Anda di halaman 1dari 2

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN KELAS VII


SMP IT IBNU SINA WULUHAN

1. Guru melakukan tahapan seleksi/tes penempatan pada calon siswa untuk menentukan
tingkatan kualitas bacaan siswa. Siswa dikelompokkan dalam 3 tingkatan iqra’ yaitu :
Tingkat A : Iqra jilid 5 dan 6
Tingkat B : Iqra jilid 3 dan 4
Tingkat C : Iqra jilid 1 dan 2
2. Siswa wajib mengikuti program intensif pembelajaran iqra hingga tuntas sebelum
beranjak ke Quran.
3. Langgam rost 2 lagu digunakan secara umum pada saat membaca Quran bagi
keseluruhan siswa dan diajarkan mulai Iqra jilid 5 dan 6.
4. Siswa yang telah memasuki tahap Baca Quran diwajibkan memenuhi target 3 kali
hatam sebelum beranjak menghafal Surah – surah dalam Quran.
5. Hafalan Quran di kelas VII hanya berfokus pada juz 30. Dimulai dari surat An-Naas
menuju An-Naba.Secara teknis siswa hanya diwajibkan menghafal ¼ juz per satuan
tengah semester.
6. Siswa wajib melakukan pengulangan bacaan secara klasikal/mandiri pada Surah yang
hendak dihafal. Teknisnya yaitu dengan melakukan sistem baca per ayat dengan
pengulangan minimal 5x. (ayat 1 5x – ayat 2 5x – ayat 1 dan 2 5x, dst)
7. Siswa selesai menghafal surah bila telah memenuhi kemampuan hafalan minimal 75%
dari kompetensi yang diperlukan. Nilai diukur dalam 5 kategori penilaian, yaitu :
1. Hafal (siswa dianggap memenuhi kategori ini bila mampu menghafal keseluruhan
ayat secara berurutan – sekalipun terbata – bata). Poin hafal memenuhi 30%
penilaian.
2. Makhroj (siswa dianggap memenuhi kategori ini bila mampu membaca tiap –
tiap ayat pada surah dengan memperhatikan hukum – hukum tajwid – sekalipun
dengan langgam yang belum sempurna). Poin makhroj memenuhi 30% penilaian.
3. Kelancaran (siswa dianggap memenuhi kategori ini bila mampu membaca
dengan tempo bacaan yang tertib). Poin kelancaran memenuhi 15% penilaian.
4. Langgam (siswa dianggap memenuhi kategori ini bila mampu membaca dengan
langgam rost secara tertib). Poin langgam memenuhi 5% penilaian.
5. Sikap (siswa dianggap memenuhi kategori ini bila mampu menunjukkan adab
prilaku sebagai penghafal Quran). Poin Sikap memenuhi 20% penilaian.
Setiap kategori memiliki rentang skor 1-5 dengan rincian :
 Skor 5 = Sangat memenuhi
 Skor 4 = memenuhi
 Skor 3 = Cukup
 Skor 2 = Hampir cukup
 Skor 1 = Kurang
8. Setelah hafal siswa melakukan uji kelayakan – tampil di depan siswa lain sebelum
beranjak menghafal surah berikutnya.
9. Sistem pelaporan hasil capai Tahfidz siswa dilakukan per 3 bulan – per 6 bulan – dan
per 1 th. Dicatat dalam rapor khusus yang menunjukkan skor kualitas hafalan masing
– masing surah.
10. Dalam rapor tahfidz tersebut terdapat catatan tambahan mengenai level kemampuan
kognitif siswa dalam memahami informasi tentang surat antara lain :
1. Mampu menyebutkan nomor surah
2. Mampu menyebutkan jenis surah (Makiyah / Madaniyah)
3. Mampu menghafal sambung ayat
4. Mampu menyebutkan hukum tajwidnya
5. Mampu menulis ayat
6. Mampu menghafal ayat secara mundur
7. Mampu menghafal nomor tiap ayat
8. Mampu menghafal makna/arti ayat
9. Mampu menjelaskan singkat asbabun nuzulnya
10. Mampu menjelaskan singkat keterangan tafsirnya
11. Dalam setahun sedikitnya dilakukan 1 kali uji kelayakan umum bagi siswa yang telah
menyelesaikan hafalan satu juz sebelum menerima sertifikat Tahfidz. Dalam uji ini
siswa diminta mengikuti serangkaian tes hafalan di depan khalayak yaitu :
1. Penguji independen (dari luar)
2. Guru Tahfidz
3. Guru SMP IT Ibnu Sina
4. Seluruh siswa
5. Wali murid
6. Tokoh masyarakat dan tamu undangan
12. Dalam menjalankan program tahfidz kelas VII guru dilengkapi dengan perangkat
administrasi sbb :
1. Jurnal Catatan penilaian (seluruh siswa)
2. Buku dokumentasi penilaian tahfidz (milik siswa)
3. Lembar Rapor Tahfidz Siswa
4. Sertifikat Tahfidz

Anda mungkin juga menyukai