Anda di halaman 1dari 18

Cara Kerja 

Boiler

Boiler pada intinya adalah alat pemanas cairan (biasanya air) agar berada di atas titik didihnya
sehingga ia menguap.

Untuk memanaskan nya ada beberapa tipe boiler


- fire tube di mana api berada dalam tubing-tubing dengan cairan berada di luar./BWF
- water tube di mana sebaliknya, air berada dalam tubing dengan api berada di luar.

bahan bakar minyak tanah atau solar di pompa dengan tekanan tinggi dan keluar dalam bentuk
kabut pada ujung spuyer, di atas spuyer ada diode tegangan tinggi untuk memberikan api supaya
minyak yg keluar terbakar, biasanya dibelakang boiler ada photo sel nutuk memonitor api sudah
terbakar apa belum kalau tidak terbakar photo sel ini akan mematikan semua mesin bolier agar
tidak terjadi semburan minyak yg tidak terbakar, dan sangat berbahaya .

Oke kita coba boiler utk steam turbin (turbin uap)


Boiler umumnya terdiri dari :
-1. Ruang pembakaran : tempat bahan bakar dibakar
-2. Boiler drum : menampung air demineralized mengalirkannya ke tube dan menampung uap
jenuh yang kembali.
-3. Economiser : water tube, posisinya paling jauh dari sumber panas, fungsinya memanaskan air
dengan sisa panas agar efisiensi kalor baik.
-4. Evaporator : water tube yang fungsinya menguapkan air, posisinya biasanya di “tengah”
-5. Superheater : fungsinya memanaskan uap air menjadi superheated steam (uap panas lanjut)
-6.Turbin uap : fungsinya merubah energi panas menjadi energi gerak.
-7.Condenser : fungsinya merubah fasa uap menjadi air kembali.

Naaahh….urutan prosesnya spt ini :


1.Air demineralized (air tanpa kandungan mineral/air murni) dipompakan ke boiler dari
condenser (kita bicara boiler turbin uap yg siklus airnya tertutup) dengan pompa melalui pipa
economiser, di economiser , air menerima panas tapi belum menguap/msh fase air.
2. Air tsb masuk ke boiler drum dan diteruskan ke seluruh water tube evaporator untuk dirubah
fasanya menjadi uap jenuh (uap yg lo liat wkt ngerebus air) / (saturated steam) dan kembali lagi
ke boiler drum.
3. Uap di boiler drum dialirkan (uap melalui saluran diatas, sdgkan air dibawah) ke superheater
tube yg berada paling dekat dgn sumber panas utk merubah uap jenuh menjadi uap panas lanjut
(superheated steam)
4.superheated steam kmdn dialirkan ke steam turbin untuk menggerakkan blade turbin.
5. stelah melalui turbin temperatur uap menurun/begitu juga enthalpy nya, fasanya berubah
kembali ke uap jenuh & mengalir ke condenser.
6. di condenser fasanya dirubah kembali ke fasa cair dan kemudian dipompakan kembali ke
boiler.

Boiler (steam generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap bertekanan sangat
tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk memutar turbine. Boiler terbagi menjadi
beberapa sub system, yaitu :

- Boiler house steel structure


- Pressure parts
- Coal system
- Air system
- Boiler cleaning system

Boiler (Steam Generator)

Sesuai dengan namanya, boiler house steel


structure adalah bangunan struktur rangka baja,
di mana di dalamnya terpasang semua peralatan
steam generator. Bangunan rangka baja ini
tingginya antara 50 m (PLTU kapasitas 65 MW)
hingga 100 m (PLTU kapasitas 600 MW).
Pressure part system adalah bagian utama dari steam generator. Bagian inilah yang berfungsi
untuk mengubah air menjadi uap bertekanan tinggi (superheated steam) dengan temperatur
antara 500 - 600 derajat C.

Air yang disuplai ke boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header, terus didistribusikan
ke economizer elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu disalurkan ke steam drum.
Economizer terletak di dalam backpass area (di bagian belakang boiler house), sementara steam
drum ada di bagian depan roof area.

Dinamakan economizer karena bagian ini berfungsi untuk menaikkan temperatur air yang baru
masuk boiler dengan cara memanfaatkan gas buang dari pembakaran batu bara di furnace area
(combustion chamber). Dengan pemanasan awal di economizer ini effisiensi ketel uap dapat
ditingkatkan.

Akibat pemanasan secara konveksi di daerah furnace dan karena gaya gravitasi, air di dalam
steam drum air mengalami sirkulasi turun ke water wall lower header melalui pipa downcomers.
Dari waterwall lower header air kembali mengalami sirkulasi karena panas, naik menuju water
wall upper header melalui tube-tube water wall panel. Kemudian dari waterwall upper header air
dikembalikan ke steam drum melalui riser pipes.

Jadi akibat panas pembakaran batu bara air mengalami sirkulasi terus menerus. Sirkulasi ini
menyebabkan air di water wall panel & steam drum sebagian berubah menjadi uap.

Pada PLTU berkapasitas besar, sirkulasi tersebut dibantu oleh Boiler water Circulating Pump
yang terpasang pada pipa downcomers bagian bawah. Sirkulasi yang lebih cepat akan
menyebabkan kecepatan perubahan air menjadi uap juga lebih besar.

Di dalam steam drum terdapat separator yang berfungsi untuk memisahkan uap dari air. Uap
yang sudah dipisahkan tersebut, dari steam drum disalurkan ke roof steam inlet header yang
terhubung ke boiler roof panel. Boiler roof panel ini yang membawa uap ke belakang menuju
backpass panel.
dari backpass panel, uap disalurkan ke Low Temperature Superheater (LTS) yang ada di dalam
backpass area, di atas economizer elements. dari LTS uap disalurkan ke Intermediate
Temperature Superheaters (ITS). Selanjutnya melalui pipa superheater-desuperheater, uap
dibawa ke High Temperature Superheater (HTS) elements untuk menjalani proses pemanasan
terakhir menjadi superheated steam.

ITS dan HTS elements lokasinya berada di dalam furnace (ruang pembakaran batu bara) bagian
atas. Beberapa boiler manufacturers memberikan nama yang berbeda kepada LT, IT dan HT
superheater.

Dari High Temperature Superheater outlet header, superheated steam dengan temperature 500-
600 derajat C dan tekanan sangat tinggi disalurkan ke steam turbine melalui pipa main steam.

Pada PLTU berkapasitas kecil, uap tersebut masuk ke High Pressure Turbine, terus ke Low
Pressure Turbine dan keluar menuju condenser. Sedangkan pada PLTU berkapasitas besar,
setelah memutar HP turbine uap tersebut dibawa kembali ke boiler melalui pipa cold reheat.

Di dalam boiler uap tersebut mengalami pemanasan kembali di dalam Reheater elements.
Reheater elements ini biasanya terletak di antara furnace area dan backpass area.

Setelah mengalami pemanasan kembali, reheated steam disalurkan ke Intermediate Pressure


Turbine melalui pipa Hot Reheat. Setelah memutar Intermediate dan Low Pressure Turbine, baru
uap keluar ke condenser.

Klasifikasi Boiler

1.      Pendahuluan
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna
dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada
tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai
menjadi steam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan
tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler
merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.

1.1. Proses Kerja Boiler

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur,
dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam
suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial 
and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor
menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi
listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi
listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah
dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan
dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan
untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan
dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan
ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran
dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua
perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas
yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada
jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.

Sebelum menjelaskan keanekaragaman boiler, perlu diketahui komponen dari boiler


yang mendukung teciptanya steam, berikut komponen-komponen boiler:

Furnace

Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian


dari furnace siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue
gas, charge and discharge door .

Steam Drum

Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan  pembangkitan


steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).

Superheater

Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui
main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan
proses industri.

Air Heater

Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk


memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab
yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.

Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya  maupun
air umpan baru.

Safety valve

Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana
tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.

Blowdown valve

Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang


berada di dalam pipa steam.

1.2. Klasifikasi Boiler

Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen pembentuk sistem
boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai bentuk boiler telah
berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler
sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang boiler yang mempengaruhi lingkungan
dan produk steam seperti apa yang akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah
dikembangkan:

1.2.1.      Berdasarkan tipe pipa :

Fire Tube

Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan
steam yang rendah.

Cara kerja : proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan
dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi boiler
mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler tersebut.

Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan
steam yang tinggi.

Cara Kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan
memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih
dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu
dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai,
melalui tahap secondary superheater dan  primary superheater baru steam
dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus
dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air
tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.

Tabel 1.1. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

Proses pemasangan
Tekanan operasi steam
mudah dan cepat,
1 Fire Tube terbatas untuk tekanan
Tidak membutuhkan
rendah 18 bar
setting khusus

Kapasitas steam relatif


Investasi awal boiler ini kecil (13.5 TPH) jika
   
murah diabndingkan dengan
water tube

Tempat pembakarannya
Bentuknya lebih sulit dijangkau untuk
   
compact dan portable dibersihkan, diperbaiki,
dan diperiksa kondisinya.

    Tidak membutuhkan Nilai effisiensinya rendah,


area yang besar untuk karena banyak energi
1 HP boiler kalor yang terbuang
langsung menuju stack

Kapasitas steam besar Proses konstruksi lebih


2 Water Tube
sampai 450 TPH detail

Tekanan operasi Investasi awal relatif lebih


   
mencapai 100 bar mahal

Penanganan air yang


masuk ke dalam boiler
Nilai effisiensinya relatif
perlu dijaga, karena lebih
    lebih tinggi dari fire
sensitif untuk sistem ini,
tube boiler
perlu komponen
pendukung untuk hal ini

Tungku mudah Karena mampu


dijangkau untuk menghasilkan kapasitas
melakukan dan tekanan steam yang
   
pemeriksaan, lebih besar, maka
pembersihan, dan konstruksinya dibutuhkan
perbaikan. area yang luas

1.2.2.      Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :

Solid Fuel

Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan
bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan
dengan boiler tipe listrik.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan
bakar padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu) dengan
oksigen dan sumber panas.
Oil Fuel

Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik
jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan
bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.

Gaseous Fuel

Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini
lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.

Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas (LNG)
dengan oksigen dan sumber panas.

Electric

Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih
murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai
effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler
berdasarkan bahan bakarnya.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber
panas.

Tabel 1.2. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

Bahan baku mudah Sisa pembakaran sulit


1 Solid Fuel
didapatkan. dibersihkan
Sulit mendapatkan bahan
    Murah konstruksinya.
baku yang baik.

Sisa pembakaran tidak


Harga bahan baku paling
2 Oil Fuel banyak dan lebih
mahal.
mudah dibersihkan.

Bahan bakunya mudah


    Mahal konstruksinya.
didapatkan.

Harga bahan bakar


3 Gaseous Fuel Mahal konstruksinya.
paling murah.

Sulit didapatkan bahan


Paling baik nilai
    bakunya, harus ada jalur
effisiensinya.
distribusi.

Paling mudah Paling buruk nilai


4 Electric
perawatannya. effisiensinya.

Mudah konstruksinya
Temperatur pembakaran
    dan mudah didapatkan
paling rendah.
sumbernya.

1.2.3.      Berdasarkan kegunaan boiler :

Power Boiler

Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil


steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steam digunakan untuk menjalankan
proses industri.

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler,
hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar, sehingga
mampu memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.

Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai tambahan
pemanas.

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube
atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan
tekanan yang sedang.

Commercial Boiler

Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai


penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk
menjalankan proses operasi komersial.

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube
atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan
tekanan yang rendah.

Residential Boiler

Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil


steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire tube boiler, hasil
steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah

Heat Recovery Boiler

Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai


penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasil steam ini digunakan
untuk menjalankan proses industri.

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler
atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas
yang besar.

Tabel 1.3. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

Dapat menghasilkan
listrik dan sisa steam Konstruksi awal relatif
1 Power Boiler
dapat menjalankan mahal.
proses industri.

Steam yang dihasilkan Perlu diperhatikan faktor


   
memiliki tekanan tinggi safety.

Industrial Penanganan boiler Steam yang dihasilkan


2
Boiler lebih mudah. memiliki tekanan rendah.

Konstruksi awal relatif


     
murah.

Commercial Penanganan boiler Steam yang dihasilkan


3
Boiler lebih mudah. memiliki tekanan rendah.

Konstruksi awal relatif


     
murah.

Residential Penanganan boiler Steam yang dihasilkan


4
Boiler lebih mudah. memiliki tekanan rendah.

Konstruksi awal relatif


     
murah.

Heat Recovery Penanganan boiler Steam yang dihasilkan


5
Boiler lebih mudah. memiliki tekanan rendah.

Konstruksi awal relatif


     
murah.

1.2.4.      Berdasarkan konstruksi boiler :

Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di pabrik
pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.

Site Erected Boiler

Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di tempat
akan berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.

Tabel 1.4. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

Package Terbatas tekanan dan


1 Mudah pengirimannya.
Boiler kapasitas kerjanya.

Dibutuhkan waktu yang


Komponen-komponen
singkat untuk
    boiler tergantung pada
mengoprasikan setelah
produsen boiler.
pengiriman.

Tekanan dan kapasitas Sulit pengirimannya,


Site Erected
2 kerjanya dapat memakan biaya yang
Boiler
disesuaikan keinginan. mahal.

Perlu waktu yang cukup


Komponen-komponen
lama setelah boiler berdiri,
    boiler dapat dipadukan
setelah proses
dengan produsen lain.
pengiriman.

1.2.5.      Berdasarkan tekanan kerja boiler :

Low Pressure Boilers


Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan steam
operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan dibawah
160 psig atau temperatur dibawah 250 0F

High Pressure Boilers

Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan steam
operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan diatas 160 psig
atau temperatur diatas 250 0F

Tabel 1.5. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian  

Tekanan rendah
Tekanan yang dihasilkan
sehingga
1 Low Pressure rendah, tidak dapat
penanganannya tidak
membangkitkan listrik.
terlalu rumit

Area yang dibutuhkan


tidak terlalu besar, dan
    biaya konstruksi tidak  
lebih mahal dari high
pressure boiler

Tekanan yang
dihasilkan tinggi
sehingga dapat Tekanan tinggi sehingga
membangkitkan listrik penanganannya perlu
2 High Pressure
dan sisanya dapat diperhatikan aspek
didaur ulang untuk keselamatannya.
mengoprasikan proses
industri

Area yang dibutuhkan


besar dan biaya
     
konstruksi lebih mahal
dari low pressure boiler
1.2.6.      Berdasarkan cara pembakaran bahan bakar :

Stoker Combustion

Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar
padat untuk melakukan pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan kedalam
ruang pembakaran melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa
pembakaran yang harus diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat
mencemari lingkungan.

Pulverized Coal

Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller mill
sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu bara berupa
bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.

Fluidized Coal

Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu
bara memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran dilakukan
dalam lapisan pasir, batu bara akan langsung membara jika mengenai pasir.

Firing Combustion

Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar cair, padat,
dan gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih merata.

Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing fuel dimasukkan
kedalam ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah tercapai temperatur yang
sesuai, pembakaran diambil alih oleh coal nozzle atau gas nozzle.

Tabel 1.6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian


Stoker Konstruksinya relatif Limbah yang diproduksi
1
Combustion sederhana. pembakaran lebih banyak

Panas yang dihasilkan


kurang merata jika tidak
     
ada komponen
pendukung.

      Effisiensi relatif rendah

Konstruksinya rumit dan


2 Pulverized Efisiensi relatif tinggi membutuhkan dana
investasi yang mahal.

Proses pembakaran
    lebih merata pada  
tungku pembakaran.

Konstruksinya rumit dan


3 Fluidized Bed Efisiensi relatif tinggi membutuhkan dana
investasi yang mahal.

Suhu pembakaran
tidak mencapai suhu
     
1000 0C sehingga tidak
menimbulkan NOX

Limbah yang
Konstruksi relatif rumit,
4 Firing diproduksi pembakaran
perlu nozzle.
lebih sedikit

Panas yang dihasilkan


     
lebih merata

Effisiensi relatif lebih


     
baik

 
1.2.7.      Berdasarkan material penyusun boiler :

Steel

Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat
menggunakan steel pada daerah steam.

Cast Iron

Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler
terbuat menggunakan besi cor pada daerah steam.

Tabel 1.7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Steel Kuat dan tahan lama. Biaya relatif mahal.

Dapat dialiri steam


    Konstruksi lebih rumit.
untuk tekanan tinggi.

2 Cast Iron Biaya relatif murah. Rentan dan mudah rusak.

Konstruksi lebih Dapat dialiri steam untuk


   
sederhana. tekanan yang terbatas.

Anda mungkin juga menyukai