak kelelahan, hal ini dapat terlihat dari subjek yang yang
meregangkan badannya.
Setelah tes berlangsung, subjek tampak bosan hal ini terlihat dari
subjek yang meilhat jam tangannya sambil menguap. Subjek juga tampak
lega, hal ini terlihat dari raut wajah subjek yang tersenyum puas karena
telah menyelesaikan tes yang menurutnya begitu banyak. Kemudian tes
berakhir dan subjek bergegas menuju pintu keluar.
VII DESKRIPSI
1. Order (Kategori : Sangat Tinggi)
Kebutuhan untuk perencanaan yang baik dan terorganisasi
Subjek merupakan individu yang memiliki keteraturan yang
tinggi dalam mengerjakan pekerjaan sehari - hari, selain itu subjek
juga termasuk individu yang terorganisir dalam menyelesaikan
pekerjaannya dan terbiasa rapi dalam aktivitasnya.
Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
LAPORAN PRAKTIKUM
PAPI KOSTICK
(Personality and Preference Inventory Test)
I. IDENTITAS
Nama : A. N. K
Umur : 25 Tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
NBI : 1511800003
V. OBSERVASI
Subjek tahu apa yang ingin dicapai dan subjek akan berusaha
untukmewujudkannya, namun subjek lebih senang mengalihkan
tanggung jawab pekerjaan alih – alih melakukannya sendiri.
2. Leadership : L.P.I
3. Activity : T.V
6. Temperament : Z.E.K
VIII. INTERPRETASI
WORK PEOPLE NATURE
L + (S) X, S, B, O Z, E, K
F+W
A+G+N Subjek merupakan Subjek adalah
I + R(A) + T individu yang gemar individu yang jujur
R+D+C+V+T menjalin kedekatan dan terbuka serta
sosial engan individu dapat mengontrol
Subjek merupakan lain, namun tidak emosinya dengan
individu yang tidak suka menjadi pusat baik, selain itu
berambisi pada perhatian. subjek subjek juga
kesusksesan dan juga merupakan termasuk individu
gemar menjalin individu yang akan yang mudah
kedekatan sosial bergabung dengan beradaptasi dan
selain itu subjek juga kelompok tertentu bergaul dengan
merupakan individu jika ia tertarik di lain lingkungan
yang loyal dan patuh sisi subjek akan disekitarnya. Namun
dengan kebijakan berusaha keras untuk subjek juga
serta peraturan, disisi mendapatkan termasuk individu
lain subjek merupakan tujuannya namun hal yang dapat
individu yang itu terkesan pamrih melakukan apa saja
memiliki tujuan jelas bagi orang lain. demi mencapai
dalam hidupnya serta tujuannya.
fleksibel namun suka
menunda – nunda dan
membuang waktu,
subjek juga cenderung
mengabaikan tugas
dan suka
melimpahkannya pada
orang lain. Namun di
lain sisi subjek
merupakan individu
yang gemar bekerja
dengan detail.
IX. SUMMARY
STRENGHT DIFFICULTIES OVERALL
Kekuatan subjek Kekurangan subjek Subjek merupakan
Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
LAPORAN PRAKTIKUM
MMPI
(The Minnesotaa Multhiphasic Personality Inventory)
Saat tes berlangsung, subjek mengerjakan tes dengan tenang hal
itu dapat terlihat dari sikap subjek yang mengerjakan tes dengan fokus dan
seksama serta tidak banyak bergerak. Namun ditengah – tengah tes subjek
mulai lelah dan jenuh, hal itu dapat dilihat dari sikap subjek yang sering
menguap dan mualai tidak fokus mengerjakan tes.
Setelah tes berlangsung, subjek tampak lega, hal ini terlihat dari
sikap subjek yang menarik tangan keatas dan kesamping untuk melakukan
peregangan kecil. Subjek tampak lelah hal itu terlihat dari sikap subjek
yang enggan meninggalkan ruangan setelah diminta oleh tester karena tes
telah berakhir.
Skala F
1. 14 74 Tinggi
(Keliru Isi/Frequency)
2. Skala K (Koreksi) 9 41 Rendah
b. Skala Klinis
Raw
No. Skala T-Score Kategori
Score
1. Skala 1 (Hypocondriasis) 18 77 Tinggi
2. Skala 6 (Paranoid) 15 68 Sedang
3. Skala 9 (Hypomania) 18 64 Sedang
4. Skala 2 (Depresi) 18 62 Sedang
5. Skala 8 (Scizophrenia) 28 61 Sedang
6. Skala 7 (Psychastenia) 25 56 Sedang
7. Skala 4 (Deviasi 17 55
Sedang
Pshycopath)
VII. DESKRIPSI
a. Skala Validitas
i. Skala F (Keliru Isi/Frequency) (Kategori : Tinggi)
Subjek termasuk individu yang sedang dalam keadaan bingung
yg serius. Subjek cenderung melakukan tindakan yang menyimpang
dari norma sosialnya. Subjek cenderung menekankan pada imajinasi
yang didapatnya dan meyakini sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Subjek juga menunjukkan dirinya sangat menderita dan kurang
mampu kooperatif terhadap orang lain.
b. Skala Klinis
i. Skala 1 (hypocondriasis) (Kategori : Tinggi)
Untuk mengukur kepribadian neurotik
Subjek memiliki banyak keluhan somatik seperti susah tidur
dan berbagai macam gangguan organ dari ujung kepala hingga kaki.
Subjek juga merupakan individu yang egosentrik atau enggan untuk
melihat sesuatu dari perspektif orang lain. Subjek termasuk orang
yang banyak mengeluh, sering merasa tidak puas dengan apa yang
didapatkannya serta mudah menggurutu.
Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
LAPORAN PRAKTIKUM
PAULI
Saat tes berlangsung, subjek sangat fokus hal ini terlihat saat tester
membaca intruksi Subjek langsung paham tanpa mengajukan pertanyaan.
Subjek mengerjakan tes dengan sedikit gugup hal ini terlihat dari sikap subjek
yang sedikit tergesa – gesa saat tester memberikan instruksi berhenti dan
meminta subjek untuk membuat garis.
Setelah tes berlangsung, Subjek terlihat telah menyelesaikan tes dengan
waktu cukup cepat subjek terlihat sangat menguasai tes hal ini terlihat dari
hasil kerja Subjek sesuai dengan intruksi yang di berikan. Subjek tampak teliti
saat menyelesaikan test hal ini terlihat dari subjek mengecek kembali kolom
identitas pada lembar jawaban. Subjek tampak lega setelah mengerjakan tes
hal tersebut terlihat dari sikap subjek yang bergegas meraih air minum
kemasan yang ada di depannya kemudian meminumnya dan menghela nafas
panjang.
A. Kuantitas (𝚺)
Σ : 1356
Kategori : Rendah
Arti : Menunjukan kemampuan atau kemauan sumber tenaga
yang dimiliki Subjek.
E. Salah (Sa)
Sa 2
: × 100% = 0
400
Kategori : Tinggi
Arti : Menunjukan ketelitian dan konsentrasi kerja
F. Dibetulkan (Dib)
Dib 0
: 400 × 100% = 0
Kategori : Tinggi
Arti : Kemampuan koreksi diri
G. Tinggi (Ti)
Ti : 173 – 21 = 152
Kategori : Tinggi
Arti : Melihat usaha kemauan dan daya tahan kerja dalam
menghadapi tugas
I. Simpangan (Si)
∑1356
a) Mean / Rerata = = 67,8
20
b) Kuadran I Kuadran II
Menit 3 = 7 Menit 7 = 5
Menit 4 = 6 Menit 8 = 16
Menit 5 = 3 Menit 9 = 48
Menit 6 = 1 + Menit 10 = 32 +
17 101
c) Mencari Simpangan
17 100 % 17%
• Si kuadran I = × = 271,2 = 6,2 %
4 67,8
101 100 % 55,3
• Si kuadran II = × = = 37,2 %
4 67,8 271,2
90 100 % 78,3
• Si kuadran III = × = 271,2 = 33,1%
4 67,8
76 100 % 44,4
• Si kuadran IV = × = 271,2 = 28%
4 67,8
d) Mencari Simpangan Total
Si Total 17+101+90+76 100 %
: × = 1084 =
16 67,8
=%
Kategori :Sedang
Arti :Menunjukan kemampuan Subjek dalam
mengendalikan dan mengatur emosi atau perasaan
VIII. DESKRIPSI
1. Penuruan awal / Pa ( Kategori : Tinggi )
subjek merupakan individu yang memiliki penyesuaian diri yang
baik, subjek juga merupakan individu yang mudah menghadapi atau
merespon beben tugas atau pekerjaannya. Subjek juga percaya diri
sehingga subjek mudah beradaptasi pada situasi apapun
Aula Khoirunnisa’
( 1511800003 )
LAPORAN PRAKTIKUM
16 PF
(Sixteen Personality Factors Questionare)
Saat tes berlangsung, subjek sempat menghabiskan cukup
banyak waktu untuk menjawab beberapa butir soal karena takut
jawabannya tidak sesuai namun kembali tester mengingatkan bahwa
dalam tes ini hendaknyadi isi sesuai dengan keadaan subjek.
Setelah tes berlangsung, terlihat raut wajah lega dari subjek
karena telah mampu menyelesaikan soal yang ada hal ini dibuktikan
dengan hembusan napas panjang dari subjek dan selanjutnya subjek
melanjutkan tes EPPS.
I. DESKRIPSI
1. Skala C (kategori : tinggi)
Mengukur kekuatan Ego
Subjek termasuk individu yang telah mampu mencapai tingkat
kedewasaan perkembangan emosional, selain itu subjek juga memiliki
kontrol diri yang baik dan tahu bagaimana cara yang tepat dalam
menyikapi suatu keadaan.
Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
LAPORAN PRAKTIKUM
SOV
(Study of Value)
Saat tes berlangsung, pada awal test pengisian nomor soal 5 subjek
memiliki sikap yang cukup tenang dan santai Hal ini terlihat dari perilaku
subjek yang cenderung diam. Subjek beberapa kali memainkan bolpoin
sambil membaca soal. Memasuki pertengahan tes subyek terlihat sedikit
kelelahan. Hal ini terlihat dari perilaku subjek yang menandakan kondisi
fisik mulai berkeringat, pada saat mengerjakan tes no 53 subjek
membungkukkan badan dari yang semula tegak, terkadang subjek berhenti
sebentar dan memainkan bolpoin lalu subjek mengerjakan tes kembali.
Subjek mendapatkan peringatan waktu akan habis tapi subjek tetap tenang.
Hal ini terlihat dari perilaku Subjek yang tetap mengerjakan secara
perlahan.
Setelah tes berlangsung, subjek tampak teliti. Hal tersebut dilihat
dari subjek mengoreksi ulang lembar jawaban. Subjek tampak kelelahan
dalam mengerjakan test hal ini terlihat dari setelah test subjek meluruskan
kaki. Subjek juga tetap tenang saat selesai mengerjakan test hal ini di lihat
dari dari Subjek lain yang bergegas pulang sementara Subjek tetap duduk
di bangku selama kurang lebih 45 detik.
VII. DESKRIPSI
1. Estetetik (Kategori : Tinggi)
Subjek merupakan individu yang melihat nilai tertinggi dalam
bentuk dan harmoni. Individu dalam tipe ini belum tentu adalah
seorang seniman namun minat utama individu tersebut adalah
artistik kehidupan. Subjek merupakan individu yang bebas dan tidak
menyukai aktivitas tentang politik yang menekan pemikiran
Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
SUSUNAN TRANSKRIPSI
TEORI EKONOMI ESTETIK SOSIAL POLITIK RELIGI TOTAL
8 Item
6 2 3 3 5 5 24
Pertama
B
8 Item
A 5 6 2 2 3 6 24
Kedua
G
7 Item
3 6 4 2 4 2 21
Ketiga
I
7 Item
4 3 6 6 0 2 21
Keempat
6 Item
B 11 8 13 13 8 7 60
Pertama
A
5 Item
G 5 7 10 15 6 7 50
Pertama
4 Item
II 5 7 9 6 5 8 40
Ketiga
JUMLAH 39 39 47 47 31 37 240
ANGKA-
ANGKA +2 -1 +4 -2 +2 -5
KOREKSI
JUMLAH 41 38 51 45 33 32 240
Series 1
60
50
40
30
20
10
0
Religi Sosial Teoritis Estetika Politik Ekonomi
Series 1
LAPORAN PRAKTIKUM
KRAEPLIN
Aspek selanjutnya adalah keajegan kerja, pada aspek ini subjek termasuk
dalam kategori kurang. Artinya subjek memiliki stabilitas emosi yang
kurang, dalam hal ini menyebabkan subjek cenderung kurang bisa
mengontrol emosinya dengan baik.
Aspek yang terakhir adalah ketahanan kerja, subjek termasuk dalam
kategori kurang. Artinya subjek memiliki daya tahan yang rendah dalam
menjalankan tugas dan pekerjaannya dalam situasi yang menekan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek termasuk individu yang
memiliki kecepatan kerja yang tergolong baik atau cepat dalam bekerja.
serta memiliki ketelitian kerja yang tinggi. Keajegan subjek dalam bekerja
tergolong kurang. Namun demikian subjek juga memiliki ketahanan kerja
yang kurang sehingga jika subjek diberikan banyak tugas atau banyak
pekerjaan yang harus dikerjakan subjek akan merasa keberatan dan
tertekan.
IV. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka subjek sebaiknya
memilih pekerjaan yang bebas dan tidak menuntut target. Subjek
disarankan memilih pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan sosial
seperti, guru, tenaga kesehatan, pemadam kebakaran dan lain-lain.
Individu dikatakan memiliki performa kerja yang baik jika dalam
rentag waktu yang lama dan dalam situasi yang menekan subjek mampu
menunjukan kerja yang cepat, teliti dan stabil. Berdasarkan hasil
kesimpulan diatas subjek memiliki hasil keajegan kerja yang kurang. Hal
ini menunjukkan bahwa subjek memiliki stabilisasi emosi yang kurang,
sehingga subjek disarankan belajar untuk bisa mengontrol emosinya
dengan lebih mengarahkan fokus perhatian pada hal lainnya atau lebih
mengendalikan respon. Subjek juga bisa mencoba tarik nafas dalam dan
menutup mata sebentar untuk menenangkan diri. Sedangkan untuk
kecepatan kerja subjek memiliki hasil yang baik, sehingga subjek
disarankan untuk tetap mempertahankan nilai tersebut dengan cara lebih
mengatur management waktu dan mendahulukan tugas yang sudah dekat
dengan deadline nya. Subjek juga memiliki hasil ketelitian kerja yang baik,
sehingga subjek dipertahankan untuk mempertahankan nilai tersebut
dengan cara lebih fokus lagi terhadap tugas yang dikerjakan dan tidak
menghiraukan distraksi yang dapat menghambat pekerjaan. Untuk
ketahanan kerja subjek memiliki nilai yang kurang, sehingga subjek
disarankan untuk meningkatkan ketahanan kerja dengan cara tetap tenang
dan jadikan tekanan sebagai tantangan yang menyenangkan.
Aula Khoirunnisa’
(1511800003)
V. LAMPIRAN
1. Tabel Janker
Y F fy d Fd
20 1 20 6,96 6,96
18 3 54 4,96 14,88
15 4 60 1,96 7,84
14 9 126 0,96 8,64
13 12 156 0,04 0,48
12 7 84 1,04 7,28
11 9 99 2,04 18,36
10 4 40 3,04 12,16
y = 113 f = 49 fy = 639 d = 76,6 fd = 76,6
fd
a. Skor Janker (Average of Deviation) = f
76,6
= 50
= 1,53
2. Skor Panker
∑𝑓𝑦
Mean = ∑𝑓
639
= 49
= 13,4
3. Skor Tianker
Skor Tianker = Sum of Errors + Sum of Skippeds
=4+0=4
4. Tabel Hanker
X X2 Y XY
1 1 11 13
2 4 7 20
3 9 9 39
4 6 6 48
5 25 9 60
6 36 7 84
7 49 7 77
8 64 9 112
9 81 10 117
10 100 7 200
11 121 8 120
12 144 4 120
13 169 5 234
14 196 9 182
15 225 7 225
16 256 8 240
17 289 8 187
18 324 7 225
19 361 7 240
20 400 8 187
21 441 7 234
22 484 8 266
23 529 10 280
24 576 5 294
25 625 7 286
26 676 7 276
27 729 6 288
28 784 6 325
29 841 9 338
30 900 8 297
31 961 9 308
32 1.024 8 290
33 1.089 9 330
34 1.156 6 465
35 1.225 5 320
36 1.296 9 363
37 1.369 8 476
38 1.444 9 385
39 1.521 9 629
40 1.600 9 684
41 1.681 7 390
42 1.764 8 520
43 1.849 9 574
44 1.936 9 580
45 2.025 7 680
46 2.116 10 528
47 2.209 10 630
48 2.304 9 506
49 2.401 5 611
50 2.500 6 750
X = 1.275 X2 = 42.925 Y = 387 XY = 16.841
∑𝑥 ∑𝑦
Mx = My =
𝑁 𝑁
1.275 387
= =
50 50
= 25,5 = 7,74
𝑁 . ∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
b = 𝑁 . ∑𝑋 2 – (∑𝑋)2
50 . 9.935−(1.275)(387)
= 50 . 42.925 − 1,275 . 1,275
496.750−493.425
= 2.146.250−1.625.625
3.325
= 520,625
=0,001
a = My – b. Mx
= 7,74 – 0,001 . 25,5
=7,714