Anda di halaman 1dari 7

Formulir No.

2
Hasil Diskusi Kelompok

Topik : Kasus Pelanggaran Kode Etik Aparatur Sipil Negara (ASN)

Kelas : A

Program Studi : Administrasi Publik 2019

Kelompok : 7 dan 8

Nama Anggota :

1. Anggun Anastya I. S. (19417141001)


2. Lusi Anasari (19417141005)
3. Sekar Ayu Islami (19417141010)
4. Eka Novita Sari (19417141013)
5. Erni Tri Hastuti (19417141020)
6. Paramita Kusumawati (19417141023)
7. Rahma Alia Yuslinda (19417141024)
8. Fauzan Nur Rohman (19417141045)
Mata Kuliah : Etika Administrasi Publik
Dosen pengampu : Dra. Lena Satlita, M.Si

PENYALAHGUNAAN WEWENANG OLEH PENGGUNA ANGGARAN DALAM


PENGADAAN BARANG DI KABUPATEN BREBES

Penjelasan Secara Umum


• Korupsi bukanlah hal yang asing bagi kita. Korupsi terjadi karena adanya
persekongkolan dalam tender proyek dan penyalahgunaan kekuasaan para
penyelenggara negara. Oleh karena itu, Penyelenggaraan pemerintahan yang
transparan dalam pelaksanaan tender proyek merupakan isu penting yang perlu
segera direspon pemerintah daerah untuk mencapai tata pemerintahan yang baik
sehingga akan terbentuk iklim kerjasama yang kondusif antara pemerintah dengan
sektor swasta untuk meningkatkan investasi di daerah.
• Pemerintah Kabupaten Brebes tidak mau mengulangi kesalahan yang sama dalam
memberikan penyelenggaraan yang tidak baik, dengan itu Pemerintah Kabupaten
Brebes selalu mengedepankan tata pemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan
pengadaan barang dan jasa pemerintah. Hal ini ditandai dengan penandatangan pakta
integritas dalam rangka membangun budaya no korupsi oleh Gubernur, Kepala
DPRD Prov dan Kab/Kota, Bupati/Walikota se-Jawa Tengah dan penandatangan
Pakta Integritas seluruh Kepala OPD Kabupaten Brebes yang diketahui oleh Bupati
dilaksanakan setiap tahun pada saat pembagian DPA.
• Penerapan tata pemerintahan yang baik dalam pengadaan barang untuk membangun
daerah memang tidaklah mudah. Terkadang penerapannya masih terdapat kendala
yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Brebes dalam rangka 1 penerapan tata
pemerintahan yang baik. maka hal tersebut perlu adanya evaluasi kinerja terkait
pertanggungjawaban hukum Pengguna Anggaran terhadap penyalahgunaan
wewenang dalam pengadaan barang dan jasa.
Kebijakan
• Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan Pasal 17
ayat (1). Menjelaskan bahwa Badan dan atau Pejabat Pemerintahan dilarang
menyalahgunakan wewenang. Larangan penyalahgunaan wewenang meliputi
larangan melampaui wewenang, larangan mencampuradukkan wewenang, dan
larangan bertindak sewenang-wenang. Jika dikaitkan dengan permasalahan tersebut,
perbuatan Herman Adi termasuk dalam kategori melampaui wewenang.
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 21.
Herman Adi (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Brebes) tidak
melakukan perintah dari aturan yang ada, ia memberikan persetujuan pencairan dana
atas paket pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut selesai. Dalam hal ini, dana bagi
kegiatan belum tersedia, sehingga mempergunakan uang hasil pencairan untuk
melakukan pembelian barang yang diperlukan.Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
herman Adin tidak berpedoman pada ketentuan mengenai pengelolaan keuangan
daerah secara tertib, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan asas keadilan kepatuhan dan manfaat bagi masyarakat.
• Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan Pasal 18
Ayat (1), menyatakan bahwa Badan dan atau Pejabat Pemerintahan dikategorikan
melampaui wewenang jika keputusan dan atau tindakan yang dilakukan melampaui
masa jabatan atau batas waktu berlakunya wewenang, melampaui batas wilayah
berlakunya wewenang, dan atau bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Selain itu, pada UU yang sama pasal Pasal 19 ayat (1) dan (2) disini menentukan
bahwa penyalahgunaan wewenang yang dilakukan pejabat pemerintahan itu sah atau
tidak sah dan batal atau tidak batal berdasarkan Putusan Pengadilan yang
berkedudukan hukum tetap, berdasarkan kedua pasal tersebut Herman Adi selaku
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Brebes terbukti salah,
karena telah menyalahgunakan wewenangnya, dimana ia bekerja sama dengan
berbagai rekanannya bekerja sama untuk menggunakan CV milik rekannya, dan
menggunakan bendera perusahaan/rekanan sebagai formalitas pelaksanaan kegiatan
pengadaan tersebut.Pada mekanisme pelaksanaan paket kegiatan pengadaan tersebut
dilakukan dengan Penunjukan Langsung dan bersifat formalitas, dimana rekanan
yang ditunjuk tidak pernah mengajukan dokumen penawaran ke Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kabupaten Brebes. Berdasarkan apa yang telah dilakukan tentu
Herman Adi telah melanggar kedua pasal tersebut, karena bertentangan dengan
Undang-undang, dan juga telah terbukti sebagai penyalahgunaan wewenang
Teori-teori dan Hubunganya dengan Permasalahan
• Etika jabatan atau kode etik merupakan ketentuan-ketentuan atau standar-standar
yang mengatur perilaku moral para aparatur. Etika jabatan atau kode etik berisi
ajaran-ajaran moral dan asas-asas kelakuan yang baik bagi aparatur dalam
menunaikan tugas dan melakukan tindakan jabatannya. Etika jabatan memberikan
berbagai asas etis, ukuran baku, pedoman perilaku dan kebajikan moral yang dapat
diterapkan oleh setiap aparatur.
• Etika jabatan merupakan nilai-nilai, norma-norma atau standar-standar yang
mengatur perilaku moral para aparatur atau pejabat publik/aparatur dalam
melaksanakan tugas dan melakukan tindakan jabatan. Etika jabatan berisi ajaran-
ajaran moral serta tingkah laku yang baik dan benar bagi segenap aparatur di dalam
menjalankan tugas dan jabatannya (Widjaja, 2003; Kumorotomo, 2000).
• Etika jabatan atau kode etik penting bagi ASN di mana ditekankan dalam UU.No.5
Tahun 2014, yang menyatakan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada
prinsip kode etik yang berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN : melaksanakan
tugasnya dengan jujur, tanggung jawab, dan berintegritas tinggi; melaksanakan
tugasnya dengan cermat dan disiplin; melayani dengan sikap hormat, sopan, dan
tanpa tekanan; melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; melaksanakan tugas sesuai perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan; dan lain sebagainya.
• Segitiga Kompetensi Profesional Pelayanan Publik
Pengetahuan yang terspesialisasi, pengetahuan program strategis, dan manajemen
sumber daya merupakan tiga komponen dari kompetensi profesional dalam
pelayanan publik. Dalam puncaknya terdapat kompetensi teknis, dibawahnya
terdapat kompetensi etika dan kompetensi leadership yang setara. Pada kompetensi
teknis terdapat pengetahuan yang terspesialisasi, pengetahuan hukum, manajemen
program, manajemen strategis, manajemen sumber daya. Dalam kompetensi etika
terdapat manajemen nilai, penalaran moral, moralitas individual, moralitas publik,
dan etika organisasi. Sedangkan, pada kompetensi leadership terdapat penilaian dan
penetapan tujuan, keterampilan manajemen, gaya manajemen, keterampilan politik
dan negosiasi, serta evaluasi.
• Wewenang yang dilakukan Pengguna Anggaran dalam pengadaan barang di
Kabupaten Brebes merupakan kategori penyalahgunaan Wewenang karena
melampaui masa jabatan atau batas waktu berlakunya Wewenang, melampaui batas
wilayah berlakunya Wewenang; dan/atau bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Perbuatan penyalahgunaan wewenang oleh pengguna
anggaran dalam pengadaan barang di Kabupaten Brebes telah bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang secara spesifik diatur dalam Pasal 5
dan Pasal 6 Perpres Nomor 54 Tahun 2010 beserta Perubahannya khususnya prinsip
transparan, bersaing dan akuntabel serta telah melanggar etika pengadaan. Selain itu,
Perbuatan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Herman Adi AW selaku
pengguna anggaran juga bertentangan dengan ketentuan Pasal 21 Undang Undang
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perbendaharaan Negara.
Upaya Penyelesaian Penyalahgunaan Wewenang oleh Pengguna Anggaran dalam
Pengadaan Barang di Kabupaten Brebes
• Perlu dilakukan pengawasan dan pendampingan oleh Inspektorat Kabupaten Brebes
secara rutin setiap tahun sekali terhadap kegiatan pengadaan barang dan jasa
khususnya pengadaan langsung pada setiap SKPD, sehingga dapat mengurangi
potensi terjadinya penyalahgunaan wewenang.
• Sebagai langkah untuk mengurangi potensi terjadinya penyalahgunaan wewenang
dalam pengadaan langsung, Pemerintah Kabupaten Brebes telah membuat aplikasi
SITAMPAN. Diharapkan setiap SKPD dapat memanfaatkan aplikasi tersebut dengan
optimal sehingga kesalahan administrasi dapat dihindari.
• Pertanggungjawaban pidana terhadap pengadaan barang dan jasa perlu dilaksanakan
sosialisasi dari LKPP sehingga timbul pemahaman yang benar tentang pengadaan
barang dan jasa untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan wewenang terhadap
pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah.
Kesimpulan
Penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Pengguna Anggaran dalam pengadaan
barang di Kabupaten Brebes merupakan kategori penyalahgunaan wewenang/ melampaui
wewenang. Dalam Undang - Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan Pasal 18 Ayat (1), menyatakan bahwa Badan dan atau Pejabat Pemerintahan
dikategorikan melampaui wewenang jika keputusan dan atau tindakan yang dilakukan
melampaui masa jabatan atau batas waktu berlakunya wewenang, melampaui batas wilayah
berlakunya wewenang, dan atau bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dalam permasalahan ini, Pemerintah Kabupaten Brebes tidak mau mengulangi
kesalahan yang sama dalam memberikan penyelenggaraan yang tidak baik, dengan itu
Pemerintah Kabupaten Brebes selalu mengedepankan tata pemerintahan yang baik dalam
penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa pemerintah. Hal ini ditandai dengan
penandatangan pakta integritas dalam rangka membangun budaya no korupsi oleh Gubernur,
Kepala DPRD Prov dan Kab/Kota, Bupati/ Walikota se-Jawa Tengah dan penandatangan
Pakta Integritas seluruh Kepala OPD Kabupaten Brebes yang diketahui oleh Bupati
dilaksanakan setiap tahun pada saat pembagian DPA.
Notulensi pertanyaan dan jawaban

Pertanyaan:

Adisya (19417141004) perwakilan dari room 5 kelompok 9 dan 10 mau bertanya. Pada
upaya penyelesaian masalah terdapat aplikasi bernama SITAMPAN. Bagaimana teknis dari
aplikasi SITAMPAN tersebut? Lalu apakah melalui aplikasi tersebut sudah dapat dikatakan
berhasil dan benar-benar mengurangi tindakan para oknum yang menyalahgunakan
wewenangnya? Sertakan contohnya.

Jawaban:

Teknis Aplikasi

Aplikasi Sistem Administasi Pengadaan dan Pengadaan langsung Secara Elektronik


yang selanjutnya disebut (SITAMPAN) adalah perangkat lunak Sistem administrasi
Pengadaan dan Pengadaan Langsung Secara Elektronik yang berbasis web yang terpasang
di server Pemerintah Kabupaten Brebes yang dapat diakses di website sitampan brebeskab.
dan yang menggunakan SITAMPAN adalah Perorangan/ Badan Usaha yang memiliki hak
akses kepada aplikasi SITAMPAN yang direpresentasikan oleh user id dan password yang
diberikan oleh pengelola system. SITAMPAN merupakan sebuah system yang bertujuan
untuk transparansi pengadaan barang dan jasa berbagai jenis, seiring dengan kemajuan
digitalisasi maka hal-hal yang terkait dengan pengadaan barang dann jasa ditulis dalam
teknologi informasi agar terekam jejaknya. Dan memudahkan untuk dicek dan dimintai
pertanggung jawaban.

Keberhasilan Implementasi Aplikasi

Aplikasi SiTampan, dari tujuan user interfacenya masih dirasakan kurang efektif dan
efisien dalam penggunaannya. Walaupun plikasi sudah memenuhi 5 aspek Usability yaitu
Learnability, Memorability, Efficiency, Error, dan Satisfaction. Namun masih mendapatkan
keluhan dalam bentuk User Interface SITAMPAN karena proses bisnis yang dilakukan
masih panjang, sehingga dilakukan pemodelan User Interface SITAMPAN untuk mencapai
tujuan website SITAMPAN yang lebih efektif,efisien dan diharapkan dapat meningkatkan
target penggunaannya sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Namun, yang menjadi permasalahan lainnya adalah sitampan kabupaten berebes
belum bisa diakses secara umum sehingga belum bisa secara transparan kepada masyarakat,
selain itu juga kurangnya sosialisasi akan penggunaan sitampan kabupaten berebes, sehingga
penggunaanya bisa dikatakan kurang optimal, guna memaksimalkannya. Dengan demikian,
tentunya dalam implementasinya masih membutuhkan perbaikan dan pengoptimalan untuk
mengurangi tindakan penyalahgunaan wewenang.

Contoh konkritnya, yaitu:

1. Dalam pengurusan berbagai administrasi setiap SKPD atau satuan kerja perangkat
daerah akan diprioritaskan menggunakan sitampan tersebut, harapannya dengan
pengurusan berbagai administrasi melalui sitampan akan lebih memberikan transparansi
administasi.
2. Penerapan E-Tendering yaitu tata cara pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang dilakukan
secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang terdaftar pada
sistem pengadaan secara elektronik dengan cara menyampaikan 1 (satu) kali penawaran
dalam waktu yang telah ditentukan.

Daftar Pustaka
Haryatmoko. 2015. Etika Publik: untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi. Yogyakarta:
Kanisius.

Kumorotomo, Wahyudi., dkk. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
(LAN RI).

Mokhsen, Nuraida., dkk. 2019. Pengawasan Penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku
Pegawai Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Suwarni. (2019). Pertanggungjawaban Hukum terhadap Penyalahgunaan Wewenang Oleh


Pengguna Anggaran dalam Pengadaan Barang di Kabupaten Brebes. Jurnal Idea
Hukum, 5(1), 1299-1315.

Paraf Ketua Kelompok

Anda mungkin juga menyukai