Anda di halaman 1dari 20

UJI HOMOGENITAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Statistika

Dosen Pengampu: Nurhaswinda, M.Pd.

Disusun Oleh :

Putri Suci Zulisra 1886206060

Nur Elvina Putri 1886206021

M. Habib Ridho 1886206013

Tria Nurul Hidayah 1886206097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG KOTA
T.A 2021
A. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang dimaksudkan


untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari
populasi yang memiliki variansi yang sama. Pada analisis regresi, persyaratan
analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat regresi untuk setiap
pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki variansi yang
sama.Jadi dapat dikatakan bahwa uji homogenitas bertujuan untuk mencari
tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang
sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data
yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama.

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-


variansi dua buah distribusi data atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.
Uji ini biasanya dilakukan sebagai prasyarat analisis data/ analisis statistic
menggunakan teknik Uji Independent T-Test dan ANOVA. Pengujian
homogenitas juga dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa
sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang
berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Sebagai contoh,
jika kita ingin meneliti sebuah permasalahan misalnya mengukur pemahaman
siswa untuk suatu sub materi dalam pelajaran tertentu di sekolah yang
dimaksudkan homogen bisa berarti bahwa kelompok data yang kita jadikan
sampel pada penelitian memiliki karakteristik yang sama, misalnya berasal dari
tingkat kelas yang sama.

Adapun Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Homogenitas adalah:


JikaNilaiSignifikansi(P-Value)<0,05 makadapat

disimpulkan bahwa “Varian dari Dua Kelompok Data atau Lebih


adalah TIDAK SAMA (TIDAK HOMOGEN)”.
1) JikaNilaiSignifikansi(P-Value)>0,05makadapat
disimpulkan bahwa “Varian dari Dua Kelompok Data atau Lebih adalah
SAMA (HOMOGEN)”.

1. Langkah-Langkah Uji Homogenitas dengan SPSS


Sebagai contoh, kita akan melakukan Uji Homogenitas terhadap data
hasil penelitian yang terdiri atas variabel Motivasi Belajar dan Prestasi
Belajar. Dimana Motivasi Belajar merupakan Variabel Bebas (X) dan
Prestasi Belajar sebagai Variabel Terikat (Y).

Adapun data dari masing-masing Varaibel adalah sebagai berikut:

Motivasi
Responden Prestasi
Belajar
Belajar
1 65 75
2 60 75
3 80 90
4 65 80
5 80 95
6 75 95
7 80 85
8 65 85
9 75 90
10 65 75
11 60 75
12 75 80
13 80 95
14 65 80
15 70 85
Untuk membuktikan apakah Dua Kelompok Data tersebut mempunyai
Variansi yang Sama (Homogen), maka dapat dilakukan Uji Statistik
menggunakan SPSS sebagai berikut:

a. Entry Data ke dalam Program SPSS. Sebagaimana terlihat pada Gambar


berikut:
b. Selanjutnya klik ANALYZE dan pilih COMPARE MEAN dan klik pada
ONE WAY ANOVA. Seperti tampilan Gambar di bawah ini:
c. Setelah itu akan muncul tampilan seperti berikut:

d. Selanjutnya masukkan Variabel Terikat (Y) yaitu Prestasi Belajar ke


dalam kotak DEPENDENT LIST dan masukkan Variabel Bebas (X)
yaitu Motivasi Belajar ke dalam kotak FACTOR. Sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar berikut ini:
e. Selanjutnya klik pada menu OPTION dan beri Tanda Centhang (√) pada
pilihan HOMOGENEITY OF VARIANCE TEST dan kemudian klik
CONTINUE.

f. Kemudian klik OK dan lihat hasilnya, seperti Nampak pada gambar


berikut:

2. Interpetasi Hasil/Menarik Kesimpulan


Berdasarkan Output SPSS tersebut, didapatkan hasil Sig (P- Value) =
0,142. Hal ini menunjukkan bahwa nilai P > 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Varian dari Data tersebut
adalah SAMA atau dapat dikatakan bahwa Data tersebut HOMOGEN.
LATIHAN MANDIRI

1. Lakukan Uji Normalitas Data dan Berikan Interpretasi atau Kesimpulan


dari hasil uji tersebut pada data berikut ini:

No. Data Nilai Mahasiswa


1 80
2 90
3 80
4 75
5 60
6 70
7 60
8 75
9 80
10 80
11 85
12 90
13 90
14 80
15 85
16 70
17 75
18 75
19 60
20 60
21 75
22 75
23 80
24 85
25 85
26 85
27 60
28 60
29 70
30 60
2. Lakukan Uji Homogenitas Data dan Berikan Interpretasi atau
Kesimpulan dari hasil uji tersebut pada data berikut ini:

No. Data Score Motivasi Data Nilai Mahasiswa


1 10 80
2 20 90
3 20 80
4 10 75
5 10 60
6 20 70
7 25 60
8 25 75
9 30 80
10 30 80
11 25 85
12 25 90
13 20 90
14 20 80
15 10 85
16 10 70
17 20 75
18 20 75
19 25 60
20 25 60
21 25 75
22 30 75
23 30 80
24 20 85
25 10 85
26 20 85
27 10 60
28 25 60
29 20 70
30 10 60

Pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap


variabel memiliki varians yang homogen (Ating Soemantri, 2006).
Tujuan dilakukannya uji homogenitas data adalah untuk mengetahui
bahwa sampel penelitian yang diambil adalah berasal dari populasi yang
sama (Yusri, 2013). Kesamaan asal sampel ini antara lain dibuktikan
dengan adanya kesamaan variansi kelompok-kelompok yang membentuk
sampel tersebut. Jika ternyata tidak terdapat perbedaan varians di antara
kelompok sampel, hal ini mengandung arti bahwa kelompok-kelompok
sampel tersebut berasal dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas
yang hanya terdiri dari dua kelompok data – hanya homogenitas dua
varians populasi – dapat digunakan Uji Rasio-F. Berikut akan dibahas
terlebih dahulu mengenai homogenitas dua varians populasi. Dalam
melihat perbedaan dua populasi penelitian, peneliti harus memperhatikan
homogenitas varians populasi. Untuk mengetahui homogenitas populasi
digunakan varians sampel untuk menaksir parameter-parameter populasi
ini. Untuk menguji hipotesis , dapat digunakan suatu uji statistic
sederhana rasio-F.

B. Uji Homogenitas dengan Uji Rasio – F

F=

Keterangan:

F = nilai yang digunakan untuk menguji homogenitas varians populasi

= varians sampel lebih besar

= varians sampel lebih kecil

= varians populasi data

Hasil perhitungan rasio-F digunakan untuk menafsirkan homogenitas


populasi dengan membandingkan harga F dalam tabel distribusi F. Untuk harga
F tabel diambil pada taraf signifikansi α dan derajat kebebasan (dk)
pembilang  (n untuk varians sampel terbesar) dan derajat kebebasan
penyebut   (n untuk varians sampel terkecil).

Contoh:
Suatu penelitian ingin mengetahui apakah dua kelompok karyawan
pabrik Sentosa (X1 dan X2) yang memproduksi sepatu memiliki varians yang
homogeny atau tidak. Adapun data dua kelompok karyawan tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:

Data Produksi Sepatu (Dalam Ribuan Kodi) Oleh Dua Kelompok


Keryawan Pabrik Sentosa Tahun 2006

Karyawan Kelompok 1 (X1) Karyawan Kelompok 2 (X2)


7                           5 6                             4
8                           8 6                             5
6                           9 7                             5
7                           7 7                             6
7                           6            6
6                           6            5
Terlebih dahulu data di ats disusun seperti dalam tabel berikut untuk
memperoleh besaran-besaran yang diperlukan dalam perhitungan uji
homogenitas varians:
TABEL
BESARAN-BESARAN UNTUK PENGUJIAN HOMOGENITAS VARIANS
DATA PRODUKSI SEPATU (DALAM RIBUAN KODI) OLEH DUA
KELOMPOK KARYAWAN PABRIK SENTOSA TAHUN 2006.

Karyawan Kelompok I Karyawan Kelompok II


X1 X2
7 49 6 36
8 64 6 36
6 36 7 49
7 49 7 49
7 49 6 36
6 36 5 25
5 25 4 14
8 64 5 25
9 81 5 25
7 49 6 36
6 36 - -
6 36 - -
82 574 57 333

Varians untuk kelompok I:


 =
 =
 =
 = 1,242
  Varians untuk kelompok II:
 =
 =
 =  =
 = 0,90
Hasil perhitungan kedua varians kelompok itu ternyata varians kelompo
X1 lebih besar dari varians kelompok X 2, maka dalam uji homogenitas varians
dengan uji Rasio-F digunakan  sebagai  dari varians  sebagai . Homogenitas
varians diuji dengan rumus sebagai berikut:
F =  =
F=
Berdasarkan tabel distribusi F pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan
(dk) pembilang = n1 – 1 = 12 – 1 = 11 dan dk penyebut = n 2 – 1 = 10 – 1 = 9
F0,95(11,9) = 3,10. Jika harga rasio-F hitung sama atau lebih besar dari harga F
tabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis varians populasi tidak dapat
diterima. Jika sebaliknya, rasio F hasil perhitungan lebih kecil dari F tabel
maka varians populasi adalah homogen karena hipotesis nol (H0) diterima.
Ternyata F hasil perhitungan lebih kecil dari F tabel (1,3804 < 3,10) jadi
varians populasi kedua data tersebut homogen (  (Yusri, 2013).
Selanjutnya, apabila jumlah kelompok sampel terdiri atas tiga kelompok
atau lebih, maka perlu dapat diuji dengan Uji Fmaks Hartley dan uji homogenitas
varians dengan Uji Barlett.

C. Uji Homogenitas dengan Uji Fmaks Hartley


Apabila kita memiliki k buah populasi yang pada masing-masing
populasi itu telah diambil sampelnya maka kita memiliki k buah variansnya
yaitu . Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah , dan dianalisis berdasarkan
varians sampel Hipotesis Alternatif (Ha) yang diajukan bahwa ada satu di
antara varians populasi yang tidak sama. Artinya, apabila ada satu dari varians
populasi tidak sama maka H0 ditolak (Yusri, 2016).
Sampel penelitian harus diambil secara acak mandiri (independent
random sample) dari populasi yang berdistribusi normal. Banyak anggota
sampel harus sama (n1 = n2 = n3 = . . . = nk). setelah terpenuhi hal itu dapat
dilakukan uji statistik Fmaks, yaitu perbandingan antara varians sampel terbesar
( ) dengan varians sampel terkecil ( ) dalam jumlah urutan varians sampel
(Fmaks =  atau Fmaks =
Harga kritis untuk distribusi f dari tabel diambil pada taraf signifikasi α
dengan derajat kebebasan pembilang = k dan derajat kebebasan penyebut = n –
1, maka f tabel yang dibutuhkan adalah F 1- α(k,n-1). Dengan ketentuan, apabila
Fmaks hasil perhitungannya lebih kecil daripada F tabel (F1- ) maka
α(k,n-1)

H0 diterima berarti sampel yang diambil adalah berasal dari populasi yang
homogen ( ). Sebaliknya, apabila Fmaks hasil perhitungan lebih besar atau sama
dengan F tabel (F1- α(k,n-1)), maka H0 tidak dapat diterima berarti sampel yang
diambil berasal dari populasi yang tidak homogen (Yusri, 2013).
Contoh:
TABEL 2.3
PRODUKSI KARYAWAN DENGAN PERLAKUAN PENDEKATAN
INTERPERSONAL, KEMANDIRIAN, DAN PEMBERIAN MOTIVASI
Dari data tersebut, seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada
persamaan populasi asal sampel data tentang produksi karyawan. Ujilah apakah
ketiga data sampel itu berasal dari populasi yang homogen?
Penyelesaian:
Terlebih dahulu dihitung besaran-besaran yang diperlukan dalam
perhitungan varians sampel. Hipotesis nol yang diajukan dalam studi ini adalah
H0: . Hipotesis alternative yang diajukan bahwa H a:ada satu di antara varians
populasi yang tidak sama.
Perhitungan varians sampel (  untuk semua data dalam Tabel 2.4 sebagai
berikut:
  Untuk data pendekatan interpersonal (X1):
 =
 =
 =
  Untuk data pendekatan kemandirian (X2):
 =
 =
 =  = 139,7763
  Untuk data pendekatan motivasi (X3):
 =
 =
 =
Ketiga varians sampel hasil perhitungan tersebut ternyata varians terbesar
adalah  = 324,3494 dan varians terkecil  = 139,7763, sehingga dapat dihitung
uji Fmaks Hartley, yaitu:
Fmaks =
Nilai kritis untuk F dari tabel distribusi diambil pada taraf α = 0,05
dengan derajat kebebasan pembilang = 3 dan derajat kebebasan penyebut = n –
1 = 34 – 1 = 33, maka F0,95(3,33) berada antara F0,95(3,32) = 2,90 dan F0,95(3,34) = 2,88,
maka F0,95(3,33) = 2,89. Ternyata Fmaks hasil perhitungan lebih kecil daripada F
tabel (Fmaks = 2,3205 < F0,95(3,33) = 2,89). Sesuai dengan ketentuan, maka
H0 dapat diterima dan berarti data sampel penelitian berasal dari populasi yang
homogeny. Dengan demikian, uji perbedaan rata-rata data tersebut dapat
dilakukan dengan analisis varians.
D. Uji Homogenitas dengan Uji Barlett
Pengujian homogenitas dengan uji Bartlett atau disingkat
dengan B dilakukan apabila data yang akan diuji lebih dari 2 (dua)
kelompok data atau sampel. Prosedur pengujian homogenitas data
sebagai berikut:
1. Sajikan data semua kelompok sampel.
2. Menghitung rerata (mean), varians dan derajat kebebasan (dk)
setiap kelompok data.
3. Sajikan dk dan varians tiap kelompok sampel dalam tabel
penolong kemudian
4. logaritma varian dari tiap kelompok sampel.
5. Hitung varian gabungan dari semua kelompok sampel: S2 =

 dk S 2

 dk

6. Hitung harga logaritma varian gabungan dan harga satuan Barlett


(B) dengan rumus:
7. Hitung nilai kai kuadrat hitung ( 2 hitung) dengan rumus:

8. Tentukan harga kai kuadrat tabel ( 2 tabel) pada taraf signifikansi


misalnya α = 0,05 dan derajat kebebasn dk = k – 1. Dalam hal ini k
adalah banyaknya kelompok sampel.
9. Tentukan harga kai kuadrat tabel ( 2 tabel) pada taraf signifikansi
misalnya α = 0,05 dan derajat kebebasn dk = k – 1. Dalam hal ini k
adalah banyaknya kelompok sampel.

Kriteria pengujiannya adalah:


Terima Ho jika  2 hitung <  2 tabel

Tolak Ho jika  2 hitung >  2 tabel

Contoh:
Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dari 4 kelompok
sampel yang diajar dengan strategi pembelajaran A, strategi
pembelajaran B, strategi pembelajaran C dan strategi
pembelajaran D, sebagai berikut:

Tabel

Hasil Belajar

Strategi
Strategi Strategi Strategi
Pembelajaran
Pembelajaran B Pembelajaran C Pembelajaran D
A

89 56 70 52

82 50 62 52

70 50 80 60

68 46 72 38

58 45 66 49

58 44 60 50

60 30 62 -

75 - 60 -

70 - - -

Penyelesaian:

Sajikan data dalam tabel, kemudian hitung mean (rerata) dan varian tiap
kelompok sampel:

Tabel Persiapan Uji Bartlett

Kel. Kel. Kel. Kel.


A (XA - (XB - X (XC - (XD - X
X B B) 2 C X D D) 2
A) 2 C )2
8 2,0736 6 1,2996 7 1,00 5 0,1089
8 2,0736 5 0,0196 6 0,00 5 0,1089
7 0,1936 5 0,0196 8 4,00 6 1,7689
6 0,3136 4 0,7396 7 1,00 3 2,7889
5 2,4336 7 4,5796 5 1,00 4 0,4489
5 2,4336 4 0,7396 4 4,00 5 0,1089
6 0,3136 3 3,4596 5 1,00 - -
7 0,1936 - - 6 0,00 - -
7 0,1936 - - - - - -
∑ 59 10,2224 34 10,8572 48 12,00 28 5,3334
ni 9 - 7 - 8 - 6 -
6,56 - 4,86 - 6 - 4,67 -

X
S2 1,28 - 1,81 - 1,71 - 1,07
Buat tabel penolong untuk menentukan harga-harga yang diperlukan
dalam uji Bartlett:

Tabel 7. 15 Perhitungan Uji Bartlett

dk. log S
Kel. S2 log S 2 dk S 2
Dk 2
Sampel i i i
i
A 8 1,28 0,1072 0,8576 10,2224
B 6 1,81 0,2576 1,5456 10,8572
C 7 1,71 0,2329 1,6303 12,00
D 5 1,07 0,0293 0,1465 5,3334
∑ 26 - - 4,1800 38,4130
Menghitung harga logaritma varians gabungan dari seluruh kelompok
sampel dengan rumus:

 (n  1) S 2

2 i
S =
 (n  1)

Menghitung harga logaritma varians gabungan dan


harga satuan B sebagai berikut:

Log S2 1,4774 = 0,1694

B = log S2 . ∑ dk = 0,1694 x 26 = 4,4044.

Menghitung nilai kai kuadrat hitung ( 2 hitung) sebagai


berikut:

 2 hitung = ( ln 10 ) ( B -  dk log S2)

= 2,3026 ( 4,4044 – 4,1800)

= 2,3026 ( 0,2244 )

= 0,5167.
Menentukan harga kai kuadrat tabel ( 2 tabel) pada taraf signifikansi α
= 0,05 dan derajat kebebasn dk = k – 1 yaitu dk = 4 - 1 = 3 diperoleh

harga ( 2 tabel) = 7,811.

E. Uji Homogenitas dengan Uji Cochran


Pada suatu penelitian hanya dinyatakan dengan salah satu dari dua nilai,
secara sembarang dapat dinyatakan dengan nilai 1 sebagai “sukses” dan nilai 0
sebagai “gagal”.Reaksi yang lain dapat berupa nilai 1 sebagai “ya” ataupun
nilai 0 sebagai “tidak”.
Contoh:
jika anda menanyakan kepada 10 orang untuk diminta memilih dari
tiga wanita, siapa yang ingin mereka pacari; apakah pamella anderson, paris
hilton, atau megan fox. Jika orang pertama memilih paris hilton karena dia
kaya, maka anda akan memberikan nilai 1 untuk paris hilton dan nilai 0
untuk pamella ataupun megan fox, dan seterusnya pada orang yang lain.
Uji yang dikenal sebagai Q cochran test ini meliputi langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Menetapkan asumsi-asumsi
Data untuk analisis terdiri atas reaksi-reaksi dari r buah blok terhadap
c buah perlakuan yang diterapkan secara independen.Reaksi-reaksi itu
dinyatakan dengan 1 untuk “sukses” atau 0 untuk “gagal”. Hasil-hasil
pengamatan ini bisa diperagakan dalam sebuah tabel kotingensi seperti
Tabel 4 dengan Xij yang menyatakan 0 atau 1.
Tabel Kontingensi untuk data pada uji Q Cochran Blok-blok yang
ditampilkan merupakan blok-blok yang dipilih secara acak dari suatu
populasi yang terdiri atas semua blok yang mungkin.
2. Menentukan hipotesis-hipotesis
H0 : Semua perlakuan yang diuji mempunyai proporsi jawaban ya yang
sama.
H1 : Tidak semua perlakuan mempunyai proporsi jawaban ya yang sama.
3. Menentukan Taraf Nyata (α)
4. Menghitung dengan rumus statistik uji
Berdasarkan Tabel 4, maka statistik uji untuk Uji Q Cochran adalah:
Uji Q Cochran memperlihatkan bahwa dengan meningkatnya r maka distribusi
Q mendekati distribusi Khi-kuadrat dengan derajat bebas c – 1, maka nilai
kritis untuk Uji Q Cochran dapat diperoleh dengan menggunakan Tabel nilai-
nilai Khi Kuadrat untuk derajat bebas c–1( χ2 tabel = χ2 1-α;c-1).
Tolak H0 , jika Q lebih besar dari atau sama dengan χ2 1-α;c-1.

F. Langkah-langkah Menghitung Uji Homogenitas


Langkah-langkah menghitung uji homogenitas:

1. Menghitung varians atau standar deviasi kuadrat variabel X dan Y, dengan


menggunakan rumus:

n. X 2  n.Y 2
SX  2 S2
( X )2
Y


n(n 1) (Y )2
n(n 1)
2. Menghitung F hitung dari varians kelompok X danY, dengan rumus:
F= Sbesar/Skecil
Pembilang: S besar artinya varians dari kelompok dengan varian
terbesar atau lebih banyak. Penyebut: S kecil artinya varian dari
kelompok dengan varian terkecil atau lebih sedikit. Jika varians sama pada
kedua kelompok, maka bebas menentukan pembilang dan penyebut.
3. Membandingkan F hitung dengan F tabel pada tabel distribusi F, dengan
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut. (1) Untuk varians dari
kelompok dengan varians terbesar adalah dk pembilang n-1. (2) Untuk
varians dari kelompok dengan varians terkecil adalah dk penyebut n-1. (3)
Jika F hitung lebih kecil (<) daripada F tabel, berarti homogen. Dengan kata
lain sekelompok data yang diteliti dalam proses analisis berasal dari
populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya (4) Jika F hitung lebih
besar (>) daripada F tabel, berarti tidak homogen.

Daftar Pustaka

Amanda, R. (2018). Statistika Pendidikan. CV. Widya Puspita.

Budiwanto Setyo. (2017). Metode Statistika. CV. Widya Puspita.

Kartono. (2018). Statistika Pendidikan. CV. Titipan Ekspres.


Riduwan. (2012). Dasar-dasar Statistika. CV. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai