Anda di halaman 1dari 7

SURAT PERJANJIAN KERJA

Pada hari ini, Senin, tanggal 2 Desember 2019, kami yang bertandatangan di bawah ini
masing-masing pihak:
Nama : ARIS SUWANDANI
Tempat,tanggal lahir : Karawang, 09 April 1988
Alamat : Perum Jasmine Village Blok B.19 Cluster Sydney,
Karawang Wetan, Karawang Timur, Karawang 41314
No. KTP : 3215010904880003
No. Handphone/WA : 0812-7323-0889
e-mail : aries_the_astute@yahoo.com
Jabatan : Petugas Ukur pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karawang

Dalam hal ini bertindak dan untuk atas nama Pihak Pemberi Kerja, selanjutnya disebut
dengan PIHAK PERTAMA. Selanjutnya:
Nama :
Tempat,Tanggal Lahir :
Alamat : (alamat sesuai KTP)
No. KTP :
No. Handphone/WA :
e-mail :
Jabatan : (isi sesuai jabatan masing-masing di internal tim)

Dalam hal ini bertindak dan untuk atas nama Pihak Penerima Kerja, selanjutnya disebut
dengan PIHAK KEDUA.

Untuk selanjutnya kedua belah pihak disebut dengan PARA PIHAK, sepakat untuk
melaksanakan dan menerima PEKERJAAN di bidang jasa dalam bentuk ketentuan sebagai
berikut:

PASAL 1
MENGENAI PEKERJAAN, POSISI DAN TUGAS
1. PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA, PIHAK KEDUA
menerima dengan baik tugas pekerjaan tersebut, serta mengikat diri sebagai Pelaksana
dan Penyambung Pekerjaan PIHAK PERTAMA.
2. ‘Pekerjaan’ yang dimaksud adalah Pekerjaan PIHAK PERTAMA di bidang
Pengukuran dan Pemetaan Kadastral dan semua atau sebagian besar beban kerja yang
melekat pada jabatannya sebagai Petugas Ukur dan jabatan lain pada lingkungan kerja
Kantor Pertanahan Kabupaten Karawang di lingkup Kementerian Agraria Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta mengenai hubungan orang per
orang, hubungan PIHAK PERTAMA dengan klien (Atasan/Rekan Kerja,
Notaris/PPAT, Developer Perumahan, Manager Perusahaan, Konsultan Teknis
Perusahaan, Instansi Pemerintah Pusat/Daerah, Perangkat Desa/Kecamatan,
TNI/POLRI, pihak perorangan dan lainnya).

1
3. Pembagian jenis Pekerjaan yang dimaksud adalah mencakup pekerjaan: (1) Proyek
Strategis Nasional Pemerintah baik berupa kegiatan: Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL), Proyek Pengadaan Tanah; Kegiatan Kantor Wilayah BPN Jawa
Barat seperti: Redistribusi Tanah, Konsolidasi Tanah, IP4T; Kerjasama dengan lintas
sektor: Sertipikasi UKM, Sertipikasi Nelayan, Sertipikasi Tanah Aset Pemerintah
Daerah dan kegiatan Proyek Sertipikasi lain yang sejenis. Serta pekerjaan (2) Rutin
yang terdiri dari pekerjaan: Perorangan, Perusahaan dan Developer Perumahan.
4. Rangkaian Pekerjaan yang dimaksud adalah semua Pekerjaan di bidang Pengukuran
Tanah dan segala hal yang melekat, mulai dari tahapan: persiapan, pemeriksaan alat-
alat yang dibutuhkan, penjadwalan dan komunikasi ke klien dan tim, transportasi
menuju tempat lokasi, penyiapan konsumsi, pelaksanaan pekerjaan pengukuran,
mediasi/penyelesaian masalah di lapangan, penyelesaian administrasi di kantor,
pengolahan data, pengeditan gambar, pembuatan Gambar Ukur, pengintegrasian
bidang, pencetakan Peta Bidang Tanah, pencetakan gambar dan tekstual Surat Ukur,
penyajian data, revisi dan perbaikan, hingga tahapan penyelesaian dan penyajian
laporan hasil pekerjaan.

PASAL 2
GAJI, PEMASUKAN dan PENGELUARAN
1. Gaji Pihak Kedua adalah upah yang diterima dari hasil pekerjaan bulanan yang di
dapat dari Pemasukan setelah dikurangi Pengeluaran. Besaran gaji ditentukan pada
tabel lampiran Surat Perjanjian Kerja ini.
2. Pemasukan adalah sejumlah nilai uang yang masuk dan diterima secara utuh ataupun
sebagian dan/atau pelunasan dari para pihak yang berkepentingan dengan Pihak
Kesatu.
3. Pengeluaran adalah semua biaya yang wajib dikeluarkan selama pelaksanaan
pekerjaan, meliputi: biaya transport, biaya pencetakan, biaya penyetoran berkas, bon
arsip, pemberian sukarela; serta biaya penunjang lainnya, meliputi: biaya
konsumsi/makan, biaya sewa rumah/kost, biaya pulsa/paket, biaya listrik/air, biaya
perawatan, biaya tak terduga dan biaya lainnya.
4. Penerimaan sejumlah uang dari klien dan rekanan luar diserahkan terlebih dahulu
pada Pihak Pertama untuk kemudian disetujui dimasukkan ke dalam tambahan
Pemasukan.
5. Penerimaan sejumlah uang lain hasil dari konten video, promosi iklan dan konten
kreatif lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan dimasukkan ke dalam kas sebagai
tambahan pemasukan.

PASAL 3
HARI KERJA, JAM KERJA dan JAM STANDBY
1. Hari kerja adalah hari senin sampai jumat untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan di jam kantor, kemudian dilanjutkan pada hari sabtu dan minggu sebagai
waktu utama pelaksanaan pekerjaan lapangan rutin. Hari kerja sebanyak 30 hari atau
sesuai hari yang tertera pada kalender, 5 (lima) sampai dengan 7 (tujuh) hari kerja

2
dalam seminggu dan 4 (empat) minggu dalam 1 (satu) bulan. Tidak mengenal hari
lembur atau jam lembur.
2. Jam kerja adalah mulai pukul 08.00 WIB pagi sampai dengan pukul 17.00 WIB. Jam
standby mulai pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB tengah malam.
3. Jam kumpul adalah minimal satu jam sebelum jadwal keberangkatan pelaksanaan
pekerjaan lapangan. Makin besar persiapan dan atau makin jauh lokasi yang dituju,
makin besar juga spare waktu yang dibutuhkan untuk persiapan, sehingga Jam
Kumpul bisa saja lebih dari satu jam sebelumnya.
4. Di dalam atau diantara hari kerja diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan lain atau
pekerjaan sampingan lain jika memang belum tersedianya pekerjaan pengukuran,
pekerjaan kantor atau pekerjaan lain yang berhubungan dengan itu, atau ketika
diliburkan karena sesuatu hal.
5. Waktu libur adalah waktu luang atau waktu senggang yang bisa digunakan diantara
kosongnya jadwal pekerjaan baik itu pekerjaan lapangan atau pekerjaan kantor.
6. Nomor handphone agar selalu aktif untuk bisa dihubungi setiap saat jika ada sesuatu
hal darurat atau mengenai penyesuaian jadwal.

PASAL 4
ETOS KERJA, KEJUJURAN, PENAMPILAN dan DISIPLIN KERJA
1. Etos Kerja adalah semangat kerja positif yang wajib selalu ditampilkan baik di dalam
lingkungan kantor maupun di luar kantor.
2. Kejujuran merupakan nilai utama dipercaya nya seseorang di dalam sebuah
lingkungan, utamanya lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan pekerjaan.
3. Menjalin pertemanan dengan rekan kerja lainnya sangat dianjurkan namun terbatas
hanya mengenai urusan pekerjaan, sehingga jika ada keterikatan lain di luar urusan
pekerjaan adalah menjadi tanggungjawab dan urusan masing-masing pihak tanpa
mempengaruhi atau mengganggu konsentrasi dan waktu dari pekerjaan yang sudah
ditugaskan.
4. Penampilan untuk di dalam lingkungan kantor dan di luar kantor bebas rapi dan
sopan. Untuk rambut tidak gondrong, janggut dan kumis potong rapi. Pakaian kerja
Kantor Hari kerja Senin sampai Jumat menyesuaikan jadwal pakaian kantor di hari
tersebut, sedangkan Pakaian Lapangan menyesuaikan kebutuhan lapangan.
5. Disiplin kerja dan ketepatan waktu kehadiran menjadi nilai yang akan di evaluasi tiap
bulan. Teguran dan sanksi akan diberlakukan untuk setiap bentuk pelanggaran
disiplin.

PASAL 5
STANDAR BAKU HASIL PEKERJAAN
1. Standar Baku Hasil Pekerjaan adalah meliputi: (1) standar hasil pekerjaan lapangan
yang mengikuti kaidah pendaftaran tanah secara kadastral, dapat direkonstruksi batas,
serta memenuhi asas kontradiktur delimitasi (disetujui oleh tetangga berbatasan); (2)
Pekerjaan Pengolahan Data yang mencakup proses pasca pelaksanaan pekerjaan
lapangan (post processing) berupa metode hitung, kelengkapan persyaratan

3
administrasi, pengentrian berkas dan dokumen, pembuatan tabel atau daftar, serta
penyajian dalam bentuk peta dan bentuk lainnya.
2. Standar Baku ini adalah kualitas kerja yang harus selalu dipertahankan untuk
mendukung laporan kinerja masing-masing Para Pihak.
3. Standar Waktu adalah waktu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan atau kurang dari
target waktu yang diberikan.
4. Kendali Mutu/Kualitas pekerjaan adalah sistem control atau kendali mengenai
jumlah/volume pekerjaan berbanding dengan waktu yang diperlukan untuk
penyelesaiannya. Laporan dibuatkan dalam bentuk daftar rekap per bulan.
5. Revisi dan perbaikan harus dapat dilakukan bahkan dalam keadaan sedang meakukan
pekerjaan yang lain. Revisi dan Perbaikan merupakan sebuah kesatuan rangkaian
pekerjaan sehingga tidak dihitung sebagai pekerjaan baru melainkan tetap dihitung
sebagai pekerjaan yang sama sampai selesainya pekerjaan tersebut.

PASAL 6
FASILITAS, HAK dan KEWAJIBAN
1. Fasilitas adalah fasilitas perorangan dan/atau fasilitas yang digunakan secara
Bersama, fasilitas Perorangan dapat berupa fasilitas yang diberikan spesifik hanya
untuk digunakan dan dipertanggungjawabkan secara personal, contoh: handphone,
kamera, pakaian dan perlengkapan dinas, stasioneri/alat tulis, dan sebagainya.
Sedangkan Fasilitas Bersama adalah fasilitas yang dapat digunakan atau
dipertanggungjawabkan secara bersama-sama atau tanggung renteng, contoh: tempat
kost, kendaraan roda dua/empat, alat ukur, laptop/PC, printer/scanner, alat elektronik,
dan lain sebagainya.
2. Hak adalah sesuatu yang layak diterima oleh Pemberi Kerja ataupun Penerima Kerja,
Hak dapat berupa upah, tunjangan, kesetaraan, jaminan kesehatan, jaminan sosial,
jaminan masa depan, dan sebagainya. Sebelum menuntut hak sudah sepatutnya Para
Pihak melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
3. Kewajiban adalah keharusan Para Pihak untuk melaksanakan segala sesuatu baik itu
yang diperintahkan ataupun tidak diperintahkan (atas dasar inisatif sendiri) demi
kelancaran dan keberlangsungan kegiatan pekerjaan.

PASAL 7
AKTUALISASI dan PENINGKATAN KINERJA
1. Aktualisasi diri adalah kegiatan dalam rangka pemutakhiran diri dengan cara
menyiapkan diri mengikuti kegiatan semacam diklat, perkuliahan, seminar, atau
semacamnya baik atas dasar keinginan pribadi ataupun kebutuhan organisasi/tim.
2. Peningkatan kinerja adalah peningkatan kemampuan masing-masing Para Pihak untuk
dapat menyesuaikan kondisi dan keadaan untuk tetap dapat mengikuti tuntutan
pekerjaan yang dinamis.

4
PASAL 8
HUBUNGAN DENGAN KLIEN
1. Hubungan dengan Klien adalah hubungan luar yang harus dibina dengan baik dalam
rangka menjamin keberlangsungan pekerjaan dari rekanan Para Pihak. Hubungan baik
ini mencakup komunikasi yang baik, pelayanan yang baik, etos kerja yang baik,
waktu penyelesaian pekerjaan yang baik, serta hal lain yang menunjang kepercayaan
terhadap rekanan Para Pihak.
2. Penghubung dan Penjadwal adalah tugas tambahan yang diberikan dalam rangka
menjalin komunikasi dengan pihak rekanan. Untuk menjamin tetap terjalinnya
hubungan baik dengan rekanan luar, Pihak Pertama hanya akan bersifat sebagai
pembuka jalan komunikasi awal dengan pihak rekanan luar, sehingga setelah proses
pembuka jalan tersebut sudah dilalui, pihak kedua melalui Penghubung dan
Penjadwal dapat seterusnya berurusan dan berkomunikasi dengan pihak rekanan
dengan terlebih dahulu memberikan laporan tembusan pada Pihak Pertama dalam
bentuk komunikasi 3 (tiga) arah.
3. Segala konsekuensi yang timbul akibat komunikasi 3 (tiga) arah tersebut diselesaikan
melalui mekanisme pertemuan atau rapat tim agar tidak menimbulkan bias
makna/persepsi.
4. Jabatan internal tim sebagai penghubung dengan klien akan dilengkapi perangkat
seluler dan nomor khusus untuk komunikasi dengan klien dan digunakan dengan
sebaik-baiknya untuk kepentingan pekerjaan dengan cara yang bijaksana dan
bertanggungjawab.
5. Penerimaan sejumlah uang dari klien adalah bukan untuk pribadi penerima melainkan
diberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak Pertama melalui persetujuannya menjadi
tambahan pemasukan yang harus di gabung sebagai pemasukan total bulanan.

PASAL 9
TUGAS TAMBAHAN
1. Tugas tambahan adalah tugas tambahan yang dibebankan kepada masing-masih Para
Pihak untuk dapat menjalankan tugas secara lebih maksimal dan kebutuhan organisasi
untuk saling mengisi posisi/peran.
2. Tugas tambahan sebagai pengemudi adalah tugas mengantarkan tim ataupun atasan,
rekanan, instansi, perorangan lainnya, atau siapapun yang tujuannya berhubungan
dengan pekerjaan dan membutuhkan perjalanan dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Tugas tambahan sebagai penghubung dengan rekanan adalah penghubung antara
pihak luar dan pihak internal tim melalui berbagai media dan cara komunikasi. Tugas
ini mencakup penjadwalan bagi tim dan rekanan luar.
4. Tugas tambahan sebagai video kreator adalah membuat dokumentasi foto dan video
secara profesional dan proporsional untuk dapat digunakan sebagai konten yang akan
dipakai untuk keperluan promosi dan keperluan organisasi.
5. Tugas tambahan sebagai editor konten adalah tugas untuk editing hasil dokumentasi
lapangan untuk dapat dipresentasikan atau disajikan dalam bentuk konten media

5
social. Penggunaan akun khusus, pembuatan situs, akan diperlukan dan diatur
kemudian dengan mempertimbangkan manfaat bersama.
6. Tugas tambahan sebagai desainer promosi digital adalah memiliki tugas mendesain
konten digital untuk kegiatan promosi atau iklan dalam berbagai media, baik itu
media tulis, media audio visual, dan media komunikasi visual lainnya.

PASAL 10
PELANGGARAN SERIUS
1. Pelanggaran Serius adalah pelanggaran berat yang masuk ke dalam pelanggaran yang
tidak dapat ditoleransi, bentuk pelanggaran serius ini mencakup pelanggaran etika
pelanggaran moral, pelanggaran kerja, pelanggaran sosial, pidana/kriminal, perdata,
hutang-piutang, penyalahgunaan narkotika, minuman keras dan zat terlarang lainnya,
pencemaran nama baik, fitnah, hoax, bullying, dan pola diri yang mencoreng nama
baik perorangan maupun instansi.
2. Pelanggaran tersebut diberikan sanksi sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku
di masyarakat dan di mata hukum.

PASAL 11
PENGUNDURAN DIRI DAN PUTUSNYA KONTRAK
1. Pengunduran diri adalah berhentinya salah satu Pihak Penerima dalam keadaan sadar
dan dikarenakan ada kepentingan lain yang bias dipertanggungjawabkan atau di
toleransi. Pengunduran diri ini dapat dilakukan minimal dalam waktu 1 (satu) bulan
sebelum yang bersangkutan mengajukan Pengunduran Diri.
2. Putusnya kontrak terjadi apabila terjadi permasalahan berat yang mengakibatkan
dampak kerugian bagi salah satu atau kedua belah pihak sehingga harus menempuh
jalur putusnya kontrak. Segala dampak yang timbul akibat putusnya kontrak ini
dibicarakan secara musyawarah untuk menemukan kesepakatan.

PASAL 12
DALAM KEADAAN GENTING DAN KEGAGAAN HASIL
1. Keadaan genting adalah keadaan memaksa yang tidak dapat dicegah ataupun
dihindari mencakup huru-hara, bencana alam, kecelakaan kerja, kecelakaan pribadi,
ketidakcakapan mental/pikiran, meninggal dunia, ataupun kondisi memaksa (force
meijure) lainnya. Dalam hal terjadi seperti itu maka dilakukan langkah
recovery/perbaikan secepat mungkin.
2. Kegagalan Hasil adalah mencakup kerugian moril, kerugian materil, kerugian waktu,
kegagalan sistem, kegagalan hasil pekerjaan, adalah merupakan tanggungjawab dan
konsekuensi bersama yang wajib ditanggung renteng oleh Para Pihak.

6
PASAL 13
PENUTUP

1. Hal-hal lain yang belum ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini, akan ditentukan
kemudian atas persetujuan kedua belah pihak.
2. Demikian Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai
cukup yang mempunyai kekuatan hukum yang sama yang dipegang oleh masing-
masing pihak dan berlaku sejak ditanda tangani Surat Perjanjian ini.
3. Kedua belah pihak beritikad baik untuk melaksanakan Surat Perjanjian Pekerjaan ini
sesuai dengan isinya.
4. Aturan ini diujicoba terlebih dahulu selama 1 (satu) bulan terhitung mulai sejak
ditandatangani surat perjanjian ini dan akan berlaku mengikat setelah melalui masa uji
coba tersebut.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Materai Rp.6000

(………………..………) (…………………………)

Anda mungkin juga menyukai