Anda di halaman 1dari 41

DI SAMPAIKAN OLEH:

KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN


KEMENTERIAN KESEHATAN

1
OUTLINE
KEBIJAKAN DAK NONFISIK BIDANG
01 KESEHATAN TA 2021

PEMANFAATAN BOK UNTUK UKM


02 ESENSIAL (60%)

PEMANFAATAN BOK UNTUK UPAYA


03 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID
19 (40%)

PERUBAHAN RENCANA KEGIATAN BOK


04 TAHUN 2021

PENGALOKASIAN BOK PUSKESMAS


05 BERBASIS KINERJA
KEBIJAKAN DAK
NONFISIK BIDANG
KESEHATAN TA 2021

3
DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan
2. Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2020 tentang Rincian
APBN Tahun Anggaran 2021
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021
Tantang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus (DAK) Nonfisik Bidang Kesehatan TA 2021
ARAH KEBIJAKAN DAK NONFISIK
BIDANG KESEHATAN TA 2021

1 Peningkatan kesiapan pelayanan


kesehatan di Puskesmas dalam upaya
penggerakan promotif dan preventif
3 Peningkatan kapasitas pengujian
di Laboratorium Kesehatan Daerah

Pembudayaan Gerakan Peningkatan kapasitas daerah


2 Masyarakat Hidup Sehat,
percepatan penurunan stunting
4 dalam pelaksanaan pengawasan
alat kesehatan, pre dan post
dan kematian ibu dan bayi tingkat market industri rumah tangga
Provinsi dan Kab/Kota pangan dan pengawasan perizinan
di sarana pelayanan kefarmasian
khususnya apotek dan toko obat
TARGET DAN SASARAN DAK NON FISIK

35% kabupaten/kota yang menerapkan


kebijakan Germas
89% persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan

100% Puskesmas terstandarisasi 70% kab/kota melaksanakan surveillans gizi


berkualitas

90% Puskesmas dengan ketersediaan


obat esensial 50% desa/kelurahan stop BAB sembarangan

345 kabupaten/kota yang mencapai eliminasi 72 Laboratorium Kesehatan Daerah


malaria terstandarisasi

65% kab/kota merespon min 80% peringatan


45 % Orang Dengan HIV-AIDS yang dini KLB (alert system)
menjalani Terapi ARV (ODHA on ART)
129 Kab/Kota melakukan deteksi dini faktor
risiko penyakit tidak menular
85% Cakupan penemuan dan pengobatan TBC
(TBC treatment coverage)
LOKASI PRIORITAS

Semua kabupaten kota, dengan prioritas utama


pada wilayah dengan indeks kesehatan wilayah
(sistem dan status kesehatan) rendah dan
kapasitas fiskal rendah

360 lokus kab/kota stunting

200 lokus kab/kota penurunan AKI dan AKB


RUANG LINGKUP
DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN
1 2 Bantuan 3 Bantuan
Bantuan Operasional Operasional Operasional
Kesehatan Provinsi Kesehatan Kesehatan
Kabupaten/Kota Puskesmas

4 5 6
Bantuan
Bantuan Operasional Dukungan
Operasional
Kesehatan Kefarmasian Standarisasi
Kesehatan khusus
dan Alat Kesehatan Puskesmas
Stunting

7 8 9 Bantuan
Dukungan Standarisasi Operasional
Jaminan Persalinan
Laboratorium Kesehatan
(Jampersal)
Kesehatan Daerah Pengawasan Obat
dan Makanan

8
PEMANFAATAN
BOK PROVINSI, KAB/KOTA & PUSKESMAS
BOK PROVINSI, BOK KAB/KOTA,
BOK PUSKESMAS
BOK UKM ESENSIAL UNTUK
PENCAPAIAN RPJMN • Kegiatan dilaksanakan di
1. Kegiatan Pendukung tingkat Puskesmas,
Prioritas Nasional (AKI-AKB, Kabupaten/Kota dan Provinsi
Stunting, TBC, HIV) • UKM Esensial untuk
2. Dukungan Operasional NS
40% 60% 60%
TIM
pencapaian RPJMN dan
kegatan lain selain prioritas
3. Penyediaan Tenaga RPJMN (60%)
Perjanjian Kerja
• Upaya Pencegahan dan
4. Fungsi Manajemen
BOK UPAYA PENCEGAHAN DAN Pengendalian Covid 19
Puskesmas (P1-P3)
PENGENDALIAN COVID 19 sebesar 40%, fokus pada
5. Kegiatan Lain yang telah
Orientasi tentang Peran Dinas, penguatan tracing dan testing
disepakati dalam forum
Puskesmas, Desa, Koordinasi multilateral meeting • Revisi Anggaran dilakukan di
Dengan Satgas (Kemenkes,Kemkeu & Daerah.
a. Manajemen Data Kegiatan Bappenas)
Tracing, Sumberdaya, Dll
b. Pendampingan

9
PEMANFAATAN BOK
UNTUK
UKM ESENSIAL
(60%)

10
BOK PROVINSI – UKM ESENSIAL
JENIS PEMBIAYAAN
a. Belanja transport lokal.
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi ASN dan non ASN.
c. Belanja sewa gedung/tenda, sound sistem, kursi.
d. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring.
e. Belanja penggandaan dan pencetakan.
f. Belanja pembelian material pendukung kegiatan pelatihan/orientasi/rapat.
g. Belanja makan dan minum kegiatan rapat.
h. Belanja honor narasumber lintas sektor atau profesi
i. Belanja honor pengajar
j. Belanja pemeriksaan sampel/spesimen.
k. Belanja jasa pengiriman sampel/spesimen. MENU KEGIATAN
l. Belanja jasa KIE (media cetak lokal, radio/TV lokal)
1. Penurunan AKI, AKB
m. Belanja kegiatan surveilans
2. Penurunan Stunting
3. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
4. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
5. Pembinaan kapasitas Labkesda pasca akreditasi

11
BOK KAB/KOTA – UKM ESENSIAL
JENIS PEMBIAYAAN
a. Belanja transport lokal.
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi ASN dan non
ASN.
c. Belanja penggandaan dan pencetakan.
d. Belanja pembelian material pendukung kegiatan Kesehatan
masyarakat.
e. Belanja kegiatan pertemuan/meeting didalam kabupaten/kota;
f. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring.
g. Belanja makan dan minum kegiatan rapat-rapat. MENU KEGIATAN
h. Belanja honorarium narasumber lintas sektor dan profesi
i. Belanja honorarium pengajar 1. Penurunan AKI, AKB
j. Belanja pemeriksaan sampel/specimen. 2. Penurunan Stunting
k. Belanja jasa pengiriman sampel/specimen. 3. GERMAS
l. Belanja kegiatan pengujian dan/atau kalibrasi alkes Puskesmas. 4. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
m. Belanja jasa program Peningkatan Mutu Pemeriksaan (PME) 5. Pengujian Kalibrasi Alat Puskesmas
laboratorium kesehatan Daerah Kabupaten/kota. 6. Peningkatan Mutu Pemeriksaan Labkesda
n. Belanja kegiatan surveilans. (Pemantapan Mutu Eksternal (PME)

12
BOK PUSKESMAS – UKM ESENSIAL
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN
a. Belanja transport lokal petugas kesehatan, kader, pendampingan 1. Penurunan AKI, AKB
mahasiswa serta lintas sektor. 2. Penanggulangan Stunting
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar wilayah kerja puskesmas 3. GERMAS
bagi ASN dan non ASN di dalam Kabupaten/Kota maksimal 4 kali 4. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
masing-masing 5 orang dalam se-tahun. 5. Pemicuan STBM Desa/Kelurahan Prioritas
c. Belanja pembelian material pendukung kegiatan Kesehatan 6. Dukungan operasional UKM Tim Nusantara Sehat
masyarakat. 7. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja (Tenaga
d. Belanja pencetakan dan penggandaan media KIE. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Tenaga
e. Belanja kegiatan pertemuan di dalam wilayah kerja puskesmas. Sanitasi Lingkungan, Tenaga Nutrisionis, Tenaga
f. Belanja honor tenaga kontrak. administrasi Keuangan, Ahli teknologi labotorium
g. Belanja honor narasumber maksimal 12 jam dalam setahun. medik, Apoteker, dan Tenaga Epidemiologi)
h. Belanja pemeriksaan sampel (termasuk pemeriksaan seleksi
awal/screening calon pendonor darah dalam rangka mendukung
P4K).
i. Belanja jasa pengiriman sampel/specimen.
j. Belanja Paket Data Layanan Internet.
k. Belanja Kegiatan Surveilans.
BOK STUNTING
MENU KEGIATAN
JENIS PEMBIAYAAN
1. Penyusunan Regulasi daerah terkait stunting, termasuk
1. Belanja transpor lokal. regulasi dan Strategi komunikasi Perubahan Perilaku
2. Belanja perjalanan dinas dalam daerah dan luar daerah Pencegahan Stunting tingkat Kabupaten/kota.
bagi ASN dan non ASN. 2. Pemetaan dan Analisis Situasi program stunting.
3. Belanja pembelian material pendukung kegiatan 3. Pelaksanaan rembuk stunting.
Kesehatan masyarakat. 4. Pembinaan kader pembangunan manusia terkait seribu hari
4. Belanja pertemuan/meeting. pertama kehidupan, pemantauan pertumbuhan dan
5. Belanja penggandaan dan percetakan. perkembangan bayi dan balita, optimaliasi dana desa untuk
6. Belanja honor narasumber/tenaga ahli pada intervensi stunting termasuk peningkatan kapasitas kader
pertemuan/meeting dalam Komunikasi Antar Pribadi (KAP) terkait stunting;
7. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring. implementasi KAP dan Penggerakan masyarakat.
5. Pengukuran dan publikasi stunting.
6. Pencatatan dan Pelaporan (termasuk dokumentasi) intervensi
dan hasil.
7. Reviu kinerja tahunan aksi integrasi stunting.
BOK KEFARMASIAN JAMPERSAL
JENIS PEMBIAYAAN
a. Biaya perjalanan dinas/transpor bagi petugas Instalasi JENIS PEMBIAYAAN
Farmasi Provinsi ke Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota,
Kabuoaten Kota Ke Puskesmas 1. Belanja rujukan Persalinan.
b. Biaya bahan bakar atau biaya sewa alat transportasi
distribusi obat serta biaya bahan pengepakan obat, 2. Belanja sewa dan operasional Rumah Tunggu
vaksin dan BMHP
c. Jasa pengiriman melalui penyedia jasa ekspedisi Kelahiran (RTK).
pengiriman barang.
d. Biaya tenaga bongkar muat. 3. Belanja dukungan biaya persalinan.
MENU KEGIATAN MENU KEGIATAN
1. Distribusi obat, vaksin dan BMHP dari Provinsi ke 1. Rujukan persalinan dan neonatal (biaya transportasi
Kabupaten/Kota (bagi Dinas Kesehatan Provinsi). dan/atau sewa alat transportasi)
2. Distribusi obat, vaksin dan BMHP dari
Kabupaten/Kota ke Puskesmas. 2. Dukungan biaya persalinan bagi ibu hamil miskin
3. Pemanfaatan sistem informasi atau aplikasi logistik yang tidak mempunyai jaminan kesehatan
obat dan BMHP secara elektronik (bagi Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota). 3. Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran
4. Pembinaan dan Pengawasan Toko Alkes dan Optikal (RTK)
(bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota)
AKREDITASI PUSKESMAS AKREDITASI LABKESDA
JENIS PEMBIAYAAN JENIS PEMBIAYAAN
a. Belanja Bahan ( ATK,Penggandaan, Computer a. Belanja Bahan ( ATK,Penggandaan, Computer Supply,
Supply, KonsumsiRapat, Paketlangganan aplikasi Konsumsi Rapat, kit penggalangan komitmen, penunjang
pertemian darin) pencegahan penularan covid 19, Paket langganan aplikasi
b. Belanja Jasa Profesi ( Honor Narasumber,Honor pertemuan daring)
Moderator)
b. Belanja Jasa Profesi ( Honor Narasumber)
c. Belanja Perjalan Dinas (Transportasi Narasumber
dan Penginapan) c. Belanja Perjalan Dinas (Transportasi Narasumber dan
d. Belanja Paket Pejadin Meeting Dalam Kota Penginapan)
(PaketMeeting Fullboard/Fullday) d. Belanja Paket Pejadin Meeting Dalam Kota (PaketMeeting
Fullboard/Fullday)

MENU KEGIATAN MENU KEGIATAN


1. Workshop Pendukung Implementasi Akreditasi. 1. Workshop Persiapan Akreditasi Laboratorium Kesehatan
2. Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal (PPMI). Daerah
2. Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal (Persiapan
3. Peningkatan dan Penilaian Mutu Eksternal (PPME). Akreditasi Labkesda)
3. Peningkatan dan Penilaian Mutu Eksternal (Penilaian/Survei
Akreditasi Labkesda)
PEMANFAATAN BOK UNTUK
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN COVID 19
(40%)

17
BOK PROVINSI - COVID 19
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN

a. Belanja transport lokal. a. Koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan


b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah pencegahan dan pengendalian penyakit Covid-19
bagi ASN dan non ASN. b. Peningkatan kapasitas penanggung jawab surveilans
c. Belanja langganan aplikasi untuk pertemuan kab/kota dalam rangka surveilans Covid-19 khususnya
daring. tracing dan manajemen data
d. Belanja kegiatan pertemuan/rapat di dalam c. Pembinaan dan pendampingan terhadap petugas
provinsi. Kab/Kota bersama TNI - POLRI
e. Belanja honor narasumber/tenaga ahli untuk d. Monitoring dan evaluasi pencegahan dan
peningkatan kapasitas tenaga surveilans. pengendalian penyakit Covid-19 di tingkat Provinsi.
f. Belanja KIE pencegahan dan pengendalian e. Komunikasi, informasi, edukasi, sosialisasi, kampanye,
Covid-19, termasuk pembiayaan di media cetak publikasi tentang Covid-19.
lokal dan radio/TV local.

18
BOK KAB/KOTA - COVID 19
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN

a. Belanja transport lokal. a. Koordinasi lintas sektor di tingkat Kabupaten/Kota.


b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi b. Pembinaan pelacakan kontak kasus Covid-19 kepada
ASN dan non ASN. Puskesmas hingga petugas tracer.
c. Belanja kegiatan pertemuan di dalam c. Kegiatan monitoring dan evaluasi dalam pencegahan dan
Kabupaten/Kota. pengendalian penyakit Covid-19 tingkat Kabupaten/kota.
d. Belanja langganan aplikasi untuk pertemuan daring. d. Peningkatan kapasitas bagi petugas surveilans/pengolah
e. Belanja honorarium narasumber/tenaga ahli untuk data di puskesmas dalam rangka tracing dan manajemen
peningkatan kapasitas tenaga surveilans dan tracer. data.
f. Belanja APD dan hand sanitizer untuk pelacakan e. Peningkatan kapasitas bagi petugas pelacakan kontak
kontak, pengambilan dan pemeriksaan spesimen bagi /tracer
petugas Puskesmas dan tracer. f. Penyediaan APD dan hand sanitizer untuk pelacakan
g. Belanja jasa KIE pencegahan dan pengendalian kontak, pengambilan dan pemeriksaan specimen kasus
Covid-19, termasuk pembiayaan di media cetak lokal Covid-19 bagi petugas Puskesmas dan tracer.
dan radio lokal g. Komunikasi, informasi, edukasi, sosialisasi, kampanye,
publikasi tentang Covid-19.
19
BOK PUSKESMAS - COVID 19
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN

a. Belanja transport lokal. a. Pelacakan dan pemantauan kontak, serta memastikan


b. Belanja penggandaan/pencetakan formulir kontak erat diperiksa dengan RDT antigen atau Nucleic
pelacakan kontak. Acid Amplification Test (NAAT).
c. Belanja pengiriman sampel/spesimen pemeriksaan b. Pemantauan harian selama karantina oleh tracer.
Covid-19. c. Pemantauan harian selama isolasi oleh tracer dan
d. Honor dan insentif tracer : petugas Puskesmas.
1. Honor senilai Rp. 325.000,- per orang per bulan. d. Pembayaran honor dan insentif bagi tracer.
2. Insentif senilai Rp. 15.000,- per orang kontak e. Pembayaran honor bagi petugas surveilans / pengolah
erat yang selesai dipantau. data
e. Honor petugas surveilans / pengolah data senilai
Rp. 1.000.000,- per orang per bulan.

20
Honor/Insentif Tenaga Tracer
▪ Tracer merupakan tenaga pelaksana pelacakan kontak yang
melibatkan unsur masyarakat seperti: Kader, Babinsa,
Bhabinkamtibmas, PKK, Satlinmas, Karangtaruna dan relawan yang
sudah mendapatkan pelatihan terkait lainnya

▪ Perhitungan jumlah tracer yang dibutuhkan per wilayah kerja


Puskesmas adalah dengan perbandingan 30 orang per 100.000
penduduk dengan mempertimbangkan kesediaan anggaran.

▪ Jumlah honor disesuaikan dengan ketentuan pada komponen


pembiayaan atau menyesuaikan dengan ketentuan dan aturan
pemerintah daerah setempat.

21
Pembayaran honor bagi petugas
surveilans / pengolah data.
• Petugas surveilans dan/atau Pengolah data dalam 1 Puskesmas
terdiri dari 2 orang.

• Jumlah honor disesuaikan dengan ketentuan pada komponen


pembiayaan atau menyesuaikan dengan ketentuan dan aturan
pemerintah daerah setempat.

• Bila tidak tersedia/kekurangan tenaga surveilans/pengolah data


maka puskesmas dapat menggunakan tenaga kontrak perjanjian
kinerja yang sudah ada, atau jika belum tersedia, maka dapat
merekrut tenaga kontrak perjanjian kinerja sesuai ketentuan dan
kriteria perekrutan tenaga dengan perjanjian kerja.

22
PERUBAHAN RENCANA
KEGIATAN BOK TAHUN
2021

23
PERUBAHAN RENCANA KEGIATAN DI PEMERINTAH DAERAH 1/2

O1 O2 O3

Rencana Kegiatan yang Pembahasan perubahan Hasil Perubahan Rencana


rencana kegiatan Kegiatan di Laporkan
diubah yaitu BOK melibatkan Aparat Kepada Kemenkes
Provinsi, BOK Kab/Kota Pengawas Internal melalui aplikasi E-
Pemerintah (APIP) Renggar
dan BOK Puskesmas Daerah
2424
PERUBAHAN RENCANA KEGIATAN DI PEMERINTAH DAERAH 2/2
Perubahan rencana kegiatan untuk BOK provinsi, BOK
kabupaten/kota, dan BOK Puskesmas dilakukan paling lambat
pada bulan Juli tahun berjalan.

Hasil perubahan rencana kegiatan wajib dilaporkan melalui


aplikasi e-renggar Kemenkes paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja setelah batas perubahan rencana kegiatan.

Pemerintah Daerah Tidak Boleh melakukan perubahan rencana


kegiatan untuk Jampersal, Dukungan Akreditasi Puskesmas,
Dukungan Akreditasi Labkesda, BOK Stunting dan BOK
Farmalkes
Pengalokasian dana BOK 35% (tiga puluh lima persen) sampai
dengan maksimal 40% (empat puluh persen) untuk upaya
pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019
(COVID-19).
25
PENGALOKASIAN BOK
PUSKESMAS BERBASIS
KINERJA

26
Performance Based Financing
1. Performance Based Financing (PBF) → Penganggaran Berbasis
Kinerja untuk menentukan Alokasi DAK Non-Fisik (BOK
Puskesmas).
2. Pengalokasian Reward/Insentif sebesar 20% pagu untuk Kab/Kota
dengan peningkatan capaian 4 indikator kinerja (Baseline data
Tahun 2018-2019).
3. 4 (empat) indikator kinerja yang sudah disepakati:
✓ Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
✓ Persalinan di Fasyankes (PF)
✓ Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
✓ TB Success Rate (SR)
Sumber Data Capaian Indikator Kinerja
Ditjen Kesmas

• Indikator Persalinan di Fasilitas Kesehatan dan Kunjungan Neonatal ke-1


• Melalui Sistem Informasi Komdat Ditjen Kesmas
• Proses verifikasi data dilakukan secara berjenjang (Puskesmas – Dinkes Kab/Kota
– Dinkes Provinsi – Ditjen Kesmas)

Ditjen P2P
• Indikator Cakupan IDL dan TB SR
• Melalui Sistem Informasi Ditjen P2P
• Proses verifikasi telah dilakukan oleh WHO pada Tahun 2019
✓ Data cakupan Imnunisasi Dasar Lengkap (IDL) → Data Quality Review of
Immunization Monitoring and Vaccine Preventable Diseases Surveillance
System
✓ TB Success Rate (SR) → Epidemiological Review in Indonesia
Mekanisme Reward BOK Puskesmas
• Minimal 50% dari total indikator program Prioritas Nasional meningkat dari tahun
2018 ke tahun 2019
• Kenaikan Cakupan Program Prioritas dengan ketentuan:
➢ Cakupan meningkat di bawah target nasional memperoleh alokasi reward sesuai
peningkatan cakupan dengan reward max 13,2%
➢ Cakupan meningkat di atas target nasional memperoleh alokasi sesuai dengan nilai
median
➢ Cakupan menurun di bawah target nasional tidak memperoleh alokasi reward
➢ Cakupan menurun tetapi masih di atas target nasional memperoleh alokasi reward
sesuai nilai median
Capaian Nasional 4 Indikator Kinerja Tahun 2019-2020 (Sementara)
Melalui Surat Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor PR.01.01/1.3/495/2021
Tanggal 9 Februari 2021 Tentang Permohonan Data Capaian 4 (Empat) Indikator Alokasi Kinerja DAK Non-Fisik

95.00% 93.70% 84%


Cakupan IDL 83%
83% TB SR
90.00% 83%
82%
85.00% 82%
79.40% 81%
80.00% 81% 80%
80%
75.00% 80%
79%
70.00% 79%

Ket: Capaian 2020 per 17 Februari 2021 Ket: Capaian 2020 per 18 Januari 2021

100.00%
89.00% 88.66% PF 94.83% KN-1
95.00%
88.00%

87.00% 90.00%

86.00% 85.17% 85.00% 80.94%

85.00% 80.00%

84.00% 75.00%

83.00% 70.00%

Ket: Capaian 2020 per 28 Februari 2021 Ket: Capaian 2020 per 28 Februari 2021
Evaluasi Capaian Indikator Kinerja

• Capaian setiap indikator kinerja Tahun 2020 masih dalam pemantauan pada sistem
informasi pencatatan dan pelaporan Ditjen P2P dan Ditjen Kesmas.
• Data final akan digunakan untuk:
➢ Pengalokasian BOK Puskesmas TA 2022
➢ Evaluasi capaian DLI-9 Tahun 2021 (Year-4)
TERIMA KASIH

S A L A M S E H AT
PRODUKTIF

SEMANGAT N
iat baik – Kerja keras – R asional – I
khlas
LAMPIRAN DAK NONFISIK

33
RINCIAN MENU BOK PROVINSI – UKM ESENSIAL (1/2)

1. Penurunan AKI, AKB


a) Peningkatan kapasitas SDM untuk Tim Pelatih di tingkat Kabupaten/Kota
b) Surveilens Kesehatan Ibu Anak, Audit Maternal Perinatal Surveilens Response/Autopsi verbal kematian ibu dan bayi
c) Pengumpulan dan Pelaporan Data KIA terintegrasi
d) Konvergensi LP/LS, ormas, organisasi profesi, akademisi untuk penurunan AKI AKB, contoh pengawasan pemberian tablet
tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil; edukasi calon pengantin; Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif di
perkantoran, pabrik, dll
e) Kampanye lokal (media elektronik dan cetak lokal) terutama pemberian tablet tambah darah pada remaja dan ibu hamil

2. Penurunan Stunting
a) Pelacakan dan konfirmasi masalah gizi (surveilans gizi)
b) Pengumpulan dan pelaporan data gizi terintegrasi
c) Konvergensi LP/LS, ormas, organisasi profesi, akademisi untuk penurunan stunting terutama pemberian tablet tambah
darah pada remaja dan ibu hamil,
d) Pendampingan teknis percepatan akses sanitasi dan pengawasan air minum aman.
e) Peningkatan kapasitas petugas kab kota (kegiatan dapat diintegrasikan menjadi satu rangkaian, bila sasaran peserta sama)
f) Promosi/kampanye Program Gizi Seimbang & Isi Piringku serta faktor spesifik stunting terutama pemberian tablet tambah
darah pada remaja dan ibu hamil
RINCIAN MENU BOK PROVINSI – UKM ESENSIAL (2/2)
3. GERMAS
a) Kampanye local (iklan layanan masyarakat, talkshow melalui media elektronik, cetak)
b) Penggerakan GERMAS berkala, berkesinambungan di semua tatanan (sekolah/UKS, ibadah, kantor, lintas sector, organisasi
profesi, ormas, forum pemuda), contoh penggerakan aktivitas fisik pd kelompok masyarakat, makan buah sayur, gizi
seimbang, dll
c) Pemeriksaan kebugaran jasmani instansi pemerintah , swasta. Aktivitas fisik
d) Pemeriksaan kesehatan berkala, pengukuran obesitas, sekaligus konseling/edukasi di instansi pemerintah , swasta

4. Upaya Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit


a) Advokasi dan koordinasi Lintas Sektor (LS)/Lintas Program (LP)
b) Rujukan pengujian spesimen surveilans rutin, sentinel dan dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB).
c) Penyelidikan Epidemiologi (PE) dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB) sesuai pedoman PE.
d) Pembinaan dan pengawasan.
e) Penyusunan dan penyediaan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
f) Pertemuan koordinasi kegiatan program P2P.
g) Belanja Alat Pelindung Diri (APD) untuk surveilans dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terutama untuk
penyelidikan epidemiologi dan pelacakan kontak

5. Pembinaan Kapasitas Labkesda Pasca Akreditasi


Pertemuan pembinaan pasca akreditasi laboratorium Kesehatan daerah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi kepada
laboratorium kesehatan yang telah memperoleh status terakreditasi di lingkup wilayah kerja propinsi tersebut dalam rangka
menjamin kontinuitas mutu pelayanan dan mutu pemeriksaan di laboratorium Kesehatan
RINCIAN MENU BOK KAB/KOTA – UKM ESENSIAL (1/3)
1. Penurunan AKI, AKB
a) Peningkatan kapasitas SDM untuk Tim Pelatih di tingkat Kabupaten/Kota
b) Surveilens Kesehatan Ibu Anak, Audit Maternal Perinatal Surveilens Response/Autopsi verbal kematian ibu dan bayi
c) Pengumpulan dan Pelaporan Data KIA terintegrasi
d) Konvergensi LP/LS, ormas, organisasi profesi, akademisi untuk penurunan AKI AKB, contoh pengawasan pemberian tablet
tambah darah bagi remaja putri, ibu hamil’; edukasi calon pengantin ; Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif di
perkantoran, pabrik, dll
e) Kampanye local (media elektronik/radio lokal dan media cetak lokal) terutama pemberian tablet tambah darah pada
remaja dan ibu hamil
f) Supervisi/pembinaan AKI AKB ke fasyankes tingkat pertama dan rujukan

2. Penurunan Stunting
a) Pelacakan dan konfirmasi masalah gizi (surveilans gizi)
b) Pengumpulan dan Pelaporan Data Gizi terintegrasi
c) Konvergensi LP/LS, ormas, organisasi profesi, akademisi untuk penurunan stunting terutama pemberian tablet tambah
darah pada remaja dan ibu hamil
d) Pengawasan dan pemeriksaan kualitas air minum aman
e) Peningkatan kapasitas petugas kab kota (kegiatan dapat diintegrasikan menjadi satu rangkaian, bila sasaran peserta sama)
f) Promosi/kampanye Program Gizi Seimbang & Isi Piringku dan factor spesifik stunting terutama pemberian tablet tambah
darah pada remaja dan ibu hamil
RINCIAN MENU BOK KAB/KOTA – UKM ESENSIAL (2/3)
3. GERMAS
a) Kampanye local (iklan layanan masyarakat, talkshow melalui media elektronik, cetak)
b) Penggerakan GERMAS berkala, berkesinambungan di semua tatanan (sekolah/UKS, ibadah, kantor, lintas sector, organisasi
profesi, ormas, forum pemuda), contoh penggerakan aktivitas fisik pada kelompok masyarakat, makan buah sayur, gizi
seimbang, dll
c) Pemeriksaan kebugaran jasmani instansi pemerintah , swasta. Aktivitas fisik
d) Pemeriksaan kesehatan berkala, pengukuran obesitas, sekaligus konseling/edukasi di instansi pemerintah , swasta

4. Upaya Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit


a) Rujukan pengujian spesimen surveilans rutin, sentinel dan dugaan KLB.
b) Pembinaan, pendampingan dan bimbingan teknis terpadu
c) Kampanye, sosialisasi, advokasi
d) Penyelidikan epidemiologi, pelacakan kasus, rumor, penanggulangan dan surveilans penyakit berpotensial KLB serta
masalah kesehatan jiwa.
e) Pendampingan pemberdayaan masyarakat
f) Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor
g) Penyusunan dan penyediaan media KIE
h) Belanja Alat Pelindung Diri (APD) untuk surveilans
RINCIAN MENU BOK KAB/KOTA – UKM ESENSIAL (3/3)

5. Pengujian Kalibrasi Alat Kesehatan Puskesmas


a) Pengujian dan/atau Kalibrasi alat kesehatan
b) Pelaksana Pengujian dan/atau Kalibrasi alat kesehatan di Puskesmas Pembiayaan Pengujian dan/atau Kalibrasi alat
kesehatan di Puskesmas mencakup biaya:
1) transportasi dan akomodasi untuk petugas kalibrasi.
2) jasa layanan pengujian dan/atau kalibrasi alat kesehatan.
3) pengiriman (PP) Alkes Puskesmas ke Dinas Kesehatan atau Institusi Penguji (BPFK/LPFK/IPFK).

6. Peningkatan Mutu Labkesda


a) Pertemuan persiapan penyelenggaraan kegiatan PME dalam wilayah kabupaten/kota.
b) Pelaksanaan keikutsertaan dalam program PME
c) Pertemuan evaluasi review hasil penyelenggaraan PME
RINCIAN MENU BOK PUSKESMAS – UKM ESENSIAL (1/3)
1. Penurunan AKI, AKB
a) Penyeliaan fasilitatif
b) P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) terintegrasi desa siaga
c) Orientasi kader, toma, toga, fasilitator/tenaga pendamping desa
d) Distribusi kelambu
e) Pengawasan minum TTD dan Pelaksanaan UKS (pemeriksaan Kesehatan, TTD rematri, edukasi gizi seimbang, edukasi Kesehatan reproduksi,
lingkungan sehat)
f) Pendataan & pemutakhiran sasaran program kes (KIA, Gizi, kasus penyakit, Triple eliminasi HIV-AIDS/TB/Malaria pada ibu hamil)
g) Pelacakan dan pendampingan kasus ibu dan bayi dengan faktor risiko dan komplikasi melalui Pemantauan Wilayah Setempat/PWS KIA dan PIS
PK
h) Penemuan kasus kematian Wanita Usia Subur/WUS, ibu dan bayi serta pelaksanaan autopsy verbal
i) Pengambilan, pengiriman dan pemeriksaan slide/sedian darah malaria
j) Pelaksanaan kegiatan KIA di Kelas Ibu (termasuk senam ibu hamil), Posyandu, Pos UKK, Poskesdes, calon pengantin di KUA
2. Penurunan Stunting
a) Penimbangan rutin balita; Pemantauan tumbuh kembang balita di Posyandu, PAUD, TK; Pelaksanaan bulan penimbangan, bulan vitamin A,
pemberian TTD pada rematri dan ibu hamil
b) Pemberdayaan masyarakat, kader, guru, toma, toga, di level kecamatan
c) Inspeksi Kesling, pemicuan STBM, perilaku kesehatan, Stop BAB Sembarangan
d) Pendataan & pemutakhiran sasaran program kes (KIA, Gizi, kasus penyakit)
e) Pelacakan dan pendampingan penduduk dengan risiko masalah KIA Gizi (pendekatan PIS PK)
f) Edukasi, konseling Pemberian Makan Bayi Anak, ASI Eksklusif, dan Gizi seimbang
g) Pemberian Makanan Tambahan bumil KEK dan balita kurus berbahan baku lokal, Vitamin A, TTD ibu hamil dan Rematri, pengawasan
minum TTD
h) Peningkatan cakupan pelayanan melalui kunjungan rumah, sweeping balita yang tidak datang ke Posyandu
i) Pembinaan Posyandu, Poskestren, Posyandu Remaja, Posbindu, Pos UKK, Poskestren, UKBM lainnya
RINCIAN MENU BOK PUSKESMAS – UKM ESENSIAL (2/3)
3. GERMAS
a) Pemeriksaan kebugaran jasmani tingkat kecamatan
b) Senam bumil, lansia dan kelompok komorbid
c) Pemeriksaan kesehatan berkala, pengukuran obesitas, melalui UKBM (Posbindu, Posyandu lansia/remaja,Dasa Wisma, Karang
Taruna, Pos UKK, dll)
d) Konseling /edukasi gizi seimbang
e) Penggerakan masyarakat tentang GERMAS (toma, toga, kader, fasilitator desa, dll), antara lain penggerakan aktivitas fisik
masyarakat, makan buah sayur, pemeriksaan kesehatan berkala, dll
f) Penyebarluasan informasi melalui media spesifik lokal/tradisional

4. Upaya Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit


a. Surveilans dan Respons Kejadian Luar Biasa (KLB)
b. Deteksi Dini & Penemuan Kasus
c. Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Faktor Risiko
d. Pengendalian Penyakit
e. Pemberdayaan Masyarakat
RINCIAN MENU BOK PUSKESMAS – UKM ESENSIAL (3/3)
5. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja
a) Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
b) Tenaga Sanitasi Lingkungan
c) Tenaga Nutrisionis
d) Tenaga administrasi Keuangan
e) Ahli teknologi labotorium medik
f) Apoteker
g) Tenaga Epidemiologi

6. Pemicuan STBM desa/kelurahan prioritas

7. Penyelenggaraan Fungsi Manajemen Puskesmas

8. Dukungan operasional UKM Tim Nusantara Sehat

Anda mungkin juga menyukai