Anda di halaman 1dari 1

APLIKASI SEISMIK REFRAKSI UNTUK MENENTUKAN LITOLOGI BATUAN

DAN LAPISAN
DI DAERAH MAGUWO, DEPOK, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
Opi Herjuna
115.130.008

Haidar Saleh
115.130.036

P.K. Anindita Reyno Damara


115.130.013
Jabal Nasar Saladin
115.130.014

Mirza Putra Andista


115.130.040
Ghufron Malik Aryudantara
115.130.066

Hana Aulia K
115.130.027

Billy Saut
115.130.112

Program Studi Teknik Geosika, Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta


Jalan SWK 104 Condongcatur Yogyakarta

INTISARI

Kata Kunci :Seismik, Gelombang

I. PENDAHULUAN
Seismik refraksi lebih terkenal dalam menentukan keadaan bawah
permukaan yang relatif dangkal, seperti menentukan kedalaman lapisan soil ,menentukan
bedrock batuan, survey keadaan lapisan atas batuan dalam penentuan pembuatan jalan
atau aspal, menentukan tempat titik bor. Dalam seismik refraksi menggunakan gelombang
yang memantul dalam bidang lapisan batuan serta, menganalisis energi yang pertama
datang setelah getaran diberikan. Gelombang yang diberikan ke dalam lapisan batuan akan
dipantulkan langsung ke geophone dan mendapatkan waktu dari dilepaskannya source
sampai ke geophone. Pada penelitian ini menggunakan alat PASI dan akuisisi dengan
metode seismik refraksi untuk eksplorasi di daerah penelitian. Guna untuk mencari tebal
lapisan, litologi ataupun kedalaman menggunakan metode ITM dan GRM yang berlokasi
di Barat maguwo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pengambilan data menggunakan alat PASI dan target yang dicari adalah Untuk
mendapatkan keadaan litologi yang bearada di bawah permukaan dapat menentukan
lapisan lapuk pada daerah penelitian berdasarkan kecepatan V1, kecepatan V2 dan Dapat
menentukan kedalaman dengan menggunakan dua metode yaitu, metode ITM dan GRM.
Maksud dari acara praktikum kali ini adalah untuk mengenalkan penggunaan
alat PASI dan akuisisi dengan metode seismik refraksi untuk eksplorasi di daerah
penelitian. Adapun tujuan dari acara praktikum kali ini yaitu untuk mendapatkan keadaan
litologi yang bearada di bawah permukaan. Dapat menentukan lapisan lapuk pada daerah
penelitian berdasarkan kecepatan V1, kecepatan V2. Dapat menentukan kedalaman
dengan menggunakan dua metode yaitu, metode ITM dan GRM.

II. DASAR TEORI


Seismik refraksi merupakan salah satu metode seismik aktif yang bekerja berdasarkan
gelombang seismik yang direfraksikan mengikuti lapisan-lapisan bumi di bawah permukaan.
Metode ini hanya memanfaatkan gelombang langsung dan gelombang P refraksi yang menjalar
pada bidang batas lapisan batuan.Metode seismik refraksi melakukan pengukuran waktu
tempuh gelombang P (pada setiap titik sepanjang bidang batas lapisan) yang dihasilkan dari
sumber energi implusif.
Metoda seismik refraksi mengukur gelombang datang yang dipantulkan sepanjang formasi
geologi di bawah permukaan tanah.Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan
bagian paling atas formasi bantalan batuan cadas.Grak waktu datang gelombang pertama
seismik pada masing-masing geofon memberikan informasi mengenai kedalaman dan lokasi
dari horison-horison geologi ini.Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu penampang
silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan pertama dari bantalan
batuan cadas.
Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari posisi sumber
ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah
usikan pertama (rst break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data rst break saja yang
dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat rambat
gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta sis yang
ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.
Hal-hal yang menjadi dasar pada pemantulan dan pembiasan gelombang adalah :
1. Asas Fermat
Gelombang menjalar dari satu titik ketitik lain melalui jalan tersingkat waktu penjalarannya.
2. Prinsip Huygens
Titik-titik yang dilewati gelombang akan menjadi sumber gelombang
baru. Front gelombang yang menjalar menjauhi sumber adalah
superposisi front gelombang-front gelombang yang dihasilkan oleh
sumber gelombang baru tersebut.

Metode GRM
Oset (m) forward (ms)
0
1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
27
29
31
32

Berbagai anggapan yang dipakai untuk medium bawah permukaan


bumi antara lain :
a) Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan
menjalarkan gelombangseismik dengan kecepatan yang berbeda.
b) Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak.
c) Panjang gelombang seismik << ketebalan lapisan bumi. Hal ini
memungkinkan setiap lapisan bumi akan terdeteksi.
d) Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan perinsip Huygens.
e) Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik menjalar
dengan kecepatan gelombang pada lapisan dibawahnya.
Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya
kedalaman.
Metode ITM
Metode Intercept Time atau Intercept Time Method
(ITM) merupakan metode yang paling sederhana, hasilnya cukup
kasar dan merupakan metode paling dasar dalam pengolahan data
seismik.
Asumsi yang digunakan metode ini adalah:
a. Lapisan homogen (kecepatan lapisan relatif seragam)
b. Bidang batas lapisan rata (tanpa undulasi)
Intercept Time artinya waktu penjalaran gelombang
seismik dari sumber ke geophone secara tegak lurus (zero offset)
Pengolahan data seismic refraksi menggunakan metode ITM terdiri
atas dua macam:
a. Satu Lapisan Datar (Single Horizontal Layer)
b. Banyak Lapisan Datar (Multi Horizontal Layers)
Metode GRM
Merupakan penggambaran terakhir dari metode waktu
tunda. Interpretasi akhir dapat diterapkan pada medium yang
memiliki kecepatan tidak homogen.

reverse (ms)

0
1.12

5.87
5.75

2.46
3.33
3.96
4.62
4.75
5
5.56
5.68
6.25
6.68
7
7.18
7.6
7.87
8.06
8.56

5.56
5.37
4.68
4.12
3.37
3.18
3.05
2.74
2.58
2.34
2.18
1.52
1.02
0.53
0.156
0

tAB XY direct (m) XY obs (m)


7.215

Peralatan dan Perlengkapan

tv (m/s)

tg (m/s)

h (m)

xy direct (m)

2.3975
2.8075
3.2325
3.6425
4.0475
4.7025
4.8575
5.2075
5.5775
5.8175
6.0275

0.9321
1.1521
1.3871
1.1071
0.9521
0.8571
0.8221
1.0421
1.1021
1.1821
1.1521

-3.0017
-3.7102
-4.4670
-3.5653
-3.0661
-2.7602
-2.6475
-3.3560
-3.5492
-3.8068
-3.7102

-3.50891932
-4.33708326
-5.22171292
-4.16768609
-3.58420695
-3.2265907
-3.09483735
-3.92300129
-4.14886418
-4.4500147
-4.33708326

V' (m/s)

Prol Bawah Permukaan


Offset (m)
0 1

11

13 15

17 19

21 23 25

-4

Tgrata (ms) Vavg (m/s)

4
4
5509.641873 1.06259 2780.219772
tan Ic
h rerata (m)
Ic
cos Ic
30.30545933 0.86334747 0.584480645 -3.4218

27 29 31 32

-2

Keterangan :

Skala 1 : 200
H:V=1:1

Soil
0

8 m

Pasir

Pada grak T-X ini gelombang refraksi forward terjadi pada offset 3 m dengan
kecepatan2,46 m/s. kemudian gelombang refraksi reverse ini terjadi pada offset 23 m dengan
kecepatan2,18 m/s. pada grak T-X grak yang berwarna merah menandakan gelombang
refraksi reverse, grak yang berwarna biru adalah gelombang refraksi forward, grak
berwarna hijau adalah gelombang langsung forward dan grak yang berwarna ungu adalah
gelombang refraksi reverse.
Pada grak analisa kecapatan dapat dilihat berdasarkan grak bahwa
kecaepatan yang didapatkan semakin jauh semakin naik. Kemudian untuk nilaitertinggi pada
analisa kecapatan GRM ini adalah 6,0275 m/s sedangkan untuk nilai terendahnya adalah
2,3975 m/s.
Pada prol bawah permukaan nilai ketinggian yang terletak paling dekat
dengan permukaan terletak pada offset 15 m dengan nilai kedalaman -2.6475 m. untuk nilai
kedalaman yang paling dalam terletak pada offset 7 m dengan nilai kedalaman -4.4670 m.
pada prol kedalaman ini terdapat dua jeni lapisan yang berbeda, yaitu lapisan pertama yang
dekat dengan permukaan adalah soil ditandai dengan warna coklat, kemudian lapisan yang
kedua adalah lapisan batupasir ditandai dengan warna kuning

Perlengkapan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Seismograf PASI MD
2. Meteran
3. GPS
4. Palu Seismik
5. Geophone
6. Bantalan Seismik
7. Tabel Data
8. Kabel
9. Trigger

Pada peta kecepatan V1 ITM ini terdapat beberapa kecepatan yang berbeda beda, diantaranya ada daerah yang
memliki kecepatan yang tinggi, sedang hingga kecepatan yang rendah. Untuk kecepatan yang rendah ditandai
dengan warna ungu muda, kecepatan paling rendah memiliki nilai 300 m/s. untuk kecepatan yang sedang yaitu
memiliki nila kecepatan antara 1900 m/s hingga 1200 m/s yang ditandai dengan warna kuning hingga hijau, dan
kecepatan yang tinggi memiliki nilai kecepatan kisaran antara 2300 m/s hingga 2700 m/s, ditandai dengan warna
merah. Untuk line kelompok 12 ditandai dengan garis berwarna hijau. Dan line kelompok lain ditandai dengan
symbol plus (+).
Pada peta kecepatan V1 GRM ini terdapat beberapa kecepatan yang berbeda beda, diantaranya ada daerah
yang memliki kecepatan yang tinggi, sedang hingga kecepatan yang rendah. Untuk kecepatan yang rendah
ditandai dengan warna ungu muda, kecepatan paling rendah memiliki nilai 300 m/s. untuk kecepatan yang
sedang yaitu memiliki nila kecepatan antara 2000 m/s hingga 1200 m/s yang ditandai dengan warna kuning
hingga hijau, dan kecepatan yang tinggi memiliki nilai kecepatan kisaran antara 2400 m/s hingga 2800 m/s,
ditandai dengan warna merah. Untuk line kelompok 12 ditandai dengan garis berwarna hijau. Dan line kelompok
lain ditandai dengan simbol plus (+).
Pada peta kecepatan V2 ITM ini terdapat beberapa kecepatan yang berbeda beda, diantaranya ada daerah yang
memliki kecepatan yang tinggi, sedang hingga kecepatan yang rendah. Untuk kecepatan yang rendah ditandai
dengan warna ungu muda, kecepatan paling rendah memiliki nilai 600 m/s. untuk kecepatan yang sedang yaitu
memiliki nila kecepatan antara 4200 m/s hingga 2400 m/s yang ditandai dengan warna kuning hingga hijau, dan
kecepatan yang tinggi memiliki nilai kecepatan kisaran antara 4800 m/s hingga 5600 m/s, ditandai dengan warna
merah. Untuk line kelompok 12 ditandai dengan garis berwarna hijau. Dan line kelompok lain ditandai dengan
symbol plus (+).
Pada peta kecepatan V1 GRM ini terdapat beberapa kecepatan yang berbeda beda, diantaranya ada daerah
yang memliki kecepatan yang tinggi, sedang hingga kecepatan yang rendah. Untuk kecepatan yang rendah
ditandai dengan warna ungu muda, kecepatan paling rendah memiliki nilai 600 m/s. untuk kecepatan yang
sedang yaitu memiliki nila kecepatan antara 2400 m/s hingga 4000 m/s yang ditandai dengan warna kuning
hingga hijau, dan kecepatan yang tinggi memiliki nilai kecepatan kisaran antara 5000 m/s hingga 5600 m/s,
ditandai dengan warna merah. Untuk line kelompok 12 ditandai dengan garis berwarna hijau. Dan line kelompok
lain ditandai dengan symbol plus (+).

Alur Akusisi dan Pengolahan Data


Mulai

Mulai

Informasi Geologi Daerah


Penelitian

Data Lapangan

Persiapan Alat

Software Excel

Membentangkan
Meteran

Membuat grak T-X

Pada peta kedalam ITM ini terdapat beberapa kedalaman yang berbeda beda,
diantaranya ada daerah yang memliki kedalaman yang dalam, sedang hinggai kedalaman
yang dekat dengan permukaan. Untuk kedalaman yang dalam ditandai dengan warna ungu
muda, kedalaman paling bawah memiliki nilai -3,4 meter. untuk kedalaman yang sedang
yaitu memiliki nila antara -1 meter hingga -2,2 meter ditandai dengan warna kuning hingga
hijau, dan kedalaman yang dekat dengan permukaan memiliki nilai kisaran antara -0,8 meter
hingga -0 meter, ditandai dengan warna merah. Untuk line kelompok 12 ditandai dengan
garis berwarna merah.
Pada peta kedalam GRM ini terdapat beberapa kedalaman yang berbeda beda,
diantaranya ada daerah yang memliki kedalaman yang dalam, sedang hinggai kedalaman
yang dekat dengan permukaan. Untuk kedalaman yang dalam ditandai dengan warna ungu
muda, kedalaman paling bawah memiliki nilai -5,4 meter. untuk kedalaman yang sedang
yaitu memiliki nila antara -1,6 meter hingga -3,4 meter ditandai dengan warna kuning hingga
hijau, dan kedalaman yang dekat dengan permukaan memiliki nilai kisaran antara -1,6 meter
hingga -0,4 meter, ditandai dengan warna merah. Untuk line kelompok 12 ditandai dengan
garis berwarna merah.

Mencari V1, V2, Kedalaman, dan Ic dengan ITM dan


GRM

Menanam Plat
Baja

Membuat Prol Bawah Permukaan

Pada metode ini pertama kali dihitung fungsi kecepatan untuk tiaptiap geophone sesuai jarak (XY), misalnya XY = 1,2 3,.dst. fungsi
tersebut diberikan sebagai :

Memasang
Geophone
Peta Kedalaman, Peta V1, Peta V2

Melakukan
pengukuran

Melakukan Perbandingan ITM dan


GRM

Analisa

Mendapatkan Data

yang terletak diantara E dan F (lihat gambar 1 yang bawah). Jika dapat
diperoleh harga XY optimum maka titik E dan F akan berimpit
sehingga didapatkan bentuk biasan dari dua arah dengan titik bias yang
sama.
Pemilihan XY optimum ini dilakukan dengan menggambar semua
grak analisis kecepatan, dan ditentukan grak yang tidak banyak
berundulasi (regresi linearnya memiliki koesien korelasi paling
besar)
Setelah diperoleh besarnya XY optimum dihitung kecepatan rerata (V
avg) yang dirumuskan sebagai berikut :

dimana:

Dengan V' adalah kecepatan semu dibawah titik G (diperoleh dari


slope lapisan pertama di bawah geophone). Vavg adalah kecepatan
rerata, dan XY adalah jarak optimumnya.
3. Hukum Snellius

Desain Survei

Kedalaman (m)

Gelombang akan dipantulkan atau dibiaskan pada bidang batas


antara dua medium, menurut persamaan :
i
= Sudutdatang
r
= Sudut bias
V1
= Kecepatangelombangpada medium 1
V2
= Kecepatan gelombang pada medium 2

METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Mei 2015, 16
Mei 2015, dan 17 Mei 2015 di daerah sekitar Casagrande, Desa ,
Kecamatan ,Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian dimulai pada pukul 06.00 hingga pukul 18.00 WIB. Daerah
penelitian terletak tidak jauh dari kampus UPN Veteran Yogyakarta.
Dari arah selatan di perempatan ringroad utara belok ke kanan hingga
melalui jembatan. Kemudian sebelum ruko Casagrande belok ke kiri,
sekitar 100 meter dari situ belok ke kiri menuju hutan. Ikuti jalan
setapak hingga didapat daerah penelitian, dan dapat ditempuh kurang
lebih selama 5 menit dari kampus.

Kesimpulan

Selesai
Selesai

Hasil Penelitian
Metode ITM

Pada peta diatas yang merupakan hasil olahan metode ITM dalam seismik refraksi untuk menentukkan dan
menemukan informasi yang berada dibawah permukaan maka peta diatas yang mengkorelasikan hasil
perhitungan yang mendapatkan nilai kedalaman dari hasil pengukuran lapangan. Terlihat dengan dengan jelas
penampang topogra pada daerah penelitian yang sangat variatif untuk nilai kedalamannya. Untuk batas kontak
lapisan terdapat pada koordinat (x,y) 435760, 9142020; 435730, 9142040 dan 435720, 9142080.
Pada peta GRM ddiatas yang merupakan hasil olahan data lapangan yang merupakan salah satu metode seismik
refraksi dalam menentukkan dan memperoleh informasi bawah permukaan maka didapatkan nilai kedalaman
yang variatif. Nilai kedalaman yang diperoleh dikorelasikan dengan keadaan topogra yang sebenarnya yang ada
dilapangan saat pengukuran. Untuk batas kontak lapisan terdapat pada koordinat (x,y) 435760, 9142020;
435730, 9142040 dan 435720, 9142080.
Perbandingan Metode
Perbandingan metode yang kita gunakan ini tidaklah banyak hanya berbeda pada pengolahan
datanya, akan tetapi hasilnya juga berbeda, seperti nilai kedalaman antara metode ITM ataupun GRM memiliki
perbedaan. Dari perbedaan kedalam tersebut maka hasil peta pemodelan 3D nya akan berbeda, seperti yang
dapat dilihat pada halaman sebelumnya, ada beberapa topogra yang berbeda, seperti bukit, dan lembah. Karena
nilai kedalaman berbeda maka dalam nilai kecepatan gelombang yang terbiaskan juga berbeda maka dari ini
didapatkan informasi jenis litologi yang berada didaerah penetlitian, sehingga hasil yang didapatkan akan sesuai
dengan tujuan melakukan observasi dilapangan.

Tabel Pengolahan ITM Line 12


Oset (m) Forward (m/s) Reverse (m)
0
0
5.87
1
1.12
5.75
3
2.46
5.56
5
3.33
5.37
7
3.96
4.68
9
4.62
4.12
11
4.75
3.37
13
5
3.18
15
5.56
3.05
17
5.68
2.74
19
6.25
2.58
21
6.68
2.34
23
7
2.18
25
7.18
1.52
27
7.6
1.02
29
7.87
0.53
31
8.06
0.156
32
8.56
0

Z (m)
-1.780281949
-1.705639641
-1.630997334
-1.556355026
-1.481712719
-1.407070411
-1.332428103
-1.257785796
-1.183143488
-1.108501181
-1.033858873
-0.959216566
-0.884574258
-0.80993195
-0.735289643
-0.660647335
-0.586005028
-0.51136272

t1 forward t1 reverse v1 forward


v1 reverse (ms)
v2 forward (ms)v2 reverse (ms)v1 rerata (ms)
2.1947
2.9197
595.23809521674.641 4466.85879 6443.298969 1134.939622
ic
cos ic
teta
cos teta z reverse (m) z forward (m) z sigma (m)
12.43211923 0.976551747-2.2869603080.999204 2.505421404 0.669401494 0.108001171

Kesimpulan

Prol Bawah Permukaan


Kedalaman (m)

Metode seismik merupakan salah satu bagian dari metode geosika aktif,
yang memanfaatkan pergerakan gelombang dalam suatu medium dimana dalam
penyelidikannya di lapangan metode ini menggunakan sumber, (palu, dinamit, dll)
dalam menghasilkan gelombang. Gelombang akan bergerak setelah sumber
memberikan gangguan, setelah itu sebagian gelombang akan dipantulkan dan sebagian
lagi dibiaskan sesuai dengan perbedaan kecepatan yang terjadi pada tiap lapisan. Waktu
yang didapatkan dari perjalanan gelombang di dalam batuan dapat digunakan untuk
menentukan tebal lapisan ataupun yang lain.
Seismik refraksi merupakan salah satu metode seismik aktif yang bekerja
berdasarkan gelombang seismik yang direfraksikan mengikuti lapisan-lapisan bumi di
bawah permukaan. Pada hasil pengolahan data di dapat dua lapisan, lapisan pertama
dengan kecepatan rata-rata V1 = 2.700 ataupun 2.800 m/s terdapat batuan weathered
surface material atau bisa disebut soil. Sedangkan untuk lapisan yang kedua di dapatkan
kecepatan rata-rata V2 = 5.600 m/s terdapat batuan sand (wet) atau bisa disebut batupasir.

Offset (m)
0 1

11 13 15

17 19

21 23 25

27 29 31 32

-2

Keterangan :

Skala 1 : 200
H:V=1:1

Soil
0

8 m

Batupasir

Pada grak T-X ini gelombang refraksi forward terjadi pada


offset 3 m dengan kecepatan 2,46 m/s. kemudian gelombang refraksi
reverse ini terjadi pada offset 23 m dengan kecepatan 2,18 m/s. Glombang
langsung forward pada grak T-X ditandai dengan warna biru dan untuk
gelombang refraksi forward ditandai dengan warna merah. Untuk
gelombang langsung reverse ditandai dengan warna hijau dan gelombang
refraksi reverse ditandai dengan warna ungu.
Pada prol bawah permukaan nilai ketinggian yang terletak paling dekat
dengan permukaan terletak pada offset 32 m dengan nilai kedalaman 0.51136272 m. untuk nilai kedalaman yang paling dalam terletak pada
offset 0 m dengan nilai kedalaman -1.780281949 m. pada prol
kedalaman ini terdapat dua jeni lapisan yang berbeda, yaitu lapisan
pertama yang dekat dengan permukaan adalah soil ditandai dengan warna
coklat, kemudian lapisan yang kedua adalah lapisan batupasir ditandai
dengan warna kuning.

Jadi dari pengolahan data dan analisa data yang kita dapat maka dapat ditarik beberapa kesimpulan,
yaitu :

Pada lapisan pertama metode ITM memiliki kecepatan rata rata V1 = 2.700 m/s sedangkan untuk lapisan
yang kedua memiliki kecepatan rata rata V2 = 5.600 m/s. Pada peta kedalaman ITM memiliki kedalaman
yang tidak beraturan, akan tetapi ada beberapa daerah yang menunjukan daerah tersebut memiiki nilai
kedalaman tertinggi yaitu -3,4 m

Pada lapisan pertama metode GRM memiliki kecepatan rata rata V1 = 2.800 m/s sedangkan untuk lapisan
yang kedua memiliki kecepatan rata rata V2 = 5.600 m/s. Pada peta kedalaman GRM memiliki kedalaman
yang tidak beraturan, akan tetapi ada beberapa daerah yang menunjukan daerah tersebut memiiki nilai
kedalaman tertinggi yaitu -5,4 m

Pada hasil pengolahan data di dapat dua lapisan, lapisan pertama dengan kecepatan rata-rata V1 = 2.700
ataupun 2.800 m/s terdapat batuan weathered surface material atau bisa disebut soil. Sedangkan untuk
lapisan yang kedua di dapatkan kecepatan rata-rata V2 = 5.600 m/s terdapat batuan sand (wet) atau bisa
disebut batupasir.
Saran
Sebelum melakukan atau mengerjakan praktikum kali ini alangkah lebih baik mengerti konsep dan
dasar perhitungannya, karena membutuhkan ketelitian, dan harus mengusai beberapa software, seperti Microsoft
exel. Jika software sudah di kuasai maka akan terasa mudah untuk mengerjakannya. Kemudian untuk kegiatan
lapangannya harus membawa atau mengenakan pakaian ataupun sepatu lapangan agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan
Daftar Pustaka
Staff Asisten Seismik Refraksi.2015.Modul Praktikum Seismik Refraksi . ProgramStudi Teknik
Geosika. FakultasTeknologi Mineral :UPN VeteranYogyakarta

Anda mungkin juga menyukai