METODE PENELITIAN
15
kV. Sistem ini dapat menggunakan saluran udara, kabel udara, maupun
kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi
serta situasi lingkungan. Pada kubikel Automatic Change Over sistem
saluran yang digunakan adalah sistem saluran kabel tanah atau SKTM
(Saluran Kabel Tegangan Menengah). Hal ini karena kabel SKTM tidak
mudah mengalami gangguan baik cuaca dan binatang dan juga tidak
merusak estetika (keindahan) kota.
16
sebenarnya dalam kenyataannya hubungan itu bisa dengan tiga fasa atau
tiga kabel.
3.2.4 Kubikel Automatic Change Over (ACO)
Kubikel ACO adalah kubikel yang mempunyai dua sumber yang
berlainan yang dapat bekerja secara otomatis untuk pindah dari sumber
daya utama ke sumber daya cadangan apabila terjadi gangguan / hilang
tegangan pada salah satu sumber dengan memanfaatkan beberapa
perangkat dan program yang mendukung dalam waktu relatif sesuai
dengan settingan yang telah ditentukan. Fungsi ACO yaitu untuk
menghidupkan sumber listrik yang padam apabila terjadi gangguan
dengan memindahkan sumber tegangan listrik utama ke sumber tegangan
listrik cadangan secara otomatis. Kubikel ACO ini biasa kita temukan pada
rumah sakit, bank, mall, instansi pemerintahan maupun swasta dan pabrik
sesuai dengan permintaan. Adapun manfaat menggunakan kubikel ACO
yaitu untuk menjaga suplai listrik pada pelanggan yang memerlukan
pasokan listrik secara terus – menerus.
17
Kubikel ACO akan bekerja bila LBS1 yang sedang memikul
beban mengalami gangguan, ketika gangguan maka lampu
indikator tegangan 20 kV padam dan memerintahkan modul
control untuk menggerakkan mekanik motorise LBS 1 keluar
dan LBS 2 (supply cadangan) masuk dan begitu sebaliknya.
Sistem non prioritas ini lah yang digunakan PLN untuk
pelanggan premium.
Lampu
Indikator Voltage
Detection
Relay
Kabel TM
20 kV
18
2. Modul Control berfungsi sebagai alat yang memerintahkan
mekanik motorize kubikel bekerja ketika salah satu sumber
mengalami gangguan dengan settingan waktu dan level drop
tegangannya yang sudah kita tentukan pada setting program
ACO.
19
3.2.7 Tipe Kubikel ACO yang digunakan di PT PLN Area Menteng
Merk Kubikel ACO yang digunakan pada PT.PLN (PERSERO) Area
Menteng yaitu Schneider Talus T200S SM6-24.
20
Tabel 3.1 Spesifikasi Kubikel ACO
SPESIFIKASI TEKNIK
ACO Kubikel Dua Incoming dengan LBS dan Sistem SCADA
(ACO Double Incoming Cubicle LBS With ATS and SCADA System)
I PANEL
1,1 Terdiri dari dua Load Break Sw itch (LBS) lengkap dengan Earthing Sw itch Ya Ya
1,2 Memiliki Earthing Sw itch untuk maintenance Ya Ya
1,3 Memiliki mechanical interlock antar LBS dengan ES Ya Ya
1,4 Memiliki mechanical interlock antara dua LBS Ya Ya
1,5 Memiliki sensor tegangan ke ACO Relay (dari masing cell LBS) Konfigurasi 0 - 100% Konfigurasi 0 - 100%
1,6 Jenis Panel Metal Enclosed Metal Enclosed
1,7 Short time current, 1 sec 16 kA/1s 16kA/1s
1,8 Isolasi Panel Air Insulated Air Insulated
1,9 IP Panel Min IP 3x IP 3x
1.10 Tipe Sw itch INDOOR Load Break Sw itch dengan SF6 Insulated INDOOR Load Break Sw itch dengan SF6 Insulated
1.11 Rating Arus 630A 630A
1.12 Rating Tegangan 24 kV 24 kV
1.13 Frekuensi 50 Hz 50 Hz
1.14 Tipe Operasi Electromechanical Electromechanical
1.15 Shunt Trip, Closing dan Motor Pow er Supply 48 VDC 48 VDC
1.16 Burden Motor 200W di 48 VDC 200W di 48 VDC
1.17 Indicator Mechanical On/Off LBS dan Earthing On/Off LBS dan Earthing
1.18 Waktu Operasi :
- Waktu membuka LBS 0,1 - 7 s 0,1 - 7 s
- Waktu menutup LBS 0,1 - 7 s 0,1 - 7 s
1.19 Lengkap dengan ATS Controller, Lengkap dengan kemampuan komunilasi Ya Ya
1.20 Respon w aktu untuk perintah Open (Shunt Trip) 35 ms 35 ms
1.21 Respon w aktu untuk perintah Closed (closing release) 55 ms 55 ms
II ACO CONTROLLER
2.1 Lokasi Instalansi Indoor Indoor
2.2 No of sw itch can be controlled by Relay / Jumlah sw itch yang bisa dikontrol oleh relay 2 2
2.3 Number of Digital Input / Jumlah DI Minimul 12 DI 16 DI
2.4 Number of Digital Output / Jumlah DO Minimum 4 DO 4 DO
2.5 Wathcdog fungtion / Fungsi Watchdog Comply / Menenuhi Memenuhi
2.6 Aux tegangan ke Relay / Aux pow er supply to Relay 230 VAC 230 VAC
2.7 The Relay must have Pow er Supply Module or Rectifier / Memiliki Modul Pow er Supply Comply / Menenuhi Memenuhi (ada)
2.8 Pow er Supply Module atau Rectifier 220VAC ke 48 VDC (Motor) 220VAC ke 48 VDC (Motor) dan 220 VAC ke 12 VDC (Modem)
2.9 Battery Back up 48 VDC w ith min capacity 24Ah 48 VDC w ith min capacity 24Ah
2.10 Type of Battery / Tipe Battery Seal Lead Acid maintenance - Free type Seal Lead Acid maintenance - Free type
2.11 Output voltage to motor LBS / Tegangan Output ke motor LBS 48 VDC 48 VDC
2.12 Output voltage to Modem / Tegangan output ke Modem 12 VDC and 1A Cont; 7A max 12 VDC and 1A Cont; 7A max
2.13 Memiliki lokal / Remote selector sw itch Comply / Menenuhi Memenuhi (ada)
2.14 Memiliki Push Button untuk local operation Comply / Menenuhi Memenuhi (ada)
2.15 Mimic Panel Comply / Menenuhi Memenuhi (ada)
2.16 Memiliki port komunikasi USB RS 232 and ethernet USB RS 232 and ethernet
2.17 Protocol komunikasi ke SCADA DNP3 dan DNP-net DNP3 dan DNP-net
2.18 Konfigurasi dan Monitoring WEB Based Internet Explorer WEB Based Internet Explorer
2.19 Inform asi SCADA :
Measuring :
Arus I1, I2, I3, Neutral Current and average current I1, I2, I3, Neutral Current and average current
2.20 Status
2.21 Jumlah Operasi / Operation counter Comply / Menenuhi Memenuhi
2.22 Status On/Off Sw tich Open, Close Open, Close
2.23 Sw itch Locked Comply / Menenuhi Memenuhi
2.24 Phase Faulth Comply / Menenuhi Memenuhi
2.25 Earth Faulth Comply / Menenuhi Memenuhi
2.26 Posisi lokal / Remote (L/R Position) Comply / Menenuhi Memenuhi
2.27 AC Pow er Supply Off Comply / Menenuhi Memenuhi
2.28 Status On/Off Tegangan (On/Off Voltage Statues) Comply / Menenuhi Memenuhi
2.29 20kV Tegangan Masuk / MV Present Comply / Menenuhi Memenuhi
2.30 Level Tegangan Hilang Ya Ya
2.31 Jam Tegangan Hilang Ya Ya
2.32 Gangguan pada Battery / Battery Faulth Comply / Menenuhi Memenuhi
2.33 Gangguan Pow er Supply ke Motor / Motorization Pow er Supply Failure Comply / Menenuhi Memenuhi
2.34 Status On/Off ATS
2.33 Control
- On/Off Sw itch Open, Close Open, Close
ATS On/Off Comply / Menenuhi Memenuhi
BURHANUDIN AZIS
Sales Director
Utility Transmission & Distribution
21
3.2.8 Klasifikasi / Penggolongan Pelanggan pada PLN
Untuk menentukan pelanggan tarif listrik, PT.PLN (PERSERO)
menggolongkan pelanggan listrik dari berbagai sudut pandang dan dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1. Dari segi peruntukan, misalnya mereka adalah rumah tangga,
badan sosial, bisnis, industri, kantor pemerintahan, dan lain –
lain. Satu dengan yang lain berbeda keperluan dalam
penggunaan tenaga listrik dan karenanya pula dikenakan tarif
yang berbeda – beda.
2. Dari segi sistem tegangan penyambungan tenaga listrik,
digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu : pelanggan tenaga
listrik tegangan rendah, pelanggan tenaga listrik tegangan
menengah, dan pelanggan tenaga listrik tegangan tinggi.
3. Dari segi batas daya yang digunakan, misalnya ada yang
menggunakan daya 250 VA, seperti tenaga listrik yang dipakai
untuk keperluan rumah tangga sangat kecil dan adapula
sampai 30.000 kVA yang dipakai untuk keperluan industri
besar.
Tarif Dasar Listrik (TDL) adalah tarif harga jual listrik yang
dikenakan oleh pemerintahan untuk para pelanggan PLN. Istilah Tarif
Dasar Listrik bisa disebut pula Tarif Tenaga Listrik atau Tarif Listrik.
Rel 1 Rel 2
GI A GI B GI C GI D
1 2 1 2 1 2 1 2
PLG Platinum
PLG Silver PLG Gold PLG Bronze
PPlatinum
24
Salah satu pelanggan yang dilayani Premium Bronze adalah
Rumah Sakit Gatot soebroto.
b. Premium Silver adalah pelanggan yang dilayani oleh satu
subsistem satu gardu induk dua trafo dan dua penyulang.
Salah satu pelanggan yang dilayani Premium Silver adalah
Kementrian Keuangan RI.
c. Premium Gold adalah pelanggan yang dilayani oleh satu
subsistem dua gardu induk dua trafo dan dua penyulang.
Salah satu pelanggan yang dilayani Premium Gold adalah
Hotel Borobudur.
d. Premium Platinum adalah pelanggan yang dilayani oleh dua
subsistem dua gardu induk dua trafo dan empat penyulang.
Salah satu pelanggan yang dilayani Premium Platinum adalah
Bank Indonesia. Total kebutuhan daya Bank Indonesia
dipasok 4 penyulang 20 kV, 2 gardu induk 150/20 kV, dan 2
subsistem 500/150 kV yang berbeda.
25
Manfaat yang didapatkan pelanggan dengan layanan premium
yaitu:
1. Tingkat keandalan yang lebih tinggi dibandingkan pelanggan
biasa.
2. Cepat dan mudah dalam sistem pelayanan.
3. Adanya diskon tagihan rekening bila mengalami pemadaman
perbulan.
26
z 3 Wisma
Indograha
18 PG159 GI GI Penggilingan Pondok Premium PT Kabel
Penggilin Pulogadun kopi Metal
gan g
19 PM329 Pakaren GH426 Duren tiga Lenteng Premium Jl Ry pasar
a agung minggu
20 GH82 BI1 Petruk Gambir lama Menteng Premium BANK
INDONESIA
21 KS32 BI2 Gareng Budi Menteng Premium BANK
kemuliaan INDONESIA
22 SP185 Bluntas GH62 Kebon jeruk Kebon jeruk Premium RCTI
23 GH99 Gandul 2 Rawadeno Gandul Ciputat Premium P28 Gandul
k
24 KM108 KM54 GH239 Cipinang Jatinegara Premium PT Ayodia
25 TT28 CP1 GH306 Grogol Menteng Premium Central Park
Mall
26 K234 Bondex Serambi Cipinang Jatinegara Premium RS Premier
Jatinegara
27 A56 GI Ancol Mutic Ancol Bandengan Premium PT Supernova
28 CN65 Icon 1 Icon 2 Gandul Ciputat Premium PT Icon+
29 MP36 Kompetis CSW Bulungan Premium Data Cyber
i
30 K175 Plastik Therapy Gedung pola Menteng Premium RSCM
31 PK177 Bacak GH238N Plumpang Jatinegara Premium RS Koja
32 BK232 BK187 BK163 Merunda Merunda Premium Gudang Mitra
10
33 KG329 Edelweis Trigram Kelapa Tanjung Premium Mall Kelapa
gading priok Gading
34 CN107 CN116 CN95 Ciputat Premium Park Hotel
35 KJ333 GH62 GI bonia New senayan Kebun Premium RCTI
new jeruk
senayan
36 RG135 PM298 GI Duren tiga Lenteng Premium BRI Corporate
Kemang Agung University
Ragunan
37 KB395 GI GH 10 Bulungan Bulungan Premium Kantor PLN
Bulunga area Bulungan
n
38 CN96 GI GI gandul Pondok Ciputat Premium South Quarter
pondok indah Cilandak
indah
27
39 AB47N Kopel AB236 Bandengan Premium Pasar Gunung
Sari
40 BC213 Centeng Guru Cileduk Cengkareng Premium Pabrik Kertas
BC3 BC85
41 PM282 PM267 PM355 Kemang Lenteng Premium Udiklat PLN
Agung Ragunan
42 K301 K61 K291 Manggarai Menteng Premium FK UI
Salemba
43 KS81 GH83 GI kebon Kebon sirih Menteng Premium Kedubes
sirih Amerika
44 AB174 AB204 AB221 Nyetop Bandengan Premium Apartemen
kemayoran puri
kemayoran
45 E96 LDC Tisue GI Cawang Kramat jati Premium Kntor PLN
Lama P2B APB
46 MP153 PM238 GH402 Bulungan Premium Kantor imigrasi
47 KJ333 GH62 Bonia GH62 Kebon jeruk Premium RCTI OK
48 D157 D24B KS23 GI gambir Menteng Premium ESDM
lama
49 PIK48 Kuntum N max GI PIK Bandengan Premium Perumahan
diamond golf
50 KG178 Tiup GI kandang Marunda Premium Depo
sapi contrainer PT
BSA
51 D297 Kbn sirih Gbr lama GI kbn sirih Menteng Premium Mahkamah
konstitusi
28
kecilnya SAIDI dan SAIFI, semakin besar nilai saidi dan saifi maka dapat
dinyatakan bahwa saidi dan saifi tersebut semakin buruk karena tingkat
lama dan seringnya terjadi pemadaman semakin besar. Jika nilai saidi dan
saifi maka dinyatakan semakin baik karena tingkat lama dan seringnya
terjadi pemadaman semakin berkurang.
Keandalan merupakan tingkat keberhasilan kinerja suatu sistem
atau bagian dari sistem, untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik
pada periode waktu dan dalam kondisi operasi tertentu. Untuk dapat
menentukan tingkat keandalan dari suatu sistem, harus diadakan
pemeriksaan dengan cara melalui perhitungan maupun analisis terhadap
tingkatan keberhasilan kinerja atau operasi dari sistem yang ditinjau, pada
periode tertentu kemudian membandingkannya dengan standar yang
ditetapkan sebelumnya.
Keandalan tenaga listrik adalah kontinuitas penyaluran tenaga
listrik kepada pelanggan, terutama pelanggan daya besar yang
membutuhkan kontinuitas penyaluran tenaga listrik secara mutlak.
Struktur jaringan tegangan menengah memegang peranan penting dalam
menentukan keandalan penyaluran tenaga listrik karena jaringan yang
baik memungkinkan dapat melakukan manuver tegangan dengan
mengalokasikan tempat gangguan dan beban dapat dipindahkan melalui
jaringan lainnya. Beberapa macam indeks satuan keandalan, yaitu :
1. Frekuensi Padam Rata-rata (FPR = SAIFI) dalam satuan n
kali/tahun, n kali/bulan atau n kali/kuartal. Menurut IEEE istilah
yang digunakan adalah SAIFI (System Average Interruption
Frequency Index) atau merupakan nilai indeks rata – rata
frekuensi gangguan pada sistem. SAIFI adalah rata – rata
jumlah interupsi atau gangguan yang berkelanjutan per
konsumen sepanjang tahun.
29
2. Lama Padam Rata-rata (LPR = SAIDI) dalam satuan x
jam/tahun, x jam/bulan atau x jam/kuartal. Menurut IEEE
istilah yang digunakan adalah SAIDI (System Average
Interruption Duration Index) atau merupakan nilai indeks rata –
rata durasi atau lamanya gangguan pada sistem. SAIDI
adalah durasi rata – rata interupsi atau gangguan per
konsumen sepanjang tahun.
Mulai
YA
Selesai
TIDAK
YA
31