Program Perosedur Penanggulangan Bencana
Program Perosedur Penanggulangan Bencana
A. Metodologi
1. Bencana dan Musibah Massal
Adalah peristiwa yang terjadi tiba-tiba dan menimbulkan korban jiwa
manusia dalam jumlah besar, disertai kerugian material relative besar yang
memerlukan pertolongan medis segera dan tepat, baik yang terjadi karena
gejala alam maupun yang disebabkan oleh ulah manusia atau karena factor
lain.
Bencana dibagi dalam 4 tingkatan :
a. Bencana tingkat I : Korban dibawah 50 orang.
b. Bencana tingkat II : Korban 51 – 100 orang.
c. Bencana tingkat III : Korban 101 – 300 orang.
d. Bencana tingkat IV : Korban diatas 300 orang.
2. Korban Bencana
Adalah korban meninggal dan penderita akibat terjadinya bencana
atau musibah massal dengan berbagai klasifikasi kegawatdaruratan dan
memerlukan pelayanan medis segera dan tepat, baik dilokasi kejadian
maupun dalam perjalanan evakuasi dan di tempat penampungan atau rumah
sakit.
3. Klasifikasi Korban
Untuk mempermudah seleksi maka penderita-penderita diklasifikasi
menjadi 5 golongan menurut perlukaan yang diderita.
B. ORGANISASI
C. Perencanaan SDM
Ketua Pelaksanaan Pembinaan Ketua Pelaksana Operasional
1. Perencanaan Umum, Evaluasi dan 1. Pelaksanakan pelayanan gawat
Dokumentasi darurat sehari-hari di IGD.
- Menyususn protap-protap
dan standar operasional
- Menilai/mengevaluasi hasil-
hasil operasi yang sudah
berlangsung
- Membuat pendataan
kemampuan pelayanan
medis
- Melaksanakan jaringan
komunikasi
C. SEKRETARIS
- Melakukan kegiatan kesekretariatan tim bencana / musibah massal.
- Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan penanggulangan
bencana dan musibah massal baik yang terjadi didalam maupun diluar
RSKS Tangerang.
- Bertanggung jawab kepada ketua tim bencana
D. BENDAHARA
- Mengelola keuangan tim bencana / musibah massal
- Membuat laporan dan evaluasi keuangan dan administrasi dan
dipertanggungjawabkan kepada ketua tim.
I. SEKSI TRANSPORTASI/PERLENGKAPAN
- menyiapkan segala kebutuhan perlengkapan untuk transportasi dan
akomodasi pelaksanaan penanggulangan bencana / musibah massal,
seperti kendaraan ambulance, tenda, tempat tidur (pelbet) dll.
Kamar Bersalin
(VK)
INSTALASI GAWAT
Pendaftaran DARURAT Adm dan keuangan
PELAPORAN
1. Hak
Instalasi Gawat Darurat mempunyai hak-hak sebagai berikut :
a. Menegakkan pelayanan pemeriksaan, menegakan diagnose, memberikan
terapi dan melakukan tindakan yang sesuai dengan standar pelayanan
yang berlaku.
b. Mengembangkan pelayanan sesuai dengan bidang keilmuan.
c. Melakukan perbaikan dan pengembangan pelayanan gawat darurat
sesuai dengan perkembangan keilmuan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Memberikan tindakan pertolongan darurat terhadap pasien dalam
keadaan gawat dengan tujuan menyelamatkan nyawa pasien, bila surat
ijin dari pasien atau keluarganya tidak sempat dibuat.
e. Menolak memberikan pemeriksaan patologi klinik terhadap pasien yang
tidak sesuai dengan etika profesi.
f. Memberikan saran dan pendapat tentang misi, tujuan dan pengembangan
dan perbaikan mutu pelayanan rumah sakit.
g. Memberikan saran dan pendapat tentang penembahan atau pengurangan
jumlah tenaga spesialis gawat darurat.
h. Memberikan saran tentang kebutuhan medis.
i. Mengajukan rencana pendidikan berkelanjutan bagi tenaga spesialis
gawat darurat, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
j. Mengadakan pertemuan interen Instalasi Gawat Darurat dalam rangka
pemecahan masalah dan pengembangan kualitas pelayanan di
lingkungannya.
k. Mendapatkan jasa medis sesuai peraturan daerah yang berlaku di
lingkungan Rumah Sakit Kusta Sitanala Tangerang.
2. Kewajiban
Instalasi Gawat Darurat mempunyai kewajiban sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan secara profesional dan sesuai dengan tugas dan
fungsi Instalasi Gawat Darurat, mengacu kepada standar pelayanan
rumah sakit yang berlaku.
b. Memperbaikai dan mengembangkan standar pelayanan gawat darurat
setiap tahun.
c. Membuat, memperbaiki dan mengembangkan prosedur tetap pelayanan
gawat darurat.
d. Membuat program kerja tahunan yang mengacu kepada program kerja
jangka panjang rumah sakit dan sesuai dengan misi dan tujuan rumah
sakit.
e. Menjaga etika profesi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
f. Menjaga kerahasiaan pasien.
g. Mengadakan pembinaan staf secara berkesinambungan.
h. Berperan aktif dalam kegiatan komite Medik.
i. Membuat laporan tahunan kegiatan pelaksanaan tugas di lingkungannya.
Tentang
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
TIM PENANGGULANGAN KORBAN BENCANA DAN MUSIBAH MASSAL
DI RUMAH SAKIT KUSTA SITANALA TANGERANG
Seksi – seksi
Anggota : 1. Sunaryo
2. H. Muhasan
3. Slamet
4. Martius Hendra S
5. Komariah, S.Sos
6. Tasimin
7. Tri Nugraha Utama
8. Usman
9. Nana
Anggota : 1. Darmanto
2. Popon Pontiawati
3. Minarni
4. Kolmina
5. Gufroni
6. Marita Purba
7. Tuti Huri Handayani
8. Ratna Komalaningsih
Tentang
STRUKTUR ORGANISASI TIM PENANGGULANGAN BENCANA
INTRA RUMAH SAKIT KUSTA SITANALA TANGERANG
DIREKTUR
KETUA
Saud Gultom
WAKIL KETUA
dr. Rabiatun
dr. Rabiatun dr. Sarwoko dr. Era Medina dr. Diana D.A, M.Kes
Tridiana K, AMK H. S Yusro, AMK 1. Suryanto C, AMK H.Supriono, AMK
Idang, AMK Ronny S, AMK 2. Juwita A, AMK Maslih Saragih, AMK
Judi N, AMK Rista S, AMK 3. Hj. Nurlena, AMK Jusup
Elizabet, AMK Purwanto, AMK 4. Teguh S, AMK Iza Susanti, AMK
Nurbety, AMK Karyawati, AMK 5. Destiawan E, AMK Hj.Entin Kartini
H.Rustam Efendi H.Agus Budinoto 6. Ni Wayan Sasih Ns.Siti Khoirun nisa, S.Kep