Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 KETERSAMPAIAN DAERAH TELITIAN

Rute perjalan fieldwork Sedimentology 2019 ini dimulai dari Masjid Al-
Ghazali,Universitas Sriwijaya Bukit Besar pada pukul 08:00 WIB dan dilakukan pengecekan
dan pemberian alat. Lalu, pada puku 08:30 WIB keberangkatan dari lokasi menuju daerah
Sukomoro KM 18 yang diperkirakan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 30 menit,
sehingga pukul 09:00 WIB sudah mencapai lokasi.

III.2 HASIL DAN PEMBAHASAN

III.2.1 Lokasi Pengamatan 1

 Ketercapaian Lokasi

Untuk mencapai LP 1 ini diperlukan perjalanan sekitar 10 menit dari lokasi awal dan
menurun dari titik pemberhentian menuju lokasi pengamatan 1 ini, lokasi pengamatan ini
memiliki koordinat UTM 0457574 9678750 dengan arah azimuth N 350o E.

 Kondisi Daerah Penelitian

Pada lokasi pengamatan 1 ini terdapat 6 unit pembentukan batuan dimana terdapat
perselingan dengan ukuran butir kasar-halus, kasar-halus, serta terdapat kandungan karbon(C)
pada lapisan siltstone yang disebut dengan Carbonaceous Mudstone. Diinterpretasikan bahwa
lingkungan pengendapan daerah penelitian 1 ini merupakan Channel deposits. Hal itu dapat
diidentifikasi dari hal yang mencirikan struktur kanal itu sendiri yaitu memiliki arus yang
cenderung tenang dan juga ditandai dengan terdapatnya banyak vegetasi pada singkapan
tersebut.

III.2.2 Lokasi Pengamatan 2

 Ketercapaian Lokasi

Jarak antara Lokasi Pengamatan ini dengan Lokasi Pengamatan sebelumnya 75 meter
dan diperlukan waktu tempuh selama ±15 menit. LP 2 ini berada dipinggir jalan penurunan
yang menghubungkan titik pemberhentian dengan lokasi pengamatan yang berada dibawah.
Lokasi pengamatan ini berada di koordinat UTM 0457574 9678978 dengan elevasi xxx m
diatas permukaan tanah dan Azimuth N 285o E.

 Kondisi Daerah Penelitian

Pada lokasi pengamatan ini terdapat 3 (tiga) unit pembentukan dimana terdapat struktur
graded-bedding yang menunjukan gradasi pengendapan material kasar diikuti oleh material
halus. Dapat dilihat bahwa morfologi dari singkapan ii mempunyai bentukan yang horizontal,
sehingga terdapat beberapa lapisan yang hilang, struktur graded-bedding sendiri
diindikasikan terjadi karena adanya perubahan arus dan energi yang pada singkapan ini
mengakibatkan terendapkannya material yang kasar terlebih dahulu lalu diikuti oleh material
yang halus.

III.2.3 Lokasi Pengamatan 3

 Ketercapaian Lokasi

Untuk mencapai lokasi pengamatan ini diperlukan waktu ±10-15 menit, lokasi
pengamatan 3 ini masih berada di daerah sukomoro KM 18. LP ini memiliki koordinat UTM
0457584 9679099 dan berada pada elevasi xxx m dengan arah Azimuth N 071o E.

 Kondisi Daerah Penelitian

Pada lokasi pengamatan 3 (tiga) ini terdapat 3 (tiga) lithologi batuan, yaitu: Clasystone,
Sandstone, dan Konglomerat. Pada singkapan ini, lapisan yang terbentuk terlebih dahulu
adalah lapisan claysone, lalu diikuti oleh terendapkannya lapisan sandstone dengan ukuran
coarsesand-finesand, kemudian lapisan yang terakhir adalah lapisan batuan konglomerat
berdasarkan hukum superposisi. Diinterpretasikan bahwa singkapan LP 3 ini terendapkan
pada lingkungan overbank deposit.

III.2.4 Lokasi Pengamatan 4

 Ketercapaian Lokasi
Lokasi pengamatan 4 ini berjarak tidak jauh dari lokasi pengamatan sebelumnya yaitu
lokasi pengamatan 3 yaitu hanya membutuhkan waktu tempuh ±5 menit saja, lokasi
pengamatan ini dibagi menjadi dua lokasi pengamatan yaitu LP 4a dan LP4b. Lokasi
pengamatan 4a berada pada koordinat UTM 0457492 967926, elevasi xxx m dan arah
Azimuth N 045o E sedangkan lokasi pengamatan 4b berada pada koordinat UTM 0457474
9679394, elevasi xxx m dengan arah Azimuth N 010o E.

 Kondisi Daerah Penelitian 4A

Pada lokasi pengamatan 4A ini terdapat 6 (enam) litologi batuan sedimen yaitu Sandstone
(medium-fine sand), Siltstone, Carbonaceous shalestone, Sandstone (coarse-finesand),
Claystone, dan Sandstone (coarse-finesand). Pada lokasi pengamatan 4a ini terlihat beragam
variasi litologi lapisan paling bawah yang dimulai dari lapisan medium sandstone hingga
coarse sandstone, dan terdaoat sisipan Carbonaceous shalestone. Diinterpretasikan litologi
dengan ragam butiran ini pembentukannya akibat perubahan energi dan arus pada saat
materialnya tertranspor dan terendapkan, sehingga LP4A ini kemungkinan dahulunya
terendapkan pada lingkungan pengendapan meander.

 Kondisi Daerah Penelitian 4B

Pada lokasi pengamatan 4B ini ditemukan 3 (tiga) jenis litologi yaitu Claystone,
Carbonaceous shalestone, dan Coarse sandstone. Pada lokasi pengamatan ini merupakan
bagian atas atau kemenerusan dari LP4A (LP sebelumnya) dimana pada singkapan ini
terdapat litologi yag berbeda. Lapisan paling bawah merupakan lapisan claystone serta
terdapat sisipan Carbonaceous shalestone yang terjadi berulang. Diinterpretasikan bahwa
lokasi pengendapannya yaitu lingkungan Swamp.

III.2.6 Lokasi Pengamatan 5

 Ketercapaian Lokasi

Lokasi pengamatan ini memiliki jarak yang cukup jauh dari Lokasi pengamatan
sebelumnya yaitu lokasi pengamatan 4, lokasi pengamatan ini terletak di daerah Airbatu dan
diperlukan waktu tempuh sekitar ± 15 menit, lokasi pengamatan ini memiliki koordinat
UTM 0457470 9679438 dan elevasinya xxx m dengan arah Azimuth N 175o E.

 Kondisi Daerah Penelitian


Lokasi pengamatan ini terdapat litologi 3 (tiga) litologi yang berbeda. Lapisan paling
bawah merupakan siltstone yang kemudian ditemukannya sisipan carbonaceous shalestone,
lalu lapisan terakhir yang terendapkan yaitu sandstone yang berukuran medium sand. Lapisan
carbonaceous shalestone pada singkapan ini dapat mencirikan bahwa lingkungan
pengendapan dari lokasi pengamatan ini adalah Swamp.

III.2.6 Lokasi Pengamatan 6

 Ketercapaian Lokasi

Lokasi pengamatan ini terletak berdekatan dengan lokasi pengamatan 5 karena masih
berada pada lokasi yang sama tetapi berbeda lokasi pengamatan.

 Kondisi Daerah Penelitian

Lokasi pengamatan ini dapat diamati sekuen batuan serpih, daerah ini berada pada
Formasi Gumai dimana daerah ini dipengaruhi oleh pasang surut (tidal channel). Pada tidal
channel semakin dekat degan laut semakin dominan pasir atau lingkungan pengendapan
flesse sedangkan yang jauh kedalam channel didominasi oleh mud atau lingkungan lenticular.
Pada singkapan ini terdapat 3 struktur yang terbentuk dengan lapisan paling kiri yaitu
lenticular kemudian wavy bedding, yang merupakan campuran dan yang paling kanan yaitu
flesser.

Berdasarkan singkapan yang ada di lokasi ini, maka dapat di interpretasikan bahwa
lapisan di lokasi ini berada di daerah transisi yang terkena pasangsurut air laut (zona tidal),
sehingga membentuk tiga litologi yang berbeda yaitu pasir serpihan yang berasal dari laut
saat air pasang, silt serpihan yang berasal dari aliran sungai saat surut, dan serpih yang
merupakan endapan asli dari zona tersebut.

Anda mungkin juga menyukai