Anda di halaman 1dari 2

Gambar 2.

Peta Geologi Lokasi Kegiatan Geolistrik Pada Lintasan Schlumberger


PJN_01.

Berdasarkan pada penampang 1D Konfigurasi Schlumberger (PJN_01) diperoleh nilai


resistivitas batuan terletak pada kisaran 19,40– 93,22 Ωm. Terdapat sembilan lapisan
pada penampang 1D yang terdiri dari Lapisan Tanah Penutup terlihat pada kedalaman 0–
6,63 meter dengan nilai resistivitas antara 19,68 Ωm. Lapisan kedua terindikasi sebagai
Lempungan yang terlihat pada kedalaman 0,96-1,47 meter dengan memiliki nilai
resistivitas 8,05 Ωm. Lapisan ketiga terindikasi sebagai Lapisan Pasir Lempung yang
terlihat pada kedalaman 1,47-3,18 meter dengan memiliki nilai resistivitas 19,50 Ωm.
Lapisan keempat terindikasi sebagai Lapisan Pasir yang terlihat pada kedalaman 3,18-
6,63 meter dengan memiliki nilai resistivitas 29,67 Ωm. Lapisan kelima terindikasi
sebagai Lapisan Pasir Lempungan (Aquifer Air) yang terlihat pada kedalaman 6,63-
12,94 meter dengan memiliki nilai resistivitas 19,40 Ωm. Lapisan keenam terindikasi
sebagai Lapisan Lempung dan Kerikil yang terlihat pada kedalaman 12,94-16,77 meter
dengan memiliki nilai resistivitas 62,83 Ωm. Lapisan ketujuh terindikasi sebagai Lapisan
Batulempung yang terlihat pada kedalaman 16,77-42,48 meter dengan memiliki nilai
resistivitas 93,22 Ωm. Lapisan kedelapan terindikasi sebagai Lapisan Pasir dan Kerikil
yang terlihat pada kedalaman 42,48-69,30 meter dengan memiliki nilai resistivitas 65,53
Ωm. Lapisan kesembilan terindikasi sebagai Lapisan Batupasir (Aquifer Air) yang
terlihat pada kedalaman 69,30-100 meter dengan memiliki nilai resistivitas 28,86 Ωm.
Posisi titik geolistrik PJN_01 berada di sebelah Timur Masjid Baitul Mukhlisin
dengan arah bentangan Barat-Timur. Diperkirakan aquifer air terdapat pada lapisan
kedua yang berupa Pasir Lempungan yang terlihat pada kedalaman ± 7–13 meter dan
lapisan kelima yang berupa Lapisan Batupasir yang terlihat pada kedalaman ± 70–100
meter . Jadi dapat diperkirakan kedalaman aquifer disekitar Masjid Baitul Karomah
adalah 7-13 meter (aquifer taktertekan atau aquifer dangkal) (Gambar 3). Dari
intepretasi data diatas diketahui bahwa untuk aquifer tertekan atau air tanah dalam
berada di kedalaman 70–100 meter. Untuk pengeboran sumur disarankan pada
kedalaman berkisar 70–100 meter untuk mendapatkan aquifer air yang bagus.

Gambar 3. Model Litologi 1D Sounding Resistivity dengan Skala Litologi Batuan Pada
Lintasan Schlumberger PJN_01.

Anda mungkin juga menyukai