Anda di halaman 1dari 87

TUGAS BESAR

“REKAYASA PROSES BISNIS”


STUDI KASUS: PT MERAPI UTAMA PHARMA

Disusun Oleh:
Kelas SI-42-03
Kelompok 8

Rizky Aditya Nugroho (1202181252) (Distribusi Barang)


Nurul An’Nisaa (1202183353) (Pemasaran dan Penjualan)

Farah Sherina Salma (1202184184) (Operasi)


Wahyu Limutu (1202184109) (Pengadaan Barang

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2020
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh .

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat serta hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas besar ini. Sholawat serta salam semoga terlimpah kepada junjungan kita,
nabi besar Muhammad SAW.

Kami selaku penulis sangat bersyukur telah menyelesaikan makalah ini untuk menjadi
tugas besar mata kuliah Pemodelan Proses Bisnis dengan judul “Analisis Proses Bisnis PT
Merapi Utama Pharma”. Disamping itu, kami juga ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
memberikan bantuan kepada kami dalam bentuk moral maupun materi, yang sangat bermanfaat
dalam proses pengerjaan makalah ini sehingga dapat terealisasikan.

Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang
proses-proses yang ada di perusahaan. Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan
saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan
banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 1 April 2020

Penulis

2
3
Daftar Isi

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 4

Daftar Gambar 6

Daftar Tabel 7

Bab I. Pendahuluan 8
Latar Belakang 8
Rumusan Masalah 9
Tujuan 10
Manfaat 10
Batasan 10

Bab II. Profil Perusahaan 10


Sejarah, Visi, Misi, Tujuan Perusahaan 11
Struktur Organisasi 12
Value Chain 13
Process Portfolio 14
Deskripsi Proses Bisnis Utama 15

Bab III. Proses Bisnis Eksisting 17


Proses Bisnis Distribusi Barang 17
Proses Bisnis Operasi 18
Proses Bisnis Pengadaan Barang 20
Proses Bisnis Marketing & Sales 23

Bab IV. Analisis dan Redesain 24


Analisis Kualitatif 24
Proses Bisnis Distribusi Barang 24
Proses Bisnis Operasi 26
Proses Bisnis Pengadaan Barang 29
Analisis Redesign 34
Proses Bisnis Distribusi Barang 34
Proses Bisnis Operasi 34
Proses Bisnis Pengadaan Barang 35
Proses Bisnis Marketing and Sales 39

Bab V. Proses Bisnis Target 40

4
Proses Bisnis Distribusi Barang 41
Proses Bisnis Target 41
Analisis Performance 42
Proses Bisnis Operasi 48
Proses Bisnis Target 48
Analisis Performance 49
Proses Bisnis Pengadaan Barang 53
Proses Bisnis Target 53
Analisis Performance 56
Proses Bisnis Marketing & Sales 62
Proses Bisnis Target 62
Analisis Performance 64

Bab VI. Simulasi 68


Hasil Simulasi Laboratorium. 68
Simulasi Proses Bisnis Distribusi Barang 68
Simulasi Proses Bisnis Operasi 69
Simulasi Proses Bisnis Pengadaan Barang 70
Simulasi Proses Bisnis Marketing & Sales 71
Perbandingan Hasil Simulasi 74
Usulan 76

Simpulan dan Saran 78


Simpulan 78
Saran 79

Daftar Pustaka 80

Pembagian Tugas 81

Lampiran 86

5
Daftar Gambar

Gambar 1.1 Fishbone/ Cause-Effect Diagram 9


Gambar 2.1 logo PT. Merapi Utama Pharma 12
Gambar 2.2 struktur organisasi 13
Gambar 2.3 value chain 14
Gambar 2.4 process portofolio 15
Gambar 2.5 proses bisnis utama 17
Gambar 3.1 diagram hopex proses bisnis distribusi barang 19
Gambar 3.2 diagram bizagi proses bisnis operasi 20
Gambar 3.3 diagram hopex proses pengadaan barang 23
Gambar 3.4 Diagram Bizagi Proses Bisnis Marketing & Sales 24
Gambar 5.1 Diagram Hopex Proses Bisnis Target Distribusi Barang 44
Gambar 5.2 Diagram Bizagi Proses Bisnis Target Operasi 49
Gambar 5.3 Diagram Hopex Proses Bisnis Target Pengadaan Barang 54
Gambar 5.4 Diagram Hopex Proses Bisnis Target Marketing & Sales

6
Daftar Tabel

Tabel 4. 1 Analisis Kualitatif Proses Bisnis Pengadaan Barang 10


Tabel 4. 2 Analisis Kualitatif Proses Bisnis Operasi 10

(Contoh)

7
Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya pelayanan kesehatan di Indonesia, kebutuhan akan fasilitas alat


kesehatan di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Institusi kesehatan terus membutuhkan
peralatan dan perlengkapan kesehatan terkini untuk melengkapi fasilitasnya, sehingga diperlukan
pasokan alat kesehatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan akan keberagaman peralatan
kesehatan. Penyediaan alat kesehatan di Indonesia menjadi salah satu bisnis yang diperhatikan
karena dapat menjanjikan keuntungan. Hubungan antara strategi dan kegiatan bisnis perusahaan
berkaitan erat dengan teknologi di perusahaan tersebut, dimana setiap strategi yang dicapai harus
didukung oleh proses bisnis dan teknologi yang mapan sehingga memberikan arahan positif bagi
pihak perusahaan dalam perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi, dengan tujuan
menciptakan keunggulan kompetitif dan kemampuan bersaing. PT Merapi Utama Pharma adalah
salah satu perusahaan jasa distribusi farmasi di Indonesia yang berdiri pada tahun 1973 dengan
29 cabang yang ada di seluruh Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan jasa distribusi farmasi di
Indonesia, perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi perusahaan distribusi farmasi yang paling
terpercaya. Semuanya diimplementasikan melalui layanan terbaik dan profesional yang diberikan
kepada klien bisnis kami seperti pelanggan, kepala sekolah, pemerintah dan masyarakat.
Perusahaan ini sempat mengubah status perusahaan dari CV Merapi Trading Co. menjadi PT
Merapi Utama Pharma.

Seiring dengan berjalannya waktu, PT Merapi Utama Pharma terus berkembang sebagai
perusahaan swasta penyedia alat kesehatan. Untuk dapat terus bersaing dengan perusahaan
lainnya dan agar dapat meningkatkan keuntungan, perusahaan menerapkan beberapa strategi
antara lain, dengan menjaga kualitas produk yang ditawarkan, meningkatkan jasa pelayanan
purna jual, dan menambah pemasaran produk. Kegiatan operasional bisnis yang sedang berjalan
sudah cukup baik namun perlu dilakukan pembenahan agar setiap bagian bekerja sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya agar dapat berjalan lebih efektif sehingga terjadinya keselarasan
proses bisnis dan dukungan teknologi untuk memudahkan pencapaian strategi perusahaan.

8
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami mencoba merangkum dan mempelajari
permasalahan tersebut dari sumber-sumber yang baik untuk menghadapi permasalahan di PT.
Merapi Utama Pharma di era saat ini.

Gambar 1.1 Fishbone/ Cause-Effect Diagram

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana rekayasa proses bisnis di bagian distribusi barang pada PT Merapi Utama
Pharma?
2. Bagaimana rekayasa proses bisnis di bagian operasi pada PT Merapi Utama Pharma?

9
3. Bagaimana rekayasa proses bisnis di bagian pengadaan barang pada PT Merapi Utama
Pharma?
4. Bagaimana rekayasa proses bisnis di bagian pemasaran dan penjualan barang pada PT
Merapi Utama Pharma?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan atau manfaat disusunnya makalah ini yaitu untuk :

1. Menganalisis dan merekayasa proses bisnis di bagian distribusi barang pada PT Merapi
Utama Pharma.
2. Menganalisis dan merekayasa proses bisnis di bagian operasi pada PT Merapi Utama
Pharma.
3. Menganalisis dan merekayasa proses bisnis di bagian pengadaan barang pada PT Merapi
Utama Pharma.
4. Menganalisis dan merekayasa proses bisnis di bagian pemasaran dan penjualan barang
pada PT Merapi Utama Pharma.

1.4 Manfaat

Mengetahui, memahami, dan bisa menggambarkan rekayasa proses bisnis yang ada pada
PT. Merapi Utama Pharma khususnya di bidang distribusi barang, operasi, pengadaan barang,
serta pemasaran dan penjualan barang.

1.5 Batasan

Masalah yang dibahas pada makalah ini hanya meliputi alur rekayasa proses bisnis di
bidang di bidang distribusi barang, operasi, pengadaan barang, serta pemasaran dan penjualan
barang yang ada di PT. Merapi Utama Pharma, tidak secara mendetail sampai ke internal di
perusahaan tersebut.

10
Bab II. Profil Perusahaan

2.1 Sejarah, Visi, Misi, Tujuan Perusahaan

Gambar 2.1. Logo PT. Merapi Utama Pharma

Sejarah singkat PT. Merapi Utama Pharma didirikan pada tahun 1973, di Jakarta. Dan
beberapa kali berganti kepemilikan sempat dimiliki sahamnya oleh PT. Enseval dan pada tahun
awal 1990 an dimiliki sahamnya oleh PT. Otsuka yg berkedudukan di Jepang. Sebagai
perusahaan distribusi yg dimiliki oleh PT. Otsuka Jepang. PT. Merapi ditugaskan untuk
mendistribusikan produk produk dari PT. Otsuka, yg juga mempunyai pabrikan di Indonesia.
Untuk memperkuat pasar penjualan di sektor produk cairan infus PT. Otsuka juga mengakuisisi
perusahaan lokal PT. Widatra untuk memproduksi produk generik infusan yg juga
didistribusikan oleh PT. Merapi Utama Pharma. Sampai dengan saat ini PT. Merapi sudah
mempunyai cabang sebanyak 29 cabang yg tersebar di hampir semua provinsi di indonesia.

Visi :

Menjadi perusahaan distribusi farmasi dan kesehatan yang terpercaya dengan memberikan
layanan terbaik dan nilai tambah untuk kesehatan yang lebih baik di seluruh Indonesia.

Misi:

● Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten sebagai aset perusahaan yang
paling berharga.
● Mendistribusikan produk-produk farmasi dan kesehatan yang berkualitas secara terus
menerus kepada pelanggan.

11
● Mengembangkan sistem informasi untuk meningkatkan bisnis dan meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan.
● Memberikan nilai tambah kepada pemangku kepentingan melalui manajemen yang
efektif dan efisien.

2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

12
2.3 Value Chain

Gambar 2.3 Value Chain

13
2.4 Process Portfolio

Gambar 2.4 Process Portfolio

Pengadaan Barang: Importance 90%, Health 65% , Feasibility 80%

Pengadaan barang merupakan salah satu kegiatan di PT Merapi Utama Pharma. Pada
Pengadaan Barang ini Sebuah proses pembelian barang di distributor atau pabrik yang berada di
Jepang yang menjadi Partner bisnis PT Merapi Utama Pharma. Pembelian barang ini dilakukan
jauh sebelum barang mencapai stock minimal jadi beberapa bulan sebelum perkiraan stok barang
habis PT Merapi sudah membeli barang barang yang dibutuhkan.

Pendistribusian: Importance 80% , Health 60% , Feasibility 65%

Pendistribusian Barang merupakan salah satu kegiatan menyalurkan barang ke cabang-


cabang yang memesan Barang ke PT Merapi Utama Pharma yang dipesan dari pabrik di Jepang
yang bernama OTSUKA.

Penjualan Barang : Importance 80%, Health 65%, Feasibility 40%

Penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang dari PT Merapi Utama Pharma ke
konsumen-konsumennya, setiap bulan sales akan mendatangi konsumen untuk mengecek stok
dan meminta faktur pembayaran pada bulan sebelumnya.

14
Penyimpanan Barang : Importance 60% , Health 75%, Feasibility 80%

Penyimpanan barang yaitu menyimpan barang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
oleh standar pabrik dan sesuai ketentuan BPOM agar barang seperti obat obatan, Vaksin, Infus
Dsb. Kualitasnya Tetap Terjaga.

Cold Chain Management : Importance 60% , Health 60%, Feasibility 80%

Cold Chain Management Merupakan Proses menjaga kualitas dari barang seperti obat
obatan, Vaksin, Infus Dsb. kualitasnya sama seperti pada pabrik. saat sebelum dan sesudah
didistribusikan dari pabrik dan dari pabrik ke cabang dengan menggunakan cool box atau freezer
agar menjaga Suhu tidak lebih dari 30 derajat.

Service : Importance 60% , Health 55%, Feasibility 80%

Service yaitu proses perawatan barang agar kondisi barang sesuai standar, PT Merapi
Utama Pharma menyarankan kepada konsumennya untuk menyediakan pendingin agar kualitas
barang terjaga.

2.5 Deskripsi Proses Bisnis Utama

PT Merapi Utama Pharma merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan


obat dan produk-produk kesehatan lainnya di Indonesia. PT Merapi Utama Pharma ditugaskan
untuk mendistribusikan produk produk dari PT. Otsuka, yg juga mempunyai pabrikan di
Indonesia. Sampai dengan saat ini PT. Merapi sudah mempunyai cabang sebanyak 29 cabang yg
tersebar di hampir semua provinsi di indonesia. Rangkaian bisnis utamanya yaitu mengimport
obat yang berasal dari perusahaan pusat yang ada di Jepang lalu menyimpan barang di
gudangnya yang ada di Indonesia, kemudian mendistribusikannya ke seluruh customernya.

15
Gambar 2.5 Proses Bisnis Utama

16
Bab III. Proses Bisnis Eksisting

3.1 Proses Bisnis Distribusi Barang


Deskripsi:

1. Bagian logistik akan memproses order yang telah diinput oleh admin cabang, dengan
mencetak surat jalan pengiriman barang
2. Bagian logistik akan mengambil barang sesuai no.item dan no. batch berdasarkan surat
pengiriman barang yang telah dibuat
3. kepala gudang melakukan checking apakah pengeluaran barang sudah benar, produk,
quantity, dan no.batch
4. barang-barang yang sudah di cek akan dikemas oleh staff logistik untuk tiap masing-
masing pelanggannya, jika ada barang vaksin maka akan dilakukan prosedur CCM, dan
barang dikirim dengan cool box
5. barang barang yang siap kirim akan disortir terlebih dahulu oleh pihak logistik
berdasarkan area pengiriman
6. barang yang telah disortir berdasarkan area akan dikirim oleh bagian ekspedisi, untuk
barang yang banyak pesanan dari pelanggan akan dikirim dengan mobil box, untuk order
yang tidak terlalu banyak akan dikirim dengan motor box
7. bagian ekspedisi akan mengirimkan barang dengan membawa dokumen surat jalan
pengiriman barang (SPB) beserta fakturnya ke pelanggan.
8. pada saat barang dikirim, status barang menjadi on delivery
9. bagian ekspedisi akan menyerahkan dokumen kiriman yang telah ditandatangani
pelanggan (SPB + Faktur) ke bagian logistik
10. bagian logistik akan melakukan input di sistem bahwa order pelanggan sudah terlayani
dengan memasukkan waktu jam dan tanggalnya.
11. dokumen faktur dan surat jalan kemudian diserahkan ke bagian admin untuk di arsip
sesuai tanggal jatuh tempo untuk penagihan.

17
Gambar 3.1 Diagram Hopex Proses Bisnis Distribusi Barang

3.2 Proses Bisnis Operasi


Deskripsi tahapan proses:

1. Cabang PT Merapi membuat surat pemenuhan barang


2. Cabang mengirim surat pemenuhan barang ke pusat
3. Distribution Center di pusat akan menerima surat pemenuhan barang
4. Membuat rencana pengiriman barang
5. Membuat surat jalan pengiriman barang
6. Menyiapkan barang sesuai dengan surat jalan
7. Melakukan pengecekan barang dengan scan barcode
8. Memastikan kuantitas barang sudah benar
9. Membuat berita acara serah terima barang
10. Memilih pemilihan jenis packing
11. Jika barang berupa vaksin, maka akan melakukan cold chain management terlebih dahulu
12. Jika tidak berupa vaksin, maka akan dilakukan packing barang reguler
13. Menentukan transportasi pengiriman (udara/laut/darat)
14. Mengirim barang dari pusat ke cabang
15. Memberitahu informasi pengiriman barang kepada cabang
16. Cabang akan menerima informasi pengiriman barang dari pusat
17. Cabang akan menerima barang
18. Melakukan pengecekan atas dokumen surat jalan
19. Melakukan scan barcode pada barang
20. Mengecek kualitas barang
21. Jika ada barang yang rusak, maka akan dibuatkan berita acara barang rusak

18
22. Barang kemudian dikembalikan ke pusat
23. Pusat akan menerima barang kembali
24. Jika kondisi barang baik, maka akan dibuatkan berita acara penerimaan barang
25. Barang akan disortir berdasarkan jenis produk, batch number, dan pabrikan
26. Barang kemudian disimpan sesuai dengan produknya di gudang cabang.

Gambar 3.2 Diagram Bizagi Proses Bisnis Operasi

3.3 Proses Bisnis Pengadaan Barang


Deskripsi tahapan proses:

1. Mengecek stok barang di tiap cabang

2. Membuat daftar cabang yang membutuhkan supply

3. Mengecek barang yang dibutuhkan oleh cabang

4. Membuat list barang yang dibutuhkan oleh cabang

5. Memesan barang ke pabrik

6. Menerima pesanan

7. Mengecek ketersediaan barang yang dipesan

8. Mensorting barang yang dipesan (X-OR Ya)

9. Mengambil dari cabang pabrik tersebut (X-OR Tidak)

10. Menerima laporan dari pabrik

11. Menyelesaikan pembelian

12. Menyiapkan barang yang dipesan

13. Melakukan quality control

14. Packing barang

15. Membuat daftar barang sebelum dikirim

19
16. Mengirim barang ke DC

17. Menerima barang dan mensorting barang

18. Melakukan cold chain management

19. Melakukan quality control

20. Menyimpan barang di gudang pusat

20
21
Gambar 3.3 Diagram Hopex Proses Pengadaan Barang

3.4 Proses Bisnis Marketing & Sales


Deskripsi:

1. Dimulai dari sales mengunjungi pelanggan.

2. Sales menginfokan tentang produk promo atau diskon

3. Pelanggan melakukan pesanan

4. Pelanggan me-list pesanan

5. Sales menerima pesanan dari pelanggan

6. Sales menginput order.

7. Sales mengecheck stok

8. Jika stok mencukupi maka order akan terlayani, jika stok tidak ada maka akan masuk list
pending order

9. Sales menanyakan pelanggan apakah bersedia menunggu, jika tidak bersedia maka
pesanan akan dibatalkan, jika bersedia pelanggan melakukan konfirmasi kepada sales dan
menunggu sampai barang dikirim

10. Sales membuat laporan kunjungan harian

11. Sales membuat daftar tagihan

12. Sales mengirimkan barang

13. Order selesai

Gambar 3.4 Diagram Bizagi Proses Bisnis Marketing & Sales

22
Bab IV. Analisis dan Redesain

4.1 Analisis Kualitatif


4.1.1 Proses Bisnis Distribusi Barang

23
Tabel 4. 1 Analisis Kualitatif Proses Bisnis Distribusi Barang

No Aktivitas Klasifikasi Aktivitas Analisis Aktivitas

1 Mencetak surat jalan RVA Aktivitas ini memiliki nilai


untuk pelanggan karena
tercantum produk-produk
yang diminta pelanggan

2 Mengambil barang dari gudang NVA Aktivitas ini tidak memberi


nilai bagi perusahaan maupun
pelanggan

3 Checking pengeluaran barang BVA Aktivitas ini memberikan nilai


bagi perusahaan karena
mengecek jumlah dan jenis
barang agar nantinya
sebanding stok di gudang
dengan surat jalan dan order

4 Pengemasan barang RVA Aktivitas ini memberikan nilai


bagi pelanggan karena
pengemasan barang dapat
meningkatkan nilai produk

5 Sortir barang berdasarkan area BVA Aktivitas ini memberikan nilai


untuk perusahaan karena
mengurangi cost delivery
barang dan menambah
efektivitas pengiriman

6 Loading barang ke armada NVA Aktivitas ini tidak


pengiriman memberikan nilai apapun
untuk perusahaan maupun
pelanggan

7 Mengirim barang beserta SPB dan RVA Aktivitas ini memberikan nilai
faktur bagi pelanggan karena
pelanggan akan mendapatkan
produk sesuai ordernya

8 Update status pengiriman “on RVA Aktivitas ini memberikan nilai


delivery” bagi pelanggan karena
pelanggan dapat mengetahui
proses pengiriman produk

9 Menyerahkan SPB dan faktur BVA Aktivitas ini memberikan nilai


yang sudah ditandatangani bagi perusahaan karena SPB
dan faktur telah diterima

24
pelanggan dan sudah beres

10 Menginput waktu pengiriman BVA Aktivitas ini memberikan nilai


bagi perusahaan untuk
kebutuhan pengumpulan dan
legalisasi data

11 Menyerahkan SPB dan faktur NVA Aktivitas ini tidak


memberikan apapun bagi
perusahaan maupun pelanggan

12 Mengarsipkan SPB dan faktur BVA Aktivitas ini memberikan nilai


bagi perusahaan karena dapat
sebagai cadangan data apabila
sistem bermasalah.

4.1.2 Proses Bisnis Operasi

Tabel 4. 1. 2 Analisis Kualitatif Proses Bisnis Operasi

No Aktivitas Klasifikasi Aktivitas Analisis Aktivitas

1 Cabang PT Merapi membuat surat BVA Aktifitas ini berguna dalam


pemenuhan barang proses bisnis dalam menandai
butuhnya surat sebagai
permintaan pemenuhan barang

2 Cabang mengirim surat BVA Aktifitas ini berguna dalam


pemenuhan barang ke pusat menandai bahwa berkas telah
dikirim

3 Distribution Center di pusat akan BVA Aktifitas ini berguna dalam


menerima surat pemenuhan proses bisnis untuk menandai
barang DC telah menerima berkasnya

4 Membuat rencana pengiriman BVA Aktifitas ini menandakan


barang ketika permintaan pengadaan
barang pada cabang akan
diproses

5 Membuat surat jalan pengiriman BVA Aktifitas ini berguna untuk


barang membuat daftar barang yang
diperlukan untuk persiapan
pengiriman nanti

25
6 Menyiapkan barang sesuai dengan BVA Aktifitas ini berguna untuk
surat jalan menyiapkan barang yang
nantinya akan dikirim ke
cabang sesuai permintaan

7 Melakukan pengecekan barang BVA Aktifitas ini penting bagi


dengan scan barcode perusahaan untuk
mendapatkan kualitas barang
yang memenuhi dan
mendapatkan expire date dari
barang tersebut

8 Memastikan kuantitas barang BVA Aktifitas ini untuk memastikan


sudah benar bahwa kuantitas barang sudah
sesuai dengan yang diminta
cabang

9 Membuat berita acara serah NVA Aktifitas ini berguna dalam


terima barang menandakan bahwa barang
telah siap untuk diserahkan ke
pihak cabang nantinya

10 Memilih pemilihan jenis packing BVA Aktifitas ini berguna untuk


menyortir barang-barang
dengan kualitas yang sesuai
untuk disimpan ke dalam
gudang

11 Jika barang berupa vaksin, maka BVA Aktifitas ini untuk mengikuti
akan melakukan cold chain prosedur yang telah ditetapkan
management terlebih dahulu dalam packaging vaksin

12 Jika tidak berupa vaksin, maka BVA Aktifitas ini berguna untuk
akan dilakukan packing barang melakukan packaging terlebih
reguler dahulu agar barang yang
diterima dalam kualitas yang
diinginkan

13 Menentukan transportasi NVA Aktifitas ini dilakukan untuk


pengiriman (udara/laut/darat) mendapati waktu yang
diinginkan dengan efisien ke
cabang ketika pengiriman

14 Mengirim barang dari pusat ke BVA Aktifitas ini untuk


cabang menandakan pengiriman
barang ke cabang telah
dilakukan

15 Memberitahu informasi BVA Aktifitas ini dilakukan dalam

26
pengiriman barang kepada cabang memberi informasi bahwa
dilakukan pengiriman barang
menggunakan transportasi apa
dan barang-barang yang
dikirim

16 Cabang akan menerima informasi BVA Aktifitas ini berguna dalam


pengiriman barang dari pusat menandakan bahwa informasi
telah diterima cabang

17 Cabang akan menerima barang BVA Aktifitas ini menandakan


pengiriman telah diterima
cabang yang dituju

18 Melakukan pengecekan atas NVA Aktifitas ini hanya dilakukan


dokumen surat jalan untuk mengecek dokumen
surat jalan

19 Melakukan scan barcode pada BVA Aktifitas ini penting bagi


barang perusahaan untuk
mendapatkan kualitas barang
yang memenuhi dan
mendapatkan expire date dari
barang tersebut

20 Mengecek kualitas barang BVA Aktifitas ini bermaksud untuk


mengecek apakah kondisi fisik
barang masih bagus

21 Jika ada barang yang rusak, maka BVA Aktifitas ini dilakukan jika
akan dibuatkan berita acara terdapat barang yang rusak
barang rusak ketika sampai di cabang

22 Barang kemudian dikembalikan BVA Aktifitas ini menandakan


ke pusat bahwa barang rusak
dikembalikan ke pusat

23 Pusat akan menerima barang BVA Aktifitas ini menandakan


kembali bahwa PT Merapi pusat telah
menerima barang yang
dikembalikan

24 Jika kondisi barang baik, maka NVA Aktifitas ini membuat catatan
akan dibuatkan berita acara dokumen bahwa barang yang
penerimaan barang telah diterima dalam keadaan
baik

25 Menyortir barang BVA Aktifitas ini dilakukan untuk

27
memisahkan barang
berdasarkan jenis produk,
batch number, dan pabrikan

26 Barang kemudian disimpan di BVA Aktifitas ini dilakukan untuk


gudang sesuai dengan produknya menandakan bahwa barang
yang telah sampai dan
diterima oleh cabang akan
disimpan ke dalam gudang
berdasarkan produknya

4.1.3 Proses Bisnis Pengadaan Barang

Tabel 4. 1 Analisis Kualitatif Proses Bisnis Pengadaan Barang

No Aktivitas Klasifikasi Aktivitas Analisis Aktivitas

1 Mengecek stok barang di tiap NVA NVA, karena jika aktivitas ini
cabang tak dilakukan, masih bisa
dilakukan di aktivitas
selanjutnya.

2 Membuat daftar cabang yang NVA NVA, karena jika aktivitas ini
membutuhkan barang tak dilakukan, masih bisa
dilakukan di aktivitas
selanjutnya.

3 Mengecek barang yang BVA BVA karena jika aktivitas ini


dibutuhkan oleh cabang tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas membuat list
barang yang dibutuhkan oleh
cabang & proses pengadaan
barang akan terhenti.

4 Membuat list barang yang BVA BVA karena jika aktivitas ini
dibutuhkan oleh cabang tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas memesan barang
ke pabrik & proses
pengadaan barang akan
terhenti.

5 Memesan barang ke pabrik BVA BVA karena jika aktivitas ini


tak dilakukan, tidak akan bisa

28
ke aktivitas pabrik menerima
pesanan dari pihak PPIC PT
Merapi Utama Pharma &
proses pengadaan barang akan
terhenti.

6 Menerima pesanan BVA BVA karena jika aktivitas ini


tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas mengecek
ketersediaan barang yang di
pesan & proses pengadaan
barang akan terhenti.

7 Mengecek ketersediaan barang BVA BVA karena jika aktivitas ini


yang di pesan tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas pabrik mensorting
barang/pabrik mengambil dari
pabrik lainnya di cabang dari
pabrik tersebut & proses
pengadaan barang akan
terhenti.

8 Apabila barang tersedia maka BVA BVA karena jika aktivitas ini
pabrik mensorting barang (X-OR tak dilakukan, tidak akan bisa
yes) ke aktivitas pabrik
menyiapkan barang yang
dipesan & proses pengadaan
barang akan terhenti.

9 Apabila barang tidak tersedia BVA BVA karena jika aktivitas ini
maka pabrik mengambil dari tak dilakukan, tidak akan bisa
pabrik lainnya di cabang dari ke aktivitas PT. Merapi
pabrik tersebut (X-OR no) menerima laporan dari pabrik
& proses pengadaan barang
akan terhenti.

10 Menerima laporan NVA NVA karena hanya menerima


laporan,yang bisa dilakukan
secara online..

11 Menyelesaikan pembelian BVA BVA karena jika aktivitas ini


tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas pabrik
menyiapkan barang yang
dipesan & proses pengadaan
barang akan terhenti.

12 Menyiapkan barang yang dipesan BVA BVA karena jika aktivitas ini
tak dilakukan, tidak akan bisa

29
ke aktivitas pabrik melakukan
quality control pada barang &
proses pengadaan barang akan
terhenti.

13 Melakukan quality control pada BVA BVA karena jika aktivitas ini
barang tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas pabrik melakukan
list ulang sebelum barang
dikirim ke distribution center
& proses pengadaan barang
akan terhenti.

14 Melakukan pengepakan barang BVA BVA karena jika aktivitas ini


tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas pabrik melakukan
list ulang sebelum barang
dikirim ke distribution center
& proses pengadaan barang
akan terhenti.

15 Membuat daftar barang sebelum BVA BVA karena jika aktivitas ini
dikirim tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas pabrik
mengirimkan barang ke
distribution center & proses
pengadaan barang akan
terhenti.

16 Mengirimkan barang ke BVA BVA karena jika aktivitas ini


distribution center tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas Distribution
Center menerima barang dan
mensorting barang & proses
pengadaan barang akan
terhenti.

17 Menerima barang dan mensorting BVA BVA karena jika aktivitas ini
barang tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas Distribution
Center melakukan cold chain
management dan melakukan
quality control sesuai prosedur
BPOM & proses pengadaan
barang akan terhenti.

18 Melakukan cold chain BVA BVA karena jika aktivitas ini


management tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas Distribution

30
Center menyimpan barang di
gudang & proses pengadaan
barang akan terhenti.

19 Melakukan quality control BVA BVA karena jika aktivitas ini


tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas Distribution
Center menyimpan barang di
gudang & proses pengadaan
barang akan terhenti.

20 Menyimpan barang di gudang BVA BVA karena jika barang tidak


disimpan, barang tidak bisa ke
proses bisnis selanjutnya.

Proses Bisnis Marketing&Sales


4.1.4
Tabel 4. 1. 4 Analisis Kualitatif Proses Bisnis Marketing&Sales

No Aktivitas Klasifikasi Aktivitas Analisis Aktivitas

1 Mengunjungi Pelanggan BVA Aktifitas ini berguna dalam


melakukan pendataan
pemesanan kebutuhan
pelanggan sebelum sampai di
tangan PT Merapi

2 Sales mengeinformasikan produk NVA aktifitas ini hanya berguna


promo atau discount untuk menginformasikan
bahwa ada promo atau diskon
produk

3 Pelanggan melakukan pesanan BVA aktifitas ini menandakan


pelanggan melakukan pesanan
kepada perusahaan

4 pelanggan me-list pesanan BVA aktifitas ini dilakukan untuk


mengetahui list pesanan
pelanggan

5 sales menerima pesanan BVA aktifitas ini dilakukan sales


pelanggan untuk mengetahui pemesanan
kebutuhan pelanggan tersebut

31
kepada PT Merapi Utama
Pharma

6 Sales menginput order BVA aktifitas dilakukan untuk


mendata pesanan yang telah
dipesan oleh pelanggan
melalui gadget

7 Melakukan cek stok BVA Aktifitas ini berguna untuk


mengecek kembali stokbarang
sebelum sampai di tangan
pelanggan

8 melayani pesanan (XOR yes) VA Aktifitas ini berguna untuk


melayani pesanan pelanggan

9 membuat daftar tagihan BVA Aktivitas ini berguna untuk


pencatatan daftar tagihan
pelanggan

10 Membuat surat jalan BVA Aktivitas ini berguna untuk


pencatatan perusahaan, dan
validasi pengiriman

11 membuat laporan kunjungan BVA Aktifitas ini berguna dalam


melakukan pendataan laporan
kunjungan yang telah
dilakukan sales

12 mengirim barang VA Aktifitas ini menandakan


ketika pabrik menyerahkan
barang ke pelanggan yang
diantar melalui transportasi

13 memasukkan order ke list pending BVA Aktivitas ini menunjukan


order (XOR no) bahwa order masuk ke list
pending order karena stok
tidak mencukupi sehingga
akan dilakukan proses re-
supply

14 menanyakan apakah pelanggan BVA Aktifitas ini dilakukan


bersedia menunggu perusahaan kepada pelanggan
yang dituju apakah pelanggan
bersedia menuggu proses re-
supply

15 pelanggan menunggu proses re- NVA aktifitas ini masuk ke NVA

32
supply (XOR yes) karena aktifitas yang
dilakukan hanya pelanggan
bersedia menunggu proses re-
supply

16 pelanggan melakukan konfirmasi BVA aktifitas ini bertujuan untuk


mengkonfirmasikan ke
perusahaan bahwa pelanggan
bersedia menunggu

17 pesanan dibatalkan VA aktifitas ini menunjukkan


bahwa pelanggan tidak
bersedia menunggu dan
pesanan dibatalkan

4.2 Analisis Redesign


4.2.1 Proses Bisnis Distribusi Barang
No Level Redesign Aktivitas Alasan Redesign Possibility

1 Task Level “Mengambil barang dari Karena aktivitas-aktivitas


gudang”, “checking tersebut dapat digabung
pengeluaran barang”, dan menjadi “penyiapan barang
“pengemasan barang” sesuai dengan spb” agar
(Task Composition) mengurangi jumlah
aktivitas

2 “Loading barang ke
armada pengiriman” (Task
Elimination)

3 “Menyerahkan SPB dan


faktur”

4.2.2 Proses Bisnis Operasi

33
Tabel 4. 2. 2 Analisis Redesign Proses Bisnis Operasi

No Level Redesign Aktivitas Alasan Redesign Possibility

1 Task Level 1. Menentukan Aktifitas Kill


transportasi menentukan
pengiriman transportasi
pengiriman ini
(Task Elimination) dapat langsung
dijadi satukan
dengan aktifitas
merencanakan
pengiriman
barang karena
memiliki fungsi
dan tujuan yang
sama

2. Melakukan scan Aktifitas Kill


barcode di cabang melakukan scan
barcode pada
(Task Elimination) dasarnya sudah
dapat dianggap
termasuk ke
dalam aktiftas
mengecek kualitas
barang maka
dapat disatukan
langsung pada
satu aktifitas
tersebut.

2 Flow Level 1. Memastikan kuantitas Aktifitas Possible


barang sudah benar memastikan
kuantitas barang
(Re-sequencing) sudah benar dapat
dipindahkan ke
sebelum aktifitas
melakukan
pengecekan
barang agar lebih
terorganisir dan
efektif dalam
penanganan
mempersiapkan
barang yang akan
dikirim

3 Process Level 1. Mengecek barang Aktifitas dalam Implement

34
(Automation) mengecek barang
dapat dilakukan
dengan
menggunakan
sistem scanning
sehingga langsung
memunculkan
data-data barang
yang ada dengan
waktu lebih
efisien

4.2.3 Proses Bisnis Pengadaan Barang

Tabel 4. 2 Analisis Redesign Proses Bisnis Pengadaan Barang

No Level Redesign Aktivitas Alasan Redesign Possibility

1 Task Level 1. Mengecek stok Aktivitas Kill


barang di tiap “ Mengecek stok
cabang barang di tiap
cabang” dapat
(Task elimination) diredesain hal ini
karena aktivitas
ini hanya
mengecek dan
bukan sekaligus
mencatat, bisa
dimasukkan ke
aktivitas 3
“Mengecek
barang yang
dibutuhkan oleh
cabang” yang
selanjutnya bisa
diotomatisasi
dengan
menggunakan
aplikasi online.

2. Membuat daftar Aktivitas Kill


cabang yang “Membuat daftar
membutuhkan barang cabang yang
membutuhkan
(Task elimination) barang” dapat

35
diredesain hal ini
karena aktivitas
ini hanya
mengecek dan
bukan sekaligus
mencatat, bisa
dimasukkan ke
aktivitas 4
“Membuat list
barang yang
dibutuhkan oleh
cabang” yang
selanjutnya bisa
diotomatisasi
dengan
menggunakan
aplikasi online.

3. Menerima laporan Aktivitas Kill


“Menerima
(Task elimination) laporan” hanya
merupakan

NVA dan dapat


dihilangkan

karena dapat
dilakukan secara

otomatis dengan
sistem.

2 Flow Level 1. Menyelesaikan Aktivitas ini Possible


pembelian diubah urutannya
(dipindahkan agar dari”
urutannya setelah X- aktivitas
OR Join) “Mengambil dari
cabang pabrik”
(Re- Sequencing) dan aktivitas
”Mensorting
barang yang
dipesan” bisa
sama-sama
berlanjut ke
aktivitas
“Menyelesaikan
pembelian”

3 Process Level 1. Mengecek barang Aktivitas Challenge


yang dibutuhkan oleh “Mengecek

36
cabang (yang barang yang
sebelumnya manual, dibutuhkan oleh
kini dilakukan secara cabang” dan
online dengan dapat
aplikas)
dilakukan
(Automation) menggunakan

sebuah sistem
yang

memperhubungka
n antara

client dan
perusahaan.
Impact

yang dihasilkan
nantinya akan

besar namun
harus dibayar

dengan cost yang


tinggi

karena
implementasi
sistem.

2. Membuat list barang Aktivitas Challenge


yang dibutuhkan oleh “Membuat list
cabang (yang barang yang
sebelumnya manual, dibutuhkan oleh
kini dilakukan secara cabang” dan
online dengan dapat
aplikasi)
dilakukan
(Automation) menggunakan

sebuah sistem
yang

memperhubungka
n antara

client dan
perusahaan.
Impact

yang dihasilkan

37
nantinya akan

besar namun
harus dibayar

dengan cost yang


tinggi

karena
implementasi
sistem.

3. Memesan barang ke Aktivitas Challenge


pabrik (yang “Memesan barang
sebelumnya manual, ke pabrik” dan
kini dilakukan secara dapat
online dengan
aplikasi) dilakukan
menggunakan
(Automation)
sebuah sistem
yang

memperhubungka
n antara

client dan
perusahaan.
Impact

yang dihasilkan
nantinya akan

besar namun
harus dibayar

dengan cost yang


tinggi

karena
implementasi
sistem.

4.2.4 Proses Bisnis Marketing and Sales

Tabel 4. 2. 4 Analisis Redesign Proses Bisnis Marketing & Sales

38
No Level Redesign Aktivitas Alasan Redesign Possibility

1 Task Level 1. Aktivitas Aktivitas Possible


“menginformasikan “menginformasi
produk promo atau kan produk
discount” promo atau
discount” dapat
(Task elimination) diredesain hal ini
karena aktivitas
ini bisa
dimasukkan ke
aktivitas 1
“Mengunjungi
Pelanggan”

2 Flow Level 1. Aktivitas “membuat Aktivitas-aktifitas Implement


laporan kunjungan ini dapat
harian” dan diredisegn agar
“membuat daftar aktivitas
tagihan’ dijadikan “membuat laporan
parallel. kunjungan” dan
aktivitas
(Parallelism ”Membuat daftar
enhancement) tagihan” bisa
dilakukan secara
bersamaan

3 Process Level 1. Aktivitas “Menginput Aktivitas Challenge


order”, yang “Menginput
sebelumnya manual, order” dan dapat
kini dilakukan secara
online melalui dilakukan
aplikasi menggunakan

sebuah aplikasi
(Automation)
yang

memperhubungka
n antara

pelanggan dan
perusahaan.

2. Aktivitas Aktivitas Challenge


“Menanyakan “Menanyakan
pelanggan apakah pelanggan apakah
bersedia menunggu” bersedia
yang sebelumnya menunggu” dan
manual, kini dapat

39
dilakukan secara dilakukan
online dengan menggunakan
aplikasi
sebuah aplikasi
(Automation) yang

memperhubungka
n antara

client dan
perusahaan.

40
Bab V. Proses Bisnis Target

5.1 Proses Bisnis Distribusi Barang


5.1.1 Proses Bisnis Target
Deskripsi tahapan proses:

1. Bagian logistik akan memproses order yang telah diinput oleh admin cabang,
dengan mencetak surat jalan pengiriman barang
2. Bagian logistik akan menyiapkan barang-barang sesuai dengan surat jalan
pengiriman barang yang diberikan. Jika ada barang vaksin maka akan dilakukan
prosedur CCM, dan barang dikirim dengan cool box
3. Barang-barang yang siap kirim akan disortir terlebih dahulu oleh pihak logistik
berdasarkan area pengiriman
4. barang yang telah disortir berdasarkan area akan dikirim oleh bagian ekspedisi,
untuk barang yang banyak pesanan dari pelanggan akan dikirim dengan mobil
box, untuk order yang tidak terlalu banyak akan dikirim dengan motor box
5. bagian ekspedisi akan mengirimkan barang dengan membawa dokumen surat
jalan pengiriman barang (SPB) beserta fakturnya ke pelanggan.
6. pada saat barang dikirim, status barang menjadi on delivery
7. bagian ekspedisi akan menyerahkan dokumen kiriman yang telah ditandatangani
pelanggan (SPB + Faktur) ke bagian logistik
8. bagian logistik akan melakukan input di sistem bahwa order pelanggan sudah
terlayani dengan memasukkan waktu jam dan tanggalnya.
9. dokumen faktur dan surat jalan kemudian diserahkan ke bagian admin untuk di
arsip sesuai tanggal jatuh tempo untuk penagihan.

41
Gambar 5.1 Diagram Hopex Proses Bisnis Target Distribusi Barang

5.1.2 Analisis Performance

Qualit Flexibilit Penjelasan


No Aktivitas Redesign Cost Time
y y

1 Menerima pesanan (Task (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
Elimination) dengan
menghilangkan
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan sistem.

Quality (.) Karena


tidak ada perubahan
kualitas saat aktivitas
ini dihilangkan.

Time (+) karena


dengan
menghilangkan proses
ini, maka waktu akan
berkurang untuk
proses secara
keseluruhan

Flexibility (.) Karena


tidak ada perubahan
fleksibilitas saat
aktivitas ini
dihilangkan.

2 Membatalkan pesanan (Task (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
Elimination) dengan
menghilangkan

42
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan aplikasi.

Quality (.) Karena


tidak ada perubahan
kualitas saat aktivitas
ini dihilangkan.

Time (+) karena


dengan
menghilangkan proses
ini, maka waktu akan
berkurang untuk
proses secara
keseluruhan

Flexibility (.) Karena


tidak ada perubahan
fleksibilitas saat
aktivitas ini
dihilangkan.

2 Menunggu obat tersedia (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
(Task Elimination) dengan
menghilangkan
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan sistem.

Quality (.) Karena


tidak ada perubahan
kualitas saat aktivitas
ini dihilangkan.

Time (+) Karena


customer tidak perlu
menunggu lama untuk
obat tersedia karena
stok barang sudah
diintegrasi pada
sistem marketing,
sehingga marketing
akan menyediakan
penjualan barang
apabila barangnya

43
memang ada.

Flexibility (.) Karena


tidak ada perubahan
fleksibilitas saat
aktivitas ini
dihilangkan.

3 Menerima receipt order (Task (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
Elimination) dengan
menghilangkan
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan sistem.

Quality (.) Karena


tidak ada perubahan
kualitas saat aktivitas
ini dihilangkan.

Time (+) karena


dengan
menghilangkan proses
ini, maka waktu akan
berkurang untuk
proses secara
keseluruhan

Flexibility (.) Karena


tidak ada perubahan
fleksibilitas saat
aktivitas ini
dihilangkan.

4 Mengecek ketersediaan (+) (+) (+) (+) Cost (+) karena


barang (Task Elimination) dengan
menghilangkan
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan sistem.

Quality (+) Karena


stok barang telah
terintegrasi dengan
gudang dan
marketing, sehingga
barang sudah pasti

44
ada apabila dapat
dibeli pelanggan.

Time (+) karena


dengan
menghilangkan proses
ini, aktivitas setelah
proses ini akan
menghilang, dan akan
mengurangi waktu
proses tersebut.

Flexibility (+) Karena


salesman tidak perlu
mengecek barang
karena sudah pasti ada
apabila customer
dapat membeli barang

5 Memberitahu bahwa obat (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
tidak tersedia (Task dengan
Elimination) menghilangkan
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunakan sistem.

Quality (.) Karena


tidak ada perubahan
kualitas saat aktivitas
ini dihilangkan.

Time (+) karena


dengan
menghilangkan proses
ini, maka waktu akan
berkurang untuk
proses secara
keseluruhan

Flexibility (.) Karena


tidak ada perubahan
fleksibilitas saat
aktivitas ini
dihilangkan.

6 Mendapat pesan bahwa obat (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
telah sukses dikirim (Task dengan
Elimination) menghilangkan
aktivitas ini,

45
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan sistem.

Quality (.) Karena


tidak ada perubahan
kualitas saat aktivitas
ini dihilangkan.

Time (+) karena


dengan
menghilangkan proses
ini, maka waktu akan
berkurang untuk
proses secara
keseluruhan

Flexibility (.) Karena


tidak ada perubahan
fleksibilitas saat
aktivitas ini
dihilangkan.

7 Membuat surat jalan (.) (.) (+) (.) Cost (.) Karena tidak
pengiriman obat dan ada perubahan biaya
memasukkan data ke sistem saat aktivitas ini
(Task Composition) digabung.

Quality (.) Karena


tidak ada perubahan
kualitas data saat
aktivitas ini digabung.

Time (+) Karena


aktivitas memasukkan
data ke sistem adalah
aktivitas yang tentu
dilakukan saat
membuat surat jalan,
sehingga tidak perlu
dipisah

8 Membuat invoice (Re- (+) (+) (.) (.) Cost (+) Mengurangi
sequencing) kemungkinan
pembuatan invoice
ulang karena data
yang salah.

Quality (+) Karena


aktivitas ini akan

46
menggunakan data
dari surat jalan yang
telah selesai berjalan,
sehingga data pun
akan sesuai

Time (.) Karena tidak


ada perubahan waktu
saat aktivitas ini
dipindah urutan

Flexibility (.) Karena


tidak ada perubahan
waktu saat aktivitas
ini dipindah urutan

9 Membuat surat jalan (+) (.) (.) (.) Cost (+) karena
pengiriman obat (Re- mengurangi
sequencing) kemungkinan
pembuatan surat jalan
ulang karena data
yang salah.

Quality (.) Karena


tidak ada perubahan
kualitas saat aktivitas
ini dipindah urutan

Time (.) Karena tidak


ada perubahan waktu
saat aktivitas ini
dipindah urutan

Flexibility (.) Karena


tidak ada perubahan
fleksibilitas saat
aktivitas ini dipindah
urutan.

10 Menerima dokumen yang (.) (+) (-) (+) Cost (.) Karena tidak
telah ditandatangani (Re- ada perubahan biaya
sequencing) saat aktivitas ini
dipindah urutan

Quality (+) Karena


semua dokumentasi
dikelola oleh admin,
sehingga semua data
dapat dikelola dengan
baik dan tepat

47
Time (-) Karena
gudang harus
menunggu kabar dari
admin apakah surat
jalan telah di accept
oleh customer

Flexibility (+) Karena


admin mudah
mengakses dokumen-
dokumen yang
diperlukan untuk
pembuatan invooice

Kesimpulan (+) (+) (+) (.) Dari redesign, akan


mengurangi waktu
proses bisnis,
mengurangi biaya
yang dikeluarkan, dan
menambah kualitas
dari proses bisnis
dengan sistem
gudangnya yang
terintegrasi dengan
sistem marketing.

5.2 Proses Bisnis Operasi


5.2.1 Proses Bisnis Target
Deskripsi tahapan proses:

1. Cabang PT Merapi membuat surat pemenuhan barang


2. Cabang mengirim surat pemenuhan barang ke pusat
3. Distribution Center di pusat akan menerima surat pemenuhan barang
4. Membuat rencana pengiriman barang
5. Membuat surat jalan pengiriman barang
6. Menyiapkan barang sesuai dengan surat jalan
7. Melakukan pengecekan barang dengan scan barcode
8. Memastikan kuantitas barang sudah benar
9. Membuat berita acara serah terima barang
10. Memilih pemilihan jenis packing

48
11. Jika barang berupa vaksin, maka akan melakukan cold chain management terlebih
dahulu
12. Jika tidak berupa vaksin, maka akan dilakukan packing barang reguler
13. Mengirim barang dari pusat ke cabang
14. Memberitahu informasi pengiriman barang kepada cabang
15. Cabang akan menerima informasi pengiriman barang dari pusat
16. Cabang akan menerima barang
17. Melakukan pengecekan atas dokumen surat jalan
18. Mengecek kualitas barang
19. Jika ada barang yang rusak, maka akan dibuatkan berita acara barang rusak
20. Barang kemudian dikembalikan ke pusat
21. Pusat akan menerima barang kembali
22. Jika kondisi barang baik, maka akan dibuatkan berita acara penerimaan barang
23. Barang akan disortir berdasarkan jenis produk, batch number, dan pabrikan
24. Barang kemudian disimpan di gudang sesuai dengan produknya

Gambar 5.2 Diagram Proses Bisnis Target Operasi

5.2.2 Analisis Performance

Qualit Flexibilit Penjelasan


No Aktivitas Redesign Cost Time
y y

1 Aktifitas “Mengelompokkan (.) (.) (+) (+) Cost (.) dikarenakan


barang sesuai jenis” tidak adanya kenaikan
dihilangkan maupun penurunan
harga yang
(Task elimination) dikeluarkan apabila
aktifitas tersebut
dihilangkan.

49
Quality (.)
dikarenakan tidak
adanya kenaikan
maupun penurunan
kualitas apabila
aktifitas tersebut
dihilangkan.

Time (+) dikarenakan


ketika aktifitas
tersebut dihilangkan
maka tidak adanya
penambahan waktu
yang tidak diperlukan
dalam aktifitas
menyortir barang.

Flexibility (+)
dikarenakan
pengawasan dalam
menyortir barang
akan lebih terorganisir
dan dalam cakup
pengawasan.

2 Aktifitas “Mengecek (.) (+) (.) (+) Cost (.) dikarenakan


kadaluarsa produk” tidak adanya kenaikan
dihilangkan ataupun penurunan
harga yang
(Task Elimination) dikeluarkan jika
aktifitas tersebut
dihilangkan.

Quality(+)
dikarenakan peluang
kualitas akan naik
apabila pengecekan
kualitas barang
bersamaan dengan
mengecek kadaluarsa
produk dengan
adanya pemonitoran
data yang bersamaan.

50
Time (.) dikarenakan
pemindahan aktifitas
saja tidak akan
mengurangi waktu
yang memang
dibutuhkan saat
melakukan
pengecekan produk
dan melakukan
pengecekan tanggal
kadaluarsa.

Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemudahan dalam
pendataan pada saat
pengecekan barang.

3 Aktifitas “Menyortir barang” (.) (.) (.) (+) Cost (.) dikarenakan
dipindahkan urutannya tidak adanya kenaikan
setelah aktifitas “Menerima maupun penurunan
pesanan” harga yang
dikeluarkan apabila
(Re- Sequencing) aktifitas ini
dipindahkan setelah
aktifitas “Menerima
pesanan”.

Quality (.)
dikarenakan tidak
adanya penurunan
ataupun penaikan
kualitas apabila
aktifitas ini
dipindahkan, dalam
artian tidak akan
mempengaruhi
kualitas barang yang
ada.

Time (.) dikarenakan


tidak adanya
penambahan atau

51
pengurangan waktu
yang merubah alur
proses, sebab aktifitas
ini hanya dipindahkan
saja.

Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemungkinan dalam
membuat proses lebih
terorganisir dan
efektif dalam
penanganan operasi
penyimpanan barang
di gudang
Distribution Center.

4 Aktiftas “Mengecek barang” (-) (.) (+) (+) Cost (-) dikarenakan
yang sebelumnya manual adanya penambahan
secara satu per satu, kini pengeluaran untuk
menggunakan sistem mrmbeli alat
scanning jarak jauh teknologi scanner
yang ukurannya lebih
(Automation) besar dan
penambahan biaya
service jika terjadi
error pada alat
tersebut.

Quality (.)
dikarenakan tidak
adanya pengaruh yang
menambahkan atau
mengurangi kualitas
barang yang telah ada.

Time (+) dikarenakan


adanya pengurangan
dari waktu yang telah
ada sehingga
memudahkan dan
mempercepat proses
pengerjaan dalam
mengecek barang.

52
Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemungkinan
efektifitas yang tinggi
karena barang dapat
langsung diperiksa
dalam jumlah yang
banyak pada satu
waktu.

Kesimpulan (.) (.) (+) (+) Maka dapat saya


simpulkan dari hasil
proses redesign ini tak
begitu banyak
mempengaruhi antara
cost dan quality,
namun memberi hasil
time dan flexibility
yang lebih baik
sehingga dapat
diharapkannya
memberikan
efektifitas yang lebih
baik dalam penjalanan
proses operasi di
perusahaan.

5.3 Proses Bisnis Pengadaan Barang


5.3.1 Proses Bisnis Target
Deskripsi:

1. Mengecek barang yang dibutuhkan oleh cabang


2. Membuat list barang yang dibutuhkan oleh cabang
3. Memesan barang ke pabrik
4. Menerima pesanan
5. Mengecek ketersediaan barang yang dipesan
6. Mensorting barang yang dipesan (X-OR Ya)
7. Mengambil dari pabrik lain (X-OR Tidak)
8. Menyelesaikan pembelian

53
9. Menyiapkan barang yang dipesan
10. Melakukan quality control
11. Packing barang
12. Membuat daftar barang sebelum dikirim
13. Mengirim barang
14. Menerima dan mensorting barang
15. Cold chain management
16. Melakukan quality control
17. Menyimpan barang di gudang

54
Gambar 5. 3 Diagram Hopex Proses Bisnis Target Pengadaan Barang

55
5.3.2 Analisis Performance

Tabel 5. 1 Analisis Performance Proses Pengadaan Barang

Qualit Flexi- Penjelasan


No Aktivitas Redesign Cost Time
y bility

1 Aktivitas “Mengecek stok (+) (.) (+) (.) Cost (+) dikarenakan ada
barang di tiap cabang” penurunan biaya yang
dikeluarkan oleh
(Task elimination) perusahaan karena
menggunakan sistem
yang mempercepat

pekerjaan sehingga gaji


per jam karyawan

akan tereduksi.

Quality (.)

dikarenakan peningkatan
efisiensi tidak ada
pengulangan pengecekan
stok di cabang-cabang,
tidak berdampak pada
quality.

Time (+)

dikarenakan eksekusi
dari aktivitas ini semakin
cepat karena terbantu
oleh adanya sistem yang
mempermudah
pekerjaan.

Flexibility (.)
dikarenakan tidak ada
perubahan keluwesan
dalam eksekusi aktivitas,
karena hanya digabung
dengan aktivitas

56
selanjutnya.

2 Aktivitas “Membuat daftar (+) (.) (+) (.) Cost (+) dikarenakan ada
cabang yang membutuhkan penurunan biaya yang
barang” dikeluarkan oleh
perusahaan karena
(Task elimination) menggunakan sistem
yang mempercepat

pekerjaan sehingga gaji


per jam karyawan

akan tereduksi.

Quality (.)

dikarenakan peningkatan
efisiensi tidak ada
pengulangan pengecekan
stok di cabang-cabang,
tidak berdampak pada
quality.

Time (+)

dikarenakan eksekusi
dari aktivitas ini semakin
cepat karena terbantu
oleh adanya sistem yang
mempermudah
pekerjaan.

Flexibility (.)
dikarenakan tidak ada
perubahan keluwesan
dalam eksekusi aktivitas,
karena hanya digabung
dengan aktivitas
selanjutnya.

3 Aktivitas “Menerima (.) (.) (+) (+) Cost(.) netral karena


laporan” aktivitas tidak
memerlukan cost seperti
(Task elimination) pada proses bisnis
eksisting.

57
Quality(.) karena kualitas
yang dihasilkan tetap
sama seperti
sebelumnya, hanya saja
tidak perlu ada
pelaporan.

Time(+) karena waktu


yang digunakan lebih
sedikit ketimbang ada
aktivitas menerima
laporan seperti di proses
bisnis eksisting.

Flexibility(+) karena
tidak perlu seremonial
pelaporan.

4 Aktivitas “Menyelesaikan (.) (.) (.) (.) Cost (.) karena tidak
pembelian” dipindahkan terjadi perubahan biaya
urutannya setelah X-OR Join yang dikeluarkan saat
aktivitas
(Re- Sequencing) “Menyelesaikan
pembelian”

Quality (.) dikarenakan


redesign tidak
mempengaruhi kualitas
aktivitas
“Menyelesaikan
pembelian”

Time (.) dikarenakan


waktu yang dihabiskan
untuk aktivitas
“Menyelesaikan
pembelian” sama seperti
di proses bisnis
eksisting.

58
Flexibility (.)

dikarenakan tidak ada


perubahan dalam
eksekusi aktivitas
“Menyelesaikan
pembelian”.

5 Aktivitas “Mengecek barang (+) (+) (+) (+) Cost (+) dikarenakan ada
yang dibutuhkan oleh penurunan biaya yang
cabang”, yang sebelumnya dibutuhkan dalam
manual, kini dilakukan secara eksekusi aktivitas
online dengan aplikasi “Mengecek barang yang
dibutuhkan oleh
(Automation) cabang” karena telah
distandarisasi dengan
aplikasi sehingga gaji per
jam karyawan

akan tereduksi karena


tidak time berkurang.

Quality (+) dikarenakan


kualitas pengecekan oleh
aktivitas “Mengecek
barang yang dibutuhkan
oleh cabang” akan
semakin baik karena

Time (+) dikarenakan

waktu yang dipakai


untuk aktivitas
“Mengecek barang yang
dibutuhkan oleh
cabang” akan lebih
ringkas jika
distandarisasi dengan
aplikasi.

Flexibility (+)

dikarenakan akan lebih


luwes jika aktivitas
“Mengecek barang yang

59
dibutuhkan oleh
cabang” distandarisasi
dengan aplikasi.

6 Aktivitas ”Membuat list (+) (+) (+) (+) Cost (+) dikarenakan ada
barang yang dibutuhkan oleh penurunan biaya yang
cabang”, yang sebelumnya dibutuhkan dalam
manual, kini dilakukan secara eksekusi aktivitas
online dengan aplikasi ”Membuat list barang
yang dibutuhkan oleh
(Automation) cabang” karena aktivitas
ini telah distandarisasi
dengan aplikasi sehingga
gaji per jam karyawan

akan tereduksi karena


tidak time berkurang.

Quality (+) dikarenakan


kualitas pengecekan oleh
aktivitas ”Membuat list
barang yang dibutuhkan
oleh cabang” akan
semakin baik karena

Time (+) dikarenakan

waktu yang dipakai akan


lebih ringkas jika
aktivitas ”Membuat list
barang yang dibutuhkan
oleh cabang”
distandarisasi dengan
aplikasi.

Flexibility (+)

dikarenakan akan lebih


luwes jika aktivitas
”Membuat list barang
yang dibutuhkan oleh
cabang” distandarisasi
dengan aplikasi.

7 Aktivitas “Memesan barang (+) (+) (+) (+) Cost (+) dikarenakan ada

60
ke pabrik” yang sebelumnya penurunan biaya yang
manual, kini dilakukan secara dibutuhkan dalam
online dengan aplikasi eksekusi aktivitas
“Memesan barang ke
(Automation) pabrik” karena aktivitas
ini telah distandarisasi
dengan aplikasi sehingga
gaji per jam karyawan

akan tereduksi karena


tidak time berkurang.

Quality (+) dikarenakan


kualitas aktivitas
“Memesan barang ke
pabrik” akan semakin
baik karena
terstandarisasi oleh
aplikasi.

Time (+) dikarenakan

waktu yang dipakai akan


lebih ringkas jika
aktivitas “Memesan
barang ke pabrik”
distandarisasi dengan
aplikasi.

Flexibility (+)

dikarenakan akan lebih


luwes jika aktivitas
“Memesan barang ke
pabrik” distandarisasi
dengan aplikasi.

Kesimpulan (+) (.) (+) (+) Setelah diredesain,


muncul sebagai berikut:
pada aspek Cost
sejumlah 5 tanda (+),
Quality sejumlah 4 tanda
(.), Time sejumlah 6
tanda (+), dan Flexibility
sejumlah 4 tanda (+).

61
Menurut analisis saya,
terjadi peningkatan pada
proses bisnis Pengadaan
Barang karena
efisiensinya secara rata-
rata (Cost, Quality,
Time, dan Flexibility)
meningkat.

5.4 Proses Bisnis Marketing & Sales


5.4.1 Proses Bisnis Target
Deskripsi:

1. Dimulai dari sales mengunjungi pelanggan.


2. Pelanggan melakukan pesanan
3. Pelanggan me-list pesanan
4. Sales menerima pesanan dari pelanggan
5. Sales menginput order.
6. Sales mengecheck stok
7. Jika stok mencukupi maka order akan terlayani, jika stok tidak ada maka akan masuk list pending
order
8. Sales menanyakan pelanggan apakah bersedia menunggu, jika tidak bersedia maka pesanan akan
dibatalkan, jika bersedia pelanggan melakukan konfirmasi kepada sales dan menunggu sampai
barang dikirim
9. Sales membuat laporan kunjungan harian dan membuat daftar tagihan
10. Sales mengirimkan barang
11. Order selesai

62
63
Gambar 5.4 Diagram Hopex Proses Bisnis Target Marketing & Sales

5.4.2 Analisis Performance


Tabel 5. 4. 2 Analisis Performance Proses Marketing & Sales

Qualit Flexi- Penjelasan


No Aktivitas Redesign Cost Time
y bility

1 Aktivitas (.) (.) (+) (.) Cost (.) dikarenakan


“menginformasikan produk tidak ada penurunan
promo atau discount” biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan karena
(Task elimination) menghilangkan proses
yang bisa dianggap tidak
terlalu penting

Quality (.)

dikarenakan aktifitas ini


hanya untuk bagian
pembayaran sehingga
tidak berdampak pada
quality.

Time (+)

dikarenakan eksekusi
dari aktivitas ini semakin
cepat dan mempermudah
pekerjaan.

Flexibility (.)
dikarenakan tidak ada
perubahan keluwesan
dalam eksekusi aktivitas,
karena hanya digabung
dengan aktivitas
sebelumnya.

2 Aktivitas “membuat laporan (+) (.) (+) (+) Cost (+) dikarenakan ada
kunjungan harian” dan penurunan biaya yang
“membuat daftar tagihan’ dikeluarkan oleh
dijadikan parallel. perusahaan karena
menggabungkan proses

64
(Parallelism yang bisa dikerjakan
enhancement) secara bersamaan maka
gaji per jam karyawan

akan tereduksi.

Quality(.) karena kualitas


yang dihasilkan tetap
sama seperti
sebelumnya.

Time(+) karena waktu


yang digunakan lebih
sedikit karena dua
aktifitas diredesign
sehingga bisa dilakukan
secara bersaman

Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemungkinan dalam
membuat proses lebih
terorganisir dan efektif
dalam penanganan
aktifitas ini

3 Aktivitas “Menginput order”, (+) (.) (+) (+) Cost (+) dikarenaka
yang sebelumnya manual,
kini dilakukan secara online n ada penurunan biaya
melalui aplikasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan karena
(Automation) aktifitas yang biasa
dilakukan secara manual
diubah dengan
automation dari aplikasi
maka gaji karyawan akan
tereduksi.

Quality(.) karena kualitas


yang dihasilkan tetap
sama seperti
sebelumnya, dan tidak
berdampak pada

65
qualitynya.

Time(+) karena waktu


yang digunakan lebih
sedikit karena aktifitas
diredesign dengan
menggunakan
automation sehingga
terjadilah penghematan
waktu

Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemungkinan dalam
membuat proses lebih
terorganisir dan efektif
dalam penanganan
aktifitas ini

4 Aktivitas “Menanyakan (+) (.) (+) (+) Cost (+) dikarenaka


pelanggan apakah bersedia
menunggu” yang sebelumnya n ada penurunan biaya
manual, kini dilakukan secara yang dikeluarkan oleh
online dengan aplikasi perusahaan karena
aktifitas yang biasa
(Automation) dilakukan secara manual
diubah dengan
automation dari aplikasi
maka gaji karyawan akan
tereduksi.

Quality(.) karena kualitas


yang dihasilkan tetap
sama seperti
sebelumnya, dan tidak
berdampak pada
qualitynya

Time(+) karena waktu


yang digunakan lebih
sedikit karena aktifitas
diredesign dengan
menggunakan
automation sehingga

66
terjadilah penghematan
waktu

Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemungkinan dalam
membuat proses lebih
terorganisir dan efektif
dalam penanganan
aktifitas ini

Kesimpulan (+) (.) (+) (+) Kesimpulan dari hasil


proses redesign ini
banyak mempengaruhi
coast, time, dan
flexiblenya namun
untuk quality tidak
berdampak apa apa,
karena setelah dianalisis
kebanyakan qualitynya
mendapatkan neutral
effect. keseluruhan
redesign ini memberikan
efektivitas yang lebih
baik dalam
peneksekusian marketing
dan sales di perusahaan.

67
Bab VI. Simulasi

6.1 Hasil Simulasi Laboratorium.

6.1.1 Simulasi Proses Bisnis Distribusi Barang


Tabel 6.1.1.1 Tabel Simulasi Proses Bisnis Eksisting Distribusi Barang

Nama Total Time (m)

Proses Bisnis Eksisting Distribusi 1d 2h 45m


Barang

Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost

Ekspedisi 48,04% Rp.6.000.000 Rp 3.952.843,25 Rp.9.952.843,25

Admin 0,31% Rp.280.000 Rp.2.706,5 Rp.282.706,5

Logistik 1,43% Rp.11.130.000 Rp.161.036,75 Rp.11.291.036,75

Total Rp.17.410.000 Rp.4.116.586,5 Rp.21.526.586,5

Tabel 6.1.1.1 Tabel Simulasi Proses Bisnis Targeting Distribusi Barang

Nama Total Time (m)

Proses Bisnis Targeting Distribusi 3h 15m


Barang

Resource Utilization Total fixed cost Total unit cost Total cost

Salesman 0,05% Rp.3.500.000 Rp.5608,667 Rp.3.505.608,667

Admin 0,04% Rp.10.500.000 Rp.15.423,83 Rp.10.515.423,83

68
Gudang 0,12% Rp.7.000.000 Rp.56.086,667 Rp.7.056.086,667

Total Rp.23.400.000 Rp.77.119,17 Rp.23.477.119,17

6.1.2 Simulasi Proses Bisnis Operasi


Tabel 6. 1. 2 Table Simulasi Proses Bisnis Eksisting Operasi

Nama Total Time (m)

Proses Bisnis Eksisting Operasi 11d 14h 50m

Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost

Rp195.000 Rp348.541,67 Rp543.541,67


Distribution Center Pusat 1,02%

Cabang 1,40% Rp315.000 Rp754.583,33 Rp1.069.583,33

Total Rp510.000 Rp1.103.125 Rp1.613.125

Tabel 6. 1. 2 Table Simulasi Proses Bisnis Targeting Operasi

Nama Total Time (m)

Proses Bisnis Eksisting Operasi 8d 2h 30m

Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost

Rp165.000 Rp517.083,33 Rp682.083,33


Distribution Center 1,51%

Cabang 0,34% Rp315.000 Rp182.083,33 Rp497.083,33

Total Rp480.000 Rp699.166,67 Rp1.179.166,67

69
Simulasi Proses Bisnis Pengadaan Barang

Tabel 6.1.3.1 Proses Bisnis Existing Pengadaan Barang

Nama Total Time

Proses Bisnis Eksisting Pengadaan 3d 19h 30m


Barang

Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost

PPIC 0,90% Rp48.000.000 Rp1.300.000 Rp49.300.000

Rp32.000.000 Rp3.325.000 Rp35.325.000


Distribution Center 1,32%

Pabrik 0,02% Rp6.000.000 Rp45.000 Rp6.045.000

Total Rp86.000.000 Rp4.670.000 Rp.90.670.000

Tabel 6.1.3.2 Proses Bisnis Targeting Pengadaan Barang

Nama Total Time

Proses Bisnis Targeting Pengadaan 3d 15h 15m


Barang

Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost

PPIC 0,08% Rp12.000.000 Rp110.000 Rp12.110.000

Rp32.000.000 Rp3.325.000 Rp35.325.000


Distribution Center 1,32%

Pabrik 3,13% Rp54.000.000 Rp6.765.000 Rp60.765.000

Total Rp98.000.000 Rp10.200.000 Rp108.200.000

70
Simulasi Proses Bisnis Marketing & Sales
Tabel 6. 1. 4. 1 Table Simulasi Proses Bisnis Eksisting Marketing & Sales

6.1.4.1 Proses Bisnis Existing Marketing & Sales

Nama Total Time

Proses Bisnis Eksisting Pengadaan 4d 8h 30m


Barang

Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost

Logistik 1,31% Rp18.000.000 Rp4.700.000 Rp22.716.000

Rp35.000.000 Rp9.100.000 Rp44.100.000


Sales 0,79%

Pelanggan 0,05% Rp1.800.000 Rp31.000 Rp1.831.000

Total Rp54.800.000 Rp13.831.000 Rp.68.647.000

Tabel 6. 1. 4. 2 Table Simulasi Proses Bisnis Eksisting Marketing & Sales

6.1.4.2 Proses Bisnis Targeting Marketing and Sales

Nama Total Time

Proses Bisnis Targeting Pengadaan 4d 7h 15m


Barang

Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost

Logistik 1,31% Rp18.000.000 Rp4.700.000 Rp22.700.000

Rp25.000.000 Rp8.500.000 Rp33.500.000


Sales 0,74%

71
Pelanggan 0,05% Rp1.800.000 Rp31.600 Rp1.831.000

Total Rp44.800.000 Rp13.231.000 Rp58.031.000

Hasil perhitungan GAP utilisasi, dimasukkan ke aspek flexibility pada perbandingan simulasi.

No Proses Bisnis Simulasi Eksisting Simulasi Target GAP

1 Proses Bisnis Time:1d 2h 45m Time: - Time: -


Distribusi Barang
Cost: Cost: - Cost: -
Rp.21.526.586,5
Utilisasi: Utilisasi:
Utilisasi:
Ekspedisi Ekspedisi
Ekspedisi 48,05%
Admin Admin
Admin 0,31%
Logistik Logistik
Logistik 1,43%

2 Proses Bisnis Operasi Time: 11d 14h Time: 8d 2h 30m Time: 3d 12h 20m
50m

Cost: Cost:
Cost:
Rp1.179.166,67 -Rp433.958,33
Rp1.613.125

Utilisasi: Utilisasi:
Utilisasi:
Distribution Center Distribution Center
Distribution 1,51% Pusat -0,49%
Center Pusat
1,02%
Cabang 0,34% Cabang 1.06%

Cabang 1,40%

72
3 Proses Bisnis Time: Time: Time:
Pengadaan Barang
3d 19h 30m 3d 15h 15m 4h 15m

Cost: Cost: Cost:

Rp90.670.000 Rp108.200.000 Rp17.530.000

Utilisasi: Utilisasi: Utilisasi:

PPIC 0,90% PPIC 0,08% PPIC 0,82%

Distribution Distribution Center Distribution Center


Center 1,32% 1,32% 0%

Pabrik 0,02% Pabrik 3,13% Pabrik 3,11%

4 Proses Bisnis Time: Time: Time:


Marketing & Sales
4d 8h 30m 3d 7h 15m 1h 15m

Cost: Cost: Cost:

Rp54.800.00 Rp44.800.00 -Rp10.000.000

Utilisasi: Utilisasi: Utilisasi:

Logistik 1,31% Logistik 1,31% Logistik 0%

Sales 0,79% Sales 0,74% Sales -0,5%

Pelanggan 0,05% Pelanggan 0,05% Pelanggan 0%

73
6.2 Perbandingan Hasil Simulasi

Tabel 6. 1 Tabel perbandingan Performance

No Proses Bisnis Hasil Analisis Hasil Simulasi


Penjelasan
Performance Laboratorium

Proses Bisnis Target

1 Proses Bisnis Distribusi Cost: (+) Cost: (+) Adanya perbedaan pada
Barang aspek time dikarenakan
Quality: (+) Quality: (.) data waktu eksekusi
aktivitas yang penulis
Time: (+) Time: (.)
dapatkan kurang tepat,
Flexibility: (.) Flexibility: (+) serta terdapat kesalahan
eksekusi waktu pada
beberapa aktivitas dalam
proses bisnis. Perbedaan
pada aspek quality
dikarenakan simulasi
tidak dapat menangkap
hasil simulasi proses
bisnis dalam segi
quality. Selain itu, perlu
adanya simulasi dan
analisa ulang untuk
flexibility proses bisnis.

2 Proses Bisnis Operasi Cost: (.) Cost: (+) Adanya perbedaan pada
aspek cost dikarenakan
Quality: (.) Quality: (+) simulasi sudah
menggunakan sistem
Time: (+) Time: (+)
sehingga data yang telah
Flexibility: (+) Flexibility: (+) dipindahkan akan secara
otomatis diolah dan
lebih akurat. Begitu juga
dengan hasil perbedaan
quality yang telah
disimulasikan
menggunakan sistem.

3 Proses Bisnis Pengadaan Cost: (+) Cost: (-) Terjadi perbedaan pada
Barang aspek Cost. Hal ini
Quality: (.) Quality: (.) dikarenakan kurang
mendalamnya

74
Time: (+) Time: (+) keakuratan perhitungan
keuangan yang saya
Flexibility: (+) Flexibility: (+) lakukan, sedangkan pada
Bizagi perhitungan
dilakukan dengan baik.
Butuh pengamatan lebih
lanjut dalam
menganalisa proses
bisnis target pengadaan
barang, khususnya di
bagian cost.

4 Proses Bisnis Marketing Cost: (+) Cost: (+) Ada perbedaan pada
& Sales aspek kualitas dan
Quality: (.) Quality: (+) flexibilitynya karena
disimulasikan
Time: (+) Time: (+)
menggunakan simulasi
Flexibility(+) Flexibility(.) bizagi yang besifat
otomatis dan hampir
akurat.

6.3 Usulan

6.3.1 Usulan Proses Bisnis Distribusi Barang


Setelah membuat analisa redesign dan menjalankan simulasi, penulis dapat memberi usul agar
mengintegrasikan stok barang pada gudang dengan stok yang ada di marketing. Sehingga sales
tidak perlu mengecek adanya barang atau tidak, karena barang tidak akan tersedia untuk dijual
apabila stok tidak ada, sehingga sales tidak perlu memproses order barang yang tidak ada
stoknya. Selain itu, dapat dihilangkan handoff yang tidak diperlukan, seperti menerima
dokumen-dokumen order, karena sudah terintegrasi di sistem yang ada. Namun, ada baiknya
melakukan simulasi ulang, untuk memastikan kebenaran data-data yang ada.

6.3.2 Usulan Proses Bisnis Operasi


Setelah adanya simulasi dan perbandingan proses yang telah dilakukan penulis, maka diusulkan
bahwa bisa dilakukan proses redesign seperti yang telah diusulkan yakni pemindahan sebuah

75
task dan menghilangkan beberapa task yang dianggap tidak perlu, pun dilakukan otomatisasi
menggunakan sistem pada task yang diperlukan untuk memberi keefektifan dalam sebuah proses.
Namun ada baiknya sebelum adanya redesign proses bisnis operasi, diharapkan dapat mencari
tahu lebih lanjut karena adanya kemungkinan kesalahan pada simulasi yang telah dilakukan
penulis.

6.3.3 Usulan Proses Bisnis Pengadaan Barang


Pada usulan redesain proses bisnis pengadaan barang sebaiknya dilakukan simulasi
pengamatan ulang yang lebih mendalam untuk mengetahui perbandingan cost. Hal ini terjadi
karena adanya perbedaan yang cukup banyak pada bagian cost saat sebelum(eksisting) dan
sesudah targeting pada simulasi laboratorium yang dilakukan pada makalah ini. Hal ini mungkin
terjadi karena adanya kesalahan perencanaan di bagian cost. Kemudian sebelum akhirnya
perusahaan mengimplementasikan usulan redesain, sebaiknya dihitung terlebih dahulu biaya
yang harus dikeluarkan dalam pengembangan sistem.

6.3.4 Usulan Proses Bisnis Marketing & Sales


Setelah menggambarkan dan menganalisis redesign proses bisnis yang ada di PT Merapi
Utama Pharma, penulis mengusulkan agar proses bisnis yang lama sebaiknya diredesign seperti
yang penulis usulkan. Ada beberapa task yang bisa dianggap tidak terlalu penting untuk
dihilangkan atau digabungkan dengan aktivitas sebelum dan sesudahnya serta ada beberapa task
yang sebelumnya dilakukan terpisah, bisa dilakukan secara bersamaan guna untuk
mempersingkat waktu pengeksekusian.

6.4

76
Simpulan dan Saran

7.1 Simpulan
- Untuk rumusan masalah Rekayasa Proses Bisnis Distribusi Barang

Dari hasil proses bisnis distribusi barang yang diajukan, dapat disimpulkan bahwa proses
terlihat sangat untung dalam segi cost, dan sedikit perubahan positif dalam segi
flexibility. Namun, simulasi laboratorium tidak dapat menentukan apakah proses bisnis
tidak dapat menentukan keberhasilan implementasi redesign, karena terdapat
kemungkinan-kemungkinan lain yang belum ditemukan.

- Untuk rumusan masalah Rekayasa Proses Bisnis Operasi:

Dengan adanya hasil proses bisnis targeting untuk bagian operasi, maka dapat
disimpulkan bahwa proses terlihat lebih efisien dari ke-4 segi antara cost, time, quality,
serta flexibility dikarenakan jika dilihat dari hasil akan memberikan keuntungan untuk
pihak perusahaan.

- Untuk rumusan masalah Rekayasa Proses Bisnis Pengadaan Barang:

Proses bisnis target yang diajukan untuk proses bisnis Pengadaan Barang terlihat lebih
efektif dan efisien untuk diimplementasikan kepada perusahaan jika dilihat dari segi
Time(waktu), namun pada segi Cost(biaya) terdapat kenaikan yang cukup tidak masuk
akal. Hal ini terjadi karena kesalahan perencanaan di bagian cost. Untuk merealisasikan
redesain ini, perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam. Namun, simulasi
laboratorium tidak menentukan apakah redesign akan selalu berhasil.

- Untuk rumusan masalah Rekayasa Proses Bisnis Marketing & Sales:

Dapat diambil kesimpulan dari hasil simulasi, proses bisnis targeting untuk marketing &
sales yang telah diajukan lebih efisien. Hal ini disebabkan karena ada terjadinya
perubahan yang lebih baik pada aspek quality. Perubahan ini dapat memberikan
keuntungan lebih untuk perusahan.

77
7.2 Saran
Untuk menunjang perbaikan dan rekayasa proses bisnis di PT. Merapi Utama Pharma perlu
adanya penelitian lebih lanjut mengenai proses bisnis target yang telah penulis usulkan
sebelumnya. Penelitian yang mencakup antara lain adalah banyaknya total biaya yang
dikeluarkan demi pengembangan sistem, banyaknya waktu yang diperlukan dalam
pengembangan sistem, terutama resistensi stakeholder dalam menerima perubahan dari
dampak positif maupun negatif yang didapatkan setelah adanya redesign. Sebab penelitian ini
akan sangat berdampak pada keputusan yang akan diambil oleh manajemen perusahaan
dalam melakukan redesign proses bisnis.

78
Daftar Pustaka

Laboratory, B. (2020). Modul 1 Praktikum Rekayasa Proses Bisnis: Business Process Analysis.
Bandung, Indonesia.
Laboratory, B. (2020). Modul 2 Praktikum Rekayasa Proses Bisnis: Business Process Targeting.
Bandung, Indonesia.
Laboratory, B. (2020). Modul 3 Praktikum Rekayasa Proses Bisnis: Pengenalan dan Simulasi
Bizagi. Bandung, Indonesia.

79
Pembagian Tugas

Pembagian tugas anggota kelompok

No NIM Nama Deskripsi Tugas

1 120218125 Rizky Aditya Nugroho BAB III:


2
- Proses Bisnis Distribusi Barang
Eksisting

BAB IV:

- Analisa Kualitatif Proses Bisnis


Distribusi Barang
- Analisa Redesign Proses Bisnis
Distribusi barang

BAB V:

- Proses Bisnis Target Distribusi


Barang
- Analisis Performance Proses
Bisnis Distribusi Barang

BAB VI:

- Membuat simulasi hasil proses


eksisting dan targeting distribusi
barang menggunakan Bizagi
- Melakukan perbandingan hasil
antara proses eksisting dan
targeting distribusi barang beserta
GAP-nya
- Membuat usulan untuk proses
bisnis distribusi barang
- Membuat kesimpulan untuk proses
bisnis distribusi barang

2 120218418 Farah Sherina Salma BAB II:

80
4 - Sejarah, Visi, Misi, dan Tujuan
Perusahaan
- Value Chain Perusahaan
- Struktur Organisasi Perusahaan
- Proses Portfolio

BAB III:

- Membuat diagram Proses Bisnis


Operasi menggunakan Bizagi
- Membuat deskripsi Proses Bisnis
Operasi

BAB IV:

- Analisis kualitatif Proses Bisnis


Operasi
- Analisis Redesign Proses Bisnis
Operasi

BAB V:

- Membuat deskripsi Proses Bisnis


Operasi
- Membuat diagram Proses Bisnis
Operasi menggunakan Bizagi
- Membuat analisis performance
Proses Bisnis Operasi

BAB VI:

- Membuat simulasi hasil proses


eksisting dan targeting operasi
menggunakan Bizagi
- Melakukan perbandingan hasil
antara proses eksisting dan
targeting operasi beserta GAP-nya

- Membuat usulan untuk proses

81
bisnis operasi
- Membuat kesimpulan rumusan
masalah tentang proses bisnis
operasi
- Menambahkan saran
- Menambahkan referensi Modul 1,
Modul 2, dan Modul 3 Praktikum
RPB pada daftar pustaka

3 120218410 Wahyu Limutu BAB I:


9
- Diagram Cause-Effect / Fishbone
di latar belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan

BAB II:

- Value Chain bagian Pengadaan


Barang
- Proses Portfolio bagian Pengadaan
Barang
- Deskripsi Proses Bisnis Utama

BAB III:

- Diagram Hopex Proses Bisnis


Eksisting Pengadaan Barang
- Diagram Bizagi Proses Bisnis
Eksisting Pengadaan Barang
- Deskripsi Proses Bisnis Eksisting
Pengadaan Barang

BAB IV:

- Analisis Kualitatif Proses Bisnis


Pengadaan Barang
- Diagram Hopex & deskripsi Proses
Bisnis Target Pengadaan Barang

82
BAB V:

- Proses Bisnis Target Pengadaan


Barang
- Analisis Performance Pengadaan
Barang

BAB VI:

- Simulasi laboratorium proses


bisnis Pengadaan Barang
- Perbandingan Hasil Simulasi
proses bisnis Pengadaan Barang
- Simpulan rumusan masalah RPB
Pengadaan Barang

4 120218335 Nurul An’Nisaa BAB I:


3
- Latar Belakang
- Manfaat pembuatan laporan tugas
besar
- Batasan pembuatan laporan tugas
besar

BAB II:

- Diagram Struktur Organisasi


Perusahaan

BAB III:

- Membuat diagram Proses Bisnis


Marketing & Sales menggunakan
Bizagi
- Membuat deskripsi Proses Bisnis
Marketing & Sales

BAB IV:

- Analisis kualitatif Proses Bisnis


Marketing & Sales
- Analisis Redesign Proses Bisnis

83
Marketing & Sales

BAB V:

- Membuat deskripsi Proses Bisnis


Marketing & Sales
- Membuat diagram Proses Bisnis
Marketing & Sales menggunakan
HOPEX
- Membuat analisis performance
Proses Bisnis Marketing & Sales

BAB VI:

- Membuat simulasi hasil proses


eksisting dan targeting marketing
& sales menggunakan Bizagi
- Melakukan perbandingan hasil
antara proses eksisting dan
targeting marketing & sales beserta
GAP-nya
- Membuat usulan untuk proses
bisnis marketing & sales
- Membuat kesimpulan untuk proses
bisnis marketing & sales.

84
Lampiran
Transkrip bukti chat kepada pihak PT MERAPI UTAMA PHARMA:

85
86
87

Anda mungkin juga menyukai