Anda di halaman 1dari 35

THERAPI MODALITAS

KEPERAWATAN JIWA

Mochamad Ali Sodikin, S. Kep. Ns., M. Kep.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 1


PENDAHULUAN
• Gangguan jiwa mpk penyakit multi kausal.
• Pendekatan terapi modalitas : multiterapi,
pendekatan tim kesehatan jiwa.
• Terapi: bio, psiko, sosio, spiritual.
• Merupakan terapi utama dalam keperawatan
jiwa
• Upaya mengubah perilaku maladaptif menjadi
adaptif
04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 2
• Farmakoterapi • Pendampingan
• Terapi Kejang Listrik (ECT) • Bimbingan &
• Pembedahan Konseling
• Psikoterapi
• dll

Biologi psikologi

Social-
spiritual
kultural
• Terapi Lingkungan
Sosioterapi
• Terapi spiritual/rohani • Terapi keluarga
• Okupasi
• Rehabilitasi

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 3


JENIS TERAPI MODALITAS
1. Terapi Biologi (Psikofarmaka, ECT)
2. Terapi Individual
3. Terapi Lingkungan (milieu therapy)
4. Terapi Kognitif
5. Terapi Keluarga
6. Terapi Aktifitas Kelompok
7. Terapi Perilaku
8. Terapi Bermain
9. Terapi Okupasi
10. Terapi rehabilitasi
11. dll
04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 4
TERAPI INDIVIDUAL
 Hubungan terstruktur yang dijalin antara Perawat-Klien
untuk mengubah klien.
 Utk mengembangkan pendekatan unik penyelesaian
konflik, meredakan penderitaan emosional,
mengembangkan cara yg cocok utk memenuhi
kebutuhan.
 Melalui 3 fase yg overlap (orientasi, kerja, dan
terminasi)
04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 5
Fase Orientasi
 Perawat membangun hubungan saling percaya dg
klien.
 Latar belakang klien didiskusikan & isu

diidentifikasi.
 Perawat dan klien merumuskan tujuan dan

menentukan komponen praktek

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 6


Fase Kerja
 Klien eksplorasi diri
 Perawat bekerja dg isi (atau cerita) dan proses (dr

perasaan) yg berhubungan dg penderitaan klien.


 Klien dibantu utk mengembangkan pengetahuan

ttg diri dan didorong menghadapi risiko mengubah


perilaku yg disfungsional.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 7


Fase Terminasi
 Setelah dua fihak menyetujui bahwa masalah yang
mengawali terjalinnya hubungan telah mereda dan
lebih terkendali.
 Klien merasa lebih baik dan melaporkan

peningkatan fungsi pribadi, sosial, atau pekerjaan.


 Tujuan terapi telah tercapai.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 8


TERAPI LINGKUNGAN
 Perawat menggunakan semua lingkungan rumah
sakit dalam arti terapeutik.
 Perawat memberi kesempatan tumbuh dan berubah

perilaku dg memfokuskan pd nilai terapeutik dlm


aktivitas dan interaksi.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 9


TERAPI LINGKUNGAN
 Memberi kesempatan dukungan, pengertian,
berkembang sbg pribadi yg bertanggung jawab.
 Klien dipaparkan pd peraturan, harapan, tekanan peer,
dan interaksi sosial.
 Perawat mendorong komunikasi dan pembuatan
keputusan, meningkatkan harga diri, belajar
keterampilan dan perilaku baru
04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 10
TERAPI LINGKUNGAN

 Tujuan: memampukan klien dpt hidup di luar


lembaga yg diciptakan memalui belajar
kompetensi yg diperlukan untuk beralih dari rs ke
komunitas.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 11


TERAPI BIOLOGIS
 Didasarkan pada model medikal: memandang gg jiwa sebagai
penyakit.
 Tekanan: pengkajian spesifik dan pengelompokan gejala dlm
sindroma spesifik.
 Perilaku abnormal akibat penyekit atau organisme tertentu dan
akibat perubahan biokimia ttt.
 Jenisnya: medikasi psikoaktif, intervensi nutrisi, fototerapi,
ECT, bedah otak.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 12


Terapi Kognitif (Cognitive Therapy)
• Terapi kognitif adalah salah satu bentuk psikoterapi yang
didasarkan pada konsep proses patologi jiwa, dimana fokus
dari tindakannya berdasarkan modifikasi dari distorsi kognitif
dan perilaku maladpatif (Townsend, 2014).
• Terapi kognitif adalah suatu bentuk psikoterapi yang dapat
melatih klien untuk mengubah cara klien menafsirkan dan
memandang segala sesuatu pada saat klien mengalami
kekecewaan, sehingga klien merasa lebih baik dan dapat
bertindak lebih produktif.
04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 13
Tujuan terapi kognitif
1. Tujuan terapi ini mengubah pikiran negatif menjadi
positif
2. Mengubah kepercayaan (anggapan) tidak logis,
penalaran salah, dan pernyataan negatif yang
mendasari permasalahan perilaku ( Stuart , 2013).

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 14


ABCs Behaviour

Antecedent Behavior Consequence

Affective Behavioral Cognitive

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 15


Fase Pembentukan Perilaku dalam T.
Kognitif
Antecendent Belief Consequence
(activating event) (behavior)

“Saya gagal” Sedih


PHK “Hidup saya hancur” Putus asa
(DISTORSI KOGNITIF) Bunuh diri

T. Kognitif
“Saya cari pekerjaan lain” Sedih
“pasti msh ada peluang” Masih ada harapan

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 16


TERAPI KELUARGA
 Seluruh kelg disertakan sbg unit penanganan
 Semua masalah klg diidentifikasi dan kontribusi dr
masing-masing anggota thd masalah yg dialami.
 Terdiri 3 fase: fase 1 (perjanjian), fase 2 (kerja), dan fase
3 (terminasi).
 Tujuan: meningkatkan fungsi keluarga.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 17


Fase pertama
 Berkembangnya hubungan terapis – keluarga
 Isu diidentifikasi

 Tujuan ditetapkan

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 18


Fase Kerja
 Mengubah pola interaksi
 Meningkatkan kompetensi individual

 Eksplorasi batasan, peraturan dan harapan.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 19


Fase Terminasi
 Keluarga melihat lagi proses yg dibuat utk mencapai
tujuan
 Cara-cara mengatasi isu yg timbul
 Mempertahankan perawatan yg berkesinambungan

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 20


TERAPI KELOMPOK
 Perawat berinteraksi dg sekelompok klien secara teratur.
 Tujuan: meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan hubungan
interpersonal, mengubah perilaku maladaptif.
 Ada 3 tahap: tahap permulaan, fase kerja, dan tahap terminasi.
Fase Permulaan
 Peride orientasi
 Klien diorietasikan pd apayg diperlukan dlm interaksi
 Terapis sbg role model perilaku dg mengusulkan struktur
kelompok, meredakan kecemasan, memfasilitasi interaksi.
Fase Kerja
 Terapis membantu eksplorasi isu, memfokuskan pada kondisi
here and now
 Dukungan diberikan
Fase Terminasi
 Kelompok dihubungkan dan dilibatkan dlm hub interpersonal
 Memberi umpan balik, dukungan, dan toleransi thd perbedaan
 Didorong menyelesaikan masalah
JENIS TAK
• TAK Sosialisasi
• TAK Orientasi Realita
• TAK Stimulasi Sensori
• TAK Stimulasi Persepsi
 TAK Stimulasi persepsi umum
 TAK Stimulasi persesi : Perilaku Kekerasan
 TAK Stimulasi persesi : Halusinasi
 TAK Stimulasi persesi : Harga Diri Rendah
04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 25
TERAPI PERILAKU
 Premis: perilaku dipelajari, perilaku sehat dapat dipelajari dan
disubstitusi dari perilaku tdk sehat.
 Teknik dasar terapi perilaku:
1. Role model
2. Kondisioning operan
3. Desensitisasi sistematis
4. Pengendalian diri
5. Terapi aversi (refleks kondisi)

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 26


Role Model
 Perawat memberi contoh perilaku adaptif.
 Klien mempelajari melalui praktek dan meniru.
 Sering digunakan dg kondisioning dan desensitisasi.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 27


Kondisioning Operan
 Disebut juga penguatan positif
 Terapis memberi penghargaan kepada klien utk perubahan
perilaku yg positif.
 Klien akan berubah perilaku seiring dengan penghargaan dan
umpan balik positif thd perilaku.
 Perilaku akan dipertahankan dan ditingkatkan.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 28


Desensitisasi Sistematis
 Untuk klien fobia
 Klien diperkenalkan pd stimulus yg menimbulkan fobia
sementara klien dlm keadaan relaks.
 Stimulus ditingkatkan sementara klien mengatasi kecemasan
dan ketakutan yg timbul.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 29


Pengendalian Diri
 Klien dilatih belajar mengubah kata-kata negatif sampai dapat
mengendalikan diri.
 Hasil: penurunan tingkat distres mereka

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 30


Terapi Aversi
 Penguatan negatif
 Perilaku abnormal dirusak dengan pengalaman
ketidaknyamanan
 Klien belajar utk tdk mengulang perilaku demi menghindar
konsekuensi negatif perilaku

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 31


TERAPI BERMAIN
 Premis: anak-anak akan berkomunikasi dg baik melalui
permainan dari pada dengan kemampuan verbal.
 Perawat dpt mengkaji tkt perkembangan, status emosional,
hipotesa diagnostik, intervensi terapeutik.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 32


TERAPI BERMAIN
Prinsip terapi bermain:
 Terapis membina hubungan yg hangat.

 Merefleksikan perasaan anak.

 Mempercayai anak dapat menyelesaikan masalah.

 Interpretasi perilaku anak

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 33


TERAPI BERMAIN
Indikasi:
 Anak depresi

 Anak cemas

 Anak abuse

 Dewasa dg stres pasca trauma, gg identitas disosiatif, abuse.

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 34


Terimakasih

04/11/2020 Poltekkes Malang 2018 35

Anda mungkin juga menyukai