Anda di halaman 1dari 7

Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi

Konfigurasi elektron adalah susunan penyebaran (pengisian) elektron-elektron dalam atom. Seperti yang telah
dibahas dalam bab Struktur Atom, di dalam atom terdapat partikel subatomik neutron dan proton yang terdapat
pada inti atom, dan elektron yang bergerak mengelilingi inti atom tersebut pada kulit-kulit elektron (level-level
energi) yang tertentu.

Pada pembahasan ini yang menjadi titik poin pembahasannya yaitu membuat konfigurasi elektron untuk
menentukan nilai elektron valensi nya.
Menurut model atom mekanika kuantum, elektron-elektron berada dalam orbital-orbital tertentu yang mengelilingi
inti aton yang membentuk kulit atom.
Susunan kulit-kulit atom ini mirip dengan  model atom yang dikemukakan oleh  Niels Bohr  atau biasa dikenal
dengan model atom Niels Bohr.  
Berikut hasil pengamatan yang dilakukan oleh  Niels Bohr   pada spektrum  atom  hidrogen, model atom yang
dikelurkan oleh Niels Bohr   adalah hasil perbaikan dari model atom Rutherford, dengan menyusun model atom
sebagai berikut :

1. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton yang bermuatan positif dan elektron bermuatan
negatif yang mengelilinhi inti atom.
2. Elektron-elektron yang mengelilingi inti atom berada pada tingkat energi tertentu yang bergerak secara
tetap (stasioner).
3. Tingkat energi atau lintasan elektron yang paling dekat dengan inti atom mempunyai tingkat energi
terrendah, lintasan elektron yang paling jauh dari inti atom memiliki tingkat energi yang lebih tinggi.
4. Elektron dapat berpindah dari lintasan yang satu ke lintasan yang lain dengan menyerap atau 
melepaskan  energi unruk menjaga kestabilannya.

Berdasarkan  percobaan pada spektrum hidrogen inilah yang berhasil memberikan gambaran keadaan elektron
dalam menempati daerah sekitar inti atom.
Menurut model atom  Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut
kulit atom atau tingkat energi. Kulit yang ditempati elektron bergantung pada energinya.
Tingkat energi yang paling rendah  ialah kulit atom yang terletak paling dalam atau paling dekat dengan inti,
makin keluar semakin besar nomor kulitnya dan makin besar pula tingkat energinya.
Data yang digunakan untuk menuliskan konfigurasi elektron adalah nomor atom suatu unsur dimana nomor atom
tersebut dapat menyatakan jumlah elektron yang terdapat dalam atom tersebut.

Pengisian elektron pada kulit-kulit atom tersebut harus memenuhi aturan-aturan sebagai berikut :

Jumlah maksimum elektron pada suatu kulit harus memenuhi rumus 2n .  dengan n = nomor kulit.
2

Kulit K ( n =  1) dengan rumus 2n2 maksimum 2. 12 = 2 elektron
Kulit L  ( n =  2) dengan rumus 2n2 maksimum 2. 22 = 8 elektron
Kulit M  ( n =  3) dengan rumus 2n2 maksimum 2. 32 = 18 elektron
Kulit N ( n =  4) dengan rumus 2n2 maksimum 2. 42 =  32 elektron, dan seterusnya.

 Lambang dimulai dari K, L, M, N, dan seterusnya sesuai susunan abjad dimulai dari yang terdekat kulit
dengan inti atom.
Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai daya tempung kulit
tersebut. Jika masih ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung pada kulit tersebut maka elektronnya akan
diletakkan pada kulit selanjutnya

Contoh konfigurasi elektron :


12Na = 2 8 1
20Ca = 2 8 8 2

35Br = 2 8 18 7
Elektron yang terdapat di kulit terluar suatu atom disebut sebagai elektron valensi.  Jadi, elektron valensi untuk
atom Na adalah 1, elekron valensi dari atom Ca adalah 2, dan elektron valensi sari atom Br adalah 7.

Untuk lebih jelas lagi perhatikan konfigurasi elektron pada unsur  K dengan nomor atom 19.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa elektron paling luar maksimum 8, sehingga sisanya harus 1 berada di kulit terluar.
Begitu pula dengan nomor atom 20 dan seterusnya.
Tabel 1.1 Contoh konfigurasi elektron unsur-unsur dari nomor atom 1 samapi 20
Perhatikan tabel 1.2 cara menentukan jumlah elektron valensi (elektron di kulit terluar)

Perlu kalian ketahui bahwa unsur-unsur yang mempunyai jumlah elektron yang sama akan memiliki sifat kimia
yang sama pula. Salah satu contohnya adalah unsur kalium dan natrium, kedua unsur ini memiliki sifat kimia
yang sama karena masing-masing memiliki elektron valensi yang berjumlah = 1.

Sifat-sifat kimia suatu atom dapat diketahui melalui elektron valensinya dan berperan penting dalam
pembentukan ikatan dengan atom lain. Elektron valensi atau elektron pada kulit terluar sangat berperan penting
dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi-reaksi kimia antar atom.
Aturan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbital:

Kita akan mempelajari cara menuliskan konfigurasi elektron dalam sub kulit (s,p,d,f) berdasarkan teori
mekanika gelombang. Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar di atas menunjukkan konfigurasi elektron dan diagram orbital dari atom Natrium (Na) :
 2 elektron menempati sub kulit 1s
 2 elektron menempati sub kulit 2s
 6 elektron menempati sub kulit 2p
 1 elektron menempati sub kulit 3s
Terdapat aturan yang bersifat umum dalam memperkirakan penataan elektron dalam suatu
atom. Penulisan konfigurasi elektron didasarkan pada prinsip Aufbau, asas larangan Pauli dan aturan
Hund.
1. Prinsip Aufbau
Aufbau artinya membangun.Menurut prinsip Aufbau elektron di dalam suatu atom berada dalam
kondisi yang stabil bila berada dalam orbital atom dengan tingkat energi terendah. Oleh karena itu,
pengisian elektron dimulai dari orbital dengan tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi
Berdasarkan jumlah energi yang dimiliki setiap orbital,
urutan pengisian orbital oleh elektron berdasarkan
aturan Aufbau dapat digambarkan dengan diagram
disamping.
Berdasarkan diagram tersebut, dapat disusun
konfigurasi elektron dengan urutan sebagai berikut:
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d,
6p, 7s, 5f, 6d, 7p, 6f, 7d

Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat berdasarkan konfigurasi elektron gas mulia
(VIIIA). Caranya adalah dengan menuliskan lambang unsur gas mulia di dalam kurung yang sesuai
dengan nomor atomnya kemudian diikuti konfigurasi sisanya.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia:
2He = 1s2
10Ne = 1s2 2s2 2p6
18Ar = 1s2 2s2 2p63s23p6
36Kr = 1s2 2s2 2p63s23p64s23d10 4p6
54Xe = 1s2 2s2 2p63s23p64s23d104p65s24d104p6
86Rn = 1s2 2s2 2p63s23p64s23d104p65s24d105p64f14 5d10 6p6

Contoh Soal :
1. Tulislah konfigurasi elektron unsur-unsur berikut berdasarkan prinsip Aufbau!
a. 11Na
b. 15P
Penyelesaian:
a. 11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
2 2 6 2 3
b. 15P = 1s 2s 2p 3s 3p

2. Tuliskan konfigurasi elektron 7N dan 25Mn dengan singkat!


Penyelesaian :
a. 7N = 1s2 2s2 2p4disingkat [He] 2s2 2p3
[He]
b. 25Mn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s23d5 disingkat [Ar]4s23d5

2. Aturan Hund
Konfigurasi elektron dapat ditulis dalam bentuk diagram orbital. Perhatikan gambar berikut :

Setiap sub kulit


kecuali sub kulit s tersusun
atas beberapa orbital dengan
energi setingkat sehingga
bisa terjadi kemungkinan
elektron akan menempati
mana saja. Berdasarkan
pengamatan spektrum,
diketahui bahwa keadaan
yang paling rendah
energinya (paling stabil) bila
elektron – elektron tersebut tersebar kesemua orbital dengan arah spin yang sejajar (spin sama),
selanjutnya orbital diisi dengan elektron berikutnya dengan arah spin yang berlawanan. Aturan inilah
yang dikenal denagan Aturan Hund.

Contoh Soal :
1. Gambarkan diagram orbital dari atom – atom :
a. 8O
b. 22Ti
Penyelesaian :
a. 8O = 1s2 2s2 2p4
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, atom O memiliki subkulit s dan p. Orbital pada sub kulit
s digambarkan dengan sebuah kotak, sedangkan orbital pada subkulit p digambarkan
dengan tiga buah kotak.

1s2 2s2 2p4

b. 22Ti = [Ar] 4s2 3d2


Berdasarkan konfigurasi elektronnya, elektron valensi atom Titerdapat pada subkulit s dan d.
Orbital pada sub kulit s digambarkan dengan sebuah kotak, sedangkan orbital pada subkulit
d digambarkan dengan lima buah kotak.

4s2 3d2

3. Larangan Pauli

Larangan Pauli menyatakan bahwa “di dalam suatu atom tidak boleh terdapat dua elektron
dengan empat bilangan kuantum yang sama.” Orbital yang sama akan menempati bilangan kuantum n,
l, dan m yang sama. Dengan demikian yang bisa membedakan hanya bilangan kuantum spin (s)
dengan nilai (+ ½ dan – ½ ). Jadi, setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan arah spin yang
berlawanan.Dengan adanya larangan pauli, maka elektron yang dapat menempati suatu subkulit
terbatas hanya dua kali dari jumlah orbitalnya sehingga jumlah maksimum elektron dalam sub kulit
adalah :
 Subkulit s terdiri dari 1 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 2 elektron
 Subkulit p terdiri dari 3 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 6 elektron
 Subkulit d terdiri dari 5 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 10 elektron
 Subkulit f terdiri dari 7 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 14 elektron
Periksalah bilangan kuantum setiap elektron dalam orbital 2s 2, adakah dua elektron yang
mempunyai ke 4 bilangan kuantum sama?

↑↓

n=2 n=2
l=0 l=0
m=0 m=0
s=+ s= -
 Penyimpangan dalam Pengisian orbital-orbital di subkulit d
Penyimpangan di subkulit d terjadi pada orbital-orbital yang hampir setengah penuh (d 4) atau
hampir penuh (d8 atau d9).Hal ini dikarenakan orbital yang setengah penuh (d 5) atau penuh (d10)
bersifat lebih stabil dibandingkan orbital-orbital yang hampir setengah penuh atau hampir penuh.

Tabel 1. Penyimpangan dalam pengisian orbital di subkulit d adalah :


Unsu Nomor Atom Konfigurasi elektron yang Konfigurasi elektron berdasarkan
r diharapkan eksperimen
2 4
Cr 24 [Ar] 4s 3d [Ar] 4s1 3d5 (1/2 penuh)
Cu 29 [Ar] 4s2 3d9 [Ar] 4s1 3d10 (penuh)

 Penulisan Konfigurasi Elektron untuk Atom Bermuatan


1. Konfigurasi elektron ion positif
Ion positif terbentuk dari atom netralnya dengan melepaskan elektron dari kulit terluarnya.
Contoh :
11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
Na + : 1s2 2s2 2p6
2. Konfigurasi Elektron Ion Negatif
Ion negatif terbentuk dari atom netralnya dengan menarik elektron untuk mengisi orbital
dengan tingkat energi terendah yang belum penuh.Contoh :
8O : [He] 2s2 2p4
O- : [He] 2s2 2p5
O2- : [He] 2s2 2p6

Anda mungkin juga menyukai