Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Rumah Sakit

Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan
oleh dokter, perawat, bidan, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

2. Persyaratan Izin Rumah Sakit

1. Surat Izin Sementara / Tetap (fotocopy)

2. A. rekomendasi Dinas Kesehatan Kota Padang (asli)

B. rekomendasi Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Barat (asli)

C. berita Acara pemeriksaan Rumah Sakit (asli)

3. Data-Data Lain:

a) Surat Permohonan Pemilik Rumah Sakit (asli)

b) Surat Pernyataan dari Pemilik RS bahwa sanggup mentaati ketentuan dan peraturan yang berlaku di
bidang kesehatan (asli)

c) Akte Notaris Pendirian Badan Hukum (fotocopy)

d) Sertifikat Tanah

e) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) / Izin Gangguan (fotocopy)

4. Daftar Isian

a) Strukutur Organisasi RS (asli)

b) Daftar Ketenagaan Medis, Paramedis, dan Nonmedis (asli)

c) Data Kepegawaian direktur RS

• Ijazah Dokter (fotocopy)

• Surat Penugasan (fotocopy)

• Surat Izin Praktek (fotocopy)

• Surat Lolos Butuh / Pensiun (fotocopy)

• Surat Pengangkatan Sebagai Direktur RS (fotocopy)


• Surat Pernyataan Tidak Berkeberatan sebagai Direktur RS (asli)

d) Data Kepegawaian Dokter yang bekerja di RS tersebut:

• Ijazah dokter (fotocopy)

• Surat Penugasan (fotocopy)

• Surat Izin Praktek (fotocopy)

• Surat Pengangkatan sebagai tenaga dokter di RS dari pemilik untuk tenaga purna waktu (fotocopy)

• Surat Izin atasan Langsung untuk tenaga paruh waktu (asli)

• Surat lolos butuh / pensiun untuk tenaga purna waktu (fotocopy)

e) Data Kepegawaian Paramedik

• Ijazah (fotocopy)

f) Denah situasi Bangunan, jaringan listrik, air dan limbah skala 1:100 (fotocopy)

g) Hasil pemeriksaan air minum 6 bulan terakhir (fotocopy)

h) Daftar Inventaris Medis, Penunjang Medis, dann Nonmedis (asli)

i) Daftar Tarif Pelayanan di RS (fotocopy)

j) Daftar Isian untuk Mendirikan RS (asli)

5. Dokumen UKL dan UPL (asli)

STANDAR PELAYANAN RUANG KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT

LANDASAN

1. SK MENKES No.67781/RS/63 Tahun 1963 tentang Syarat-Syarat Pokok Rumah Sakit

2. Daftar Tata cara dan syarat pendirian / Pembangunan dan penyelenggaraan Rumah Sakit

A. TATA RUANG DAN BANGUNAN RUANG KEBIDANAN


LOKASI

Lokasi harus mudah di capai dari bagian lain dan satu sama lain

UKURAN

Ukuran minimal 30 – 40 m², maksimal 55 – 60 m² tinggi plafon minimal 2,5m maksimal 3,65 m

PINTU

Sebaiknya bentuk pintu sliding, namun bila pintu swing, maka pintu harus selalu tertutup dengan
menggunakan penutup otomatis. Ukuran pintu minimal 1,2 X 2,10 m. Pintu harus selalu terawat, dan
tidak boleh mengeluarkan suara

JENDELA

Harus ada kaca tembus pandang agar orang dari luar dapat melihat keadaan di dalam kamar bedah
tanpa harus masuk

VENTILASI

Memakai AC dilengkapi filter dan sistem ultraclean luminay airflow. Suhu diatur antara 19 – 22ºC dan
kelembaban udara 50 – 60 %

SISTEM PENERANGAN

Lampu ruangan memakai lampu pijar putih tertanam di dalam langit-langit sehingga tidak menampung
debu dan mudah dibersihkan. pencahayaan ruangan sesuai peraturan pencahayaan. Lampu operasi
merupakan lampu khusus yang terdiri dari beberapa lampu yang fokusnya dapat diatur, tidak panas,
terang, tidak menyilaukan dan tidak menimbulkan bayangan

SISTEM GAS

Sistem gas sebaiknya dibuat sentral memakai sistem pipa. Sistem pipa melalui bawah lantai atau diatas
langit-langit. Dibedakan sistem pipa O2 dan Nitrogen Oksida.
SISTEM LISTRIK

Harus ada sistem penerangan darurat dan sistem listrik cadangan. Bila dalam kamar bedah ada
beberapa titik penyambungan aliran listrik, maka sebaiknya dibedakan sirkuitnya sehingga bila terjadi
gangguan listrik pada satu titik, maka bisa dipindahkan ke titik lainnya

SISTEM KOMUNIKASI

Harus ada sistem komunikasi dengan ruangan lain di dalam RS dan ke luar RS

INTRUMENTASI

Semua peralatan harus mobile, mempunyai roda atau diletakkan diatas troli beroda. Semua alat
sebaiknya terbuat dari stainless steel dan mudah dibersihkan.

B. TATA KERJA DI KAMAR BERSALIN

Persiapan kamar bersalin dengan pembersihan Rutin

Pembersihan Harian

• Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks dibersihkan dan di desinfeksi

• Setiap hari dilakukan pemeriksaan prasarana seperti penyediaan air bersih, kelistrikan, pencahayaan,
ventilasi, dsb

• Setelah dibersihkan dilakukan sterilisasi ruangan dengan lampu ultraviolet secara terus menerus
hingga saat dibersihkan keesokan harinya.

• Pelaksana adalah tim pemeliharaan, dan penaggung jawab adalah Kepala ruang kebidanan

Pembersihan Mingguan

• Seluruh permukaan dinding Kamar Bersalin dibersihkan, lantai dibersihkan dengan dan didesinfeksi

• Seluruh permukaan lain seperti permukaan lampu, troli, lemari, bedside cabinet, kabel-kabel dan
selang, cuff, Tabung O2, meja obat, kursi, AC dll dibersihkan dan didesinfeksi

• Kamar mandi dibersihkan


• Semua peralatan sterilisasi dibersihkan

• Dilakukan rutin dan teratur seminggu sekali

• Pelaksana adalah tim pemeliharaan dan penanggung jawab adalah kepala ruang kebidanan

Pembersihan Bulanan

• Dilakukan Pemeriksaan dan penilaian kondisi dan fungsi serta inventarisasi dan kondisi sarana fisik
bangunan, Prasarana dan peralatan serta obat-obatan di kompleks ruang kebidanan

• Semua hasil pemeriksaan dilaporkan di rapat bulanan

• Pembersihan Pra dan Pasca Persalinan

• Bila pasien masuk ruang bersalin setelah dilakukan pembersihan rutin maka ruangan bersalin tidak
perlu dibersihkan lagi

• Bila pasien masuk ruang bersalin sebelum dilaksanakan pembersihan rutin, maka segera dilakukan
pembersihan ruangan bersalin dan sekitarnya.

• Pasca persalinan semua permukaan yang terkontaminasi dibersihkan dan di desinfeksi

C. Persiapan personil kamar bersalin

1. Pelaksana Observasi / Penolong Persalinan

Pengertian :

Adalah petugas yang memeriksa pasien, memeriksa kehamilan, mengobservasi kemajuan persalinan,
menolong persalinan, melakukan asuhan Bayi Baru lahir dan mengelola kala IV

Syarat :

1. Bidan/ dokter/Spesialis terlatih

2. Memahami /fasih asuhan persalinan normal

3. Memahami/fasih tindakan aseptik /antiseptic

4.Mampu melakukan resusitasi BBL

5.Mampu melakukan Episiotomy dan Penjahitan

6.Mengenal tanda-tanda bahaya persalinan


7.Mampu menangani kegawatan persalinan

Tugas :

• Melakukan anamnesa

• Melakukan pemeriksaan fisik

• Menegakkan diagnosa

• Melakukan konsultasi

• Melakukan observasi

• Mellengkapi formulir SOAP dan Partograf

• Menolong persalinan kala II

• Melakukan Asuhan BBL

• Melakukan Resusitasi BBL

• Melakukan Inisiasi Menyusu Dini

• Mengelola perdarahan dan perlukaan pasca persalinan

• Memantau Kala IV

• Membuat Laporan

2. Asisten Penolong

Pengertian :

Adalah petugas yang membantu penolong melaksanakan tugasnya

Syarat :

– Paramedik / Bidan terlatih

– Memahami proses asuhan persalinan normal

– Memahami/fasih tindakan aseptik / antiseptik

– Mampu membantu melakukan resusitasi BBL


– Mampu membantu tindakan Episiotomy dan Penjahitan

– Mengenal tanda-tanda bahaya persalinan

– Mampu membantu penenganan kegawatan persalinan

– Mengenal betul ruangan bersalin dan letak alat / obat

Tugas

• Membantu anamnesa

• Membantu pemeriksaan fisik

• Membantu melakukan observasi

• Sebagai asisten persalinan kala II

• Membantu Asuhan BBL

• Membantu resusitasi BBL

• Membantu Inisiasi Menyusu Dini

• Membantu pengelolan perdarahan dan perlukaan pasca persalinan

• Membantu memantau Kala IV

• Melakukan pembersihan ruangan, desinfeksi, pengelolaan sampah dsb

Anda mungkin juga menyukai