Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PENGGUNAAN ANALISIS ABC UNTUK PENGENDALIAN


PERSEDIAAN BARANG PUPUK BERSUBSIDI DI GUDANG MULTI
GUNA (GMG)
PT. PETROKIMIA GRESIK

Disusun untuk memenuhi tugas


Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
di PT Petrokimia Gresik

Disusun oleh :
MOCHAMMAD FAQIH SYAIFUDDIN
NIM. 151710813020

PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN PEMASARAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
PERNYATAAN ORISINALITAS
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Saya Mochammad Faqih Syaifuddin (151710813020) menyatakan bahwa:


1. Laporan Praktek Kerja Lapangan yang saya buat ini merupakan asli dan
benar-benar karya saya sendiri, bukan karya orang lain yang
mengatasnamakan saya, serta bukan merupakan hasil peniruan atau
penjiplakan dari karya orang lain.
2. Dalam Laporan Praktek Kerja Lapangam tidak terdapat karya yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan
dicantumkan sebagai acuan dengan disebutkan nama pengaran dan
dicantumkan dalam daftar pustaka
3. Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam penyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pembatalan mata kuliah yang
telah lulus karena karya tulis serta sanksi-sanksi lain sesuai dengan norma
dan peraturan yang berlaku di Universitas Airlangga

Gresik, 20 Maret 2020

Mochammad Faqih Syaifuddin

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis dipanjatkan kehadirat Allah SWT,


karena atas limpahan rahmat dan hidayahNya penulisan Proposal Praktek Kerja
Lapangan ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Laporan Praktek Kerja Lapangan disusun sebagai salah satu prasyarat
akademik pada Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas
Vokasi Universitas Airlangga Surabaya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik
Kerja Lapangan :
1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya.
2. Kedua Orang tua yang selalu memberikan dukungan moril maupun
materi, serta doa dan restunya selama ini.
3. Dr. H. Widi Hidayat.,SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CMA., selaku dekan Fakultas
Vokasi Universitas Airlanga Surabaya.
4. Bapak Edwin Fiatiano.,S.SoS.,M.Si , selaku ketua program Diploma III
Manajemen Pemasaran Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya
dan penanggung jawab mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Program Diploma III Manajemen Pemasaran.
5. Ibu Rizka Miladiah Ervianty, SE., MSM , selaku dosen pembimbing
Tugas Akhir (TA) program Diploma III Manajemen Pemasaran yang
memberi bimbingan, masukan, dan pengarahan yang baik bagi penulis.
6. Bapak Ari Primantara selaku pembimbing penulis di PT Petrokimia
Gresik
7. Staf atau karyawan PT Petrokimia Gresik yang telah ikut membantu
penulis dalam mengerjakan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
8. Untuk teman kos penulis Fajar Arki dan M. Mustofa Almaghrobi yang
telah menemani penulis selama kurang lebih 2 bulan.

ii
9. Kepada Zalza Zalvina, Mita Anggraeni, Merrita Anggraeni dan Merida
Anggraeni yang telah menemani serta membantu penulis tentang
pengerjaan laporan praktek kerja lapangan.
10. Kepada teman-teman kuliah prodi Manajemen Pemasaran yang
memberikan support dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan
ini.
Akhir kata dengan segala keterbatasannya, penulis berharap
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang membacanya.

Gresik, 20 Maret 2020

Mochammad Faqih Syaifuddin

iii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS.....................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ...............................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3

1.3 Tujuan.........................................................................................................3

1.4 Manfaat.......................................................................................................3

1.4.1 Manfaat bagi Penulis...........................................................................3

1.4.2 Manfaat bagi Almamater....................................................................3

1.4.3 Manfaat bagi Subjek PKL...................................................................4

1.4.4 Manfaat bagi Pembaca........................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................5

2.1 Penegertian Analysis ABC..........................................................................5

2.2 Klasifikasi ABC Analysis...........................................................................5

2.3 Langkah-langkah Untuk Melkakukan ABC Analysis.................................6

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................7

3.1 Metode Penelitian.......................................................................................7

3.2 Pembahasan................................................................................................9
3.3 Analisis ABC..............................................................................................11

3.3.1 Persediaan barang berdasarkan ABC Analisis Permintaan ................11

BAB IV PENUTUP..............................................................................................14

4.1 Kesimpulan.................................................................................................14

iv
4.2 Saran...........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Analisis ABC Permintaan...............................................................12


Tabel 2 Kelompok A Analisis ABC Permintaan...................................................12
Tabel 3 Kelompok B Analisis ABC Permintaan...................................................12
Tabel 4 Kelompok C Analisis ABC Permintaan...................................................13

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu penentu kelancaran kegiatan bisnis adalah tersedianya


persediaan produk yang cukup. Keberhasilan kegiatan bisnis sangat
dipengaruhi oleh sebuah ketersediaan dan kecukupan persediaan produk.
Kurangnya jumlah persedian dapat mengakibatkan kegiatan bisnis dapat
terganggu yang pada akhirnya kopetensi yang sudah ditetapkan tidak dapat
tercapai. Setiap perusahaan menghendaki adanya peningkatan penjualan dan
pendapatan, maka perusahaan harus aktif dalam proses pemasaran yang baik
sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai. Semakin meningkatnya persaingan
di dunia usaha membuat semakin meningkatnya kinerja setiap aktifitas di
setiap perusahaan, seluruh perusahaan berusaha memberikan pelayanan yang
terbaik bagi konsumen. Salah satu aspek dari manajemen persediaan yang
penting adalah mengklasifikasikan item-item persediaan barang habis pakai.
Pengklasifikasian ini bertujuan untuk mengetahui priopritas tiap kelompok
item persediaan agar dapat menerapkan strategi pengelolaan persediaan yang
sesuai dengan karakteristik persediaan (Nurul, Mahendrawathi, dan
Kusumawardani, 2011). Analisis ABC adalah salah satu metode yang biasa
digunakan untuk pengklasifikasian persediaan.

Analisis ABC adalah metode pengklasifikasian barang berdasarkan


peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3
kelompok besar yang disebut kelompok A, B dan C. Analisis ABC dapat
membantu manajemen menentukan pengendalian yang tepat untuk masing-
masing klasifikasi barang dan menentukan barang mana yang harus
diprioritaskan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Selain
analisis ABC terdapat pula analisis indeks kritis yang digunakan untuk
mengetahui persediaan barang mana saja yang tergolong kritis yang berarti
barang tersebut harus selalu tersedia (Pawitan dan Paramasatya, 2006).

1
PT. Petrokimia Gresik merupakan anak perusahaan dari PT. Pupuk
Indonesia (Persero). Perusahaan ini resmi berdiri pada 10 Juli 1972 dan
berlokasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. PT. Petrokimia Gresik sebagai
salah satu produsen pupuk terbesar di Indonesia mempunyai banyak produksi
pupuk antara lain perusahaan mampu memproduksi Urea 1,03 Juta per tahun,
Fosfat sebanyak 500 ribu ton per tahun, ZA sebanyak 750 ribu ton per tahun,
Phonska sebanyak 2,25 juta ton per tahun, ZK sebanyak 20 ribu ton per tahun,
Petroganik 1,5 juta Per tahun. Kapasitas produksi dan penjualan Phonska yang
dihasilkan oleh PT. Petrokimia Gresik lebih banyak dibandingkan dengan
produk lainnya. Oleh karena itu, kesulitan yang terjadi di pihak produsen
meliputi kurangnya kapasitas gudang dalam penyimpanan produk pupuk. Hal
tersebut membuat produk pupuk mengalami penumpukan pada gudang-
gudang di daerah membuat produk pupuk mengalami penumpukan pada
gudang-gudang di daerah tertentu.

Perusahaan harus mengelola persediaanya dengan baik sehungga


dapat memiliki ketersediaan dan kecukupan persediaan pada saat diperlukan
oleh konsumen. Untuk dapat mengelola persediaan agar dapat memenuhi
kebutuhan jumlah persediaan pada waktu yang tepat serta jumlah biaya yang
rendah, maka diperlukan sistem pengendalian persediaan yang baik.

PT. Petrokimia Gresik menggunakan metode analisis ABC yang


bertujuan untuk mengorganisir masalah pergudangan. Pengorganisiran akan
berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan sistem yang tepat dan efesien.
metode pengklasifikasian barang berdasarkan peringkat nilai dari nilai
tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok besar yang disebut
kelompok A, B dan C. Metode tersebut akan mengoptimalkan tenaga kerja,
mengurangi waktu proses, mengurangi proses persediaan yang tidak perlu
pada akhirnya akan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

2
Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, penulis melakukan
penelitian terhadap Penggunaan analisis ABC untuk pengendalian persediaan
barang di Gudang Multi Guna (GMG) PT. Petrokimia Gresik di wilayah Jawa
Timur.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana penggunaan analisis ABC yang digunakan untuk
pengendalian persediaan barang di Gudang Multi Guna (GMG) PT. Petrokimia
Gresik?

1.1 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penggunaan analisis ABC yang digunakan untuk


pengendalian persediaan barang di Gudang Multi Guna (GMG) PT. Petrokimia
Gresik.

1.2 Manfaat Penelitian


1.2.1 Manfaat Bagi Penulis
 Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah pada
lingkungan kerja yang sebenarnya.
 Dengan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa
dapat mengetahui dan mempersiapkan diri untuk dunia kerja yang
dihadapi.
 Mengetahui secara langsung kegiatan pemasaran serta pelayanan
yang diberikan pada konsumen oleh PT. Petrikimia Gresik Jawa
Timur.
 Mengetahui penggunaan analisis ABC yang digunakan untuk
pengendalian persediaan barang di Gudang Multi Guna (GMG) PT.
Petrokimia Gresik.
1.2.2 Manfaat Bagi Almamater
 Melihat sejauh mana kesiapan mahasiswa dalam memasuki dunia
kerja.

3
 Keberhasilan belajar dapat dilihat dari Praktik Kerja Lapangan
(PKL), yang dilakukan oleh mahasiswa.
 Sebagai sarana untuk menghasilkan lulusan Ahli Madya yang
memiliki kemampuan dan kualitas kerja yang baik.
 Untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana penerapan
disitribsi dan pelayanan distribusi di PT. Petrokimia Gresik Jawa
Timur.
1.4.3 Manfaat Bagi Subjek PKL

Adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat memberikan


masukan serta evaluasi dan pemikiran dari mahasiswa kepada pihak
perusahaan PT. Petrokimia Gresik Jawa Timur.

1.4.4 Manfaat Bagi Pembaca


 Laporan ini dapat dijadikan tambahan pembelajaran, wawasan
dan sumber referensi mengenai implementasi saluran distribusi
produk pupuk bersubsidi.
 Untuk menambah informasi dan pengetahuan pada pembaca
mengenai pelayanan prima yang baik pada perusahaan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemgertian ABC Analysis

Analisis ABC adalah adalah metode pengklasifikasian barang


berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi
menjadi 3 kelompok besar yang disebut kelompok A, B dan C. Analisis ABC
membagi persediaan yang menjadi tiga kelas berdasarkan besarnya nilai
(value) yang dihasilkan oleh persediaan tersebut (Schroeder, 2010). Analisis
ABC merupakan aplikasi persediaan yang menggunakan prinsip pareto.
Prinsip ini menyatakan bahwa “critical view and trivial many”. Prinsip ini
mengajarkan untuk memfokuskan pengendalian persediaan kepada jenis
persediaan yang bernilai tinggi atau kritikal daripada yang bernilai rendah
atau trivial. Menurut Schroeder (2010).

2.2 Klasifikasi ABC Analysis

Klasifikasi ABC adalah sebagai berikut:

1. Kelas A merupakan barang-barang yang memberikan nilai yang tinggi.


Walaupun kelompok A ini hanya diwakili oleh 20% dari jumlah persediaan
yang adatetapi nilai yang diberikan adalah sebesar 80%.

2. Kelas B merupakan barang-barang yang memberikan nilai sedang.


Kelompok persediaan kelas B ini diwakili oleh 30% dari jumlah persediaan
dan nilai yang dihasilkan adalah sebesar 15%.

3. Kelas C merupakan barang-barang yang memberikan nilai yang rendah.


Kelompok persediaan kelas C diwakili oleh 50% dari total persediaan yang
ada dan nilai yang dihasilkan adalah sebesar 5%.

5
Analisis ABC dapat membantu manajemen dalam menentukan
pengendalian yang tepat untuk masing-masing klasifikasi barang dan
menentukan barang mana yang harus diprioritaskan untuk meningkatkan
efisiensi dan mengurangi biaya.

2.3 Langkah-langkah untuk melakukan ABC Analysis

2.3.1 Analisis Pemakaian

1. Mendaftar semua item yang akan diklasifikasi, beserta dengan data rata-
rata pemakaian item logistik per tahun dan data rata-rata harga untuk setiap
itemnya.

2. Mengalikan rata-rata pemakaian per tahun dengan rata-rata harga untuk


setiap item untuk mendapatkan nilai penggunaan per tahun tiap item.

3. Mengurutkan nilai penggunaan per tahunnya mulai dari yang terbesar


hingga yang terkecil. Jumlahkan secara kumulatif nilai penggunaan per
tahunnya.

4. Mengkonversikan jumlah kumulatif tiap item menjadi prosentase


kumulatif. Prosentase inilah yang menjadi ukuran item dalam menentukan
kelompok item tersebut.

Analisis klasifikasi ABC memiliki beberapa manfaat, diantaranya


sebagai berikut:

• Membantu manajemen dalam menentukan tingkat persediaan yang efisien.

• Memberikan perhatian pada jenis persediaan utama yang dapat


memberikan cost benefit yang besar bagi perusahaan.

• Dapat memanfaatkan modal kerja (working capital) sebaik-baiknya


sehingga dapat memacu pertumbuhan perusahaan. • Sumber-sumber daya
produksi dapat dimanfaatkan secara efisien yang pada akhirnya dapat
meningkatkan produktifitas dan efisiensi fungsi-fungsi produksi.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif


analisis. Penelitian dengan metode deskriptif analisis menurut Sugiyono
(2008) merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data sesuai
dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan
dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.
Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan studi kasus, yaitu
dengan melihat permasalahan yang dihadapai oleh Bagian Gudang Gresik PT
Petrokimia Gresik dalam mengelola persediaan barang habis pekai (peralatan
kantor) selama tahun 2020.

Data yang diperoleh pada penelitian ini akan diolah, dianalisis, dan
diproses dengan menggunakan metode klasifikasi ABC untuk mendapatkan
gambaran mengenai permintaan persediaan barang habis pakai di PT
Petrokimia Gresik serta nilai investasi yang dikeluarkan untuk persediaan
barang habis pakai tersebut. Dengan demikian akan didapatkan klasifikasi
barang sesuai dengan jenisnya, yaitu barang yang memiliki nilai tinggi,
sedang, dan rendah. Selanjutnya gambaran tersebut diperdalam dengan
menggunakan analisis indeks kritis ABC. Penelitian ini dilakukan dengan
obyek Bagian Pengadaan PT Petrokimia Gresik yang berlokasi Gresik,
Populasi dalam penelitian ini ada 2 jenis, yaitu ada dua, yaitu: populasi
pertama, adalah persediaan barang. Sampelnya adalah 160 jenis persediaan
barang di tahun 2019. Populasi kedua adalah seluruh staf Bagian Gudang
Multi Guna (GMG). Sampelnya adalah staf Bagian Gudang Multi Guna
(GMG) yang terlibat dalam transaksi pembelian persediaan barang dan
pengolahan permintaan persediaan barang di PT Petrokimia Gresik. Staf yang
mengurus masalah ini berjumlah 2 orang. Data yang digunakan dalam

7
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer,
dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan
informan. Wawancara dilakukan oleh penulis dan dilakukan pencatatan atas
jawaban informan. Pemilihan informan berdasarkan keterkaitan dan
pemahaman yang mendalam tehadap pengendalian persediaan barang di
Gudang Multi Guna (GMG) PT Petrokimia Gresik.

Data sekunder, dikumpulkan dengan menggunakan dokumen pencatatan


transaksi pembelian dan permintaan persediaan barang selama kurun waktu
tahun 2019.

Data yang telah diperoleh oleh penulis kemudian diperiksa


kelengkapannya. Pengolahan data persediaan barang dilakukan dengan
menggunakan Microsoft Excel. Berikut ini adalah langkahlangkah yang
dilakukan oleh penulis dalam melakukan analisis ABC pemakaian, analisis
ABC nilai invenstasi, dan analisis ABC indeks nilai kritis. Pada penelitian ini,
pemakaian persediaan barang diganti dengan permintaan persediaan barang,
dengan asumsi bahwa pengguna persediaan barang dmelakukan permintaan
persediaan barang untuk langsung digunakan.

Langkah-langkah untuk melakukan analisis ABC Permintaan :

1. Membuat daftar permintaan untuk seluruh persediaan barang selama


periode 2019.

2. Memasukkan kuantitas permintaan persediaan barang, kemudian


membuat rata-rata permintaan persediaan barang.

3. Mengurutkan data tabel berdasarkan rata-rata permintaan persediaan


barang mulai dari permintaan terbesar hingga terkecil.

4. Menghitung persentase rata-rata permintaan setiap item persediaan


barang dari jumlah permintaan total.

5. Menghitung persentase kumulatif setiap permintaan item persediaan


barang.

8
6. Mengelompokkan persediaan barang berdasarkan persentase kumulatif
permintaan persediaan barang. Permintaan persediaan barang yang
mempunyai kumulatif hingga 80% diklasifikasikan sebagai kelompok A,
80% - 95% diklasifikasikan sebagai kelompok B, dan 95 – 100%
diklasifikasikan sebagai kelompok C.

3.2 Pembahasan

Pada PT Petrokimia Gresik, persediaan barang dikelola oleh bagian


Distribusi Wilayah I. Saat ini, menurut data hasil wawancara, jumlah sumber
daya manusia yang ada di bagian Distribusi Wilayah I sesuai dengan beban
yang ada.

Perencanaan persediaan barang di PT Petrokimia Gresik untuk tahun 2019


dilakukan setahun sekali dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada
pelaksaannya, adakalanya terdapat beberapa persediaan yang dipesan yang
tidak terdapat pada daftar persediaan barang PT Petrokimia Gresik. Atas
pembelian persediaan yang tidak terdapat dalam daftar persediaan tersebut,
staf bagian Distribusi Wilayah I yang mengelola persediaan akan
memasukkan data tersebut sebagai item baru persediaan pada sistem
informasi pengelolaan persediaa untuk PT Petrokimia Gresik.

Jumlah persediaan yang telah diproduksi ditentukan sesuai dengan data


permintaan (pada penelitian ini prmintaan dianggap sama dengan pemakaian
karena persediaan yang diminta oleh distributor atau konsumen akan segera
dipakai begitu barang tersebut diterima) dan produksi rutin dari tahun-tahun
sebelumnya. Anggaran untuk produksi persediaan barang PT Petrokimia
Gresik sudah dialokasikan untuk setiap bulannya berdasarkan kebutuhan rutin
tahun-tahun sebelumnya.

Waktu produksi persediaan barang PT Petrokimia Gresik dilakukan


berdasarkan kebutuhan rutin tahun-tahun sebelumnya. Selain itu juga dilihat
berdasarkan jumlah stock dalam gudang. Pencatatan persediaan dilakukan
dengan menggunakan sistem informasi untuk pengelolaan persediaan di PT

9
Petrokimia Gresik. Sedangkan untuk mencatat permintaan rutin diseluruh
konsumen PT Petrokimia Gresik dilakukan dengan menggunakan sistem
pengelolaan persediaan yang dibuat dengan Microsoft Accses. Sistem
pencatatan persediaan sudah berjalan begitu baik, begitupula sistem
pencatatan untuk permintaan dari seluruh konsumen PT Petrokimia Gresik.
Hanya saja sistem ini masih memiliki kekurangan yaitu tidak menampilkan
jumlah stock awal dan jumlah akhir persediaan. Selain itu sistem pencatatan
persediaan juga tidak dapat menampilkan data laporan pengambilan barang.
Bagian Distribusi Wilayah I telah melakukan usaha-usaha sebagai berikut
untuk melakukan pengendalian persediaan:

 Mengecek data persediaan secara fisik (stock opname) dan catatan


sebanyak beberapa kali dalam sebulan. Jika terdapat barang yang kurang
maka staf operator akan membuat pengajuan/ permintaan untuk
pembelian persediaan.
 Melaksanakan prosedur permintaan dan pembelian persediaan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan, termasuk pencatatan transaksi
permintaan persediaan barang habis pakai dari seluruh pengguna di PT
Petrokimia Gresik dan transaksi pembelian.
 Melakukan pemberian prioritas untuk persediaan tertentu. Pemberian
prioritas diberikan dalam hal diutamakan pemesanannya karena sifat
persediaan yang dianggap penting seperti tinta printer dan kertas.
 Merekonsiliasi data permintaan yang diolah dengan sistem pengelolaan
persediaan PT Petrokimia Gresik.

Menurut Waters (dalam Atmaja, 2012), terdapat beberapa hal yang


menjadi perhatian dalam pengendalian persediaan, yaitu persediaan apa saja
yang harus disediakan, berapa jumlah persediaan yang harus dipesan, dan
kapan persediaan harus dipesan.

10
3.3 Analisis ABC

Data persediaan barang di PT Petrokimia Gresik selama periode januari –


Desember 2019 terdiri dari 10 barang. Total persediaan sebanyak 10 barang
ini akan dikelompokkan berdasarkan analisis ABC permintaan dan analisis
ABC indeks kritis.

3.3.1 Kelompok Persediaan barang Berdasarkan Analisis ABC Permintaan

Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam melaksanakan analisis ABC


permintaan adalah sebagai berikut :

1. Menghitung jumlah permintaan per tahun untuk setiap satuan unit


barang.
2. Membuat daftar harga dari setiap barang tersebut.
3. Mengalikan permintaan dengan harga setiap barang untuk mendapatkan
nilai investasi.
4. Mengurutkan nilai investasi dari yang terbesar hingga terkecil, setelah
itu membuat persentase nilai investasi.
5. Menghitung nilai investasi kumulatif.
6. Mengelompokkan barang persediaan berdasarkan persentase nilai
kumulatif.
7. Apabila nilai frekuensi kumulatifnya 0 sampai dengan 80% maka
dikelompokkan sebagai A. Apabila berkisar antara 80 – 95% akan
dikelompokkan sebagai B, dan apabila berkisar antara 95 – 100% akan
dikelompokkan sebagai C.
8. Persediaan barang habis pakai yang masuk kelompok A diberi nilai 3,
kelompok B diberi nilai 2, dan kelompok C diberi nilai 1.

11
Hasil analisis ABC nilai permintaan seperti yang terlihat pada tabel 1 berikut
ini :

Tabel 1 Hasil Analisis ABC Permintaan


Kelompok Jumlah Presentase
Permintaan Jumlah
(Ton) Permintaann
A 5.218,08 79.74%
B 161,65 15,06%
C 88,24 5,2%
Jumlah 5467,97 100.00%

Tabel 2 Kelompok A Analisis ABC Permintaan


N NAMA BARANG JUMLAH PERMINTAAN
O
1 Pupuk Urea Bersubsidi 446,95 ribu ton
2 Pupuk Petroganik Bersubsidi 674,52 ribu ton
3 Pupuk SP-36 Bersubsidi 853,51 ribu ton
4 Pupuk Phonska Bersubsidi 2.248,18 ribu ton
5 Pupuk ZA Bersubsidi 997,33 ribu ton

Tabel 3 Kelompok B Analisis ABC Permintaan


N NAMA BARANG JUMLAH PERMINTAAN
O
1 Pupuk Non Subsidi Urea 95,34 ribu ton
2 Pupuk ZK Petro 15,15 ribu ton
3 Pupuk Phonka Plus 51,16 ribu ton

12
Tabel 4 kelompok C Analisis ABC Permintaan
N NAMA BARANG JUMLAH PERMINTAAN
O
‘ 1 Pupuk Rock Phosphate 14,76 ribu ton
2 Pupuk Non Subsidi ZA 11,73 ribu ton

Hasil dari perhitungan analisis ABC Permintaan ditunjukkan pada tabel 1


diatas. Dari sini terlihat bahwa persediaan barang yang masuk dalam
kelompok A, memiliki jumlah permintaan sebesar 79,74% dan terdiri dari 5
item barang. Persediaan barang yang masuk dalam kelompok B, memiliki
jumlah permintaan sebesar 15,06% terdiri dari 3 item barang. Sedangkan
persediaan barang yang masuk pada kelompok C, memiliki jumlah
permintaan sebesar 5,2% terdiri dari 2 item barang.

Persediaan barang yang masuk kelompok A dengan jumlah permintaan


paling banyk perlu mendapat perhatian untuk selalu memiliki jumlah yang
cukup agar tidak terjadi stock out saat pengguna meminta barang tersebut.
Dengan demikian pelayanan terhadap konsumen tidak terhambat dan tidak
mengganggu kegiatan distribusi pupuk di PT Petrokimia Gresik.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian


persediaan barang di PT Petrokimia Gresik dan persediaan barang yang
menjadi kelompok A, B, dan C berdasarkan metode analisis ABC Pemakaian.
Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis. Untuk melihat
permasalahan yang dihadapi dan aktivitas yang dilakukan oleh bagian
Distribusi Wilayah I yang khususnya di bagian Gudang Multi Guna (GMG)
dalam mengelola persediaan barang selama 2019. Penelitian ini juga akan
menghasilkan aplikasi yang digunakan untuk mengelola persediaan barang di
PT Petrokimia Gresik.

Dari hasil penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Pengendalian persediaan barang pada yang dilakukan oleh Bagian


Gudang Multi Guna (GMG) dan di Bagian Distribusi Wilayah I pada
dasarnya sudah dilakukan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari:
 Perencanaan persediaan dapat dilakukan dengan baik dengan melihat
tahun-tahun sebelumnya yang selalu meningkat.
 Jumlah pesanan persediaan barang ditentukan dengan menggunakan data
pemesanan persediaan barang tahun-tahun sebelumnya serta dengan
melihat sisa persediaan barang yang ada di gudang dan catatan
persediaan barang di PT Petrokimia Gresik
 Pencatatan persediaan sudah dilakukan dengan menggunakan Warehouse
Management System (WMS). Sedangkan untuk mencatat rutin dari
seluruh konsumen PT Petrokimia Gresik dilakukan menggenakan sistem
pengelolaan persediaan yang dibuat dengan Microsoft Access. Penulis

14
sudah memperbaiki kekurangan dari sistem pengelolaan persediaan
internal.
2. Dari hasil analisis ABC Permintaan didapat bahwa kategori persediaan
barang yang masuk dalam kelompok A adalah sebanyak 5 item barang,
kelompok B sebanyak 3 item barang, dan kelompok C sebanyak 2 item
barang.
3. Pengendalian persediaan di tempat penyimpanan sudah memadai. Hal ini
dapat dilihat dari pemisahan tugas yang sudah dilakukan antara
konsumen yang memesan barang, menerima, dan melakukan
penyimpanan. Persediaan barang habis pakai juga sudah disimpan
dengan dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Hanya saja ruang tempat
penyimpanan barang dirasa masih kurang mengingat terdapat selain
persediaan barang juga disimpan di tempat yang sama.

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh PT Petrokimia Gresik untuk


memperbaiki pengendalian persediaan barang di PT Petrokimia Gresik.
Pengendalian terhadap persediaan barang harus sesuai dengan
kelompok/klasifikasi persediaan barang tersebut sehingga tujuan
pengendalian barang dapat tercapai, yaitu dapat mengelola persediaan agar
dapat memenuhi kebutuhan jumlah persediaan pada waktu yang tepat, serta
jumlah biaya yang rendah.

4.2 Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran kepada PT


Petrokimia Gresik umumnya dan khususnya pada bagian Distribusi Wilayah I
untuk menggunakan aplikasi yang dapat memperlihatkan stock barang yang
tersedia serta jumlah akhir stock barang sehingga dapat dengan cepat
memantau persediaan yang ada. Selain itu juga diperlukan laporan ynag dapat
memperlihatkan transaksi permintaan barang berdasarkan konsumen, barang
yang diminta serta jumlah transaksinya agar dapat dilakukan evaluasi terhadap
pengelolaan persediaan barang berdasarkan pengguna, jenis persediaan, serta
jumlah kebutuhan persediaan barang.

15
Penelitian lebih lanjut terhadap persediaan barang di PT Petrkomia Gresik
dapat dilakukan untuk mendapatkan model yang tepat untuk mengelola
persediaan barang dalam jumlah yang tepat pada waktu yang tepat serta biaya
yang minimum. Nantinya model ini dapat digunakan untuk mengevaluasi
anggaran dan pemakaian aktual persediaan barang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Fakultas Ekonomi UI.

Calhoun, G.L., and Campbell, K.A. 1985. ABC and Critical Indexing. In Hand
Book of Health Care Material Management.

Heizer, J., dan Render, B. 1999. Operations Management. 5th edition, Prentice-
Hall.

Karuna Atmaja, Hermina. 2012. Penggunaan Analisis ABC Indeks Kritis untuk
Pengendalian persediaan Obat Antibiotik di Rumah Sakit M.H.
Thamrin Jakarta

Modul Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual.2015.


https://mochram.files.wordpress.com/2014/10/3-materi-kaba-
150414.pdf. 30 Juni.

Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.05 Akuntansi Persediaan,.2015.


http://www.ksap.org/standar/PSAP05.pdf. 30 Juni.

Implementasi Klasifikasi Persediaan pada Rumah Sakit Munggunakan Metode


ABC-Fuzzy Classification. 2015. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-
Undergraduate-17675-5207100029Paper.pdf .30 Juni.

Pawitan, Gandi dan Paramasatya, Amithya. 2006. Aplikasi Analisis Pareto Dalam
Pengendalian Inventori Bahan Baku Pada Bisnis Restoran, Jurnal
Administrasi Bisnis Universitas Parahyangan (2008), Vol.4, No.1.

Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen Persediaan. Rajawali Pers. Jakarta

Rudianto. 2009. Penganggaran. Erlangga. Jakarta.

17
Schroeder, Goldstein and Rungtusanatham. 2010. Operations Management:
Contemporary Concepts and Cases. 5th ed.. McGraw-Hill

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung.

18

Anda mungkin juga menyukai