Anda di halaman 1dari 4

Materi Konseling Kesehatan Mental dan Komunitas

Sejarah Konseling mental dan Komunitas

Surgeon General of United States (ahli bedah umum Amerika Serikat) mendefinisikan kesehatan mental
sebagai berikut: Kinerja fungsi mental yang sukses, yang menghasilkan aktivitas produktif, hubungan
dengan orang lain yang memuaskan, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan dan menangani
kesulitan, dari sejak masa kanak-kanak sampai kehidupan berikutnya, kesehatan mental adalah modal
untuk berpikir dan keahlian berkomunikasi, pembelajaran, pertumbuhan emosi, fleksibilitas, dan
percaya diri. (U. S. Department of Health and Human Service, 1999, hal. Vii).

Meskipun kesehatan mental tidak pernah menerima perhatian dan pendanaan sebanyak kesehatan fisik,
di berbagai waktu bidang ini menjadi fokus perhatian negara yang utama. Sebuah perundangan awal
yang sangat berarti, yang membawa kesehatan mental lebih sejajar dengan pelayanan kesehatan
lainnya di Amerika Serikat adalah Community Mental Health Centers Act 1963. Undang-undang ini
dimaksudkan untuk mempromosikan inisiatif kesehatan mental setempat. Melalui perundangan ini,
dimulailah gerakan konselor kesehatan mental. Undang-undang ini memberikan dana untuk
didirikannya lebih dari 2000 pusat kesehatan mental komunitas di seluruh negara. Juga memungkinkan
komunitas Jokal mempekerjakan profesional kesehatan mental dari berbagai latar belakang dan
memusatkan diri pada pendidikan kesehatan mental dalam bentuk program berjangkauan luas. Seiring
dengan berjalannya waktu, fokus pusat kesehatan mental mulai berubah dari pencegahan (target asli)
menjadi perawatan. Perawatan tersebut mendapat penekanan khusus pada akhir tahun 1970-an dan
awal tahun 1980-an, saat mana institusi kesehatan mental negara bagian dan pemerintah mulai
direformasi dan individu dengan berbagai masalah mental, beberapa di antaranya cukup parah, diambil
oleh institusi tersebut atau dibiarkan untuk menangani masalahnya sendiri.

Dalam sejarahnya yang relatif singkat, konseling kesehatan mental didefinisikan dalam berbagai cara.
Pada awalnya, diuraikan sebagai bentuk konseling khusus “yang dilakukan dalam lingkungan berbasis
komunitas nonpendidikan atau lingkungan kesehatan mental (Seiler & Messina, 1979). Bagaimanapun
juga, selama bertahun-tahun, berbagai macam pandangan tentang konseling kesehatan mental mulai
berevolusi, termasuk yang dipusatkan pada perkembangan (Ivey, 1989), hubungan (Ginter, 1989), dan
condong ke arah perawatan, advokasi, atau penanganan pribadi dan lingkungan (Hershenson, Power, &
Seligman, 1989). The Council for Accreditation of Counseling and Related Educational Programs
(CACREP, 2001) mengembangkan gambaran yang mendetail dari bidang khusus ini, bersama dengan
persyaratan aktivitas, pengetahuan dasar, dan keahlian.

Mereka yang mendukung profesi ini mengatakan bahwa di luar kekurangan yang ada, konseling
kesehatan mental adalah sebuah profesi yang khusus karena kurikulumnya (mencakup psikodiagnosis,
psikopatologi, psikofarmakologi, dan rencana perawatan), afiliasi kolaboratifnya dengan ACA, tujuan
dari penemu, tokohtokoh, dan pengikutnya: terbitannyas dan persyaratan akreditasinya (misalnya,
program 60 jam). (Pistole & Roberts, 2002). Dewasa ini, konseling kesehatan mental adalah “profesi
tingkat pascasarjana yang khususnya berorientasi ke praktik. Program ini berbagi batasan dengan
konseling profesional perihal sudut pandang konseptual dan filosofi, yang lebih bersifat pendidikan-
perkembangan-preventif daripada pengobatan klinis” (p. 15)

Konseling komunitas juga mempunyai awal yang khas. Istilah ini diciptakan pada awal tahun 1970-an,
pertama kali oleh Amos dan Williams (1972) dan kemudian oleh Lewis dan Lewis (1977). Sayangnya,
istilah tersebut tidak spesifik pada awalnya dan umumnya digunakan untuk menyebut konselor di
lingkungan komunitas (Hershenson & Berger, 2001). Untuk mengklarifikasi hal tersebut, Lewis dan Lewis
menggambarkan konselor komunitas sebagai seseorang yang mengantarkan layanan berdasarkan pada
asunssi berikut ini:

» Lingkungan manusia dapat memberi asuhan atau membatasi mereka.

» Pendekatan multirupa untuk memberi bantuan lebih efisien daripada pendekatan layanan tunggal.

» Pencegahan lebih efisien daripada remediasi (Lewis & Lewis, 1989).

Sayangnya, usaha Lewis dan Lewis untuk mengklarikasi tidak membantu banyak individu untuk
mendapatkan konsep yang lebih jelas tentang apakah konseling komunitas itu. Meskipun demikian,
program konseling komunitas bermunculan di seluruh negara dan menarik banyak mahasiswa. Pada
tahun 1981, didirikanlah CACREP yang memulai mengakreditasi program pascasarjana di lingkungan
komunitas dan kelembagaan lainnya (CCOAS) (Hershenson & Berger, 2001). Konseling komunitas
kemudian terus berlanjut, dan sekarang menjadi program pendidikan yang popular, mungkin
disebabkan adanya fleksibilitas yang ditemukan di dalamnya dan jarangnya pemahaman yang rancu
tentang hal tersebut.

Yang mengejutkan di sini, adalah tidak ada divisi konseling komunitas apa pun yang pernah didirikan di
dalam American Conseling Association (ACA). Sebagai gantinya, di dalam divisi-divisi ACA didirikan
komite dan kelompok-kelompok minat di bidang konseling komunitas, seperti Association for Counselor
Education and Supervision (ACES) dengan pengajar-pengajar konselor meminjamkan cara dalam
mendefinisikan penekanan di dalam konseling komunitas. Oleh karena begitu bervariasinya pekerjaan
dan spesialisasi mereka, para pelaksana konseling tetap saja lebih menjadi latar belakang. Inilah yang
membuat definisi konseling komunitas “lebih didasarkan pada lingkungan kerja daripada oleh proses
maupun orientasi” (Hershenson & Berger, 2001, p. 189).

Konseling Kesehatan Mental seliagai Suatu Spesialisasi

Sangat jelas bahwa konseling kesehatan mental adalah suatu bidang antardisiplin baik dalam
sejarahnya, lingkungan praktik, pengetahuan/keahlian, dan peran yang dimainkan” (Spruill & Fong,
1990, p. 19). Sifatnya yang multidisiplin ini merupakan suatu aset yang menghasilkan ide baru dan
energi. Namun, juga sekaligus merupakan kelemahan dalam membantu mereka yang
mengidentifikasikan diri sebagai konselor kesehatan mental untuk membedakan diri dengan praktisi-
prak
tisi kesehatan mental lain yang berkaitan erat dengannya (Wilcoxon & Puleo, 1992). Bagaimanapun juga,
banyak praktisi di dalam profesi konseling yang menggunakan istilah konselor kesehatan mental untuk
menggambarkan diri mereka, dan beberapa negara bagian, seperti Florida melisensi konselor dengan
memakai gelar ini. Sebagai kelompok, konselor kesehatan mental bekerja dalam berbagai lingkungan,
termasuk pusat kesehatan mental, lembaga komunitas, rumah sakit psikiatris, organisasi yang
menangani kesehatan mental (HMOs), program bantuan pekerja (EAPs), program peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan (HWPs), pusat geriatris, badan pengendali krisis, dan klinik bimbingan
anak. Beberapa adalah praktisi

pribadi. Mereka memberi konseling pada berbagai kelompok klien, termasuk korban pemerkosaan,
keluarga yang depresi, orang-orang yang berpotensi atau cenderung untuk bunuh diri, dan mereka yang
menderita kelainan yang sudah terdiagnosis, Sebagai tambahan, mereka memberi konsultasi, mendidik,
dan kadang-kadang juga mengerjakan tugas-tugas administratif (Hosie, West, & Mackey, 1988, West,
Hosie, & Mackey, 1987). Mereka sering kali bekerja sama dengan tenaga pembantu lainnya, seperti
psikiater, psikolog, pekerja sosial, perawat bagian psikiatri, dan ahli-ahli konseling lainnya dan menjadi
bagian dari tim (Hansen, 1998). Jadi, sangatlah penting bahwa konselor kesehatan mental memahami
psikopatologi seperti didefinisikan di dalam klasifikasi Diagnostic and Statistical Manual (DSM-IV-TR)
sehingga mereka dapat berkomunikasi sangat baik dengan tenaga profesional kesehatan lainnya dan
dengan terampil merawat klien yang disfungsi (Hinkle, 1994, Vace, Loesch, & Guilbert, 1997).

Konselor kesehatan mental mempunyai keahlian konseling dasar selain Keahlian khusus yang berkaitan
dengan kebutuhan dan minat dari populasi tertentu atau masalah tertentu. Tugas utama konselor dalam
kesehatan mental adalah menilai dan menganalisis latar belakang dan informasi terkini mengenai klien,
mendiagnosis kondisi mental dan emosional, mengeksplorasi solusi yang bisa dilakukan, dan
mengembangkan rencana perawatan. Aktivitas preventif dalam kesehatan mental dan pengetahuan
mengenai hubungan antara kesehatan mental dan fisik juga sangat penting.

Sebagai kelompok, konselor kesehatan mental menaruh perhatian pada perkembangan profesional yang
berhubungan dengan bidang konseling terapan seperti konseling perkawinan dan keluarga,
penyalahgunaan obat/ketergantungan bahan kimia, pembayaran pihak ketiga, dan konseling kelompok
kecil (Wilcoxon & Puleo, 1992). Minat ini bisa dimengerti dilihat dari fakta, bahwa sebagian besar
konselor kesehatan mental adalah praktisi dan mencari nafkah dengan menawarkan layanan untuk
mendapatkan penghasilan.

American Mental Health Counselor Association (AMHCA, 801 N, Fairfax Street, Suite 304, Alexandria, VA
22314) telah mengeluarkan sejumlah satuan tugas yang akan sangat membantu anggota-anggotanya
untuk memperluas wawasan dan mengembangkan pengetahuan serta keahlian praktis mereka. Satuan
tugas ini mencakup bidang-bidang seperti bisnis dan industri, perkembangan dewasa dan lansia,
perawatan berbagai kelainan, dan pencegahan. Pengkonsentrasian semacam ini penting karena
memungkinkan para konselor kesehatan mental profesional mendapatkan keahlian dan pengetahuan
mendalam dalam bidang-bidang khusus.
AMHCA juga menekankan perihal kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan serta konseling
kesehatan dan kesejahteraan. Aspek konseling kesehatan mental ini sangat penting karena perubahan
yang dibuat dalam suatu komunitas dapat mengganggu atau menyebabkan perilaku regresif jika
pelakunya tidak siap. Dengan memberikan informasi kesehatan dan dukungan, konselor dapat
mencegah timbulnya masalah yang lebih serius (contohnya, depresi atau kecanduan alkohol) (Sperry,
Carison, & Lewis, 1993). Penekanan semacam ini adalah unik dalam profesi pemberi bantuan, di mana
secara keseluruhan hal ini cenderung untuk berbasis pada perawatan.

Sebagai tambahan, AMHCA telah merancang standar sertifikasi bagi konselor yang ingin menjadi
Konselor Kesehatan Mental Bersertifikat (CCMHC). Prosedur ini

Anda mungkin juga menyukai