Marah dapat disebabkan faktor internal dan eksternal. Periset Dr Molly Crockett dari University of
Cambridge menjelaskan, fluktuasi kadar hormon serotonin dalam otak mempengaruhi respons seseorang
dalam mengatur amarahnya.
Dalam Islam, marah adalah perbuatan yang dilarang karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Al
Quran dan hadits menganjurkan umat Islam untuk senantiasa menahan marah.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 133-134 sebagai berikut:
Arab latin: 133. Wa sāri'ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhas-samāwātu wal-arḍu u'iddat lil-
muttaqīn. 134. Allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-'āfīna 'anin-nās, wallāhu
yuḥibbul-muḥsinīn
Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
Dalam haditsnya Rasulullah SAW menyampaikan, orang yang kuat bukanlah orang yang jago gulat. Namun
orang yang mampu menahan amarahnya.
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena
jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah." (HR Bukhari
dan Muslim).
Ada banyak kisah dari Rasulullah dalam menahan amarah yang dapat diteladani. Suatu ketika beliau dicaci
pengemis tunanetra yang dia suapi makanan, namun Rasulullah SAW sama sekali tidak marah padanya.
Baca juga:
Kisah Nabi Muhammad: Tak Marah Dicaci Pengemis Tunanetra yang Dia Suapi
Selain dalam Al Quran, dalam beberapa hadits Nabi SAW, telah dijelaskan tentang larangan marah dan
keutamaan orang yang mampu menahan amarah. Berikut hadits larangan marah yang perlu dipahami umat
Islam:
.)) ْضبَ (( اَل تَ ْغ: ال ِ ْ أَو: صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ (( اَل تَ ْغ: قَا َل، صنِ ْي
َ َ فَ َر َّد َد ِم َرارًا ؛ ق.)) ْضب َ َض َي هَّللا ُ َع ْنهُ أَ َّن َر ُجاًل ق
َ ال لِلنَّبِ ِّي ِ ع َْن أَبِ ْي ه َُر ْي َرةَ َر
ِ َر َواهُ ْالبُخ
َُّاري
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW, "Berilah wasiat
kepadaku." Sabda Nabi SAW: "Janganlah engkau mudah marah." Maka diulanginya permintaan itu
beberapa kali. Sabda beliau, "Janganlah engkau mudah marah." (HR Bukhari).
Artinya: "Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga." (HR Ath-Thabrani).
ْ ب أَ َح ُد ُك ْم فَ ْليَ ْس ُك
ت ِ إِ َذا غ.
َ َض
Artinya: "Apabila seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." (HR Ahmad dan Bukhari).
ق يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َحتَّى يُ َخيِّ َرهُ هللاُ ِمنَ ْالحُوْ ِر ْال ِع ْي ِن َما شَا َء
ِ ِس ْال َخالَئ
ِ ْ َم ْن َكظَ َم َغ ْيظًا َوه َُو قَا ِد ٌر َعلَى أَ ْن يُ ْنفِ َذهُ َدعَاهُ هللاُ َع َّز َو َج َّل َعلَى ُر ُؤو.
Artinya: "Barangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah akan
memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia
sukai." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Baca juga:
Sahabat hikmah, marah termasuk godaan yang datang dari setan. Untuk itu, Allah SWT memerintahkan
hamba-Nya untuk berlindung kepada-Nya dari godaan setan. Sebagaima termaktub dalam QS. Al A'raf ayat
200 sebagai berikut:
"Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha
Mendengar Maha Mengetahui."
Baca artikel detikedu, "Hadits Larangan Marah yang Perlu Dipahami" selengkapnya
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5598322/hadits-larangan-marah-yang-perlu-dipahami.