2016
KATA PENGANTAR
Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program
pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi .
Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi ( Competence Based
Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai
referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar
pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi
kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut , maka disusunlah modul pelatihan
berbasis kompetensi dengan judul “MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR
SESUAI DENGAN APLIKASI DAN TEKNIK OPERASI YANG BENAR UNTUK JENIS
PEKERJAAN KONSTANDARUKSI TERTENTU DENGAN WAKTU SIKLUS ( CYCLE
TIME) MAKSIMAL 120% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE
TIME)“.
menyadari bahwa modul yang di susun ini masih jauh dari sempurna . Oleh karena itu,
sangat diharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan
modul ini menjadi lebih efektif.
Demikian disampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan dalam melakukan
berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan oleh lembaga
pelatihan kerja .
DAFTAR ISI
1. Buku informasi
2. Buku kerja
3. Buku penilaian
BATASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini harus diterapkan secara perorangan pada operator Excavator
2. Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian yang menjadi pedoman
pemeliharaan harian harus tersedia.
3. Konsultasi dengan unit terkait lain dalam kegiatan pengoperasian dan
pemeliharaan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Untuk mendemonstandarasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan
pengetahuan di bidang :
a. Penerapan keselamatan kerja
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstandaruksi tertentu dengan
waktu siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar Halaman 6 dari 9
(standard cycle time)
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.04.05
b. Pemeliharaan harian excavator
c. Pengoperasian excavator pada jenis pekerjaan tertentu dengan tingkat
keterampilan yang sesuai dengan yang ditentukan
2. Konteks penilaian :
a. Unit ini dapat dinilai didalam atau diluar tempat kerja
b. Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja
c. Unit ini harus didukung serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan
keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi MUK)
3. Aspek penting penilaian
Aspek yang harus diperhatikan :
a. Disiplin dalam melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan
b. Disiplin dalam melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi
dan teknik pengoperasiannya
c. Penerapan keselamatan kerja selama pelaksanaan pengoperasian
4. Kaitan dengan Unit :
Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi operator
excavator yaitu terkait dengan :
a. Menerapkan keselamatan kerja selama pemeliharaan dan pengoperasian
excavator
b. Melaksanakan pemeliharaan harian sesuai petunjuk pemeliharaan
c. Membuat laporan operasi
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Melaksanakan PENGOPERASIAN
pengoperasian excavator EXCAVATOR (Operator
sesuai dengan aplikasi dan Kelas I) SESUAI DENGAN
teknik operasi yang benar APLIKASI DAN TEKNIK
8 jpl 12 jpl
untuk jenis pekerjaan OPERASI YANG BENAR 4 jpl
(360 (540
konstandaruksi tertentu (180 mnt)
mnt) mnt)
dengan waktu siklus (cycle
time) maksimal 120% dari
waktu siklus standar
(standard cycle time).
4.1 Melaksanakan persiapan 1. Umum
20 mnt 20 mnt 40 mnt
operasi 2. Persiapan Operasi
4.2 Menggali material dengan 3. Menggali Material
waktu siklus (cycle time) 4. Membuat Parit
maksimal 120% dari 5. Membuat Saluran 30 mnt 30 mnt 60 mnt
waktu siklus standar dengan Profil
(standard cycle time) Tertentu
4.3 Membuat parit dengan 6. Membuat Slope
waktu siklus (cycle time) pada Saluran,
maksimal 120% dari Tanggul dan Tebing 30 mnt 45 mnt 80 mnt
waktu siklus standar 7. Melaksanakan
(standard cycle time) Normalisasi Saluran
4.4 Membuat saluran dengan 8. Memuat Material
profil tertentu dengan Kedalam Dump
waktu siklus (cycle time) Truck
20 mnt 65 mnt 85 mnt
maksimal 120% dari 9. Mengoprasikan
waktu siklus standar Excavator di Medan
(standard cycle time) Lunak
4.5 Membuat slope pada
saluran, tanggul dan
tebing sesuai dengan 20 mnt 65 mnt 85 mnt
spesifikasi yang
ditentukan
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstandaruksi tertentu dengan
waktu siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar Halaman 8 dari 9
(standard cycle time)
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.04.05
4.6 Melaksanakan pekerjaan
20 mnt 45 mnt 65 mnt
normalisasi saluran
4.7 Memuat material ke
dalam dump truck dengan
waktu siklus (cycle time)
20 mnt 45 mnt 65 mnt
maksimal 120% dari
waktu siklus standar
(standard cycle time)
4.8 Mengoperasikan
20 mnt 45 mnt 65 mnt
excavator dimedan lunak
D. Lampiran
1. Buku informasi
2. Buku kerja
3. Buku penilaian
INA.5220.222.02.04.05
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 9
1. Mencoba gerakan boom, arm, bucket dan swing sesuai dengan teknik
dasar yang benar, baik secara individu maupun simultan/kombinasi,
untuk meyakinkan bahwa semua gerakan dapat berfungsi dengan
baik. ........................................................................................... 19
2. Mencoba gerakan maju-mundur, belok kiri dan kanan untuk
meyakinkan bahwa gerakan manouver dari excavator dapat berfungsi
dengan baik................................................................................. 21
3. Melakukan gerakan travelling pada jalan mendatar, mendaki dan
menurun serta menyeberang parit dengan benar sesuai dengan
prosedur. .................................................................................... 25
C. Sikap Kerja dalam Menggali Material dengan Waktu Siklus ( Cycle Time) Maksimal
120% dari Waktu Standar (Standard Cycle Time). ....................................... 41
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Membuat Parit dengan Waktu Siklus ( cycle
time) 120% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle time). ..................... 433
B. Keterampilan yang diperlukan untuk Membuat Parit dengan Waktu Siklus (cycle
time) 120% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle time). ..................... 433
C. Sikap Kerja dalam Membuat Parit dengan Waktu Siklus ( cycle time) 120% dari
Waktu Siklus Standar (standard cycle time) .............................................. 466
C. Sikap Kerja dalam Membuat Saluran dengan Profil tertentu dengan Waktu Siklus
(Cycle Time) Maksimal 120% dari Waktu Siklus Standar ( Standard Cycle
Time). .................................................................................................. 500
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Membuat Slope pada Saluran, Tanggul dan
Tebing sesuai dengan Spesifikasi yang ditentukan. .................................... 511
B. Keterampilan yang diperlukan untuk Membuat slope pada saluran, tanggul dan
tebing sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. ....................................... 51
C. Sikap Kerja dalam Membuat Slope pada Saluran, Tanggul dan Tebing sesuai dengan
Spesifikasi yang ditentukan..................................................................... 544
BAB VIII MEMUAT MATERIAL KE DALAM DUMP TRUK DENGAN WAKTU SIKLUS ( CYCLE
tIME) MAKSIMAL 120% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR ( standarD CYCLE
TIME)............................................................................................... 588
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan
Waktu Siklus (Cycle Time) Maksimal 120% dari Waktu Siklus Standar ( Standard
Cycle Time) .......................................................................................... 588
B. Keterampilan yang diperlukan untuk Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan
Waktu Siklus (Cycle Time) Maksimal 120% dari Waktu Siklus Standar ( Standard
Cycle Time) ............................................................................................ 58
C. Sikap Kerja dalam Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan Waktu Siklus
(Cycle Time) Maksimal 120% dari Waktu Siklus Standar ( Standard Cycle
Time) ................................................................................................... 622
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 69
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum.
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu melaksanakan
pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar untuk
jenis pekerjaan konstandaruksi tertentu dengan waktu siklus (cycle time) maksimal
120% dari waktu siklus standar (standard cycle time).
B. Tujuan Khusus.
Pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Melaksanakan persiapan operasi
2. Menggali material dengan waktu siklus ( cycle time) maksimal 120% dari waktu
siklus (standard cycle time)
3. Membuat parit dengan waktu siklus (cycle time) maksimal 120% dari waktu siklus
standar (standard cycle time)
4. Membuat saluran dengan profil tertentu dengan waktu siklus ( cycle time) maksimal
120% dari waktu siklus standar (standard cycle time)
5. Membuat slope pada saluran, tanggul dan tebing sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan
6. Melaksanakan pekerjaan normalisasi saluran
7. Memuat material ke dalam dump truck dengan waktu siklus ( cycle time) maksimal
120% dari waktu siklus standar (standard cycle time)
8. Mengoperasikan excavator dimedan lunak
BAB II
MELAKSANAKAN PERSIAPAN OPERASI
1. Komponen excavator.
Agar dapat mengoperasikan dan memelihara excavator dengan baik dan benar,
operator harus mengetahui letak serta fungsi dari komponen-komponen unit yang
akan digunakan, seperti terlihat pada Gambar II.1,II.2 dan II.3
Arm/Stick
Connecting link/H-Link
Gambar II.1
Gambar II.2
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstandaruksi tertentu dengan
waktu siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar Halaman 10 dari 69
(standard cycle time)
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.04.05
Gambar II.3
2. Instrumen panel
Instrument panel terdiri dari alat monitor dan lampu lampu seperti nampak pada
Gambar II.4. Instandarument panel berguna untuk memberikan peringatan/petunjuk
kepada operator pada saat unit dihidupkan/dioperasikan, agar operator bisa memonitor
dan melakukan pemeriksaan dengan benar.
Monitor yang dipasang pada unit belum sepenuhnya menjamin kondisi dari excavator,
pemeriksaan harian harus dilakukan sesuai dengan bab pemeliharaan. Bila unit
mengalami masalah maka lampu peringatan akan menyala disertai dengan bunyi
buzzer/alarm. Dalam hal ini tekan tombol stop buzzer untuk memberhentikan suara
buzzer, tetapi lampu peringatan masih tetap menyala sampai masalah diperbaiki.
Gambar II.4
a. Tuas dan pedal
Tuas dan Pedal pada excavator digunakan untuk mengoperasikan unit sesuai
dengan fungsinya, Gambar II.5
Tuas digerakan dengan tangan dan pedal digerakan dengan kaki.
- Tuas pengontrol kanan digunakan untuk mengontrol gerakan Boom dan
Bucket
- Tuas pengontrol kiri digunakan untuk mengontrol gerakan Swing dan Arm
- Tuas Travel digunakan untuk menggerakan unit maju, mundur, berbelok kekiri
atau kekanan dengan cara mendorong atau menariknya dengan tangan.
- Pedal Travel digunakan untuk menggerakan unit maju, mundur, berbelok kekiri
atau kekanan dengan cara menginjak bagian depan atau belakang dengan
kaki.
- Tuas Pengaman digunakan untuk menghentikan atau menjalankan fungsi dari
tuas control kanan, tuas control kiri dan tuas/pedal travel.
Gambar II.5
3. Tombol/skalar
Tombol/Saklar digunakan untuk mengaktif kan atau non aktifkan sistim pada unit
dengan cara diputar, disentuh/tekan (Gambar II.6).
Gambar II.6
Gambar II.7
Suhu yang cocok untuk oli hidraulik siap kerja adalah sekitar 50 oC .Jika suhu tersebut
belum tercapai dan unit langsung untuk bekerja,maka akan menyebabkan kerusakan
pada sistim hidrolik.
• Hidupkan engine pada putaran rendah sekitar 5 menit.
• Naikan gas secara bertahap keputaran normal.
• Gerakan bucket sekitar 5 menit,dan jangan mengoperasikan yang lain selain
bucket.
5. Tuas kontrol
Gambar II.8
Tuas kontrol sebalah kiri untuk gerakan swing dan arm . (Gambar II.9)
• Tuas digerakkan ke arah no.1 (kedepan) Arm keluar atau menjauh
• Tuas digerakkan kearah no. 2 (kebelakang) Arm masuk atau mendekat
• Tuas digerakkan kearah no. 3 (kekanan) Swing kekanan atau memutar kekanan
• Tuas digerakkan kearah no. 4 (kekiri) Swing kekiri atau memutar kekiri
Gambar II.9
Tuas kontrol sebalah kanan untuk gerakan Boom dan Bucket (Gambar II.10).
• Tuas digerakkan ke arah no.5 (kedepan) Boom turun atau kebawah
• Tuas digerakkan kearah no. 6 (kebelakang) Boom naik atau keatas
• Tuas digerakkan kearah no. 7 (kekanan) Bucket membuka atau membuang
• Tuas digerakkan kearah no. 8 (kekiri) Bucket menutup atau memuat
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstandaruksi tertentu dengan
waktu siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar Halaman 15 dari 69
(standard cycle time)
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.04.05
Gambar II.10
6. Gerakan maneuver.
Gerakan travel/jalan dapat dioperasikan dengan menggerakan tuas dan pedal (Gambar
II.11).
Kecepatan gerak dapat dikontrol dengan mendorong tuas atau pedal berdasarkan
panjang langkah tuas atau pedal. Untuk menghentikan unit posisikan tuas/pedal travel
posisi netral/ditengah. Apabila tuas/pedal dilepaskan, maka ia akan kembali keposisi
netral/tengah. Pada posisi ini rem aktif.
Gambar II.11
a. Posisi Travel/Jalan
Posisikan perlengkapan kerja dekat ke unit, buatlah bentuk se-stabil mungkin
(seperti Gambar II.12). Pastikan travel motor dibagian belakang dan front idler
dibagian depan
• Jangan berjalan terus menerus terlalu lama.
• Kurangi kecepatan unit saat melewati jalan yang tidak rata.
• Hati-hati bila arah gerak unit diubah180 0 maka seluruh bagian unit akan
bergerak pula.
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstandaruksi tertentu dengan
waktu siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar Halaman 16 dari 69
(standard cycle time)
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.04.05
Gambar II.12
7. Gerakan travelling
Gerakan travel/jalan dapat dioperasikan dengan menggerakkan tuas dan pedal.
Kecepatan gerak dapat dikontrol dengan menggerakk an tuas atau pedal berdasarkan
panjang langkah tuas atau pedal. Untuk menghentikan unit posisikan tuas/pedal travel
ditengah. Apabila tuas/pedal dilepaskan, maka ia akan kembali keposisi tengah. Pada
posisi ini rem aktif. Pilih route jalan yang dituju serata mungkin. Kendalikan unit selurus
mungkin danbila berbelok buatlah sedikit perubahan berangsur -angsur pada arah yang
diinginkan. Apabila unit harus berjalan jarak jauh, maka roller akan kontak terus
menerus, yang akan mengakibatkan panas. Oleh karena itu untuk menghindari over
heat pada undercarriage dan travel motor, maka setiap berjalan 2 jam berhenti 30
menit (Gambar II.13).
Gambar II.13
Gambar II.14
Pada dasar jalan yang tidak rata terdiri dari batu alam yang besar atau jalan berbatu
besar, jalankan excavator dengan kecepatan rendah ( low speed). Bila menjalankan
dengan kecepatan tinggi (high speed), dasar jalan dalam kondisi rata atau tidak
berbatu-(Gambar II.15).
Gambar II.15
Saat menjalankan excavator keluar dari air dan kelian pendakian melebihi 150 (26%),
maka bagian belakang upperstandaructure akan terendam dan air akan dihempaskan
oleh kipas pendingin radiator. Hal ini dapat mengakibatkan rusaknya kipas tersebut.
Gambar II.16
Jangan membenamkan excavator dalam air melebihi kedalaman yang diizinkan, yaitu
dibawah titik pusat carrier roller . Perlu diketahui bahwa untuk semua parts yang
terbenam dalam air dalam waktu lama, harus dilakukan penggemukan sam pai gemuk
yang lama keluar dari bantalan (bearing), yaitu pada bucket pin dan yang lainnya sekitar
bucket pin (Gambar II.17).
Gambar II.17
1. Mencoba gerakan boom , arm , bucket dan swing sesuai dengan teknik dasar yang benar,
baik secara individu maupun simultan/kombinasi, untuk meyakinkan bahwa semua
gerakan dapat berfungsi dengan baik.
Gerakan tuas control sebelah kiri untuk kombinasi/simultan Swing dan Arm (Gambar
II.18)
Gambar II.18
Gerakan tuas control sebelah kanan untuk kombinasi/simultan boom dan bucket. (Gambar
II.19)
Gambar II.19
• Tuas digerakkan kearah no.5 (menyilang/cros kekiri bawah) terjadi gerakkan Boom
naik, Bucket masuk
• Tuas digerakkan kearah no.6 (menyilang/cros kekiri depan) terjadi gerakkan Boom
turun, Bucket masuk
• Tuas digerakkan kearah no.7 (menyilang/cros kekanan atas) terjadi gerakkan Boom
turun, Bucket membuka
• Tuas digerakkan kearah no.8 (menyilang/cros kekanan bawah) terjadi gerakkan
Boom naik, Bucket membuka
2. Mencoba gerakan maju-mundur, belok kiri dan kanan untuk meyakinkan bahwa gerakan
manouver dari excavator dapat berfungsi dengan baik.
a. Berjalan maju lurus
Untuk menjalankan unit maju lurus, doronglah kedua tuas atau injaklah kedua bagian
pedal depan secara berasamaan/seimbang pada arah yang sama (Gambar II.20).
Gambar II.20
Gambar II.21
Gambar II.22
Gambar II.23
Gambar II.24
Gambar II.25
Gambar II.26
Gambar II.27
3. Melakukan gerakan travelling pada jalan mendatar, mendaki dan menurun serta
menyeberang parit dengan benar sesuai dengan prosedur.
a. Gerakan Travelling pada jalan mendatar
Untuk menggerakan/travelling unit pada jalan mendatar, posisikan motor travel
berada dibelakang, perlengkapan kerja/ implement dekat ke unit, buatlah bentuk
sestabil mungkin arm terlipat ke dalam dan angkat boom sampai posisi bucket sekitar
40 – 50 cm diatas tanah (Gambar II.28)
Gambar II.28
Gambar II.29
Jika kemiringan terlalu curam dan material lepas, bagian belakang unit dapat turun
memungkinkan excavator untuk mundur ke belakang. Menjaga boom dan arm
diperpanjang akan membantu mendistandaribusikan beban pada track lebih
merata yang meningkatkan traksi.(Gambar II.30)
Gambar II.30
Jika excavator yang tidak dapat terus naik karena kemiringan, mengatur/
menancapkan gigi bucket ke lereng/tanah dan mulai menarik unit dengan arm
Gambar II.31
Ketika bucket mendekat ke unit, maka bucket perlu diperpanjang sampai lereng
untuk ditancapkan lagi, seperti yang dilakukan sebelumnya. Operator perlu
memperhatikan unit untuk memastikan tidak akan geser ke bawah bukit. Pada
lereng curam, penancapan bucket perlu dibuat lebih sering sehingga boom dan
bucket menahan berat untuk traksi yang lebih baik dan stabilitas (Gambar II.32).
Gambar II.32
ketika excavator sampai dekat dengan bagian atas lereng, menggapai dengan arm
dan boom dan tancapkan tooth bucket ke tanah di depan alat Lanjutkan untuk
menarik unit maju sampai ujung. Menurunkan bagian depan unit dengan boom
dan terus maju melewati dari lereng (Gambar II.33).
Gambar II.33
Gambar II.34
Gambar II.35
Ketika titik berat unit berada di puncak lereng, angkat boom sedikit untuk melihat
apakah unit akan bergerak turun ke depan. Jika tidak, majulah perlahan-lahan
sambil bucket ditekan dan arm ditarik sehingga titik berat unit akan condong
bergerak turun ke lereng (Gambar II.36).
Gambar II.36
Setelah unit bergerak turun ke arah lereng Excavator turun pelan-pelan dengan
hati-hati sambil boom diangkat sampai track menyentuh rata dengan permukaan
tanah (Gambar II.37)
Gambar II.37
angkat bucket dari tanah sampai bebas dari permukaan lereng (Gambar II.38)
Gambar II.38
Gambar II.39
Gambar II.40
Lakukan swing ke kiri atau ke kanan dengan sudut putar 180 o.(Gambar II.41)
Gambar II.41
Gambar II.42
Gambar II.46
e. Lakukan pemeriksaan harian sesuai
dengan petunjuk pengoperasian.
Perbaiki bagian-bagian yang rusak
dan kencangkan baut baut yang
longgar (Gambar II.47)
Gambar II.47
Gambar II.49
BAB III
MENGGALI MATERIAL DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) MAKSIMAL
120% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME)
1. Menggali material
Menggali material adalah fungsi utama dari Excavator, walaupun dalam aplikasinya
dapat untuk memuat dan mengangkat beban sesuai dengan ketentuan. Pekerjaan
menggali meliputi :
- Menggali untuk diratakan
- Menggali untuk membuat kolam/ pondasi
- Menggali untuk membuat parit/ saluran
- Menggali untuk membuat slope
- Mengali untuk dimuat
Gambar III.1
1. Menempatkan excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh
(full contact) sesuai dengan prosedur menggali dan membuang material ( loading &
unloading).
Selalu menjaga unit dalam posisi stabil (Gambar III.2) Operator yang terampil selalu
menjaga unitnya stabil Apabila mengoperasikan unit pada tanah yang datar adalah
sangat efektif Tidak hanya dari sudut png operasi, pemeliharaan dan keselamatan, juga
membantu memperpanjang umur unit.
Gambar III.2
Gambar III.3
Gunakan tenaga gali yang efisien. Untuk mendapatkan kekuatan maksimal menggali,
arm silinder dan silinder bucket harus diletakkan di 90 derajat satu sama lain. Hal
tersebut memberikan tenaga dorong yang maksimum dari kedua silinder Dan punggung
bucket membentuk sudut 30 derajat (Gambar III.4).
Gambar III.4
Horisontal menggali
Perluas Arm dan Bucket, lalu turunkan boom dan meletakkan Bucket ke dalam tanah.
Tariklah Arm sambil diimbangi dengan mengangkat boom Ketika arm menjadi vertikal
ke boom, selanjutnya bucket digerakkan untuk memuat tanah secara bertahap. Angkat
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstandaruksi tertentu dengan
waktu siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar Halaman 37 dari 69
(standard cycle time)
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.04.05
bucket untuk meraup tanah ketika lengan dan boom berada di sudut 30 derajat satu
sama lain (Gambar III.5)
Gambar III.5
Gambar III.6
Gambar III.7
Membuang material bisa ditempatkan disisi kiri atau kanan dari unit, ini bila penggalian
dilakukan dari arah depan (Gambar III.8).
Gambar III.8
Dan membuang material dapat juga ditempatkan didepan unit bila dilakukan penggalian
dari arah samping (Gambar III.9). Membuang material yang paling jauh yaitu pada
posisi 180 o. Untuk mengoptimalkan tempat buangan material sehingga dicapai
efisiensi pembuangan yang tinggi, maka untuk membuang material doronglah material
buangan yang telah ada dan diikuti dengan gerakan membuang material dari bucket
Gambar III.9
Membuang material dapat juga ditempatkan didalam dump truck sehingga dapat
dibuang dilokasi yang jauh dari unit (Gambar III.10)
Gambar III.10
4. Menghitung produksi galian pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan
laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator
Hasil produksi akhir galian material/tanah dapat dihitung dengan menghitung volume
galian (Gambar III.11).
Contoh menghitung hasil galian adalah :
- Panjang (P) = 20 m
- Lebar (L) = 10 m
- Kedalaman (T) = 2m
Volume galian adalah :
=PxLxT
= 20 x 10 x 2 = 400 m³ ( tanah asli/bank )
Gambar III.11
C. Sikap Kerja dalam Menggali Material dengan Waktu Siklus (Cycle Time )
Maksimal 120% dari Waktu Standar (Standard Cycle Time ).
Tidak boleh meratakan, menggali, menggeser material dengan tenaga swing. Hal ini
akan menyebabkan puntiran dan bengkok. (Gambar III.8)
Gambar III.12
Gambar III.13
Gambar III.14
Jangan menaikkan bagian belakang atau bagian depan unit untuk menggunakan berat
unit, sebagai tenaga gali tambahan. Kerusakan berat pada unit dapat terjadi (Gambar
III.15).
Gambar III.15
Dilarang memutar posisi excavator dengan menekan bucket dan menggunakan swing
dalam waktu bersamaan menggunakan gerakan track saling berlawanan arah
(opposite). Hal ini bisa mengakibatkan komponen swing gear lebih cepat rusak dan
mengakibatkan konstruksi boom bucket arm/stick retak.
BAB IV
MEMBUAT PARIT DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME) 120% DARI WAKTU
SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE TIME)
1. Menempatkan excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh
(full contact) sesuai dengan prosedur pekerjaan pembuatan parit/saluran.
Unit pada posisi yang rata dan track menyentuh tanah secara penuh (full contact),
luruskan arah penggalian pada batas yang telah ditentukan (Gambar IV.1) Pengalian
parit dapat dilakukan dari arah depan atau parallel dan dari arah sampingatau melintang
sesuai dengan rencana pembuatan parit (Gambar IV.2).
Gambar IV.1
Gambar IV.2
Penggalian parit dilakukan dengan mengatur gerakan simultan (gerakan bucket, arm
boom dan swing) sesuai dengan teknik aplikasi menggali yang benar (Gambar IV.3)
Gambar IV.3
Gambar IV.4
3. Memantau hasil galian secara teliti untuk menghasilkan parit yang rapih sesuai dengan
rambu operasional.
Hasil pembuatan parit dapat dipantau dengan cara mencek hasil fisik apakahsudah
sesuai dengan ukuran yang telahditentukan dalam gambar kerja/spesifikasi dan bila
mana tidak sesuai, agar di adakan pembetulan (Gambar IV.5)
Gambar IV.5
4. Menghitung produksi pembuatan parit pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan
pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator.
Hasil produksi pembuatan parit dapat dihitung dengan menghitung volume hasil galian
dan ditentukan dalam besaran (m³ ) dalam gambar sebagai berikut (Gambar IV.6)
Gambar IV.6
C. Sikap Kerja dalam Membuat Parit dengan Waktu Siklus ( cycle time )
120% dari Waktu Siklus Standar (standard cycle time )
Penggalian parit harus dilakukan dengan cermat dan mengatur gerakan simultan
(gerakan bucket, arm boom dan swing) sesuai dengan teknik aplikasi menggali yang
benar.
BAB V
MEMBUAT SALURAN DENGAN PROFIL TERTENTU DENGAN WAKTU SIKLUS
(CYCLE TIME) MAKSIMAL 120% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDAR
CYCLE TIME)
1. Posisi unit
Posisikan unit peralatan di tempat yang rata dan track menyentuh tanah secara penuh
(Full Contact) dan luruskan arah penggalian pada batas yang telah ditentukan ( Gambar
V.1).
Gambar V.1
1. Menempati excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh ( full
contact) sesuai dengan prosedur penggalian material yang akan dimuat ke dalam dump
truck.
Penggalian saluran dilakukan dengan menggatur (gerakan bucket, arm boom dan
swing) sesuai dengan teknik aplikasi menggali yang benar ( Gambar V.3 ).
Gambar V.2
Membuang material galian dapat di tempatkan di sisi kiri dan kanan unit sesuai kondisi
lapangan dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga meterial hasil pembuangan
teratur rapi (Gambar V.4).
Gambar V.3
Pembuatan saluran dengan profil tertentu dapat dilakukan dengan bucket standar,
dengan cara penggalian yang dimulai dari tengah saluran (profil A) dan selalu diteliti
pembentukan kemiringan dari kedua sisi saluran sesuai dengan batas-batas ukuran
(profil B) yang telah ditentukan dalam gambar spesifikasi ( Gambar V.4 )
Gambar V.4
4. Memantau hasil galian dalam keadaan rapih dan telah sesuai dengan profil saluran yang
ditentukan
Hasil pembuatan saluran dapat dipantau dengan cara memeriksa hasil fisik pekerjaan
saluran, apakah sesuai ukuranyang telah ditentukan dalam gambar kerja/spesifikasi
dan bila tidak sesuai agardilakukan perbaikan (Gambar V.6).
Gambar V.5
5. Produksi pembuatan saluran dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan
pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator
Hasil produksi pembuatan saluran dapat di hitung dengan menghitung volume hasil
galian dan di tentukan dalam besaran (m³ ) (Gambar V.6)
Volume saluran = ( P x L x T ) ….M³
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstandaruksi tertentu dengan
waktu siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar Halaman 49 dari 69
(standard cycle time)
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.04.05
dimana :
- Panjang profil galian ( p )
- Lebar dasar galian (L2)
- Lebar permukaan galian (L1)
- Kedalaman galian (T)
Gambar V.6
Pengalian Saluran harus dilakukan dari arah depan sesuai dengan rencana pembuatan
saluran dan bucket yang digunakan adalah buket trapezodial dimana posisi guide plate
dapat di setel tergantung kemiringan saluran yang ditentukan yaitu 45º atau 40º dan pada
saat penggalian posisi bucket harus dipertahankan mendatar atau horizontal sehingga
profll saluran dapat terbentuk.
Gambar V.7
BAB VI
MEMBUAT SLOPE PADA DALURAN, TANGGUL DAN TEBING SESUAI
SPESIFIKASI YANG DITENTUKAN
Penilaian area tempat unit bekerja dipilih yang rata dan track menyentuh tanah ( full
Contact) sesuai dengan prosedur pembuatan slope pada saluran, tanggul dan tebing.
1. Menempatkan excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh
(full contact) sesuai dengan prosedur pembuatan slope pada saluran, tanggul dan
tebing
Posisikan unit di tempat yang rata dantrack menyentuh tanah (full contact) sesuai
dengan prosedur pembuatan slope pada saluran, tanggul dan tebing. (Gambar VI.1).
Gambar VI.1
2. Melakukan pembentukan slope pada saluran dan tanggul dengan mengatur gerakan
simultan/kombinasi (menggali, mengangkat, swing dan membuang) dengan teknik
aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil slope sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan
Posisikan unit di atas tanggul saluran danpembentukan slope saluran dilakukan dari
dasar saluran menuju ke atas (tepi atas saluran) secara merata dan di lakukan dengan
gerakan attachment secara simultan/ kombinasi (bucket, arm, boom dan swing) dan
lebih efisien bila mengunakan bucket khusus (Gambar ).
Gambar VI.2
Posisikan excavator pada posisi sejajar dengan tebing. Gerakan mengikis tebing dapat
dilakukan tanpa merubah posisi unit. Pengikisan tebing dapat dilakukan dari atas tebing
menuju kebawah (dasar tebing) dan dilaksanakan dengan gerakan attachment secara
simultan/kombinasi (bucket,arm boom, dan swing) langsung dapat memadatkan slope
tersebut dengan backet secara merata ( Gambar VI.3).
Gambar VI.3
4. Melakukan pembuangan material hasil pengikisan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
5. Menghitung produksi pembuatan slope pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan
pembuatan laporan operasi
Hasil produksi pembuatan slope pada saluran dan tebing dengan cara menghitung luas
penampang slope yaitu panjang x lebar slope yang telah di kerjakan dalam besaran m²,
misalkan bidang slope yang telah dibuat adalah bidang A -B-C-D (Gambar VI.4).
Gambar VI.4
AB x BD = .....M²
= 50 M x 2 M= 100 M² ( Gambar VI.4)
AB = CD dan AC = BD (panjang slope).
(A-B) = 50m, ( B-D) =2m maka produksi
pembuatan slope dapat dihitung = Luas A -B-C-D
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstandaruksi tertentu dengan
waktu siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar Halaman 53 dari 69
(standard cycle time)
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.04.05
C. Sikap Kerja dalam Membuat Slope pada Saluran, Tanggul dan Tebing
sesuai dengan Spesifikasi yang ditentukan
Pembuangan material hasil galian ditempatkan disamping unit atau ditempatkan pada
tempat yang telah ditentukan agar tidak menggangu dan membahayakan pekerjaan.
BAB VII
MELAKSANAKAN PEKERJAAN NORMALISASI SALURAN
Penilaian area tempat unit bekerja dipilih yang rata dan track menyentuh tanah ( full
Contact) sesuai dengan prosedur pekerjaan normalisasi saluran.
1. Menempatkan excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh
(full contact) sesuai dengan prosedur pekerjaan normalisasi saluran
Posisikan unit di tempat yang rata dan track sesuai dengan prosedur pada pekerjaan
normalisasi saluran (Gambar VII.1).
Gambar VII.1
Gambar VII.2
Penempatan Material hasil galian diatur pada tempat yang telah ditentukan atau
langsung dinaikkan ke dalam bak dump truck, sehingga pembuangan material langsung
dibuang pada tempat atau lokasi pembuangan akhir (Gambar VII.3).
Gambar VII.3
Pelaksanaan pekerjaan normalisasi saluran adalah menggali pada dasar saluran yang
tidak terlihat (didalam air) sehingga memerlukan ketekunan dan kesabaran.
BAB VIII
MEMUAT MATERIAL KE DALAM DUMP TRUK DENGAN WAKTU SIKLUS (CYCLE
TIME) MAKSIMAL 120% DARI WAKTU SIKLUS STANDAR (STANDARD CYCLE
TIME)
Penilaian area tempat unit bekerja dipilih yang rata dan track menyentuh tanah ( full
contact) sesuai dengan prosedur pekerjaan pemuatan material ke dump truck.
Penggalian dan pemuatan material dilakukan dengan mengatur gerakan arm, boom
dan bucket secara simultan /kombinasi sesuai teknik aplikasi yang benar.
1. Menempati excavator pada posisi yang rata, track menyentuh tanah secara penuh ( full
contact) sesuai dengan prosedur penggalian material yang akan dimuat ke dalam dump
truck.
Posisikan excavator pada tempat yang rata dan track menyentuh tanah secara penuh
(full contact). Posisi excavator untuk memuat material bisa satu lsan dengan dump
truck atau lebih tinggi kira-kira setinggi bak dump truck. Dump Truck ditempatkan pada
lokasi yang mudah dilihat oleh operator excavator dengan posisi pada sudut
pembuangan yang paling efisien. Penggalian dan pemuatan material dilakukan dengan
Gambar VIII.1
Posisikan dump truck dimana operator dapat dengan mudah melihat tempat material
yang akan dimuat. Pemuatan material dilakukan dengan mengatur gerakan simultan
(swing, boom, arm dan bucket) sesuai dengan gerakanteknik aplikasi pembuangan
material yang benar. Letakkan material kedalam dump truck dari mulai yang paling jauh
sampai mendekat. Sehingga muatan dump truck menjadi stabil. (Gambar VIII.2)
Gambar VIII.2
3. Memantau hasil pemuatan material ke dalam dump, untuk menghasilkan muatan dump
truck yang stabil.
Apabila mengisi material ke dump truck jangan dilakukan melewati bagian depan/ruang
kabin, karena bila materialnya berserakan akan menjatuhi kaca kabin dari dump truck.
Material yang dimuat jangan sampai berlebihan, agar tidak tercecer dijalan dan
posisinya harus seimbang anatara kanan dan kirinya. Agar dump truck ketika membawa
material menjadi stabil. (Gambar VIII.3)
Gambar VIII.3
Untuk menghindari penyok pada plat body bagian belakang ketika memuat batu yang
besar, muatilah tanah terlebih dahulu pada bak, baru muati batu Gambar VIII.4)
Gambar VIII.4
4. Produksi pemuatan material ke dalam dump truck dihitung pada akhir pekerjaan setiap
hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator.
a. Hasil akhir dari produksi material/tanah dapat dihitung dengan dua cara yaitu
Menghitung volume profil hasil galian
b. Menghitung folume material/ tanah yangdihasil dari pembuangan dump truck
(Gambar VIII.5)
Gambar VIII.5
Contoh perhitungan:
Menghitung profil hasil galian, menghasilkan profil hasil galian adalah
- panjang ( P) = 20 m
- lebar ( L ) = 10 m
- kedalaman ( T ) = 2 m
Volume galaian adalah
=pxLxT
= 20 x 10 x 2 = 400 m³ ( tanah asli / bank) dan bilamana,
Gambar VIII.6
C. Sikap Kerja dalam Memuat Material ke dalam Dump Truck dengan Waktu
Siklus (Cycle Time ) Maksimal 120% dari Waktu Siklus Standar (Standard
Cycle Time )
Pengisian material ke dump truck jangan dilakukan melewati bagian depan/ruang kabin,
karena bila materialnya berserakan akan menjatuhi kaca kabin dari dump truck
sehingga membahayakan saat bekerja
BAB IX
MENGOPERASIKAN EXCAVATOR DI MEDAN LUNAK
1. Menempati excavator pada bantalan (matting) dengan posisi yang rata, track
menyentuh matting secara penuh (full contact) sesuai dengan prosedur menggali dan
membuang material (loading & unloading)
Posisikan unit diatas bantalan (matting) dengan posisi yang rata secara penuh ( full
contact) sesuai dengan prosedur menggali dan membuang material ( loading &
unloading) dan bantalan disusun sepanjang dua kali panjang track (Gambar IX.1).
Gambar IX.1
Gambar IX.2
3. Melakukan pembuangan material dengan mengatur hasil buangan material dengan rapi
dan efisien
Membuang material dapat dilakukan dengan membuang di sisi kiri atau di sisi kanan
dari unit dan penggalian dilakukan dari arah depan dan unit berjalan mundur (Gambar
IX.3).
Gambar IX.3
Gambar IX.4
Lakukan pemantauan unit di atas matting dengan cara mengamati susunan bantalan
apakah masih tersusun rapat di bawah track dan bila mana tidak tersusun rapi maka
dilakukan penyusunan ulang karena matting berperan penting untuk kestabilan
dudukan unit (Gambar IX.5)
Gambar IX.5
5. Menghitung produksi galian pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan
laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator
Hasil produksi akhir galian material / tanah dapat dihitung dengan menghitung volum
galian. Contoh menghitung hasil galian adalah (Gambar IX.6) :
- Panjang (P) = 20 m
Judul : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan aplikasi dan teknik
operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstandaruksi tertentu dengan
waktu siklus (cycle time) maksimal 150 % dari waktu siklus standar Halaman 65 dari 69
(standard cycle time)
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.04.05
- Lebar (L) = 10 m
- Kedalaman (T) = 2m
Volume galian adalah :
=PxLxT
= 20 x 10 x 2 = 400 m³ ( tanah asli/bank)
Gambar IX.6
BAB X
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Pelatih
Pelatih dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan mengenai proses belajar .
d. Membantu untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
2. Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstandaruktur untuk penilaian di tempat
kerja.
Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila telah siap dan merencanakan proses belajar dan
penilaian selanjutnya.
b. Menjelaskan kepada mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya.
c. Mencatat pencapaian / perolehan .
B. Sumber-sumber Kepustakaan.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam PBK mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber -
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika
ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak
tersedia/tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
1. Buku Panduan Operator Excavator
2. Buku penuntun Pengoperasian dan Perawatan
B. Manual
1. Pengoperasian Komatsu Hidraulik Excavator PC 200 -5
2. Operator’s Manual Robex 210 LC-7
C. Refernsi Lainnya
1. Pusat Pembinaan Peralatan Departemen Pekerjaan Umum, PEDOMAN TEKNIK
PENGOPERASIAN PERALATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM .
2. Pelatihan Operator Dump Truck, Puslat Jakon Departemen Kimpraswil, OPERATION
AND MAINTENANCE MANUAL PC 200, 200 LC – 6 HIDRAULIC EXCAVATOR
KOMATSU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA .
INA.5220.222.02.04.05
TAHUN 2016
PENJELASAN UMUM
Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen
kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI. Ruang lingkup buku kerja ini
meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja.
DAFTAR ISI
BAB I
TAHAPAN BELAJAR
A. Langkah-langkah/Tahapan Belajar.
1. Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi
seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dengan pokok-
pokok keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja, yang merupakan persyaratan
kompetensi yang harus dicapai pada setiap KUK yang dijabarkan dalam Indikator
Unjuk Kerja (IUK).
BAB II
TUGAS TEORI DAN PRAKTEK
A. Tugas Teori
Tugas tertulis dapat digunankan oleh panitia untuk mengidentifikasi kesiapan Peserta
dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja.
Penilaian akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen, jika
Penilai kurang puas dengan kesiapan Peserta dalam melakukan Penilaian Unjuk Kerja,
maka rencana pelatihan atau Penilaian Unjuk Kerja ulang /remidial akan dibicarakan
antara Peserta dan Penilai.
1. Buku apa yang harus dibaca oleh seorang operator sebelum mengoperasikan
mesin?
a. Buku Pengoperasian
b. Buku Pemeliharaan
c. Buku Operator Manual
d. Buku Riwayat Alat
5. Alat Pelindung Diri ( APD ) yang digunakan oleh operator excavator adalah :
a. Pakaian pelindung, helm penyelamat, sepatu pelindung, sarung tangan,
kacamata dan pelindung telinga
b. Pakaian pelindung termasuk helm penyelamat, sepatu pelindung, sarungtangan,
kaca mata, masker dan pelindun g telinga
c. Helm penyelamat, sepatu pelindung, sarung tangan, kaca mata dan
pelindungtelinga
d. Sepatu pelindung, helm penyelamat, sarung tangan, kaca mata dan pelindung
telinga
8. Bila tuas control kanan dan kiri ditarik secara bersamaan apa yang terjadi ?
a. Boom naik, bersamaan dengan swing kekanan
b. Bucket memuat, bersamaan dengan arm masuk
c. Boom turun, bersamaan dengan arm masuk
d. Arm masuk, bersamaan dengan boom naik
9. Bila tuas kiri digerakkan kearah menyilang/cros kekanan depan apa yang terjadi ?
a. Gerakkan Swing kekanan, Arm kebelakang
b. Gerakkan Swing kekanan, Arm kedepan
c. Gerakkan Swing kekiri, Arm kebelakang
d. Gerakkan Swing kekiri, Arm kedepan
10. Bila tuas kanan digerakkan kearah menyilang/cros kekanan bawah apa yang
terjadi?
a. Gerakkan Boom naik, Bucket membuka
b. Gerakkan Boom turun, Bucket membuka
c. Gerakkan Boom turun, Bucket Masuk
d. Gerakkan Boom naik, Bucket masuk
11. Apa yang terjadi bila tuas/pedal Travel sebelah kiri didorong kedepan ?
a. Berbelok kekiri maju
b. Berbelok kekanan maju
12. Apa yang terjadi bila tuas/pedal kiri digerakkan kedepan dan tuas/pedal kanan
digerakkan kebelakang ?
a. Berbelok kekiri putaran panjang
b. Berbelok kekanan putran panjang
c. Berbelok kekiri putaran pendek
d. Berbelok kekenan putaran pendek
14. Apabila unit harus berjalan jarak jauh, untuk menghindari kerusakan undercarriage
apa yang harus dilakukan ?
a. Berjalan secepatnya agar cepat sampai tujuan
b. Berjalan dengan berhenti setiap saat
c. Berjalan dengan perlahan-lahan
d. Berjalan 1 jam berhenti 15 menit
15. Bila excavator beroperasi atau melalui daerah yang berair/sungai, harus
diperhatikan batas kedalaman yang diizinkan terendam air yaitu :
16. Bagaimana cara menjalankan excavator bila terpaksa melalui rintangan seperti batu
yang besar atau tanggul pohon ?
a. Singkirkan rintangan tersebut
b. Turunkan kecepatan jalankan pada tengah -tengah dari track
c. Tambah kecepatan dan lalui ringtangan tersebut
d. Hindari rintangan tersebut
17. Ketika excavator mendaki dan salah satu track memiliki traksi kurang apa yang
terjadi ?
a. Excavator akan cenderung membelok ke satu sisi
b. Excavator tetap berjalan maju
c. Excavator akan berjalan mundur
d. Excavator akan berhenti
18. Jika kemiringan terlalu curam dan material lepas, bagian belakang mesin dapat
turun memungkinkan excavator untuk mundur ke belakang apa yang harus
dilakukan ?
a. Menjaga boom dan bucket ditutup
b. Menjaga boom dan bucket dibuka
c. Menjaga boom dan arm diperpanjang
d. Menjaga boom dan arm dilipat kedalam
20. Apa yang lakukan untuk menyeberangi parit setelah unit maju sampai sedikit
melewati parit ?
a. Turunkan boom dan langsung maju untuk menyeberangi parit
b. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah
c. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah dengan memperhitungkan jarak
dengan unitnya (agak jauh)
d. Turunkan boom dan letakkan bucket ketanah mendekati unit
21. Setelah memposisikan boom dan bucket apa yang lakukan selanjutnya untuk
menyeberangi parit ?
a. Bergeraklah maju sampai track menapak diseberang parit.
b. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm keluar, boom naik dan
kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
c. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm masuk, boom naik dan
kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
d. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm masuk, boom turun dan
kedudukan bucket tetap sampai track menapak diseberang par it.
23. Ketika excavator melaksanakan operasi penggalian dan pemindahan material pada
posisi ditempat, gerakan kerja apa yang dilakukan ?
a. Gerakan boom, arm dan bucket
b. Gerakan arm, bucket dan swing
c. Gerakan arm, boom, bucket serta gerakan swing
d. Gerakan boom, arm dan bucket serta gerakan traveling
24. Apa yang pertama kali digunakan pada waktu melakukan penggalian ?
a. Boom
b. Arm
c. Bucket
d. Swing
28. Posisi yang benar pada saat menggali parit/saluran seukuran l ebar bucket adalah:
a. Posisi excavator sejajar dengan saluran dengan metode galian mundur.
b. Posisi excavator sproket berada didepan dengan metode galian mundur
c. Posisi excavator sejajar dengan saluran dengan metode galian maju
d. Posisi excavator sproket berada dibelakang dengan metode galian maju
29. Menempatkan Unit Excavator untuk pekerjaan pembuatan slope yang benar adalah:
a. Unit peralatan ditempatkan pada medan yang rata.
b. Unit peralatan ditempatkan pada medan yang rata dan boom diturunkan arm
dipanjangkan kedepan untuk menjaga keseimbangan unit peralatan.
c. Unit alat ditempatkan pada medan yang rata track menyentuh tanah (Full
Contact) dan bucket diletakkan dipermukaan tanah/ medan.
d. Unit alat ditempatkan pada medan yang rata track menyentuh tanah (Full
Contact).
30. Cara mengoperasikan Unit Excavator yang benar untuk pembuatan slope pada
tanggul saluran:
a. Unit Excavator ditempatkan diatas tanggul saluran dan track menyentuh tanah
(Full Contact).
b. Unit Excavator diletakkan diatas tanggul, dan pembentukan slope dila kukan
dari dasar saluran menuju tepi atas saluran.
31. Pengoperasian yang benar untuk pembuatan slope pada tabung adalah:
a. Unit Excavator diletakkan/ diposisiskan sejajar dengan tebing.
b. Unit Excavator diletakkan/ diposisikan sejajar dengan tebing dan pengikisan
tebing dilakukan dari atas tebing menuju kebawah.
c. Unit Excavator diposisikan sejajar dengan tebing dan pengikisan tebing
dilakukan dengan secara kombinasi/ simultan. Untuk mencapai hasil yang baik
dan permukaan yang padat.
d. Unit Excavator track diposisiskan sejajar dengan tebing, mengikis tebing
dilakukan dari atas tebing menuju kedasar tebing dan dilakukan dengan
gerakan attachment secara simultan.
32. Memposisikan Unit Excavator dengan track sejajar dengan tebin g untuk tujuan:
a. Pada waktu gerakan mengikis tebing, Unit Excavator dapat stabil dan seimbang
tidak mudah terjungkit pada waktu mengikis material yang keras.
b. Gerakan mengikis tebing dapat dilakukan tanpa merubah posisi Unit Excavator
pada waktu berpindah tempat.
c. Hasil permukaan tebing yang dibentuk, mendapatkan hasil yang merata.
d. Pada waktu mengikis tebing dapat dilakukan dengan cepat, dan menghasilkan
produksi yang efisien.
33. Hasil produksi pembuatan slope pada saluran dan tebing dapat ditentukan dengan
menghitung:
a. Luas permukaan pengikisan tebing.
35. Penempatan hasil galian material untuk pekerjaan normalisasi dengan cara:
a. Menempatkan material hasil galian disamping Unit Excavator.
b. Menempatkan material hasil galian dibelakang Unit Excavator.
c. Menempatkan material hasil galian dibelakang Unit Excavator sesuai jangkauan
attachment.
d. Menempatkan material hasil galian ditempat yang telah ditentukan, atau
langsung ditempatkan kedalam bak dump truck dan langsung dapat dibuang.
39. Untuk pekerjaan saluran menghasilkan saluran dengan bentuk provil galian dengan
ukuran panjang (P) = 20m, lebar (L) = 100m, dan kedalaman provil (T) = 2m,
maka volume hasil galian adalah:
40. Pada waktu loading (pemuatan material) ditempat yang luas/bebas, posisi terhadap
material yang dikerjakan adalah :
a. Kedudukan excavator sama tinggi dengan material
b. Kedudukan excavator lebih tinggi dari material
c. Kedudukan excavator lebih rendah dari material
d. Kedudukan excavator tidak banyak mempengaruhi efisiensi pemuatan material
41. Pemuatan material ke dalam dump truck yang paling mudah dan kapasitasnya akan
lebih besar, bila :
a. Dimulai dari bagian samping dump body
b. Dimulai dari bagian depan dump body
c. Dimulai dari bagian tengah dump body
d. Dimulai dari bagian belakang dump body
2. Mengapa untuk dapat mengoperasikan dengan benar dan aman, operator harus
memahami dengan baik komponen utama dan tuas kendali operasi ?
................................ ................................ ................................ .....................
................................ ................................ ................................ .....................
4. Mengapa ketika akan menjalankan unit (traveling) operator harus memeriksa posisi
sprocket atau front idler
................................ ................................ ................................ .....................
................................ ................................ ................................ .....................
6. Jelaskan cara membelokkan excavator ke kiri ketika unit sed ang berjalan
................................ ................................ ................................ ..........................
................................ ................................ ................................ ..........................
7. Apabila unit terpaksa harus berjalan jarak jauh, apa yang harus dilakukan ?
................................ ................................ ................................ ..........................
................................ ................................ ................................ ..........................
8. Mengapa operator excavator harus mencoba gerakan operasi dari unit tersebut
sebelum dioperasikan pada pekerjaan dilapangan ?
................................ ................................ ................................ ..........................
................................ ................................ ................................ ..........................
9. Pada rentang sudut berapa posisi arm agar dicapai gerakan menggali yang efektif ?
................................ ................................ ................................ ..........................
................................ ................................ ................................ ..........................
10. Pada saat membuang material, biasanya didahului dengan gerakan mendorong
material buangan yang telah ada. Mengapa ?
................................ ................................ ................................ ..........................
................................ ................................ ................................ ..........................
13. Bagaimana prinsip operasi excavator bila melewati jalan mendaki dengan kemiringan
yang agak curam ?
................................ ................................ ................................ ..........................
................................ ................................ ................................ ..........................
15. Mengapa apabila mengisi material ke dump truck tidak boleh dilakukan melewati
bagian depan/ruang kabin ?
................................ ................................ ................................ ..........................
................................ ................................ ................................ ..........................
16. Bagaimana yang lakukan untuk membuang material hasil galian dalam
pembuatan saluran?
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
20. Jelaskan cara pembentukan slope pada pekerjaan pembuatan salu ran pada tanggul?
...............................................................................................................................
...................................................................................................................... .........
21. Bagaimana memposisikan Unit Excavator untuk pembuatan slope pada tebing?
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
22. Jelaskan cara pengikisan material pada tebing dalam pekerjaan pembuatan slope?
....................................................................................... ........................................
...............................................................................................................................
23. Jelaskan penempatan material hasil galian pada pengoperasian Unit Excavator
dimedan lunak?
...............................................................................................................................
........................................................................................................................... ....
24. Bagaimana memantau Unit Excavator yang beroperasi diatas bantalan Matting.
Jelaskan!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
25. Jelaskan cara menghitung produksi hasil galian Unit Excavator yang beroperasi
dimedan lunak!
.................................................................. .............................................................
...............................................................................................................................
Catatan Penilai :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
D. Tugas-tugas Praktek
1. Tugas 1
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 1
a. Daftar Peralatan:
APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
2. Tugas 2
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 2
a. - Daftar Peralatan:
- APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
3. Tugas 3
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 3
a. - Daftar Peralatan:
- APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
4. Tugas 4
Mendemontrasikan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dari Elemen Kompetensi 4
a. Data Peralatan
- Alat Pelindung Diri/ APD (lengkap untuk pengoperasian peralatan)
- Unit Excavator dalam kondisi baik dan siap dioperasikan
b. Tugas Praktek
5. Tugas 5
Mendemontrasikan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dari Elemen Kompetensi 5
a. Data Peralatan
- Alat Pelindung Diri/ APD (lengkap untuk pengoperasian peralatan)
- Unit Excavator dalam kondisi baik dan siap dioperasikan
b. Tugas Praktek
6. Tugas 6
Mendemontrasikan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dari Elemen Kompetensi 6
a. Data Peralatan
- Alat Pelindung Diri/ APD (lengkap untuk pengoperasian peralatan)
- Unit Excavator dalam kondisi baik dan siap dioperasikan
b. Tugas Praktek
7. Tugas 7
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 7
a. - Daftar Peralatan:
- APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
8. Tugas 8
Mendemontrasikan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) ari elemen kompetensi 8.
a. Data Peralatan
- Alat Pelindung Diri/ APD (lengkap untuk pengoperasian peralatan)
- Excavator dalam kondisi baik dan siap operasi
- Unit Excavator dalam kondisi baik dan siap dioperasikan
b. Tugas Praktek
2016
PENELASAN UMUM
Buku penilaian untuk unit kompetensi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan dibuat
sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh
tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi
dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka
untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji
komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam
buku penilaian ini.
Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta
pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif
dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten
terhadap unit kompetensi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan.
Metoda Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian yang opsinya sebagai berikut:
1. Metoda Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tertulis
Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih
dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang
dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi
tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini jawaban
singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan g. Tes essay bisa diberikan selama tes
essay tersebut tes essay tertutup, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi faktor subyektif penilai.
b. Tes Wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu
diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan
peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang.
DAFTAR ISI
BAB I
PENILAIAN TEORI
1. Buku apa yang harus dibaca oleh seorang operator sebelum mengoperasikan mesin?
a. Buku Pengoperasian
b. Buku Pemeliharaan
c. Buku Operator Manual
d. Buku Riwayat Alat
Jawab : c
3. Komponen yang berguna untuk memberikan peringatan kepada operator bila terjadi
ketidak normalan pada kerja mesin disebut :
a. monitor
b. indikator
c. gauge
d. Instandarument panel
Jawab : d
5. Alat Pelindung Diri ( APD ) yang digunakan oleh operator excavator adalah :
a. Pakaian pelindung, helm penyelamat, sepatu pelindung , sarung tangan, kaca mata dan
pelindung telinga
b. Pakaian pelindung termasuk helm penyelamat, sepatu pelindung, sarung tangan, kaca
mata, masker dan pelindung telinga
c. Helm penyelamat, sepatu pelindung, sarung tangan, kaca mata dan pelindung telinga
d. Sepatu pelindung, helm penyelamat, sarung tangan, kaca mata dan pelindung telinga
Jawab : b
8. Bila tuas control kanan dan kiri ditarik secara bersamaan apa yang terjadi ?
a. Boom naik, bersamaan dengan swing kekanan
b. Bucket memuat, bersamaan dengan arm masuk
c. Boom turun, bersamaan dengan arm masuk
d. Arm masuk, bersamaan dengan boom naik
Jawab : d
9. Bila tuas kiri digerakkan kearah menyilang/cros kekanan depan apa yang terjadi ?
a. Gerakkan Swing kekanan, Arm kebelakang
b. Gerakkan Swing kekanan, Arm kedepan
c. Gerakkan Swing kekiri, Arm kebelakang
d. Gerakkan Swing kekiri, Arm kedepan
Jawab : b
10. Bila tuas kanan digerakkan kearah menyi lang/cros kekanan bawah apa yang terjadi ?
a. Gerakkan Boom naik, Bucket membuka
b. Gerakkan Boom turun, Bucket membuka
c. Gerakkan Boom turun, Bucket Masuk
d. Gerakkan Boom naik, Bucket masuk
Jawab : a
11. Apa yang terjadi bila tuas/pedal Travel sebelah kiri didorong k edepan ?
a. Berbelok kekiri maju
b. Berbelok kekanan maju
c. Berbelok kekanan mundur
d. Berbelok kekiri mundur
Jawab : b
14. Apabila unit harus berjalan jarak jauh, untuk menghindari kerusakan undercarriage
apa yang harus dilakukan ?
a. Berjalan secepatnya agar cepat sampai tujuan
b. Berjalan dengan berhenti setiap saat
c. Berjalan dengan perlahan-lahan
d. Berjalan 1 jam berhenti 15 menit
Jawab : d
15. Bila excavator beroperasi atau melalui daerah yang berair/sungai, harus diperhatikan
batas kedalaman yang diizinkan terendam air yaitu :
a. Sampai track shoe bagian atas
b. Sampai slewing gear
c. Sampai titik pusat carrier roller.
d. Sampai bagian atas track frame.
Jawab : c
16. Bagaimana cara menjalankan excavator bila terpaksa melalui rintangan seperti batu
yang besar atau tanggul pohon ?
a. Singkirkan rintangan tersebut
b. Turunkan kecepatan jalankan pada tengah -tengah dari track
c. Tambah kecepatan dan lalui ringtangan tersebut
d. Hindari rintangan tersebut
Jawab : b
17. Ketika excavator mendaki dan salah satu track memil iki traksi kurang apa yang terjadi?
a. Excavator akan cenderung membelok ke satu sisi
b. Excavator tetap berjalan maju
c. Excavator akan berjalan mundur
d. Excavator akan berhenti
Jawab : a
18. Jika kemiringan terlalu curam dan material lepas, bagian belakang mesin dapat turun
memungkinkan excavator untuk mundur ke belakang apa yang harus dilakukan ?
a. Menjaga boom dan bucket ditutup
b. Menjaga boom dan bucket dibuka
c. Menjaga boom dan arm diperpanjang
21. Setelah memposisikan boom dan bucket apa yang lakukan selanjutnya untuk
menyeberangi parit ?
a. Bergeraklah maju sampai track menapak diseberang parit.
b. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm keluar, boom naik dan kedudukan
bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
c. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm masuk, boom naik dan kedudukan
bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
d. Bergeraklah maju sambil diimbangi gerakan arm masuk, boom turun dan kedudukan
bucket tetap sampai track menapak diseberang parit.
Jawab : d
23. Ketika excavator melaksanakan operasi penggalian dan pemindahan material pada
posisi ditempat, gerakan kerja apa yang dilakukan ?
a. Gerakan boom, arm dan bucket
b. Gerakan arm, bucket dan swing
c. Gerakan arm, boom, bucket serta gerakan swing
d. Gerakan boom, arm dan bucket serta gerakan traveling
Jawab : c
24. Apa yang pertama kali digunakan pada waktu melakukan penggalian ?
a. Boom
b. Arm
c. Bucket
d. Swing
Jawab : b
28. Posisi yang benar pada saat menggali parit/saluran seukuran lebar bucket adalah :
a. Posisi excavator sejajar dengan saluran dengan metode galian mundur.
b. Posisi excavator sproket berada didepan dengan metode galian mundur
c. Posisi excavator sejajar dengan saluran dengan metode galian maju
d. Posisi excavator sproket berada dibelakang dengan metode galian maju
Jawab : a
29. Menempatkan Unit Excavator untuk pekerjaan pembuatan slope yang benar adalah:
a. Unit peralatan ditempatkan pada medan yang rata.
30. Cara mengoperasikan Unit Excavator yang benar untuk pembuatan slope pada tanggul
saluran:
a. Unit Excavator ditempatkan diatas tanggul saluran dan track menyentuh tanah (Full
Contact).
b. Unit Excavator diletakkan diatas tanggul, dan pembentukan slope dilakukan dari dasar
saluran menuju tepi atas saluran.
c. Pembentukan slope dilakukan dari dasar saluran menuju keatas dengan gerakan
kombinasi/ simultan.
d. Unit Excavator diletakkan diatas tanggul dan pembentukan slope dilakukan dari dasar
saluran menuju keatas tepi saluran dengan gerakan attachment secara simultan/
kombinasi (Boom, Arm, Bucket, dan Swing).
Jawab : d
31. Pengoperasian yang benar untuk pembuatan slope pada tabung adalah:
a. Unit Excavator diletakkan/ diposisiskan sejajar dengan tebing.
b. Unit Excavator diletakkan/ diposisikan sejajar dengan tebing dan pengikisan tebing
dilakukan dari atas tebing menuju kebawah.
c. Unit Excavator diposisikan sejajar dengan tebing dan pengikisan tebing dilakukan
dengan secara kombinasi/ simultan. Untuk mencapai hasil yang baik dan permukaan yang
padat.
32. Memposisikan Unit Excavator dengan track sejajar dengan tebing untuk tujuan:
a. Pada waktu gerakan mengikis tebing, Unit Excavator dapat stabil dan seimbang tidak
mudah terjungkit pada waktu mengikis material yang keras.
b. Gerakan mengikis tebing dapat dilakukan tanpa merubah posisi Unit Excavator pada
waktu berpindah tempat.
c. Hasil permukaan tebing yang dibentuk, mendapatkan hasil yang merata.
d. Pada waktu mengikis tebing dapat dilakukan dengan cepat, dan menghasilkan produksi
yang efisien.
Jawab : b
33. Hasil produksi pembuatan slope pada saluran dan tebing dapat ditentukan dengan
menghitung:
a. Luas permukaan pengikisan tebing.
b. Tumpukan material hasil buangan yang dihasilkan dalam pembuatan slope, dengan
satuan m 3.
c. Luas permukaan hasil pengikisan tebing dan ditentukan dengan satuan m 2.
d. Luas permukaan hasil pengikisan tebing dan ditentukan dengan satuan m 3.
Jawab : c
34. Pada pelaksanaan pekerjaan normalisasi saluran, peralatan ditempatkan dengan cara:
a. Unit Peralatan/ Excavator ditempatkan pada medan yang rata dan track menyentuh
tanah (full contact).
b. Unit Excavator ditempatkan pada medan yang rata dan track menyentuh tanah (full
contact) dan bucket diletakkan diatas tanah.
35. Penempatan hasil galian material untuk pekerjaan normalisasi dengan cara:
a. Menempatkan material hasil galian disamping Unit Excavator.
b. Menempatkan material hasil galian dibelakang Unit Excavator.
c. Menempatkan material hasil galian dibelakang Unit Excavator sesuai jangkauan
attachment.
d. Menempatkan material hasil galian ditempat yang telah ditentukan, atau langsung
ditempatkan kedalam bak dump truck dan langsung dapat dibuang.
Jawab : d
38. Untuk mengoperasikan peralatan Excavator di medan yang luas, perlu menempatkan
bantalan/ batang kayu dibawah track agar Unit Excavator tidak terbenam, dan cara
menempatkan batang kayu tersebut adalah:
a. Mengatur dengan rapi bantalan kayu tersebut dibawah track.
b. Mengatur dengan rapi bantalan kayu tersebut dibawah track, dengan batang kayu yang
berdiameter kurang lebih 30cm – 40cm
c. Menempatkan batang kayu dibawah track dan disusun sepanjang 2x panjang track.
d. Mengatur dengan rapi bantalan kayu tersebut dibawah track, dengan batang kayu yang
berdiameter kurang lebih 30cm – 40cm dan disusun sepanjang 2x\ panjang track.
Jawab : d
39. Untuk pekerjaan saluran menghasilkan saluran dengan bentuk provil galian dengan
ukuran panjang (P) = 20m, lebar (L) = 100m, dan kedalaman provil (T) = 2m, maka
volume hasil galian adalah:
a. 40.000m 3
b. 40.000m 2
c. 600m 3
d. 600m 2
Jawab : a
40. Pada waktu loading (pemuatan material) ditempat yang luas/bebas, posisi terhadap
material yang dikerjakan adalah :
a. Kedudukan excavator sama tinggi dengan material
b. Kedudukan excavator lebih tinggi dari material
41. Pemuatan material ke dalam dump truck yang paling mudah dan kapasitasnya akan
lebih besar, bila :
a. Dimulai dari bagian samping dump body
b. Dimulai dari bagian depan dump body
c. Dimulai dari bagian tengah dump body
d. Dimulai dari bagian belakang dump body
Jawab : b
2. Mengapa untuk dapat mengopera sikan dengan benar dan aman, operator harus
memahami dengan baik komponen utama dan tuas kendali operasi ?
Jawab :
Karena pada dasarnya mengoperasikan excavator adalah mengoperasikan komponen
utama (bucket, arm, boom) dan lainnya dengan menggerakkan tuas kendali operasi
3. Untuk menggerakkan arm ke luar (menjahui mesin) dan ke dalam (mendekati mesin)
dilakukan dengan cara :
4. Mengapa ketika akan menjalankan unit (traveling) operator harus memerik sa posi si
sprocket atau front idler
Jawab :
Karena posisi tersebut akan menentukan arah excavator ke depan atau ke belakang,
sehingga akan mempengaruhi cara menggerakkan tuas kendali jalan
7. Apabila unit terpaksa harus berjalan jarak jauh, apa yang harus dilakukan ?
Jawab :
yaitu dengan berhenti setiap saat agar dingin ( berjalan 1 jam berhenti 15 menit ).
8. Mengapa operator excavator harus mencoba gerakan operasi dari unit tersebut sebelum
dioperasikan pada pekerjaan dilapangan ?
Jawab :
Untuk meyakinkan bahwa semua gerakan operasi dalam keadaan baik dan siap untuk
dioperasikan
9. Pada rentang sudut berapa posisi arm agar dicapai gerakan menggali yang efektif ?
10. Pada saat membuang material, biasanya didahului dengan gerakan mendorong
material buangan yang telah ada. Mengapa ?
Jawab :
13. Bagaimana prinsip operasi excavator bila melewati jalan mendaki dengan kemiringan
yang agak curam ?
Jawab :
Menjaga boom dan arm diperpanjang akan membantu men distandaribusikan beban
pada track lebih merata yang meningkatkan traksi.
15. Mengapa apabila mengisi material ke dump truck tidak boleh dilakukan melewati
bagian depan/ruang kabin ?
Jawab :
Karena bila materialnya berserakan akan menjatuhi kaca kabin dari dump truck
16. Bagaimana yang lakukan untuk membuang material hasil galian dalam pembuatan
saluran?
Jawab :
Untuk pembuatan saluran material hasil galian ditempatkan disisi kiri dan kanan unit
peralatan dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga material hasil galian teratur rapi.
19. Bagaimana menempatkan Unit Excavator untuk pekerjaan pem buatan slope pada
tanggul?
20. Jelaskan cara pembentukan slope pada pekerjaan pembuatan saluran pada tanggul?
Jawab :
Cara pembuatan slope pada tanggul dilakukan dari dasar saluran menuju keatas (tepi atas
saluran) secara merata dan dilakukan dengan gerakan attachment secara simultan
(bucket, arm, boom dan swing)
21. Bagaimana memposisikan Unit Excavator untuk pembuatan slope pada tebing?
Jawab :
Memposisikan Unit Excavator untuk pembuatan slope pada tebing, posisi track pada Unit
Excavator ditempat sejajar dengan tebing, denga tujuan gerakan
mengikis tebing dapat diklakukan tanpa mengubah posisi unit alat waktu pindah posisi.
22. Jelaskan cara pengikisan material pada tebing dalam pekerjaan pembuatan slope?
Jawab :
Cara pekerjaan slope pada tebing adalah pengikisan material pada tebing dapat dilakuakn
dari atas tebing menuju kebawah (dasar tebing) dan dilakukan dengan gerakan
attachment secara simultan.
23. Jelaskan penempatan material hasil galian pada pengoperasian Unit Excavator
dimedan lunak?
Jawab :
Penempatan material hasil galian pada medan yang lunak, material hasil galian
ditempatkan disisi kanan dan kiri unit peralatan excavator
25. Jelaskan cara menghitung produksi hasil galian Unit Excavator yang beroperasi
dimedan lunak!
Jawab :
Untuk menghitung produksi hasil galian, dengan cara menghitung volume hasil
galian dalam satuan m 3, yaitu menghitung panjang (P) x lebar (L) x kedalaman (T)
saluran dalam satuan m 3 (meter kubik)
Tugas 2
Jawaban Tugas 3
Tugas 4
Tugas 5
Tugas 6
Tugas 7
Tugas 8
8.4. Posisi excavator diatas matting selalu 1) Lakukan pemantauan kedudukan unit
dipantau untuk menjaga stabilitas excavator diatas matting
• Mengamati kedudukan unit excavator
diatas matting, kemungkinan adanya
pergeseran
2) Lakukan pengaturan bantalan (matting)
dengan rapi
• Mengatur kembali bantalan dengan rapi
bilamana terjadi pergeseran susunan
bantalan
8.5. Produksi galian dihitung pada 1) Hitunglah produksi hasil galian material,
akhirvpekerjaan setiap hari untuk bahan dan laporkan pada format laporan harian
pembuatan laporan operasi dan evaluasi operasi yang telah disediakan
produktivitas operator • Mengukur panjang hasil galian
• Mengukur lebar hasil galian
• Mengukur kedalaman galian
• Menghitung volume hasil galian
• Mencatat hasil perhitungan
• Mengisikan ke format laporan operasi
D. Lembar Penilaian
Unit Kompetensi : Melaksanakan pengoperasian excavator sesuai dengan
aplikasi dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan
konstandaruksi tertentu dengan waktu siklus ( cycle time)
maksimal 120% dari waktu siklus standar (standard cycle
time)
Kode Unit Kompetensi : INA.5220.222.02.04.05
Nama Peserta Pelatihan :
Nama Instandaruktur :
Kompeten
Peserta dinilai
Kompetensi yang dicapai
Tanda tangan :
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan
Tanda tangan penilai :
Tanggal :
Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut
Tandatangan Peserta Pelatihan :
Tanggal :