LAPORAN

PENGAMATAN
TENTANG ASAS –ASAS
UMUM ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN DI
Kantor Kepegawaian
Kabupaten Kubu Raya

REFIANAWATI JUNIAR LESTARI

29.0894
E-4
PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Undang-Undang

Dasar 1945 memerlukan berbagai Undang-Undang untuk melaksanakan
tugas pemerintahannya sehari-hari. Salah satu dari berbagai Undang-
Undang yang dibutuhkan tersebut adalah Undang-Undang tentang
Administrasi Negara atau sekarang dikenal dengan istilah Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan.
Undang-Undang tersebut dibutuhkan untuk memberikan dasar
hukum terhadap segala tindakan, perilaku, kewenangan, hak dan kewajiban
dari setiap administrator negara dalam menjalankan tugasnya sehari-hari
melayani masyarakat.
Undang Undang Nomor 30 tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
merupakan sumber hukum materil atas penyelenggaraan pemerintahan.
Undang-Undang Administrasi Pemerintahan dengan demikian berisi kaidah-kaidah
hubungan antara instansi pemerintah sebagai penyelenggara adrninistrasi publik
dan individu atau masyarakat penerima layanan publik.
 Asas asas umum pemerintahan yang Baik sangat relevan terhadap keberadaan Undang Undang
Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Adminsitrasi Pemerintahan. Relevansi AAUPB dapat diketahui dari
keberadaan AAUPB sebagai prinsip acuan penggunaan wewenang, dasar mengeluarkan keputusan,
panduan dalam penyelenggaraan pemerintahan, serta Panduan untuk merancang Undang-Undang.

Definisi AAUPB menurut hasil penelitian Jazim Hamidi, merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan
berkembang dalam lingkungan hukum Administrasi Negara.
Pelaksanaan Asas asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB) dalam sistem pemerintahan
Indonesia akan berjalan dengan baik dan lancar apabila didukung oleh adanya adiministrasi yang baik dan
dipraktekkan secara benar dalarn penyelenggaraan administrasi pemerintahan agar tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif.
 Pembahasan materi mengenai Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik ini berkaitan
dengan mata kuliah Sistem Pemerintahan Indonesia, Etika Aparatur Sipil Negara, dan
Komunikasi Pemerintahan. Kami melaksanakan praktikum lapangan yang kaitannya dengan
mata kuliah tersebut dengan mengunjungi Kantor Kepegawaian Kabupaten Kubu Raya pada
Kamis, 10 Oktober 2019. Narasumber pada saat penyampaian materi adalah purna praja
angkatan 03 Bapak Drs. Amini Maros, M.Si. yang menduduki jabatan sebagai Kepala
Bappeda Kabupaten Kubu Raya. Narasumber selanjutnya adalah Ibu Wiwi Suharningsih
purna praja angkatan 13 yang menduduki jabatan sebagai Kepala Sie Bina Administrasi
Desa, dan narasumber terakhir adalah Bapak Supriyanto purna praja angkatan 07.
 Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik pada Pasal 10
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan meliputi asas:

Bagian Ketiga Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik

Pasal 10
(1) AUPB yang dimaksud dalam Undang-Undang ini meliputi asas:
a. kepastian hukum;
b. kemanfaatan;
c. ketidakberpihakan;
d. kecermatan;
e. tidak menyalahgunakan kewenangan;
f. keterbukaan;
g. kepentingan umum; dan
h. pelayanan yang baik.
(2) Asas-asas umum lainnya di luar AUPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diterapkan sepanjang dijadikan dasar
penilaian hakim yang tertuang dalam putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
 Tanggapan terkait Sistem Pembelajaran Studi Perspektif di Kantor
Pemerintahan Daerah Kabupaten Kubu Raya

1. Kepastian hukum. Asas kepastian hukum merupakan asas dalam negara hokum yang mengutamakan
landasan ketentuan peraturan perundang-undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan. Dalam sistem pembelajaran studi perspektif ini terkait dengan
asas umum pemerintahan yang baik dalam lingkup kepastian hukum, hal ini karena dalam pelaksanaan
kegiatan ini dilandaskan pada aturan dan surat keterangan atau kebijakan yang dibuat oleh Kampus IPDN
Kalbar yang diajukan terhadap atasan dan pemerintahan Kabupaten Kubu Raya untuk bisa melaksanakan
praktikum lapangan dengan mengunjungi Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Kubu Raya.
2. Kemanfaatan. Asas kemanfaatan maksudnya manfaat yang harus diperhatikan secara seimbang antara:
(1) kepentingan individu yang satu dengan kepentingan individu yang lain; (2) kepentingan individu
dengan masyarakat;(3) kepentingan Warga Masyarakat dan masyarakat asing; (4) kepentingan kelompok
masyarakat yang satu dan kepentingan kelompok masyarakat yang lain; (5) kepentingan pemerintah
dengan Warga Masyarakat; (6) kepentingan generasi yang sekarang dan kepentingan generasi mendatang;
(7) kepentingan manusia dan ekosistemnya; kepentingan pria dan wanita. Berkaitan dengan hal ini, studi
perspektif ini melatih Praja untuk bisa membangun interaksi antara Praja dengan pegawai pemerintahan
yang ada di Kabupaten Kubu Raya, melalui penyampaian materi oleh Kepala Bappeda yang notabene
adalah alumni STPDN sehingga apa yang disampaikan mengarah pada etika ASN yang baik.
3. Ketidakberpihakan. Asas ketidakberpihakan adalah asas yang mewajibkan Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan dalam menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan dengan
mempertimbangkan kepentingan para pihak secara keseluruhan dan tidak diskriminatif. Berkaitan
dengan studi perspektif ini, aparatur pemerintah di Kabupaten Kubu Raya sangat menerima dan
menyambut hangat kedatangan Praja IPDN, yang awalnya Kami di arahkan untuk menuju ruang Kepala
Bagian Pemerintahan, tetapi karena ada hal kekurangan kursi dan tempat yang sempit, Kami pun
diarahkan untuk berpindah ke ruang rapat Bupati. Dalam hal ini dapat dikatakan sebagai Diskresi yaitu
kebebasan pengambilan keputusan atau tindakan yang dilakukan pejabat pemerintah pada situasi yang
mendesak.
4. Kecermatan. Asas kecermatan dimaksudkan sebagai asas yang mengandung arti bahwa suatu Keputusan
dan/atau Tindakan harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung
legalitas penetapan dan/ataupelaksanaan Keputusan dan/atau Tindakan sehingga Keputusan dan/atau
Tindakan yang bersangkutan dipersiapkan dengan cermat sebelum Keputusan dan/atauTindakan
tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan. Berkaitan dengan studi perspektif ini, tindakan yang diambil
oleh pejabat pemerinah Kabupaten Kubu Raya menghadapi persoalan sebelumnya yang telah saya
jelaskan di poin ketiga, sesuai dengan asas kecermatan ini. Hal ini karena, ASN memang jelas harus
mampu melaksanakan asas umum pemerintahan dengan baik, efektif, dan, efisien.
5. Tidak menyalahgunakan kewenangan. Asas tidak menyalahgunakan kewenangan adalah asas yang
mewajibkan setiap Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menggunakan kewenangannya untuk
kepentingan pribadi atau kepentingan yang lain dan tidak sesuai dengan tujuan pemberian kewenangan
tersebut, tidak melampaui, tidak menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan kewenangan.
Berkaitan dengan studi perspektif ini, tindakan yang diambil oleh pejabat pemerintah Kabupaten Kubu
Raya memberikan sosialisasi materi mengenai lingkup pemerintahan dengan menghadirkan Kepala
Bappeda sebagai perwakilan dari Kepala Bagian Pemerintahan. Hal ini sesuai dengan asas untuk tidak
menyalahgunakan kewenangan jabatan.
6. Keterbukaan. Asas keterbukaan adalah asas yang melayani masyarakat untuk mendapatkan akses dan
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif dalam penyelenggaraan pemerintahan
dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
Berkaitan dengan studi perspektif ini, pelaksanaan kegiatan di Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten
Kubu Raya ini sudah cukup baik. Hal ini karena, dalam penyampaian materi sangat terbuka kepada praja,
mulai dari kegiatan pemerintahan dalam kantor maupun dilapangan yang berkaitan dengan visi misi
Bupati untuk menciptakan masyarakat yang bahagia melalui progam-progam yang telah direncanakan
sebelumnya sudah sangat jelas dipaparkan oleh Kepala Bappeda.
7. Kepentingan umum. Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan dan
kemanfaatan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, selektif, dan tidak diskriminatif. Berkaitan
dengan sistem pembelajaran perspektif ini, pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat berdasarkan dengan apa yang telah disampaikan sebelumnya, sudah cukup baik
dengan mengangkat dan mendahulukan kepentingan masyarakat melalui visi dan misi Bupati beserta
jajarannya sesuai dengan cara-cara yang disebutkan diatas seperti melalu sosialisasi turun langsung ke
desa-desa terpencil, dan melakukan pendataan terhadap ibu hamil.
8. Pelayanan yang baik. Asas pelayanan yang baik dimaksudkan sebagai asas yang memberikan pelayanan
yang tepat waktu, prosedur dan biaya yang jelas, sesuai dengan standar pelayanan, dan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Berkaitan dengan sistem pembelajaran perspektif ini, pemerintah
Kabupaten Kubu Raya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat berdasarkan dengan apa yang telah
disampaikan sebelumnya, sudah cukup baik dengan mengangkat dan mendahulukan kepentingan
masyarakat melalui visi dan misi Bupati beserta jajarannya. Dalam system pelayanan kepada masyarakat,
pemerintah Kabupaten Kubu Raya melaksanakan program sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Kubu Raya, yaitu dengan adanya program masyarakat bahagia. Selain itu juga adanya
pemanfaatan anggaran dana desa melalui pencairan dana non tunai, dan pembebasan lahan sehingga
tercipta desa yang mandiri sesuai dengan klasifikasi desa yang terdiri atas swadaya, swakarsa, dan
swasembada.
 Kelebihan Sistem Pembelajaran

Kelebihan dari sistem pembelajaran ini yaitu, meningkatkan ilmu

pengetahuan praja yang kaitannya dengan urusan pemerintahan yang mengacu
pada asas-asas pemerintahan yang baik, etika aparatur sipil negara, bagian-bagian
lingkup pemerintahan, dan struktur organisasi dalam pemerintahan. Selain itu
juga, menambah pengetahuan mengenai Kabupaten Kubu Raya dimulai dari luas
Kabupaten, sejarah, terbaginya kecamatan dan desa, jumlah penduduk,
kebudayaan, pariwisata, pembangunan, serta aktivitas masyarakat yang ada di
Kabupaten Kubu Raya, serta juga dapat melatih praja untuk bisa berpikir mengenai
perspektif lingkup pemerintahan yang kaitannya dengan kemajuan di lingkungan
desa-desa yang ada di Kabupaten Kubu Raya.
 Kekurangan Sistem Pembelajaran

Sebenarnya sudah dirasa cukup baik dengan melaksanakan sistem pembelajaran yang sifat
perspektif dengan melakukan pratikum lapangan ke daerah atau kantor sesuai dengan mata kuliah
yang berkaitan. Namun, ada beberapa sedikit kekuarangan dalam sistem pembelajaran ini, yaitu
berkaitan dengan efisiensi waktu. Seperti dalam hal perpindahan tempat, yang sedikit menyita
waktu dalam penyampaian materi atau sosialisasi yang berkaitan dengan pemerintahan. Selain itu,
dalam penyampaian materi kurang menarik sedikit karena tidak diikuti dengan media seperti
penjelasan melalui power point dan penyampaian power point diberikan pada akhir materi yang
isinya menjelaskan mengenai potensi Kabupaten Kubu Raya, sehingga ada beberapa praja yang
mengantuk karena mungkin merasa jenuh dengan materi yang disampaikan oleh pihak pemerintah
Kabupaten Kubu Raya. Namun, dalam kekurangan sistem pembelajaran ini, tidak mengurangi dan
membatasi lancarnya keefektifan praja dalam menerima sosialisasi atau materi yang disampaikan
karena pelayanan yang diberikanpun sangat baik dan memuasakan.
 SARAN

Pemerintah perlu melakukan sosialisasi kepada Praja dan/atau mahasiswa yang

kaitannya dengan mata kuliah pemerintahan ke kampus-kampus, sehingga mampu
menggerakan mahasiswa dan praja untuk bisa membantu pemerintah dalam hal
ikut serta secara langsung melakukan pengabdian kepada masyarakat.
REFERENSI :

Pratiwi, Setya et al. 2016. Penjelasan Hukum Asas-Asas Umum Pemerintahan yang
Baik (AAUPB) Hukum Administrasi Negara. Artikel.
Haryati Dwi, et al. 2012. Penerapan Asas Hukum Pemerintahan yang Baik dalam
Sistem Perizinan Pelayanan Satu Pintu, Jurnal Mimbar Hukum vol. 24 (2):
187-375.
Azhar, Muhammad. 2015. Relevansi Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
dalam Sistem Penyelenggaraan Administrasi Negara, Jurnal Mimbar Hukum
vol. 8 (2): 274-287.
UNDANG–UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN