Anda di halaman 1dari 18

p-ISSN 2460-9978 RIKSA BAHASA

e-ISSN 2623-0909 Volume 4, No. 2, November 2018


................................................................................................................................................................................

DAFTAR ISI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB EPISODE 137 - 142
“SETELAH AHOK MINTA MAAF”
Abdul Ghoni Asror, Syahrul Udin

PERKEMBANGAN MUTAKHIR PENDIDIKAN SASTRA INDONESIA DALAM SUDUT 143 - 150


PANDANG KURIKULUM (Studi Lapangan di SMAN 1 Karawang Barat)
Cut Nuraini

PILPRES 2019 DALAM KARIKATUR INILAH.COM 151 - 158


Erwin Salpa Riansi, Desma Yuliadi Saputra

STUDI KOMPARATIF STRUKTUR CERITA DALAM CERITA RAKYAT SAMPURAGA 159 - 168
(MANDAILING, SUMUT) DENGAN BUKIT SAMPURAGA VERSI DAYAK TOMUN
(KALIMANTAN TENGAH)
Erlinda Nofasari

TINDAK VERBAL DAN NONVERBAL GURU DALAM MEMBERIKAN PENGUATAN 169 - 180
(Studi Kasus pada Wacana Akademik Guru di TK Negeri se-Kabupaten Gianyar)
I Putu Gede Sutrisna, I Putu Agus Endra Susanta

PEREMPUAN DALAM NOVEL KUBAH KARYA AHMAD TOHARI 181 - 188


Indrya Mulyaningsih, Rostiyati

STRATEGI-STRATEGI TRANSAKSI DAN TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM 189 - 200


PERCAKAPAN JUAL-BELI DI PASAR TRADISIONAL MINAHASA (SEBUAH KAJIAN
PRAGMATIK)
Johanna Rimbing

PENGEKSPRESIAN PROFESI HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DALAM NOVELET 201 - 210


DALAM MIHRAB CINTA
Juni Syaputra

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR DENGAN 211 - 220


MENGGUNAKAN METODE PROBING PROMTING LEARNING PADA KELAS XI
SMK 1 SUMEDANG
Lilis Mulyati

http://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs/index i
RIKSA BAHASA p-ISSN 2460-9978
Volume 4, No. 2, November 2018 e-ISSN 2623-0909
................................................................................................................................................................................

KURIKULUM BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBAL: ANTARA HARAPAN DAN 221 - 228
KENYATAAN
Rizki Akbar Mustopa, Andoyo Sastromiharjo, Yeti Mulyati,
Vismaia S. Damaianti

REPRESENTASI KEPRIBADIAN GURU PROFESIONAL DALAM FILM DI 229 - 234


INDONESIA, AMERIKA SERIKAT, DAN INDIA: KAJIAN SASTRA BANDINGAN
Safinatul Hasanah Harahap

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN BUDAYA DALAM FILM INDONESIA DAN FILM 235 - 246
BARAT (Kajian Bandingan Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Titanic)
Saidiman

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR EKSPRESIF MASYARAKAT 247 - 252


TIMOR
Siti Hajar, Heni Purniawati

MENYIASATI KEGAGALAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI 253 - 260


BAHASA ASING
Suharyanto

PANDANGAN DUNIA PENGARANG DALAM NOVEL TARIAN BUMI DAN CERPEN 261 - 274
SAGRA KARYA OKA RUSMINI (TINJAUAN STRUKTURAL GENETIK)
Syihaabul Hudaa

ii Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya


p-ISSN 2460-9978 RIKSA BAHASA
e-ISSN 2623-0909 Volume 4, No. 2, November 2018
................................................................................................................................................................................

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN BUDAYA


DALAM FILM INDONESIA DAN FILM BARAT
(Kajian Bandingan Film
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Titanic)

Saidiman
Universitas Pendidikan Indonesia
saidimanneangka@gmail.com

ABSTRAK
Perbedaan dan Persamaan Budaya dalam Film Indonesia dan Film Barat "Kajian
Bandingan Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Titanic". Rumusan masalah
dalam penulisan ini adalah bagaimanakah perbedaan dan persamaan budaya
dalam film Indonesia Tenggelamnya Kapal Vander Wijck dan film Barat Titanic?
Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan perbedaan dan persamaan budaya
Indonesia dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan film Barat Titanic.
Sumber data adalah film Indonesia Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan film
Barat Titanic. Metode yang digunakaln adalah metode kualitatif dengan pendekat-
an struktural. Tujuan analisis struktural adalah untuk membongkar, memaparkan se-
cermat mungkin keterkaitan dan keterjalinan dari berbagai aspek yang secara
bersama-sama membentuk makna (Teew, 1984), kemudian makna dalam unsur-
unsur karya sastra hanya dapat dipahami dan dinilai sepenuhnya atas dasar pema-
haman tempat dan fungsi dalam keseluruhan karya sastra (Pradopo, 1995). Teori
yang digunakan adalah teori struktural, kajian bandingan, sastra, film. Hasil kajian
menunjukkan bahwa dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Titanic
memiliki persamaan dan perbedaan budaya. Persamaannya adalah memiliki tema
yang sama yaitu kasih tak sampai, dimana Zaenudi tidak jadi menikah dengan
Hayati akibat dari pertentangan budaya yang akhirnya Hayati meninggal dunia.
Begitupun juga denga Jack yang tidak jadi menikah denga Rose akibat dari per-
bedaan status sosial yang pada akhirnya Jack meninggal dunia karena tidak bisa
menyelamatkan diri dari kapal Titanic yang tenggelam. Persamaan budaya lainnya
adalah tergambar pada tokoh Azis yang hidupnya berfoya-foya dan suka minum
alkohol, hal ini sama dengan tokoh Cal yang juga suka main kasino dan berfoya-
foya. Alur dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Titanic menggunakan
alur maju mundur, karena menceritakan hal-hal yang sudah lampau atau masa lalu
dan kembali lagi membahas hal yang nyata atau kembali ke cerita baru dan
berlanjut. Perbedaan budaya dapat dilihat dari setting/latar: latar dalam film
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck berlatar di daerah Makasar., Minagkabau dan
Surabaya. Sedangkan film Titanic hanya di kapal Titanic saja. Bahasa dalam film
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
daerah, sedangkan film Titanic hanya satu bahasa yaitu bahasa Inggris.

Kata Kunci: sastra bandingan, karya sastra, kajian bandingan, kajian struktural.

http://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs/index 235
RIKSA BAHASA p-ISSN 2460-9978
Volume 4, No. 2, November 2018 e-ISSN 2623-0909
................................................................................................................................................................................

ABSTRACT
Cultural Differences and Similarities in Indonesian Films and Western Films
"Comparative Study of the Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and Titanic".
The formulation of the problem in this paper is how are the differences and cultural
similarities in the film Indonesia Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and the
Western film Titanic? He aim is to describe the differences and similarities of
Indonesian culture in the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and the Western
film Titanic. The source of the data is the Indonesian film Tenggelamnya Kapal Van
Der Wijck and the Western film Titanic. The method used is a qualitative method
with a structural approach. The purpose of structural analysis is to dismantle,
describe as closely as possible the interrelationships and intertwining of various
aspects which together form meaning (Teew, 1984), then the meaning in the
elements of literary works can only be understood and judged entirely on the basis
of understanding place and function in overall literary work (Pradopo, 1995). The
theory used is structural theory, comparative study, literature, film. The results of
the study showed that in the film Indonesian Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
and the Western film Titanic had cultural similarities and differences. The similarity
is to have the same theme of unending love, where Zaenudi did not get married to
Hayati due to the cultural conflict that finally died. Likewise also with Jack who did
not become married to Rose due to differences in social status which in the end
Jack died because he could not save himself from the sinking Titanic. Other
cultural equations are illustrated in the figure of Azis whose life is frenzied and likes
to drink alcohol, this is the same as the figure of Cal who also likes to play casinos
and spree. Grooves in Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck and Titanic ships
use back and forth grooves, because they tell things that have been past or past
and return to discussing the real thing or returning to new and continuing stories.
Cultural differences can be seen from the setting / setting: the setting in the film
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Ship set in the areas of Makassar, Minagkabau
and Surabaya. While the Titanic film was only on the Titanic. The language in the
film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck uses Indonesian and regional languages,
while the film Titanic is only one language, namely English.

Keywords: comparative literature, literature, comparative studies, structural studies.

PENDAHULUAN Menurut Bassnett (1993:12), nama


Setiap bangsa di dunia memiliki sikap sastra bandingan berasal dari suatu seri
dan budaya masing-masing yang mem- antologi Perancis yang terbit pada tahun
bedakannya dengan bangsa lain, begitu- 1816 dengan judul Cours de Litterature
pun juga dengan suatu daerah dan daerah Comparee. Istilah dalam versi Jermannya
yang lain tentunya memiliki aspek dan Vergleichende Literatur-geschichte yang
pandangan yang berbeda-beda yang muncul pertama kali dalam buku karangan
kemudian melahirkan kebudayaan yang Moriz Carriere pada tahun 1854, sedang-
berbeda pula. Perbedaan budaya ter- kan dalam bahasa Inggris diperkenalkan
sebut kemudian menjadi hal yang unik dan oleh Matthew Arnold pada tahun 1848.
menarik karena melahirkan pola peri-laku Jadi, sastra bandingan dapat dikatakan
yang berbeda-beda pula, mulai dari cara masih muda. Pada awalnya studi sastra
berpakaian, cara berkomunikasi, keyakin- bandingan berasal dari studi bandingan
an, serta tata cara dalam membangun pola ilmu pengetahuan, kemudian lahir studi
hidupnya. Budaya merupakan pola hidup bandingan agama, baru kemudian lahir
yang menyeluruh, bersifat kompleks, sastra bandingan.
abstrak dan luas.

236 Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya


p-ISSN 2460-9978 RIKSA BAHASA
e-ISSN 2623-0909 Volume 4, No. 2, November 2018
................................................................................................................................................................................

Basnett (1993:20) menambahkan mengembangkan aliran Prancis.


bahwa istilah Comparative Litterature Sastra bandingan awalnya memang
baru muncul pada zaman peralihan se- berkembang di Prancis, Inggris, Jerman
waktu negara-negara terjajah berjuang dan negara-negara Eropa lainnya. Selan-
untuk mendapatkan kemerdekaan dari jutnya, sastra bandingan juga melebarkan
kerajaan "Ottoman", dari kerajaan Austro- sayap ke Amerika dan Asia pada umum-
Hungaria, dari Perancis dan Rusia. Negara nya. Sejak tahun 1970-an sastra bandingan
yang baru terwujud, sehingga jati diri ke- mulai berkembang dengan mengkaji
bangsaannya tidak dapat dipisahkan karya-karya Andre Malraug, William
dengan budaya nasional. Munculnya Somerset Maughnam, dan Franz Kafka.
sastra bandingan bersamaan dengan Pada awalnya, sastra bandingan sekedar
munculnya jiwa nasionalisme pada zaman membandingkan karya sastra dengan
peralihan, yang pada saat itu negara- karya sastra untuk mencari kefavoritan
negara terjajah sedang mencari identitas dan keoriginalitasan karya. (Endraswara,
mereka. Lahirnya sastra bandingan ini 2011:130).
disebabkan oleh timbulnya kesadaran Sastra bandingan merupakan salah
bahwa sastra itu plural, tidak tunggal. satu dari sekian banyak pendekatan yang
Menurut Wellek dan Warren (1989: ada dalam ilmu sastra. Pendekatan sastra
40), istilah sastra bandingan pertama bandingan pertama kali muncul di Eropa
dipakai untuk kajian studi sastra lisan, awal abad ke-19. Ide tentang sastra ban-
cerita rakyat dan migrasinya, bagaimana dingan dikemukan oleh Sante Beuve
dan kapan cerita rakyat masuk ke dalam dalam sebuah artikelnya yang terbit
penulisan sastra yang lebih artistik. Istilah tahun 1868 (Damono, 2005: 14). Dalam
sastra bandingan dalam hal ini, mencakup artikel tersebut dijelaskanya bahwa pada
studi hubungan antara dua kesusastraan awal abad ke-19 telah muncul studi sastra
atau lebih. Sastra bandingan disamakan bandingan di Prancis. Sedangkan pengu-
dengan studi sastra menyeluruh. Sastra kuhan terhadap pendekatan perbanding-
bandingan lahir dari kesadaran bahwa an terjadi ketika jurnal Revue Litterature
sastra tidak tunggal, tetapi sastra itu Comparee diterbitkan pertama kali pada
plural, dan semua sastra ada kesamaan- tahun 1921.
kesamaan, serta perbedaan-perbedaan- Damono (2005: 7) menyatakan bahwa
nya. Kesamaan dapat terjadi karena masa- tidaklah benar jika dikatakan bahwa
lah manusia, sebagaimana yang terekam sastra bandingan sekedar memperten-
dalam sastra, pada hakikatnya universal, tangkan dua sastra dari dua negara atau
dan perbedaan-perbedaan terjadi karena bangsa yang mempuyai bahasa yang ber-
pada dasarnya sastra di dominasi oleh beda, tetapi sastra bandingan lebih me-
situasi dan kondisi tempatan. rupakan suatu metode untuk memperluas
Berdasarkan sejarahnya, sastra ban- pendekatan atas sastra suatu bangsa saja.
dingan mempunyai dua aliran, yaitu aliran Menurut Endraswara (2011) sastra
Prancis dan aliran Amerika. Aliran prancis bandingan adalah sebuah studi teks across
disebut juga aliran lama karena memang cultural. Studi ini merupakan upaya inter-
sastra bandingan lahir di negara Prancis disipliner, yakni lebih banyak memper-
dan banyak tokoh-tokoh Prancis yang mem- hatikan hubungan sastra menurut aspek
plopori kelahirannya tersebut. Namun, waktu dan tempat. Dari aspek waktu, sastra
aliran Amerika disebut sebagai aliran baru bandingan dapat membandingkan dua
karena aliran Amerika meneruskan dan atau lebih periode yang berbeda.

http://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs/index 237
RIKSA BAHASA p-ISSN 2460-9978
Volume 4, No. 2, November 2018 e-ISSN 2623-0909
................................................................................................................................................................................

Sedangkan konteks tempat, akan meng- tahap-tahap tertentu bagi pengarang


ikat sastra bandingan menurut wilayah untuk melanjutkan cerita berikutnya.
geografis sastra. Konsep ini mempresen- Penokohan berarti cara pandang pe-
tasikan bahwa sastra bandingan memang ngarang menampilkan tokoh-tokohnya,
cukup luas. Bahkan, pada perkembangan jenis-jenis tokoh, hubungan tokoh dengan
selanjutnya, konteks sastra bandingan ter- unsur cerita yang lain, watak tokoh-tokoh
tuju pada bandingan sastra dengan bidang itu (Waluyo, 2002: 165). Berkenaan
lain. Bandingan semacam ini, guna me- dengan pengarang, untuk menggambar-
runut keterkaitan antar aspek kehidupan. kan watak tokoh-tokohnya, Humpre
(Waluyo, 2002: 32) menyebutkan ada
METODE PENELITIAN empat cara, yaitu (1) teknik monolog in-
Metode yang digunakan dalam pene- terior tak langsung, (2) teknik interior
litian ini menggunakan metode peneliti- langsung, (3) teknik pengarang serba
an kualitatif dengan pendekatan struk- tahu, dan (4) teknik solilokui.
tural. Tujuan analisis struktural adalah Berdasarkan peran tokoh dalam suatu
membongkar, memaparkan secermat cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh
mungkin keterkaitan dan keterjalinan utama dan tokoh tambahan. Selain itu,
dari berbagai aspek yang secara bersama- tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh
sama membentuk makna (Teeuw, 1984: protagonis dan tokoh antagonis jika dilihat
135-136). dari fungsi penampilan tokoh. Tokoh pro-
tagonist menampilkan sesuatu yang
HASIL DAN PEMBAHASAN sesuai dengan pandangan kita, harapan-
Makna unsur-unsur karya sastra hanya harapan kita, dan pembaca, tokoh anta-
dapat dipahami dan dinilai sepenuhnya gonis adalah tokoh penyebab terjadinya
atas dasar pemahaman tempat dan fungsi konflik (Nurgiyantoro, 2002: 178-179).
urusan itu dalam keseluruhan karya sastra Latar atau setting yang disebut juga
(Pradopo, 1995: 141). sebagai landas tumpu, menyaran pada
Tema sering dimaknai sebagai inti pengertian empat, hubungan waktu, dan
cerita. Semua cerita yang dibangun ber- lingkungan sosial tempat terjadinya peris-
pusat dari satu tema. Tema adalah tiwa-peristiwa yang diceritakan. Kadang-
masalah hakiki manusia, seperti cinta kadang dalam sebuah cerita ditemukan
kasih, ketakutan, kebahagiaan, keseng- latar yang banyak mempengaruhi peno-
saraan, keterbatasan dan sebagainya kohan dan kadang membentuk tema.
(Waluyo, 2002: 142). Masalah hakiki ma- Unsur latar dapat dibedakan ke dalam
nusia tersebut berasal dari rasa kejiwaan tiga unsur pokok. Tiga unsur pokok itu
manusia secara pribadi maupun manifes- meliputi (1) latar tempat, (2) latar waktu,
tasi interaksi dengan manusia lain. dan (3) latar sosial (Nurgiyantoro, 2002:
Alur/plot adalah pengaturan urutan 227-333). Latar tempat adalah lokasi ter-
peristiwa pembentuk cerita yang menun- jadinya peristiwa yang diceritakan dalam
jukkan adanya hubungan kausalitas. Plot sebuah karya fiksi. Latar waktu berhu-
memegang peranan penting dalam cerita. bungan dengan masalah kapan peristiwa
Fungsi plot memberikan penguatan itu terjadi. Latar sosial menyangkut sta-
dalam proses membangun cerita. Menu- tus sosial seorang tokoh, penggambaran
rut Waluyo (2002: 146-147) plot memiliki keadaan masyarakat, kebiasaan hidup,
fungsi untuk membaca kea rah pemaham- pandangan hidup, adat istiadat, dan cara
an cerita secara rinci dan menyediakan berpikir dan bersikap, termasuk status

238 Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya


p-ISSN 2460-9978 RIKSA BAHASA
e-ISSN 2623-0909 Volume 4, No. 2, November 2018
................................................................................................................................................................................

sosial tokoh yang bersangkutan. Ketika cinta sudah saling bertautan,


Abrams (Nugiyantoro, 2002: 248) konflik pun muncul. Menyoal identitas
mendefinisikan sudut pandang itu sendiri etnis yang setengah-setengah, Zainuddin
sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, menjadi omongan warga, bahkan setelah
tindakan latar, dan berbagai peristiwa yang satu/dua bulan ia dijauhi oleh teman-
membentuk cerita dalam sebuah karya teman sebayanya, tidak dianggap karena
fiksi kepada pembaca. Sementara itu, secara adat Zainuddin adalah orang 'luar'.
Booth (Nurgiyantoro, 2002: 249) me- Zainuddin adalah keturunan Minang
ngemukakan bahwa sudut pandang adalah (ayah) dan Bugis (ibu). Pada saat itulah,
teknik yang dipergunakan pengarang untuk Zainuddin pindah ke Padang Panjang. Se-
menemukan dan menyampaikan makna belum itu, Hayati yang mendengar kabar
karya artistiknya untuk dapat sampai dan tersebut langsung meminta bertemu di
berhubungan dengan pembaca. Danau, tempat di mana Zainuddin suka
menulis surat untuk Hayati. Di situ mereka
Hasil Analisis dari Film Tenggelamnya membuat janji, untuk bertemu kembali,
Kapal Van Der Wijk merajut cinta agar jadi satu.
Awal film dimulai dari Makassar, se- Setelah pergi ke Padang Panjang, ia
orang anak muda bernama Zainuddin tinggal di rumah seorang guru agama.
pamit kepada Ma'Base di Makassar untuk Mulai dari sini, cerita mulai 'hidup'. Se-
pergi ke Batipuh, Padang pada tahun 1930. telah ada adegan yang cukup serius, kita
Maksud kedatangan Zainuddin ke Padang disuguhkan oleh dibuat terpingkal oleh
adalah untuk mengunjungi tanah kelahir- banyolan Muluk, sebagai anak yang bisa
an mendiang ayahnya yang sudah wafat dikatakan Badung, nganggur. Dirinya lah
bernama Sutan Muntari. Salah satu tokoh yang mengantar dan memperkenalkan
yang dihormati di wilayah tersebut. Selain Zainuddin menyusuri kota Padang Pan-
itu, Zainuddin ingin melihat keelokan, jang. Berita gembira pun muncul, ada kabar
keindahan tanah Minang serta ingin dari Hayati bahwa dirinya pun ingin pergi
menimba ilmu agama. berkunjung ke Padang Panjang. Hingga
Beberapa saat disana, percik konflik akhirnya kabar gembira tersebut berputar
mulai terlihat kala Zainuddin mulai me- 360 derajat, bagi Zainuddin dan Hayati.
nyadari bahwa identitasnya sebagai etnis Adegan mulai difokuskan kepada
yang tidak jelas membuat khawatir akan pertemuan Hayati dengan Azis. Azis se-
keberadaan dirinya dan meminta per- orang pekerja sukses yang bekerja di kota
lindungan di rumah saudara di Batipuh. Padang. Sering berhura-hura dengan
Lambat laun, Zainuddin mulai menge- teman Belandanya. Gayanya bisa dibilang
nal, belajar dan bergaul dengan teman super mahal layaknya seorang dari kalang-
sebaya di sana. Setelah beberapa bulan di an atas. Azis terpukau dengan kecantikan
sana, ia melihat seorang gadis muda cantik Hayati dan menaruh hati padanya. Di sini
yang sedang naik delman. Setelah dite- konflik mulai menjadi petaka, khususnya
lusuri, diketahuilah bahwa nama gadis ter- bagi Hayati. Rencana hati ingin mengun-
sebut adalah Hayati. Singkat cerita, mereka jungi Zainuddin untuk bertemu, melihat
berkenalan lalu bertukar surat. Benih- pacuan kuda yang 'bergengsi' bersama.
benih cinta pun tumbuh. Adegan yang Justru malah diajak oleh Azis dan kolega-
menceritakan jalinan kasih dirasa cukup koleganya menonton bersama. Terlihat
cepat, sejak awal Zainuddin melihat Hayati sekali stratifikasi pakaian yang digunakan.
untuk pertama kalinya. Azis yang dengan modal pas-pasan karena

http://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs/index 239
RIKSA BAHASA p-ISSN 2460-9978
Volume 4, No. 2, November 2018 e-ISSN 2623-0909
................................................................................................................................................................................

ia miskin pada saat itu, hanya bergaya se-


adanya. Berbeda dengan Azis yang datang
menggunakan mobil dan berpakaian
bagus, begitu pula Hayati yang telah
didandani menjadi sedikit modern. Pada
akhirnya, mereka hanya bertatap muka.
Konflik yang menjadi malapetaka,
khususnya bagi Hayati tidak hanya sekadar Dua bulan lamanya, Zainuddin ter-
tidak dapat betemu dengan Zainuddin saja. baring di kasur, sakit dan terguncang jiwa-
Masalah yang kemudian muncul adalah ada nya akan kesepian dan kemelaratan.
upaya Azis yang bergelimang harta, ketu- Guncangan jiwanya bukan tanpa sebab
runan Minang asli dan Zainuddin sebagai dan berlebihan. Sejak kecil, Zainuddin
pemuda rantau yang miskin, tidak punya sudah menjadi anak yatim piatu, sendiri,
uang sepeserpun, identitas etnis Minang- miskin dan melarat pula, ditambah kisah
Bugis yang dipermasalahkan kaum adat cintanya dikhianati oleh perempuan yang
Minang untuk menikahi Hayati. Alhasil, justru memberinya janji untuk bertemu
dilakukan musyawarah para pemuka adat kembali, janji untuk mencintai sehidup
yang dipimpin Datuk dan para Ninik-Mamak semati, perempuan yang memberinya
lainnya. Adegan ini memperlihatkan kuat- harapan untuk menjadi lelaki yang kuat.
nya Adat mempengaruhi proses sendi ke- Namun pada akhirnya, sosok Bang Muluk
hidupan sosial individu di Minang. Tentu muncul memberinya harapan, mengisi
sudah bisa tertebak, Azis lah yang menang. kekosongan hatinya, menjadi sahabatnya.
Pernikahan tersebut menghancurkan Bang Muluk memberinya pencerahan
kondisi psikologis Hayati yang tidak bisa untuk bangkit.
berbuat apa-apa, tunduk pada adat. Di tengah-tengah kesedihan yang
Begitupun Zainuddin yang kemudian berkepanjangan, Bang Muluk menjadi
jatuh sakit oleh kabar tersebut. sahabat yang mendorong dan menye-
mangati Zainuddin untuk bisa bangkit.
Menata kembali hidup yang lebih baik.
Bang Muluk memberi motivasi dengan
memuji Zainuddin bahwa dirinya adalah
pemuda hebat yang berwawasan luas dan
memiliki karya sastra, hikayat yang indah,
bahkan layak untuk dikirim ke penerbit.
Akhirnya, Zainuddin memutuskan untuk
merantau ke Batavia, kebetulan Bang
Kedatangan Hayati yang menjenguk Muluk memiliki kenalan orang penerbit
Zainuddin setelah menikah dengan Azis di Batavia. Di sini pula, adegan yang me-
makin memperparah situasi. Saat Hayati nunjukan kisah persahabatan seperti dia-
datang, Zainuddin seperti orang yang log Zainuddin-Bang Muluk "sahabat sejati
mengigau sambil memegang tangan sampai mati!" Mulai dari sini, nasib
Hayati, mengajak Hayati menikah, hingga mereka berdua berubah. Begitupun nasib
di tengah-tengah kekacauannya mengi- Azis dan Hayati.
gau, Zainuddin sadar bahwa tangan Setibanya mereka (Zainuddin &
perempuan yang sedang dipegangnya Muluk) di Batavia, mulai diperkenalkan lah
adalah tangan yang sudah menikah. kata-kata Kapal Van Der Wijck yang di-

240 Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya


p-ISSN 2460-9978 RIKSA BAHASA
e-ISSN 2623-0909 Volume 4, No. 2, November 2018
................................................................................................................................................................................

sebut-sebut kapal pesiar yang mewah pulang ke rumah dan hayati tidak Stand By
buatan Feyenoord. Saat itu pula lah, ada menyambut kepulangannya, Azis jadi
orang dari bagian penerbit yang suka sering bertindak dan berbicara kasar
dengan kisah hikayat yang dikarang oleh dengan Hayati. Di sinilah sosok Azis yang
Zainuddin dan layak diterbitkan di koran sebenarnya mulai diperkenalkan. Watak
sebagai cerita bersambung. Nasib baik pun kesombongan & kekasarannya mulai
berpihak pada si anak rantau dan sahabat- menguat. Hal ini ditandai oleh seringnya
nya ini, ia ditawari untuk menjadi seorang ia berbicara kepada Hayati,"Dasar Kam-
penulis yang kemudian diberi fasilitas pungan!", "Kamu cuma seorang gadis
mesin tik, kertas dan ruang. Bang Muluk kampung!". Puncaknya, Azis marah besar
menjadi sahabat setia yang mengurusi se- karena Hayati sering baca buku "Teroesir"
gala hal yang berkaitan dengan Zainuddin. meski keduanya belum tahu bahwa buku
Lambat laun, tulisannya di koran tersebut karangan Zainuddin.
ternyata mempengaruhi banyak orang, Tentu hal tersebut sering membuat
hingga cerita hikayatnya dibuat menjadi sedih di hati Hayati. Sangat sedih dan lang-
sebuah buku yang berjudul Teroesir. sung diutarakan kepada Azis. Meski dalam
Cerita hikayat tersebut sontak digan- beberapa scene, perecokan rumah tangga
drungi dan membuat galau khalayak luas. mereka sering terjadi setelah itu. Singkat
Di Batavia, akhirnya terjadi mobilitas cerita, Azis mengajak Hayati untuk pindah
sosial pada diri Zainuddin. Kini, ia menjadi ke Soerabaja karena kabarnya ada kenaik-
penulis terkenal. Bukunya laku keras, habis an pangkat jabatan Azis dan disuruh
terjual. Dibukunya menggunakan nama mengurus kantor pula di Soerabaj. Be-
samaran Tuan Zhabir. Sekarang ia mulai rangkat lah mereka dan setiba di sana, ada
membenahi tampilannya (tentu atas undangan menonton pertunjukan Opera
dorongan dan arahan Bang Muluk) dan bisa "Teroesir". Pada momen ini, setelah se-
membeli mobil. Dua tahun kemudian, kian lama tak bertemu, mereka bertiga
nasib baik untuk kedua kalinya datang (Azis-Hayati dan Zainuddin) akhirnya
menghampiri si anak rantau yang alim dan saling bertemu kembali. Dengan nasib
baik hatinya itu. Ia ditawari untuk meng- yang berbeda.
urus kantor penerbitan yang terbengkalai Yang membuat terpingkal adalah
di Surabaya. Maka, kesempatan itu tidak ketika dialog Zainuddin menyapa mereka,
ditolak oleh Zainuddin dan Bang Muluk. khususnya Hayati,"Halo Zainuddin,
Pada tahun 1932, Zainuddin mengelola sahabatku, lama kita tak jumpa dan Halo
kantor penerbitan "Poestaka Rakjat" di pula "Orang Kayo ni"(bernada menyindir),
Surabaya. Di Surabaya, Zainuddin membeli Hayati". Hayati hanya bisa tertunduk malu,
rumah yang mungkin lebih tepat dikatakan merasa tidak enak akan semua yang terjadi
sebagai Istana, karena memang berbentuk di antara mereka. Momen tersebut ter-
seperti istana. nyata digunakan oleh Azis untuk men-
Bagaimana dengan kehidupan Hayati- dekati Zainuddin untuk meminjam uang
Azis di Padang Panjang? Suram. Kehidupan untuk membayar semua hutang-hutang
mereka kian tak ada kebahagiaan. Hayati judi selama ini. Hal ini kemudian menguak
yang mula menjalani hidup mewah meski satu hal, bahwa kondisi keuangan rumah
kesepian karena sering ditinggal oleh Azis tangga Azis-Hayati sedang kacau balau.
ke Padang. Padahal, yang dilakukan oleh Ditunjukkan oleh scene ada sekelompok
Azis hanyalah main perempuan dan berjudi penagih hutang berlogat Jawa datang dan
tanpa sepengetahuan Hayati. Setiap kali menyita habis barang di rumah mereka.

http://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs/index 241
RIKSA BAHASA p-ISSN 2460-9978
Volume 4, No. 2, November 2018 e-ISSN 2623-0909
................................................................................................................................................................................

Ternyata uang yang dipinjam dari tuh dalam film ini.


Zainuddin hanya dibayar sepertiganya Hari-hari berlalu setelah Azis pergi
saja. Collapse seketika. mencari pekerjaan, Hayati merasa makin
tidak enak dengan Zainuddin, karena sejak
kedatangannya saat itu Zainuddin tetap
bersikap dingin dan seperti menjauhi
Hayati. Curhatan itu diutarakan Hayati
kepada Bang Muluk. Hayati pun memper-
tanyakan kenapa ia tak boleh masuk ke
ruang kerja Zainuddin. Bang Muluk pun
menceritakan keseluruhannya kepada
Pada akhirnya, Azis mengajak Hayati Hayati, sampai-sampai Hayati pun miris
untuk tinggal ke rumah "Istana" nya mendengarnya. Hingga pada akhirnya,
Zainuddin. Tentu dengan senang hati Bang Muluk memperbolehkan Hayati
Zainuddin menerima, meski sikapnya masuk ke dalam ruang kerja Zainuddin
menjadi dingin kepada Hayati karena dan Hayati merasa terpukau oleh keindah-
masih menyimpan benci dan luka cintanya. an di dalamnya. Sampai pada akhirnya
Oh iya, Zainuddin melarang siapapun Bang Muluk menarik suatu kain yang me-
masuk ke ruang kerjanya kecuali Bang nutupi sebuah lukisan sangat besar. Lukis-
Muluk". Hampir sebulan lamanya menum- an tersebut adalah Hayati. Scene ini cukup
pang dan tiba-tiba Azis jatuh sakit akibat membuat merinding.
depresi dan merasa tidak enak kepada Esok hari, Surat dari Azis pun tiba.
Zainuddin. Ketika sudah pulih, Azis me- Bukannya Kabar baik yang dikirim dengan
minta maaf kepada Zainuddin bahwa surat dari Azis setelah lama mencari kerja,
selama ini sudah bersikap semena-mena ternyata justru kabar buruk yang datang.
dan memandang rendah Zainuddin. Sejak Surat yang dikirimkan berisi talak per-
saat itu, Azis berupaya insyaf dan ber- ceraian Azis kepada Hayati, Azis meminta
upaya merantau lagi, meski sempat di- agar Zainuddin kembali mencintai dan
cegah oleh Zainuddin. Namun keputusan menerima Hayati. Kabar paling buruknya
sudah bulat, Azis lebih memilih ingin adalah kabar kematian dari Azis, ia me-
merantau dan kembali mencai pekerjaan ninggal di sebuah kamar, seperti hotel.
dan memohon kepada Zainuddin agar Meninggal akibat Overdosis obat. Entah
Hayati bisa tetap tinggal selama ia mencari obat seperti apa.
kerja.

Pada akhirnya, setelah didera ber-


bagai peristiwa pilu, Hayati memberani-
Zainuddin pun akhirnya setuju. kan diri untuk menanyakan langsung
Namun ia berpesan kepada Azis,"Aku kepada Zainuddin tentang sikapnya yang
hanya berpesan, Ubahlah Haluan Hidup". berubah drastis kepadanya dan menanya-
Pesan tersebut sangat bijak dan menyen- kan apakah cinta bisa terajut kembali

242 Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya


p-ISSN 2460-9978 RIKSA BAHASA
e-ISSN 2623-0909 Volume 4, No. 2, November 2018
................................................................................................................................................................................

setelah semua ini terjadi?. Pada saat ini hatinya selama ini kepada Zainuddin.
lah scene dimana Zainuddin meluapkan Hidupnya dicurahkan, mati pun ingin
segala curahan emosinya di depan Hayati. bersama Zainuddin.
Ada kalimat menarik yang diutarakan oleh Namun, takdir berkata lain. Firasat
Zainuddin kepada Hayati meski saya buruk Hayati terjadi. Kapal mengalami
sedikit lupa akuratnya bagaimana tapi kendala di tengah-tengah perjalanan.
kurang lebih seperti ini, Kapal pun karam, korban berjatuhan ke
"Seperti itulah perempuan, lebih bisa laut. Begitupun Hayati, harapannya,
mengingat kekejaman yang diakibat- impiannya, cita-citanya, cintanya,
kan oleh orang lain kepadanya meski- kenangannya.. tenggelam bersama Kapal
pun sangat kecil, sedangkan kekejam- Van Der Wijck. Takdir akhir memberi
annya sendiri kepada orang lain tidak menit-menit terakhir, mempertemukan
pernah ia ingat!" kembali 'janji' kepada sang kekasih. Ia
selamat. Namun sekarat. Zainuddin dan
Curhatan akumulasi emosinya selama Bang Muluk yang mengetahui kabar itu,
ini sangat menguras emosi penonton, bergegas naik mobil seharian untuk
bahkan banyak penonton yang kemudian melihat keadaan Hayati.
kembali terisak tangis. Dialog yang di-
bangun sangat lugas oleh Zainuddin untuk
menyampaikan dan menyimpulkan,
"Sekarang, siapa yang sebenarnya kejam?
Bukan aku! Bukan!". Lantas, itu tandanya
Zainuddin telah menutup pintu hatinya
kepada Hayati secara terang-terangan.
Zainuddin pun menyarankan Hayati pulang
ke kampung halaman, ke Batipuh dengan Setibanya di rumah sakit, dokter tidak
menggunakan Kapal Van der Wijck. bisa menolong banyak kepada Hayati
Hayati yang secara kilas peristiwa karena peralatan yang tidak memadai.
memang bersalah, tak bisa berbuat banyak Adegan Scene terakhir ini akan membuat
untuk meyakinkan hati Zainuddin bahwa klimaks film ini menjadi kembali sangat
hatinya masih mencintai Zainuddin, tidak menguras emosi. Di ambang kematian-
pernah berubah, gagal. Sia-sia. Lantas, ke- nya, Hayati lega, senang bisa bertemu
esokan harinya dengan diantar oleh Bang untuk terakhir kalinya dengan Zainuddin.
Muluk ke pelabuhan, tibalah mereka di Orang yang sangat dicintainya, hidup dan
samping kapal yang megah itu, Kapal Van matinya pun ingin terus bersamanya.
Der Wijck. Namun, entah kenapa Hayati Hayati minta dibacakan dua kalimat sya-
memiliki firasat buruk, ia berucap ke Bang hadat oleh Zainuddin. Sambil menangis,
Muluk,"Bang, apa gerangan ini, serasa kaki Zainuddin menuruti permintaan Hayati.
tak mau menaiki kapal yang karamnya Dituntunnya berkali-kali Hayati untuk
seperti akan tenggelam. Serasa kaki ini membaca dua kalimat syahadat. Hingga
diam, lebih nyaman menapak di pijak pada akhirnya, Hayati menutup mata
bumi". Namun, pada akhirnya tak ada pilih- untuk selamanya.
an lain, naik lah ia ke kapal. Sebelum benar- Di akhir cerita, Scene diganti menjadi
benar pergi, Hayati memberikan secarik kepedihan yang mendalam dengan mem-
kertas kepada Bang Muluk yang isinya ke- bacakan ayat suci Al-Quran di kuburan
sungguhan , keteguhan dan konsistensi Hayati pada beberapa waktu. Menuju

http://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs/index 243
RIKSA BAHASA p-ISSN 2460-9978
Volume 4, No. 2, November 2018 e-ISSN 2623-0909
................................................................................................................................................................................

akhir film, Zainuddin kemudian terlihat bagai Jack dan Kate Winslet sebagai Rose.
sangat sibuk mengetik di mesin tik, me- Film ini diproduseri oleh seseorang
nulis seharian, lembar per lembar. Hingga yang sangat profesional, tidak hanya men-
menjadi satu naskah tulisan. Selain itu, jadi Sutradara yang profesional, James
kabar baiknya, Bang Muluk yang tadinya Cameron juga merupakan petualang.
bermental preman pasar, sekarang sudah Pembuatan film Titanic ini menghabiskan
menjadi lelaki sejati dengan melamar dana yang melebihi pembuatan kapal Ti-
seorang wanita bernama… Lupa sih, kalo tanic yang asli. Hal ini dikarena pem-
ga salah sih Ida deh. Dan kembali menya- buatan kapal yang memang dibuat semirip
takan bahwa mereka adalah sahabat mungkin dengan kapal Titanic yang asli.
sejati, sampai mati. Oh iya, Rumah 'istana' Awal film ini dimulai dengan per-
di Soerabaja itu dijadikan Panti Yatim temuan Jack dan Rose di sebuah kapal
Piatu bernama "Panti Yatim Piatu Hayati". bernama Titanic. Singkat cerita, mereka
Scene yang mengakhiri film ini adalah saling mencintai. Namun, kisah cinta
dialog Bang Muluk menyuruh Zainuddin mereka tidak berjalan mulus. Rose dan
menyudahi kesedihan dan menerima Jack adalah dua orang yang memiliki sta-
kenyataan bahwa Hayati sudah meninggal. tus sosial yang berbeda. Rose adalah
Namun, ternyata kata-kata Zainuddin golongan bangsawan sedangkan Jack
membuat Bang Muluk tercengang, hanya rakyat biasa. Ditambah lagi, ibu
"Tidak. Hayati tidak mati. Ia tetap rose tidak menyetujui mereka karena
hidup… Hidup dalam buku ini, buku Rose telah dijodohkan oleh pengusaha
baruku… "Tenggelamnya Kapal Van kaya bernama Cal.
Der Wijck". Akan tetapi, Rose tetap memilih Jack
meskipun pada awalnya, ia ingin menu-
Hasil Analisis dari film Titanic ruti permintaan ibunya untuk menjauhi
Jack dan bersama dengan Cal. Namun
Rose tidak bisa melakukan itu. Hingga
suatu malam, kapal Titanic melaju dengan
kecepatan penuh. Awak kapal tidak me-
lihat bahwa ada gunung es di depan jalur
yang dilalui Titanic. Kapal pun tak bisa di-
hentikan ataupun dibelokkan karena ter-
lalu mendadak.

Film ini diproduseri oleh James


Cameron dan Jon Landau. Film yang ber-
genre romantis dan tragedi ini memiliki
durasi 3 jam 7 menit 22 detik. Pemeran
utamanya adalah Leonardo Dicaprio se-

244 Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya


p-ISSN 2460-9978 RIKSA BAHASA
e-ISSN 2623-0909 Volume 4, No. 2, November 2018
................................................................................................................................................................................

Akhirnya kapal yang dijuluki "Unsink- sedangkan film Titanic hanya satu
able Ship" ini mengalami kebocoran bahasa yaitu bahasa Inggris.
parah,yang menyebabkan kapal ini mema-
tahkan julukannya itu. Rose dan Jack tidak SIMPULAN
naik ke sekoci. Padahal, Rose memiliki ke- Berdasarkan hasil kajian antara per-
sempatan itu. Tetapi ia tetap memilih be- bedaan budaya film Indonesia dan film
rsama Jack. Saat kapal Titanic benar-benar Barat bahwa kedua film tersebut jelas me-
tenggelam,mereka berdua berenang nunjukkan identitas masing-masing
mencari pertolongan. Hanya ada satu meskipun sebagian budaya Indonesia
papan kayu yang mampu dinaiki oleh satu dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der
orang. Jack mengangkat Rose untuk naik Wijck dipengaruhi oleh budaya barat,
ke atas papan. Sedangkan Jack hanya ber- akan tetapi faktor lokal sangat kental se-
pegangan tangan Rose sambil menahan bagai jati diri bangsa Indonesia yang kaya
dinginnya air laut yang menusuk-nusuk akan budaya.
badannya. Akibat dari itu sehingga Jack Secara umum kebudayaan Indonesia
tidak bisa diselamatkan dan akhirnya adalah bagian dari tradisi dan adat yang
meninggal. melekat dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga kebudayaan tersebut menjadi
Persamaan acuan dalam berperilaku sedangkan ke-
• Tema: Dalam Film Tenggelamnya budayaan barat (Western Culture) adalah
Kapal Van Der Wijck karya Hamka ini himpunan sastra, sains, politik, serta
tentang kasih tak sampai. Sangat prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang
kental dengan budaya Minang yang membedakannya dari peradaban lain.
sangat patuh akan peraturan adat. Rangkaian tradisi dan pengetahuan ter-
Sedangkan film Titanic juga bertema sebut umumnya telah dikumpulkan
kasih tak sampai antara Jack dan Rose. dalam konon barat. Istilah ini juga telah
• Alur: Dalam Film Tenggelamnya Kapal dihubungkan dengan negara-negara di
Van Der Wijck karya Hamka meng- benua Amerika dan Australia, orang Eropa
gunakan alur maju mundur, karena dianggap sebagai penyumbang unsur asli
menceritakan hal-hal yang sudah kebudayaan barat.
lampau atau masa lalu dan kembali Pembinaan kebudayaan ini kesadar-
lagi membahas hal yang nyata atau annya dengan cara memahami ilmu penge-
kembali ke cerita baru dan berlanjut. tahuan dan filsafat. Merea melakukan
• Tokoh: Zaenuddin, Hayati, Aziz, Jake, berbagai macam cara diskusi dan debat
Rose, Cal untuk menemukan atau menentukan
makna seperti apa yang sebenarnya murni
Perbedaan /asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar
• Setting/Latar: Latar dalam Film Teng- dan juga mengajar yang awalnya datang
gelamnya Kapal Van Der Wijck karya dari proses diskusi dan perdebatan yang
Hamka berlatar di daerah Makasar., mereka lakukan. Melalui proses belajar
Minangkabau dan Surabaya. Sedang- dan mengajar, para ahli kebudayaan barat
kan film Titanic hanya di kapal Titanic dituntut untuk pandai dalam berceramah
saja. dan berdiskusi. Hal tersebut dilakukan ber-
• Bahasa: dalam film tenggelamnya tujuan agar budaya mereka menjadi
kapal Van Der Wijk menggunakan budaya yang dapat diikuti oleh negara-
bahasa Indonesia dan bahasa daerah, negara lain.

http://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs/index 245
RIKSA BAHASA p-ISSN 2460-9978
Volume 4, No. 2, November 2018 e-ISSN 2623-0909
................................................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Peng-


A, Teeuw. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: kajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Dunia University Press.
Pustaka Jaya. Pradopo, Rachmat Djoko. 1995. Beberapa
Basnett, Susan. 1993. Comparative: a Criti- Teori Sastra, Metode, dan Pengguna-
cal Introduction. Oxford: Blackwell. annya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan Waluyo, Herman J. 2002. Pengkajian
Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Sastra Rekaan. Salatiga: Widyasari
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Press
Nasional Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Teori Kesusastraan. Terjemahan
Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.

246 Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya

Anda mungkin juga menyukai