MAKALAH
Oleh
Kelompok 2
UNIVERSITAS JEMBER
2015
1
ASUHAN KEPERAWATAN MOLA HIDATIDOSA
MAKALAH
Oleh:
1.' T#(#a!
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 De)*!*%*
enurut o(htar, Rustam. 5kk, !''9 : 2", mola hidatidosa
adalah (horioni( *illi 0jonjotangantungan1 ang tumbuh berganda berupa
gelembung)
gelembung ke(il ang mengandung banak (airan sehingga menerupai buah
anggur atau mata ikan. Karena itu disebut juga hamil anggur atau mata ikan.
$roses keperawatan adalah metode kerja dalam pemberian pelaanan
Ke(urigaaan biasana terjadi pada minggu ke !> !& dimana ukuran rahim lebih
besar dari kehamilan biasa, pembesaran rahim ang terkadang diikuti perdarahan,
dan ber(ak berwarna merah darah beserta keluarna materi seperti anggur pada
pakaian dalam. 4anda dan gejala serta komplikasi mola:
a. ual dan muntah ang parah ang menebabkan !# pasien masuk RS.
b. $embesaran rahim ang tidak sesuai dengan usia kehamilan 0lebih besar1.
(. ?ejala)gejala hipertitoidisme seperti intoleransi panas, gugup,
penurunan
33 ang tidak dapat dijelaskan, tangan gemetar dan berkeringat,
kulit lembab.
2.5 Pat-)*%*-l-"*
enurut ansjoer, !''' ola hidatidosa dapat terbagi menjadi :
a. ola hidatidosa komplet 0klasik1, jika tidak ditemukan janin.
b. ola hidatidosa inkomplet 0parsial1, jika disertai janin atau bagian janin.
enurut Sarwono, !''>, $ato6isiologi dari kehamilan mola hidatidosa
aitu karena tidak sempurnana peredaran darah 6etus, ang terjadi pada sel telur
patologik aitu : hasil pembuahan dimana embriona mati pada umur kehamilan
")/ minggu dan karena pembuluh darah *illi tidak ber6ungsi maka
terjadi
penimbunan (airan di dalam jaringan mesenkim *illi
-da beberapa teori ang diajukan untuk menerangkan patogenesis dari
penakit tro6oblast:
a. Teori missed abortion
udigah mati pada kehamilan " / minggu karena itu terjadi gangguan
peredarah darah sehingga terjadi penimbunan (airan masenkim dari *illi
dan akhirna terbentuklah gelembung)gelembung.
2./.! Komplikasi
komplikasi ang mun(ul akibat penakit mola hidatidosa dibagi menjadi dua
aitu :
a. Karena penakit
!1 $erdarahan hebat@
21 $erdarahan berulang@
"1 @
>1 Krisis tiroid@
/1 In6eksi@
umur dan (ukup anak. 3atasan ang dipakai ialah umur "/
tahun dengan anak hidup tiga.
/. 4erapi pro6ilaksis dan sitostatik metotreksat atau aktinimisin 5
pada kasus dengan risiko keganasan tinggi seperti umur tua
dan paritas tinggi.
&. $emeriksaan ginekologi, radiologi, dan kadat beta hC? lanjutan
untuk deteksi diri keganasan. 4erjadina proses keganasan bisa
berlangsung antara 7 haru sampai " tahunpas(a mola, ang paling
banak dalam &
bulan pertama & bulan pertama. $emeriksaan kadar beta hC? tiap
minggu sampai kadar menjadi negeti6 selama tiga minggu lalau tiap
bulan selama & bulan. $emeriksaan 6oto toraks tiap bulan sanpai kasar
beta hC? negati6.
7. Kontrasepsi sebaikna diberikan preparat progesteron selama 2 tahun
penimbunan (airan
sehingga membentuk gelembung)gelembung
OA- ;I5-4I5OS-
11
molalitas usus
BERI -K84
5istensi abdomen
ual muntah
Ketidakseimbangan nutrisi
Kurang dari kebutuhan tubuh
12
In*asi m ikroorganisme otot le mah 5istensi ab domen
13
.1 Pe!"a(*a!
!. 3iodata
engkaji identitas klien seperti nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan,
klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, dan bagaimana keadaan
kesehatanna.
h1 Riwaat seksual: Kaji mengenai akti*itas seksual klien, jenis kontrasepsi
ang digunakan serta keluhan ang menertaina.
i1 Riwaat pemakaian obat: Kaji riwaat penggunaan obat)obatan
kontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainna.
>. $ola akti*itas sehari)hari
14
3erikut ini hal) hal ang dapat dikaji berdasarkan aspek pengkajian menurut
5oengoes, !''':
a. -kti*itasistirahat.
3iasana pasien akan mengalami insomnia, terjadi peningkatan
g. Beri.
$asien biasana merasakan neri pada abdomen. Serta pasien akan
15
j. Seksualitas.
4erjadi penurunan libido, dan hipomenorhea. 5an juga riwaat pernah
melakukan aborsi pada terimester pertama.
k. Integumen.
-dana luka bekas operasi.
l. Gerbal.
4erdapat gejala se(ara *erbal seperti pernataan ang tidak
dapat dimengerti. $asien biasana mengalami kerusakan pada kemampuan
untuk
bi(ara, gagap, disastria, a6asia, suara lemah atau bahkan tidak mendengar.
m. $enuluhan
-dana riwaat keluarga ang mengalami masalah pada
penakit tro6oblast, terutama mola hidatidosa.
/. $emeriksaan 6isik
a. Inspeksi
;al ang harus diinspeksi antara lain: engobser*asi kulit terhadap warna,
perubahan warna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola perna6asan
terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan
dan postur,
penggunaan ekstremitas, adana keterbatasan 6i6ik, dan seterusna.
b. $alpasi
16
17
18
berhubungandengan danoutputbaik juml ah2. 8kur pengeluaran harian jumlah kebutuhan harian
maupun kualitas.
adana perdarahan ditambah dengan jumlah
(airan ang hilang per*aginal
". engetahuipenurunan
0perdarahan1
>. Obser*asi nadi dan tekanan/. empertahankan
Resiko intolerans i Setelah dilakukan asuhan !. -njurkan klien membatasi !.enghemat energi dan
akti6 itas6 isik ang keperawatan selama "=2> jam akti6itas dengan isrirahat ang menghindari pengeluaran
dengan (ukup. tenaga ang terus)menerus
berhubungan diharapkan Klien dapat
kelemahan menoleransi akti*itas H untuk meminimalkan kelelahan.
melakukan -5A dengan baik,2. 3antu klien berakti*itas se(ara
dengan kriteria hasil:
bertahapjika muntah 2.-kti*itas bertahap
a.Klien menunjukan berkurang meminimalkan terjadina
kemampuan
peningkatan
19
20
in6eksi.
>. -njurkan pada suami >. $engertian pada keluarga
21
ber6ariasi penerapan.
/. akanan ang hangat
diharapkan dapat mengurangi
rasa mual dan makanan
ang
ber6ariasi untuk menambah
&. -njurkan untuk na6su makan ibu, sehingga
menghindari makanan ang diharapkan kebutuhan
nutrisina bisa terpenuhi
berlemak
&. dapat menstimulus mual
7. -njurkan untuk makan
dan muntah
makanan selingan seperti
7. akanan selingan dapat
22
biskuit, roti dan teh mengurangi atau
0panas1 hangat sebelum menghindari rangsang mual
bagun tidur muntah ang
pada siang hari dan berlebih
sebelum
tidur
9. Kolaborasikan 9. en(egah muntah
untuk
serta memelihara
pemberian obat anti emetik, keseimbangan (airan dan
misalna $henergan! elektrolit
#) 2#mgi.*.
23
. I$+le$e!ta%*
4elah dilakukan semua peren(anaan asuhan keperawatan pada masing)
masing diagnosa keperawatan pada pasien dengan mola hidatidosa.
.5 E3al#a%*
a. Beri akut teratasi
. Resiko tinggi ketidakseimbangan *olume (airan kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
6. Resiko intoleransi akti*itas
,. Resiko tinggi in6eksi teratasi
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
teratasi
BAB 5. PENUTUP
5.1 Ke%*$+#la!
ola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan (iri)(iri stoma *illus
korialis langka, *askularisasi dan edematus. +anin biasana meninggal akan tetapi
*illus)*illus ang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran
ang diberikan adalah sebagai segugus buah anggur.
ola hidatidosa dapat terbagi menjadi mola hidatidosa komplet 0klasik1,
jika tidak ditemukan janin dan mola hidatidosa inkomplet 0parsial1, jika disertai
janin atau bagian janin.
24