Anda di halaman 1dari 13

Cara Menentukan Jumlah Proton Elektron Neutron

pada Suatu Atom

Cara menentukan jumlah proton elektron neutron suatu atom dapat diketahui melalui
nomor atom dan nomor massa. Di dalam tabel periodik unsur, terdapat kumpulan nama
– nama atom yang telah dilengkapi dengan nomor atom dan nomor massa. Letak atom
pada tabel periodik unsur diberikan secara rapi sesuai golongan dan periode dari suatu
atom. Melalui keterangan nomor atom dan nomor massa yang tertera pada atom. Kalian
dapat menentukan jumlah proton, elektron, neutron suatu atom?

Tabel periodik unsur adalah tabel yang menampilkan unsur – unsur kimia. Dalam
tabel periodik unsur terdapat lambang unsur, nama unsur, nomor atom, dan
nomor massa. Bahkan pada beberapa tabel periodik unsur juga dilengkapi
dengan konfigurasi elektron, titik didih, titik leleh, dan massa jenis. Unsur –
unsur yang terdapat pada tabel periodik unsur disusun berdasarkan nomor atom,
konfigurasi elektron, dan keberulangan sifat kimia.

Jumlah Proton Elektron Neutron Pada Atom Netral

Atom netral adalah atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama
sehingga bersifat netral. Pada atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah elektron
yang sesuai dengan nomor atom. Sedangkan jumlah neutron sama dengan selisih antara
nomor massa dengan nomor atom (jumlah proton/elektron).

Contoh cara menentukan jumlah proton elektron neutron pada atom netral:

Diketahui atom perak (Ag) dengan bahasa latin Argentum memiliki nomor atom dan
nomor massa berturut – turut sama dengan 47 dan 108.

Tentukan jumlah proton, jumlah elektron, dan jumlah neutron pada atom Ag!

Diketahui:

 Nomor Atom = Z = 47
 Nomor Massa = A = 108
 

Sehingga diperoleh:

 Jumlah elektron (e) = Jumlah proton (p) = Z = 47


 Jumlah neutron (n) = A – Z = 108 – 47 = 61

Jadi jumlah proton Ag = 47, jumlah elektron Ag = 47, dan jumlah neutron Ag = 61.

Jumlah Proton Elektron Neutron Pada Atom Bermuatan (Ion)

Atom bermuatan atau yang sering disebut sebagai ion adalah atom dengan kelebihan
proton (muatan positif) atau elektron (muatan negatif). Untuk atom dengan kelebihan
muatan positif disebut sebagai ion positif. Sedangkan atom dengan kelebihan muatan
negatif disebut sebagai ion negatif.

Pada ion positif (atom bermuatan positif) memiliki jumlah proton (muatan positif) lebih
banyak daripada elektron (muatan negatif).

Sedangkan untuk ion negatif memiliki jumlah elektron (muatan negatif) lebih banyak
daripada proton (muatan positif).
Tabel di bawah akan membantu sobat idschool dalam menentukan jumlah proton
elektron neutron pada atom bermuatan.

Contoh cara menentukan jumlah proton elektron neutron


pada atom bermuatan (ion):
Sebuah ion Sr2+ diketahui nomor atom dan nomor massa berturut – turut adalah 38 dan
88.

Tentukan jumlah proton, elektron, dan neutron untuk ion Sr 2+!

Diketahui:
 Nomor Atom = Z = 38
 Nomor Massa = A = 88
 Muatan proton = q = 2
 

Sehingga diperoleh:

 Jumlah proton (p) = Z = 38


 Jumlah neutron (n) = A – Z = 88 – 38 = 50
 Jumlah elektron (e) = p – q = 38 – 2 = 36

Jadi jumlah proton Sr2+ = 38, jumlah elektron Sr2+ = 36, dan jumlah neutron Sr2+ = 50.

Demikianlah tadi ulasan cara menentukan jumlah proton elektron neutron suatu atom.
Meliputi dua jenis atom yaitu atom netral dan ion (atom bermuatan). Terimakasih
sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

ISOTOP, ISOBAR DAN ISOTON


Isotop, Isobar, Isoton adalah bahasan yang mengulas atom yang memiliki kriteria tertentu,
seperti nomor atom sama, nomor massa sama, atau atom dengan jumlah neutron sama. Nomor
atom menunjukkan jumlah proton yang terdapat pada suatu unsur. Sedangkan nomor massa
ditentukan oleh jumlah proton dan neutron. Umumnya, jumlah neutron dalam inti suatu atom
sama dengan jumlah protonnya. Namun, pada beberapa atom memiliki jumlah neutron yang
tidak sama dengan jumlah protonnya. Kondisi inilah yang membuat pengetahuan terkait isotop,
isobar, dan isoton perlu dipelajari.

Sebelum membahas materi pengertian isotop, isobar, dan isoton. Lambang suatu unsur biasa
diberikan bersama dengan nomor massa dan nomor atom. Dari lambang unsur tersebut
mewakili jumlah proton dan jumlah neutron suatu unsur. Sekaligus dapat diketahui juga jumlah
elektron yang terdapat pada unsur tersebut.

Apa Itu Isotop?

Isotop adalah unsur – unsur sejenis yang memiliki nomor atom


sama, tetapi memiliki massa atom berbeda. Atau dengan kata lain dapat juga
dikatakan unsur – unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama tetapi jumlah neutron
berbeda.

Contoh atom yang termasuk isotop adalah Oksigen (O). Diketahui nomor atom oksigen adalah 8
dan Oksigen ditemukan dengan tiga nomor massa yang berbeda yaitu 16, 17, dan 18.
Contoh Isotop

Apa Itu Isobar?

Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor


atom berbeda) tetapi mempunyai nomor massa yang sama.

Contoh atom yang termasuk isobar adalah atom atom Natrium (Na) dengan atom Magnesium
(Mg). Diketahui nomor atom Natrium (Na) adalah 11 dan nomor atom Magnesium (Mg) adalah
12. Kedua atom tersebut (Na dan Mg) sama – sama memiliki nomor massa sama dengan 24.

Apa Itu Isoton?

Isoton adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda) dan nomor
massa yang berbeda (massa atom berbeda) tetapi mempunyai jumlah neutron sama.

Sebagai contoh atom yang termasuk isoton adalah karbon (C) dan nitrogen (N). Atom karbon (C)
diketahui memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 13, jumlah neutronnya adalah 7. Dan atom
nitrogen (N) memiliki nomor atom 7 dan nomor massa 7, jumlah neutronnya sama dengan 7.
Itulah tadi pengertian isotop, pengertian isobar, dan pengertian isoton. Untuk memudah sobat
idschool dalam mengingat perbedaan isotop isobar isoton perhatikan cara berikut.

Contoh Soal – Isotop Isobar Isoton

Contoh 1 – Cara Menentukan Isoton

Unsur X memiliki 10 proton dan 12 neutron, sedangkan unsur Y memiliki nomor massa 24 dan
nomor atom 12. Kedua unsur itu termasuk ….
B. isotop
C. isobar
D. isomer
E. isotonic

 
Pembahasan:

Unsur X:

 Jumlah proton atom X = 10 berarti Nomor atom X = 10


 Jumlah neutron atom X = 12 berarti nomor massa atom X = 10 +12 = 22

22
Jadi unsur X mempunyai notasi : 10 X

Unsur Y:

 Nomor massa (A) = 24


 Nomor atom = jumlah proton (p) = 12
 Jumlah neutron = A – p = 24 – 12 = 12

24
Unsur Y mempunyai notasi : 12 Y

Dari informasi yang didapat pada soal di atas , jumlah neutron unsur X sama dengan jumlah
neutron unsur Y yaitu sama dengan 12. Jumlah neutron sama merupakan kriteria untuk isoton.

Jadi, kedua unsur tersebut termasuk isoton

Jawaban: A

Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan penataan elektron-elektron dalam suatu atom.
Pada subbab ini kita akan mempelajari cara menuliskan konfigurasi elektron dalam sub kulit
(s,p,d,f) berdasarkan teori mekanika gelombang. Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar di atas menunjukkan konfigurasi elektron dan diagram orbital dari atom Natrium
(Na) :
 2 elektron menempati sub kulit 1s
 2 elektron menempati sub kulit 2s
 6 elektron menempati sub kulit 2p
 1 elektron menempati sub kulit 3s
Terdapat aturan yang bersifat umum dalam memperkirakan penataan elektron dalam
suatu atom. Penulisan konfigurasi elektron didasarkan pada prinsip Aufbau, asas larangan
Pauli dan aturan Hund.
1. Prinsip Aufbau
Aufbau artinya membangun. Menurut prinsip Aufbau elektron di dalam suatu atom
berada dalam kondisi yang stabil bila berada dalam orbital atom dengan tingkat energi
terendah. Oleh karena itu, pengisian elektron dimulai dari orbital dengan tingkat energi
terendah ke tingkat energi tertinggi
Berdasarkan jumlah energi yang dimiliki setiap
orbital, urutan pengisian orbital oleh elektron
berdasarkan aturan Aufbau dapat digambarkan
dengan diagram disamping.
Berdasarkan diagram tersebut, dapat disusun
konfigurasi elektron dengan urutan sebagai
berikut:
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f,
5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, 6f, 7d
Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat berdasarkan konfigurasi elektron gas
mulia (VIIIA). Caranya adalah dengan menuliskan lambang unsur gas mulia di dalam
kurung yang sesuai dengan nomor atomnya kemudian diikuti konfigurasi sisanya.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia:
2He = 1s2
10 Ne = 1s2 2s2 2p6
18 Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
36 Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
54 Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d104p6 5s24d104p6
86 Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d104p6 5s24d105p6 4f14 5d10 6p6

Contoh Soal :
1. Tulislah konfigurasi elektron unsur-unsur berikut berdasarkan prinsip Aufbau!
a. 11Na
b. 15P
Penyelesaian:
a. 11 Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
b. 15 P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
2. Tuliskan konfigurasi elektron 7N dan 25Mn dengan singkat!
Penyelesaian :
a. 7N = 1s2 2s2 2p4 disingkat [He] 2s2 2p3
[He]
b. 25 Mn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 3d5 disingkat [Ar] 4s2 3d5
[Ar]
2. Aturan Hund
Konfigurasi elektron dapat ditulis dalam bentuk diagram orbital. Perhatikan gambar
berikut :
Setiap sub kulit kecuali sub kulit s tersusun atas beberapa orbital dengan energi
setingkat sehingga bisa terjadi kemungkinan elektron akan menempati mana saja.
Berdasarkan pengamatan spektrum, diketahui bahwa keadaan yang paling rendah energinya
(paling stabil) bila elektron – elektron tersebut tersebar kesemua orbital dengan arah spin
yang sejajar (spin sama), selanjutnya orbital diisi dengan elektron berikutnya dengan arah
spin yang berlawanan. Aturan inilah yang dikenal denagan Aturan Hund.
Contoh Soal :
1. Gambarkan diagram orbital dari atom – atom :
a. 8O
b. 22Ti
Penyelesaian :
a. 8O = 1s2 2s2 2p4
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, atom O memiliki subkulit s dan p. Orbital
pada sub kulit s digambarkan dengan sebuah kotak, sedangkan orbital pada subkulit
p digambarkan dengan tiga buah kotak.

1s2 2s2 2p4


b. 22Ti = [Ar] 4s2 3d2
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, elektron valensi atom Ti terdapat pada
subkulit s dan d. Orbital pada sub kulit s digambarkan dengan sebuah kotak,
sedangkan orbital pada subkulit d digambarkan dengan lima buah kotak.

4s2 3d2
3. Larangan Pauli
Larangan Pauli menyatakan bahwa “di dalam suatu atom tidak boleh terdapat dua
elektron dengan empat bilangan kuantum yang sama.” Orbital yang sama akan menempati
bilangan kuantum n, l, dan m yang sama. Dengan demikian yang bisa membedakan hanya
bilangan kuantum spin (s) dengan nilai (+ ½ dan – ½ ). Jadi, setiap orbital hanya dapat berisi
2 elektron dengan arah spin yang berlawanan. Dengan adanya larangan pauli, maka elektron
yang dapat menempati suatu subkulit terbatas hanya dua kali dari jumlah orbitalnya sehingga
jumlah maksimum elektron dalam sub kulit adalah :
 Subkulit s terdiri dari 1 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 2 elektron
 Subkulit p terdiri dari 3 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 6 elektron
 Subkulit d terdiri dari 5 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 10 elektron
 Subkulit f terdiri dari 7 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 14 elektron
Periksalah bilangan kuantum setiap elektron dalam orbital 2s 2 , adakah dua elektron
yang mempunyai ke 4 bilangan kuantum sama?

↑↓

n=2
n=2 n=2
n=2
l=0
l=0 l=0
l=0
m=0
m=0 m=0
m=0
s=+
s=+ s=
s= --

 Penyimpangan dalam Pengisian orbital-orbital di subkulit d


Penyimpangan di subkulit d terjadi pada orbital-orbital yang hampir setengah penuh
(d4) atau hampir penuh (d8 atau d9). Hal ini dikarenakan orbital yang setengah penuh
(d5) atau penuh (d10) bersifat lebih stabil dibandingkan orbital-orbital yang hampir
setengah penuh atau hampir penuh.
Tabel 1. Penyimpangan dalam pengisian orbital di subkulit d adalah :
Unsu Nomor Konfigurasi elektron yang Konfigurasi elektron
r Atom diharapkan berdasarkan eksperimen
Cr 24 [Ar] 4s2 3d4 [Ar] 4s1 3d5 (1/2 penuh)
Cu 29 [Ar] 4s2 3d9 [Ar] 4s1 3d10 (penuh)

 Penulisan Konfigurasi Elektron untuk Atom Bermuatan


1. Konfigurasi elektron ion positif
Ion positif terbentuk dari atom netralnya dengan melepaskan elektron dari kulit
terluarnya.
Contoh :
11 Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
Na + : 1s2 2s2 2p6
2. Konfigurasi Elektron Ion Negatif
Ion negatif terbentuk dari atom netralnya dengan menarik elektron untuk mengisi
orbital dengan tingkat energi terendah yang belum penuh. Contoh :
8O : [He] 2s2 2p4
O- : [He] 2s2 2p5
O2- : [He] 2s2 2

Anda mungkin juga menyukai