Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN MOLA HIDATIDOSA

MAKALAH

Oleh

Kelompok 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER 

2015

1
ASUHAN KEPERAWATAN MOLA HIDATIDOSA

MAKALAH

diajukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah KK 7


Fasilitator : Iis Rahmawati S.Kep, .Kes

Oleh:

ahbub Rahmadani !22"!#!#!##"

ega $uspita %arni !22"!#!#!#&'

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNVERSITAS JEMBER 
2015
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belaa!"

ola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan (iri)(iri stoma


*illus korialis langka, *askularisasi dan edematus. +anin biasana meninggal akan
tetapi
*illus)*illus ang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran
ang diberikan adalah sebagai segugus buah anggur.
-ngka kematian pada pasien mola hidatidosa masih (ukup tinggi di negara
 berkembang aitu berkisar antara 2,2 dan  dan /,7. Sedangkan di
negara maju kematian mola hampir sudah tidak ada lagi. Frekuensi mola
umumna pada wanita -sia lebih tinggi 0! atas 2# kehamilan1 daripada wanita di
negara  negara 3arat 0! atas 2### kahamilan1. 4entang nasibna kehamilan
tidak normal ini dapat dikatakan, bahwa mola keluar sendiri atau dikeluarkan
dengan suatu tindakan,
 pengeluaran sendiri disertai dengan perdarahan ang banak ang bisa
menebabkan kematian.
5ari mola ang jinak, dapat tumbuh menjadi tumor tro6oblast ang bersi6at
ganas. 4umor ini ada ang kadang  kadang masih mengandung *illus disamping
tro6oblast ang berproli6erasi, dapat mengadakan in*asi ang umumna bersi6at
lokal, dan dinamakan moladestruens 0in*asi*e mole, penakit
tro6oblastganas
 jenis *illosum1.

1.2 R#$#%a! Ma%ala&

a. -pa pengertian ola hidatidosa 


 b. 3agaimana epidemiologi ola hidatidosa 
(. -pa etiologi ola hidatidosa 
d. -pa tanda dan gejala ola hidatidosa 
e. 3agaimana pato6isiologi ola hidatidosa 
6. 3agaimana penatalaksanaan ola hidatidosa 
g. 3agaimana asuhan keperawatan pada klien dengan ola hidatidosa 

1.' T#(#a!

a. 8ntuk mengetahui pengertian ola hidatidosa. 


 b. 8ntuk mengetahui epidemiologi ola hidatidosa.
(. 8ntuk mengetahui etiologi ola hidatidosa.
d. 8ntuk mengetahui tanda dan gejala ola hidatidosa.
e. 8ntuk mengetahui pato6isiologi ola hidatidosa.
6. 8ntuk mengetahui komplikasi dan prognosis ola hidatidosa.
g. 8ntuk mengetahui penatalaksanaan ola hidatidosa.
h. 8ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang ola hidatidosa.
i. 8ntuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan ola hidatidosa. 

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 De)*!*%*
enurut o(htar, Rustam. 5kk, !''9 : 2", mola hidatidosa
adalah (horioni( *illi 0jonjotangantungan1 ang tumbuh berganda berupa
gelembung)
gelembung ke(il ang mengandung banak (airan sehingga menerupai buah
anggur atau mata ikan. Karena itu disebut juga hamil anggur atau mata ikan.
$roses keperawatan adalah metode kerja dalam pemberian pelaanan

keperawatan untuk menganalisa masalah pasien se(ara sistematis,


menentukan (ara peme(ahanna, melakukan tindakan dan menge*aluasi hasil
tindakan ang telah dilaksanakan. $roses keperawatan adalah serangkaian
perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, meren(anakan
danmelaksanakan pelaanan keperawatan dalam rangka membantu klien
untuk men(apai dan memelihara kesehatanna seoptimal mungkin.
4indakan keperawatan tersebut dilaksanakan se(ara berurutan, terus menerus,
saling berkaitan dan dinamis
Sedangkan menurut ansjoer, !''' mola hidatidosa adalah kehamilan
abnormal dimana hampir seluruh *ili korialisna mengalami perubahan hiro6ik.
Kehamilan mola hidatidosa adalah suatu kondisi tidak
normal dari plasenta akibat kesalahan pertemuan o*um  dan sperma 
sewaktu 6ertilisasi  0Sarwono
$rawirohardjo, 2##"1.
ola hidatidosa  adalah  penakit  neoplasma ang jinak berasal
dari kelainan  pertumbuhan  tro6oblas  plasenta atau (alon plasenta dan disertai
dengan degenerasi kristik *illi dan  perubahan  hidropik sehingga tampak
membengkak, edomatous, dan *aksikuler 03enigna1.
Kehamilan  mola merupakan komplikasi  dan penulit kehamilan 
pada trimester satu. ;asil konsepsi  pada kehamilan  mola tidak
berkembang menjadi embrio  setelah pembuahan tetapi terjadi *illi koriales
disertai dengan degenerasi hidropik. Rahim  menjadi lunak  dan berkembang
lebih (epat dari usia kehamilan
ang normal, tidak dijumpai adana  janin,   dan rongga rahim  hana terisi oleh
 jaringan seperti buah anggur. Kehamilan  mola hidatidosa  disebut juga
dengan kehamilan anggur.
2.2 E+*,e$*-l-"*
Kehamilan mola hidatidosa ditemukan pada wanita dalam masa
reproduksi dan multiparitas.   Kejadian kehamilan  mola hidatidosa  di
rumah sakit  besar Indonesia berkisar ! dari 9# kehamilan. Sedangkan di
negara barat pre*alensina adalah ! : 2## atau 2### kehamilan.
2.' Et*-l-"*
$enebab mola hidatidosa tidak diketahui se(ara pasti, namun 6aktor 

 penebabna menurut o(htar 0!''91, adalah :


a. Faktor o*um
Spermato<oa memasuki o*um ang telah kehilangan nukleusna
atau dua serum memasuki o*um tersebut sehingga akan terjadi kelainan
atau gangguan dalam pembuahan
 b. Keadaan sosio)ekonomi ang rendah.
5alam masa kehamilan keperluan <at)<at gi<i meningkat. ;al ini
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan
janin, dengan keadaan sosial ekonomi ang rendah maka untuk
memenuhi <at)<=at gi<i

ang diperlukan tubuh kurang sehingga mengakibatkan gangguan dalam


 pertumbuhan dan perkembangan janin.
(. $aritas tinggi
Ibu multipara (enderung beresiko terjadi kehamilan mola hidatidosa karena
trauma kelahiran atau penimpangan transmisi se(ara genetik dan
dapat diidenti6ikasikan dan penggunaan stimulan drulasi seperti
klomi6en atau menotropiris
d. Kekurangan protein
$rotein dalah <at untuk membangun jaringan)jaringan bagian tubuh

sehubungan dengan pertumbuhan janin, pertumbuhan rahin, dan buah dada


ibu, keperluan akan <at protein pada waktu hamil sangat meningkat. 5an
apabila kekurangan protein dalam makanan mengakibatkan bai akan
lahir lebih ke(il dari normal
e. , In6eksi *irus
In6eksi mikroba dapat mengenai semua orang termasuk wanita hamil.
asuk atau adana mikroba dalam tubuh manusia tidak selalu akan
menimbulkan
 penakit 0desease1. ;al ini sangat tergantung dari jumlah mikroba
0kuman atau *irus1 ang masuk *irulensina serta daa tahan tubuh.

6. Imuno selekti6 dari troboblas


2. Ma!*)e%ta%* l*!*%
4anda dan gejala kehamilan dini didapatkan pada mola hidatidosa.

Ke(urigaaan biasana terjadi pada minggu ke !>  !& dimana ukuran rahim lebih
 besar dari kehamilan biasa, pembesaran rahim ang terkadang diikuti perdarahan,
dan ber(ak berwarna merah darah beserta keluarna materi seperti anggur pada
 pakaian dalam. 4anda dan gejala serta komplikasi mola:
a. ual dan muntah ang parah ang menebabkan !# pasien masuk RS.
 b. $embesaran rahim ang tidak sesuai dengan usia kehamilan 0lebih besar1.
(. ?ejala)gejala hipertitoidisme seperti intoleransi panas, gugup,
penurunan
33 ang tidak dapat dijelaskan, tangan gemetar dan berkeringat,
kulit lembab.

d. ?ejala)gejala pre)eklampsi seperti pembengkakan pada kaki dan tungkai,


 peningkatan tekanan darah, proteinuria 0terdapat protein pada air seni1.

2.5 Pat-)*%*-l-"*
enurut ansjoer, !''' ola hidatidosa dapat terbagi menjadi :
a. ola hidatidosa komplet 0klasik1, jika tidak ditemukan janin.
 b. ola hidatidosa inkomplet 0parsial1, jika disertai janin atau bagian janin.
enurut Sarwono, !''>, $ato6isiologi dari kehamilan mola hidatidosa
aitu karena tidak sempurnana peredaran darah 6etus, ang terjadi pada sel telur 

 patologik aitu : hasil pembuahan dimana embriona mati pada umur kehamilan
")/ minggu dan karena pembuluh darah *illi tidak ber6ungsi maka
terjadi
 penimbunan (airan di dalam jaringan mesenkim *illi
-da beberapa teori ang diajukan untuk menerangkan patogenesis dari
 penakit tro6oblast:
a. Teori missed abortion
udigah mati pada kehamilan "  / minggu karena itu terjadi gangguan
 peredarah darah sehingga terjadi penimbunan (airan masenkim dari *illi
dan akhirna terbentuklah gelembung)gelembung.

 b. 4eori neoplasma dari $ark 


Sel)sel tro6oblast adalah abnormal dan memiliki 6ungsi ang
abnormal dimana terjadi reabsorbsi (airan ang berlebihan ke
dalam *illi sehigga timbul gelembung.

(. Studi dari ;ertig


Studi dari ;ertig lebih menegaskan lagi bahwa mola hidatidosa semata)mata
akibat akumulasi (airan ang menertai degenerasi awal atau tiak
adana embrio komplit pada minggu ke tiga dan ke lima. -dana sirkulasi
maternal
ang terus menerus dan tidak adana 6etus menebabkan tro6oblast
 berproli6erasi dan melakukan 6ungsina selama pembentukan (airan 0$ri(e,
%ilson, 2##&1.

2./ K-$+l*a%* ,a! Pr-"!-%*%

2./.! Komplikasi
komplikasi ang mun(ul akibat penakit mola hidatidosa dibagi menjadi dua
aitu :
a. Karena penakit
!1 $erdarahan hebat@
21 $erdarahan berulang@
"1 @
>1 Krisis tiroid@
/1 In6eksi@

&1 $er6orasi uterus se(ara spontan@


71 Keganasan.
b. Karena tindakan
!1 $er6orasi uterus.
2./.2 $rognosis
;ampir dari 2# mola hodatidosa berlanjut menjadi keganasan, sedangkan
mola hidatidosa parsial jarang. ola ang terjadi berulang disertai
dengan tirotoksikosis atau kista lutein memiliki kemungkinan keganasan
ang lebih tinggi,
2.  Pe!atala%a!aa!
$enatalaksanaan ang diberikan kepada pasien dengan mola
hidatidosa menurut ansjoer, !''', adalah :

!. $erbaiki keadaan umum


2. Keluarkan jaringan mola dengan *akum kuretase dilanjutkan dengan
kuret tajam. Aakukan kuretase kedua bila tinggi uterus lebih dari 2#
minggu sesudah hari ketujuh.
". 8ntuk memperbaiki kontraksi sebelumna berikan uterotonik
02#)># unit oksitosin dalam 2/# (( darah atau /# unit oksitosin dalam
/## ml
 Ba(l #,'1. 3ila tidak dapat dilakukan *akum kuretase, dapat
diambil tindakan histerotomi.
>. ;isterotomi perlu dipertimbangkan pada wanita ang telah (ukup

umur dan (ukup anak. 3atasan ang dipakai ialah umur "/
tahun dengan anak hidup tiga.
/. 4erapi pro6ilaksis dan sitostatik metotreksat atau aktinimisin 5
pada kasus dengan risiko keganasan tinggi seperti umur tua
dan paritas tinggi.
&. $emeriksaan ginekologi, radiologi, dan kadat beta hC? lanjutan
untuk deteksi diri keganasan. 4erjadina proses keganasan bisa
berlangsung antara 7 haru sampai " tahunpas(a mola, ang paling
banak dalam &
 bulan pertama & bulan pertama. $emeriksaan kadar beta hC? tiap

minggu sampai kadar menjadi negeti6 selama tiga minggu lalau tiap
 bulan selama & bulan. $emeriksaan 6oto toraks tiap bulan sanpai kasar 
 beta hC? negati6.
7. Kontrasepsi sebaikna diberikan preparat progesteron selama 2 tahun

2. Pe$er*%aa! Pe!#!(a!"


a. Duantitati*e beta)hC?
Kadar hC? lebih dari !##.### mI8mA mengindikasikan tro6oblas ang
 berlebihan 0e=uberant trophoblasti( growth1 dan dugaan adana kehamilan
mola haruslah disingkirkan. Kadar hC? pada kehamilan mola biasana
normal.
 b. 8ji Sonde
 Sonde 0penduga rahim1 dimasukkan pelan)pelan dan hati)hati ke dalam
kanalis ser*ikalis dan ka*um uteri. 3ila tidak ada tahanan, sonde
diputar setelah ditarik sedikit, bila tetap tidak ada tahanan,
kemungkinan mola 0(ara -(osta)Sison1.
(. ;itung darah dengan trombosit
-nemia merupakan komplikasi medis ang umum terjadi, sebagai
 perkembangan di*elopment dari proses koagulopati.
d. Fungsi pembekuan (Clotting Funcion)
4es ini dilakukan untuk meningkirkan adana dugaan komplikasi akibat
 proses perkembangan koagulopati.
e. 4hro=in : $emeriksaan 4" dan 4> bila ada gejala tirotoksikosis
BAB '. PATHWAS

O*um atropi, rendahna sosial ekonomi, in6eksi *irus,


 prietas tinggi, imuno selekti6 dari troboblas

hasil pembuahan dimana


embriona mati pada umur ")/ tahun

 pembuluh darah *illi tidak ber6ungsi

 penimbunan (airan
sehingga membentuk gelembung)gelembung

OA- ;I5-4I5OS-

-dana p erlukaan Curatage

 pada jalan lahir $engaruh anastesi

11

molalitas usus
 BERI -K84

5istensi abdomen

ual muntah

 Ba6su makan menurun

Ketidakseimbangan nutrisi
Kurang dari kebutuhan tubuh

4indakan pembedahan ;strektomi

-dana luka operasi 4erputusna jaringan $erdarahan Kehilangan (airan $engaruh


5arah  ang b anak anastesi
 kurang pengetahuan sara6 
 perawatan luka -liran darah ke jar olalitas
Resiko
 BERI -K84 Ketidakseimbangan usus
*olume (airan kurang
dari kebutuhan
tubuh

12
In*asi m ikroorganisme otot le mah 5istensi ab domen

kelemahan ual m untah

  Ba6su makan menurun


Resiko intoleransi
akti*itas
Ketidakseimbangan nutrisi
Resiko tin ggi in 6eksi Kurang dari kebutuhan tubuh

13

BAB . ASUHAN KEPERAWATAN

.1 Pe!"a(*a!

!. 3iodata
engkaji identitas klien seperti nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan,

 pekerjaan, status perkawinan, perkawinan, lamana perkawinan dan


alamat tinggal pasien.
2. Keluhan utama
Kaji adana menstruasi ang tidak lan(ar dan adana perdarahan per*aginam
ang berulang.
". Riwaat kesehatan
a1 Riwaat kesehatan sekarang: Keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah

Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan per*aginam di


luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan, dsb.
 b1 Riwaat kesehatan masa lalu: Kaji adana penakit pada sstem
reproduksi ang pernah pasien alami pada beberapa waktu ang lalu.
(1 Riwaat pembedahan: Kaji adana pembedahan ang pernah dialami oleh
klien, jenis pembedahan , kapan.
d1 Riwaat penakit ang pernah dialami: Kaji adana penakit ang pernah

dialami oleh klien misalna 5, jantung, hipertensi, masalah


ginekologi atau urinari, penakit endokrin, dsb.
e1 Riwaat kesehatan keluarga: Eang dapat dikaji melalui genogram dan dari
genogram tersebut dapat diidenti6ikasi mengenai penakit turunan ang
terdapat dalam keluarga.
61 Riwaat kesehatan reproduksi: Kaji tentang adana mennorhoe, siklus
menstruasi, lamana, banakna, si6at darah, bau, warna dan
adana dismenorhoe pada pasien, serta kaji kapan menopause terjadi,
gejala serta keluhan lain ang menertaina.
g1 Riwaat kehamilan, persalinan dan ni6as: Kaji bagaimana keadaan anak 

klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, dan bagaimana keadaan
kesehatanna.
h1 Riwaat seksual: Kaji mengenai akti*itas seksual klien, jenis kontrasepsi
ang digunakan serta keluhan ang menertaina.
i1 Riwaat pemakaian obat: Kaji riwaat penggunaan obat)obatan
kontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainna.
>. $ola akti*itas sehari)hari

14

3erikut ini hal) hal ang dapat dikaji berdasarkan aspek pengkajian menurut
5oengoes, !''':
a. -kti*itasistirahat.
3iasana pasien akan mengalami insomnia, terjadi peningkatan

sensiti6itas, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat.Selain itu,


akan mun(ul adanaatro6i otot, dan tremor.
 b. Sirkulasi.
4erjadi perdarahan per*aginam. un(ulna peningkatan pada tekanan

darah, dan takikardi saat istirahat.


(. liminasi.
$ada umumna dalam tidak terjadi permasalahan.
d. Intergritas ego.
$asien biasana akan mengalami stress ang berat baik se(ara emosional

maupun 6isik. mosi pasien juga akan menjadi labil 0euphoria


sedang sampai delirium1, dan depresi.
e. akanan(airan.
$asien akan kehilangan 33 se(ara mendadak, terjadi penurunan na6su
makan, serta adana mual dan muntah. 4erlihat tanda adana distensi *ena
 jugularis, dan edema
6. Beurosensori.
Rasa ingin pingsanpusing, tremor halus, kesemutan. un(ul
adana gangguan pada status mental, bi(ara (epatparau, perilaku seperti
bingung,
gelisah, disorientasi, peka rangsang, delirium, psikosis, struktur koma.

g. Beri.
$asien biasana merasakan neri pada abdomen. Serta pasien akan

memberikan tanda seperti mengkerutkan muka, menjaga area ang sakit,


respon emosional terhadap neri, dsb.
h. $erna6asan.
-dana 6rekuensi perna6asan ang meningkat. Selain itu mun(ulna tanda
6ungsi mental seperti kegelisahan, serta kesadaranrileks.
i. Keamanan.
Resiko akan in6ekski sangat tinggi ang dikarenakan luka akibat tindakan
in*asi6. 4idak toleransi terhadap panas, keringat berlebihan.-
dana kenaikan pada suhu tubuh pasien sampai "7,> #C lebih,
diaporesis, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilap
dan lurus.

15

 j. Seksualitas.
4erjadi penurunan libido, dan hipomenorhea. 5an juga riwaat pernah
melakukan aborsi pada terimester pertama.
k. Integumen.
-dana luka bekas operasi.
l. Gerbal.
4erdapat gejala se(ara *erbal seperti pernataan ang tidak
dapat dimengerti. $asien biasana mengalami kerusakan pada kemampuan
untuk 
 bi(ara, gagap, disastria, a6asia, suara lemah atau bahkan tidak mendengar.
m. $enuluhan
-dana riwaat keluarga ang mengalami masalah pada
penakit tro6oblast, terutama mola hidatidosa.

/. $emeriksaan 6isik 
a. Inspeksi
;al ang harus diinspeksi antara lain: engobser*asi kulit terhadap warna,
 perubahan warna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola perna6asan
terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan
dan postur,
 penggunaan ekstremitas, adana keterbatasan 6i6ik, dan seterusna.
 b. $alpasi

$alpasi adalah menentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan


 jari.
!. Sentuhan: erasakan adana pembengkakan, men(atat suhu,
derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan
kekuatan kontraksi
uterus.
2. 4ekanan: enentukan karakter nadi, menge*aluasi edema,

memperhatikan posisi janin atau men(ubit kulit untuk


mengamati turgor.
". $emeriksaan dalam: enentukan tegangantonus otot atau respon
neri ang
abnormal. (. $erkusi
$erkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada
 permukaan tubuh tertentu untuk memastikan tentang organ atau jaringan
ang ada dibawahna.
!. enggunakan jari: ketuk lutut dan dada dan dengarkan buni ang
menunjukkan ada tidakna (airan, massa atau konsolidasi.

16

2. enggunakan palu perkusi: ketuk lutut dan amati ada


tidakna re6leksgerakan pada kaki bawah, memeriksa re6leks kulit
perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak.
d. -uskultasi
endengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk buni
 jantungparu abdomen untuk bising usus atau denut jantung janin
0+ohnson H 4alor, 2##/1.
>.2 5iagnosa Keperawatan

1.  Beri akut berhubungan dengan adana kerusakan


 jaringan.
2. Resiko ketidakseimbangan *olume (airan kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan adana perdarahan.
'. Resiko intoleransi akti*itas berhubungan dengan
. Resiko in6eksi berhubungan dengan pertahanan
sekunder ang inadekuat.
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan adana keluhan 0mual anoreksia dan pembatasan
medis1.

17

.' I!ter3e!%* e+era4ata!


D*a"!-%a e+era4ata! T#(#a! ,a! Kr*ter*a &a%*l I!ter3e!%* Ra%*-!al
 Beri akut
Setelah dilakukan !. Kaj i kondisi neri !. $engukuran nilai ambang
berhubungan dengan
tindakan keperawatan ang dialami klien neri dapat dilakukan
adana
diharapkan klien dengan
kerusakan jaringan 2. 3erikan lingkungan
dapat beradaptasi dengan skala maupun diskripsi
neri ang tenang dan akti*itas 2. embantu menurunkan skala
ang dialami untuk  neri
mengalihkan rasa neri
". 4erangkan neri ang
". eningkatkan koping klien
diderita klien dan
penebabna. dalam melakukan
mengatasi neri ang
>. 3erikan tehnik relaksasi neri
dirasakan
>. Sebagai relaksasi unruk 
menurunkan skala neri
/. Kolaborasikan
Resiko
ketidakseimbangan pemberian analgetika. /. engurangi rasa neri
Setelah diberikan
*olume (airan asuhan keperawatan ang dirasakan oleh pasien
!. Kaji kondisi status !. $engeluaran (airan
kurang dari kebutuhan diharapkan klien 4idak
hemodinamika per*asinal sebagai akibat
tubuh terjadi de*isit *olume
abortus me miliki
(airan, seimbang antara
karakteristik 
intake
 ber*ariasi
2. +umlah (airan ditentukan dari

18
 berhubungandengan danoutputbaik juml ah2. 8kur pengeluaran harian  jumlah kebutuhan harian
maupun kualitas.
adana perdarahan ditambah dengan jumlah
(airan ang hilang per*aginal
". engetahuipenurunan

sirkulasi terhadap destruksi sel


". Catat haluaran intake dan
darah merah
output (airan pasien
>. engetahui tanda hipo*olume

0perdarahan1
>. Obser*asi nadi dan tekanan/. empertahankan

darah pasien mlah (airan IG keseimbangan (airan dan


/. 3erikan seju
elektrolitdan trans6usi
sesuai indikasi
mungkin diperlukan pada
kondisi perdarahan massi6 

Resiko intolerans i Setelah dilakukan asuhan !. -njurkan klien membatasi !.enghemat energi dan
akti6 itas6 isik ang keperawatan selama "=2> jam akti6itas dengan isrirahat ang menghindari pengeluaran
dengan (ukup. tenaga ang terus)menerus
 berhubungan diharapkan Klien dapat
kelemahan menoleransi akti*itas H untuk meminimalkan kelelahan.
melakukan -5A dengan baik,2. 3antu klien berakti*itas se(ara
dengan kriteria hasil:
 bertahapjika muntah 2.-kti*itas bertahap
a.Klien menunjukan  berkurang meminimalkan terjadina
kemampuan
 peningkatan

19

dalam berakti*itas trauma dan meringankan klien


sesuai kemampuan dalam memenuhi kebutuhanna
 b. Klien dapat ". -njurkan $asien untuk
melakukan tirah
-5A dengan tanpa bantuan  baring
". 4ir ah bar ing
meningkatkan mengurangi

Resiko tinggi Setelah diberikan !. Kaji kondisi penggunaan energi.


keluarandis(hart !. $erubahan ang terjadi pada
terhadap in6eksi asuhan keperawatan
ang keluar@ jumlah, warna, dis(hart dikaji setiap saat
berhubungan dengan diharapkan tidak terjadi
dan bau dis(hartkeluar. -dana warna
tidak adekuat in6eksi selama
 pertahanan sekunder. ang lebih gelap disertai bau
 perawatan perdarahan
tidak enak mungkin
merupakan tanda in6eksi.
2. 4erangkan pada klien 2. In6eksi dapat timbul akibat
 pentingna perawatan *ul*a kurangna kebersihan genital
selama masa perdarahan.
anglebih luar.
". Aakukan perawatan ". 3erbagai mani6estasi
*ul*a.4erangkan pada klien klinik dapat
(ara mengidenti6ikasi menjadi tanda
tanda in6eksi nonspesi6ik in6eksi@ demam
dan peningkatan rasa neri
mungkin merupakangejala

20
in6eksi.
>. -njurkan pada suami >. $engertian pada keluarga

untuk tidak melakukan sangat penting artina

hubungan senggama untuk kebaikanibu  senggama

selama masa dalam kondisi

 perdarahan perdarahan dapat


memperburuk kondisi
sistem reproduksi ibu
sekaligus
meningkatkan resikoin6eksi
 pada pasangan.
/. Obser*asi suhu tubuh
/. engetahui in6eksi lanjut
&. Kolaborasi pemberian
&. -ntibiotika pro6ilaktik atau
obat sesuai terapi.
 pengobatan
Ketidakseimbangan
Setelah dilakukan !. 3atasi intake oral !. emelihara
nutrisi kurang dari
asuhan keperawatan selama hingga muntah berhenti.
kebutuhan tubuh ang keseimbangan (airan
"=2> jam diharapkan
 berhubungan dengan elekt6olit dan men(egah
Kebutuhan nutrisi 2. 4imbang berat badan pasien
intake nutrisi ang muntah selanjutna.
terpenuhi dengan kriteria
tidak adekuat ang nausea hasil: 2. 5engan menimbang 33
dan a. -supan nutrisi adekuat ". Kaji kebutuhan nutrisi ibu. bisa diketahui
*omitus ang menetap  b. Konsumsi asupan diet keseimbangan 33 sesuai
oral
usia kehamilan dan
adekuat  pengaruh nutrisi.
(. $orsi makanan ang ". 5engan mengetahui kebutuhan

21

disediakan dihabiskan nutrisi ibu dapat dinilai


d. 3erat badan stabil
sejauh mana kekurang nutrisi
e. ual muntah tidak ada
6. 4anda)tanda *ital pada ibu dan menetukan
dalam langkah
 batas normal >. -njurkan makan dalam selanjutna.
porsi ke(il tapi sering >. akanan dalam porsi
ke(il dapat memenuhi
pemenuhan lambung dan
mengurangi kerja

/. 3erikan makanan dalam  peristaltik usus serta

keadaan hangat dan memudahkan proses

ber6ariasi  penerapan.
/. akanan ang hangat
diharapkan dapat mengurangi
rasa mual dan makanan
ang
 ber6ariasi untuk menambah
&. -njurkan untuk na6su makan ibu, sehingga
menghindari makanan ang diharapkan kebutuhan
nutrisina bisa terpenuhi
berlemak 
&. dapat menstimulus mual
7. -njurkan untuk makan
dan muntah
makanan selingan seperti
7. akanan selingan dapat

22
 biskuit, roti dan teh mengurangi atau
0panas1 hangat sebelum menghindari rangsang mual
bagun tidur  muntah ang
 pada siang hari dan  berlebih
sebelum
tidur 
9. Kolaborasikan 9. en(egah muntah
untuk  
serta memelihara
 pemberian obat anti emetik, keseimbangan (airan dan
misalna $henergan! elektrolit
#) 2#mgi.*.

23

. I$+le$e!ta%*
4elah dilakukan semua peren(anaan asuhan keperawatan pada masing)
masing diagnosa keperawatan pada pasien dengan mola hidatidosa.
.5 E3al#a%*
a.  Beri akut teratasi
. Resiko tinggi ketidakseimbangan *olume (airan kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
6. Resiko intoleransi akti*itas
,. Resiko tinggi in6eksi teratasi
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

teratasi
BAB 5. PENUTUP
5.1 Ke%*$+#la!
ola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan (iri)(iri stoma *illus
korialis langka, *askularisasi dan edematus. +anin biasana meninggal akan tetapi
*illus)*illus ang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran
ang diberikan adalah sebagai segugus buah anggur.
  ola hidatidosa dapat terbagi menjadi mola hidatidosa komplet 0klasik1,
 jika tidak ditemukan janin dan mola hidatidosa inkomplet 0parsial1, jika disertai
 janin atau bagian janin.

24

  $enebab ola hidatidosa tidak diketahui se(ara pasti, namun 6aktor 


 penebabna adalah Faktor o*um, Imunoselekti6 dari tropoblast, Keadaan sosio)
ekonomi ang rendah, paritas tinggie, kekurangan protein dan in6eksi *irus.

Anda mungkin juga menyukai