Bab 3 Shinta
Bab 3 Shinta
METODE PENELITIAN
sebagai berikut:
yang akan dianalisis menggunakan data statistik dan bertujuan untuk menguji
metode survei merupakan salah satu metode kuantitatif adalah sebagai berikut:
79
80
yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu objektif,
Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah wajib pajak orang
Dalam penelitian ini yang menjadi unit oberservasi adalah pegawai bagian
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah sebagai berikut:
adalah pengetahuan wajib pajak terhadap peraturan perpajakan yang berlaku dan
perusahaan.
ini adalah pemahaman Wajib Pajak mengenai pendapatan dan biaya pada
“Suatu cara penyampaian SPT atau Surat Pemberitahuan dan real time
melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) atau
penyedia jasa aplikasi atau Application Service Provider (ASP) dengan
memanfaatkan jalur komunikasi internet secara online dan real time.
Dengan demikian, wajib pajak tidak perlu lagi melakukan pencetakan
semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual.”
sebagai berikut:
83
c. Wajib pajak yang terdaftar sebagai wajib pajak e-Filing melalui website
address).
84
(www.pajak.go.id)
perpajakan.
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat (Y) adalah Kepatuhan
Wajib Pajak. Pengertian kepatuhan wajib pajak mengacu pada Siti Kurnia Rahayu
wajib pajak menurut Siti Kurnia Rahayu (2013:101) adalah sebagai berikut:
a. Mendaftarkan diri
b. Menghitung
c. Memperhitungkan
d. Menyetor
e. Melaporkan
85
variabel penelitian dalam konsep dimensi dan indikator. Disamping itu, tujuannya
berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
kepentingan
pribadi
pemegang
saham, sekutu
dan anggota
3. Penggantian
atau imbal
sehubungan
Ordinal 10
dengan
pekerjaan atau
jasa
4. Jumlah yang
melebihi
kewajaran yang
dibayarkan Ordinal 11
kepada
pemegang
saham
5. Harta yang
Ordinal 12
dihibahkan
6. Pajak
Ordinal 13
penghasilan
7. Gaji yang
dibayarkan
kepada anggota
persekutuan,
firma, atau
Ordinal 14
perseroan
komanditer
yang modalnya
tidak terbagi
atas saham
8. Sanksi
administrasi
berupa bunga,
denda, dan
kenaikan serta
sanksi pidana
berupa denda
Ordinal 15
yang berkenaan
dengan
pelaksanaan
perundang-
undangan di
bidang
pekerjaan
87
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
diteliti yang terjadi dilapangan dan dipandang perlu untuk diteliti. Dalam
Pemahaman Akuntansi
Pajak (X1)
Gambar 3.1
Model Penelitian
Cibeunying.
Tabel 3.4
Populasi Penelitian
No Bagian Jumlah
1 Penyuluhan 15 Orang
2 Account Representative 21 Orang
3 Penerimaan 13 Orang
Total 49 Orang
Sumber: KPP Bandung Cibeunying
90
penelitian.
sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Bila
sampel dibagi dalam kategori maka jumlah sampel harus sesuai dengan ukuran
sampel tersebut.
penelitian ini, penulis akan menggunakan rumus Yamane dalam Sugiyono (149)
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan sampel (sampling error), biasanya 5%
Nonprobability Sampling.”
sebagai berikut:
sebagai berikut:
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel.”
yang dipilih dengan jumlah total sampel sebanyak 44 orang, maka dapat
dikalikan jumlah sampel yang didapat. Perhitungan sampel dapat dilihat pada
Tabel 3.5
Deskripsi Sampel
Penerimaan.
sebagai berikut:
“Data dapat diperoleh dari sumber primer atau sekunder. Data primer
(primary data) mengacu pada nformasi yang diperoleh langsung (dari
tangan pertama) oleh peneliti terkait dengan variabel keterikatan untuk
tujuan tertentu dari studi. Data sekunder (secondary data) mengacu pada
informasi yang dikumpulkan dari sumber yang sudah ada.”
93
“Data juga dapat diperoleh dari sumber sekunder, misalnya, catatan atau
Dalam penelitian ini, sumber data yang diteliti adalah data primer yang
Dalam penelitian ini sumber data penelitian adalah data primer, maka
ketiganya.
tertutup atau kuesioner yang sudah disediakan jawabannya. Adapun alasan penulis
penelitian.
e-filing dan kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung
Cibeunying.
sebagai upaya untuk mengolah data menjadi informasi, merubah karakteristik data
95
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Deskriptif dan Asosiatif hubungan kausal, kedua analisis tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
menjawab rumusan masalah tersebut, alat analisis yang digunakan adalah statistik
sebelumnya.
responden.
Tabel 3.6
Bobot Nilai
No Pilihan Jawaban
Positif Negatif
1 Sangat Paham/Sangat Efektif/Sangat Patuh 5 1
2 Paham/Efektif/Patuh 4 2
3 Cukup Paham/Cukup Efektif/Cukup Patuh 3 3
4 Kurang Paham/Kurang Efektif/Kurang Patuh 2 4
5 Tidak Paham/Tidak Efektif/Tidak Patuh 1 5
Me = Me =
Keterangan:
97
Me = Rata-Rata
∑ = Sigma (Jumlah X dan Y)
Xi = Nilai X ke-i sampai ke-n
Yi = Nilai Y ke-i sampai ke-n
n = Jumlah responden yang akan dirata-rata
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan berdasarkan nilai terendah dan
dari banyaknya pertanyaan dalam kuesioner dikalikan dengan nilai terendah (1)
nilai tertinggi adalah (5 x 15), nilai terendah adalah (1 x 15) dan kelas
Tabel 3.7
No Interval Kriteria
1 15,0 – 27,0 Tidak Paham
2 27,1 – 39,0 Kurang Paham
3 39,1 – 51,0 Cukup Paham
4 51,1 – 63,0 Paham
5 63,1 – 75,0 Sangat Paham
98
adalah (5 x 6), nilai terendah adalah (1 x 6) dan kelas interval adalah 4,8
berikut:
Tabel 3.8
No Interval Kriteria
1 6,0 – 10,8 Tidak Efektif
2 10,9 – 15,6 Kurang Efektif
3 15,7 – 20,4 Cukup Efektif
4 20,5 – 25,2 Efektif
5 25,3 – 30 Sangat Efektif
Tabel 3.9
No Interval Kriteria
1 6,0 – 10,8 Tidak Patuh
2 10,9 – 15,6 Kurang Patuh
3 15,7 – 20,4 Cukup Patuh
4 20,5 – 25,2 Patuh
5 25,3 – 30 Sangat Patuh
2017:198-199).
adalah alat ukur yang digunakan telah “Valid”, yaitu mengukur apa yang hendak
di ukur (ketepatan) dan “Reliabel”, dimana alat ukur yang digunakan dapat
sebagai berikut:
sebagai berikut:
“Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner sebagai instrumen penelitian dinyatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.”
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk analisis item kuesioner,
yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut
100
tidak akan diteliti lebih lanjut. Adapun syarat dalam uji validitas yang
berikut:
b. Jika koefisien korelasi r < 0,30 maka item tersebut dinyatakan tidak
valid.
Keterangan:
besar daripada atau sama dengan nilai ketetapan (0,30), maka instrumen penelitian
korelasi lebih kecil dari nilai ketetapan (0,30), maka instrumen penelitian tersebut
tidak akan diikutsertakan dalam pengujian hipotesis atau instrumen tersebut harus
sebagai berikut:
pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Untuk
SPSS Statisticts versi 25.0 for windows. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika
nilai cornbach’s alpha lebih besar dari 0,7 yang dirumuskan adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
A = Koefisien reliabilitas
k = Jumlah item reliabilitas
r = Rata-rata korelasi antar item
1 = Bilangan konstanta
102
Pada penelitian ini hasil yang diperoleh dari jawaban kuesioner dengan
menggunakan skala linkert adalah data ordinal. Agar data dapat dianalisis secara
untuk mengubah data ordinal menjadi interval. Dalam proses pengolahan data
disebarkan.
pertanyaan.
perkolom skor.
103
6. Menentukan skala (scale value = SV) untuk setiap skor jawaban yang
berikut:
SV =
Keterangan:
yang mengacu kepada Sekaran dan Bougie (2017:139) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
lebih dari satu variabel bebas untuk menjelaskan varians dalam variabel terikat.
Poin awal dari analisis regresi berganda adalah model konseptual (dan hipotesis
dari suatu model tersebut) yang sudah dibuat oleh peneliti pada tahap sebelumnya
Y = α + β1X1 + β2X2 + ԑ
Keterangan:
hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah diyatakan dalam bentuk hubungan
positif atau negatif, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam
Akuntansi Pajak dan Penerapan E-filing, baik secara parsial mapun secara
Keterangan:
independen dan variabel dependen. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam
yang diuji, yang berarti setiap kenaikan dan penurunan nilai-nilai X akan
tidak ada korelasi sama sekali antara variabel-variabel yang diteliti dan
diuji.
107
Tanda (+) dan (-) yang terdapat dalam koefisien korelasi menunjukkan
adanya arah hubungan antara variabel tersebut. Tanda (-) menunjukkan hubungan
yang berlawanan arah, yang artinya jika satu variabel naik, maka yang lainnya
turun. Sedangkan tanda (+) menunjukkan hubungan yang searah, yang artinya jika
sebagai berikut:
variabel dependen.
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi
R2 = Koefisien Korelasi
6. Pengujian Hipotesis
secara parsial maupun secara simultan, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
sebagai berikut:
(df) untuk menguji pengaruh df = n – 2, dapat dilihat nilai ttabel untuk menguji 2
(dua) pihak, selanjutnya ditetapkan nilai thitung. Adapun rumus yang diajukan oleh
Keterangan:
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Data
t = Tingkat signifikan thitung diperbandingkan dengan ttabel
109
sebagai berikut:
a. Jika thitung > ttabel pada α = 5 % atau thitung < ttabel atau P value (sig) < α
b. Jika thitung < ttabel pada α = 5 % atau thitung > ttabel atau P value (sig) > α
variabel independen yang terdiri dari Pemahaman Akuntansi Pajak dan Penerapan
Gambar 3.2
H0 : r = 0 atau Ha : r ≠ 0
Keterangan:
berikut:
berikut:
“Uji statistik F atau uji signifikansi simultan. Uji ini menunjukkan apakah
semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat.”
berikut:
111
Keterangan:
R2 = Koefisien Korelasi Ganda
k = Jumlah Variabel Independen
n = Jumlah Sampel
n-k-1 = Degree of Freedom
a. Jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 % atau P Value (sig) < α maka Ho ditolak dan
H1 diterima (berpengaruh).
b. Jika Fhitung < Ftabel pada α = 5 % atau P Value (sig) > α maka Ho diterima
Gambar 3.3