Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN HASIL AUDIT PAROKI WAELENGGA

1. Kelengkapan Dokumen

*Catatan: Laporan neraca sudah mulai dibuat tetapi hanya memuat laporan asset lancar berupa
kas dan setara kas, belum dilaporkan asset tetap (tanah dan bangunan)
2. Pemasukan
a. Pemasukan terbesar Paroki Waelengga berasal dari kolekte, Dana Perayaan khusus ( di
dalamnya tercakup derma syukur panen), dan Iuran Geraja Mandiri
b. Derma syukur panen menyumbang cukup besar untuk pemasukan paroki. Karena itu tetap
perlu dipertahankan oleh Pastor paaroki yang baru
c. Jika kebanyakan di paroki lain pemasukan Derma Gereja Mandiri agak macet, di Paroki
Waelengga pemasukannya lumayan bagus karena pembayarannya langsung dipotong dari
SHU para anggot Koperasi. Ini perlu dipertahankan bahkan perlu didorong agar semua umat
bisa menjadi anggota koperasi
d. Terlihat ada geliat pastoral yang luar biasa pada masa kepemimpinan dan pelayanan Rm
Lian Angkur. Ini dapat terlihat dari postur anggaran yang seimbang; ada penganggaran untuk
karya pengudusan, pewartaan, persekutuan dan pelayanan. Hal ini bisa dilihat juga pada
kenaikan jumlah pemasukan pada akun kolekte (menyumbang 43% dari keseluruhan
anggaran). Kenaikan kolekte ini menunjukkan dua hal yaitu, intensitas pelayanan ekaristi
yang tinggi, bahkan sampai ke KBG-KBG dan kesadaran umat yang mulai terbangun (iman
semakin bertumbuh).
e. Tahun 2020 ada penurunan penerimaan paroki sebesar 60% dibandingkan tahun
sebelumnya. Pastor paroki bersama DKP dan DPP mengantisipasi hal ini dengan
pengetatan/penghematan anggaran pengeluaran sehingga pada tahun 2020 tetap ada
kenaikan saldo paroki sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Koordinasi kerja seperti
ini antara pastor paroki, DKP, dan DPP harus dipertahankan
3. Pengeluaran:
a. Pengeluaran terbesar paroki Waelengga ada pada akun Rehabilitasi, Biaya dapur pastoran,
Personalia dan Karya Pengudusan
b. Pengeluaran rehabilitasi mencakup rehabilitasi pastoran, Gua Maria, Jalan masuk yang
sudah dihotmix, penataan taman, dan rehabilitasi gereja.
4. Catatan perbaikan:
a. Dalam buku kas harian, semua pengeluran yang belum dibayarkan ( karena uang di kas
belum ada), harus dicatat sebagai utang sehingga tidak terjadi kas defisit/minus
b. Transaksi-transaksi pengeluran perlu diperjelas. Contoh: beli tripleks rehabilitasi.
Seharusnya beli tripleks rehabilitasi gereja/aula/pastoran sehingga jelas peruntukkannya.
c. Perlu dibuat berita acara penghapusan piutang paroki karena sudah tidak tertagih lagi
5. Rm Lian menerima keuangan dari Pastor Paroki Lama (Rm Roi Jelahu) sebesar Rp 22.514.000
dan pada saat auditor memeriksa keuangan paroki per tanggal 15 Juli 2021, kas paroki
waelengga sebesar Rp 57.791.144. Ada kenaikan sebesar 156%

Waelengga, 15 Juli 2021

Auditor

Rm Roling Mujur,Pr

Anda mungkin juga menyukai