Disusun Oleh:
Kelas SI-42-03
Kelompok 8
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat serta hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas besar ini. Sholawat serta salam semoga terlimpah kepada junjungan kita,
nabi besar Muhammad SAW.
Kami selaku penulis sangat bersyukur telah menyelesaikan makalah ini untuk menjadi
tugas besar mata kuliah Pemodelan Proses Bisnis dengan judul “Analisis Proses Bisnis PT
Merapi Utama Pharma”. Disamping itu, kami juga ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
memberikan bantuan kepada kami dalam bentuk moral maupun materi, yang sangat bermanfaat
dalam proses pengerjaan makalah ini sehingga dapat terealisasikan.
Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang
proses-proses yang ada di perusahaan. Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan
saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan
banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
2
3
Daftar Isi
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 4
Daftar Gambar 6
Daftar Tabel 7
Bab I. Pendahuluan 8
Latar Belakang 8
Rumusan Masalah 9
Tujuan 10
Manfaat 10
Batasan 10
4
Proses Bisnis Distribusi Barang 41
Proses Bisnis Target 41
Analisis Performance 42
Proses Bisnis Operasi 48
Proses Bisnis Target 48
Analisis Performance 49
Proses Bisnis Pengadaan Barang 53
Proses Bisnis Target 53
Analisis Performance 56
Proses Bisnis Marketing & Sales 62
Proses Bisnis Target 62
Analisis Performance 64
Daftar Pustaka 80
Pembagian Tugas 81
Lampiran 86
5
Daftar Gambar
6
Daftar Tabel
(Contoh)
7
Bab I. Pendahuluan
Seiring dengan berjalannya waktu, PT Merapi Utama Pharma terus berkembang sebagai
perusahaan swasta penyedia alat kesehatan. Untuk dapat terus bersaing dengan perusahaan
lainnya dan agar dapat meningkatkan keuntungan, perusahaan menerapkan beberapa strategi
antara lain, dengan menjaga kualitas produk yang ditawarkan, meningkatkan jasa pelayanan
purna jual, dan menambah pemasaran produk. Kegiatan operasional bisnis yang sedang berjalan
sudah cukup baik namun perlu dilakukan pembenahan agar setiap bagian bekerja sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya agar dapat berjalan lebih efektif sehingga terjadinya keselarasan
proses bisnis dan dukungan teknologi untuk memudahkan pencapaian strategi perusahaan.
8
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami mencoba merangkum dan mempelajari
permasalahan tersebut dari sumber-sumber yang baik untuk menghadapi permasalahan di PT.
Merapi Utama Pharma di era saat ini.
9
3. Bagaimana rekayasa proses bisnis di bagian pengadaan barang pada PT Merapi Utama
Pharma?
4. Bagaimana rekayasa proses bisnis di bagian pemasaran dan penjualan barang pada PT
Merapi Utama Pharma?
1.3 Tujuan
1. Menganalisis dan merekayasa proses bisnis di bagian distribusi barang pada PT Merapi
Utama Pharma.
2. Menganalisis dan merekayasa proses bisnis di bagian operasi pada PT Merapi Utama
Pharma.
3. Menganalisis dan merekayasa proses bisnis di bagian pengadaan barang pada PT Merapi
Utama Pharma.
4. Menganalisis dan merekayasa proses bisnis di bagian pemasaran dan penjualan barang
pada PT Merapi Utama Pharma.
1.4 Manfaat
Mengetahui, memahami, dan bisa menggambarkan rekayasa proses bisnis yang ada pada
PT. Merapi Utama Pharma khususnya di bidang distribusi barang, operasi, pengadaan barang,
serta pemasaran dan penjualan barang.
1.5 Batasan
Masalah yang dibahas pada makalah ini hanya meliputi alur rekayasa proses bisnis di
bidang di bidang distribusi barang, operasi, pengadaan barang, serta pemasaran dan penjualan
barang yang ada di PT. Merapi Utama Pharma, tidak secara mendetail sampai ke internal di
perusahaan tersebut.
10
Bab II. Profil Perusahaan
Sejarah singkat PT. Merapi Utama Pharma didirikan pada tahun 1973, di Jakarta. Dan
beberapa kali berganti kepemilikan sempat dimiliki sahamnya oleh PT. Enseval dan pada tahun
awal 1990 an dimiliki sahamnya oleh PT. Otsuka yg berkedudukan di Jepang. Sebagai
perusahaan distribusi yg dimiliki oleh PT. Otsuka Jepang. PT. Merapi ditugaskan untuk
mendistribusikan produk produk dari PT. Otsuka, yg juga mempunyai pabrikan di Indonesia.
Untuk memperkuat pasar penjualan di sektor produk cairan infus PT. Otsuka juga mengakuisisi
perusahaan lokal PT. Widatra untuk memproduksi produk generik infusan yg juga
didistribusikan oleh PT. Merapi Utama Pharma. Sampai dengan saat ini PT. Merapi sudah
mempunyai cabang sebanyak 29 cabang yg tersebar di hampir semua provinsi di indonesia.
Visi :
Menjadi perusahaan distribusi farmasi dan kesehatan yang terpercaya dengan memberikan
layanan terbaik dan nilai tambah untuk kesehatan yang lebih baik di seluruh Indonesia.
Misi:
● Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten sebagai aset perusahaan yang
paling berharga.
● Mendistribusikan produk-produk farmasi dan kesehatan yang berkualitas secara terus
menerus kepada pelanggan.
11
● Mengembangkan sistem informasi untuk meningkatkan bisnis dan meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan.
● Memberikan nilai tambah kepada pemangku kepentingan melalui manajemen yang
efektif dan efisien.
12
2.3 Value Chain
13
2.4 Process Portfolio
Pengadaan barang merupakan salah satu kegiatan di PT Merapi Utama Pharma. Pada
Pengadaan Barang ini Sebuah proses pembelian barang di distributor atau pabrik yang berada di
Jepang yang menjadi Partner bisnis PT Merapi Utama Pharma. Pembelian barang ini dilakukan
jauh sebelum barang mencapai stock minimal jadi beberapa bulan sebelum perkiraan stok barang
habis PT Merapi sudah membeli barang barang yang dibutuhkan.
Penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang dari PT Merapi Utama Pharma ke
konsumen-konsumennya, setiap bulan sales akan mendatangi konsumen untuk mengecek stok
dan meminta faktur pembayaran pada bulan sebelumnya.
14
Penyimpanan Barang : Importance 60% , Health 75%, Feasibility 80%
Penyimpanan barang yaitu menyimpan barang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
oleh standar pabrik dan sesuai ketentuan BPOM agar barang seperti obat obatan, Vaksin, Infus
Dsb. Kualitasnya Tetap Terjaga.
Cold Chain Management Merupakan Proses menjaga kualitas dari barang seperti obat
obatan, Vaksin, Infus Dsb. kualitasnya sama seperti pada pabrik. saat sebelum dan sesudah
didistribusikan dari pabrik dan dari pabrik ke cabang dengan menggunakan cool box atau freezer
agar menjaga Suhu tidak lebih dari 30 derajat.
Service yaitu proses perawatan barang agar kondisi barang sesuai standar, PT Merapi
Utama Pharma menyarankan kepada konsumennya untuk menyediakan pendingin agar kualitas
barang terjaga.
15
Gambar 2.5 Proses Bisnis Utama
16
Bab III. Proses Bisnis Eksisting
1. Bagian logistik akan memproses order yang telah diinput oleh admin cabang, dengan
mencetak surat jalan pengiriman barang
2. Bagian logistik akan mengambil barang sesuai no.item dan no. batch berdasarkan surat
pengiriman barang yang telah dibuat
3. kepala gudang melakukan checking apakah pengeluaran barang sudah benar, produk,
quantity, dan no.batch
4. barang-barang yang sudah di cek akan dikemas oleh staff logistik untuk tiap masing-
masing pelanggannya, jika ada barang vaksin maka akan dilakukan prosedur CCM, dan
barang dikirim dengan cool box
5. barang barang yang siap kirim akan disortir terlebih dahulu oleh pihak logistik
berdasarkan area pengiriman
6. barang yang telah disortir berdasarkan area akan dikirim oleh bagian ekspedisi, untuk
barang yang banyak pesanan dari pelanggan akan dikirim dengan mobil box, untuk order
yang tidak terlalu banyak akan dikirim dengan motor box
7. bagian ekspedisi akan mengirimkan barang dengan membawa dokumen surat jalan
pengiriman barang (SPB) beserta fakturnya ke pelanggan.
8. pada saat barang dikirim, status barang menjadi on delivery
9. bagian ekspedisi akan menyerahkan dokumen kiriman yang telah ditandatangani
pelanggan (SPB + Faktur) ke bagian logistik
10. bagian logistik akan melakukan input di sistem bahwa order pelanggan sudah terlayani
dengan memasukkan waktu jam dan tanggalnya.
11. dokumen faktur dan surat jalan kemudian diserahkan ke bagian admin untuk di arsip
sesuai tanggal jatuh tempo untuk penagihan.
17
Gambar 3.1 Diagram Hopex Proses Bisnis Distribusi Barang
18
22. Barang kemudian dikembalikan ke pusat
23. Pusat akan menerima barang kembali
24. Jika kondisi barang baik, maka akan dibuatkan berita acara penerimaan barang
25. Barang akan disortir berdasarkan jenis produk, batch number, dan pabrikan
26. Barang kemudian disimpan sesuai dengan produknya di gudang cabang.
6. Menerima pesanan
19
16. Mengirim barang ke DC
20
21
Gambar 3.3 Diagram Hopex Proses Pengadaan Barang
8. Jika stok mencukupi maka order akan terlayani, jika stok tidak ada maka akan masuk list
pending order
9. Sales menanyakan pelanggan apakah bersedia menunggu, jika tidak bersedia maka
pesanan akan dibatalkan, jika bersedia pelanggan melakukan konfirmasi kepada sales dan
menunggu sampai barang dikirim
22
Bab IV. Analisis dan Redesain
23
Tabel 4. 1 Analisis Kualitatif Proses Bisnis Distribusi Barang
7 Mengirim barang beserta SPB dan RVA Aktivitas ini memberikan nilai
faktur bagi pelanggan karena
pelanggan akan mendapatkan
produk sesuai ordernya
24
pelanggan dan sudah beres
25
6 Menyiapkan barang sesuai dengan BVA Aktifitas ini berguna untuk
surat jalan menyiapkan barang yang
nantinya akan dikirim ke
cabang sesuai permintaan
11 Jika barang berupa vaksin, maka BVA Aktifitas ini untuk mengikuti
akan melakukan cold chain prosedur yang telah ditetapkan
management terlebih dahulu dalam packaging vaksin
12 Jika tidak berupa vaksin, maka BVA Aktifitas ini berguna untuk
akan dilakukan packing barang melakukan packaging terlebih
reguler dahulu agar barang yang
diterima dalam kualitas yang
diinginkan
26
pengiriman barang kepada cabang memberi informasi bahwa
dilakukan pengiriman barang
menggunakan transportasi apa
dan barang-barang yang
dikirim
21 Jika ada barang yang rusak, maka BVA Aktifitas ini dilakukan jika
akan dibuatkan berita acara terdapat barang yang rusak
barang rusak ketika sampai di cabang
24 Jika kondisi barang baik, maka NVA Aktifitas ini membuat catatan
akan dibuatkan berita acara dokumen bahwa barang yang
penerimaan barang telah diterima dalam keadaan
baik
27
memisahkan barang
berdasarkan jenis produk,
batch number, dan pabrikan
1 Mengecek stok barang di tiap NVA NVA, karena jika aktivitas ini
cabang tak dilakukan, masih bisa
dilakukan di aktivitas
selanjutnya.
2 Membuat daftar cabang yang NVA NVA, karena jika aktivitas ini
membutuhkan barang tak dilakukan, masih bisa
dilakukan di aktivitas
selanjutnya.
4 Membuat list barang yang BVA BVA karena jika aktivitas ini
dibutuhkan oleh cabang tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas memesan barang
ke pabrik & proses
pengadaan barang akan
terhenti.
28
ke aktivitas pabrik menerima
pesanan dari pihak PPIC PT
Merapi Utama Pharma &
proses pengadaan barang akan
terhenti.
8 Apabila barang tersedia maka BVA BVA karena jika aktivitas ini
pabrik mensorting barang (X-OR tak dilakukan, tidak akan bisa
yes) ke aktivitas pabrik
menyiapkan barang yang
dipesan & proses pengadaan
barang akan terhenti.
9 Apabila barang tidak tersedia BVA BVA karena jika aktivitas ini
maka pabrik mengambil dari tak dilakukan, tidak akan bisa
pabrik lainnya di cabang dari ke aktivitas PT. Merapi
pabrik tersebut (X-OR no) menerima laporan dari pabrik
& proses pengadaan barang
akan terhenti.
12 Menyiapkan barang yang dipesan BVA BVA karena jika aktivitas ini
tak dilakukan, tidak akan bisa
29
ke aktivitas pabrik melakukan
quality control pada barang &
proses pengadaan barang akan
terhenti.
13 Melakukan quality control pada BVA BVA karena jika aktivitas ini
barang tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas pabrik melakukan
list ulang sebelum barang
dikirim ke distribution center
& proses pengadaan barang
akan terhenti.
15 Membuat daftar barang sebelum BVA BVA karena jika aktivitas ini
dikirim tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas pabrik
mengirimkan barang ke
distribution center & proses
pengadaan barang akan
terhenti.
17 Menerima barang dan mensorting BVA BVA karena jika aktivitas ini
barang tak dilakukan, tidak akan bisa
ke aktivitas Distribution
Center melakukan cold chain
management dan melakukan
quality control sesuai prosedur
BPOM & proses pengadaan
barang akan terhenti.
30
Center menyimpan barang di
gudang & proses pengadaan
barang akan terhenti.
31
kepada PT Merapi Utama
Pharma
32
supply (XOR yes) karena aktifitas yang
dilakukan hanya pelanggan
bersedia menunggu proses re-
supply
2 “Loading barang ke
armada pengiriman” (Task
Elimination)
33
Tabel 4. 2. 2 Analisis Redesign Proses Bisnis Operasi
34
(Automation) mengecek barang
dapat dilakukan
dengan
menggunakan
sistem scanning
sehingga langsung
memunculkan
data-data barang
yang ada dengan
waktu lebih
efisien
35
diredesain hal ini
karena aktivitas
ini hanya
mengecek dan
bukan sekaligus
mencatat, bisa
dimasukkan ke
aktivitas 4
“Membuat list
barang yang
dibutuhkan oleh
cabang” yang
selanjutnya bisa
diotomatisasi
dengan
menggunakan
aplikasi online.
karena dapat
dilakukan secara
otomatis dengan
sistem.
36
cabang (yang barang yang
sebelumnya manual, dibutuhkan oleh
kini dilakukan secara cabang” dan
online dengan dapat
aplikas)
dilakukan
(Automation) menggunakan
sebuah sistem
yang
memperhubungka
n antara
client dan
perusahaan.
Impact
yang dihasilkan
nantinya akan
besar namun
harus dibayar
karena
implementasi
sistem.
sebuah sistem
yang
memperhubungka
n antara
client dan
perusahaan.
Impact
yang dihasilkan
37
nantinya akan
besar namun
harus dibayar
karena
implementasi
sistem.
memperhubungka
n antara
client dan
perusahaan.
Impact
yang dihasilkan
nantinya akan
besar namun
harus dibayar
karena
implementasi
sistem.
38
No Level Redesign Aktivitas Alasan Redesign Possibility
sebuah aplikasi
(Automation)
yang
memperhubungka
n antara
pelanggan dan
perusahaan.
39
dilakukan secara dilakukan
online dengan menggunakan
aplikasi
sebuah aplikasi
(Automation) yang
memperhubungka
n antara
client dan
perusahaan.
40
Bab V. Proses Bisnis Target
1. Bagian logistik akan memproses order yang telah diinput oleh admin cabang,
dengan mencetak surat jalan pengiriman barang
2. Bagian logistik akan menyiapkan barang-barang sesuai dengan surat jalan
pengiriman barang yang diberikan. Jika ada barang vaksin maka akan dilakukan
prosedur CCM, dan barang dikirim dengan cool box
3. Barang-barang yang siap kirim akan disortir terlebih dahulu oleh pihak logistik
berdasarkan area pengiriman
4. barang yang telah disortir berdasarkan area akan dikirim oleh bagian ekspedisi,
untuk barang yang banyak pesanan dari pelanggan akan dikirim dengan mobil
box, untuk order yang tidak terlalu banyak akan dikirim dengan motor box
5. bagian ekspedisi akan mengirimkan barang dengan membawa dokumen surat
jalan pengiriman barang (SPB) beserta fakturnya ke pelanggan.
6. pada saat barang dikirim, status barang menjadi on delivery
7. bagian ekspedisi akan menyerahkan dokumen kiriman yang telah ditandatangani
pelanggan (SPB + Faktur) ke bagian logistik
8. bagian logistik akan melakukan input di sistem bahwa order pelanggan sudah
terlayani dengan memasukkan waktu jam dan tanggalnya.
9. dokumen faktur dan surat jalan kemudian diserahkan ke bagian admin untuk di
arsip sesuai tanggal jatuh tempo untuk penagihan.
41
Gambar 5.1 Diagram Hopex Proses Bisnis Target Distribusi Barang
1 Menerima pesanan (Task (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
Elimination) dengan
menghilangkan
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan sistem.
2 Membatalkan pesanan (Task (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
Elimination) dengan
menghilangkan
42
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan aplikasi.
2 Menunggu obat tersedia (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
(Task Elimination) dengan
menghilangkan
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan sistem.
43
memang ada.
3 Menerima receipt order (Task (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
Elimination) dengan
menghilangkan
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan sistem.
44
ada apabila dapat
dibeli pelanggan.
5 Memberitahu bahwa obat (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
tidak tersedia (Task dengan
Elimination) menghilangkan
aktivitas ini,
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunakan sistem.
6 Mendapat pesan bahwa obat (+) (.) (+) (.) Cost (+) karena
telah sukses dikirim (Task dengan
Elimination) menghilangkan
aktivitas ini,
45
perusahan dapat
mengurangi biaya
yang dikeluarkan dari
penggunaan sistem.
7 Membuat surat jalan (.) (.) (+) (.) Cost (.) Karena tidak
pengiriman obat dan ada perubahan biaya
memasukkan data ke sistem saat aktivitas ini
(Task Composition) digabung.
8 Membuat invoice (Re- (+) (+) (.) (.) Cost (+) Mengurangi
sequencing) kemungkinan
pembuatan invoice
ulang karena data
yang salah.
46
menggunakan data
dari surat jalan yang
telah selesai berjalan,
sehingga data pun
akan sesuai
9 Membuat surat jalan (+) (.) (.) (.) Cost (+) karena
pengiriman obat (Re- mengurangi
sequencing) kemungkinan
pembuatan surat jalan
ulang karena data
yang salah.
10 Menerima dokumen yang (.) (+) (-) (+) Cost (.) Karena tidak
telah ditandatangani (Re- ada perubahan biaya
sequencing) saat aktivitas ini
dipindah urutan
47
Time (-) Karena
gudang harus
menunggu kabar dari
admin apakah surat
jalan telah di accept
oleh customer
48
11. Jika barang berupa vaksin, maka akan melakukan cold chain management terlebih
dahulu
12. Jika tidak berupa vaksin, maka akan dilakukan packing barang reguler
13. Mengirim barang dari pusat ke cabang
14. Memberitahu informasi pengiriman barang kepada cabang
15. Cabang akan menerima informasi pengiriman barang dari pusat
16. Cabang akan menerima barang
17. Melakukan pengecekan atas dokumen surat jalan
18. Mengecek kualitas barang
19. Jika ada barang yang rusak, maka akan dibuatkan berita acara barang rusak
20. Barang kemudian dikembalikan ke pusat
21. Pusat akan menerima barang kembali
22. Jika kondisi barang baik, maka akan dibuatkan berita acara penerimaan barang
23. Barang akan disortir berdasarkan jenis produk, batch number, dan pabrikan
24. Barang kemudian disimpan di gudang sesuai dengan produknya
49
Quality (.)
dikarenakan tidak
adanya kenaikan
maupun penurunan
kualitas apabila
aktifitas tersebut
dihilangkan.
Flexibility (+)
dikarenakan
pengawasan dalam
menyortir barang
akan lebih terorganisir
dan dalam cakup
pengawasan.
Quality(+)
dikarenakan peluang
kualitas akan naik
apabila pengecekan
kualitas barang
bersamaan dengan
mengecek kadaluarsa
produk dengan
adanya pemonitoran
data yang bersamaan.
50
Time (.) dikarenakan
pemindahan aktifitas
saja tidak akan
mengurangi waktu
yang memang
dibutuhkan saat
melakukan
pengecekan produk
dan melakukan
pengecekan tanggal
kadaluarsa.
Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemudahan dalam
pendataan pada saat
pengecekan barang.
3 Aktifitas “Menyortir barang” (.) (.) (.) (+) Cost (.) dikarenakan
dipindahkan urutannya tidak adanya kenaikan
setelah aktifitas “Menerima maupun penurunan
pesanan” harga yang
dikeluarkan apabila
(Re- Sequencing) aktifitas ini
dipindahkan setelah
aktifitas “Menerima
pesanan”.
Quality (.)
dikarenakan tidak
adanya penurunan
ataupun penaikan
kualitas apabila
aktifitas ini
dipindahkan, dalam
artian tidak akan
mempengaruhi
kualitas barang yang
ada.
51
pengurangan waktu
yang merubah alur
proses, sebab aktifitas
ini hanya dipindahkan
saja.
Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemungkinan dalam
membuat proses lebih
terorganisir dan
efektif dalam
penanganan operasi
penyimpanan barang
di gudang
Distribution Center.
4 Aktiftas “Mengecek barang” (-) (.) (+) (+) Cost (-) dikarenakan
yang sebelumnya manual adanya penambahan
secara satu per satu, kini pengeluaran untuk
menggunakan sistem mrmbeli alat
scanning jarak jauh teknologi scanner
yang ukurannya lebih
(Automation) besar dan
penambahan biaya
service jika terjadi
error pada alat
tersebut.
Quality (.)
dikarenakan tidak
adanya pengaruh yang
menambahkan atau
mengurangi kualitas
barang yang telah ada.
52
Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemungkinan
efektifitas yang tinggi
karena barang dapat
langsung diperiksa
dalam jumlah yang
banyak pada satu
waktu.
53
9. Menyiapkan barang yang dipesan
10. Melakukan quality control
11. Packing barang
12. Membuat daftar barang sebelum dikirim
13. Mengirim barang
14. Menerima dan mensorting barang
15. Cold chain management
16. Melakukan quality control
17. Menyimpan barang di gudang
54
Gambar 5. 3 Diagram Hopex Proses Bisnis Target Pengadaan Barang
55
5.3.2 Analisis Performance
1 Aktivitas “Mengecek stok (+) (.) (+) (.) Cost (+) dikarenakan ada
barang di tiap cabang” penurunan biaya yang
dikeluarkan oleh
(Task elimination) perusahaan karena
menggunakan sistem
yang mempercepat
akan tereduksi.
Quality (.)
dikarenakan peningkatan
efisiensi tidak ada
pengulangan pengecekan
stok di cabang-cabang,
tidak berdampak pada
quality.
Time (+)
dikarenakan eksekusi
dari aktivitas ini semakin
cepat karena terbantu
oleh adanya sistem yang
mempermudah
pekerjaan.
Flexibility (.)
dikarenakan tidak ada
perubahan keluwesan
dalam eksekusi aktivitas,
karena hanya digabung
dengan aktivitas
56
selanjutnya.
2 Aktivitas “Membuat daftar (+) (.) (+) (.) Cost (+) dikarenakan ada
cabang yang membutuhkan penurunan biaya yang
barang” dikeluarkan oleh
perusahaan karena
(Task elimination) menggunakan sistem
yang mempercepat
akan tereduksi.
Quality (.)
dikarenakan peningkatan
efisiensi tidak ada
pengulangan pengecekan
stok di cabang-cabang,
tidak berdampak pada
quality.
Time (+)
dikarenakan eksekusi
dari aktivitas ini semakin
cepat karena terbantu
oleh adanya sistem yang
mempermudah
pekerjaan.
Flexibility (.)
dikarenakan tidak ada
perubahan keluwesan
dalam eksekusi aktivitas,
karena hanya digabung
dengan aktivitas
selanjutnya.
57
Quality(.) karena kualitas
yang dihasilkan tetap
sama seperti
sebelumnya, hanya saja
tidak perlu ada
pelaporan.
Flexibility(+) karena
tidak perlu seremonial
pelaporan.
4 Aktivitas “Menyelesaikan (.) (.) (.) (.) Cost (.) karena tidak
pembelian” dipindahkan terjadi perubahan biaya
urutannya setelah X-OR Join yang dikeluarkan saat
aktivitas
(Re- Sequencing) “Menyelesaikan
pembelian”
58
Flexibility (.)
5 Aktivitas “Mengecek barang (+) (+) (+) (+) Cost (+) dikarenakan ada
yang dibutuhkan oleh penurunan biaya yang
cabang”, yang sebelumnya dibutuhkan dalam
manual, kini dilakukan secara eksekusi aktivitas
online dengan aplikasi “Mengecek barang yang
dibutuhkan oleh
(Automation) cabang” karena telah
distandarisasi dengan
aplikasi sehingga gaji per
jam karyawan
Flexibility (+)
59
dibutuhkan oleh
cabang” distandarisasi
dengan aplikasi.
6 Aktivitas ”Membuat list (+) (+) (+) (+) Cost (+) dikarenakan ada
barang yang dibutuhkan oleh penurunan biaya yang
cabang”, yang sebelumnya dibutuhkan dalam
manual, kini dilakukan secara eksekusi aktivitas
online dengan aplikasi ”Membuat list barang
yang dibutuhkan oleh
(Automation) cabang” karena aktivitas
ini telah distandarisasi
dengan aplikasi sehingga
gaji per jam karyawan
Flexibility (+)
7 Aktivitas “Memesan barang (+) (+) (+) (+) Cost (+) dikarenakan ada
60
ke pabrik” yang sebelumnya penurunan biaya yang
manual, kini dilakukan secara dibutuhkan dalam
online dengan aplikasi eksekusi aktivitas
“Memesan barang ke
(Automation) pabrik” karena aktivitas
ini telah distandarisasi
dengan aplikasi sehingga
gaji per jam karyawan
Flexibility (+)
61
Menurut analisis saya,
terjadi peningkatan pada
proses bisnis Pengadaan
Barang karena
efisiensinya secara rata-
rata (Cost, Quality,
Time, dan Flexibility)
meningkat.
62
63
Gambar 5.4 Diagram Hopex Proses Bisnis Target Marketing & Sales
Quality (.)
Time (+)
dikarenakan eksekusi
dari aktivitas ini semakin
cepat dan mempermudah
pekerjaan.
Flexibility (.)
dikarenakan tidak ada
perubahan keluwesan
dalam eksekusi aktivitas,
karena hanya digabung
dengan aktivitas
sebelumnya.
2 Aktivitas “membuat laporan (+) (.) (+) (+) Cost (+) dikarenakan ada
kunjungan harian” dan penurunan biaya yang
“membuat daftar tagihan’ dikeluarkan oleh
dijadikan parallel. perusahaan karena
menggabungkan proses
64
(Parallelism yang bisa dikerjakan
enhancement) secara bersamaan maka
gaji per jam karyawan
akan tereduksi.
Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemungkinan dalam
membuat proses lebih
terorganisir dan efektif
dalam penanganan
aktifitas ini
3 Aktivitas “Menginput order”, (+) (.) (+) (+) Cost (+) dikarenaka
yang sebelumnya manual,
kini dilakukan secara online n ada penurunan biaya
melalui aplikasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan karena
(Automation) aktifitas yang biasa
dilakukan secara manual
diubah dengan
automation dari aplikasi
maka gaji karyawan akan
tereduksi.
65
qualitynya.
Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemungkinan dalam
membuat proses lebih
terorganisir dan efektif
dalam penanganan
aktifitas ini
66
terjadilah penghematan
waktu
Flexibility (+)
dikarenakan adanya
kemungkinan dalam
membuat proses lebih
terorganisir dan efektif
dalam penanganan
aktifitas ini
67
Bab VI. Simulasi
Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost
Resource Utilization Total fixed cost Total unit cost Total cost
68
Gudang 0,12% Rp.7.000.000 Rp.56.086,667 Rp.7.056.086,667
Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost
Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost
69
Simulasi Proses Bisnis Pengadaan Barang
Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost
Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost
70
Simulasi Proses Bisnis Marketing & Sales
Tabel 6. 1. 4. 1 Table Simulasi Proses Bisnis Eksisting Marketing & Sales
Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost
Resource Utilization Total Fixed Cost Total Unit Cost Total Cost
71
Pelanggan 0,05% Rp1.800.000 Rp31.600 Rp1.831.000
Hasil perhitungan GAP utilisasi, dimasukkan ke aspek flexibility pada perbandingan simulasi.
2 Proses Bisnis Operasi Time: 11d 14h Time: 8d 2h 30m Time: 3d 12h 20m
50m
Cost: Cost:
Cost:
Rp1.179.166,67 -Rp433.958,33
Rp1.613.125
Utilisasi: Utilisasi:
Utilisasi:
Distribution Center Distribution Center
Distribution 1,51% Pusat -0,49%
Center Pusat
1,02%
Cabang 0,34% Cabang 1.06%
Cabang 1,40%
72
3 Proses Bisnis Time: Time: Time:
Pengadaan Barang
3d 19h 30m 3d 15h 15m 4h 15m
73
6.2 Perbandingan Hasil Simulasi
1 Proses Bisnis Distribusi Cost: (+) Cost: (+) Adanya perbedaan pada
Barang aspek time dikarenakan
Quality: (+) Quality: (.) data waktu eksekusi
aktivitas yang penulis
Time: (+) Time: (.)
dapatkan kurang tepat,
Flexibility: (.) Flexibility: (+) serta terdapat kesalahan
eksekusi waktu pada
beberapa aktivitas dalam
proses bisnis. Perbedaan
pada aspek quality
dikarenakan simulasi
tidak dapat menangkap
hasil simulasi proses
bisnis dalam segi
quality. Selain itu, perlu
adanya simulasi dan
analisa ulang untuk
flexibility proses bisnis.
2 Proses Bisnis Operasi Cost: (.) Cost: (+) Adanya perbedaan pada
aspek cost dikarenakan
Quality: (.) Quality: (+) simulasi sudah
menggunakan sistem
Time: (+) Time: (+)
sehingga data yang telah
Flexibility: (+) Flexibility: (+) dipindahkan akan secara
otomatis diolah dan
lebih akurat. Begitu juga
dengan hasil perbedaan
quality yang telah
disimulasikan
menggunakan sistem.
3 Proses Bisnis Pengadaan Cost: (+) Cost: (-) Terjadi perbedaan pada
Barang aspek Cost. Hal ini
Quality: (.) Quality: (.) dikarenakan kurang
mendalamnya
74
Time: (+) Time: (+) keakuratan perhitungan
keuangan yang saya
Flexibility: (+) Flexibility: (+) lakukan, sedangkan pada
Bizagi perhitungan
dilakukan dengan baik.
Butuh pengamatan lebih
lanjut dalam
menganalisa proses
bisnis target pengadaan
barang, khususnya di
bagian cost.
4 Proses Bisnis Marketing Cost: (+) Cost: (+) Ada perbedaan pada
& Sales aspek kualitas dan
Quality: (.) Quality: (+) flexibilitynya karena
disimulasikan
Time: (+) Time: (+)
menggunakan simulasi
Flexibility(+) Flexibility(.) bizagi yang besifat
otomatis dan hampir
akurat.
6.3 Usulan
75
task dan menghilangkan beberapa task yang dianggap tidak perlu, pun dilakukan otomatisasi
menggunakan sistem pada task yang diperlukan untuk memberi keefektifan dalam sebuah proses.
Namun ada baiknya sebelum adanya redesign proses bisnis operasi, diharapkan dapat mencari
tahu lebih lanjut karena adanya kemungkinan kesalahan pada simulasi yang telah dilakukan
penulis.
6.4
76
Simpulan dan Saran
7.1 Simpulan
- Untuk rumusan masalah Rekayasa Proses Bisnis Distribusi Barang
Dari hasil proses bisnis distribusi barang yang diajukan, dapat disimpulkan bahwa proses
terlihat sangat untung dalam segi cost, dan sedikit perubahan positif dalam segi
flexibility. Namun, simulasi laboratorium tidak dapat menentukan apakah proses bisnis
tidak dapat menentukan keberhasilan implementasi redesign, karena terdapat
kemungkinan-kemungkinan lain yang belum ditemukan.
Dengan adanya hasil proses bisnis targeting untuk bagian operasi, maka dapat
disimpulkan bahwa proses terlihat lebih efisien dari ke-4 segi antara cost, time, quality,
serta flexibility dikarenakan jika dilihat dari hasil akan memberikan keuntungan untuk
pihak perusahaan.
Proses bisnis target yang diajukan untuk proses bisnis Pengadaan Barang terlihat lebih
efektif dan efisien untuk diimplementasikan kepada perusahaan jika dilihat dari segi
Time(waktu), namun pada segi Cost(biaya) terdapat kenaikan yang cukup tidak masuk
akal. Hal ini terjadi karena kesalahan perencanaan di bagian cost. Untuk merealisasikan
redesain ini, perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam. Namun, simulasi
laboratorium tidak menentukan apakah redesign akan selalu berhasil.
Dapat diambil kesimpulan dari hasil simulasi, proses bisnis targeting untuk marketing &
sales yang telah diajukan lebih efisien. Hal ini disebabkan karena ada terjadinya
perubahan yang lebih baik pada aspek quality. Perubahan ini dapat memberikan
keuntungan lebih untuk perusahan.
77
7.2 Saran
Untuk menunjang perbaikan dan rekayasa proses bisnis di PT. Merapi Utama Pharma perlu
adanya penelitian lebih lanjut mengenai proses bisnis target yang telah penulis usulkan
sebelumnya. Penelitian yang mencakup antara lain adalah banyaknya total biaya yang
dikeluarkan demi pengembangan sistem, banyaknya waktu yang diperlukan dalam
pengembangan sistem, terutama resistensi stakeholder dalam menerima perubahan dari
dampak positif maupun negatif yang didapatkan setelah adanya redesign. Sebab penelitian ini
akan sangat berdampak pada keputusan yang akan diambil oleh manajemen perusahaan
dalam melakukan redesign proses bisnis.
78
Daftar Pustaka
Laboratory, B. (2020). Modul 1 Praktikum Rekayasa Proses Bisnis: Business Process Analysis.
Bandung, Indonesia.
Laboratory, B. (2020). Modul 2 Praktikum Rekayasa Proses Bisnis: Business Process Targeting.
Bandung, Indonesia.
Laboratory, B. (2020). Modul 3 Praktikum Rekayasa Proses Bisnis: Pengenalan dan Simulasi
Bizagi. Bandung, Indonesia.
79
Pembagian Tugas
BAB IV:
BAB V:
BAB VI:
80
4 - Sejarah, Visi, Misi, dan Tujuan
Perusahaan
- Value Chain Perusahaan
- Struktur Organisasi Perusahaan
- Proses Portfolio
BAB III:
BAB IV:
BAB V:
BAB VI:
81
bisnis operasi
- Membuat kesimpulan rumusan
masalah tentang proses bisnis
operasi
- Menambahkan saran
- Menambahkan referensi Modul 1,
Modul 2, dan Modul 3 Praktikum
RPB pada daftar pustaka
BAB II:
BAB III:
BAB IV:
82
BAB V:
BAB VI:
BAB II:
BAB III:
BAB IV:
83
Marketing & Sales
BAB V:
BAB VI:
84
Lampiran
Transkrip bukti chat kepada pihak PT MERAPI UTAMA PHARMA:
85
86
87