BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Medis
1.1.1 Pengertian Terapi Kejang Listrik/ Elektro Convulsive Therapy (ECT)
Elektro Convulsive T
Therapy
herapy (ECT)
(ECT) adalah bentuk terapi kepada klien dengan
1
2
3
4
3 Sifat Kejang
a) Induksi kejang harus bersifat umum. Optimal lamanya lebih dari 25 detik.
b) Monitoring EEG digunakan untuk menetapkan induksi kejang.
5
2.1.3 Perencanaan
1. Penjelasan tentang pemberian ECT kepada penderita dan keluarga, serta
tentang pentingnya tindakan tersebut sebatas tingakat pengetahuan pasien
dan keluarga.
2. Penderita diharuskan puasa/mengosongkan perut 4 jam sebelum tindakan
dilakuakan untuk menghindari aspirasi karena muntah.
2.1.4 Penatalaksanaan
1. Penderita dibaringkan di tempat tidur dengan posisi terlentang/
hiperekstensi, dibawah leher diganjal selimut, pada lobus frontalis kanan
dan kiri dibersihkan dengan alkohol lalu diberi jeli.
2. Biasamya diberikan obat premedikasi : obat penenang, penurun sekresi
saliva, dan obat relaksasi dari otot-otot.
3. Observasi kembali tanda tanda vital.
4. Tong spatel yang telah dibungkus kain kasa/karey dimasukkan kemulut
menekan lidah penderita untuk mencegah terjadinya lidah digigit. Akibat
kejejang-kejang atau lidah yang menghalangi jalan pernafasan.
5. Tubuh pasien dipegang pada daerah pertemuan sendi untuk mencegah
dislokasi.
6. Elektroda dipasang pada lobus frontalis dan pemberian ECT dilakukan
oleh dokter.
7. Setelah pemberian tindakan, pasien tidak sadar, lalu dipindahkan ke
tempat tidur yang aman.
8. Observasi TTV dan perilaku-perilaku yang muncul dan dilakukan
penderita,dicatat kapan penderita mulai sadar dan dijaga apabila terjadi
agitasi sebelum mencapai kesadaran penuh.
6
7
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, Farida, Hartono, Yudi. 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Salemba Medika
Riyadi, Sujono dan Purwanto. 2009. Asuhan
2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi
Ed isi 1
1.. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Taufik. 2012. Empati
2012. Empati Pendekatan Psikologi Sosial . Jakarta : Raja Grafindo Persada