Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS DAN EVALUASI BISNIS

“Perancangan Solusi Bisnis”

Dosen Pengampu: Ainun Mardhyiah, S. AB, M. AB

DISUSUN OLEH:

Maharani (200907010)

Mhelinda Utami (200907011)

Muhammad Akbar Aurel Syah (200907012)

Nahda Adila (200907014)

Nelda Saparianti (200907015)

Nil Amani Purba (200907016)

Rini Puspita (200907018)

Rahmiati Sitorus (200907019)

KELAS: 20 A

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGATAR

Puji syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok 2 Analisis dan Evaluasi Bisnis yang berjudul
“Perancangan Solusi Bisnis” dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Ibu Ainun Mardhiyah, M. AB, selaku
dosen pengampu mata kuliah Analisis dan Evaluasi Bisnis yang telah memberikan tugas ini,
sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai mata kuliah yang kami tekuni
dan juga telah mengarahkan kami dalam penyusunan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis dan
Evaluasi Bisnis. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman Program
Studi Ilmu Administrasi 2020 Kelas A dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan
menyangkut perancangan solusi bisnis.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah
yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Medan, 24 Oktober 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................5
1.3 Tujuan .......................................................................................................................5
1.4 Manfaat .....................................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................6

2.1 Pengertian Solusi, Bisnis dan Perancangan...............................................................6


2.2 Tujuan dan Manfaat...................................................................................................7
2.3 Tahapan Proses Perancangan Solusi Bisnis...............................................................9

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................

3.1 Studi Kasus: PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI


DENGAN TOGAF di POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.............29
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................32

4.1 Kesimpulan................................................................................................................32
4.2 Saran...........................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................33

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Nama: Nahda Adila

NIM: 200907014

1.1 Latar Belakang

Proses bisnis merupakan kumpulan aktifitas yang saling terkait dan dijalankan dengan
koordinasi dalam lingkungan organisasional dan teknis. Aktivitas-aktivitas tersebut mendukung
proses-proses operasional dalam mencapai tujuan bisnis (Weske, 2012). Proses bisnis dalam suatu
perusahaan, harus efektif dan efesien, sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. Sebuah
organisasi atau instansi tentunya memiliki proses bisnis yang dijalankan untuk mendukung
kegiatan operasional organisasi dalam pencapaian visi yang telah ditentukan. Dengan proses
bisnis yang baik dan benar maka kegiatan yang berjalan di dalamnya lebih efektif dan efisien.
Proses bisnis juga berdampak dengan produktivitas, profit, optimasi sumber daya manusia, dan
sebagainya.
Tidak dipungkiri dalam proses bisnis juga terjadi kesalahan atau kegagalan yang harus di
analisis dengan baik. Dalam kesalahan atau kegagalan itu, sebagai analis harus merancang sebuah
solusi pada proses bisnis. Salah satu aktifitas utama yang dilkukan oleh analis bisnis adalah
analisis kesenjangan antara bisnis yang berjalan saat ini dengan bisnis yang diinginkan dalam hal
proses bisnis dan system. Jika dalam proses analisis kesenjangan tersebut menemukan
permasalahan, maka diperlukan perancangan proses bisnis.
Perbaikan proses adalah fase paling kreatif dari proyek proses engineering. Perbaikan proses
akan mengevaluasi ide-ide alternatif dan ‘menggerakkan’ organisasi ke sesuatu yang baru atau
berebeda. Semua informasi yang tersedia dari proses yang ada saat ini. Untuk meningkatkan
proses bisnis sebuah organisasi, dibutuhkan pengalaman proyek proses engineering yang
komprensif Saat proses mengatasi masalah yang teridentifikasi selaman proses perbaiakan, analis
bisnis juga harus menyesuaikan pilihan yang diambil dengan arsitektur bisnis yang telah
ditetapkan unutk organisasi.

4
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas kami dapat merumuskan masalah:
1. Apa pengertian perancangan sosusi bisnis?
2. Apa tujuan dan manfaat dari perancangan solusi bisnis?
3. Bagaimana tahapan proses perancangan solusi bisnis?
4. Bagaimana studi kasus: Perancangan perbaikan bisnis proses menggunakan metode
business process improvement pada layanan peneribitan (studi pada PT. east java liberty
Coy)?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian perancangan sosusi bisnis.
2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari perancangan solusi bisnis.
3. Mengetahui tahapan proses perancangan solusi bisnis.
4. Mengetahui studi kasus: Perancangan perbaikan bisnis proses menggunakan metode
business process improvement pada layanan peneribitan (studi pada PT. east java liberty
Coy).

1.4 Mnafaat
Manfaat dari penelitian makalah ini adalah:
1. Dapat menjelaskan pengertian perancangan sosusi bisnis.
2. Dapat menjelaskan tujuan dan manfaat dari perancangan solusi bisnis.
3. Dapat menjelaskan tahapan proses perancangan solusi bisnis.
4. Dapat menjelaskan studi kasus: Perancangan perbaikan bisnis proses menggunakan
metode business process improvement pada layanan peneribitan (studi pada PT. east java
liberty Coy).

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Solusi Bisnis dan Perancangan
Nama: Rahmiati Sitorus
NIM: 200907019
1. Perancangan
Perancangan adalah suatu kreasi untuk mendapatkan suatu hasil akhir dengan mengambil suatu
tindakan yang jelas, atau suatu kreasi atas sesuatu yang mempunyai kenyataan fisik.
Menurut Soetam Rizky (2011:140) perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan
sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya
melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan
dialami dalam proses pengerjaannya.
Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam perancangan yaitu:
 aktifitas dengan maksud tertentu,
 sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia, dan
 berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan dikenal dengan sebutan
NIDA, yang merupakan kepanjangan dari Need, Idea,Decision dan Action. Artinya tahap pertama
seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasi kebutuhan (need). Sehubungan dengan alat atau
produk yang harus dirancang. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea) yang akan
melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi dilakukan suatu penilaian dan
penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga perancang akan dapat memutuskan
(decision) suatu alternatif yang terbaik. Dan pada akhirnya dilakukan suatu proses pembuatan
(Action).

2. Solusi Bisnis
Solusi Bisnis yaitu usaha mencari penyelesaian, penjelasan dan jawaban dari setiap masalah yang
dihadapi di suatu organisasi/perusahaan sehingga diharapkan dapat menghasilkan jalan keluar
nantinya.

6
2.2 Tujuan dan Manfaat
Nama: Mhelinda Utami
NIM: 200907011

Tujuan Perancangan Bisnis

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari perancangan bisnis yang perlu diketahui oleh para
pengusaha, antara lain yaitu:
1. Memastikan Bisnis Berjalan Sesuai Visi dan Misi
Tujuan utama dibuatnya perencanaan bisnis adalah untuk memastikan bahwa bisnis atau
usaha Anda dapat terus berjalan sesuai dengan visi dan misi perusahaan sehingga tidak
mengarah dari tujuan awal yang telah ditetapkan. Bukan hanya itu saja, dengan dibuatnya
perencanaan bisnis, akan mempermudah perusahaan dalam melakukan peninjauan
kembali dari berbagai aktivitas yang telah dilakukan sebagai bahan analisa serta evaluasi.
2. Melakukan Penghitungan Sumber Daya Untuk Operasional
Tujuan lain dari membuat perencanaan bisnis adalah untuk mengetahui berapa sumber
daya yang diperlukan untuk menjalankan operasional bisnis Anda. Selain itu, dengan
membuat sebuah rencana bisnis tentunya akan membantu Anda dalam membuat sebuah
gambaran secara jelas mengenai seberapa banyak kebutuhan SDM yang dibutuhkan serta
berapa cost atau biaya yang perlu dikeluarkan untuk menggaji mereka.
3. Memperkirakan Kapan Bisnis Anda Mendapatkan Profit
Tujuan lainnya adalah untuk memperkirakan kapan bisnis atau usaha Anda bisa
mendapatkan keuntungan atau profit. Melalui rencana bisnis, Anda juga dapat membuat
strategi yang tepat agar target yang ingin dicapai bisa didapatkan sesuai dengan timeline
yang telah ditentukan. Melalui hal ini, maka kerja tim akan semakin termotivasi untuk
bekerja lebih keras lagi untuk bisa mendapatkan target yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Melakukan Evaluasi Untuk Perencanaan Bisnis Selanjutnya
Hal yang paling utama dalam sebuah rencana bisnis adalah untuk melakukan evaluasi dari
rencana yang sebelumnya telah dibuat dan telah berjalan. Jika terjadi sebuah masalah atau
kendala, maka Anda dapat memasukkan solusi untuk memperbaiki masalah tersebut agar
tidak dapat terulang kembali di kemudian hari

7
Manfaat Perancangan Bisnis

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari sebuah perancangan bisnis
yang tepat, antara lain yaitu:
1. Membantu Mendapatkan Modal
Dengan desain perencanaan bisnis yang matang dan tepat, Anda bisa mendatangkan
investor yang tepat untuk mendukung bisnis atau usaha Anda dengan cara meyakinkan
mereka dan membuat mereka yakin untuk menanamkan modal mereka pada bisnis yang
Anda kelola.
2. Membantu Mengelola Pertumbuhan Usaha
Setelah bisnis atau usaha Anda berkembang, maka secara otomatis anggaran atau biaya
tahunan Anda akan berubah karena menyesuaikan jumlah karyawan, target keuangan yang
akan dicapai, hingga jumlah klien. Dengan adanya rencana bisnis, maka akan membantu
Anda dalam melakukan pemantauan serta penilaian tentang bagaimana perusahaan Anda
berkembang dan terus bertumbuh ke depannya.
3. Memantau serta Menentukan Tujuan
Manfaat lain dari membuat rencana bisnis adalah memudahkan Anda dalam menentukan
serta memantau tujuan perusahaan sekaligus melakukan analisa dan memberikan solusi
dari berbagai masalah yang terjadi.
4. Menentukan Strategi Pemasaran
Hal lain yang memberikan manfaat dari adanya rencana bisnis atau business plan adalah
Anda dapat menentukan cara atau strategi pemasaran yang tepat agar tujuan bisnis Anda
tercapai.
5. Pengelolaan Karyawan
Dengan rencana bisnis, maka manfaat lain yang bisa didapatkan adalah Anda dapat
melakukan pengelolaan karyawan dengan mudah yang dapat membantu Anda untuk
meningkatkan dan mengembangkan bisnis yang Anda kelola sehingga bisa sukses dan
mencapai tujuan.

8
2.3 Tahapan Proses Perancangan Solusi
Berikut berapa tahapan proses perancangan solusi:
2.3.1 Analisis Kesenjangan
Nama:
 Mhelinda Utami (200907011)
 Nil Amani Purba (200907016)

Pengertian Analisis Kesenjangan

Gap analysis merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja atau
kompetensi pada sebuah perusahaan, khususnya dalam upaya penyediaan pelayanan pendidikan
yang baik. Hasil analisis tersebut dapat menjadi sebuah input yang berguna bagi perencanaan
dan penentuan prioritas untuk sebuah pengembangan di masa yang akan datang. Selain itu, gap
analysis atau analisis kesenjangan juga merupakan salah satu langkah penting dalam tahapan
perencanaan maupun tahapan evaluasi kinerja atau kompetensi. Metode ini merupakan salah
satu metode yang umum digunakan dalam pengelolaan manajemen internal suatu lembaga.
Secara harafiah kata “gap” mengindikasikan adanya suatu perbedaan (disparity) antara satu hal
dengan hal lainnya.

Di bidang bisnis dan manajemen, gap analysis diartikan sebagai suatu metode pengukuran bisnis
yang memudahkan perusahaan untuk membandingkan kinerja actual dengan kinerja potensialnya.
Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui sektor, bidang, atau kinerja yang sebaiknya
diperbaiki, ditingkatkan maupun dikembangkan. Gap analysis bermanfaat untuk mengetahui
kondisi terkini dan tindakan apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Gap analysis dimaknai sebagai sebuah perbandingan antara kinerja aktual yang ada pada saat ini
dengan kinerja potensial yang diharapkan. Dengan kata lain, Gap analysis merupakan suatu
metode yang diciptakan untuk mengidentifikasi apakah suatu sistem yang berlangsung di suatu
perusahaan atau bisnis pada saat ini sudah memenuhi target atau belum.
Dalam jangka waktu yang singkat, Gap Analysis merupakan cara yang diaplikasikan manajer
bisnis atau proyek untuk membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang diharapkan.
9
Penggunaan analisis kesenjangan akan memberikan banyak manfaat dari ditemukannya masalah
atau kesenjangan pada bisnisnya, yakni mengenai apakah bisnis telah menggunakan sumber daya
dengan baik dan telah memenuhi harapan.
Dengan menggunakan analisis kesenjangan, itu berarti anda akan memahami bagaimana bisnis
atau perusahaan anda melaksanakan seluruh kegiatan dan rencana yang harus dilakukan di masa
mendatang. Sebab, analisis ini akan memberikan hasil yang menunjukkan bagaimana
perkembangan bisnis anda. Maka itu, gap analysis sangat penting untuk dilakukan secara berkala,
terutama jika bisnis atau proyek tersebut besar.
Kesenjangan atau celah yang ada di antara situasi aktual dan situasi potensial ini akan mendorong
anda untuk menemukan sebuah solusi yang dapat mengisi celah tersebut. Solusi seperti inisiatif
atau tindakan yang dapat meningkatkan efisiensi atau pemahaman yang lebih baik mengenai cara
perusahaan untuk meningkatkan dan memperbaiki bisnis yang dilakukannya. Analisis ini
kemudian juga akan membantu mengoptimalkan sumber daya manusia, biaya, dan waktu yang
digunakan.
Analisa gap terdiri dari tiga komponen faktor utama yaitu:
 daftar karakteristik (seperti atribut, kompetensi, tingkat kinerja) dari situasi sekarang (apa
yang saat ini
 daftar apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan masa depan (apa yang harus), dan
 daftar kesenjangan apa yang ada dan perlu diisi. Analisis kesenjangan akan memicu
organisasi atau perusahaan untuk merenung status dan kemampuan apa yang saat ini dimiliki
oleh organisasi dan bertanya ingin berada dimana di masa depan.
Jadi dengan lain kata analisa gap adalah studi yang dibuat untuk mengidentifikasi apakah sistem
saat ini telah memenuhi kebutuhan. Analisa gap mengidentifikasikan gap (kesenjangan) antara
bagaimana operasi bisnis diperlukan untuk melawan apa yang dinginkan tetapi belum atau tidak
bisa penuhi. Dengan sendirinya alternatif-alternatif akan dikembangkan pada saat gap fungsi
ditemukan. Gap diubah sesuai dengan proses bisnis, laporan yang diinginkan atau penyesuaian
perangkat yang digunakan. Sasaran awal dari analisa gap adalah: mengumpulkan requirement dari
perusahaan, menentukan penyesuaian (customization) yang diperlukan, memastikan sistem yang
baru memenuhi kebutuhan proses bisnis perusahaan, memastikan bahwa proses bisnis akan
menjadi best practice, dan mengidentifikasikan permasalahan yang membutuhkan perubahan
kebijakan perusahaan.

10
Bagaimana dengan langkah-langkahnya, dari beberapa ahli dapat disimpulkan sebagai berikut:
 Ranking Requirements, yaitu memastikan proses bisnis dapat diakomodasikan selama
implementasi sistem yang baru dan memastikan area-area yang penting bagi organisasi yang
memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam meningkatkan proses bisnis;
 Degree of Fit yaitu menentukan sejauh mana kebutuhan dapat diakomodir oleh sistem yang
baru;
 Gap Resolution yaitu menentukan alternative dan merekomendasikan solusi untuk mengatasi
gap yang ada. Suatu analisis kesenjangan, yang membandingkan kinerja bisnis yang
sebenarnya dengan kinerja yang ideal, yang sering digunakan dalam hubungannya dengan
analisis kebutuhan yang memaksimalkan “potensi pertumbuhan bisnis” adalah suatu contoh
penggunaan analsis gap.

Contoh Gap Analysis


Dunia bisnis terbagi menjadi beberapa bidang yang berbeda, mulai dari pelayanan pelanggan atau
penyedia jasa, penjualan produk, dan lain sebagainya. Namun, dalam tiap bidang bisnis tersebut,
dapat dilakukan analisa kesenjangan. Di bawah ini merupakan beberapa contoh bagaimana bisnis
dapat melakukan gap analysis.
 Gap analysis dapat membantu bisnis untuk menemukan hal yang perlu diperbaiki atau
diubah, ketika produktivitas bisnis tidak sesuai dengan harapan.
 Analisa kesenjangan dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa sebuah bisnis atau
perusahaan kekurangan sumber daya atau pasokan.
 Analisis kesenjangan bisa dilakukan perusahaan ketika perusahaan meluncurkan produk. Hal
ini ditujukan untuk menentukan apakah penjualan terlaksana seperti yang diharapkan atau
tidak.
 Analisis kesenjangan ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi mengenai suatu
produk yang akan memenuhi sebuah target yang direncanakan.
 Gap analysis juga mampu memberikan jawaban dan pemahaman atas penyebab sejumlah
produk tidak laku.
 Perusahaan dapat melakukan gap analysis untuk membandingkan perkiraan yang dapat
membantu menemukan segmentasi target pasar yang lebih baik.

11
 Gap analysis juga dapat digunakan perusahaan untuk mengecek portofolio produk dan
menemukan peluang penjualan baru. Dalam jangka waktu yang singkat, perusahaan juga
dapat menemukan inovasi produk baru untuk dijual di pasaran.

Manfaat Gap Analysis


Dalam dunia bisnis, proses analisa kesenjangan ini biasanya dilakukan untuk menentukan
langkah-langkah yang harus ditempuh di masa depan, untuk dapat melakukan perubahan atas
kondisi saat ini yang dinilai kurang menguntungkan, menjadi kondisi target yang menguntungkan
di masa depan. Analisis kesenjangan menjadi suatu alat evaluasi yang berpusat pada kesenjangan
kinerja sumber daya yang dimiliki perusahaan atau bisnis.
Dengan gap analysis, perusahaan atau bisnis juga dapat memperkirakan jumlah sumber daya,
waktu, dan biaya yang diperlukan perusahaan, untuk mencapai keadaan stabil di masa mendatang,
sesuai dengan yang diharapkan. Dapat diketahui bahwa gap analysis memiliki berbagai manfaat
bagi sebuah bisnis. Lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.
1. Mengetahui Kekurangan Bisnis yang Perlu Diperbaiki
Analisis kesenjangan dapat membantu perusahaan atau bisnis untuk menemukan kekurangan
atau kelemahan dalam bisnis yang perlu diperbaiki. Perusahaan kemudian akan lebih mudah
untuk mengidentifikasi dan mengukur kegiatan bisnis yang akan dilakukan dalam jangka
panjang, dan kemudian dapat membantu dalam melakukan perbaikan.
Sebagai contoh, ketika laba yang didapat tidak mencapai persentase target yang telah
ditetapkan, analisis kesenjangan perlu dilakukan untuk mencari tahu penyebab kegagalan
meraih target tersebut. Setelah dianalisis, penyebabnya adalah karena kompetisi tak terduga
dan alokasi sumber daya yang buruk. Dengan kata lain, gap analysis dapat memberikan
pemahaman mengenai kasus laba bisnis yang tidak optimal.
2. Meningkatkan Efisiensi Bisnis
Dengan melakukan gap analysis, seseorang dapat meningkatkan efisiensi bisnis yang sedang
dijalaninya. Sebab, gap analysis dapat menunjukkan segala hal yang bersifat merugikan yang
sedang terjadi pada saat ini. Setelah masalah tersebut berhasil terkuak, maka bisnis kemudian
akan lebih fokus kepada sumber daya dan peluang yang perlu diperbaiki.

12
Gap analysis ini juga bisa dimanfaatkan sebagai alat pembanding kinerja sumber daya bisnis
dengan potensi yang ada. Bisnis juga dapat mengetahui rincian yang menunjukkan produk
atau sumber daya manusia yang tidak produktif dengan melakukan analisis kesenjangan ini.
3. Meningkatkan Proses
Analisis kesenjangan akan membantu anda untuk memiliki gambaran umum mengenai
keseluruhan bisnis atau setidaknya fungsi tertentu yang ada dalam bisnis. Hal ini kemudian
akan membantu anda untuk dapat mengetahui apakah bisnis anda memiliki sumber daya yang
cukup untuk menjalankan segala kegiatan sesuai rencana yang telah ditentukan.
Dengan melaksanakan proses analisis kesenjangan, berarti bisnis akan memiliki lebih banyak
data mengenai cara meningkatkan proses bisnis. Contohnya, ketika analisis kesenjangan
digunakan dalam manufaktur, hasil analisis kesenjangan dapat membantu proses pengelolaan
sumber daya. Sumber daya yang dimaksud, yakni sumber daya manusia, materi, atau waktu.

Cara Melakukan Gap Analysis


Setelah memahami mengenai apa itu gap analysis, apa saja komponennya, contohnya, dan
manfaatnya, selanjutnya akan dibahas cara atau langkah-langkah untuk melakukan gap analysis
pada bisnis atau perusahaan anda. Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Identifikasi Situasi Saat Ini
Jika anda mengetahui dan memahami situasi atau posisi bisnis anda pada saat ini, maka anda
akan mudah untuk menyusun dan mewujudkan harapan yang lebih realistis. Sebab, dengan
mengetahui situasi saat ini, anda akan mengetahui dari mana dan bagaimana anda akan
memulai untuk mengadakan perbaikan atau menciptakan perubahan. Anda juga dapat melihat
segala perkembangan yang telah dicapai bisnis anda, sehingga tujuan bisnis pun kemudian
akan mudah untuk dicapai.
Untuk mengidentifikasi situasi yang terjadi saat ini, hal pertama yang harus anda lakukan
adalah mencari tahu area atau sektor mana yang akan diterapkan gap analysis. Anda juga
harus menemukan di mana anda beserta bisnis anda, sebelum akhirnya membuat rencana
program untuk mencapai target di masa depan.
Contohnya, anda adalah seorang pengusaha yang menjual tas, dan tujuan keseluruhan bisnis
anda adalah untuk menjadi menjadi brand tas yang populer di media sosial. Namun, anda
menerima laporan dari tim penjualan bahwa penjualan tas bisnis anda menurun selama 3

13
bulan terakhir, dan kompetitor bisnis anda memiliki jumlah pengikut lebih banyak di akun
media sosialnya.
Oleh sebab itu, anda dapat mempertimbangkan masalah yang terjadi, apakah terdapat
masalah pada produk tas yang anda jual, atau apakah perlu mengalokasikan lebih banyak
sumber daya untuk pemasaran produk dan tim penjualan, sehingga dapat meningkatkan
jumlah pengikut dan penjualan. Jawaban atas kedua kemungkinan ini bisa anda dapatkan
dengan berdiskusi dengan seluruh departemen yang membentuk bisnis anda.
Anda juga bisa mengevaluasi indikator kinerja utama (KPI) secara kritis untuk
mengidentifikasi dengan tepat di mana posisi bisnis anda dalam pangsa pasar. Untuk
memulai proses identifikasi ini, anda dapat mengumpulkan beberapa informasi dari
penggunaan alat analisis kesenjangan, seperti:
a. SWOT Analysis
SWOT analysis terdiri atas analisis Strength, Weakness, Opportunity dan Threat. SWOT
analysis merupakan metode analisis kesenjangan yang secara khusus dikembangkan
untuk menemukan faktor internal dan eksternal yang memberikan dampak pada
efektivitas dan kesuksesan bisnis. Dengan memetakan keempat faktor ini, anda dapat
menemukan solusi terbaik yang memanfaatkan kekuatan bisnis anda dan
mengalokasikan sumber daya secara tepat, sambil meminimalisir potensi ancaman yang
mungkin dihadapi.
b. Metode Nadler-Tushman
Metode Nadler-Tushman merupakan sebuah model kesesuaian organisasi yang
mempelajari tentang proses yang berbeda dalam sebuah bisnis bekerja bersamaan dan
secara keseluruhan efek kesenjangan yang ada pada efisiensi operasionalnya. Model ini
akan mengecek kesenjangan yang ada pada bisnis dengan melakukan evaluasi sistem
operasional bisnis, juga membagi proses bisnis menjadi tiga kategori, yakni masukan
(input), transformasi, dan keluaran (output).
Unsur yang dianggap sebagai input mencakup sumber daya yang digunakan, budaya
perusahaan, dan lingkungan operasional. Sementara transformasi terkait dengan
karyawan, sistem, dan kegiatan yang ada dan berlangsung pada saat ini, yang
mengusahakan untuk mengubah input menjadi output. Dan output merupakan hasil dari

14
proses yang dijalankan oleh bisnis. Ketiga kategori tersebut harus sejalan, agar
menghasilkan dan membuat produktivitas s dari sumber daya bisnis menjadi stabil.
c. Diagram Fishbone
Diagram Fishbone dapat menemukan sejumlah akar yang menyebabkan masalah pada
bisnis anda, dan diagram ini memungkinkan anda untuk menilai situasi saat ini.
Pengukuran, metode, material, sumber daya manusia, mesin, dan lingkungan merupakan
sejumlah konsep umum yang dipakai untuk mengukur situasi bisnis anda.
d. Kerangka Kerja 7S McKinsey
Kerangka kerja 7S menurut McKinsey ini didasarkan pada tujuh kelompok yang
berpusat pada sumber daya manusia, untuk mengecek karakteristik bisnis, termasuk
strategi, sistem, struktur, staf, gaya, nilai bersama, dan keterampilan. Ketika anda
menggunakan kerangka kerja ini, anda harus menguraikan status saat ini, dan status masa
mendatang untuk setiap kelompok, agar dapat menentukan di mana kesenjangan itu
berada. Setelah itu, anda kemudian dapat membuat solusi untuk mengatasi kesenjangan
tersebut.
e. PEST Analysis
PEST analysis serupa dengan analisis SWOT, karena analisis ini memuat struktur yang
anda perlukan untuk mengecek peluang dan ancaman bisnis anda. Namun,
perbedaannya, analisis PEST memungkinkan anda untuk meminimalkan ancaman yang
umum ada di pasar bisnis dan menyoroti peluang perubahan. Anda dapat melakukan
analisis PEST setelah melakukan analisis SWOT, untuk melihat apakah bisnis anda
memiliki peluang dan ancaman lebih, serta untuk mengidentifikasi apa tindakan yang
tepat jika berangkat dari informasi yang dihasilkan dengan analisis ini.
2. Identifikasi Situasi Masa Depan
Target untuk bisnis di masa depan mungkin merupakan salah satu hal yang paling baik, yang
dapat anda tetapkan dalam bisnis anda dari sekarang. Namun, untuk dapat mencapainya, anda
perlu melakukan berbagai upaya. Menentukan target berarti anda telah mengetahui ke mana
arah yang akan bisnis anda tuju.
Saat anda melakukan analisis kesenjangan untuk menyusun rencana strategis masa depan
bisnis anda, anda harus pastikan untuk memeriksa segala detail. Tempat yang tepat untuk

15
melihat situasi masa depan adalah target yang anda tetapkan pada rencana strategis bisnis.
Target yang ditetapkan bisa dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang.
Setelah anda memahami dengan penuh fungsi organisasi anda, kemudian anda harus
menentukan keadaan ideal bagi organisasi anda. Langkah yang satu ini bukan di mana anda
menjelaskan bagaimana cara anda untuk sampai ke sana, melainkan ini saatnya bagi anda
untuk menggunakan pola pikir yang idealis, untuk mencari tahu apa yang menjadi target anda
sebenarnya.
Pastikan juga untuk melibatkan karyawan dan meminta umpan balik dari mereka, mengenai
hal apa yang mereka inginkan untuk terjadi pada bisnis ini dan bagaimana mereka ingin
terlibat dalam organisasi ini. Situasi masa depan yang ideal bisa dicapai dengan
mengendalikan proses pembuatan prospek memberikan tim dalam bisnis anda lebih banyak
waktu untuk melakukan pekerjaannya selama jam kerja.
3. Identifikasi Kesenjangan
Setelah anda mengetahui dari mana anda akan mulai dan ke mana tujuan akhir anda, jarak di
antara kedua titik tersebut disebut sebagai eksekusi atau anda bisa juga menyebutnya sebagai
celah atau kesenjangan. Anda kemudian dapat menggali secara lebih dalam dan menentukan
detail mengapa kesenjangan itu ada.
Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri yang terkait dengan bisnis anda. Coba untuk
menjawab pertanyaan tersebut dengan jujur dan tepat. Satukan dua langkah pertama yang
telah anda tempuh dan lihat hal apa yang anda perlu lakukan untuk mencapai tujuan akhir
bisnis anda. Langkah ini merupakan saat di mana anda dan seluruh tim menentukan solusi
atas masalah kesenjangan kinerja yang ada pada bisnis anda.
4. Identifikasi Solusi
Setelah anda selesai menyimpulkan masalah atau kesenjangan yang terjadi pada bisnis anda,
hal yang bisa anda lakukan dari kesimpulan tersebut adalah mencari solusi atas kesenjangan
yang terjadi. Solusi tersebut sebaiknya dirumuskan menjadi sebuah rencana final yang jelas
dan terstruktur, dengan tenggat waktu tertentu.
Solusi yang disusun juga sebaiknya bersifat realistis dengan mempertimbangkan seluruh
sumber daya yang dimiliki perusahaan, juga melibatkan seluruh pihak yang akan
menjalankan solusi tersebut dalam proses penyusunannya. Jika seluruh sumber daya

16
perusahaan sudah mengetahui akan program atau solusi tersebut, maka anda dapat langsung
mengerjakannya.

2.3.2 Penentuan Opsi Solusi


Nama:
 Muhammad Akbar Aurel Syah (200907012)
 Rini Puspita (200907018)

Penetuan opsi solusi

Penentuan Opsi merupakan hak investor untuk melakukan sesuatu. Karena merupakan hak,
maka investor boleh melakukan boleh tidak. Di Chicago Board Options Exchange (CBOE),
opsi merupakan selembar kertas berharga yang digunakan oleh investor untuk menjual
maupun membeli saham dengan harga tertentu pada suatu periode waktu tertentu. Opsi dapat
digunakan untuk hedging maupun spekulasi.

Karakteristik kontrak opsi


Fitur standar dari sebuah kontrak opsi adalah:

 Jenis kontrak. Dua jenis opsi adalah put option dan call option. Keduanya bekerja dengan
cara yang saling berkebalikan.
 Harga opsi. Kita menyebutnya sebagai strike price, yakni harga di mana ketika pemegang
mengeksekusi opsi mereka.
 Premi opsi. Nilai premi opsi tergantung pada faktor seperti spread antara harga pasar saat ini
dan harga kesepakatan di masa depan plus nilai waktu dan tingkat volatilitas harga efek yang
mendasari.
 Aset yang mendasari. Mereka bisa berupa saham, ETF, komoditas, atau bahkan mata uang
 Jumlah item yang menjadi underlying. Itu tergantung pada masing-masing jenis aset yang
mendasari. Untuk opsi saham misalnya, satu kontrak biasanya terdiri dari 100 saham.
 Tanggal kadaluarsa kontrak. Itu sangat bervariasi dan tergantung pada jenis opsi dan aset
yang mendasari. Itu bisa berkisar hari atau bahkan tahun.

17
Jenis – jenis opsi

 Call option memberikan pemegangnya hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli


efek pada harga tertentu (strike price) pada tanggal tertentu. Anda membelinya
dengan harapan harga naik.
 Put option memberikan pemegangnya hak, bukan kewajiban, untuk menjual efek pada
harga tertentu sebelum tanggal kadaluarsa tertentu. Jika anda mengharapkan harga
efek akan turun seperti selama bearish, anda membeli put option.

Cara kerja opsi


Mari kita bahas cara kerja kedua jenis kontrak opsi menggunakan contoh sederhana. Dalam hal
ini, saya menggunakan opsi saham sebagai contoh. Satu kontrak opsi saham biasanya mencakup
100 saham dari aset yang mendasarinya.
 Cara kerja call option
Untuk memahami cara kerja call option, mari ambil contoh sederhana. Sebuah call
option dengan underlying 100 lembar saham memberikan hak kepada anda untuk membeli
saham tersebut pada harga Rp100 per saham setiap saat selama tiga bulan ke depan. Selain
itu, untuk membeli opsi tersebut, anda juga harus membayar premi Rp2 per saham. Jadi,
anda harus mengeluarkan uang sebesar Rp10.000 untuk membeli saham plus total premi
sebesar Rp2.00 (Rp2 x 100). Totalnya adalah sebesar Rp10.200.
Karena yakin harga akan terus naik, anda kemudian membeli opsi tersebut. Katakanlah,
harga harga saham naik menjadi Rp120 per saham dalam dua bulan. Anda kemudian
meng-exercise opsi anda dan membeli 100 saham pada harga Rp100.
Anda kemudian menjual opsi Anda (menutup posisi Anda) dan mengambil keuntungan.
Anda menjual masing-masing saham di harga Rp120 dan memperoleh pendapatan sebesar
Rp12.000. Setelah anda kurangi dengan harga pembelian dan total premi, keuntungan
anda adalah sebesar Rp1.800.
 Cara kerja put option
Kebalikan dari call option adalah put option. Itu memberi anda hak untuk menjual saham
pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Untuk memahami cara kerja put
option, mari ambil contoh mirip kasus di atas. Asumsikan, Anda mempertimbangkan
untuk membelinya karena anda melihat kemungkinan harga saham jatuh. Call

18
option memungkinkan anda untuk menjual 100 saham pada harga Rp100 per saham. Anda
juga harus membayar premi Rp2 per saham.
Katakanlah, harga saham jatuh menjadi Rp90 per saham. Anda kemudian membeli saham
tersebut dan mengeluarkan uang sebesar Rp9.000 (Rp90 x 100). Ditambah dengan total
premi sebesar Rp200 (Rp2 x 100), total uang yang anda keluarkan adalah sebesar
Rp9.200.
Anda kemudian meng-exercise put option dan menjual saham di harga Rp 100 dan
mendapatkan uang sebesar Rp10.000 (Rp100 x 100). Total keuntungan anda adalah
sebesar Rp800 (Rp10.000-Rp9.200).

Keuntungan opsi

 Pertama, opsi adalah sarana untuk lindung nilai. Investor melakukan lindung nilai
terhadap risiko fluktuasi harga. Perusahaan besar biasanya juga memanfaatkan kontrak ini,
terutama mereka yang memiliki eksposur keuangan yang besar terhadap suku bunga, nilai
tukar, dan komoditas. Ketika kondisi pasar keuangan memburuk, mereka dapat
mengimbanginya dengan mengambil opsi untuk memitigasi risiko.
 Kedua, potensi keuntungan adalah tinggi. Spekulan bertaruh demi pengembalian besar
dengan pembayaran awal yang terbatas. Baik ketika harga turun maupun naik, mereka
potensial untuk mendapatkan keuntungan. Mereka dapat membeli put option jika
mengekspektasikan harga akan turun di masa mendatang atau membeli call option jika
mengharapkan harga akan naik.
 Ketiga, biaya relatif kecil. Biaya untuk membeli opsi (premi plus komisi perdagangan)
lebih rendah daripada harga efek yang mendasari.

Kerugian opsi
 Pertama, struktur opsi lebih rumit. Kompleksitas tinggi karena fitur opsi dan kebutuhan
pembeli yang beragam. Beberapa perusahaan biasanya mempekerjakan personil spesialis.
 Kedua, potensi risiko kerugian juga tinggi. Anda harus memahami risiko yang terlibat
ketika berinvestasi atau menggunakannya sebagai lindung nilai. Nilai waktu opsi terus
menurun karena memiliki jangka waktu yang terbatas. Selama jangka waktu tersebut, harga
mungkin tidak bergerak sesuai dengan ekspektasi anda, membuat opsi anda sia-sia.

19
2.3.3 Penentuan Kebutuhan
Nama:
 Nahda Adila (200907014)
 Nil Amani Purba (200907016)

Penentuan kebutuhan merupakan segala kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian dari
perencanaan dan merupakan dasar serta pedoman dalam melakukan suatu tindakan tertentu
dibidang kebutuhan perlengkapan dan peralatan
Subagya (1994) menyatakan bahwa penentuan kebutuhan merupakan perincian (detailering) dari
fungsi perencanaan, sehingga semua faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan harus
diperhitungkan. (Ii & Pustaka, 2009)
Fungsi penentuan kebutuhan adalah:

 Menetapkan sasaran bidang perlengkapan material, berdasarkan tujuan yang telah


ditentukan sebelumnya;

 Meletakkan landasan dan atau pedoman penyelenggaraan bidang perlengkapan;

 Sebagai dasar pengukuran-pengukuran dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang


perlengkapan, baik dalam skala fisik, maupun dalam skala mata uang.
Berbagai Faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan perlu mendapatkan perhatian antara
lain:

1. Faktor Yuridis

Pada dasarnya faktor ini meliputi tentang :

 Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan serta batasan-batasan terhadap keamanan,


desain, penyediaan barang, pengadaan dan sebagainya.

 Prosedur dan persyaratan dana-dana yang digunakan

2. Persyaratan-persyaratan Proyek

Faktor ini mencakup tujuan proyek (objective) proyek dalam waktu tertentu (operasional dan
administratif), kondisi lokasi (keadaan medan, tanah, cuaca, geografis, dan demografis) serta
perhubungan / transportasi (kondisi angkutan, perhubungan darat, laut, udara serta
pelabuhan).

20
3. Evaluasi Sosio Ekonomi

Proses penentuan kebutuhan menurut pemikiran yang luas dan mendalam, terutama
dalam hal evaluasi untuk menentukan jenis-jenis teknologi yang akan digunakan dan
evaluasi pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Dengan mempertimbangkan aspek budaya dan faktor-faktor sosio-ekonomi


diharapkan akan terjadi pemilihan dan penentuan teknologi tepat guna. Artinya
teknologi yang dipakai mampu mengatasi suatu problem tertentu atau beberapa
problem yang dihadapi. Pengertian teknologi tepat guna semakin lama mencakup
makna yang makin luas karena tergantung faktor ekonomi, sosial dan budaya masing-
masing daerah yang bersangkutan. Teknologi padat karya ialah teknologi yang
menggunakan tenaga gerak yang berasal dari tenaga manusia dan sama sekali tidak
atau sangat sedikit saja menggunakan alat-alat yang digerakkan oleh bahan bakar.
Lawannya adalah apa yang disebut teknologi padat alat. Sedangkan teknologi madya
ialah teknologi yang terletak di antara kedua ekstrem tadi. Teknologi tepat guna boleh
salah satu dari ketiga jenis teknologi, atau kombinasi dari dua jenis teknologi atau
mungkin kombinasi dari ketiga teknologi.

4. Evaluasi Tekno-Ekonomi

Dengan mempertimbangkan faktor tekno ekonomi ini dimaksudkan agar dalam


pemilihan teknologi di perhitungkan pula mengenai hal-hal sebagai berikut:

 Untung rugi penggunaan sesuatu barang atau alat yang di butuhkan.

 Pemilihan komposisi barang atau alat yang dibutuhkan.

 Penggantian barang atau alat atau evaluasi tentang jangka waktu penggunaan
sesuatu barang.

 Perkembangan teknologi

Segi tekno ekonomi ini dapat di klasifikasikan kedalam tiga golongan yaitu :

 Tekno ekonomi yang menyangkut komposisi peralatan

 Tekno ekonomi yang menyangkut analisis penggantian, analisis sewa-menyewa


alat-alat.

21
 Perkembangan Teknologi.

5. Perkembangan Swadaya dan Swasembada


Faktor ini mengandung pengertian, bahwa kebutuhan sesuatu proyek hendaknya
sejauh mungkin dapat dipenuhi sendiri tanpa tergantung pada bantuan luar. Ini berarti,
bahwa suatu proyek harus sejauh mungkin ikut memanfaatkan dan mengembangkan
industry dalam negeri. Pengutamaan ini bukan saja dilaksanakan dalam proses
pengadaan barang, tetapi juga harus mencakup segala kegiatan dalam, pengadaan jasa
dan kontruksi.

6. Inventarisasi dan Pemeliharaan


Dalam proses kegiatan inventarisasi dan pemeliharaan tercakup unsur mengenai :

 Data-data jumlah, nilai dan mutu

 Penerapan identifikasi, klasifikasi, standardisasi, kodifikasi dan katalogisasi.

 Laporan depresiasi dan efisiensi

 Parameter-parameter yang digunakan

 Laporan tentang inspeksi

 Laporan tentang hasil penggunaan

 Laporan pertukaran suku cadang

 Data-data pertukaran suku cadang oleh tiap-tiap Manufacturer maupun supplier

 Hasil-hasil pengawasan tentang persedian

7. Perkembangan Biaya

Perkembangan biaya memberi pengaruh kepada seluruh fungsi logistik.

8. Perkembangan Industri dan Suplai

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian yang berkaitan dengan faktor


perkembangan industri dan suplai ini yaitu :

 Apakah pabrik-pabrik membuat barang yang dibutuhkan itu cukup menjamin


kontinuitas perbekalan suku cadangnya.

22
 Apakah tidak perlu diadakan pre-award survey.

 Cara-cara mendapatkan keterangan dan wawancara dengan sales man dan pabrik,
pameran dagang atau survei melalui pembelian.

9. Perkembangan Politis

Pengertian keputusan politik mempunyai peringkat tertinggi dibanding dengan


masalah teknis dan ekonomis.

10. Pertimbangan Khusus penggunaan alat-alat besar

Pada lembaga-lembaga yang banyak mempergunakan alat-alat besar dan peralatan-


peralatan yang mahal harganya, masalah-masalah pembinaan alat-alat tersebut perlu
mendapatkan perhatian.

Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemilikan alat-alat besar antara lain :

 Fleksibilitas penggunaannya yang besar, karena umumnya alat-alat besar dapat


diubah penggunaannya dengan mudah.

 Mobilitasnya relative tinggi, karena alat-alat besar dapat dengan mudah dipindah-
pindahkan lokasinya.

 Dapat segera disediakan atau digunakan pada saat dibutuhkan.

Kerugian yang dapat ditimbulkan dari pemilikan alat-alat besar antara lain :

 Modal tertanam secara tidak efisien, terutama bila tingkat kegunaannya rendah.

 Risiko usaha yang harus ditanggung besar.

 Biaya pemeliharaan besar.

 Relatif sukar mengikuti perkembangan teknik alat-alat besar, karena periode


penggantian lambat.
Perlu dipertimbangkan pula apakah alat-alat tersebut memiliki sifat lain seperti :

 Dapat mengurangi biaya operasi.

 Membuka kemungkinan pelaksanaan suatu tugas tertentu, yang tidak dapat


dikerjakan dengan alat yang mempunyai kegunaan umum atau sebaliknya.

23
 Dapat berlangsung dengan tingkat kegunaan.

2.3.4 Arsitektur Bisnis


Nama:
 Maharani (200907010)
 Nelda Saparianti (200907015)
Arsitektur bisnis atau sering disebut dengan Enterprise Architecture (EA). Enterprise Architecture
(EA) merupakan memimpin tanggapan perusahaan secara proaktif dan holistik dengan
mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang mengganggu organisasi agar pelaksanaan
perubahan menuju visi dan hasil bisnis dapat dicapai. EA dapat memberikan nilai yang baik bagi
para pemimpin bisnis dan TI dengan menentukan bagaimana organisasi dapat secara efektif
mencapai tujuan saat ini dengan menerapkan sistem yang cocok dalam kebijakan, struktur dan
operasi dari organisasi tersebut. Ruang lingkup yang mencakup arsitektur bisnis yaitu proses,
orang-orang, dan informasi teknologi perusahaan.Enterprise Architecture (EA) adalah sebuah
sistem perancangan organisasi untuk mendukung kebutuhan bisnis dan teknologi dalam
mewujudkan misi dan visi serta pencapaian hasil yang telah ditargetkan.

EA mendahului munculnya dua hal:

1. Sistem kompleks ini, dimana organisasi harus mengeluarkan biaya yang cukup besar
untuk merancang atau mengembangkan sistem yang dimiliki.
2. Penyatuan bisnis dengan teknologi, dimana sebuah organisasi yang mengalami kesulitan
pengelolaan mencoba untuk menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan teknologi agar
menciptakan sesuatu yang baru. Tiga komponen Arsitektur Enterprise, yaitu arsitektur
bisnis, arsitektur sistem informasi (terbagi menjadi data dan arsitektur aplikasi) dan
arsitektur teknologi .

Technical open group architecture framework (TOGAF), yang merupakan kerangka kerja untuk
pengembangan arsitektur perusahaan yang berisi komponen-komponen kecil mejadi satu kesatuan
yang utuh, diusulkan oleh The Open Group (2009) dan berdasarkan prakarsa DOD AS.

TOGAF ADM menurut The Open Group (2009), yaitu:

1. Preliminary Phase

24
Tahapan persiapan (preliminary phase) adalah tahap awal persiapan perancangan
enterprise architecture.
2. Requirements Management
Requirements management adalah proses pengelolaan kebutuhan arsitektur di seluruh
fase TOGAF ADM.
3. Architecture Vision
Fase visi arsitektur adalah mendefinisikan scope, vision dan memetakan strategi
keseluruhan.
4. Business Architecture
Fase arsitektur bisnis berisi mengenai strategi bisnis, organisasi, dan informasi
aktivitas utama .
5. Information Systems Architecture
Mengembangkan arsitektur sasaran untuk diterapkan pada sebuah data dan aplikasi.
6. Technology Architecture
Menciptakan sasaran keseluruhan pada arsitektur yang akan diterapkan pada tahapan
kedepan.
7. Opportunities and Solutions
Mengembangkan strategi keseluruhan, menentukan apa yang akan dibeli, membangun
atau menggunakan ulang, dan bagaimana untuk menerapkan arsitektur yang ada pada
Techology Architecture.
8. Migration Planning
Hal yang pokok dari fase rencana migrasi adalah penciptaan rencana implementasi dan
migrasi yang layak, serta bekerja sama dengan portofolio dan manajer proyek.
9. Implementation Governance
Fase tata kelola ini terdapat pada proyek yang dilaksanakan sebagai program rencana
kerja dan diolah agar dapat mencapai arsitektur yang diinginkan.
10. Architecture Change Management
Fase manajemen perubahan arsitektur akan diuraikan sebagai penggerak perubahan
dan bagaimana mengatur perubahan tersebut, mulai dari pemeliharaan sederhana
sampai perancangan kembali arsitektur.

25
Fungsi Arsitektur Bisnis

Arsitektur bisnis menjadi penting dalam organisasi karena berfungsi untuk menyelaraskan semua
pemangku kepentingan senior dalam melaksanakan visi bisnis. Dengan arsitektur bisnis maka
bisa mengungkapkan cara sebuah organisasi terstruktur dan dapat menunjukkan bagaimana
elemen-elemen seperti strategi proses, tujuan, visi, dan informasi teknologi semuanya bisa cocok.
Hubungan di antara elemen-elemen ini akan menentukan apa yang harus dilakukan organisasi,
dan apa yang perlu dilakukan oleh pemangku kepentingan senior untuk mencapai tujuan
organisasi

Tujuan Arsitektur Bisnis (EA)

EA didorong (di-drive) oleh kebutuhan bisnis organisasi dalam hal menjelaskan bagaimana
informasi, bisnis, dan teknologi mengalir bersama. Ini telah menjadi prioritas bagi pebisnis yang
mencoba mengikuti teknologi baru seperti cloud, IoT, pembelajaran mesin, dan tren baru lainnya
yang akan mendorong transformasi digital.

Prosesnya didorong oleh “gambaran komprehensif dari keseluruhan perusahaan dari perspektif
pemilik, perancang, dan pembangun”. Strategi penyusunan EA yang baik mempertimbangkan
inovasi terbaru dalam proses bisnis, struktur organisasi, sistem informasi, dan teknologi. Ini juga
akan mencakup bahasa standar dan praktik terbaik untuk proses bisnis, termasuk menganalisis di
mana proses dapat diintegrasikan atau dihilangkan di seluruh organisasi. Tujuan akhir dari setiap
strategi penyusunan EA adalah untuk meningkatkan efisiensi, ketepatan waktu, dan keandalan
informasi bisnis.

Manfaat Arsitektur Bisnis (EA)

EA dapat menawarkan dukungan untuk desain ulang dan reorganisasi, terutama selama perubahan
organisasi besar, merger atau akuisisi. Ini juga berguna untuk membawa lebih banyak stakeholder
di dalam organisasi dengan menstandardisasi dan mengkonsolidasikan proses untuk konsistensi
yang lebih. EA juga digunakan dalam pengembangan sistem, manajemen TI dan pengambilan
keputusan, dan manajemen risiko TI untuk menghilangkan kesalahan, kegagalan sistem, dan
pelanggaran keamanan. Ini juga dapat membantu bisnis menavigasi struktur TI yang kompleks
atau membuat TI lebih mudah diakses oleh unit bisnis lain.

26
Berikut Manfaat Utama EA;

 EA dapat menawarkan dukungan untuk desain ulang dan reorganisasi, terutama selama
perubahan organisasi besar, merger atau akuisisi. Ini juga berguna untuk membawa lebih
banyak disiplin ke dalam organisasi dengan menstandardisasi dan mengkonsolidasikan proses
untuk konsistensi yang lebih. Memungkinkan kolaborasi yang lebih terbuka antara TI dan
unit bisnis

 Memberi bisnis kemampuan untuk memprioritaskan investasi


 Mempermudah untuk mengevaluasi arsitektur yang ada terhadap tujuan jangka panjang
 Menetapkan proses untuk mengevaluasi dan pengadaan teknologi
 Memberikan pandangan yang komprehensif tentang arsitektur TI untuk semua unit bisnis di
luar TI.
 Menyediakan kerangka kerja pembandingan untuk membandingkan hasil dengan organisasi
atau standar lain.
EA juga digunakan dalam pengembangan sistem, manajemen TI dan pengambilan keputusan,
dan manajemen risiko TI untuk menghilangkan kesalahan, kegagalan sistem, dan
pelanggaran keamanan. Ini juga dapat membantu bisnis menavigasi struktur TI yang
kompleks atau membuat TI lebih mudah diakses oleh unit bisnis lain.

Model Bisnis Arsitektur

Dalam paper Research on Collaborative IT Governance Model Oriented to Business Architecture


mengungkapkan bahwa saat ini, prioritas dan urutan pentingnya berbagai faktor
dalam perencanaan arsitektur bisnis ditentukan oleh pengalaman dan memiliki subjektivitas yang
kuat, yang sering mengakibatkan arsitektur menyimpang dari strategi IT,
kurangnya fleksibilitas dan skalabilitas arsitektur dan investasi tak terkendali dan sebagainya.

Banyak IT governance yang didasarkan pada model dua dimensi, yaitu yang hanya


mempertimbangkan faktor tunggal atau satu-sisi dan kurangnya analisis pengaruh dan sinergi,
yang memiliki batas untuk tingkat tertentu dan tidak dapat memberikan bantuan yang
komprehensif dan efektif untuk manajer dalam membuat keputusan. Model yang paling banyak
digunakan saat ini adalah EDM (Evaluation-Direct-Monitor) yang disusulkan oleh ISO/IEC

27
38500. Model EDM mengandung tiga tugas utama dan enam prinsip untuk pelaksanaan tata
kelola IT. EDM menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus mengontrol IT melalui tugas
utama, yaitu :

1. Mengevaluasi kondisi saat ini dan penggunaan IT masa depan


2. Mengarahkan penyusunan dan rencana pelaksanaan serta kebijakan untuk memastikan
penggunaan IT memenuhi tujuan bisnis
3. Pemantauan kesesuaian kebijakan dan kinerja terhadap rencana yang sudah dibuat

Penulis dari paper Research on Collaborative IT Governance Model Oriented


to Business Architecture membawa konsep model TED-CGM (Task-Elemen-Domain
Collaborative governance model).Model TED-CGM adalah model kubus tiga dimensi dimana
tiga sisinya mewakili tugas pemerintahan, unsur pemerintahan dan masing – masing domain
pemerintahan. Sisi atas dari model ini adalah tugas pemerintahan yaitu mengevaluasi,
mengarahkan dan memantau tiga tugas utama dari model EDM. Sisi depan dari model ini adalah
lima unsur pemerintahan, yang mencerminkan masalah IT dalam lima aspek yang perlu
dipertimbangkan, yaitu organisasi, yayasan, aplikasi, layanan manajemen dan sumber
daya manusia. Sisi lateral model IT Governance Domain. Ini adalah pandangan khas
pemerintahan dan dibagi menjadi beberapa objek pemerintahan sesuai dengan tubuh
pemerintahan tertentu. Model ini lebih ditargetkan dan praktis dengan saling kombinasi dan
tambahan dari perspektif tiga aspek.

28
BAB III
PEMBAHASAN
Nama:
 Maharani (200907010)
 Rahmiati Sitorus (200907019)
Studi Kasus: PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN
TOGAF di POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
Pendahuluan: Terdapat beberapa faktor yang membuat organisasi perlu untuk melakukan
pengembangan bisnis dan sistem informasi dengan memanfaatkan arsitektur enterprise. Antara
lain adalah semakin meningkatnya kebutuhan fungsi bisnis serta tantangan bagi organisasi untuk
menyelaraskan antara strategi bisnis dan strategi teknologi informasi. Pemanfaatan arsitektur
enterprise diharapkan akan memberikan sebuah kerangka kerja yang mendukung pengambilan
keputusan teknologi informasi jangka panjang serta pengembangan sistem informasi yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Dalam mengembangkan model arsitektur enterprise, yang perlu
diperhatikan dengan teliti adalah domain bisnis organisasi. Hal tersebut karena domain bisnis
berpengaruh terhadap domain-domain lainnya yaitu domain data, aplikasi, dan teknologi.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka Raya (Poltekkes Palangka Raya)
merupakan sebuah institusi pendidikan kesehatan di Kalimantan Tengah yang berdiri sejak 1972.
Poltekkes Palangka Raya saat ini terus berkomiten untuk mengembangkan sistem informasi serta
meningkatkan layanan teknologi informasi kepada segenap stakeholder. Namun pemanfaatan
sistem informasi dan teknologi informasi saat belum mendukung strategi dan proses bisnis
organisasi secara maksimal.
Agar penerapan SI/TI dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan strategi organisasi,
diperlukan pemahaman yang baik terhadap proses bisnis yang berjalan saat ini, sehingga
membantu organisasi dalam proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan proses bisnis [2].
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan perancangan model arsitektur bisnis dengan
mengadaptasi langkah yang terdapat dalam metode TOGAF ADM. TOGAF (The Open Group
Architecture Framework) adalah sebuah kerangka kerja yang terdiri dari metode dan serangkaian
tools pendukung untuk mengembangkan arsitektur enterprise. Metode pengembangan arsitektur
enterprise yang dimiliki oleh kerangka TOGAF disebut dengan TOGAF ADM (Architecture
Development Method) dan merupakan inti dari kerangka kerja TOGAF itu sendiri. TOGAF ADM
adalah sebuah metode generik yang yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan mengelola
model arsitektur enterprise dan dirancang untuk menangani sebagian besar kebutuhan sistem dan
organisasi.
Pembahasan: Berikut ini merupakan tahapan untuk proses perancangan arsitektur bisnis di
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka Raya
1. Identifikasi Proses Bisnis

29
Sebelum masuk pada proses perancangan arsitektur bisnis langkah yang perlu dilakukan
adalah identifikasi proses bisnis yang berjalan di lingkungan Poltekkes Palangka Raya.
Proses bisnis yang diidentifikasi meliputi aktivitas utama dan pendukung. Aktivitas utama
dan dan aktivitas pendukung tersebut merupakan aktivitas yang saling berhubungan dalam
proses pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Aktivitas utama yang terdapat diproses
bisnis Poltekkes Palangka Raya adalah kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB),
kegiatan akademik, pelepasan mahasiswa atau kelulusan, serta kegiatan penelitian dan
pengabdian masyarakat. Sedangkan rangkaian aktivitas pendukung meliputi kegiatan
manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen sarana/prasarana,
penjaminan mutu akademik, serta manajemen kerja sama.
Dari hasil idetifikasi aktivitas bisnis tersebut selanjutnya dilakukan dekomposisi proses bisnis
dengan Functional Decomposition Diagram (FDD) menjadi sub proses bisnis yang lebih
detail agar permasalahan dalam tiap sub proses bisnis dapat diidentifikasi dengan lebih baik.
2. Gap Analysis
Analisa kesenjangan / gap analysis dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang
terjadi dalam sub proses bisnis tertentu yang telah diuraikan dalam tahap sebelumnya. Dalam
proses ini dibuat perbadingan antara kondisi proses bisnis saat ini dengan kondisi proses
bisnis ideal sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak Poltekkes Palangka Raya.
Kesenjangan yang terdapat dalam sub proses bisnis tertentu dianggap sebagai permasalahan
yang perlu diatasi dan diberikan alternatif solusi. Dari beberapa alternatif solusi tersebut
selanjutnya ditentukan usulan solusi yang dirasa paling tepat dan sesuai dengan harapan serta
rencana strategis pengembangan sistem informasi Poltekkes Palangka Raya. Dari hasil gap
analysis dan pemberian usulan solusi terhadap kesenjangan yang terdapat dalam beberapa
proses bisnis tersebut kemudian akan dibuat model arsitektur bisnisnya.
3. Perancangan Arsitektur Bisnis
Terdapat beberapa tahap dalam TOGAF ADM yang perlu dilakukan sebelum tahap
perancangan arsitektur bisnis, yaitu Preliminary Phase dimana dilakukan pendefinisian
kerangka kerja, arsitektur organisasi, serta prinsip – prinsip organisasi. Proses perancangan
arsitektur meliputi tahap Preliminary Phase, Architecture Vision, dan Business Architecture.
Tahap selanjutnya adalah Architecture Vision terkait dengan komitmen manajemen Poltekkes
Palangka Raya dalam proses pengembangan sistem informasi. Komitmen manajemen ini
terdapat dalam Rencana Strategis organisasi 2015-2019 tentang pengembangan layanan
akademik bagi segenap civitas akademika di lingkungan Poltekkes Palangka Raya.
Salah satu proses yang diidentifikasi adalah proses Registrasi Akademik. Saat ini proses
registrasi di Poltekkes Palangka Raya masih dilakukan secara manual dan terdapat redudansi
data. Sesuai dengan keinginan stakeholder dan salah satu sasaran rencana strategis Poltekkes
Palangka Raya yaitu meningkatkan pendayagunaan teknologi informasi di bidang akademik
dan nonakademik, maka dibuat usulan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan
membangun sebuah sistem yang dapat memudahkan proses registrasi akademik dan

30
pengelolaannya. Dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat dengan mudah melakukan
proses registrasi akademik dan redudansi data dapat dikurangi.
Model dasar yaitu model proses bisnis saat ini dan model proses bisnis yang menjadi target
pengembangan digambarkan dengan diagram BPMN untuk menunjukkan perbandingan
antara proses bisnis saat ini dengan proses bisnis yang akan dikembangkan.
Selain itu pemodelan arsitektur bisnis juga dilakukan dengan pendekatan UML yaitu diagram
Business Use Case. Pemodelan arsitektur bisnis dengan Business Use Case bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang pihak – pihak (aktor) internal maupun eksternal yang dapat
berinteraksi dengan proses bisnis serta aktivitas apa saja yang dapat dilakukan pihak/aktor
tertentu dalam sebuah proses bisnis.

31
BAB IV
PENUTUP
Nama: Nelda Sapariati
NIM: 200907015
4.1 Kesimpulan
Perancangan bisnis adalah Suatu kreasi untuk mendapatkan suatu hasil akhir dengan
mengambil suatu tindakan yang jelas.proses perancangan yang merupakan tahapan umum
teknik perancangan dikenal dengan sebutan NIDA (Need,Idea,Decision Action)
Artinya tahapan pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasi kebutuhan.
Solusi bisnis yaitu usaha mencari penyelesaian penjelasan dan jawaban dari setiap masalah
yang dihadapi di suatu organisasi/perusahaan sehingga diharapkan dapat menghasilkan jalan
keluar.
Perancangan bisnis memiliki tujuan, Memastikan bisnis berjalan sesuai visi misi,
melakukan penghitungan sumber daya untuk operasional,merupakan kapan bisnis anda
mendapat profil,, melakukan evaluasi untuk perencanaan bisnis selanjutnya.
Manfaat perancangan Bisnis,1.) Membant mendapatkan modal dengan desain
perancangan bisnis yang matang dan tepat.2.)Memantau mengelola pertumbuhan usaha
setelah bisnis satu usaha anda berkembang.3.)Memantau serta menentukan tujuan,4.)
menentukan strategi pemasaran dan pengelolaan kinerja.
Penentuan Opi Solusi merupakan hak investor untuk melakukan sesuatu,karena
merupakan hak maka investor boleh melakukan boleh tidak
Keuntungan Opsi adalah saran untuk lindungi nilai investor melakukan lindungan nilai
terhadap risiko fluktuasi haga,potensi keuntungan adalah tinggi spekulan bertambah demi
pengambilan besar dengan pembayaran awal yang terbatas,dan biaya relatif rendah.

4.2 Saran
Dengan tersusun makalah sederhana ini,penulis mendapatkan sedikit gambaran tentang
Perancangan solusi bisnis .Penulis memberikan saran,ketika kita melakukan perancangan
bsisnis kita mampu mengambil.suatu tindakan yang jelas dalam proses perancangan untuk
mendapatkan suatu hasil akhir yang maksimal.Agar tujuan perancangan bisnis yang sudah
ditentukan sejak awal berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan.

32
DAFTAR PUSTAKA

F.Noveli,2016. MakalahPerancanganSistem.eprint.sinus.ac.id.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10087/04.2%20BAB%202.pdf?
sequence=5&isAllowed=y#:~:text=Menurut%20Soetam%20Rizky%20(2011%20%3A
%20140,akan%20dialami%20dalam%20proses%20pengerjaannya
BerthanioFebrian,Sinaga Benyamin L. &WisnubadhraIrya, 2017. PERANCANGAN
ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS :
POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA).
https://www.neliti.com/id/publications/174253/perancangan-arsitektur-bisnis-perguruan-
tinggi-dengan-togaf-studi-kasus-politekk
http://repository.untag-sby.ac.id/6068/1/PERANCANGAN%20ENTERPRISE%20ARCHITECTURE
%20MENGUNAKAN%20TOGAF%20ARCHITECTURE%20DEVELOPMENT%20METOHOD.pdf

https://bbs.binus.ac.id/management/2021/04/proses-dan-keuntungan-arsitektur-bisnis/

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-business-architecture/2268

https://asriny.wordpress.com/2019/11/06/fungsi-perencanaan-penentuan-kebutuhan-dan-
penganggaran-logistik/

33

Anda mungkin juga menyukai