Anda di halaman 1dari 4

General Review Mata Kuliah Sejarah Perkambangan Islam (SPI)

Oleh : irfan fadholi (1120066)

A. Introduction

Pembelajaran sejarah adalah pembelajaran yang komprehensif antara daya pikir imajinasi
dan daya kritis terhadap fakta serta mampu bersikap yang diaplikasikan dalam nilai-nilai
kehidupan dari peristiwa sejarah. Pada dasarnya sejarah menawarkan bagaimana cara belajar
untuk berpikir dan bersikap. Sejarah bukan untuk menghapal sebagaimana opini yang telah
berkembang di masyarakat.

Pembelajaran sejarah bertujuan membangun karakter pembelajar dengan menciptakan


kebangkitan kesadaran empati Pembelajaran sejarah membangun pendidikan karakter dengan
menanamkan nilai-nilai kearifan bangsa dan peradaban. Melalui pembelajaran sejarah, akan
terbentuk manusia yang bermartabat dalam berbangsa. Manusia yang memiliki kesadaran sejarah
adalah manusia yang berdasarkan kemampuan kognitif mampu merespon menjadi afektif.

Sejarah Peradaban Islam merupakan perwujudan manusia yang dengan kekuatan akidah
dan moralnya menjadi faktor penentu dalam perubahan perkembangan sejarah Islam. Sejarah
Peradaban Islam adalah pembelajaran yang membahas perkembangan sejarah umat Islam dalam
bidang politik, ekonomi dan teknologi pada periode klasik, pertengahan dan modern yang
bertujuan menghasilkan intelektual muda yang kritis dan memiliki kepribadian Islam.

Hampir seluruh pembelajaran di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum dilakukan


dengan daring , termasuk mata perkuliahan Sejarah Perkembangan Islam, dikelas PAI 2C yang
dilakukan setiap hari kamis pada pukul 08,00-10.00, dengan dosen pengampu terbaik yang
sekaligus sebagai Dekan FAI UNIPDU bapak Mujianto Solichin, M.Pdi.

Untuk mata perkuliahan Sejarah Pendidikan Islam sendiri, menggunakan kitab-kitab


autentik dan juga refrensi dari sumber terpercaya berbahasa inggris dilengkapi juga dengan
beberapa refrensi berbahasa Indonesia, pada MK ini yang terhormat bapak Mujianto memberikan
kepercayaan keseluruhan kepada para mahasiswa untuk mempelajari materi yang telah
disediakan beliau di google classroom tanpa harus memberikan pengawasan apakah mahasiswa
tersebut benar-benar mempelajarinya atau tidak. Pada pertemuan pertama dilakukan perkenalan
pada umumnya suatu mata perkuliahan dilanjut dengan pretest dimana telah disediakan teks
berbahasa arab dan inggris dan seluruh peserta didik diperintahkan untuk menterjemahkannya
dengan baik kedalam bahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan meraka masing-masing dan
dilengkapi dengan informasi indentitas peserta didik juga dengan asal sekolah mereka, kemudian
pengenalan awal pada MK seperti jumlah SKS system pembelajaran , barulah pada pertemuan ke
empat pembelajaran benar-benar dilakukan.
Pernah dilakukan satu kali pertemuan secara luring, pada hari senin tanggal 22 juli 2021 di
ruang 101, beliau hanya sedikit memaparkan materi sejarah perkembangan islam, namun beliau
bercerita mengenai pengalamannya beserta pengalaman teman-temannya dalam meraih
kesuksesan.

B. Evaluation

Sejarah Peradaban Islam (SPI) diajarkan oleh dosen di UNIPDU. Dosen yang mengajarkan
SPI dianggap menguasai pembelajarannya. Selain merancang pembelajaran dan penguasaan
materi, salah satu kemampuan dosen adalah mampu menetapkan teknik evaluasi.

Sesuai pelajaran General rivew text yang saya pelajari pada bagian ini saya akan
memaparkan kelemahan dan kelebihan MK Sejarah Peradaban Islam yang diampu oleh Bapak
Mujianto sesuai dengan pengalaman pribadi saya juga beberapa pengalaman teman-teman saya

Evaluasi dalam pembelajaran Sejarah Peradaban Islam merupakan proses berkelanjutan.


Evaluasi digunakan untuk mendapatkan informasi akurat pada tingkat pencapaian tujuan
instruksional dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik untuk mendapatkan informasi
tersebut diperlukan suatu data yang diperoleh melalui pengukuran dan penilaian. Evaluasi juga
merupakan penentuan nilai untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk pemanfaatan
penentuan nilai suatu program, produk, prosedur, atau objek pemanfaatan potensial. Pendekatan-
pendekatan alternatif yang disusun untuk memperoleh atau mencapai tujuan tertentu.

Teknik Evaluasi Pembelajaran Sejarah Peradaban Peradaban Islam (SPI) adalah


pelaksanaan evaluasi yang berorientasi proses dari tujuan perencanaan, pengalaman pelaksanaan
pembelajaran, dan teknik evaluasi tes maupun non tes untuk mengetahui, mengukur dan menilai
pembelajaran SPI yang kompleks dari mahasiswa yang bertujuan menghasilkan daya pikir
imajinasi, daya kritis dan sikap kepribadian Islam melalui teknik evaluasi yang tepat dan efektif.

Namun sayangnya dari 26 jumlah Mahasiswa di kelas PAI 2C tidak semuanya telaten
untuk menterjemah buku-buku tersebut, banyak juga dari teman-teman PAI 2C yang merupakan
alumni sekolah-sekolah umum seperti SMK, dan saya sendiri juga hanya menterjemahkan
beberapa saja tidak keseluruhan, disini saya belajar dari bapak Mujianto yang terhormat, akan
sebuah seni untuk bersikap bodoh amat, selama kita telah menjalankan tugas kita, dan juga untuk
selalu ber khusnudzzon pada seluruh manusia, hal ini cukup efektif untuk menghindarkan diri
dari perasaan marah, kecewa, jengkel dan lain sebagainya. Setidaknya selalu dilampirkan
beberapa refrensi berbahasa Indonesia yang siap tinggal dibaca.

Untuk pertemuan ketika luring, cerita-cerita yang disampaikan oleh pak Mujianto tentu
sangat bermanfaat, karena pepatah mengatakan “belajar dari pengalaman adalah pandai namun
belajar dari pengalaman orang lain adalah bijak’’, saya menyadari jika sekolah tidak
menentukan masa depanmu akan baik, tetapi diera yang seperti ini pengakuan selalu dibutuhkan,
tidak ada yang percaya jika kamu memiliki keahlian tersebut tanpa adanya bukti tertulis seperti
ijazah, sertifikat atau penghargaan, dan jika ingin mendapatkan hal itu kamu harus berproses
dengan baik salah satunya adalah harus bersekolah. Namun kembali lagi seperti yang saya
sampaikan hal ini tidak menjamin kesuksesanmu, terkadang kita harus mengalami masa sulit
dimana tututan perkerjaan tidak linier dengan akademi yang diikuti seperti yang dialami oleh
teman beliau bapak Mujianto hingga ijazahnya dijadikan pengganjal pintu, apakah dia tidak ingat
pejuangannya mendapat ijazah? Tidak, namun dia sudah merasa tidak membutuhkannya.
Kemudian untuk pengalaman beliau pak Mujianto yang dimana pernah dimasa tiada satupun
intansi disekitar yang mau menerimanya dikarenakan tingkat pendidikan beliau yang terlalu
tinggi hingga pada akhirnya beliau berada diposisi penting di Universitas Pesantren Tinggi Darul
Ulum Peterongan Jombang terlebih lagi Fakultas Agama Islam sebagai seorang Dekan yang
terhormat, membuat saya semakin yakin akan firman Allah Q.S Al mujadalah yang berbunyi
“yar faillahul ladziinaa aamanuu minkum wal ladziina uutul ilma darajati”, mafhumnya adalah
sebuah janji Allah mengangkat derajat orang-orang yang mempunyai ilmu.

Pada dasarnya niat mencari ilmu bukan agar menjadi apa atau mendapatkan apa, namun
mencari ilmu dilakukan karena Allah SWT, jadi pasrahkan saja kepadaNya, setelah berusaha,
berikhtiar dan berdo’a tentunya.

C. material summary

Berikut adalah rangkuman dari rangkuman materi yang Mata perkuliahan Sejarah
Peradaban Islam:

1. Pertemuan ke Empat (25 Maret 2021)


Mempelajari tentang periode makkah yang artinya proses perkembangan agama islam
dikota Makkah sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke kota Madinah, pada meteri
ini terdapat 11 tema yaitu: Keesaan: Tuhan islam, Benturan tradisi-budaya Quraisy:
solusi kehampaan spirirual penganut polities, fase awal penyebaran islam: 3 tahun
dakwah tertutup, fase awal penyebaran islam: sepuluh tahun masa dakwah terbuka, hijrah
ke etiopia, Darul al Arqam Madrasah Islam pertama: pendidikan tauhid, cinta ilmu
pengetahuan, musyawarah, dan amal shaleh, ukhuah islamiyah: persaudaraan dan
keadilan social dalam bingkai iman dan taqwa, Ahlul bait: keturunan Nabi Muhammad
SAW, Persamaan gender: peran aktiv wanida dalam urusan umat, dan peran sahabat
Rasulullah SAW dalam periode Makkah.
2. Pertemuan ke enam (15 April 2021)
Mempelajari tentang dinasti Umayyah yang didirikan oleh Muawiyah bin Abu sufyan
pada 661 M, kata Umayyah diambil dari nama kakek buyut abu Sufyan, yang merupakan
saudara dari Hasyim buyut Rasulullah SAW, dimulai sejak peristiwa tahkim yang
dilakukan oleh pihak Alo Bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abi Sufyan hingga
dilanjutkan oleh keturunannya selama delapan abad lamanya, pada masa ini islam telah
menyebar hingga kesuriah hingga Damascus
3. Pertemuan ke tujuh dan ke delapan
Mempelajari Periode Khulafaur Rasyidin, yaitu:
a) Abu Bakar r.a
Memerang Nabi palsu, mengirim pasukan keperbatasan siria, pawal pertempuran
yarmuk, melakukan pengumpulan Al-Qur’an
b) Umar bin Khattab r.a
Membentuk Darul Ahdi Wal Aqdi , melanjutkan pertempuran yarmuk,
penaklukkan kota Damascus dankota lain di suria, pembukaan Al-Quds,
pembebasan kota mesir dan libiya,membentuk kementrian, menciptakan kalender
islam, pembebasan kota timur persia
c) Utsman Bin Affan
Melakukan perluasan wilayah mencakup seluruh wilayah Persia, membentuk
Armada laut, mengkodifikasikan Al-Qur’an
d) Ali Bin Abi Thalib
Terjadi perpecahan umat islam
4. Petemuan ke delapan
Mempelajari tentang Dinasti Umayyah Andalusia, diawali pada tawaran jualian penguasa
ceuta meminta dukungan musa Bermula dari tawaran Julian penguasa Ceuta meminta
dukungan Musa
bin Nushair panglima khaifah Walid bin Abdul Malik Damaskus/Syam, tawaran
berupa kepemilikan wilayah Ceuta jika Musa berhasil mengalahkan  panglima Roderick,
ia adalah panglima Raja Spanyol Egica (wafat 700 M) yang digantikan putranya Witiza.
Witiza dibunuh oleh Roderick, keturunan Witiza melarikan diri dan meminta
perlindungan ke
penguasa Ceuta yang masih setia kepada ayahnya. Penguasa Ceuta inilah yang
kemudian meminta Musa bin Nushair untuk turut serta memerangi Roderick sang
penghianat.

Pada tahun 711 M berangkatlah Thariq bin Ziyad dari Ceuta


menyebrangi selat Giblatar, dimasa sekarang dikenal gunung Thariq (Jabal
Thariq). Jenderal Thariq akhirnya dapat menaklukan wilayah Sidonia, Moron,
Cormona, Elvira, Orihuela, Sevilla hingga Toledo. Kaum muslimin memperlakukan
penduduk Andalusia seperti penduduk negeri-negeri taklukan lainnya. Seluruh hak
asasi seperti hak hidup, hak ibadah, hak memiliki harta, jiwa dan kehormatan
diberikan secara penuh.

Anda mungkin juga menyukai