Anda di halaman 1dari 20

THE OTHER SIDE

 WELCOME
 SMT. 1
 SMT. 2
 SMT. 3
 SMT. 4
 SMT.6
 SMT.7

PENGANTAR MANAJ
: Perencanaan strategis,
Pemecahan masalah dan pengambilan keputus
12/17/2014

3 Comments

DI SUSUN OLEH :

· SITI ROHMAH (2A214386)


· ANNISA DEVYANA DEWI (21214361)
· KURNIA AYUNINGTIAS (25214934) KELAS : 1EB 38
· NURUL AGUSTINI (28214248) KELOMPOK :2
· RIZKY PANGESTU M. (2C214843) FAKULTAS : AKUNTANSI
· VIRA YUNIAR C. H. (2C214083) JURUSAN : EKONOMI
· METTA DEVI S. (26214607)
· RISNA PUSPITA S. (29214521)

UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2014

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena kami dapat menyelesaikan pem
yang berjudul “Perencanaan Strategis, Pemecahan Masalah, dan Pengambilan Keputusan” dengan la
juga kami ucapkan kepada kedua orang tua kami yang selalu mensuport dan memberikan kami fasili
pengerjaan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengantar Manajemen tentang P
Strategis, Pemecahan Masalah, dan Pengambilan Keputusan. Selain itu tujuan lain dari penyusunan
untuk menambah wawasan tentang Ilmu Manajemen.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan kami sebagai penulis. Kami menyad
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena iu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kr
yang bersifat membangun agar penyusunan makalah selanjutnya bisa menjadi lebih baik. Akhir kata
terima kasih.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG I
2. TUJUAN II

BAB 2 ISI

A. PERENCANAAN STRATEGIS

1. Pengertian perencanaan 1
2. Pentingnya suatu perencanaan 2
3. Hubungan perencanaan dengan fungsi-fungsi lain 3
4. Jenis-jenis perencanaan 3
5. Proses penyusunan perencanaan 5
6. Pendekatan dalam perencanaan 6
7. Ciri-ciri rencana yang baik 7
8. Efektifitas perencanaan 7

B. PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Macam keputusan manajemen 10


2. Keputusan dan jenjang manajemen 10
3. Tahap-tahap pengambilan keputusan 11
4. Tipe-tipe masalah dan pemecahannya 11
5. Gaya pengambilan keputusan 12
6. Model pengambilan keputusan 13
7. Pengambilan keputusan individu dan kelompok 14

BAB 3 PENUTUP

1. KESIMPULAN 16
2. PENUTUP 17
3. DAFTAR PUSTAKA 18

BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat stra
mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupaka
terpenting dari semua fungsi manajemen, karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapa

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana
dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah re
harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Recana formal merupakan rencana
korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal di
mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilaku
jarang mengartikan frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita menga
memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan kedalam
masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau m
untuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk me
keuntungan. Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusa
sehari-hari kita sebenarnya kehidupan yang selalu bersangkutan dengan keputusan. Keputusan meru
terbaik yang diperoleh setelah melakukan musyawarah. Pengambilan keputusan sangat penting dalam
merupakan tugas utama dari seorang pemimpin
2. TUJUAN

A. Pembaca dapat memahami bentuk perencanaan yang strategi


B. Pembaca dapat mengetahui proses pembuatan keputusan rasional dan berbagai permasalahanny
pemecahannya

BAB 2
ISI
A. PERENCANAAN STRATEGI

1. Pengertian perencanaan

Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada sua
dalam rangka mencapai tukuan yang ditetapkan. Beberapa tokoh juga berpendapat tentang arti dari p

Harold Koontz dan Cyril O’Donnel


Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebija
prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-alternatif yang ada.

G.R.Terry
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-as
masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untu
yang diinginkan.

Louis A.Allen
Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diiginkan

Billy E.Goetz
Perencanaan adalah pemilihan yang fundamental dan masalah perencanaan timbul,jika terdapat alter

Drs.H.Malayu S.P Hasibuan


Rencana adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk me
diinginkan itu. Jadi,setiap rencana mengandung dua unsur,yaitu:”tujuan dan pedoman” .

Bintoro Tjokroaminoto
Proses mempersiapkan kegiatan kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tuju
Prajudi Atmosudirdjo
Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang kan di jalankan dalam rangka m
tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaimana cara melakukanya.

S.P. Siagian
Perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran secara matang menyangkut halhal yang akan di k
dating dalam rangka mencaoai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Pentingnya suatu perencanaan

Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan un
kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan pe
keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinam
kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi pesert
dunia usaha.

Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan:

1. untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya k
pembuatan keputusan
2. untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organis

Tujuan perencanaan:

1. Standar Pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaanya


2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat ( struktur organisasinya ), baik kualifikasinya maupun kuantit
4. Mendapat kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
5. Meminalkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu
6. Memberikan Gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
8. mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan

Beberapa manfaat perencanaan adalah:


1. membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
2. memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
3. membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
4. memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
6. membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
7. meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8. menghemat waktu, usaha, dan dana
3. Hubungan perencanaan dengan fungsi-fungsi lain

Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling
saling tergantungdan berinteraksi. Berikut ini penjelasan tentang hubungan nnya:

A. Pengorganisasian dan penyusunan personalia

Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan
manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan sumber daya-sumber day
mencapai efektivitas paling tinggi.

B. Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan menentukankombinasi ya
dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya-sumber daya dan hubungan-hubungan yang di p
mengarahkan dan memotivasi karyawan.

C. Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering disebut sebagai “
dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif. Oleh karena itu,
bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adala
sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

4. Jenis-jenis perencanaan

Ada beberapa macam jenis perencanaan yang ditinjau dari beberapa segi, yaitu:

A. Jenis perencanaan menurut prosesnya:

1. Policy Planning, suatu rencana yang memuat kebiajkankebijakansaja, tentang garis besar atau
bersifat
umum.Mengenai apa dan bagaimana melaksanakan kebijakanitu tidak dirumuskan. Contohnya ada

2. Program Planning, merupakan perincian dan penjelasandaripada policy planning. Dalam peren
biasanya
memuat, hal-hal berikut:
a. Ikhtisar tugas-tugas yang harus dikerjakan
b. Sumber-sumber dan bahan-bahan yang dapat digunakan
c. Biaya, personalia, situasi dan kondisi pekerjaan
d. Prosedur kerja yang harus dipatuhi
e. Struktur organisasi yang harus dipenuhi

3. Operational Planning (perencanaan kerja), yakni suatuperencanaan yang memuat hal- hal y
seperti cara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai tujuanyang lebih tinggi. Hal-hal yang se
dalam perencanaan ini adalah:
a. Analisa daripada program perencanaan
b. Penetapan prosedur kerja
c. Metode-metode kerja
d. Tenaga-tenaga pelaksana
e. Waktu, dan sebagainya

B. Jenis perencanaan menurut jangka waktunya

1. Long Range Planning, yaitu perencanaan jangka panjang yang dalam pelaksanaannya membut
dari
tigatahun
2. Intermediate Planning, yaitu perencanaan jangka menengahyang waktu pelaksanaanya membu
antara
1hingga tiga tahun
3. Short Range Planning, yaitu perencanaan jangka pendek yangpelaksanaannya membutuhkan w
tahun

C. Jenis perencanaan menurut wilayah pelaksanaannya

1. National Planning, yakni rencana yang diperuntukkan bagiseluruh wilayah negara

2. Regional Planning, yakni rencana untuk suatu daerah

3. Local Planning, yakni rencana untuk suatu daerah yang sangatterbatas.

D. Jenis perencanaan menurut penggunaannya

1. Single Use Planning, yaitu suatu perencanaan hanya untuksekali pakai saja. Dalam artian jika r
telah tercapai, maka tidak akan digunakan lagi
2. Repeats Planning, yaitu perencanaan yang dipakai secaraberulang-ulang, walaupun sudah dilak
kali
E. Jenis perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan

1. General Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besardan menyeluruh untuk kegiatan
lebih
luas.Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk satu tahunpelajaran
2. Special (Concentrated) Planning, suatu rencana mengenaikeegiatan khusus, misalnya perencan
dilakukan oleh
kepala sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar dikela IPA

F. Jenis Perencanaan Menurut James Af Stoner dan R . Edward Freeman, 1994

1. Perencanan strategis, perencanaan yang dilakukan oleh para manajer puncak dan menengah un
tujuan
organisasi yang lebih luas,
2. Perencanaan operasional , perencanaan yang memperlihatkan bagaimana perencanan strategis
diimplementasikan
dalam kegiatan sehari hari.

5. Proses penyusunan perencanaan

Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu
membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan p
menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan s
mengerjakannya.

Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin meningkat p
manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan dampak yang palin
keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua wa
perencanaannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi. Manajer pada
lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang leb

Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung pada uku
organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan berskala interna
menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada um
perlu mempertimbangkan keseimbangan antara perencanaan jangka panjang maupun perencanaan ja
Karena itu penting bagi para manejer untuk mengerti peranan perencanaan jangka pendek dan jangk
pola perencanaan secara keseluruhan.

Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
2. Merumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

Perencanaan yang efektif dan baik memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyadari adanya perluang. Artinya, kesadaran akan suatu kesempatan merupakan titik awal ya
perencanaan. Hal itu meliputi suatu pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan adanya peluang
depan dan kemampuan untuk melihatnya dengan jelas dan lengkap, suatu pengetahuan tentang dima
pada sudut kekuatan dan kelemahan kita, suatu pengertian tentang mengapa kita ingin memecahkan
dan suatu visi tentang apa yang menurut harapan kita akan kita dapatkan.

2. Menentukan tujuan. Artinya, tujuan-tujuan yang menentukan hasil-hasil yang diharapkan mengg
akhir yang harus dilakukan, dimana penekanan penting harus ditempatkan, dan apa yang harus dicap
strategi, kebijakan, prosedur, peraturan, anggaran dan program-program.

3. Menentukan Premis. Artinya, Premis adalah asumi-asumi perencanaan. Dengan kata lain, lingku
diharapkan dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan. Apabila premis perencanaan yang konse
dipahami oleh perencana, maka akan semakin terkoordinasilah perencanaan perusahaan itu.

4. Menentukan arah tindakan alternatif. Artinya, langkah keempat di dalam perencanaan adalah me
memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak nampak dengan segera.

5. Mengevaluasi arah tindakan alternatif. Artinya, dalam langkah ini, tindakan dan kegiatan yang te
perlu dilakukan evaluasi kekurangan dari tindakan alternative yang diambil dan dirasa menghambat
jalannya kegiatan tujuannya agar tidak terjadi kesalahan para tahap-tahap selanjutnya dari kegiatan t

6. Memilih satu arah tindakan, artinya langkah yang terakhir dari perencanaan ini merupakan langk
menentukan untuk melanjutkan pada proses pelaksanaan.

6. Pendekatan dalam perencanaan

1. Perencanaan inside-out dan perencanaan outside-in

Perencanaan inside-out: terfokus pada yang sudah dilakukan dan mengusahakan untuk melakukan y
dapat dilakukan. Ini meningkatkan efektivitas organisasi.

Perencanaan outside-in: dari analisa lingkungan eksternal muncul perencanaan untuk mengeksploita
kesempatan dan meminimisasi permasalahan yang terjadi. Kedua perencanaan ini dapat dikombinas

2. Perencanaan top-down dan perencanaan bottom-up


Perencanaan dari atas ke bawah (top-down): manajer dibawah manajer puncak membuat perencanaa
tujuan yang telah ditentukan manajer puncak.

Perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up) dikembangkan pada tingkatan yang lebih bawah tanpa
yang secara teratur melewati hirarki tersebut ke tingkat manajer puncak. Kelebihan: kuatnya komitm
kepemilikan dalam perencanaan yang lebih rendah. Kelemahan: bila terlalu ekstrim mungkin akan g
menghasilkan seluruh tugas yang terintegrasi dalam organisasi secara keseluruhan.

3. Perencanaan contingency

Perencanaan yang terfokus pada pemikiran ke depan. Perencanaan ini meliputi penentuan alternatif-
yang dapat diimplementasikan seandainya perencanaan orisinil tidak sesuai karena adanya perubaha
prediksi perubahan yang akan datang yang dapat berakibat pada perencanaan yang sedang dijalanka

7. Ciri-ciri rencana yang baik

Perencanaan yang baik dapat dinilai jika adanya :

1. Perencanaan disusun sesuai dengan tujuan perusahaan


2. Tepat sasaran
3. Manager menjalankan fungsinya sebagai seorang coordinator
4. Anggota atau karyawan berada dalam satu koordinasi
5. Anggota atau karyawan menjalankan fungsinya sesuai dengan perencanaan program
6. Adanya peningkatan kualitas kerja karyawan atau anggota
7. Perencanaan berhasil membuat sebuah pelaksanaa
8. Adanya pembagian sub-sub koordinasi untuk menjalankan sebuah program
9. Adanya kesepahaman antara manager dengan karyawan atau anggotanya dalam membuat sebuah

8. Efektifitas perencanaan

Perencanaan yang baik dan efektif akan berjalan baik dan baik atau tidaknya menurut George R Terr
melalui pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai perencanaan, yaitu 5W+1H :

A. What (apa),
Membicarakan masalah tentang apa yang menjadi tujuan sebuah perencanaan dan hal-hal yang p
untuk mencapai tujuan perencanaan tersebut.

B. Why (mengapa),
Membicarakan masalah mengapa tujuan tersebut harus dicapai dengan mengapa beragam kegiat
mencapai tujuan tersebut

C.Where (dimana),
Membicarakan masalah dimana program dalam perencanaan tersebut dilaksanakan

D.When (kapan),
Membicarakan masalah kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan diakhiri.

E.Who (siapa),
Membicarakan masalah siapa yang akan melaksanakan program tersebut.

F.HOW (bagaimana).
Membicarakan masalah bagaimana cara melaksanakan program yang direncanakan tersebut.

Dengan melakukan kategori di atas, maka seorang manager akan mudah dalam melaksanakan p
kegiatan yang direncanakannya. Hal ini dikarenakan, metode yang dilakukannya terpola secara baik
berkesinambungan yang melibatkan berbagai macam objek penunjang pelaksanaan program atau ke

Dilain hal, sebeuh perencanaan yang baik dan efektif haruslah memiliki criteria-kriteria sebagai beri

1. Logis dan Rasional. Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan oleh sebab itu
perencanaan
tersebut bisa dijalankan.

2. Komprehensif. Perencanaan yang baik juga harus memenuhi syarat komprehensif.


Artinya menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung terhadap perusaha
yang
baik tidak hanya terkait dengan bagian yang harus kita jalankan, tetai juga dengan mempertimb
dan
integrasi dengan bagian lain di perusahaan.

3. Fleksibel. Artinya, perencanaan yang baik diharapkan dapat beradaptasi dengan perubahan dim
datang,
tapi bukan berarti perencanaan itu dapat diubah seenaknya.

1. Komitmen. Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen

terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan organisasi. K
dibangun dalam sebuah perusahaan jika seluruh anggota di perusahaan beranggapan bahwa perencan
dirumuskan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.

1. Realistis, perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan realistis. Artinya, apa yang dir
perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadap
Hambatan Perencanaan Yang Efektif Dan Baik

· Seorang manajer bertindak otoriter


Manajer disini, tidak memikirkan kebutuhan karyawan hanya megutamakan aturan yang mengikat k
membuat perencanaan

· Kurangnya koordinasi
Kurangnya koordinasi antara atasan dengan bawahan sehingga menyebabkan perncanaan kurang ter

· Kurangnya sumber daya manusia


Sumber daya manusia dalam kategori jumlah dan keterampilan

· Kurangnya sumber daya modal

· Karyawan atau anggota lebih memikirkan kebutuhan pribadi

· Penyusunan rencana yang lamban seringkali membuat fungsi-fungsi dari setiap bagian perusahan
dengan smestinya.

B. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan

1. Macam keputusan manajemen

Terdapat beberapa jenis keputusan dalam proses pengambilan keputusan.Berdasarkan keputusa


diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:

1. Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuh perusah
2. Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah
3. Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah
operator mesin di lantai produksi.

Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang biasanya muncul adalah:

• Keputusan Terprogram. Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam ha
dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti.

• Keputusan tidak terprogram. Keputusan tidak terprogram ini adalah keputusan yang tidak mempun
yang baku, tergantung pada jenis masalahnya. Biasanya, masalah yang membutuhkan keputusan tida
terjadinya tidak dapat diprediksi.
• Keputusan tidak terstruktur.disebut tidak terstruktur karena tidak diketahui pemecahannya karena k
masalahnya

2. Keputusan dan jenjang manajemen

1. HIGH LEVEL (tingkat tinggi)

Contoh halnya dirut dan wakilnya. Bertanggung jawab pengolahan terhadap organisasi secara keselu
rencana jangka panjang, merumuskan strategi, menetapkan kebijaksanaan, dan menetapkan interaksi
organisasi dengan lingkungan luar. Tingkatan yang mempunyai tanggung-jawab penuh terhadap jala
Dan biasanya pada tingkatan ini membuat keputusan yang tidak terprogram, yaitu keputusan yang ti

2. MIDDEL LEVEL (tingkat menengah)

Salah satu contohnya seperti kepala bagian / divisi. Pengendali manajemen dalam suatu organisasi. B
atas ruang lingkupnya, wilayah, divisi dll. Merumuskan rencana jangka menengah, melakukan peng
prosedur, dan membuat keputusan berdasarkan lingkup tanggung-jawabnya. Sebagai pengendali dal
dan meyakini bahwa organisasi menjalankan strategic yang sudah ditetapkan secara baik, efektif dan
mungkin.

3. LOW LEVEL (tingkat bawah)

Seperti supervisor atau mandor. Yaitu pengendali dalam jalannya operasional. Bertanggung jawab a
dan sasaran operasional. Membuat keputusan jangka pendek dan mengendalikan transaksi sehari-har
keputusan yang diambil yaitu keputusan yang terprogram, keputusan yang sering terjadi dan rutin.

3. Tahap-tahap pengambilan keputusan

Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui, atau digunakan untuk
keputusan. Tahap ini merupakan kerangka dasar, sehingga setiap setiap tahap dapat dikembangkan l
beberapa sub tahap yang lebih khusus dan spesifik.

Proses pengambilan keputusan menurut Levin dkk (1995) terdiri atas 6 tahap sebagai berikut :

1.Observasi
Merupakan aktifitas kunjungan lapangan, konprensi, observasi dan riset yang dapat menjadi informa
penunjang.

2.Analisis Dan Pengenalan Masalah


Penentuan penggunaan, penentuan tujuan dan penentuan batasan-batasan yang dapat menjadi pedom
solusi sebuah masalah.
3.Pengembangan Model
Peralatan pengambilan keputusan antar hubungan model matematik, riset yang dapat menjadi out pu

4. Memilih Data Masuk Yang Sesuai


Berupa data internal dan eksternal, kenyataan, dan dapat dipercaya

5. Perumusan Dan Pengetesan Yang Dapat Dipertanggung Jawabkan


Berupa pengetesan atau percobaan dan pembuktian yang dapat menjadi out put yang pemecahan yan
pencapaian tujuan.

6. Penerapan Pemecahan
Dapat berupa aktifitas perubahan prilaku, pelontaran ide, pelibatan manajemen serta penjelasan yang
put
pemahaman manajemen untuk menunjang model operasi dalam jangka yang lebih panjang.

4.Tipe-tipe masalah dan pemecahannya

Masalah merupakan kesenjangan antara das sollen atau teori dengan das sein atau fakta empiris; anta
sebagai kebijakan dengan kenyataan implementasi kebijakan. Dalam masalah terdiri dua jenis masal

1. Masalah Sederhana (Simple Problem),

Ciri dari masalah sederhana adalah, berskala kecil, berdiri sendiri (kurang memiliki sangkut paut den
tidak mengandung konsekuensi yang besar, pemecahannya tidak memerlukan pemikiran luas dan
mendalam.Pemecahan masalah dilakukan secara individual. Teknik yang biasa digunakan, dilakukan
pengalaman, kebiasaan dan wewenang yang melekat pada jabatannya

2. Masalah Rumit (Complex Problem),

Ciri dari masalah rumit adalah, berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat dengan ma
mengandung konsekuensi besar, pemecahannya memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.

Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf pemban
masalah ini adalah masalah yang terstruktur (struktur problems) dan masalah yang tidak terstruktur (
problems).

a. Masalah yang Terstruktur,

Merupakan masalah yang jelas faktor penyebanya, bersifat rutin dan biasanya timbul berulang kali s
pemecahanya dapat dilakukan dengan teknik pengambilan keputusan yang bersifat rutin, repetitif da
pengambilan keputusannya adalah. relatif lebih mudah atau cepat, salah satu caranya dengan penyus
prosedur, atau program tetap.
b. Masalah yang tidak Terstruktur,

Merupakan penyimpangan dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak rutin, tidak jelas fakto
konsekuensinya, serta tidak repetitif. Sifat pengambilan keputusannya adalah, relatif lebih sulid dan
diperlukan teknik pengambilan keputusan yang bersifat non-programmed decision-making. Bagaima
akan dibuat?

Kebijakan umum yang dapat membantu:

· Semakin dekat keputusan dibuat dengan asal/sumber masalah, semakin baik.

· Biasanya mereka yang berada paling dekat dengan masalah berada dalam posisi terbaik untuk m
yang
akan dikerjakan

Kebijakan mempunyai dua konsekuensi :

· Sedikit mungkin meneruskan keputusan ketingkat yang lebih atas dalam organisasi

· Sebanyak mungkin meneruskan keputusan ketingkat yang lebih bawah dalam organisasi.

5. Gaya pengambilan keputusan

Secara teoritis ada 4 gaya pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin.
tersebut adalah:

1. Gaya Direktif

-Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah
-Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat
-Cenderung berfokus jangka pendek
-Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum menggambarkan kekeuasaan yan

2. Gaya Analitik

-Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis


-Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan alternetif dibandingkan gaya direktif
-Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama
-Menggambarkan pemimpin yang otokratik

3. Gaya Konseptual

-Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas


-Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa depan
-Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam informasi dan banyak menggunakan intuisi d
keputusan
-Berani mengambil resiko dan seringkali menemukan solusi yang kreatif
-Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan

4. Gaya Perilaku

-Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat
-Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat
-Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada kebahagiaan org lain
-Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika keputusan tersebut akan berda
pada orang lain

6. Model pengambilan keputusan

a. Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasiona
mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan

b. Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang t
maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan

c. Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai uta
orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan

d. Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifa
kerjasama dalam pengambilan keputusan

e. Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif

f. Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional d
keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.

g. Model Preskriptif dan Deskriptif


Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:

· Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengam

· Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada

Disamping model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiral dimana satu anggota meng
dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau di
dan seterusnya.

7. Pengambilan keputusan individu dan kelompok

Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individual atau kelompok, tergantung bagaimana sifa
permasalahannya. Keputusan individual dibuat oleh seorang pemimpin sendirian, sedangkan keputu
dibuat sekelompok orang. Keputusan kelompok dibedakan dalam :

a) Sekelompok pimpinan
b) Sekelompok orang-orang bersama pimpinannya.
c) Sekelompok orang yang mempunyai kedudukan sama dan keputusan kelompok

A. Keputusan yang dibuat oleh seseorang

Kebaikannya antara lain :

1. Keputusannya cepat ditentukan atau diambil, karena tidak usah menunggu persetujuan dari rek
2. Tidak akan terjadi pertentangan pendapat
3. Kalau pimpinan ya ng mengambil keputusan itu mempunyai kemampuan yang tinggi dan berp
luas
dalam bidang yang akan diputuskan, keputusannya besar kemungkinan tepat.

Kelemahannya antara lain :

1. Bagaimana kepandaian dan kemampuan pimpinan tetapi pasti memiliki keterbatasan.


2. Keputusan yang terlalu cepat diambil dan tidak meminta pendapat orang lain seringkali kurang
3. Jika terjadi kesalahan pengambilan keputusan merupakan beban berat bagi pimpinan seorang d

B. Keputusan yang dibuat oleh Sekelompok Orang

Kelebihannya antara lain :

1. Hasil pemikiran beberapa orang akan saling melengkapi


2. Pertimbangannya akan lebih matang
3. Jika ada kesalahan pada pengambilan keputusan tersebut, beban ditanggung secara bersama.

Kelemahannya antara lain :

1. Ada kemingkinan terjadi perbedaan pendapat


2. Biasanya memakan waktu lama dan berlarut-larut karena terjadi perdebatan-perdebatan
3. Rasa tanggung jawab masing-masing berkurang, dan ada kemungkinan saling melemparkan ta
terjadi
kesalahan.

BAB 3
PENUTUP
1.KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut bisa disimpulkan perencanaan suatu hal yang dipergunakan untuk m
tujuan di waktu yang akan datang dan dapat meningkatkan keputusan yang Baik. perencanaan tidak
kegiatan kehidupan manusia , karena semua orang mempunyai perencanaan untuk kehidyupan yang
Perencanaan diharapkan mendapatkan keberhasilan yang maksimal yang telah direncanakan sebelum

Perencanaan di bagi kedalam beberapa macam yaitu : proses, waktu, pengguna, dll. Dan untuk
bahwa suatu perencanaan itu baik dan efektif atau tidaknya dapat dilihat dari isi dalam perencanaan
5W+1H, Perencanaan disusun sesuai dengan tujuan perusahaan ,Tepat sasaran, Logis dan Rasional,
Fleksibel, Komitmen, Realistis.

Masalah mempunyai beberapa macam/ jenis juga. Di setiap macam masalah terdapat penyelesa
beda pula. Dalam memecahkan suatu masalah kita harus melakukan beberapa tahapan, yaitu: Observ
Pengenalan Masalah, Pengembangan Model, Memilih Data Masuk Yang Sesuai, Perumusan Dan Pe
Dapat Dipertanggung Jawabkan, Penerapan Pemecahan. Untuk memecahkan suatu masalah seorang
harus melihat apakah keputusan ini harus di ambil secara indi vidual atau kelompok . Dan juga gaya
untuk mengambil keputusan pun berbeda beda.

2. PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam mak
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujuka
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang m
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempata
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada um
3. DAFTAR PUSTAKA

· http://arieucihasazuke.blogspot.com/2009/10/hubungan-perencanaan-dengan-fungsi.html
· http://xiaolichen14.wordpress.com/2013/11/24/perencanaan-manfaat-dan-jenis-jenis-perencan
organisasi/
· http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_perencanaan
· http://babayuuu.blogspot.com/2012/11/jenis-keputusan.html
· http://zikriimam.wordpress.com/2009/12/31/tingkatan-manajemen/
· http://bonciz.wordpress.com/2011/01/05/proses-pengambilan-keputusan/
· http://dedenur.wordpress.com/2012/10/08/model-proses-pengambilan-keputusan-tipe-tipe-pen
keputusan-dan
faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pemecahan-masalah/
· http://ojan-jan.blogspot.com/2012/10/pengambilan-keputusan.html

3 Comments
selltiketlink

Tiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:
<a href="http://selltiket.com" rel="nofollow">selltiket.com</a>
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!

Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??


Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas.
Bergabung segera di <a href="http://agen.selltiket.com" rel="nofollow">agne.selltiket.com</a>

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :


No handphone : 085365566333
PIN : d2e26405

Segera Mendaftar Sebelum Terlambat. !!!


Reply
FBSlink

1
<a href="http://www.fbsindonesia.co.id" rel="nofollow">Broker Terbaik </a> – Dapatkan Banyak Kelebihan Tr
FBS,bergabung sekarang juga dengan kami
trading forex <a href="http://www.fbsindonesia.co.id" rel="nofollow">fbsindonesia.co.id</a>
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. SPREAD DIMULAI DARI 0 Dan
3. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANK LOKAL Indonesia dan banyak lagi yang lainya

Buka akun anda di <a href="http://www.fbsindonesia.co.id" rel="nofollow">fbsindonesia.co.id</a>


-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : D04A8185
Reply
fbs indonesialink

1
FBS Indonesia <a href="http://www.fbsindonesia.co.id" rel="nofollow">Broker Terbaik </a> – Dapatkan Banya
Trading Bersama FBS,bergabung sekarang juga dengan kami trading forex <a href="http://www.fbsindonesia
rel="nofollow">fbsindonesia.co.id</a>
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. SPREAD DIMULAI DARI 0 Dan
3. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANK LOKAL Indonesia dan banyak lagi yang lainya

Buka akun anda di <a href="http://www.fbsindonesia.co.id" rel="nofollow">fbsindonesia.co.id</a>


-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :

Tlp : 085364558922
BBM : FBSID007
Reply

Leave a Reply.

POWERED BY Create your own unique website with


customizable templates.GET ST ARTED

Anda mungkin juga menyukai