Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arumbudi Prastianti

NIM : 043299558
Tugas 3 Auditing II
1. Penilaian risiko bawaan untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan perusahaan
yang memiliki persediaan seperti manufaktur atau ritel berbeda. Risiko bawaan pada salah
saji laporan keuangan yang timbul dari akun persediaan pada perusahaan perhotelan atau
lembaga pendidikan dapat dinilai rendah, sedangkan risiko bawaan dari akun persediaan
pada perusahaan manufaktur atau ritel dapat dinilai tinggi bahkan mendekati maksimum.
Mengapa demikian? Jelaskan!
2. Siklus jasa kepegawaian sangat terkait dan berhubungan erat dengan dua siklus lain. Apa
sajakah 2 siklus tersebut? Jelaskan bagaimana keterkaitannya!
3. Jelaskanlah prosedur analitis yang dapat dilakukan oleh auditor sehubungan dengan aset
tetap, dan jelaskan pula bagaimana prosedur-prosedur tersebut dapat membantu auditor
dalam mengidentifikasi potensi salah saji!

Jawab :
1. Karena perusahaan yang bergerak pada bidang ritel atau manufaktur yang bergerak dalam
persediaan bukan seperti perusahaan jasa jadi brang fisik harus dihitung sesuai dengan stok
yang ada di laporan keuangan agar tidak salah catat. Suatu akun dalam laporan keuangan
yang berasal dari estimasi akuntansi cenderung mengandung risiko yang lebih besar
dibandingkan dengan akun yang sifatnya relatif rutin dan berisi data faktual. Perusahaan
yang bergerak dalam bidang industry adalah yang sangat rawan dalam laporan
persediaannya.

2. Siklus jasa kepegawaian sangat terkait dan berhubungan erat dengan dua siklus antara lain
:

Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan
dan pembayaran kepada semua karyawan. Akun dalam Siklus Penggajian dan Personalia
Siklus penggajian dan personalia melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten
dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut. Transaksi utama
siklus ini adalah transaksi gaji dan upah. Transaksi ini mempengaruhi beberapa rekening
berikut: 1. Biaya gaji dan upah, 2. Berbagai bentuk tunjangan hari raya, tunjangan
kesehatan, tunjangan hari tua, dan sebagainya, 3. Biaya tenaga kerja langsung, 4. Utang
gaji dan upah, 5. Pajak penghasilan karyawan, 6. Rekening kas di bank, dengan sistem
imprest atau dana tetap, yang khusus digunakan untuk membayar gaji dan upah. Terdapat
tiga hal penting dalam makna inherent risk. Pertama, inherent risk bisa terjadi karena
kompleksitas akun atau transaksi yang bersangkutan karena sifat bisnis, misalnya persediaan yang
cepat usang seperti dalam bisnis komputer yang begitu cepat berkembang. Kedua, inherent risk
terjadi pada transaksi yang secara umum memiliki kontrol internal namun untuk hal khusus yang
menjadi bagian dari transaksi khusus itu, belum ada pengaturannya.

3. Prosedur analitis dilakukan auditor dengan membandingkan saldo akun periode berjalan
dengan periode sebelumnya, dengan perhitungan auditor, serta menganalisis hubungan
antar akun untuk melihat apakah pergerakan saldo akun cukup masuk akal. Prosedur
analitis umumnya dilakukan tiga kali dalam audit, yaitu sebelum pelaksanaan audit
(preliminary analytical procedure), saat berlangsungnya audit, dan penyelesaian audit.
Audit atas aset tetap bertujuan untuk memastikan seluruh perlengkapan yang dicatat secara
fisik benar-benar ada pada tanggal neraca (asersi keberadaan) dan seluruh perlengkapan
yang dimiliki telah tercatat (asersi kelengkapan). Auditor akan melakukan penilaian risiko.
Setelah penilaian risiko, auditor memutuskan apakah verifikasi keberadaan aset tetap perlu
dilakukan. Jika terjadi kemungkinan bahwa aset tetap hilang dalam jumlah yang material,
maka auditor dapat memilih sampel dari catatan klien dan melakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik jarang dilakukan auditor. Apabila pemeriksaan fisik dilakukan, auditor
biasanya hanya mengawasi pemeriksaan tersebut.

Melakukan prosedur analitis :


Auditor akan membuat prosedur analitis untuk membangun ekspektasi auditor. Ekspektasi
dibangun dengan melakukan perhitungan rasio dan/atau membandingkannya nilai
perolehan, biaya penyusutan, akumulasi penyusutan periode berjalan dengan periode
sebelumnya. Hasil perhitungan dan perbandingan akan dianalisis auditor. Jika terjadi
kenaikan atau penurunan yang tidak wajar, maka auditor akan melakukan investigasi lebih
lanjut untuk mencari penyebab ketidakwajaran saldo tersebut.

Anda mungkin juga menyukai