Anda di halaman 1dari 16

PERILAKU REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI

PASCA GEMPA DI DUSUN LENDANG BILA DESA TEGAL MAJA KECAMATAN


TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA

Winda Nurmayani, Misroh Mulianingsih, Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari


STIKES Yarsi Mataram

Article Info Abstract


Article History: Pendahuluan: Tanggal 5 Agustus terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7
Accepted November 30th Scala Richter di Kabupaten Lombok Utara. Kejadian tersebut menimbulkan
2020 krisis kesehatan seperti ketersediaan air bersih dan penyakit menular.
Kebutuhan kesehatan reproduksi sering kali terabaikan khususnya
Key words: personal hygiene. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Perilaku, Personal Hygiene, hubungan perilaku remaja putri dengan personal hygiene saat menstruasi
Menstruasi, Pasca Gempa pasca gempa di Dusun Lendang Bila.
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan
studi cross sectional, sampel sebanyak 30 orang dengan teknik purposive
sampling. Variabel independen pengetahuan, sikap, fasilitas, perilaku
petugas kesehatan dan variabel dependen perilaku personal hygiene saat
menstruasi. Data di ambil mengguakan kuesioner, di analisis mengguakan
uji Chi-Square.
Hasil penelitian didapatkan remaja putri memiliki pengetahuan baik
dengan perilaku personal hygiene kurang 11 (73,3%), sikap baik dengan
perilaku personal hygiene kurang 19 (82,6), fasilitas kurang dengan
perilaku personal hygiene kurang 21 (77,8%), perilaku petugas kesehatan
kurang dengan perilaku personal hygiene kurang 15 (88,2). Berdasarkan
uji Chi- Square diperoleh nilai Asymp Sig 0,027 pengetahuan, 0,004 sikap,
0,001 fasilitas, 0,002 perilaku petugas kesehatan karena (pvalue < 0,1) H1
diterima “ada hubungan pengetahuan, sikap, fasilitas, perilaku petugas
kesehatan dengan personal hygiene saat menstruasi pasca gempa di Dusun
Lendang Bila”.
Saran: Agar personal hygiene menstruasi remaja pasca gempa baik maka
pemerintah harus menyediakan menstruasi hygiene menejemen yang baik
juga agar menghindari terjadinya penyakit infeksi saluran reproduksi.

PENDAHULUAN yang berisiko tinggi terhadap bencana


terutama gempa bumi.28,11
Gempa bumi adalah salah satu bencana
alam yang rawan mengenai Indonesia dari Data IRBI menunjukkan bahwa dari
sisi geologis dan hidrologis. Data Indeks beberapa kabupaten di NTB, Kabupaten
Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Lombok Utara berada di urutan ke 8 dengan
menunjukan bahwa dari 33 provinsi di skor 152 termasuk ke dalam kelas risiko
Indonesia, NTB berada urutan ke 18 yang tinggi terkena bencana dengan risiko
termasuk provinsi bencana dominan gempa bumi berada di

Corresponding author:
Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih, Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari
nurmayani.winda81@gmail.com
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020
DOI: 10.32584/jikm.v3i2.517
e-ISSN 2621-2994
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 2

urutan ke 2. Menurut Badan Meteorologi, METODE


Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari
Minggu 5 Agustus 2018 Pukul 18.46 WIB Desain yang digunakan dalam penelitian ini
dengan kedalaman 15 kilometer terjadi adalah analitik dengan pendekatan studi
gempa bumi dengan kekuatan 7 Scala cross sectionaldengan jumlah sampel 30
Richter berjarak 18 km Barat Laut Lombok orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 18
Timur dan 27 km Timur Laut Lombok utara, April 2019 sampai 17 Mei 2019 di Dusun
hingga tanggal 19 agustus 2018 telah terjadi Lendang Bila di Desa Tegal Maja Kecamatan
814 kali gempa susulan dan 33 kali Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Alat
diantaranya dirasakan dengan kekuatan di pengumpulan data berupa kuesioner.
atas 5 Scala Richter. Jumlah korban akibat Analisis data menggunakan analisis
gempa bumi Lombok per 17 agustus 2018 univariat dan bivariat menggunakan uji Chi
Lombok Utara menjadi kabupaten dengan Square.
korban terbanyak yaitu 404 orang
meninggal dunia, 829 luka-luka, 14.841 HASIL DAN PEMBAHASAN
bangunan rusak berat, 1841 rusak sedang,
8307 rusak ringan. Berbagai krisis Hasil Penelitian
kesehatan muncul akibat kejadian tersebut
diantaranya pelayanan kesehatan tidak Berdasarkan hasil penelitian yang diakukan
berjalan (lumpuh), terdapat korban yang pada tanggal 18 April 2019 sampai 17 Mei
luka-luka hingga meninggal dunia, masalah 2019 di Dusun Lendang Bila di Desa Tegal
pengungsian, masalah sanitasi lingkungan, Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
penyakit menular dan ketersedian air Lombok Utara di dapatkan data sebagai
bersih.11,4 berikut:

Dalam situasi bencana, kebutuhan akan Tabel 1.


kesehatan reproduksi sering kali
terabaikan, khususnya dalam masalah Distribusi Frekuensi Karakteristik Umum
personal hygiene. Timbulnya masalah
kesehatan tentang kurangnya personal Responden
hygine berawal dari kurangnya air bersih pasca gempa
yang No Karakteristik N %
Responden
nantinya akan berakibat buruk pada
Pendidikan
p SMP 2 6,7
e 1
SMA 12 40,0
r PT 16 53,3
s Menstruasi Pertama Kali
o 12 12 40,0
n 2 13 12 40,0
a 14 2 6,7
l 15 4 13,3
Umur
13 1 3,3
h
14 1 3,3
y
15 4 13,3
g 16 4 13,3
i 3 17 4 13,3
e 18 2 6,7
n 19 3 10,0
e 20 4 13,3
, 21 7 23,3

Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 3
b r
u i
r
u p
k e
n r
y k
a e
m
s b
a a
n n
i g
t b
a i
s a
i k
a
l n
i
n b
g e
k b
u e
n r
g a
a p
n a

y j
a e
n n
g i
s
m
e p
r e
u n
p y
a a
k k
a i
n t

a m
w e
a n
l u
l
d a
a r
Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 4
, i
t
s
e I
h n
i f
n e
g k
g s
a i

p S
a a
r l
a u
r
r a
e n
m
a R
j e
a p
r
p o
u d
t u
r k
i s
i
g
a (
m I
p S
a R
n )
g
y
t a
e n
r g
k
e d
n a
a p
a
p t
e
n b
y e
a r
k u
Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 5
p ,
a
o
j l
a e
m h
u
r v
i
s r
e u
p s
e
r s
t e
i p
e
k r
e t
p i
u
t h
i e
h r
a p
n e
, s

b g
a e
k n
t i
e t
r a
i l
.
s
e B
p e
e r
r d
t a
i s
a
g r
o k
n a
o n
r
e h
a a
Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 3

Total 30 100,0 didapatkan 15 orang (50.5%) dalam

Berdasarkan tabel di atas distribusi


frekuensi berdasarkan pendidikan
didapatkan bahwa pendidikan tertinggi
yaitu PT 16 orang (53,3%) yang terendah
SMP 2 orang (6,7%). Berdasarkan
menstruasi pertama kali didapatkan bahwa
tertinggi yaitu umur 12 – 13 tahun (40.0%)
yang terendah umur 14 tahun (6,7%).
Berdasarkan umur responden didapatkan
bahwa umur tertinggi yaitu 21 tahun
(23,3%) yang terendah umur 13-14 tahun
(3,3%).

Tabel 2.

Distribusi Frekuensi Variabel


Pengetahuan, Sikap, Fasilitas, Perilaku
Petugas Kesehatan, Perilaku Personal
Hygiene

Presentase
No Variabel N
(%)
1 Pengetahuan
Baik 15 50,0
Cukup 14 46,7
Kurang 1 3,3
Sikap
2 Baik 23 76,7
Cukup 7 23,3
Kurang 0 0
Fasilitas
Baik 1 3,3
3
Cukup 2 6,7
Kurang 27 90,0
Perilaku Petugas Kesehatan
4 Baik 5 16,7
Cukup 8 26,6
Kurang 17 56,7
Perilaku Personal Hygiene
Baik 5 16,7
5
Cukup 4 13,3
Kurang 21 70,0
Total 30 100,0

Berdasarkan data dari tabel diatas


menunjukkan bahwa responden di Dusun
lendang Bila pada variabel pengetahuan
Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 4

kategori pengetahuan baik dan 1 orang


(3,3%) kurang. Pada variabel sikap yang
mempunyai sikap tertinggi yaitu kategori
baik sebanyak 23 orang (76,7%) dan yang
memiliki sikap terendah yaitu sikap
cukup sebanyak 7 orang (23,3%). Pada
variabel fasilitas menunjukkan bahwa
responden mempunyai fasilitastertinggi
dalam kategori kurang sebanyak 27 orang
(90,0%) dan memiliki fasilitas terendah
dalam kategori baik sebanyak 1 orang
(3,3%). Pada variabel perilaku petugas
kesehatan menunjukkan bahwa niai
tertinggi ada dalam kategori kurang
sebanyak 17 orang (56,7%) dan nilai
terendah ada dalam kategori
baiksebanyak 5 orang (16,7%). Pada
variabel perilaku personal hygiene
responden mempunyai personal
hygienetertinggi yaitu dalam kategori
kurang sebanyak 21 orang (70,0%) dan
nilai terendah yaitu dalam kategoricukup
sebanyak 4 orang (13,3%).

Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Tabel 3.
Distribusi FrekuensiAnalisis Hubungan Variabel Pengetahuan, Sikap, Fasilitas,
Perilaku Petugas Kesehatan Dengan Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi

Perilaku Personal Hygiene


Variabel Baik Cukup Kurang Total P Value
N % N % N % N %
Pengetahuan
Baik 1 6,7 3 20,0 11 73,3 15 100
Cukup 4 28,6 0 0 10 71,4 14 100 0,027
Kurang 0 0 1 100 0 0 1 100
Sikap
Baik 1 4,3 3 13,0 19 82,6 23 100
Cukup 4 57,1 1 14,3 2 28,62 7 100 0,004
Kurang 0 0 0 0 0 0 0 100
Fasilitas
Baik 1 100 0 0 0 0 1 100
Cukup 0 0 2 100 0 0 2 100 0,001
Kurang 4 14,8 2 7,4 21 77,8 27 100
Perilaku Petugas Kesehatan
Baik 2 40,0 3 60,0 0 0 5 100
Cukup 2 25,0 0 0 6 75,0 8 100 0,002
Kurang 1 5,9 1 5,9 15 88,2 17 100
Total 5 16,7 4 13,3 21 70,0 30 100

Berdasarkan Tabel di atas hasil analisis (77,8%), dan terendah


hubungan antara pengetahuan dengan
perilaku personal hygiene saat menstruasi
diperoleh bahwa pengetahuan tertinggi
yaitu pengetahuan baik dengan perilaku
personal hygiene kurang 11 (73,3%), dan
terendah yaitu pengetahuan baik dengan
perilaku personal hygene baik sebanyak 1
(6,7%). Hasil analisis hubungan antara
sikap dengan perilaku personal hygiene
saat menstruasi diperoleh bahwa sikap
tertinggi yaitu sikap baik dengan perilaku
personal hygiene kurang 19 (82,6%), dan
terendah yaitu sikap baik dengan perilaku
personal hygene baik sebanyak 1 (4,3%).
Hasil analisis hubungan antara fasilitas
dengan perilaku personal hygiene saat
menstruasi diperoleh bahwa fasillitas
tertinggi yaitu fasilitas kurang dengan
perilaku personal hygiene kurang 21
yaitu fasilitas baik dengan perilaku petugas kesehatan baik dengan perilaku
personal hygene baik sebanyak 1 personal hygene baik sebanyak 1 (5,9%).
(100,0%). Hasil analisis hubungan antara Untuk mengetahui hubungan perilaku
perilaku petugas kesehatan dengan petugas kesehatan dengan perilaku
perilaku personal hygiene remaja saat personal hygiene saat menstruasi di
menstruasi diperoleh bahwa perilaku dapatkan hasil nilai p value 0,002<0,1 Ha
petugas kesehatan tertinggi yaitu perilaku diterima berarti ada hubungan antara
petugas kesehatan kurang dengan perilaku petugas kesehatan dengan perilaku
perilaku personal hygiene kurang 15 personal hygiene saat menstruasi remaja
(88,2%), dan terendah yaitu perilaku putri di Dusun Lendang Bila.
nilai p = 0,003 dan nilai OR = 6,693 (95% CI
: 1,848-24,237) yang dapat disimpulkan Berdasarkan Sikap

Berdasarkan pada penelitian ini


Pembahasan menggambarkan bahwa remaja putri Dusun
Lendang Bila mempunyai sikap baik 23 orang
Berdasarkan Pengetahuan (76,7%). Data menunjukkan bahwa mayoritas
responden memiliki sikap yang positif
Pada penelitian ini menunjukkan remaja terhadap personal hygiene saat menstruasi.
putri di Dusun Lendang Bila dalam kategori Hal ini terjadi karena adanya
pengetahuan baik 15 orang (50,0%), yang
sejalan dengan hasil penelitian dari Ratna
(2017) diketahui bahwa dari 45 responden
siswi SMAN 1 Pajangan Bantul yang
mempunyai pengetahuan yang baik
terhadap personal hygiene pada saat
mentruasi berjumlah 34 responden (75,6%)
dengan remaja putri usia 15-18 tahun.19

Beberapa faktor yang mempengaruhi


pengetahuan seseorang yaitu faktor
internal yaitu umur, diketahui bahwa di
Dusun Lendang Bila remja dengan umur
tertinggi yaitu 7 orang memiliki umur 21
tahun dimana semakin cukup umur tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berfikir. Kemudian
faktor pendidikan, diketahui bahwa
pendidikan tertinggi remaja Dusun Lendang
Bila yaitu PT (perguruan tinggi) dimana
semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka akan semakin mudah
untuk menerima informasi tentang objek
atau yang berkaitan dengan pengetahuan.
Pengetahuan umumnya dapat diperoleh
dari informasi yang disampaikan oleh orang
tua, guru, dan media masa. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang maka akan
semakin mudah untuk menerima serta
mengembangkan pengetahuannya.16
faktor yang mempengaruhi dalam dasar korban ketidaktersediaan atau
pembentukan sikap yaitu tinggi kurangnya fasilitas- fasilitas fisik seperti
pengetahuan seseorang, sistem pembuangan, sumber air atau
dimana pengetahuan cadangan air terganggu
seseorang dipengaruhi juga dengan
beberapa faktor yaitu umur dan tingkat
pengetahuan sesorang dimana sebagian
remaja putri di Dusun Lendang Bila
tertinggi memiliki umur 21 tahun dan
pendidikan tertinggi yaitu Perguruan
Tinggi, sehingga pengetahuan sangat
berpengaruh bagaimana seseorang
tersebut bersikap, dimana semakin positif
pengetahuan seseorang maka semakin
positif pula sikapnya.24

Penelitian ini sejalan dengan penelitian


Katarina (2017) menunjukkan bahwa
sikap responden mengenai personal
hygiene saat menstruasi di SMP 2 Kras
Kabupaten Kediri memiliki Sikap dalam
kategori baik 50 (38,5%). Menurut Green,
tingkat pengetahuan tentang personal
hygiene saat menstruasi yang baik dari
responden mempengaruhi cara
responden bersikap.8,16

Berdasarkan Fasilitas

Berdasarkan Pada penelitian ini


menggambarkan bahwa remaja putri
Dusun Lendang Bila mempunyai fasilitas
kurang sebanyak 27 orang (90,0%).
Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Morrison (2018) ditemukannya fakta
bahwa gadis-gadis di 3 kabupaten di
Nepal tidak bisa melakukan personal
hygiene saat menstruasi dikarenakan
ketidaktersediaan sumber air untuk
membersihkan
menstruasi, melakukan
penggantian pembalut karena pembalut
tidak mudah tersedia, dan sarana sanitasi
untuk membuang pembalut sehingga
sebagian besar gadis tidak melakukan
personal hygiene mereka.12

Adanya dampak dari gempa bumi


mengakibatkan kelangkaan atau
ketiadaan adanya sumber daya
pendukung bagi pemenuhan kebutuhan
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 6

bahkan terhenti yang biasanya bisa untuk atau tindakan misalnya Puskesmas,
mandi, cuci, kakus (MCK) sehingga tidak
bisa dilakukan kegiatan tanpa fasilitas yang
tidak tersedia setelah kejadian gempa bumi.

Berdasarkan Perilaku Petugas Kesehatan

Berdasarkan Pada penelitian ini


menggambarkan bahwa perilaku petugas
kesehatan terhadap remaja putri Dusun
Lendang Bila mempunyai kategori kurang
17 orang (56,7%). Penelitain ini sesuai
dengan Morrison (2018) bahwa kurangnya
tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan
yang membantu untuk menyelenggarakan
mengajar manajemen terkait personal
hygienemenstruasi untuk anak perempuan
dimana untuk memastikan ketersediaan
fasilitas khusus untuk MHM (Menstruasi
Hygiene Manajemen) di 3 kabupaten di
Nepal.12

Dalam buku pedoman kespro PPAM


menerangkan bahwa pelayanan petugas
kesehatan untuk remaja usia subur perlu
mendapat informasi dan pendidikan
kesehatan, dan yang terpenting
mendapatkan kit/perlengkapan individu
yang merupakan paket berisi pakaian,
perlengkapan kebersihan diri, yang
diberikan seperti handuk, sabun mandi,
shampo, pembalut wanita, pakaian dalam
wanita dan plastik sampah untuk
pembalut.9

Berdasarkan Personal Hygiene Saat


Menstruasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa


remaja putri Dusun Lendang Bila memiliki
perilakupersonal hygiene yang kurang saat
menstruasi sebanyak 21 orang (70,0%). Hal
ini disebabkan karena ketidaktersediaan
sarana prasarana untuk personal hygiene
saat mentruasi pasca gempa seperti air
bersih, pembalut, pakaian dan sabun saat
gempa. Menurut teori Lawrence Green
perilaku itu sendiri terbentuk dari 3 faktor
yaitu salah satunya Faktor pemungkin yang
memungkinkan atau memfasilitasi perilaku

Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 7

Posyandu, Rumah Sakit, fasilitas dan faktor pemungkin (enabling factors) faktor-
sarana prasarana lainnya yang sudah faktor yang memungkinkan atau
tidak dapat beroprasi kembali setelah memfasilitasi perilaku atau tindakan yang
kejadian gempa dikarenakan terjadi dimaksud dengan faktor pemungkin adalah
kerusakan yang sangat parah sehingga sarana dan prasarana atau fasilitas
tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk terjadinya hygiene saat
sebagaimana mestinya. 16 perilaku kesehatan menstruasi pada
seperti tidak remaja putri Dusun
Penelitian ini sesuai dengan Morrison adanya sumber air Lendang Bila.
(2018) bahwa sebagian besar hingga 50% bersih, tidak ada
siswi di 3 kabupaten di Nepal melakukan kamar mandi yang Penellitian ini sesuai
perilaku personal hygiene kurang layak, dan fasilitas dengan penelitian
dikarenakan ketidaktersediaan air, fisik seperti alat- Durisah (2016)
fasilitas toilet, perlengkapan menstruasi alat atau bahan Hasil penelitiannya
dan sanitasi yang layak untuk melakukan untuk melakukan menunjukkan
personal hygiene.12 personal hygiene bahwa ada
saat menstruasi dia hubungan yang
Hubungan Pengetahuan Dengan akibatkan karena signifikan antara
Personal Hygiene Saat Menstruasi setelah gempa sikap remaja dengan
semua fasilitas dengan perilaku
Pada penelitian ini setelah data diolah yang ada sudah remaja putri dalam
dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak bisa berfungsi menjaga kebersihan
hargakoefisien kembali. organ reproduksi
hubungan pada saat
pengetahuandengan Hubungan Sikap menstruasi di SMP
perilakupersonal Dengan Personal Pesantren Pancasila
hygiene saat menstruasi pada remaja Hygiene Saat Kota Bengkulu
putri mempunyai nilai p- value sebesar Menstruasi tahun 2016
0,027 < 0,1. Dari hasil tersebut dapat (p=0,007). 5

disimpulkanbahwa ada Pada penelitian ini


hubungan didapatkan bahwa Dari Penelitian yang
pengetahuan dengan perilaku personal Setelah data diolah peneliti lakukan
hygiene saat menstruasi pada remaja dari hasil bahwa semakin baik
putri Dusun Lendang Bila. penelitian sikap remaja putri
didapatkanhargako tentang personal
Penelitian ini sesuai dengan penelitian efisien hygiene pada saat
Ratna (2017) bahwa ada hubungan hubungan menstruasi maka
pengetahuan personal hygiene dengan pengetahuandenga belumtentupula
perilaku personal hygiene saat menstruasi n remaja putri
pada remaja putri kelas XI di SMA Negeri hygiene saat tersebut berperilaku
1 Pajangan Bantul yang mempunyai nilai menstruasi pada baik terhadap
p- value sebesar 0,001< 0,05.19 remaja putri personal hygiene
mempunyai nilai p- pada saat
Pada penelitian ini didapatkan value sebesar 0,004 menstruasi. Hal ini
pengetahuan tentang personal hygiene < 0,1. Dari hasil dapat terjafi karena
yang baik tetapi tidak mendorong tersebut dapat menurut teori Green
responden untuk berperilaku baik dan disimpulkanbahwa perilaku di
benar saat menstruasi karena banyak hal ada hubungan pengaruhi juga
yang mempengaruhi seseorang dalam sikap dengan dengan beberapa
berperilaku yaitu salah satunya adalah perilaku personal faktor yaitu salah

Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 8
satunya adalah dikarenakan pada Penelitian ini dapat dijelaskan
faktor pemungkin saat pasca gempa juga sesuai bahwa kurangnya
(enabling factors) di wilayah dengan Morrison fasilitas remaja
merupakan faktor- tersebut (2018) bahwa terhadap personal
faktor yang kesulitan untuk ada hubungan hygiene sangat
memungkinkan memenuhi fasilitas dengan mempengaruhi
atau memfasilitasi kebutuhan personal hygiene perilaku remaja
perilaku atau personal hygiene Menstruasi dalam menjaga
tindakan. Yang saat menstruasi dikarenakan personal hygiene
dimaksud dengan dengan ketidaktersediaa menstruasi hal ini
faktor pemungkin keterbatasan n MHM dikarenakan
adalah sarana dan pembalut, air (Menstruasi ketidaktersediaan
prasarana atau bersih, dan Hygiene sarana dan
fasilitas untuk fasilitas toilet. Manajemen) fasilitas setelah
terjadinya terhadap siswi- gempa yang
perilaku Hubungan siswi di 3 hakekatnya
kesehatan dimana Fasilitas Dengan kabupaten di seharusnya
remaja putri di Personal Nepal.12 mendukung
Dusun Lendang Hygiene Saat
Bila mempunyai Menstruasi Dari penelitian atau
personal hygiene yang peneliti
saat menstruasi Pada penelitian lakukan bahwa memungkinkan
kategori kurang ini didapatkan semakin kurang terwujudnya suatu
bahwa setelah fasilitas remaja perilaku personal
data diolah dari putri untuk hygine yang baik
hasil penelitian melakukanperso tidak dapat
didapatkan nal hygiene pada dilakukan
hargakoefisien saat menstruasi sebagaimana
hubungan maka kurang pula mestinya oleh
fasilitasdengan remaja putri responden,
perilaku personal tersebut dalam sehingga
hygiene saat berperilaku ketidaktersediaan
menstruasi pada terhadap salah satu faktor
remaja putri personal hygiene yang memenuhi
mempunyai nilai pada saat sebagai faktor
p- value menstruasi, hasil pendukung dan
sebesar0,001 < penelitian ini pemungkin. 15

0,1. Dari hasil Hubungan hargakoefisien


tersebut dapat Perilaku Petugas hubungan perilaku
disimpulkan Kesehatan petugas
bahwa ada Dengan Personal kesehatandengan
hubungan Hygiene Saat perilakupersonal
fasilitas Menstruasi hygiene saat
denganperilakup menstruasi pada
ersonal hygiene Berdasarkan Pada remaja putri
saat menstruasi penelitian ini mempunyai nilai p-
pada remaja putri bahwa setelah data value sebesarnilai p
Dusun Lendang diolah dari hasil value 0,002 < 0,1
Bila. penelitian sehingga dari hasil
didapatkan tersebut dapat

Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 9
disimpulkan medapatkan hasil sehingga disebut menstruasi
bahwa ada bahwa semakin sebagai faktor hygiene
hubungan kurang perilaku pendukung dan manajemen saat
perilaku petugas petugas kesehatan pemungkin.15 menstruasi
kesehatan terhadap remaja pasca gempa
denganperilaku putri untuk PENUTUP bagi remaja
personal hygiene melakukan putri guna
saat menstruasi personal hygiene Diharapkan bagi meningkatkan
pada remaja putri pada saat pemerintah perilaku
Dusun Lendang menstruasi maka mampu personal
Bila. kurang pula memberikan hygiene agar
perilaku terhadap fasilitas dan menghindari
Penelitian ini personal hygiene sarana terjadi penyakit
sesuai dengan nya pada saat prasarana yang infeksi saluran
penelitian menstruasi, hasil layak khususnya reproduksi
Morrison (2018) penelitian ini dapat terkait personal seperti
bahwa ada dijelaskan bahwa hygiene saat keputihan,
hubungan antara kurangnya perilaku menstruasi pada vaginitais,
dukungan yang petugas kesehatan remaja putri vulvitis,
diberikan oleh terhadap MHM serta klamidia dll.
petugas kesehatan (Menstruasi memberikan
terhadap personal Hygiene fasiltas untuk REFERENSI
hygiene Manajemen) mendapatkan
menstruasi siswi dengan ketidak pendidikan 1. Agus Irianto,
di 3 kabupaten di tersediaan fasilitas kesehatan untuk (2015). Statistik
Nepal, dimana dan sarana (Konsep Dasar,
menambah Aplikasi Dan
pada penelitian prasarana wawasan dan Pengembangann
tersebut menstruasi dengan perilaku ya). Jakarta:
menemukan kurangnya personal hygiene Kencana.
bahwa pendidikan yang baik bagi
ketidaktersediaan kesehatan yang remaja putri 2. Agus Riyanto,
fasilitas sarana diberikan sangat (2011). Buku
khususnya saat Ajar Metodelogi
prasarana, toilet, dapat menstruasi. Penelitian.
wash dan mempengaruhi Jakarta: EGC
pengetahuan perilaku remaja Bagi tenaga
tentang personal dalam menjaga kesehatan agar 3. Andarmoyos,
hygiene personal hygiene memberikan Isri’in, (2012).
menstruasi yang menstruasi. Personal
pendidikan Hygiene:
dilakukan oleh Ketersediaan kesehatan Konsep, Proses
petugas kesehatan pelayanan dari serta Dalam Praktik
menyebabkan petugas kesehatan menyediakan Keperawatan.
kurangnya ini hakekatnya fasilitas dan Yogyakarta:
perilaku personal mendukung atau Graha Ilmu.
sarana
hygienemenstruas memungkinkan prasarana 4. Badan
i yang dilakukan terwujudnya suatu untuk Meteorologi,
oleh siswi-siswi di perilaku, kebutuhan Klimatologi,
3 kabupaten di personal dan Geofisika,
Nepal tersebut.12 hygiene (2018).
Diperoleh dari:
terutama https:/www.bm
Dari hasil memberikan kg.go.id/press-
penelitian peneliti
Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 1
release/? Dan Sikap Mamuju Sulawesi Pada Remaja
p=gempa- Dengan Barat, Jurnal Putri Kelas XI Di
lombok- Perilaku Fakultas SMAN 1
berpotensi- Remaja Putri Kesehatan Pajangan Bantul.
tsunami- Tentang Masyarakat Jurnal Fakultas
bmkg-jauhi- Kebersihan Unhas, Makasar. Ilmu Kesehatan
bibir- Organ Universitas
pantai&tag=pr Reproduksi 14. Natalia Erlina Aisyiyah :
ess- Pada Saat Yuni, (2015). Yogyakarta.
release&lang= Menstruasi Di Buku Saku
ID. SMP Pesantren Personal Hygiene.
Pancasila Kota 20. Saryono, (2011).
Yogyakarta: Nuha Metodologi
5. Durisah, Bengkulu Medika.
Tahun 2016, Penelitian
(2016). Keperawatan.
Hubungan STIKES 15. Notoadmodjo, S,
Dehasen Purwokerto:
Tingkat (2014). Ilmu UPT. Percetakan
Pengetahuan Bengkulu. Perilaku dan Penerbitan
6. Isro’in Layli dan Jakarta: Kesehatan. UNSOED.
Andarmoyo Kementrian Jakarta :
Sulistiyo, Kesehatan RI. PT.Rineka Cipta. 21. Sastroasmoro S,
(2012). Personal Ismael S, (2012).
Hygiene, 10. Kumalasari, 16. Notoadmodjo, S, Dasar-dasar
Konsep, Proses, Andhyantoro, (2012). Promosi Metodelogi
dan Aplikasi (2014).Kesehatan Kesehatan Dan Penelitian Klinis.
dalam Reproduksi Perilaku Jakarta:
Keperawatan. Untuk Mahasiswa Kesehatan. CV.Sagung Seto.
Yogyakarta: Kebidanan Dan Jakarta:
Graha Ilmu. Keperawatan. PT.Rineka Cipta. 22. Steve Parker,
Jakarta: Salemba (2012). The
7. Joko Christanto, Medika. 17. Nurjanah, R Human Body
(2011). Gempa Sugiharto, Dede Book. Jakarta:
Bumi, 11. Kurniawan Lilik, K, Siswanto BP, Erlangga.
Kerusakan Triutomo Sugeng, Adikoesoemo,
Lingkungan, Yunus Ridwan, (2011). 23. Sugiyono,
Kebijakan Robi Amri Mohd, Manajemen (2011). Metode
danStrategi Ari Hantyanto Bencana. Jakarta: Penelitian
Pengelolaan. Arezka, Alfabeta. Kuantitatip,
Yogyakarta: (2014).Indeks Kualitatif, dan
Liberty. Risiko Bencana 18. Nursalam, R&D. Bandung :
Indonesia. Jawa (2013). Konsep AFABETA, cv.
8. Katarina Barat: BNPB. Penerapan
Canggih Metode 24. Syarah Wahyuni
Pythagoras, 12. Morrison Joanna, Penelitian Ilmu Syamsir, (2015).
(2017). Personal Basnet Machidira, Keperawatan. Perilaku
Hygiene Remaja Bhatta, Jakarta: Salemba Kesehatan
Putri Ketika Khmbanjar Medika. Reproduksi
Menstruasi,Jural Sangeeta, Baral, Pada Remaja
Fakultas (2018). Analysis 19. Ratna Devi Astuti, Putri Kelas X Di
Kesehatan Of Menstrual (2017). Lima Sekolah
Masyarakat Hygiene Practices Hubungan Menengah Atas
Universitas In Nepal. Unicef: Pengetahuan Di Kabuaten
Airlangga Nepal. Tentang Personal Maros, Jurnal
Surabaya. Hygiene Dengan AKPER Makasar.
13. Muhammad, Perilaku
9. Kemenkes.Renca Suriah, Indra, Personal 25. Tirsa, John,
na Strategis (2013). Perilaku Hygiene Saat Eddy, (2016).
Kementrian Personal Hygiene Menstruasi Pengetahuan,
Kesehatan Di Kelurahan Sikap, dan
Tahun 2015- Krema Perilaku Remaja
2019, (2015). Kecamatan
Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 3 No 2, November 2020/ page 1-9 1
Tentang Petugas
Kesehatan Kesehatan Dan
Reproduksi, Partisipasi
Jurnal Masyarakat,
Fakultas Jurnal
Kedokteran Kependudukan
Universitas Indonesia Vol.
Sam Ratulangi 8 No.1.
Manado.

26. Wawasan
Pendidikan,
(2017).
Remaja:
Pengertian,
Ciri-ciri, dan
Faktor
Dominan
Serta Emosi
Remaja.
www.wawasa
npendidikan.c
om/2017/08/
Rem aja-
Pengertian-
ciri-ciri-dan-
faktor-
dominan-
serta-emosi-
remaja.html?
m=1,Diakses
tanggal 15
Januari 2019,
jam19:31.

27. Widodo Budi


Otomo,
(2016).
Perilaku
Remaja Putri
Dalam
Personal
Hygiene
(Genetalia)
Saat
Menstruasi Di
Madrasah
Aliyah Darul
Huda Mayak
Kabupaten
Ponorogo, KTI
DIII
Keperawatan
Universitas
Muhamadiyah
Ponorogo.

28. Widyatun dan


Fatoni Zaenal,
(2013). Peran

Winda Nurmayani M, Misroh Mulianingsih,Irwan Hadi, Rilla Ayu Suitari – Perilaku Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pasca Gempa Di Dusun Lendang Bila Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten
Lombok Utara

Anda mungkin juga menyukai